i MAKALAH ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kajian Dasar IPA lanjut Dosen Pengampu: Drs. Daroni , M.Pd Disusun oleh: Laeli Masfufah (1401413) Twindy Amana Tiara (1401413) Tetty Wahyuningsih (1401413) Ganeswari Arumpoko (1401413) Fajar Mentari (1401413496) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
24
Embed
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
MAKALAH
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING
KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP,
SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kajian Dasar IPA lanjut
Dosen Pengampu:
Drs. Daroni, M.Pd
Disusun oleh:
Laeli Masfufah (1401413)
Twindy Amana Tiara (1401413)
Tetty Wahyuningsih (1401413)
Ganeswari Arumpoko (1401413)
Fajar Mentari (1401413496)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP
DASAR IPA 2: ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING
KETERGANTUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN
LINGKUNGAN DAN ETIKA LINGKUNGAN”.
Makalah ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh
nilai pada mata kuliah kajian dasar IPA lanjut, program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Tegal, 10 Maret 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Pada Sistem Organisasi
Kehidupan ................................................................................................3
B. Ekosistem Beserta Satuan Mahluk Hidup
Dalam Ekosistem .....................................................................................6
C. Saling Ketergantungan Antara Mahluk Hidup ......................................7
D. Pencemaran Lingkungan .....................................................................14
E. Etika Lingkungan ...................................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................20
B. Saran ......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam
melangsungkan kehidupannya. Keseluruhan unsur atau komponen yang berada di
sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang
bersangkutan disebut dengan lingkungan hidup. Pengertian ini secara umum
mencakup lingkungan hidup alami, lingkungan hidup buatan, dan lingkungan hidup
sosial. Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri
atas berbagai sumberalam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik,
biologis maupun berbagai proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi
ekosistem dalam mendukung perikehidupan, lingkungan hidup buatan mencakup
lingkungan buatan manusiayang dibangun dengan masukan teknologi. Sedangkan
lingkungan hidup sosial meliputi lingkungan yang merupakan bentukan interaksi
sosial masyarakat.
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas,
bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai
ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang
saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi
kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antar unit
kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
Makhluk hidup didunia ini sangat beranekaragam. Keanekaragaman ini
meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan antara lain:
molekul, sel, jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.
Makhluk hidup didunia ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga adanya
saling ketergantungan antar makhluk hidup (manusia dengan hewan, manusia dengan
lingkungan dan manusia dengan tumbuhan). Sehingga perlu adanya pengelolaan
sistem Ekosistem yang baik supaya bisa menjaga keanekaragaman dan
kelestariannya. Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai
makanan, akan tetapi banyak rantai makanan yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan?
2. Bagaimana saling ketergantungan antara mahluk hidup?
3. Apa itu pencemaran lingkungan?
4. Apa itu etika lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan masalah ini
sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan?
2. Mengetahui tentang saling ketergantungan antara mahluk hidup?
3. Mengetahui tentang pencemaran lingkungan?
4. Mengetahui etika lingkungan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan
Keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan memiliki tingkatan
organisasi kehidupan, yaitu seperti yang berurutan pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.1 Urutan Tingkatan Organisasi Kehidupan
Tingkat organisasi tersebut adalah Molekul, Sel, Jaringan, Organ, Organisme,
Populasi, Komunitas, Ekosistem, serta Bioma.
1. Molekul
Molekul adalah kumpulan atom-atom yang saling berikatan, contohnya Molekul
Air, Protein, dan DNA.
2. Sel
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup,
bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan fungsi
kehidupan karena dalam sel terjadi fungsi atau kegiatan hidup. Ukuran sel sangat
kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a) Membran plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar
masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan terdapat dinding sel
sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat
dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar. Membran sel tersusun
atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak
semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
4
b) Sitoplasma
Sitoplasma adalah larutan yang berada di antara membran sel dan inti sel.
Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk
kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula,
nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan. Di dalam
sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini
adalah:
Mitokondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel
Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel.
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan.
Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan
sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia.
Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa
metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan.
Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang mengandung zat warna dan
ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut kloroplas.
c) Inti plasma
Inti sel disebut juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai
pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di
dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
3. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama.
Contohnya jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.
a. Jaringan hewan, antara lain:
1) Jaringan epitel, berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak.
Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih selapis terdapat pada alveoli.
Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit
vertebrata.
2) Jaringan penyokong, berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan
menjadi:
Jaringan ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung
antarjaringan.
5
Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan
ini dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan otot, Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi
menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jaringan darah, berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit
penyakit. Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf, berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan
ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit,
dan akson.
b. Jaringan tumbuhan, antara lain:
1) Jaringan epiderrmis, terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan
ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
2) Jaringan meristem, adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah.
Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung
akar serta pada kambium (ikatan pembuluh).
3) Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh
karena itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh, berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di
akar, batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim
dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut, dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan
floem. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke
daun. Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke
seluruh tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis, jaringan ini terdapat pada akar dan batanng, jaringan
penunjang, dan jaringan pengangkut.
4. Organ dan Sistem Organ
Organ adalah struktur yang terbentuk dari beberapa jaringan yang bekerja
sama untuk melakukan fungsi tertentu, contohnya Organ pada tumbuhan: akar,
batang, daun, dan bunga. Organ pada manusia: mata, paru-paru, telinga, jantung,
lambung, hati dan ginjal.
Sedangkan sistem organ yang terdapat pada tumbuhan: sistem pernafasan,
sistem pengangkutan, dan sistem reproduksi. Sistem organ yang terdapat pada
manusia atau hewan: sistem pernapasan (Respirasi), sistem peredaran darah atau
sistem transportasi, dan sistem pencernaan, sistem gerak, sistem pengeluaran
(Ekskresi), sistem reproduksi.
6
5. Organisme atau Individu
Individu dapat berupa organisme uniseluler maupun multiseluler, contoh
organisasi uniseluler yaitu bakteri dan Protozoa.Contoh organisasi multiseluler yaitu
manusia, kucing, tanaman jambu.
6. Populasi
Populasi adalah individu-individu yang berkumpul di suatu tempat tertentu pada
waktu yang sama dan akan membentuk organisasi kehidupan. Individu-Individu
dalam Populasi tersebut dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan.
Contohnya populasi semut, lebah, dan burung.
7. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan Populasi yang menempati area yang sama dan saling
berhubungan. Di dalam komunitas selalu ada interaksi baik antar anggota spesies
yang sama maupun antarpopulasi yang berbeda.Contohnya dalam komunitas sawah
terdapat populasi ular, padi, rumput, tikus, rumput, dll.
8. Ekosistem
Ekosistem adalah organisasi kehidupan yang selalu menunjukkan saling
keterkaitan, ketergantungan, dan hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan
lingkungannya. Contohnya ekosistem darat dan laut. Ekosistem merupakan unit
fungsional yang meliputi komponen Biotik dan Abiotik yang saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi.
9. Bioma
Bioma adalah kumpulan ekosistem yang ada di dunia. Misalnya, bioma tundra,
taiga, padang rumput.
B. Ekosistem Beserta Satuan Mahluk Hidup dalam Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya.
Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan
mempengauhi antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen
yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).
1) Komponen biotik
Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang terdapat
dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu ;
produsen, konsumen dan dekomposer (pengurai).
a) Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan
(karbohidrat) melalui proses fotosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu
7
sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan
sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen.
b) Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya
sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di
bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci, dan sapi.
Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau, burung elang, dan serigala.
Pemakan tumbuhan dan daging (omnivora), misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
c) Pengurai (dekomposer)
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada,
kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap
utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat
organic (dari bangkai) menjadi zat-zat organik penyusunnya.
2) Komponen abiotik
Bagian dari komponen abiotik adalah :
Tanah, Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.
Air, Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup
adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
Udara, Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Cahaya matahari, Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan di bumi ini. Namun demikian, penyebaran cahaya di bumi belum merata.
Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
Suhu atau temperature, Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum
untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
C. Saling Ketergantungan Antara Mahluk Hidup
a) Hubungan antara mahluk hidup
Disekeliling kita banyak dijumpai bentuk saling ketergantungan antar
manusia, hewan, dan tumbuhan. Ayam dibutuhkan daging dan telurnya oleh
manusia, ayam memakan biji-bijiandari tumbuhan, tumbuhan dan hewan
8
membutuhkan manusia untuk menjaga dan memeliharanya. Antara makhluk hidup
ada saling ketergantunga, contohnya; kambing atau sapi dengan rumput, cacing
dengan daun-dan busuk dan kegembua tanah.
b) Saling Ketergantungan atau Interdependensi antara Produsen, Konsumen, dan
Pengurai
1. Rantai makanan
Untuk kelangsungan hidupnya semua organisme membutuhkan energi.
Energi diperoleh dari bahan organik. Bahan organik yang mengandung energi
dihasilkan oleh organisme autotrof atau tumbuhan hijau dengan bantuan energi
cahaya matahari dan karbondioksida (CO2) serta air (H2O) melalui proses
fotosintesis. Energi yang berasal dari bahan organik disebut energi kimia,dan energi
ini akan mengalami perpindahan dari organisme satu ke organisme yang lain. Proses
perpindahan materi dan energi melalui peristiwa makan dan dimakan suatu
organisme dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. Misalnya: tumbuhan
dimakan oleh herbivora, herbivora dimakan karnivora (konsumen tingkat I atau
konsumen primer), lalu konsumen primer dimakan konsumen tingkat II atau
konsumen sekunder), dan konsumen sekunder dimakan oleh konsumen tertier.
Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat
trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering
disebut produsen.
Organisme autotrof yaitu organisme yang dapat membuat bahan organik
sendiri dengan bantuan cahaya matahari melalui proses fotosintesis, seperti
tumbuhan dan fitoplankton. Tetapi ada beberapa jenis organisme autotrof yang tidak
menggunakan energi matahari untuk membuat bahan organik, melainkan dengan zat
kimia yang disebut kemoautotrof, misalnya bakteri sulfur, bakteri besi.
Tingkat selanjutnya yang merupakan tingkat trofik kedua yaitu hewan
pemakan tumbuhan yang disebut herbivora atau konsumen primer. Untuk tingkat
trofik ketiga adalah hewan pemakan konsumen primer yang disebut konsumen
sekunder, terdiri dari hewan-hewan karnivora atau pemangsa hewan lainnya.
Sedangkan konsumen tersier terdiri dari hewan pemakan konsumen sekunder yang
menempati tingkat trofik keempat, dan seterusnya hingga membentuk puncak
piramida. Jumlah tingkat trofik antar ekosistem yang satu dengan ekosistem yang
lain tidak selalu sama.
9
Macam-macam rantai makanan
Berdasarkan tingkat trofiknya, dibedakan menjadi:
a. Rantai makanan perumput, yaitu rantai makanan dimana tingkat trofik
pembentuk rantai makanan terdiri dari produsen atau tumbuhan hijau.
Misalnya: padi belalang katak ular burung elang.
b. Rantai makanan detritus, yaitu rantai makanan dimana tingkat trofik pembentuk
rantai makanan terdiri dari detritus.
Misalnya: detritus cacing tanah burung jalak putih burung elang
Detritus adalah fragmen (hancuran) dari organisme (hewan dan tumbuhan)
yang mati dan sisa organisme seperti: kotoran hewan, daun, ranting yang gugur yang
diuraikan oleh pengurai (dekomposer). Kemudian yang termasuk organisme
pemakan detritus disebut detritivor, misalnya cacing, rayap, keluwing dan
sebagainya.
Contoh rantai makanan:
1. Rantai makanan diekosistem darat
Gambar 4.1 Rantai makanan di ekosistem darat
Bunga ulat katak ular burung hantu
Pada rantai makanan tersebut bunga merupakan produsen, ulat sebagai
konsumen tingkat pertama, katak merupakan konsumen tingkat kedua, ular
merupakan konsumen tingkat ketiga, dan burung hantu sebagai konsumen tingkat
keempat.
2. Rantai makanan diekosistem sawah
Gambar 4.2 Rantai
makanan di ekosistem
sawah
10
Tanaman padi tikus ular burung elang.
Pada rantai makanan tersebut tanaman padi merupakan produsen, tik us
merupakan konsumen tingkat pertama, ular merupakan konsumen tingkat kedua, dan