KiminovelOregairu Jilid 7
Bab 4Setelah Dipikir-pikir, Ebina Hina Masih Busuk?
Akhirnya besok kami akan pergi karya wisata.Kami mengadakan
pertemuan terakhir di ruangan klub relawan sebelum berangkat untuk
karya wisata.Pembagian grup telah berjalan dengan baik sebelumnya
dan rencana awal untuk membuat situasi agar Tobe dan Ebina dapat
berjalan bersama telah sukses.Aku pikir apa yang kami lakukan ini
tidak akan membuat banyak perbedaan, tidak peduli jika kami
membantu ataupun tidak, karena hal itu akan terjadi sendirinya,
tapi yah, bahwa dengan melihat pada perbedaan yang dapat terjadi
kalau aku ada di sana ataupun tidak ada disana. Hal semacam itu
tidak akan berubah jika aku berada di sana.Sekarang, kami harus
punya sebuah rencana yang dapat menunjukkan daya tarik Tobe kepada
Ebina. Kami akan mengeluarkan bintang dari Tobe. Dia akan menjadi
seorang bintang! Pak Produser!.Dan juga, informasi dari berbagai
tempat seperti Jalan, Rurubi, Tabelog, dan bahkan Gnavi telah
dipersiapkan sehingga kami dapat melakukan beberapa penelitian
untuk hotspot yang direkomendasikan.[footnoteRef:1] [1: Blog
Travel, Situs Internet, dan Agensi.]
"Baiklah, mari kita berpikir!"Dengan kejutan yang tiba-tiba,
Yuigahama meletakkan berbagai macam majalah wisata dan panduannya
di meja."Dari mana kamu mendapatkan semua ini ...?""Eh? Beberapa
dibawa Yukinon, sebagian dari perpustakaan, dan sisanya dari
Hiratsuka sensei."Lepas dari kami berdua, ada apa dengan orang yang
terakhir ini? Orang ini sangat menantikan perjalanan ini, iya
kan...?. Tapi, tak ada yang salah dengan hal tersebut.Kenyataannya,
aku juga menantikan perjalanan ke Kyoto ini. Seharusnya ini akan
lebih menyenangkan jika ini bukan karya wisata.Lalu, aku membalik
beberapa halaman dari majalah yang dekat denganku. Tetap saja,
apa-apan majalah ini? Halamannya dilapisi warna kemerahan dan pink
yang terlihat kewanitaan. Tidakkah kamu punya majalah wisata yang
lebih keren, gelap seperti "One-Man Trip ~Kyoto Edition~" atau
Edisi 10 Konspirasi Yang Berani atau bahkan Edisi Kenang-Kenangan?
Bagaimanapun juga, aku menandai lokasi turis yang paling terkenal
dan mengabaikan informasi makanan yang kadang-kadang muncul di
antaranya. Aku merasa mengalir di sini.[footnoteRef:2] [2: Kalimat
dari Yu-Gi-Oh!: Zexal]
Sebenarnya, kami mengira membuat rencana tersebut bersama
seluruh anggota di grup masing-masing. Malahan, Yuigahama, di grup
cewek, dan aku, di grup cowok sebagai relawan, seolah-olah tangan
nasib telah dibuat, akan menghasilkan sesuatu seperti: "Oh, rencana
kita sama, sungguh suatu kebetulan!" Tapi, aku tidak berpikir
seseorang akan jatuh ke hal yang demikian..."Jika kami saling
bertabrakan seperti ini, kelihatan akan seperti takdir atau
semacamnnya"Yuigahama berkata tiba-tiba, tapi hal seperti itu tidak
akan pernah terjadi. Kau pikir kamu orang yang romantis? Tolong
hentikan! Berhenti jadi orang yang romantis! Di samping itu, karena
kita dapat bergerak bebas, jika kita bertabrakan dengan gadis, kita
akan berpikir "Oh sial, sebaiknya hal ini terjadi dengan cara yang
tidak akan membuat mereka curiga pada aku!" Lalu kita berlari
secara sengaja di depan mereka dan mengambil jalan memutar ke rute
yang lain. Dasar sialan, jangan mengira kami para cowok tidak sadar
diri!Tapi, Yuigahama, yang bahkan tidak mengerti akan salah satu
dari tiga kenaifan anak SMA, melanjutkan percakapan ketika mengecek
majalah wisata."Tempat yang sangat bagus untuk
dikunjungi~..."Yuigahama terlihat berkomat-kamit sambil membalik
halaman majalah tanpa memperhatikan setiap bagian isi
pengumumannya. Aku merasa seperti telah melihat kecepatan membaca
ini entah di mana.Cara Yuigahama membaca majalahnya dengan perasaan
yang sungguh-sungguh terlihat seperti dia yang sesungguhnya. Ini
sangat kontras dengan Yukinoshita yang kelihatan membaca setiap
karakter di buku."Aku mengira,... ini masih di musim gugur makanya
mungkin setibanya di sana Arashiyama dan Toufukuji akan menjadi
tempat yang indah untuk dikunjungi. Jika kami pergi ke Toufukuji,
maka akan ada juga Fushimi Inari di dekatnya juga...""Detail
kondisi tempatnya... Kamu.. sudah kesana sebelumnya?"Ketika aku
bertanya, Yukinoshita memperlihatkan teka-teki di
wajahnya."Belum""Jadi kamu mecari tahu dengan caramu sendiri?""Aku
memeriksanya karena ini merupakan kali pertama aku pergi ke sana.
Semuanya juga ikut, jadi lebih baik jika lebih menyenangkan,
bukan?"Yukinoshita tersenyum saat mengatakannya.Terkejut akan
sikapnya, kata-kata yang optimis, aku tidak dapat berbuat apa-apa
kecuali bersuara kecil dengan lesu.Yukinoshita jadi lebih lembut
dari biasanya. Aku yakin Yuigahama berperan besar dalam perubahan
Yukinoshita dan aku tidak berpikir itu sesuatu yang buruk. Hanya
saja, aku akan sangat berterimakasih jika dia bisa lebih lembut
yang aku dapat mengerti. Perkataannya sampai hari ini lebih tajam,
yeah, perkataanmu."Ah, lihat, lihat Hikki. Ini kelihatannya lokasi
yang pas.""Itu cuman tempat yang ingin kamu kunjungi..."Ketika kami
bertiga saling melihat majalah sambil bicara pelan, tiba-tiba
ketukan di pintu terdengar. Ketukannya sangat pelan, jadi kami
mengabaikannya sebentar.Suara ketukan terus terdengar."Silahkan
masuk."Pemimpin ruangan ini, Yukinoshita, memanggil
masuk."Permisi."Orang tersebut membalas salamnya sambil membuka
pintu dengan pelan.Seorang perempuan masuk ke ruangan.Rambut
hitamnya terkulai di bahunya dan dia memakai kacamata dengan frame
merah. Kamu bisa lihat matanya melalui lensa kacamatanya yang
transparan dan antara muka serta tinggi badan yang tidak terlalu
tinggi. Jika dia duduk di tempat petugas perpustakaan, dia bisa
menjadi gambar yang sangat bagus."Oh rupanya Hina."Suara dari kursi
bergeser terdengar ketika Yuigahama berdiri. Ebina pun melihat
Yuigahama."Hei, Yui. Haroharo~.""Yahallo~!"...Eh, apa itu, apa itu
suatu salam dari suatu suku di luar sana? Mungkin Miura, orang yang
telah berurusan dengan hal semacam ini, adalah sebenarnya seorang
yang sangat bijaksana."Yukinoshita dan Hikitani juga,
Haroharo~""Halo."Aku menyapa balik seperti seorang karakter NHK
saat Yukinoshita juga melakukannya dengan sikap yang kalem."Lama
tak jumpa. Silahkan duduk."Ebina duduk dekat kursi yang ditawarkan
Yukinoshita. Ebina melihat-lihat ruangan.Ebina pernah ikut bersama
kami sewaktu perkemahan musim panas dan juga ikut menyelesaikan
masalah di sana. Dia seharusnya tahu apa yang dilakukan klub
relawan, setidaknya sedikit."Jadi ini klub relawan, huh."Dia
mengangguk dan melihat ke depan dengan tiba-tiba, memfokuskan
perhatiannya pada Yukinoshita."Aku punya sesuatu untuk
didiskusikan, jadi aku datang ke sini..."Jadi kamu datang karena
sebuah permintaan. Apa yang Ebina ingin diskusikan mengganggu
ketertarikanku. Aku tidak pernah berpikir dia adalah tipe orang
yang mengkhawatirkan banyak hal atau meminta bantuan orang lain.
Dia menunjukkan kesan yang rendah diri.Yukinoshita dan Yuigahama
kelihatan sepemikiran dengan aku, kami mensejajarkan posisi kami
dam membuat postur yang serius."U-um, kau tau.."Ketika kami
memfokuskan perhatian kami padanya, dia memalingkan pandangannya
dengan pipi yang memerah. Bagaimanapun juga, dia telah
mempersiapkan dirinya untuk mengatakan hal yang ingin dia
katakan."Aku punya sesuatu yang ingin didiskusikan tentang
Tobecchi...""To, Tototobecchi!? Ap, apa, apa!?"Sudah biasa bagi
Yuigahama jadi latah karena kata-kata itu. Hanya beberapa saat
lalu, atau seharusnya aku katakan beberapa hari yang lalu,
kekhawatiran Tobe, atau lebih spesifik, Tobe telah memberitahukan
perasaannya terhadap Ebina.Aku tertarik terutama apa yang akan
dikatakan Ebina tentang Tobe, khususnya mengingat kelakuannya yang
hati-hati.Ketika kami fokus memandang dia, Ebina jadi lebih
memerah. "Um, su-sulit untuk mengatakannya tapi..."Ebina
memalingkan pandangannya ke bawah dan memutar-mutar ujung bajunya
yang nampaknya mencari kata yang tepat untuk diucapkan. U-um,
sedikit susah untuk mengatakannya tapi... aku tidak dapat
melepaskan pandangan terhadap apa yang sedang dia lakukan jadi
lebih baik kamu berhenti melakukan itu. Selain itu, untuk seorang
Ebina yang selalu enerjik jadi kelihatan malu-malu dan kehilangan
kata-kata, sebenarnya apa yang ingin dia katakan?...J-jangan
bilang, ini sudah jadi kemenangan luar biasa Tobe? Aku tentu tidak
akan mengizinkan ini.Tentang Tobecchi...Ada apa dengan
Tobecchi!?Yuigahama merespon dengan sangat cepat seolah ingin
membuat percakapan ini lebih baik dan Ebina kelihatan telah siap
akan hal yang lebih buruk. Setelah mengambil nafas yang kecil,
Ebina membuka matanya dengan lebar dan mengatakan perasaanya yang
sebenarnya.Tobecchi, akhir-akhir ini, sudah, seperti, sangat dekat
denngan Hayatau dan Hikitani, jadi Ooka dan Yamato saaaangat
frustasi! Aku ingin melihat hubungan yang lebih hot! Pada titik
ini, Triangel Heart[footnoteRef:3] -ku bisa jadi hancur lebur dan
terbuang! [3: Merujuk ke eroge berjudul Triangle Heart yang berisi
tiga tokoh utama (mungkin).]
Terbuang! Buang! Ang! Ng! g...Hanya suara Ebina yang bergema di
ruangan ini. Kami hanya dapat memandang ke ruangan yang kosong,
tidak dapat berkata sepatah kata apapun.
Kami benar-benar kehilangan kata-kata. Dan aku tidak berbicara
mengenai lima atau tujuh suku kata disini, tapi nol. Sebenarnya
kamu bisa mendapatkan getaran dari manga tentang band dari
ZECK[footnoteRef:4]. [4: Kata yang disebut Hachiman adalah (, zekku
-> ZECK). Bisa diartikan kehabisan kata atau bisa merujuk ke
jenis puisi Cina bernama jueju.]
Orang yang pertama bereaksi adalah Yuigahama. Untuk seorang yang
sudah dekat dengan Ebina, dia dengan cepat mengeluarkan suara
tiba-tiba.Erm.. jadi, apa maksudnya?Ketika Yuigahama bertanya,
Ebina mengangguk dengan kuat.Akhir-akhir ini, Tobecchi dan Hikitani
sangat sering bicara. Juga, grupnya jadi tidak seperti biasanya dan
mereka jadi saling bertukar pandangan dengan suatu maksud,
gufufuf...Ebina yang sedang tertawa aneh di tengah pembicaraannya
ini terlihat menakutkan...Ah, gak bagus, gak bagus.Setelah kembali
jadi dirinya yang normal, Ebina mengusap air liurnya yang keluar
dari mulutnya. Dengan tidak adanya Miura yang mengatur Ebina,
khayalan Ebina jadi semakin liar. Aku pikir Miura punya insting
keibuan padanya huh... pasti ada yang salah dengan Miura yang mau
berteman dengan Ebina dan tidak sedekat Yuigahama. Kupikir hari ini
dia kelihatan menyedihkan. Atau aku juga berpikir, tapi ini bukan
waktunya memalingkan pandangan aku pada kenyataan. Ebina masih saja
bicara. Aku mendesak dia berhenti dengan tatapanku.Mengetahui hal
tersebut, Ebina tersenyum senang.Aku tidak tahu persis kenapa kamu
begitu dekat dengannya tiba-tiba, tapi... aku hanya sadar bahwa
tiba-tiba ada jarak diantara kalian dan Ooka dan Yamato.
Aku dapat melihat dari mana Ebina berasal. Grup Hayama terpecah
jadi beberapa grup kecil yang menyebabkan aku dan Totsuka bisa
gabung dengan mereka secara tidak alami. Kelihatannya satu kelas
kami juga menyadari keganjilan ini.Ah, baik, pada
dasarnya...Bagaimana kita akan menjelaskannya tentang ini? Untuk
sementara waktu, Oooka dan Yamato sudah yakin dengan rencana ini
dan aku tidak bisa benar-benar menjelaskan ini pada Ebina, jadi aku
tidak bisa mengutarakan sepatah katapun.Namun, Ebina menggelengkan
kepalanya dengan maksud aku tidak perlu menyebutkannya kepadanya
semuanya.Hikitani. Kamu tahu, jika kamu mau mengajak, aku ingin
kamu mengajak semua orang. Dan kemudian, aku ingin kamu menerima
semuanya. Jujur saja, aku ingin kamu yang menerima ajakannya.Tidak
bisa Itu tidak mungkinItu terdengar begitu suram sampai-sampai aku
secara instingtual menggelengkan kepalaku sebagai jawabannya. Apa
yang mengikutinya adalah perasaan putus-asa yang dua kali lipat
lebih tinggi. Aku hampir merasa sedikit mau menangis.Seakan
menyadari reaksi terkejutku, Ebina terlihat sedikit murung dan
memasang ekspresi sedih.Begitu ya Aku rasa begitu.Kamu mengerti
sekarang, huhKamu bukan uke[footnoteRef:5] penggoda, tapi uke yang
segan-segan. Maafkan aku telah mengatakan sesuatu yang begitu
keterlaluan.[footnoteRef:6] [5: Istilah untuk penerima dalam Boys
Love] [6: Istilah Fujoshi masing-masing: sasoi-uke () dan
hetare-uke ().]
Tidak, tidak, tidak, itu tidak benar, kamu benar-benar salah.Ini
di luar hanya mencoba untuk mengerti apa yang sedang terjadi di
sini. Bukan hanya aku. Yuigahama memasang ekspresi menyerah selagi
dia menghela.Satu-satunya orang yang masih tenang di sini adalah
Yukinoshita.Yukinoshita memejamkan matanya sambil memijat dahinya
dan membuka mulutnya.Jadi, apa persisnya maksudmu? Aku akan senang
jika kamu bisa menjelaskannya.Dengan ekspresi lelah, Yukinoshita
berusaha untuk mencoba mendapatkan penjelasan darinya. Seorang
gadis yang berusaha begitu keras merupakan suatu hal yang
mengagumkan. Aku sudah menyerah mencoba memahami situasinya, jadi
tolong berusaha yang terbaik demiku juga.Hmmm, itu seperti, rasanya
seperti grup kami akhir-akhir ini agak sedikit tidak akur atau
mirip ituSuara Ebina memudar dengan gelisah.Yuigahama melanjutkan
kalimat Ebina untuk mencoba membuatnya tetap santai.Oh, ada itu
juga. Sebagai laki-laki, Oooka dan Yamato mungkin ada hal rumit
yang terjadi kamu tahu, macam hubungan para lelaki.Hubungan lelaki
yang rumit astaga Yui, kamu begitu kotorApakah aku mengatakan
sesuatu yang aneh!?Nah, kamu mengatakan sesuatu yang wajar. Kamu
baik-baik saja.Yang tidak baik-baik saja itu Ebina. Kenapalah orang
ini merona?Yah, ada banyak hal yang terjadi. Aku tidak bisa bilang
aku mengerti bagaimana pikiran orang. Kamu bisa memendamnya dalam
dirimu dan masih mungkin untuk tetap menjalin hubungan yang
baik.Itu benar. Tapi, itu terasa ada sesuatu yang berbeda dari
biasanya. Aku benar-benar tidak ingin membiarkannya seperti
itu.Ebina tersenyum sambil menjelaskan.Aku ingin bergaul dengan
semuannya seperti dulu.Dia tersenyum tanpa sedikitpun rasa
kebusukannya ataupun rasa benci.Sepertinya Ebina puas dengan
hubungannya sekarang ini dalam kelas. Ini tidak hanya dari sudut
pandang seorang fujoshi, tapi juga dari sudut pandangnya
sendiri.Bergaul dengan semuanya.Itu adalah kata-kata yang kubenci,
tapi tidak diragukan lagi ada orang yang menginginkan itu. Namun,
apakah itu sesederhana seperti yang terlihat pada kasus Ebina? Aku
sama sekali tidak bisa membaca dengan tepat orang yang bernama
Ebina Hina ini.Hanya dari itu saja, aku berakhir ingin menggali
dalam kata-katanya dan menebak apa niat sebenarnya.Tidak. Aku akan
berhenti disini. Mencoba untuk melihat apa ada yang tersembunyi di
balik deretan kata-kata merupakan sebuah kebiasaan burukku.Sekali
lagi, ketika wajahku menampilkan diriku sedang melakukan kebiasaan
buruk itu lagi, Ebina menambahkan ah, tapi untuk memusatkan
pikirannya.Jika Hikitani termasuk ke dalam grup itu, maka tidak ada
masalah jika kamu cukup akur-akur saja. Itu juga akan lebih
menyehatkan mataku.Aku tidak akan repot-repot begitu jadi jaga
matamu lebih baik. Dari pada itu, pergi makan sedikit blueberry
atau semacamnya.Mata sehatmu itu ternyata tidak karena diriku ini,
tapi karena hubunganku dengan orang lain huhKetika aku menjawab
dengan pedas, Ebina tertawa terbahak-bahak dan berdiri.Yah, jadi
begitulah itu. Aku akan menanti santapan lezatnya pada karya wisata
nanti.Ebina terlihat seperti dia akan mulai mengiler lagi, tapi dia
segera menahannya. Dia berpaling ke arahku dan mengedip.Hikitani,
Aku akan mengandalkanmu.Kami mengantar Ebina pergi, yang mengatakan
kata-kata itu padaku, dari ruangan klubnya dan bertukar pandang
dengan satu sama lain.Apa maksud itu semua?Yukinoshita mengutarakan
pertanyaan yang begitu kentara.Tidak tahu. Yah, kita hanya perlu
membantu mereka bergaul seperti biasa. Walaupun, aku rasa kita
tidak perlu melakukan apa-apa karena mereka sudah terlihat
akur-akur saja.Perpecahan grup itu sedang menyembunyikan fakta
bahwa itu untuk memenuhi kisah cinta Tobe. Sebenarnya, tindakan itu
sendiri bisa dianggap sebagai sebuah tanda persahabatan
mereka.Yuigahama, yang terlihat seakan dia juga mengerti tentang
itu, mengangguk setuju.Itu benar. Lagipula, aku juga tidak
benar-benar tahu bagaimana para lelaki bergaul... Hikki, bagaimana
para lelaki bergaul dengan satu sama lain?Yuigahama menanyakan
pertanyaannya, tapi sebelum aku bisa menjawabnya, Yukinoshita
menepuk bahu Yuigahama. Dan kemudian, dia memasang ekspresi yang
agak terlihat kesepian..Aku rasa kamu agak sedikit kejam menanyakan
Hikigaya hal itu. Yuigahama, kamu seharusnya sedikit lebih
pengertian, benar? Oke?Kamu benar sekali. Lebih pengertian sedikit,
kamu.Bukankah ejekan verbal yang berkedok kebaikan itu sedikit
lebih menyakitkan?Apapun itu, besok adalah hari besar karya
wisatanya. Permintaan klub relawan sekarang ini adalah permintaan
Tobe. Itu berarti tidak ada satupun hal yang perlu
dikhawatirkan.Juga, kata-kata tersebut yang hanya ditujukan padaku
bergema di dalam telingaku.
Aku mulai bersiap-siap untuk karya wisata besok setelah aku
sampai ke rumah.Atau begitulah yang kukatakan tapi satu-satunya hal
yang rencananya kubawa adalah pakaian gantiku. Eh, apakah ada benda
lain yang kuperlukan untuk karya wisata?Aku benar-benar tidak bisa
memikirkan apapun, jadi aku hanya mondar-mandir di depan lemari
pakaianku dan asal menarik potongan pakaian. Jika aku membawa cukup
banyak celana dan kaus kaki, aku seharusnya bisa bertahan selama
beberapa hari.Selanjutnya adalah peralatan mandi Bukankah itu ada
di penginapannya? Kurasa aku akan membawanya saja untuk
berjaga-jaga.Dengan itu, aku sudah siap dan siap. Hanya perlu satu
tas untuk memuat semua benda yang kuperlukan.Kyaa! Itu seakan aku
benar-benar terbiasa berpergian, begitu keren dan hebat! UNO, kartu
truf, dan mahjong; pastilah sudah bagi semuanya untuk mengangkut
begitu banyak, huh. Kemungkinannya ada orang yang membawa game
gengam portabelnya jadi mereka bahkan lebih kasihan lagi.Tapi yah,
pada dunia sekarang ini, tempat-tempat yang kamu kunjungi biasanya
memiliki kebutuhan dasar yang bisa kamu peroleh jika kamu lupa
membawa sesuatu, bahkan lebih mudah diperoleh jika kamu memiliki
ponsel untuk mencarinya. Berpergian menjadi cukup mudah, tapi masih
ada sesuatu yang salah tentangnya.Aku mengeluarkan barang-barang
yang sudah kusiapkan ke ruang tamu dan melemparkannya ke
lantai.Besok akan pergi cukup pagi jadi aku memutuskan untuk tidur
lebih awal. Tempat berkumpulnya adalah di Stasiun Tokyo. Kami akan
menuju Kyoto dengan Shinkansen.[footnoteRef:7] [7: Kereta cepat
Jepang.]
Jika kamu terlambat, kamu akan ditinggal.Yah, aku bisa menaiki
Shinkansen sendiri dan aku bisa menerima panggilan telepon
kapanpun. Aku rasa harga tiketnya akan sedikit menyakitkan, tapi
bukankah aku bisa entah bagaimana mengabaikannya? Sebenarnya, kita
yang membeli tiketnya, tapi kita tidak bisa memilih kapan waktunya
berangkat, ada apa dengan itu? Apakah ada cinta di dalam situ?Kalau
begitu, akan lebih baik terlambat jadi aku bisa berpergian
sendirian dan tidak usah terburu-buru pergi ke Kyoto selagi aku
menyantap makan siang di stasiun kereta.Ketika aku mempertimbangkan
hal itu, aku memiliki dorongan untuk membatalkan pemikiran untuk
bangun lebih pagi.Aku menghempaskan diriku ke sofaku dan baru saja
aku berpikir apakah aku mau minum sedikit kopi (MAX), Komachi
berlari-lari kecil ke arahku. Tolong tahan diri untuk tidak berlari
di dalam rumah kecil ini.Onii-chan, kamu lupa sesuatu.Dia
mengayunkan sebuah alat yang dipasang dengan sebuah tali pegangan
selagi dia mengatakannyaTidak perlu kamera.Aku tidak akan mendapat
kesempatan untuk memakainya. Jika untuk foto pemandangan, ada
banyak fotonya di luar sana.Bagaimana dengan Vita?Lagi, dia
repot-repot meletakkan Vitanya ke dalam kotakknya dan memasang
sebuah tali padanya, mengayun-ayunkannya.Vita-chan akan menjaga
rumah. Temani dia, Komachi.Roger.Komachi membuat ekspresi yang
begitu penurut dan mulai dengan meletakkan Vita-chanku ke dalam
saku bajunya... Kamu akan mengembalikan itu benar? Ah, aku hanya
membiarkanmu meminjamnya, oke? Ini tidak akan seperti situasi itu
di mana adik kecil meminjam kamus elektronik kakaknya dan akhirnya
menjadi miliknya setelah beberapa saat, benar?Aku menahannya dengan
segenap perasaan ingin memastikan kepemilikan alatku dan Komachi
yang tidak tahu tentang perasaanku, menyodok pipi kanannya dan
memutar kepalanya.Tapi, kalau begitu apa yang akan kamu bawa?
Karena kamu akan sendirian, kamu perlu sesuatu untuk menghabiskan
waktuAku senang kamu mengkhawatirkanku, tapi bukankah kamu terlalu
meremehkan kakakmu?E-booksedang marak-maraknya akhir-akhir ini,
jadi seharusnya aku akan baik-baik saja.Kamu terlalu meremehkanku,
Komachi kecil. Jika itu mengenai kelasku, hanya memiliki sebuah
ponsel saja sudah cukup untuk menghabiskan waktu; malahan, aku bisa
dengan mudah menghabiskan waktu tanpa menggunakan apa-apa.Kakakmu
akan bermain dengan jarinya di tengah kelas dan membuat suara-suara
kodok yang akan terdengar seperti croak, croak dan semacamnya
sendirian, kamu tahu. Aku tentu saja tidak bisa mengatakan hal ini
pada adik kecilku!Juga, aku tidak pergi ke sana untuk
bersenang-senang.Ketika aku berkata begitu, Komachi memasang
tampang ragu sambil mendengar.Kalau begitu untuk apa kamu
pergi?Untuk mencoba merasakan dipermalukan, kurasaSebelum aku
menyadarinya, pandanganku mulai menjauh. Setiap kali, kapanpun
orang-orang yang mencoba untuk membuat kenangan yang tidak ada
gunanya dalam karya wisata gagal, aku dapat membayangkan sebuah
lomba tetap diam selama 72 jam. Tentu saja, aku pemenang lomba
itu.Tanpa memikirkannya, aku sedang asyik dengan masa laluku dan
menjadi diam di mana Komachi lalu menjentikkan jarinya seakan dia
terpikir sesuatu.Oh, hampir lupa. Ini dia.Apa yang disodorkan
padaku adalah sebuah objek putih. Celana dalam, hmm? Oh, bukan
celana dalam. Itu secarik kertas. Yah, aku tidak yakin bagaimana
reaksiku jika aku diberi celana dalam. Um, kamu tahu, seperti
mungkin aku seharusnya pengertian dan membuat reaksi yang sesuai
atau semacamnya, arti semacam itu.Tapi, tidak peduli seberapa
dungunya adik kecilku ini, dia sepertinya bisa memahami sebanyak
itu. Dipikir-pikir lagi, apa yang diberikannya padaku adalah
secarik kertas yang dilipat dengan cara yang begitu feminin.Itu
dilipat seperti sebuah berlian atau baju; jenis lipatan yang akan
kamu lakukan pada kertas yang ingin kamu berikan kepada seseorang
selagi kamu mengopernya pada orang di tengah-tengah
pelajaran.Malahan, cara melipat seperti itu mengingatkanku pada
hari-hari SMPku ketika aku harus mengoperkan sebuah surat, tidak
sadar akan ejekan tertulis yang tertuju padaku di dalamnya, dan
ingin tahu apa yang akan aku lakukan jika mereka mulai terkikik di
belakang kelas. Jadi aku akan senang jika kamu berhenti melipatnya
seperti itu.Ketika aku membuka suratnya, tulisan tangan dengan
huruf lepas berwarna pink dan kuning terang yang memenuhi mataku
itu mirip dengan dunia terbukaDragon Quest.Rekomendasi Komachi!
Daftar Suvenir!Nomor 3! Biskuit kayu manis! (Dari toko pusat,
pembuatnya, atau dari cabangnya; di mana saja tidak masalah.)Nomor
2! Kertas pengisap minyak dari Yojiya[footnoteRef:8] (Untuk mama
juga.) Nomor 1! Mendengarkan siarannya setelah iklanuntuk
pengumumannya! [8: Perusahaan kosmetik Jepang]
Itu disusun dengan cara yang menjengkelkan.Apa-apaan dengan yang
nomor satu?Suvenir nomor satu itu cerita kenangan menabjubkan
kakak.Komachi terkekeh sambil tersenyum, Super imutDisana juga ada
banyak vihara pernikahan, jadi jika kamu terjalin dengan seseorang,
itu juga bagus!Hentikan kekhawatiranmu dan ikut campurmu dan pergi
belajar.Okeee. Nah, nah, sampaikan salamku kepada semuanya.Baik!Aku
rasa jumlah tempat yang perlu kukunjungi sudah bertambah yah, aku
bisa membeli biskuitnya di stasiun... Aku tahu sedikit tentang
penyerap minyak Yojiya, jadi aku mungkin bisa juga membelinya di
stasiun.Jadi itu berarti, tempat terakhir yang perlu kukunjungi
ituKalau begitu kurasa aku juga akan mengunjungi dewa
pendidikan.