LAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser Nama/ NPM : Muhamad Ryan Dwi Pramono/1306407571 Fakultas/ Prodi : Teknik/Perkapalan Grup & Kawan Kerja : 11 - Chandra Dewi R - Mohamad Abu Bakar - Nadila Aristiaputri - Surya Yehezki - Muammar Agung - Felisa Fitriani - Leo Hubertus Dimas A No & Nama Percobaan : OR01 – Pengukuran Panjang Gelombang Laser Tanggal Praktikum : Rabu, 9 Oktober 2014
18
Embed
OR01_Pengukuran Panjang Gelombang Laser_Muhamad Ryan Dwi Pramono_1306407571_Teknik Perkapalan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
Nama/ NPM : Muhamad Ryan Dwi Pramono/1306407571
Fakultas/ Prodi : Teknik/Perkapalan
Grup & Kawan Kerja : 11
- Chandra Dewi R
- Mohamad Abu Bakar
- Nadila Aristiaputri
- Surya Yehezki
- Muammar Agung
- Felisa Fitriani
- Leo Hubertus Dimas A
No & Nama Percobaan : OR01 – Pengukuran Panjang Gelombang Laser
Tanggal Praktikum : Rabu, 9 Oktober 2014
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
I. Tujuan
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi
II. Dasar Teori
Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan merupakan celah. Sebuah kisi memiliki konstanta yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah. Dalam sebuah kisi, lebar celah dengan jarak antara dua celah sama apabila banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N.
Pada sebuah kisi yang disinari cahaya yang sejajar dan tegak lurus kisi, dan di belakang kisi ditempatkan sebuah layar, maka pada layar tersebut akan terdapat garis terang dan gelap, jika cahaya yang dipakai dalah monokromatik. Kemudian akan terbentuk deretan spektrum warna jika cahaya yang digunakan sinar putih (polikromatik).
Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan tajam jika lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya semakin banyak atau besar. Garis gelap dan terang dan spektrum tersebut merupakan hasil interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar titik atau tempat tertentu. Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya melalui banyak celah sempit terpisah sejajar satu sama lain dengan jarak konstan. Celah semacam ini disebut kisi difraksi atau sering disebut dengan kisi.
Kisi difraksi merupakan alat untuk menghasilkan spektrum dengan menggunakan difraksi dan interferensi, yang tersusun oleh celah sejajar dalam jumlah sangat banyak dan memiliki jarak yang sama (biasanya dalam orde 1.000/mm). Dengan menggunakan banyak celah, garis-garis terang dan gelap yang dihasilkan pada layar menjadi lebih tajam.
Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi dapat dibuat dengan mesin
presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak
yang tidak tergores diantara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah . Kisi difraksi
terdiri dari banyak kisi paralel yang berjarak sama pada permukaan datar serta dapat
mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-kisinya. Jarak antara celah dalam kisi
dengan 10.000 celah per cm ialah d = (1 cm)/10.000 = 10-4 . Jika kisi difraksi disinari
dengan berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan oleh kisi dapat
berinteferensi (Gbr.1). Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi ( θ = 0º)
berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang tajam (maksimum/ puncak) pada
pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi pada sudut θ ketika sinar-sinar
mempunyai selisih panjang lintasan l = mλ, dimana m merupakan bilangan bulat. Jadi
jika jarak antar kisi adalah d (Gbr.1.) maka l = d sin θ, sehingga :
[1]
dengan m = bilangan orde = 1, 2, 3, ...
Gbr.1. Diagram difraksi pada kisi difraksiDifraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika
gelombang cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah tunggal dapat mengakibatkan pola difraksi Franhoufer. Menurut prinsip Huygens tiap bagian celah berlaku sebagai sumber gelombang. Cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya.
Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikromatik (cahaya putih atau banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensia.
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang cahaya baru. Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya datang bersamaan pada suatu tempat. Dua gelombang tersebut dapat berinterferensi jika :
a. Kedua sumber cahaya koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase selalu tetap dan memiliki frekuensi yang sama.
b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
Macam-macam interferensi cahaya :1. Interferensi pada celah ganda2. Interferensi minimum3. Interferensi maksimum4. Interferensi pada lapisan tipis
Seberkas cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan layar, maka pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama dengan luas celahnya, melainkan terdapat terang utama yang kanan kirinya dikelilingi garis atau pita gelap dan terang secara berselang-seling. Peristiwa ini disebut difraksi. Suatu alat optik yang terdiri dari banyak sekali celah sempit pada jarak yang sama disebut kisi.Apabila sebuah sinar tegak lurus mengenai sebuah kisi maka akan timbul difraksi. Difraksi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhoffer. Disebut difraksi Fresnel jika jarak layar kisi relatif dekat dan disebut difraksi Fraunhoffer jika jarak layar kisi relatif jauh. Difraksi Fraunhoffer dapat juga terjadi walaupun layar tidak jauh letaknya, dengan cara meletakkan sebuah lensa positif dibelakang kisi dan layar diletakkan pada titik api lensa tersebut.
III. Peralatan Percobaan
1. Piranti laser dan catu daya
2. Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/ 1mm)
3. Piranti scaner beserta detektor fotodioda
4. Camcorder
5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
IV. Cara Kerja
Praktikum pengukuran panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi
difraksi pada rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol link rLab di halaman
jadwal. Penyetingan peralatan rLab berlangsung secara otomatis ketika praktikan
menjalankan prosedur kerja. Berikut langkah-langkah cara kerja:
1. Memperhatikan halaman web percobaan pengukuran panjang gelombang laser2. Mengaktifkan Webcam
3. Mengklik ikon “set” :
4. Mengaktifkan power supply dengan mengklik radio button di sebelahnya:
5. Melakukan scanning intensitas pola difraksi dengan mengklik ikon “ukur”
6. Mengambil data dari percobaan ke dalam Excel dengan mengklik “simpan ke Excel”
Gbr. Susunan peralatan untuk OR01
Tugas dan evaluasi
1. Dari data eksperimen yang diperoleh, buatlah grafik intensitas pola difraksi ( I, pada eksperimen dinyatakan dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ).
2. Berdasarkan spektrum yang diperoleh, tentukan letak terang pusat (m = 0), intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst. Berilah bilangan orde pada grafik tersebut untuk setiap intensitas maksimum pola difraksinya.
3. Ukurlah jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde untuk menentukan sudut difraksi θ tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak antara kisi difraksi dengan detektor sebesar L = (130 ± 1 ) cm
4. Buatlah grafik sin θ sebagai fungsi orde difraksi (sin θ vs m) dan hitunglah panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh.
5.Jika sin θ didekati oleh tan θ, hitunglah λ dengan cara yang sama seperti pada evaluasi no. 4. Berapa penyimpangan relatif λ hasil pendekatan ini terhadap perhitungan λ yang diperoleh pada evaluasi no.4.
6. Berilah analisis dan diskusikan hasil eksperimen ini.