Top Banner
OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI LERENG KUARI TANAH LIAT MLIWANG BARAT PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK. KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pertambangan (S.T) Oleh: AHMAD SYAHAL SYAIFUDDIN 11160980000042 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440H
71

OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

Mar 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK

PERANCANGAN GEOMETRI LERENG KUARI TANAH LIAT

MLIWANG BARAT PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)

TBK. KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Pertambangan (S.T)

Oleh:

AHMAD SYAHAL SYAIFUDDIN

11160980000042

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440H

Page 2: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

i

OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK

PERANCANGAN GEOMETRI LERENG KUARI TANAH LIAT

MLIWANG BARAT PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)

TBK. KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Pertambangan (S.T)

Oleh:

AHMAD SYAHAL SYAIFUDDIN

11160980000042

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440H

Page 3: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Page 6: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Page 7: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan

hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga penulis bisa

menyelasaikan skripsi dengan judul “Optimasi Produksi Penambangan Dari

Aspek Perancangan Geometri Lereng Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban, Jawa Timur”. Sebagai syarat

untuk menyelesaiakan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Teknik

Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan serta rintangan yang

penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Kedua Orang Tua yang selalu memberi dukungan dan selalu mendoakan

penulis supaya lulus disaat yang tepat.

2. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Dr. Ambran Hartono, M.Si selaku Ketua Prodi Teknik

Pertambangan

4. Bapak Tony Gunawan selaku Learning Center Manager at PT SI

5. Bapak Auliawan Tribrata ST selaku Pembimbing Lapangan dan Kepala

Seksi Perencanaan dan Pengawasan Tambang PT SI

6. Bapak Eko Purnomo ST selaku Kepala Seksi Reklamasi Tambang PT SI

7. Bapak Dr. Ir. Achmad Sarwiyana Sastratenaya selaku Pembimbing I

8. Bapak Ahmad Fauzan Haryono, S.T., M.T. selaku Pembimbing II

9. Bapak/Ibu Dosen Prodi Teknik Pertambangan

10. Teman-teman dan para sahabat seperjuangan Teknik Pertambangan UIN

Jakarta yang penulis banggakan, yang tidak dapat disebut satu-persatu.

11. Teman – teman semua yang banyak membantu penulis selama hidup di

Jakarta.

Page 8: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

vii

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan tugas akhir ini dan

semoga bermanfaat bagi semua. Amin.

Jakarta, 6 September 2019

Penulis,

Ahmad Syahal Syaifuddin

NIM : 11160980000042

Page 9: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

viii

ABSTRAK

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Terletak di Desa Sumberarum,

Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada

penambangan Tanah Liat di Kuari Mliwang Barat PT SI. Penelitian ini bertujuan

untuk mengoptimalkan penambangan dengan cara memberi rekomendasi

geometri akhir penambangan yang stabil dan aman. Material penyusun pada

lereng Kuari Tanah Liat Mliwang Barat yaitu Top Soil, Claystone (Low Alumina)

dan Claystone (High Alumina). Analisis kestabilan lereng menggunakan software

Rocscience Slide v 6.0 dengan dua metode perhitungan yaitu Bishop Simplified

dan GLE/Morgenstern-Price. Data primer meliputi geometri lereng aktual dan

material properties yang dibutuhkan yaitu bobot isi tanah (γ), kohesi (C), dan

sudut gesek dalam (ϕ) yang didapatkan dari hasil pengujian di Laboratorium.

Penentuan nilai faktor keamanan minimum menggunakan usulan J.E. Bowles

yaitu FK ≥ 1,25. Nilai FK yang paling kritis terdapat pada lereng aktual ketiga

penampang yang telah dibuat yaitu 1,831 (Bishop Simplified). Rekomendasi

lereng dibuat berdasarkan material penyusun dalam kondisi jenuh agar pada saat

musim penghujan lereng tersebut tetap aman dan stabil. Geometri lereng yang

disarankan adalah dengan tinggi bench 2 meter, lebar bench 2 meter, dan sudut

kemiringan lereng tunggal 30° dengan tinggi lereng keseluruhan 16 meter,

sehingga nilai FK sebelumnya 1,831 menjadi 1,253 (Morgenstern-Price). Material

yang bias diambil setelah dilakukan rancangan geometri yang optimal sebesar

19.450 m3. Analisis geometri menyimpulkan bahwa kemiringan lereng aktual

terlalu landai dan nilai FK terlalu tinggi, menjadikan penambangan tidak optimal,

sehingga perlu dilakukan perbaikan geometri lereng dan pemantauan lereng secara

berkala.

Kata kunci: kuari tanah liat, geometri lereng, nilai Faktor Keamanan, Bishop

Simplified, Morgenstern-Price.

Page 10: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

ix

ABSTRACT

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Located in Sumberarum Village,

Kerek District, Tuban Regency, East Java. The research was carried out on Clay

Mining in West Kuari Mliwang PT SI. This study aims to optimize mining by

providing recommendations for the final geometry of stable and safe mining. The

constituent materials on the West Mliwang Clay Quarry slopes are Top Soil,

Claystone (Low Alumina) and Claystone (High Alumina). Slope stability analysis

using Rocscience Slide v 6.0 software with two calculation methods, namely

Bishop Simplified and GLE / Morgenstern-Price. Primary data include the actual

slope geometry and material properties required, namely soil weight weight (γ),

cohesion (C), and deep friction angle (ϕ) obtained from the test results in the

Laboratory. Determination of the minimum safety factor value using the J.E

Bowles proposal is FK ≥ 1.25. The most critical FK value was found on the actual

slope of the three cross sections that had been made, 1.831 (Bishop Simplified).

Slope recommendations are made based on the compiler material in saturated

conditions so that during the rainy season the slope remains safe and stable. The

recommended slope geometry is with a bench height of 2 meters, bench width of

2 meters, and a single slope angle of 30 ° with a total slope height of 16 meters, so

that the previous FK value was 1.831 to 1.253 (Morgenstern-Price). The material

that can be taken after the optimal geometry design is 19,450 m3. Geometry

analysis concludes that the actual slope is too gentle and the FK value is too high,

making mining not optimal, so that it is necessary to improve the geometry of the

slope and monitor the slope regularly.

Keywords: clay quarry, slope geometry, Safety Factor values, Bishop Simplified,

Morgenstern-Price.

Page 11: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDUHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.3. Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.4. Maksud Penelitian ......................................................................................... 3

1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5

2.1. Tanah Liat ...................................................................................................... 5

2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng .............................. 6

2.2.1. Sifat Fisik dan Mekanik Utama Material ........................................... 6

2.2.2. Geometri lereng ................................................................................. 7

2.2.3. Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah ..................................................... 8

2.2.4. Pengaruh Gaya luar ............................................................................ 8

Page 12: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xi

2.3. Jenis Longsoran Utama.................................................................................. 9

2.4. Faktor Keselamatan (Safety Factor) pada Lereng ....................................... 10

2.5. Peraturan Tentang Kestabilan Lereng ......................................................... 11

2.6. Geologi Daerah Penelitian ........................................................................... 12

2.6.1. Morfologi Daerah Penelitian ........................................................... 12

2.6.2. Stratigrafi ......................................................................................... 12

2.7. Kriteria Keruntuhan Mohr – Coulomb ........................................................ 15

2.8. Metode Kesetimbangan Batas / Limit Equilbrium Method (LEM) ............. 16

2.8.1. Metode Bishop Simplified ................................................................ 16

2.8.2. Metode Fellenius .............................................................................. 18

2.8.3. Metode Morgenstern-Price .............................................................. 19

2.9. Diagram Alir Penggunaan Software Rocscience Slide v 6.0 ....................... 21

2.10. Kegiatan Penambangan Tanah Liat ............................................................. 21

2.10.1. Pembersihan Lahan .......................................................................... 22

2.10.2. Pengupasan Tanah Penutup ............................................................. 22

2.10.3. Proses Penambangan Tanah Liat ..................................................... 23

2.10.4. Proses Pengangkutan Tanah Liat ..................................................... 24

2.10.5. Proses Reklamasi ............................................................................. 25

2.11. Ayat Al-Qur’an tentang Kestabilan Lereng ................................................. 26

2.12. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 26

BAB III ................................................................................................................. 29

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 29

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 29

3.2. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 31

3.3. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 32

3.4. Bagan Alir Penelitian ................................................................................... 33

Page 13: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xii

BAB IV ................................................................................................................. 34

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 34

4.1. Material Pembentuk Lereng ........................................................................ 34

4.2. Geometri Lereng Aktual Kuari Tanah Liat Mliwang Barat ........................ 35

4.3. Sifat Fisik dan Mekanik Material ................................................................ 37

4.4. Perhitungan Faktor Keamanan .................................................................... 38

4.4.1. Perhitungan Faktor Keamanan Lereng Aktual ................................ 38

4.4.2. Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng Akhir

Penambangan. .................................................................................. 40

4.5. Integrasi Hasil .............................................................................................. 42

BAB V ................................................................................................................... 44

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 44

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 44

5.2. Saran ........................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45

LAMPIRAN ......................................................................................................... 47

Page 14: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lokasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban. .............. 1

Gambar 1.2. Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI (Google Earth, 2019).................... 2

Gambar 2.1. Geometri Lereng (Klitche, 1999). ...................................................... 7

Gambar 2.2. Chart Kondisi Muka Air Tanah Hoek & Bray, 1981. ........................ 8

Gambar 2.3. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017. ............................. 9

Gambar 2.4. Longsor Busur (Hoek & Bray. 1981). .............................................. 10

Gambar 2.5. Morfologi Daerah Penelitian. ........................................................... 12

Gambar 2.6. Peta Geologi Regional Daerah Penelitian ........................................ 14

Gambar 2.7. Kolom Stratigrafi Zona Rembang (Pringgoprawiro, 1983 dalam

Mardiyanto, dkk, 2017) ................................................................... 15

Gambar 2.8. Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Suatu Potongan Metode Bishop

Simplified ......................................................................................... 17

Gambar 2.9. Gaya yang Bekerja pada Metode Fellinius. ..................................... 18

Gambar 2.10. Diagram Alir Analisis Kestabilan Lereng menggunakan Software

Rocscience Slide v 6.0. (Dokumentasi Penulis, 2019). ................. 21

Gambar 2.11. Permbersihan Lahan Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI. ................ 22

Gambar 2.12. Pengupasan Tanah Penutup Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI ..... 23

Gambar 2.13. Kegiatan penambangan tanah liat di Kuari Mliwang. .................... 24

Gambar 2.14. Kegiatan pengangkutan tanah liat di Kuari Mliwang PT SI. ......... 24

Gambar 2.15. Rute pengangkutan tanah liat di Kuari Mliwang PT SI. ................ 25

Gambar 2.16. Penggunaan Lahan Bekas Tambang PT SI untuk Budidaya Ikan.

(Seksi Reklamasi Tambang PT SI, 2019)...................................... 25

Gambar 2.17. Penggunaan Lahan Bekas Tambang PT SI untuk Penanaman

Tumbuhan dan Pembuatan Taman. (Seksi Reklamasi Tambang PT

SI, 2019). ....................................................................................... 26

Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel .................................................... 30

Gambar 3.2. Pengukuran Geometri Lereng Keseluruhan (overall slope) (Geovia

Surpac 6.6) ....................................................................................... 32

Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian. ...................................................................... 33

Page 15: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xiv

Gambar 4.1. Rekahan pada Material Kuari Tanah Liat Mliwang Barat. .............. 34

Gambar 4.2. Ketebalan tanah liat di Kuari Mliwang (Seksi Perencanaan dan

Pengawasan Tambang PT SI, 2019). ............................................... 35

Gambar 4.3. Penampang (NE – SW) Pada Peta Topografi Kuari Tanah Liat

Mliwang Barat PT. SI. ..................................................................... 35

Gambar 4.4. Penampang A – A’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (Α) 8°

dengan Tinggi Lereng (H) 16 m. ..................................................... 36

Gambar 4.5. Penampang B – B’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (α) 8° dengan

Tinggi Lereng (H)16 m. ................................................................... 36

Gambar 4.6. Penampang C – C’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (α) 8° dengan

Tinggi Lereng (H) 16 m. .................................................................. 37

Gambar 4.7. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Penampang B – B’ Metode

Perhitungan Bishop Simplified......................................................... 39

Gambar 4.8. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng

Akhir Penambangan dengan Sudut Lereng Tunggal 30 ° Metode

Perhitungan Morgenstern-Price. ...................................................... 41

Gambar 4.9. Material yang bisa ditambang setelah dilakukan rancangan geometri

lereng yang optimal. ........................................................................ 42

Page 16: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Asumsi – Asumsi yang digunakan oleh beberapa Metode Irisan. ....... 20

Tabel 2.2. Kondisi Kesetimbangan yang dipenuhi oleh setiap Metode. ............... 20

Tabel 2.3. Data Produksi pada Kuari Tanah Liat Mliwang Tahun 2018 dan 2019

(Seksi Pengawasan dan Perencanaan Tambang PT SI, 2019). ............. 23

Tabel 2. 4. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan di Lapangan. ............................................................. 29

Tabel 3.2. Kordinat Titik Pengambilan Sampel. ................................................... 30

Tabel 4.1. Geometri Lereng Aktual Kuari Mliwang Barat. .................................. 37

Tabel 4.2. Parameter Material Properties Kuari Tanah Liat Mliwang Barat. ....... 37

Tabel 4.3. Hasil Interpretasi Nilai FK (faktor kemanan / safety factor) lereng

aktual Kuari Tanah Liat Mliwang Barat. .............................................. 39

Tabel 4.4. Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan. ............................. 40

Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Nilai Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng

Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI. ............................................. 41

Page 17: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Geologi Regional Lembar Jatirogo. .......................................... 47

Lampiran 2. Hasil Pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Tanah Liat (PT

Geomine Roclab’s Studio, 2019) ..................................................... 48

Lampiran 3. Data Produksi Tanah Liat PT Semen Indonesia Tahun 2018 – 2019.

......................................................................................................... 48

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Nilai FK Lereng Aktual Kuari Tanah Liat

Mliwang Barat. ................................................................................ 49

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng

Akhir Penambangan Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI. ....... 52

Page 18: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

1

BAB I

PENDUHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (PT SI) merupakan perusahaan

BUMN yang bergerak di dalam industri semen di Indonesia bahkan mancanegara.

PT SI memiliki beberapa pabrik semen antara lain di Tuban Jawa Timur. Pangkep

Sulawesi Tenggara, Padang Sumatera Barat, dan Quang Ninh Vietnam. Lokasi

penelitian dilakukan di Desa Sumberarum Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban

Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar 1.1 berjarak sekitar 135 kilometer melalui

perjalanan darat dari Bandara International Juanda Surabaya. Bahan galian

tambang utama yang digunakan dalam proses pembuatan semen di pabrik PT SI

yaitu batu gamping dan tanah liat (clay). PT SI memiliki satu kuari batu gamping

dan dua kuari tanah liat untuk memasok kebutuhan bahan material untuk pabrik

pembuatan semen. Salah satu kuari yang dimiliki PT SI yaitu Kuari Tanah Liat

Mliwang dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.1. Lokasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban.

Page 19: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

2

PT SI melakukan penambangan tanah liat dengan menggunakan metode

kuari. Dalam proses penambangan dengan metode kuari ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan, salah satunya yaitu kestabilan lereng. Hal ini menjadi faktor

penting dikarenakan memiliki kaitan terhadap keselamatan dalam proses

penambangan. Lereng yang tidak stabil akan berpotensi longsor sehingga

mengganggu keselamatan pekerja/karyawan, peralatan dan produktifitas proses

penambangan, oleh karena itu, lereng di kuari tanah liat Mliwang Barat harus

dirancang dengan geometri yang stabil dan aman untuk mencegah terjadinya

longsor dalam proses penambangan tersebut.

Gambar 1.2. Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI (Google Earth, 2019).

Dalam rangka merancang desain lereng yang relatif stabil, ada beberapa

parameter utama yang harus dipenuhi, antara lain parameter – parameter geometri

lereng dan sifat fisik dan mekanik termasuk kekuatan geser material tanah liat

(clay) yang ada di lereng lokasi penelitian. Parameter – parameter tersebut dapat

dipenuhi dengan melakukan penyelidikan di lapangan serta pengujian sampel

material / tanah liat di laboratorium serta dokumentasi – dokumentasi yang

diambil di lokasi penelitian. Dalam Tugas Akhir ini, analisis kestabilan lereng

dilakukan dengan pendekatan metode perhitungan Bishop simplified &

Page 20: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

3

Morgenstern-Price yang didukung oleh aplikasi perangkat lunak Rocscience Slide

v 6.0. Melalui metode perhitungan serta pendekatan software tersebut akan

dihasilkan desain lereng yang relatif aman / stabil dengan nilai “safety factor”

(SF) yang layak sebagai lereng akhir penambangan di Kuari Tanah Liat Mliwang

Barat PT. SI sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Minerel

Republik Indonesia Nomor 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik.

1.2. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian hanya dilakukan di Kuari Mliwang Barat PT. SI.

2. Perhitungan nilai faktor keamanan menggunakan software Rocscience

Slide v 6.0.

3. Metode yang digunakan yaitu Bishop Simplified dan Morgenstern-Price

4. Kriteria keruntuhan yang digunakan yaitu kriteria keruntuhan Mohr

Coulomb.

1.3. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah nilai faktor keamanan pada lereng akhir penambangan di Kuari

Tanah Liat Mliwang Barat sudah sesuai studi kelayakan PT.SI?

2. Faktor – faktor utama apa saja yang relatif berpotensi dapat mempengaruhi

kestabilan lereng kuari tanah liat Mliwang secara signifikan?

3. Langkah – langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk merancang desain

penambangan Tanah Liat blok Mliwang Barat relatif stabil dan tidak

mudah longsor?

1.4. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan geometri lereng akhir penambangan yang relatif stabil dan

aman pada Kuari tanah liat blok Mliwang Barat.

Page 21: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

4

2. Mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi kestabilan lereng

secara signifikan terhadap Kuari tanah liat blok Mliwang Barat.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu mengoptimalkan penambangan dengan cara

merancang geometri lereng yang relatif stabil dan aman pada Kuari Tanah Liat

Mliwang Barat PT Semen Indonesia (persero) Tbk, Pabrik Tuban.

Page 22: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menilai tingkat kestabilan suatu

lereng. Istilah kestabilan lereng dapat didefinisikan sebagai ketahanan blok di atas

suatu permukaan miring (diukur dari garis horizontal) terhadap runtuhan

(collapsing) dan gelinciran (sliding) (Klitche,1999). Dalam hal ini, setiap

permukaan yang memiliki kemiringan terhadap garis horizontal disebut lereng,

baik alami maupun buatan manusia. Karena lereng membentuk sudut, maka akan

timbul suatu gaya penggerak akibat adanya gaya gravitasi dan cenderung

membuat blok di atas permukaan tersebut bergerak menuruni lereng. Jika gaya

penggerak tersebut relatif jauh lebih besar dari pada kekuatan geser dari material

penyusun lereng yang relatif jauh lebih kecil, maka akan terjadi longsoran. (Arif,

2016) Keruntuhan pada lereng alami atau buatan disebabkan karena adanya

perubahan antara lain topografi, seismik, aliran air tanah, kehilangan kekuatan,

perubahan tegangan, dan musim/iklim/cuaca.

Akibat adanya gaya-gaya luar yang bekerja pada material pembentuk

lereng menyebabkan material pembentuk lereng mempunyai kecende-rungan

untuk menggelincir. Kecenderungan menggelincir ini ditahan oleh kekuatan geser

material sendiri. Meskipun suatu lereng telah stabil dalam jangka waktu yang

lama, lereng tersebut dapat menjadi tidak stabil karena beberapa faktor seperti:

Material pembentuk lereng, geometris lereng, kadar air pada tanah, Berat dan

distribusi beban, dan Getaran atau gempa. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada seluruh massa tanah,

dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser pada setiap permukaan

runtuh yang mungkin terjadi lebih besar dari tegangan geser yang bekerja.

(Bowles, 1991 dalam Pangemanan & Sompie, 2014).

2.1. Tanah Liat

Tanah liat (Clay) merupakan agregat partikel-partikel berukuran

mikroskopik dan submikroskopik yang berasal dari pembusukan kimiawi unsur-

Page 23: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

6

unsur penyusun batuan. mempunyai sifat permeabilitas relatif sangat rendah dan

bersifat plastis pada kadar air sedang. Partikel-pertikel lempung juga mempunyai

tenaga tarik antar partikel yang sangat kuat yang untuk sebagian menyebabkan

kekuatan yang sangat tinggi pada suatu bongkahan kering. Pada kadar air yang

tinggi (basah) lempung tersebut bersifat lengket (Terzaghi & Peck, 1987).

2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng pada daerah

penelitian yaitu sifat fisik dan sifat mekanik material, geometri lereng, pengaruh

muka air tanah, adanya pengaruh gaya luar.

2.2.1. Sifat Fisik dan Mekanik Utama Material

Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah bobot isi

tanah (γ), porositas dan kandungan air. Sedangkan sifat mekanik batuan yang

mempengaruhi kestabilan lereng adalah kuat geser batuan yang dinyatakan

dengan parameter kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ).

a) Bobot isi batuan

Nilai bobot isi tanah atau batuan akan menentukan besarnya beban yang

diterima pada permukaan bidang longsor, dinyatakan dalam satuan

berat per volume. Bobot isi batuan juga dipengaruhi oleh jumlah

kandungan air dalam batuan tersebut. Semakin besar bobot isi pada

suatu lereng tambang maka gaya geser penyebab kelongsoran akan

semakin besar.

b) Porositas batuan dan kandungan air

Batuan yang mempunyai porositas besar akan banyak menyerap air,

dengan demikian bobot isi batuan akan semakin besar sehingga dapat

memperkecil nilai faktor keamanan. Semakin besar kandungan air

dalam batuan maka tekanan air pori juga semakin besar. Dengan

demikian, kuat geser batuannya menjadi semakin kecil.

c) Kohesi (c)

Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan,

dinyatakan dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan

semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar.

Page 24: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

7

d) Sudut geser dalam (ϕ)

Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan

antara tegangan normal dan tegangan geser di dalam material tanah atau

batuan. Sudut geser dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika

suatu material dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi

tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu material

maka material tersebut akan lebih tahan menerima tegangan luar yang

dikenakan terhadapnya. (Rai, 1998).

2.2.2. Geometri lereng

Suatu lereng disebut lereng tunggal (Single slope) jika dibentuk oleh satu

jenjang saja dan disebut keseluruhan (overall slope) jika dibentuk oleh beberapa

jenjang. Lereng yang terlalu tinggi akan cenderung lebih mudah longsor

dibandingkan dengan lereng yang relatif rendah untuk jenis material penyusun

yang relatif sama atau homogeny kontinu dan isotrop. Pada sudut lereng, semakin

besar sudut kemiringan lereng, maka lereng tersebut secara relatif akan semakin

tidak stabil. Sedangkan semakin besar lebar berm maka lereng tersebut akan

semakin stabil. Geometri lereng menurut Klitche (1999) dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Geometri Lereng (Klitche, 1999).

Page 25: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

8

Menurut kajian geoteknik PT. LAPI ITB dalam dokumen re–desain

tambang Kuari Tanah Liat Mliwang PT. SI, geometri lereng akhir penambangan

Kuari Tanah Liat Mliwang Barat adalah sebagai berikut:

• Ketinggian lereng tunggal : 2 meter

• Sudut kemiringan lereng tunggal : 45°

• Lebar jenjang : 2 meter

2.2.3. Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah

Muka air tanah yang dangkal menjadikan lereng sebagian besar basah dan

batuannya mempunyai kandungan air yang tinggi, kondisi ini menjadikan

kekuatan batuan menjadi rendah dan batuan juga akan menerima tambahan beban

air yang dikandung, sehingga menjadikan lereng lebih mudah longsor. Kondisi

tinggi muka air tanah menurut (Hoek & Bray, 1981) dapat dilihat pada Gambar

2.2 berikut ini.

Gambar 2.2. Chart Kondisi Muka Air Tanah Hoek & Bray, 1981.

2.2.4. Pengaruh Gaya luar

Gaya luar yang mempengaruhi kestabilan lereng penambangan adalah

beban alat mekanis yang beroperasi diatas lereng, getaran yang diakibatkan oleh

lalu lintas kendaraan, kegiatan peledakan, dan gempa bumi. Pemilihan nilai faktor

seismisitas yang tepat merupakan aspek dalam analisis kegempaan yang paling

penting dan sulit dilakukan. Besarnya nilai faktor gempa dapat disimulasikan

Page 26: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

9

secara efektif dari gempa bumi yang terjadi. Besarnya nilai ini tergantung dari

intensitas gempa bumi (Peak Ground Acceleration), waktu goncangan, dan

frekuensinya. Nilai faktor seismisitas berdasarkan pada peta sumber dan bahaya

gempa Indonesia tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 2.3 yaitu 0,05 g dengan

periode ulang gempa 50 tahun (Irsyam, dkk, 2019).

Gambar 2.3. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017.

2.3. Jenis Longsoran Utama

Longsoran busur adalah yang paling umum terjadi pada lereng yang

memiliki material lapuk / relatif lemah, relatif lunak atau sangat terkekarkan dan

pada lereng – lereng timbunan (Hoek & Bray, 1981), terutama pada material

lereng yang relatif lunak (tanah lunak). Longsoran jenis ini juga seringkali terjadi

jika ukuran fragmen material relatif sangat kecil dibandingkan dengan ukuran

lereng. Sesuai dengan namanya, longsoran ini berbentuk busur dapat dilihat pada

Gambar 2.4. Pada material relatif keras (batuan yang keras) longsoran busur

hanya terjadi jika batuan tersebut sudah mengalami pelapukan dan mempunyai

bidang-bidang lemah (rekahan) yang sangat rapat atau intensif dan tidak dapat

dikenali lagi kedudukannya (Rai, 1998).

Page 27: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

10

Gambar 2.4. Longsor Busur (Hoek & Bray. 1981).

2.4. Faktor Keselamatan (Safety Factor) pada Lereng

Kelongsoran suatu lereng penambangan umumnya terjadi melalui suatu

bidang tertentu yang disebut dengan bidang gelincir (slip surface). Kestabilan

lereng tergantung pada gaya penggerak dan gaya penahan yang bekerja pada

bidang gelincir tersebut. Gaya penahan (resisting force) adalah gaya yang

menahan agar tidak terjadi kelongsoran, sedangkan gaya penggerak (driving

force) adalah gaya yang menyebabkan terjadinya kelongsoran. Perbandingan

antara gaya-gaya penahan terhadap gaya-gaya yang menggerakkan tanah inilah

yang disebut Safety Factor atau Faktor Keselamatan (FK) lereng penambangan

(Arif, 2016).

Secara umum dan teoritis, Safety Factor (FK) suatu lereng dapat ditulis

dengan persamaan 2.1 sebagai berikut:

Safety Factor (FK) = ∑Gaya Penahan

∑Gaya Penggerak ............................ Persamaan (2.1)

Keterangan:

FK > 1,0 Lereng dalam kondisi stabil.

FK < 1,0 Lereng tidak stabil.

FK = 1,0 Lereng dalam kondisi kritis.

Mengingat kompleksitas dan banyaknya faktor yang mempengaruhi

tingkat kestabilan lereng penambangan maka hasil analisa dengan FK = 1.00

belum dapat menjamin bahwa lereng tersebut dalam keadaan stabil. Hal ini

Page 28: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

11

disebabkan karena ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam analisis

FK lereng penambangan, seperti kekurangan dalam kualitas dan kuantitas data

penyelidikan dan pengujian material tanah liat di lapangan dan di laboratorium

sehingga perilaku material yang dianalisia belum mewakili keadaan sebenarnya

dari pada lokasi riil penelitian, tinggi muka air tanah pada lereng tersebut, getaran

akibat kegiatan peledakan di lokasi penambangan, beban alat mekanis yang

beroperasi, dan lain-lain.

Dengan demikian, diperlukan suatu nilai FK minimum yang relatif lebih

realistis yaitu FK ≥ (sama dengan atau lebih besar) dari 1,25, sesuai dengan usulan

dari J.E. Bowles (2000) dalam (Ali, dkk, 2017), dengan ketentuan:

FK ≥ 1,25 : Lereng dalam kondisi Aman.

FK < 1,07 : Lereng dalam kondisi Tidak Aman.

FK > 1,07; <1,25 : Lereng dalam kondisi kritis.

Dalam perhitungannya menggunakan nilai iterasi dengan cara

memasukkan nilai FK disebelah kiri hasilnya harus sama dengan nilai FK sebelah

kanan, dimana jika nilai FK > 1.25 berarti lereng relatif aman / mantap, 1,07 < FK

<1,25 lereng dalam kondisi kritis, dan FK < 1.07 lereng dalam kondisi labil / tidak

stabil.

2.5. Peraturan Tentang Kestabilan Lereng

Analisis kestabilan lereng akhir penambangan yang dilakukan di Kuari

Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI merujuk Keputusan Menteri Energi dan Sumber

Daya Minerel Republik Indonesia Nomor 1827 K/30/MEM/2018 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik pada pelaksanaan

yang dilakukan pada lereng akhir penambangan yaitu:

i. pengaturan lereng akhir penambangan sesuai dengan dokumen studi

kelayakan yang telah disetujui;

ii. dalam hal lereng akhir penambangan tidak sesuai dengan rencana,

dilakukan berdasarkan hasil kajian teknis untuk memastikan kestabilan

lereng dan batas akhir penambangan;

Page 29: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

12

iii. pemantuan kestabilan lereng akhir penambangan dilakukan secara terus

menerus dengan menggunakan alat pantau yang memadai.

2.6. Geologi Daerah Penelitian

Secara regional, daerah penelitian termasuk dalam Peta Geologi Lembar

Jatirogo, Jawa, skala 1:100000 (R.I Situmorang dkk, 1992). Kajian mengenai

geologi pada penelitian ini yaitu morfologi dan stratigrafi daerah penelitian.

2.6.1. Morfologi Daerah Penelitian

Morfologi daerah penelitian secara umum merupakan daerah dataran

rendah berupa alluvial di bagian utara dengan ketinggian 5 – 30 mdpl, dan di

bagian selatan dan bagian timur berupa perbukitan landai dan juga terdapat

persawahan warga berupa tanaman jagung dapat dilihat pada Gambar 2.5. Pada

bagian barat terdapat perkampungan warga sekitar.

Kuari tanah liat Mliwang barat terletak di daerah dataran yang merupakan

daerah pertanian warga dan daerah perbukitan yang banyak ditumbuhi pohon jati

dan mahoni dan juga semak-semak.

Gambar 2.5. Morfologi Daerah Penelitian.

2.6.2. Stratigrafi

Ada beberapa formasi yang terdapat pada Zona Rembang. Menurut

Situmorang, dkk (1922) dalam Peta Geologi Lembar Jatirogo dapat dilihat pada

Gambar 2.6. Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT SI termasuk dalam Anggota

Ngrayong, Formasi Tuban.

Page 30: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

13

Material di lokasi penelitian termasuk dalam Formasi Tuban (Tmtn)

berumur Miosen Tengah yang merupakan susunan batuan yang terdiri dari batu

pasir kuarsa bersisipan dengan batu gamping dan batu lempung. Formasi Tuban

tersusun atas napal pasiran berwarna putih abu-abu, semakin ke atas berubah

menjadi endapan batulempung biru kehijauan dengan sisipan batugamping

berwarna abu-abu kecokelatan (Ariesnawan, 2015). Kolom stratigrafi Zona

Rembang dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Page 31: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

14

Gambar 2. 6. Peta Geologi Regional Daerah Penelitian

Page 32: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

15

Gambar 2.7. Kolom Stratigrafi Zona Rembang (Pringgoprawiro, 1983 dalam

Mardiyanto, dkk, 2017).

2.7. Kriteria Keruntuhan Mohr – Coulomb

Pengetahuan tentang kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas massa tanah. Bila suatu titik

pada sembarang bidang dari suatu massa tanah memiliki tegangan geser yang

sama dengan kekuatan gesemya, maka keruntuhan akan teijadi pada titik tersebut.

Kekuatan geser tanah (τf) di suatu titik pada suatu bidang tertentu dikemukakan

oleh Coulomb sebagai suatu fungsi linear terhadap tegangan normal (σf) pada

bidang terse but pada titik yang sama, sebagai berikut:

τf = c + σf tan ϕ .............................................................................. Persamaan (2.2)

di mana c dan ϕ adalah parameter-parameter kekuatan geser, yang berturut-turut

didefinisikan sebagai kohesi dan sudut tahanan geser. Berdasarkan konsep dasar

Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya dapat ditahan oleh tegangan

partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser tanah dapat juga dinyatakan sebagai

fungsi dari tegangan normal efektif sebagai berikut:

Page 33: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

16

τf = c' + σ'f tan ϕ' ............................................................................ Persamaan (2.3)

dimana c' dan ϕ' adalah parameter-parameter kekuatan geser pada tegangan

efektif. Dengan demikian keruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami

keadaan kritis yang disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan

tegangan normal efektif (Craig & Knappet, 1989).

2.8. Metode Kesetimbangan Batas / Limit Equilbrium Method (LEM)

Dalam studi geoteknik, metode kesetimbangan batas (LEM) sering

digunakan untuk menganalisa kestabilan lereng. Pada metode ini, perhitungan

analisis kestabilan hanya menggunakan kondisi kesetimbangan statik dan

mengabaikan adanya hubungan tegangan-regangan pada lereng. Asumsi lainya

yaitu geometri dari bentuk bidang runtuh, harus diketahui dan ditentukan terlebih

dahulu. Bidang runtuh biasanya dianggap berupa sebuah busur lingkaran. Setelah

bidang runtuh dan geometri ditentukan, massa diatas bidang runtuh dibagi

menjadi sejumlah irisan untuk untuk mempertimbangkan adanya kesetimbangan

air pori sepanjang bidang runtuh. Kondisi kestabilan lereng dalam metode

kesetimbangan batas dinyatakan dalam indeks faktor keamanan. Faktor keamanan

dihitung menggunakan kesetimbangan gaya, kesetimbangan momen atau kedua

kondisi kesetimbangan tersebut (Arif, 2016). Adapun beberapa metode

perhitungan yang termasuk dalam metode kesetimbangan batas yang biasa dipakai

antara lain: Bishop Simplified, Ordinary/Fellenius, dan Morgenstern-Price.

2.8.1. Metode Bishop Simplified

Metode Bishop Simplified merupakan metode sangat populer dalam

analisis kestabilan lereng dikarenakan perhitungannya yang sederhana, cepat dan

memberikan hasil perhitungan FK yang cukup teliti. Metode ini mengabaikan

gaya gesek antar irisan dan kemudian mengasumsikan bahwa gaya normal cukup

untuk mendefinisikan gaya- gaya antar irisan. Kesalahan metode ini apabila

dibandingkan dengan metode lainnya yang memenuhi semua kondisi

kesetimbangan seperti Metode Spencer atau Morgenstern Price, jarang lebih besar

dari 5%. Gaya normal di dasar dan tiap irisan ditentukan dengan menjumlahkan

gaya- gaya dalam arah vertikal. Untuk mendapatkan nilai Faktor Keamanan (FK)

minimum dengan lingkaran kritis, dibuat dengan cara mengubah letak pusat

Page 34: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

17

lingkaran yang dicoba. Pengaruh air dalam batuan atau tanah adalah timbulnya

gaya angkat air karena tekanan air pori yang berakibat berkurangnya gaya normal

pada dasar irisan, sehingga analisa kestabilan lereng dilakukan dalam kondisi

tegangan efektifnya (Arief, 2008). Gaya-gaya yang bekerja pada suatu potongan

dapat dilihat pada Gambar 2.8 dibawah ini.

Gambar 2. 8. Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Suatu Potongan Metode Bishop

Simplified

Keterangan:

W : Berat total pada irisan.

EL, ER : Gaya antar irisan yang bekerja secara horizontal.

XL, XR: Gaya antar irisan yang bekerja secara vertikal.

P : Gaya normal total pada irisan.

T : Gaya geser pada dasar irisan.

b : Lebar dari irisan.

l : Panjang dari irisan.

α : Sudut Kemiringan lereng.

Dengan memperhitungkan seluruh keseimbangan gaya maka rumus untuk

faktor keamanan FK metode Bishop diperoleh sebagai berikut (Anderson dan

Richards, 1987) dalam (Rajagukguk & Turangan A.E, 2014):

Page 35: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

18

FK = [𝐶′𝑙+(𝑃−𝑢𝑙) tan 𝜙′]

𝑊 sin 𝛼 ............................................ Persamaan (2.4)

Keterangan:

FK : Faktor Keamanan

C' : Kohesi

l : Panjang irisan

P : Gaya normal total pada irisan

u : Tekanan air pori

ϕ' : Sudut gesek dalam

W : Berat total pada irisan

α : Sudut kemiringan lereng

2.8.2. Metode Fellenius

Metode Fellenius (Ordinary Method of Slice) diperkenalkan pertama oleh

Fellenius pada tahun 1927, menjelaskan bahwa gaya memiliki sudut kemiringan

paralel dengan dasar irisan FK dihitung dengan keseimbangan momen. Fellenius

mengasumsikan bahwa keruntuhan terjadi melalui rotasi dari suatu blok tanah

pada permukaan longsor berbentuk lingkaran (circular) dengan titik O sebagai

titik pusat rotasi. Metode ini juga menganggap bahwa gaya normal W bekerja

ditengah-tengah irisan (slice). Diasumsikan juga bahwa resultan gaya-gaya antar

irisan pada tiap irisan adalah sama dengan nol, atau dengan kata lain bahwa

resultan gaya-gaya antar irisan diabaikan (Hardiyatmo, 2006).

Gambar 2. 9. Gaya yang Bekerja pada Metode Fellinius.

Page 36: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

19

Rumus metode Fellenius yang dipengaruhi oleh air tanah dapat dilihat

pada Persamaan 2.5 dibawah ini.

F = Σ𝑐𝛼𝑖+(𝑊𝑖 cos ϴ𝑖− μ𝑖𝛼𝑖) tan 𝜙

ΣW𝑖 sin ϴ𝑖 ................................. Persamaan (2.5)

Keterangan:

F : Faktor aman

C : Kohesi (kN/m²)

ϕ : Sudut gesek dalam (derajat)

αi : Panjang lengkung lingkaran pada irisan ke-i (m)

μi : Tekanan air pori pada irisan ke-i (kN/m2)

αi : Sudut bidang gelincir pada tiap irisan (derajat).

Metode Fellenius biasa dipakai untuk menganalisis material tanah dengan

longsoran yang terjadi yaitu longsoran busur. Kelemahan dari metode ini yaitu

tidak mempertimbangkan kesetimbangan gaya baik vertikal maupun horizontal.

2.8.3. Metode Morgenstern-Price

Menurut Morgenstern & Price (1965) dalam (Kadang, dkk, 2019), metode

Morgenstern-Price dikembangkan terlebih dahulu daripada metode kesetimbangan

batas umum. Metode ini digunakan untuk semua bentuk bidang runtuh dan telah

memenuhi semua kondisi kesetimbangan. Metode Morgenstern-Price

menggunakan asumsi yang sama dengan metode kesetimbangan batas umum

yaitu terdapat hubungan anatara gaya geser antar irisan dan gaya normal antar

irisan yang dapat dinyatakan dengan persamaannya sebagai berikut:

X = λ.f(x).E .................................................................................. Persamaan (2.6)

Keterangan:

X : Gaya geser antar-irisan

E : Gaya normal antar-irisan

λ : Faktor skala

Page 37: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

20

f(x) : Sebuah fungsi yang diasumsikan

Kelebihan metode ini adalah memperhitungkan kesetimbangan gaya

vertikal dan horizontal, termasuk pula gaya putar dan juga memperhitungkan

semua kesetimbangan momen, serta metode ini sangat fleksibel, dapat dipakai

untuk semua jenis lereng dengan material yang homogen ataupun heterogen, dan

semua jenis longsoran (Farrand, 2019), oleh karena itu penulis memilih metode

ini dalam menganalisis kestabilan lereng sebagai pembanding dari metode Bishop

Simplified yang digunakan oleh PT SI saat ini.

Terdapatnya beberapa variasi metode irisan disebabkan oleh adanya

perbedaan asumsi tambahan dan kondisi kesetimbangan yang dipenuhi oleh

masing-masing metode yang digunakan oleh beberapa metode irisan dapat dilihat

pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.1. Asumsi – Asumsi yang digunakan oleh beberapa Metode Irisan.

Metode Asumsi

Bishop Simplified Gaya geser antar-irisan sama dengan nol (X=0).

Fellenius Resultan gaya antar-irisan sama dengan nol dan

bekerja sejajar dengan permukaan bidang runtuh.

Morgenstern-Price Kemiringan gaya geser antar irisan besarnya

sebanding dengan fungsi tertentu yang diasumsikan.

Tabel 2.2. Kondisi Kesetimbangan yang dipenuhi oleh setiap Metode.

Metode

Kesetimbangan Gaya Kesetimbangan

Momen Vertikal Horizontal

Fellenius Tidak Tidak Ya

Bishop Simplified Ya Tidak Ya

Morgenstern-Price Ya Ya Ya

Page 38: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

21

Pada Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa metode Morgenstern-Price adalah

metode yang paling teliti untuk menghitung kestabilan lereng dikarenakan

mempertimbangkan seluruh kesetimbangan gaya dan kesetimbangan momen,

sehingga sangat relevan jika metode perhitungan ini digunakan di dalam Tugas

Akhir ini. Metode Fellenius hanya mempertimbangkan kesetimbangan momen

saja, namun ia sangat cocok untuk lereng yang homogen dan berkomposisi

material tanah. Sedangkan Metode Bishop Simplified hampir sama dengan

Fellenius, hanya saja ia mempertimbangkan kesetimbangan gaya vertikal. Dalam

penelitian ini pendekatan dilakukan dengan dua metode yaitu metode

Morgenstern Price, karena metode ini mempertimbangkan kesetimbangan gaya

dan kesetimbangan momen dan metode Bishop simplified, metode yang selama

selama ini digunakan oleh PT SI.

2.9. Diagram Alir Penggunaan Software Rocscience Slide v 6.0

Proses penggunaan Software Rocscience Slide v 6.0 dapat dilihat pada

Gambar 2.10 berikut ini.

Gambar 2.10. Diagram Alir Analisis Kestabilan Lereng menggunakan Software

Rocscience Slide v 6.0. (Dokumentasi Penulis, 2019).

2.10. Kegiatan Penambangan Tanah Liat

Penambangan dilakukan oleh PT. United Tractors Semen Gresik (PT.

UTSG) sebagai anak perusahaan PT SI. Penambangan dilakukan menggunakan

Buka Slide 6.0Input Geometri

Lereng Yang Akan Dianalisis

Input Material

Boundary

Atur Metode Analisis

dan Failure Direction

Memasukkan data parameter tanah

Menambahkan pembebanan alat dan gempa (jika

ada)

Menentukan surface limit dan bidang gelincir

Menentukan jenis longsoran (circular

/ non-circular)

Melakukan auto grid

Proses komputasi Intrepretasi

Jika FK >1,25 (hasil dicatat

dilaporan. analisis selesai. Jika FK

<1,25, maka dilakukan

perbaikan geometri lereng.

Page 39: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

22

metode kuari untuk kedua bahan galian, baik batu gamping maupun tanah liat.

Kegiatan yang dilakukan di kuari tanah liat meliputi pembersihan lahan,

pengupasan tanah penutup, penggalian, pemuatan dan pengangkutan.

2.10.1. Pembersihan Lahan

Pembersihan dilakukan untuk mempersiapkan operasi penambangan pada

kuari tanah liat. kegiatan pembersihan lahan dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan area penambangan dari pepohonan,

semak – semak, dan tumbuhan yang berada di atas area penambangan dengan

menggunakan bulldozer (Komatsu D155).

Gambar 2.11. Permbersihan Lahan Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI

(Dokumentasi Penulis, 2019).

2.10.2. Pengupasan Tanah Penutup

Pengupasan tanah pucuk (top soil) mencapai kedalaman 0,3 m

menggunakan back hoe Komatsu PC 300 dapat dilihat pada Gambar 2.12. Tanah

penutup yang paling atas (top soil) yang kaya akan unsur hara bagi tumbuhan

dikupas dan dikumpulkan yang nantinya akan digunakan sebagai lapisan teratas

pada lokasi penimbunan bertujuan untuk keperluan reklamasi daerah bekas

tambang.

Page 40: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

23

Gambar 2.12. Pengupasan Tanah Penutup Kuari Tanah Liat Mliwang PT SI

(Dokumentasi Penulis, 2019).

2.10.3. Proses Penambangan Tanah Liat

Kegiatan penambangan di Kuari Mliwang menggunakan back hoe PC 300

dengan kapasitas bucket 1,2 m3 – 1,5 m3. Setelah itu, tanah liat ditumpahkan ke

dump truck Scania PC 380 dapat dilihat pada Gambar 2.13 dengan kapasitas 30

ton untuk diangkut ke unit pengolahan PT SI Pabrik Tuban (storage tanah liat).

Jumlah produksi tanah liat PT SI dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3. Data Produksi pada Kuari Tanah Liat Mliwang Tahun 2018 dan 2019

(Seksi Pengawasan dan Perencanaan Tambang PT SI, 2019).

No Block Tambang

Tahun/Ton

2018 2019*

1 Kuari Mliwang 2.137.185,09 223.553,81

Note (*): Produksi pada bulan januari dan februari 2019

Page 41: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

24

Gambar 2.13. Kegiatan penambangan tanah liat di Kuari Mliwang.

2.10.4. Proses Pengangkutan Tanah Liat

Tanah liat yang sudah ditumpahkan ke dalam dump truck Scania P380,

akan diangkut menuju storage tanah liat melalui jalan tambang. Proses

pengangkutan dapat dilihat pada Gambar 2.14. Jarak antara Kuari Mliwang

hingga storage tanah liat unit pengolahan pabrik ± 5 km. Tidak ada pengaruh

kegiatan ini terhadap kestabilan lereng tanah liat dikarenakan alat angkut tidak

bekerja pada permukaan lereng. Sebagai bukti bahwa alat angkut tidak bekerja di

atas lereng dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.14. Kegiatan pengangkutan tanah liat di Kuari Mliwang PT SI.

Page 42: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

25

Gambar 2.15. Rute pengangkutan tanah liat di Kuari Mliwang PT SI.

2.10.5. Proses Reklamasi

Kegiatan reklamasi yang dilakukan di PT SI yaitu pembuatan kolam air

untuk budidaya ikan dan resapan air. Kolam air tersebut berguna untuk lokasi

resapan air di daerah sawah sekitar kuari dan budidaya ikan dimanfaatkan warga

sekitar sebagai sumber penghasilan. Pembuatan kolam dapat dilihat pada Gambar

2.16. Kegiatan ini hanya di kuari tanah liat, sedangkan untuk kuari batu gamping

proses reklamasi dilakukan dengan cara penyebaran tanah penutup (top soil)

kembali. Selanjutnya akan dilakukan penanaman tumbuhan lokal dan pembuatan

taman yang ada disekitar kuari dapat dilihat pada Gambar 2.17. (Seksi Reklamasi

Tambang PT SI, 2019).

Gambar 2.16. Penggunaan Lahan Bekas Tambang PT SI untuk Budidaya Ikan.

(Seksi Reklamasi Tambang PT SI, 2019).

Page 43: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

26

Gambar 2.17. Penggunaan Lahan Bekas Tambang PT SI untuk Penanaman

Tumbuhan dan Pembuatan Taman. (Seksi Reklamasi Tambang PT SI, 2019).

2.11. Ayat Al-Qur’an tentang Kestabilan Lereng

Ayat Al-Qur’an yang dijadikan rujukan pada penelitian ini terdapat pada

surat Al-Baqarah ayat 60 berikut.

كلوا واشـربوا من رزق للا ول تعثوا في الرض مفسدينكلوا

“Makan dan minumlah rezeki dari Allah, dan janganlah kamu berkeliaran

di muka bumi dengan berbuat kerusakan” (Al-Baqarah: 60). Al-Qur’an

mempersilakan manusia untuk menikmati karunia Allah. Namun, hal itu mesti

dilakukan dalam batas kewajaran. Memanfaatkan kekayaan alam, misalnya,

diperbolehkan sepanjang tindakan tersebut tak menimbulkan mudarat, baik bagi

orang lain maupun alam itu sendiri. Manusia adalah makhluk, dan alam pun

makhluk dari rabbul ‘alamin (Dzat Pemilik Seluruh Ciptaan). Makhluk yang satu

tidak diciptakan untuk menumpas makhluk yang lainnya, melainkan berhubungan

saling menunjang dalam keseimbangan. Wallahu a‘lam. Seperti halnya dalam

menjaga kestabilan lereng, lereng dirancang agar lebih stabil dan tidak terjadi

kerusakan/longsor.

2.12. Penelitian Terdahulu

Di dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menggunakan salah satu laporan

penelitian terdahulu sebagai rujukan utama penelitian Tugas Akhir ini. Laporan

penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut.

Page 44: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

27

Tabel 2. 4. Penelitian Terdahulu

1

Judul

Analisis Kestabilan Lereng Akhir Penambangan Pada

Kuari Tanah Liat Blok Mliwang Timur PT Semen

Indonesia, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Peneliti Hendrawan Ari Sudrajat. September, 2017

Tujuan Penelitian Menentukan geometri lereng tunggal dan lereng

keseluruhan yang aman. (FK ≥ 1,3)

Metode Bishop Simplified / GeoStudio 2012 Slope/W

Hasil Penelitian

Gemometri Lereng Tunggal:

• Tinggi Lereng 1m

• Lebar Bench 1m

• Sudut Kemiringan Lereng 15°

Geometri Lereng Keseluruhan

• Tinggi Lereng 20m

• Lebar Bench 1m

• Sudut Kemiringan Lereng 12°

2

Judul

Rancangan Kestabilan Lereng Tanah Liat di Kuari

Mliwang Tmur PT Semen Indonesia, Kabupaten

Tuban, Jawa Timur.

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Peneliti Ario Bagus Bramantya, Agustus 2016

Tujuan Penelitian Menentukan geometri lereng tunggal dan lereng

keseluruhan yang aman. (FK ≥ 1,5)

Metode Bishop Simplified / Rocsience Slide v 05

Hasil Penelitian

Gemometri Lereng Tunggal:

• Tinggi Lereng 2m

• Lebar Bench 2m

• Sudut Kemiringan Lereng 35°

Geometri Lereng Keseluruhan:

Page 45: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

28

• Tinggi Lereng 30m

• Lebar Bench 2m

• Sudut Kemiringan Lereng 23°

Kondisi Muka Air Tanah menggunakan Chart no. 2

(Hoek & Bray, 1981)

Page 46: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban Jawa Timur pada Tanggal 1 – 28 Februari

2019. Jadwal kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan di Lapangan.

No Jenis Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4

1 Studi Pustaka

2 Orientasi Lapangan

3

Pengambilan Data

(Penyelidikan Lapangan,

Pengambilan Sample dan

Analisis Laboratorium)

4 Analisis Data

5 Penyusunan Laporan

PT Semen Indonesia (persero) Tbk Pabrik Tuban terletak di Desa

Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Secara

geografis, PT Semen Indonesia terletak antara 6°49’33’’ LS - 6°50’59’’ LS dan

111°54’09’’ BT - 111°55’41’’ BT. Lokasi pengambilan sampel di Kuari Tanah

Liat Mliwang Barat dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Tabel 3.2.

Page 47: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

30

Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel

Tabel 3.2. Kordinat Titik Pengambilan Sampel.

No ID Sampel KOORDINAT

Material X Y Z Kedalaman (meter)

1 S-01A 600051 9245484 22 0,3 Top Soil

2 S-01B 600038 9245505 22,71 0,3 Top Soil

3 S-01C 600033 9245516 22,62 0,3 Top Soil

4 S-02A 599990 9245509 23,72 3 Claystone

(Low Alumina)

5 S-02B 600018 9245506 23,60 3 Claystone

(Low Alumina)

6 S-02C 600034 9245482 22,78 3 Claystone

(Low Alumina)

7 S-03A 600006 9245458 22,8 10 Claystone

(High Alumina)

Page 48: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

31

8 S-03B 600000 9245479 23,55 10 Claystone

(High Alumina)

9 S-03C 599978 9245476 23,92 10 Claystone

(High Alumina)

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang didahului dengan

proses pengambilan sampel di lapangan sebagai data primer, dan data sekunder

yang diperoleh dari Seksi Perencanaan dan Pengawasan Tambang yang berguna

dalam proses analisis untuk mendapatkan nilai faktor keselamatan (FK) untuk

perancangan kestabilan lereng di Kuari Tanah Liat Mliwang Barat.

Data yang diperoleh dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan

dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer:

a. Geometri lereng aktual.

b. Sifat fisik dan mekanik tanah liat dan top soil.

2. Data Sekunder:

a. Peta Topografi Kuari Tanah Liat Mliwang Skala 1:10000

Agustus 2018 dari Seksi Perencanaan dan Pengawasan

Tambang.

b. Peta Geologi Regional Lembar Jatirogo Skala 1:100000 tahun

1992.

c. 2 Laporan penelitian sebelumnya.

Data primer didapatkan melalui proses pengambilan sampel tanah liat di

kuari tanah liat Mliwang Blok Barat adalah undisturbed sampel dengan metode

Grab sampling yang kemudian sampel diuji di Laboratorium Geomekanika dan

Mekanika Batuan PT Geomine Roclab’s Studio Yogyakarta. Pengujian yang

dilakukan yaitu melalui uji fisik dan uji mekanik untuk mendapatkan data

parameter yang dibutuhkan dalam perhitungan faktor kemanan yaitu berat isi

kering (dry unit weight), berat isi jenuh (saturated unit weight), kohesi (C), dan

sudut geser dalam (ϕ). Sedangkan untuk mengetahui geometri lereng aktual

Page 49: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

32

menggunakan perangkat lunak (software) Geovia Surpac 6.6 dapat dilihat pada

Gambar 3.2 dibawah ini.

Gambar 3. 2. Pengukuran Geometri Lereng Keseluruhan (overall slope) (Geovia

Surpac 6.6)

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu Peta Geologi Regional Lembar

Jatirogo, Peta Topografi Kuari Tanah Liat Mliwang Agustus 2018 dan data

produksi tanah liat.

3.3. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan software Rocscience Slide v 6.0.

Metode perhitungan yang digunakan yaitu Bishop Simplified, dan

GLE/Morgenstern-Price dengan kriteria runtuh Mohr Coulomb. Pengolahan data

dilakukan dengan memasukkan geometri/koordinat lereng kedalam software,

kemudian mengatur Project Setting untuk menentukan metode perhitungan yang

dipakai, kemudian memasukkan tinggi muka air tanah. selanjutnya adalah

memasukkan data material properties. Pada keriteria runtuh Mohr Coulomb, data

yang dibutuhkan yaitu bobot isi basah (γw) (kN/m3), bobot isi kering (γd) (kN/m3),

kohesi (c), dan sudut gesek dalam (ϕ). Setelah itu menentukan arah longsoran

yang kemudian data akan dikomputasi dan diinterpretasi untuk memunculkan

hasil FK yang didapat. Setelah analisis dilakukan, maka akan terlihat hasil nilai

FK sudah optimal atau tidak sesuai dengan usulan J.E. Bowles yaitu FK ≥ 1,25.

Page 50: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

33

3.4. Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian.

Page 51: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Material Pembentuk Lereng

Tanah liat memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya baik secara vertikal maupun horizontal. Cara yang dilakukan untuk

mengetahui karakteristik material di lokasi penelitian ini dilakukan melalui

pengambilan sampel (undisturbed.) yang representatif, kemudian dilakukan

pengujian sampel dan juga dilakukan pengamatan visual secara langsung di

lapangan sehingga diketahui karakter dari material secara langsung.

Kondisi lereng tanah liat di Kuari Mliwang terdapat rekahan – rekahan

yang terjadi akibat adanya pengaruh air, baik dari air hujan maupun air limpasan

dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini.

Gambar 4.1. Rekahan pada Material Kuari Tanah Liat Mliwang Barat.

Menurut Seksi Perencanaan dan Pengawasan Tambang PT SI 2019,

material yang tersusun di Kuari tanah liat Mliwang Barat terdiri dari Top Soil,

Tanah liat Low Alumina dan Tanah liat High Alumina. Secara visual, masing-

masing material dapat dibedakan dengan warna material tersebut, top soil

berwarna coklat gelap, Tanah liat Low Alumina berwarna coklat kekuningan,

sedangkan Tanah liat High Alumina berwarna abu-abu kehitaman. Ketebalan

masing-masing material dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini.

Page 52: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

35

Gambar 4.2. Ketebalan tanah liat di Kuari Mliwang (Seksi Perencanaan dan

Pengawasan Tambang PT SI, 2019).

4.2. Geometri Lereng Aktual Kuari Tanah Liat Mliwang Barat

Penelitian dilakukan pada lereng Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT

Semen Indonesia Tuban Jawa Timur. Dibuat 3 penampang lurus berarah timur

laut – barat daya (NE – SW) yang dapat dilihat pada Gambar 4.3. Tujuan dibuat

penampang yaitu untuk mengetahui geometri lereng aktual pada lokasi penelitian.

Pada penampang A-A’, B-B’, dan C-C’ memiliki geometri yang sama yaitu tinggi

16 meter dan sudut kemiringan 8° dimensi lokasi penelitian dengan dimensi

100x175 m dengan luas 17.500 m2 yang dapat dilihat pada Gambar 4.4 – 4.6 dan

pada Tabel 4.1.

Gambar 4. 3. Penampang (NE – SW) Pada Peta Topografi Kuari Mliwang Barat.

Page 53: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

36

Gambar 4.4. Penampang A – A’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (Α) 8°

dengan Tinggi Lereng (H) 16 m.

Gambar 4.5. Penampang B – B’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (α) 8° dengan

Tinggi Lereng (H)16 m.

Page 54: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

37

Gambar 4.6. Penampang C – C’ memiliki Sudut Kemiringan Aktual (α) 8° dengan

Tinggi Lereng (H) 16 m.

Tabel 4.1. Geometri Lereng Aktual Kuari Mliwang Barat.

No Penampang Overall Slope

Height (H) (m)

Overall Slope

Angle (°)

(α)

Panjang

Penampang

(m)

1 A – A’ 16 8 109,4

2 B – B’ 16 8 112,9

3 C – C’ 16 8 113,1

4.3. Sifat Fisik dan Mekanik Material

Sampel undisturbed dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian

(sifat fisik dan mekanik) di Laboratorium Geomine Rock’s Lab Studio untuk

mendapatkan hasil parameter material properties yaitu bobot isi basah, bobot isi

kering, kohesi (C), sudut geser dalam yang tertera pada Tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2. Parameter Material Properties Kuari Tanah Liat Mliwang Barat.

No Sampel Jenis Material

Berat Isi

Basah

γw

(kN/m3)

Berat Isi

Kering

γd

(kN/m3)

Kohesi

(kN/m2)

Sudut

gesek

dalam (°)

1 Undisturbed Top Soil 13,043 11,342 18,166 12,49

Page 55: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

38

2 Undisturbed

Claystone

(Low

Alumina)

14,383 11,833 19,847 13,033

3 Undisturbed

Claystone

(High

Alumina)

13,173 11,572 21,55 19,573

4.4. Perhitungan Faktor Keamanan

Hasil dari penelitian ini berupa rancangan geometri lereng akhir

penambangan Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT.SI yang aman yaitu dengan

nilai faktor kemanan (FK ≥ 1,25). Analisis kestabilan lereng melalui software

Rocscience Slide v 6.0. Kriteria keruntuhan yang digunakan yaitu Mohr-Coulomb

parameter yang dibutuhkan yaitu:

• Sifat fisik dan sifat mekanik tanah liat dari hasil uji laboratorium dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

• Kondisi muka air tanah (Water Table) diasumsikan jenuh.

• Getaran dan beban akibat aktivitas alat berat tidak diperhitungkan

karena tidak ada alat berat yang bekerja diatas lereng.

• Faktor seismik sebesar 0,05 g.

4.4.1. Perhitungan Faktor Keamanan Lereng Aktual

Perhitungan faktor keamanan lereng aktual bertujuan ntuk mengetahui

bagaimana kondisi lereng aktual, maka nilai FK (faktor keselamatan / safety

factor) harus diketahui terlebih dahulu sehingga nantinya dapat diambil langkah-

langkah selanjutnya terhadap lereng tersebut. Profil penampang yang agak landai

dikarenakan mengikuti kontur topografi aktual Kuari Mliwang Barat yang dilalui

oleh penampang. Hasil perhitungan nilai FK lereng aktual dapat dilihat pada

Tabel 4.3 dan Gambar 4.7 serta pada Lampiran 4.

Page 56: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

39

Gambar 4.7. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Penampang B – B’ Metode

Perhitungan Bishop Simplified.

Tabel 4.3. Hasil Interpretasi Nilai FK (faktor kemanan / safety factor) lereng

aktual Kuari Tanah Liat Mliwang Barat.

No Penampang Metode Nilai FK Keterangan

1 Penampang A – A’

Bishop Simplified 1.893 Aman

GLE/Moegenstern-

Price

1.895 Aman

2 Penampang B – B’

Bishop Simplified 1.849 Aman

GLE/Moegenstern-

Price

1.856 Aman

3 Penampang C – C’

Bishop Simplified 1.831 Aman

GLE/Moegenstern-

Price

1.832 Aman

Hasil perhitungan faktor kemanan (safety factor) lereng aktual Kuari

Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI pada ketiga penampang didapatkan nilai FK

yang cukup tinggi dari nilai FK yang aman yaitu FK ≥ 1,25. Hal ini perlu

dilakukan rancangan geometri lereng Kuari Tanah Liat Mliwang Barat agar

penambangan lebih optimal/ekonomis.

Page 57: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

40

4.4.2. Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng Akhir

Penambangan.

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai faktor keamanan (safety factor)

pada lereng aktual sangat tinggi dari nilai FK yang sudah ditentukan (FK ≥ 1,25).

Berdasarkan pendekatan yang dilakukan, rancangan geometri lereng keseluruhan

dibuat sebanyak 3 geometri lereng yang dibuat sedikit lebih tegak dari geometri

lereng aktual, bertujuan untuk menaikkan nilai faktor keamanan (FK ≥ 1,25).

Rancangan geometri lereng akhir penambangan dapat dilihat pada Tabel 4.4

dibawah ini.

Tabel 4.4. Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan.

No

Sudut

Lereng

Tunggal (°)

Sudut Lereng

Keseluruhan (°)

Lebar

Bench

(m)

Tinggi

Lereng

Tunggal (m)

Tinggi Lereng

Keseluruhan (m)

1 40 26 2 2 16

2 35 23 2 2 16

3 30 21 2 2 16

Rancangan geometri dengan Tinggi bench 2 meter dan lebar bench 2 meter

sesuai kajian geoteknik dalam dokumen re-desain Kuari Tanah Liat Mliwang

Barat PT. SI, serta dilakukan variasi sudut lereng tunggal dengan kemiringan 40°,

35°, 30°. Hasil perhitungan nilai faktor keamanan rancangan geometri lereng

akhir penambangan Kuari Tanah Liat Mliwang Barat dapat dilihat pada Tabel 4.5

dan Gambar 4.8 serta beberapa hasil perhitungan nilai faktor keamanan pada

Lampiran 5.

Page 58: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

41

Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Nilai Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng

Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI.

No

Sudut

Lereng

Tunggal (°)

Sudut

Lereng

Keseluruhan

(°)

Tinggi Lereng

Keseluruhan

(m)

Metode Perhitungan

Keterangan Bishop

Simplified

Morgenstern-

Price

1 40 26 16 1,172 1,168 Tidak

Aman

2 35 23 16 1,234 1,232 Tidak

Aman

3 30 21 16 1,251 1,253 Aman

Gambar 4.8. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri Lereng

Akhir Penambangan dengan Sudut Lereng Tunggal 30 ° Metode Perhitungan

Morgenstern-Price.

Setelah diketahui geometri lereng akhir penambangan yang optimal,

selanjutnya dapat dihitung berapa banyaknya material yang bisa diambil.

Perhitungan volume material didapat dari perbandingan luas geometri lereng

Page 59: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

42

aktual dan geometri lereng akhir penambangan. Perhitungan menggunakan

software AutoCAD 2019 didapat luas area sebesar 194,5 m2 dapat dilihat pada

Gambar 4.9. Setelah itu dikalikan dengan lebar lokasi penelitian sebesar 100m.

volume material yang bisa diambil sebesar 19.450 m3.

Gambar 4.9. Material yang bisa ditambang setelah dilakukan rancangan geometri

lereng yang optimal.

4.5. Integrasi Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penambangan di Kuari

Tanah Liat Mliwang Barat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan cara

melakukan rancangan geometri lereng penambangan yang stabil dan aman. Sesuai

dengan syarat yang ditentukan sebelumnya, lereng di Kuari tanah liat Mliwang

dianggap stabil dan aman apabila nilai FK ≥ 1,25 untuk kegiatan penambangan.

Parameter yang dibutuhkan dalam perhitungan nilai FK menggunakan

software Rocscience Slide v 6.0 dengan kriteria keruntuhan Mohr Coulomb.

Parameter yang dibutuhkan yaitu yaitu kohesi (C), sudut geser dalam (𝜑), berat isi

kering (dry unit weight), dan berat isi jenuh (saturated unit weight). Pada

perhitungan nilai faktor keamanan, kondisi muka air tanah diasumsikan jenuh

agar pada saat musim hujan kondisi lereng tetap stabil dan tidak terpengaruh

dengan bertambahnya beban pada bidang longsor sehingga akan meningkatkan

gaya penggerak akibat total berat (W) yang meningkat dan menurunkan nilai FK.

Metode perhitungan yang digunakan yaitu metode Bishop simplified dan metode

Morgenstern Price.

Page 60: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

43

Perhitungan faktor keamanan pada lereng aktual bermaksud untuk

mengetahui apakah lereng akhir penambangan pada lokasi penelitian sudah aman

apa belum. Setelah dilakukan perhitungan, kondisi lereng aktual menunjukkan

nilai FK yang cukup tinggi sehingga dilakukan rancangan geometri lereng akhir

penambangan sebanyak 3 geometri dengan lebar bench 2 meter, tinggi bench 2

meter, dan tinggi lereng keseluruhan 16 meter menyesuaikan lereng aktual lokasi

penelitian. Sudut lereng tunggal dibuat bervariasi yaitu 40°, 35°, dan 30° yang

bermaksud untuk menghasilkan geometri lereng yang optimal yang nantinya akan

direkomendasikan kepada PT. SI.

Hasil perhitungan faktor keamanan pada rancangan geometri lereng akhir

penambangan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Dari ketiga rancangan yang dibuat,

geometri yang dapat direkomendasikan kepada PT. SI yaitu dengan lebar bench 2

meter, tinggi bench 2 meter, dan sudut lereng tunggal 30° dengan nilai FK yang

didapat pada metode Bishop Simplified 1,251 dan 1,253 pada metode

Morgenstern-Price. Faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng pada Kuari

Tanah Liat Mliwang Barat yaitu sifat fisik dan mekanik material, geometri lereng,

tinggi muka air tanah, dan pengaruh gaya luar (faktor kegempaan). Pada sifat fisik

material, semakin besar bobot isi batuan maka gaya geser penyebab kelongsoran

akan semakin besar. Batuan yang mempunyai porositas besar akan banyak

menyerap air, dengan demikian bobot isi batuan akan semakin besar sehingga

dapat memperkecil nilai faktor keamanan. Pada sifat mekanik batuan, Kohesi

batuan akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar. Dan pada sudut

geser dalam, semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material

tersebut akan lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.

Pada geometri lereng, semakin besar sudut kemiringan lereng, maka lereng

tersebut relatif akan semakin tidak stabil. Serta nilai gempa yang berpengaruh

terhadap pergerakan tanah dapat mengakibatkan lereng menjadi tidak stabil.

Setelah dilakukan rancangan geometri yang optimal dari geometri lereng aktual,

maka banyaknya material yang masih bisa diambil sebesar 19.450 m3.

Page 61: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil rancangan geometri lereng akhir

penambangan Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. Semen Indonesia dapat

diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1) Geometri lereng akhir penambangan yang dapat diterapkan pada

Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI yaitu lebar bench 2 meter,

tinggi bench 2 meter, sudut lereng tunggal 30°, dan tinggi lereng

keseluruhan 16 meter dengan nilai faktor keamanan 1,253

(Morgenstern-Price).

2) Faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng pada Kuari Tanah Liat

Mliwang Barat PT. SI yaitu sifat fisik dan mekanik material, geometri

lereng, pengaruh muka air tanah, serta pengaruh gempa.

5.2. Saran

1) Sebaiknya dilakukan perbaikan geometri lereng akhir penambangan di

Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT SI dengan tinggi bench 2 meter,

lebar bench 2 meter, sudut kemiringan lereng tunggal 30° dengan

tinggi lereng keseluruhan 16 meter. Geometri tersebut dapat

diterapkan karena pada saat lereng dalam kondisi jenuh dan terjadi

gempa nilai FK masih aman/stabil yaitu FK 1,253 (Morgenstern-

Price).

2) Sebaiknya dilakukan pemantauan lereng untuk memantau pergerakan

tanah.

Page 62: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

45

DAFTAR PUSTAKA

Ali, R. K., Najib., Nasrudin, A. 2017. Analisis Peningkatan Faktor Keamanan

Lereng Pada Areal Bekas Tambang Pasir Dan Batu di Desa Ngablak ,

Kecamatan Cluwak , Kabupaten Pati ( The Analysis of Slope Safety

Factors Improvemen at Sand and Gravel Post Mining. 5(June), 10–19.

Arief, S. 2008. Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Irisan, 1–66.

Arif, I. 2016. Geoteknik Tambang: Mewujudkan Tambang yang Berkelanjutan

dengan Menjaga Kestabilan Lereng. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Ariesnawan, R. A. 2015. Clay Shale Kabupaten Tuban the Mechanic and

Dynamic Due To Changes of Water Content.

Bramantya, A. B. 2016. Rancangan Kestabilan Lereng Tanah Liat di Kuari

Mliwang Tmur. PT Semen Indonesia : Tuban

Craig, R. F., Knappet, J. A. 1989. Craig’s Soil Mechanics Eighth Edition. In Spon

Press. London & New York.

Farrand, R. A. 2019. Analisis Kestabilan Lereng Pada Desain Disposal Suwota

Tahun 2019 Di Tambang PT ANTAM Tbk Ubpn Maluku Utara. Skripsi,

Jurusan Teknik Pertambangan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hardiyatmo, H. C. 2006. Mekanika Tanah II Edisi 3. In Gadjah Mada University

Press (Vol. 3).

Hoek, E., Bray, J. 1981. Structural geology and data interpretation. Rock Slope

Engineering: Fourth Edition, 4, 1–456.

Irsyam, M., Asrurifak, M., Mikail, R., Sabaruddin, A., Faisal, L. 2017.

Pemutahiran Sumber dan Peta Gempa Indonesia 2017.

Kadang, E. S., Trides, T., Devy, S. D. 2019. Analisis Kestabilan Lereng Low Wall

Pit 7selatan Blok Am Yang Dipengaruhi Airtanah Di Pt. Alamjaya Bara

Pratama, Kecamatan Loakulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan

Timur 6(1), 15–22.

Page 63: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

46

LAPI ITB. 2013. Dokumen Re-desain Tambang Tanah Liat Daerah Mliwang. PT.

LAPI ITB : Bandung.

Mardiyanto, A., Luthfi, M., dan Syaiful, M. 2017. Geologi Daerah Godan Dan

Sekitarnya Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Pangemanan, V., Sompie, O. 2014. Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode

Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jurnal Sipil Statik, 2(1).

Rai, M. A. 1998. “Laboratorium Geoteknik, Pusat Ilmu Rekayasa Antar

Universitas ITB Bandung.

Rajagukguk, O. C. P., Turangan A.E, S. M. 2014. Analisis Kestabilan Lereng

Dengan Metode Bishop (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta.1000m)

Octovian. Jurnal Sipil Statik, 2(3), 140–147.

Seksi Pengawasan dan Perencanaan Tambang. 2019. Data Produksi Tanah liat

2018. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk : Tuban.

Seksi Reklamasi Tambang. 2019. Proses Reklamasi Tambang PT. SI. PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk : Tuban

Situmorang, R, I., Smith, R., Van Jessem, E, J. “Peta Geologi Lembar Jatirogo, Jawa,

Skala 1:100.000”, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, (1992).

Sudrajat, H. A. 2017. Analisis Kestabilan Lereng Akhir Penambangan Pada

Kuari Tanah Liat Blok Mliwang Timur PT Semen Indonesia. UPN :

Yogyakarta

Tim Penulis Quotes Islami NU Online, 2018. Makan Silahkan, Merusak Jangan! –

Tafsir Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 60.

https://islam.nu.or.id/post/read/90728/kecenderungan-manusia-untuk-

merusak-lingkungan diakses pada tanggal 20 Agustus 2019 pukul 02:30

WIB.

Page 64: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

47

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Geologi Regional Lembar Jatirogo.

Page 65: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

48

Lampiran 2 Hasil Pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Tanah Liat (PT

Geomine Roclab’s Studio, 2019)

Lampiran 3 Data Produksi Tanah Liat PT Semen Indonesia Tahun 2018 –

2019.

Page 66: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

49

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Nilai FK Lereng Aktual Kuari Tanah Liat

Mliwang Barat.

Interpretasi Penampang A-A’ Metode Perhitungan Bishop simplified

Interpretasi Penampang A-A’ Metode Perhitungan GLE / Morgenstern-Price

Page 67: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

50

Interpretasi Penampang B – B’ Metode Perhitungan Bishop simplified

Interpretasi Penampang B – B’ Metode Perhitungan GLE/Morgenstern-Price

Page 68: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

51

Interpretasi Penampang C – C’ Metode Perhitungan Bishop simplified

Interpretasi Penampang C – C’ Metode Perhitungan GLE/Morgenstern-Price

Page 69: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

52

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Rancangan Geometri

Lereng Akhir Penambangan Kuari Tanah Liat Mliwang Barat PT. SI.

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Kemiringan Lereng Tunggal 40° Metode Bishop Simplified.

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Lereng Tunggal 40° dengan Metode Morgenstern-Price.

Page 70: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

53

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Kemiringan Lereng Tunggal 35° Metode Bishop Simplified.

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Kemiringan Lereng Tunggal 35° Metode Morgenstern-Price.

Page 71: OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48233... · 2019-11-12 · OPTIMASI PRODUKSI PENAMBANGAN DARI ASPEK PERANCANGAN GEOMETRI

54

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Kemiringan Lereng Tunggal 30° Metode Bishop Simplified.

Hasil Perhitungan Rancangan Geometri Lereng Akhir Penambangan dengan

Sudut Kemiringan Lereng Tunggal 30° Metode Morgenstern-Price.