JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Abstrak—Pengambilan keputusan dalam proses penugasan dokter pada rumah sakit merupakan hal yang sangat kruskal. Keterbatasan dokter dan keahlian yang dibutuhkan berarti kombinasi penugasan dokter yang tidak tepat dapat membuat hasil penjadwalan tidak optimal. Oleh karena itu, rumah sakit membutuhkan suatu struktur pengambilan keputusan dalam proses penugasan dokter. Struktur pengambilan keputusan yang optimal berguna untuk menanggulangi situasi gawat darurat korban secepat mungkin. Kriteria utama dalam memutuskan penugasan dokter adalah dokter yang memenuhi kondisi dan dokter yang ditugaskan. Kondisi merupakan kualifikasi dokter yang ditugaskan dan berisi keahlian dokter yang dibutuhkan. Di dalam Artikel ini akan diimplementasikan dua model, yaitu graf bipartite (GB) dan integer programming (IP). Untuk menentukan dokter yang memenuhi kondisi digunakan model yang pertama (GB). Sedangkan model kedua (IP) digunakan menentukan kombinasi penugasan dokter yang optimal. Data masukan, proses, hasil keluaran, dan feedback dari implementasi model dapat merepresentasikan sistem pendukung keputusan penugasan dokter pada rumah sakit. Berdasarkan hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa kedua model yang diimplementasikan dapat membantu rumah sakit dalam penugasan dokter. Model yang diajukan yaitu model GB terbukti mampu memberikan hasil yang akurat berupa dokter yang memenuhi kondisi. Model IP dapat menghasilkan suatu hasil optimal berupa total jarak dokter dengan lokasi kondisi untuk menentukan dokter yang ditugaskan. Selain itu, dalam kaitannya dengan struktur pengambilan keputusan hasil dari model IP sangatlah bergantung pada faktor dokter yang memenuhi kondisi yang menggunakan model GB. Oleh karena itu untuk menghasilkan keputusan yang optimal dibutuhkan implementasi dari setiap proses dalam struktur pengambilan keputusan untuk penugasan dokter pada rumah sakit. Kata Kunci—graf bipartit, pemrograman integer, pengambilan keputusan, penugasan dokter I. PENDAHULUAN ELAYANAN kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Berbagai rumah sakit berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Hal ini bertujuan agar masyarakat terutama bagi kelas menengah semakin mudah dan cepat mendapatkan layanan yang dimaksud. Perbaikan terhadap mutu layanan medis pada rumah sakit sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah layanan dokter. Layanan dokter dapat difungsikan sebagai layanan panggilan jika masyarakat membutuhkan pelayanan gawat darurat. Salah satu situasi gawat darurat yaitu ketersediaan dokter berdasarkan keahlian yang dibutuhkan secara real time. Oleh karena itu, rumah sakit harus dapat memilih dokter mana yang harus ditugaskan untuk menanggulangi situasi gawat darurat korban secepat mungkin. Dalam penugasan dokter pada rumah sakit berusaha untuk memenuhi beberapa kriteria. Kriteria-kriteria tersebut tersebut diantaranya jumlah penugasan, dokter yang memenuhi kondisi, dan dokter yang ditugaskan. Jumlah penugasan yang digunakan adalah satu dokter untuk satu kondisi dan satu kondisi untuk satu dokter. Penentuan dokter yang memenuhi kondisi berdasarkan jumlah keahliah satu dokter bisa memiliki banyak keahlian dan satu kondisi bisa membutuhkan banyak keahlian dokter. Penentuan dokter yang ditugaskan berdasarkan dengan total jarak yang minimal. Jarak yang digunakan adalah jarak dokter dengan lokasi kondisi. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat dalam penentuan penugasan dokter, di dalam struktur pengambilan keputusan terdapat berbagai macam proses yang harus dilakukan. Hasil yang diharapkan pada proses tersebut adalah 1) pemilihan dokter yang memenuhi kondisi dan 2) pemilihan dokter yang akan ditugaskan yang memiliki total jarak paling minimal. Sarat dokter yang ditugaskan adalah dokter yang telah memenuhi kondisi. Permasalahan tersebut direpresentasikan ke dalam dua model, yaitu model graf bipartite (GB) dan integer programming (IP). Model dengan GB nantinya akan diselesaikan dengan algoritma Ford Fulkerson. Untuk menyelesaikan permasalahan 1 digunakan model GB dan IP untuk menyelesaikan permasalahan 2. Yuqing Sun, Dickson K.W. Chiu, Bin Gong, Xiangxu Meng, Peng Zhang mengajukan sebuah solusi terhadap permasalahan tersebut dengan membuat struktur pengambilan keputusan untuk penugasan dokter pada rumah sakit. Namun, solusi yang diberikan untuk model jika dokter sudah memenuhi kondisi[1]. Dalam artikel ini diajukan solusi untuk menentukan dokter yang memenuhi kondisi menggunakan model GB. Dengan hasil keluaran yang diperoleh dari implementasi model GB dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan keputusan yang tepat. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan data masukan ke dalam implementasi model IP sehingga dapat menjadi sistem pendukung keputusan untuk proses penugasn dokter pada rumah sakit. Optimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot Laili Rochmah, Ahmad Saikhu, dan Rully Soelaiman Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]P
5
Embed
Optimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan ... filedokter pada rumah sakit merupakan hal yang sangat kruskal. ... difungsikan sebagai layanan panggilan jika masyarakat membutuhkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.