OPTIMALISASI LAYANAN TMR BLUE BIRD THREE MUSKETEERS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN NATIONAL BUSINESS CHALLANGE COMPETITION MUHAMMAD KHALIFAH MUSLIM MIKHAEL ZULFIKAR RIZKILLAH HAKIM KINANTI ZUKHRUFIJANNAH PATRIA
| T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
OPTIMALISASI LAYANAN TMR BLUE BIRD
THREE MUSKETEERS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
NATIONAL BUSINESS CHALLANGE COMPETITION
MUHAMMAD KHALIFAH MUSLIM
MIKHAEL ZULFIKAR RIZKILLAH HAKIM
KINANTI ZUKHRUFIJANNAH PATRIA
| I T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
DAFTAR ISI PROFIL PT BLUE BIRD .............................................................................................................................. 1
Sejarah Perusahaan ............................................................................................................................ 1
Penghargaan ....................................................................................................................................... 1
ANALISIS INTERNAL ................................................................................................................................. 2
2.1. Operasi .................................................................................................................................... 2
2.2. Sumber Daya Manusia (SDM) ................................................................................................. 3
2.3. KEUANGAN .............................................................................................................................. 4
2.4. PEMASARAN ............................................................................................................................ 5
ANALISIS EKSTERNAL ............................................................................................................................... 6
3.1. EKONOMI ................................................................................................................................ 6
3.2. SOSIAL BUDAYA ....................................................................................................................... 8
3.3. HUKUM ................................................................................................................................... 8
ISI ............................................................................................................................................................. 9
4.1. Analisis .................................................................................................................................... 9
4.2. Strategi .................................................................................................................................. 11
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 12
L A M P I R A N ......................................................................................................................................... II
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... X
| 1 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
PROFIL PT BLUE BIRD Blue Bird Group merupakan sebuah perusahaan transportasi asal Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1972 di Jakarta. Perusahaan ini melayani jasa pariwisata dan
transportasi. Cabang Blue Bird Group
di Indonesia ialah Jakarta, Bandung, Surabaya,Cilegon, Semarang, Manado, Denpasar,
Mataram, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, dan Padang
Sejarah Perusahaan
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru, Blue
Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah berkembang
menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan cita-cita bukan
hanya bagi pendiri, almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono, tapi juga bagi ribuan karyawan.
Pada 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang berpenduduk
sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu layananGolden
Bird, yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi, sebagai sebuah perusahaan penyedia
jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang
berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi
perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan taksi.
Awalnya, Blue bird muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi berkualitas
yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif taksi
berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio
komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun
sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine, Golden
Bird, serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus carter, Big
Bird, pada 1979. Pada 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi eksekutif Silver Bird.
Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan
mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia, agar tetap unggul.
Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya
dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Penghargaan
Service Quality Award by Marketing Magazine in Cooperation with the Center for
Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) 2009, 2010, 2011, 2012, 2013
National Drivers Award, Best Public Transportation Driver 1992, 1996, 2009,2012
Gadget+ Award 2013, SPEx2 Award in Transportation Industry, dll
| 2 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
ANALISIS INTERNAL
2.1. Operasi Dalam kegiatan operasinya, PT Blue Bird Tbk. menerapkan berbagai strategi operasi
guna menancapkan namanya sebagai taksi nomor satu di Indonesia. Beberapa
strategi yang diterapkan oleh Grup Perseroan ini adalah :
a. Wilayah
Per tanggal 30 April 2014, PT Blue Bird Tbk. Mengoperasikan layanan taksi
reguler di bawah merek Blue Bird berada di 13 lokasi di Indonesia, yaitu di
Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Bali, Bandung, Batam,
Cilegon, Lombok, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Semarang
dan Surabaya.
b. Armada
Taksi reguler yang digunakan di PT Blue Bird Tbk. ini menggunakan jenis
mobil Toyota Limo serta Nisan Almera. Armada yang digunakan oleh PT Blue
Bird Tbk. ini memiliki jumlah yanng terus ditingkatkan seiring tahunnya untuk
memenuhi tingkat permintaan dari pelanggan taksi Blue Bird ini. Pada masa-
masa sebelumnya, yaitu pada awal didirikan atau sekitar tahun 1960-an, Blue
Bird hanya memiliki 60 unit taksi, lalu pada tahun 70-an berkembang menjadi
sekitar 200 unit taksi. Pada tahun 1985, armada Blue Bird semakin berkembang
dengan memiliki jumlah armada sebanyak 2.000 unit. Lalu pada era 90-an, Blue
Bird Grup telah memiliki jumalh armada sebanyak 5.000 unit. Memasuki era
high technology, Armada taksi reguler Grup Perseroan ini tumbuh menjadi
23.932 unit kendaraan per tanggal 30 April 2014 dari sebelumnya sejumlah
11.558 unit kendaraan per tanggal 31 Desember 2009. Kini Blue Bird memiliki
23.932 unit kendaraan, dimana 19.170 unit kendaraan beroperasi di Jadetabek
(Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Lihat gambar 2.1.1.
c. Pemeliharaan dan Perbaikan Armada
PT Blue Bird Tbk. melaksanakan sendiri sebagian besar pemeliharaan dan
perbaikan terhadap armada yang dimilikinya di pool-pool Grup Perseroan ini
yang terletak di berbagai lokasi di Indonesia. Pper tanggal 30 April 2014, Blue
Bird telah memiliki 61 pool yang tersebar di Indonesia, di mana sebanyak 44
pool terletak di wilayah Jadetabek. Sebanyak 34 pool Grup Perseroan ini
merupakan pool standar yang telah dilengkapi dengan bengkel untuk
pemeliharaan dan perbaikan armada, sedangkan pool-pool sisanya atau
sejumlah 27 merupakan pool satelit dan memiliki fasilitas administratif dan
pemeliharaan darurat. PT Blue Bird Tbk. selaku pemilik armada, akan
menanggung biaya semua perbaikan dan pemeliharaan yang dilaksanakan
terhadap kendaraan-kendaraan kecuali jika ditanggung oleh garansi pabrik.
Selain itu, PT Blue Bird juga mengadakan beberapa perjanjian kerjasama untuk
pemeliharaan dan perbaikan dengan pihak ketiga, dimana para pihak ketiga
sepakat untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap kendaraan
Grup Perseroan ini sesuai dengan instruksi Grup perseroan. Pada tahun 2013,
| 3 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
sekitar 90,4% dari keseluruhan biaya perbaikan dan pemeliharaan digunakan
untuk perbaikan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara internal, sedangkan
sisanya atau sekitar 9,6% berasal dari jasa perbaikan dan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga. Lihat gambar 2.1.2.
d. Teknologi Informasi
PT Blue Bird Tbk. menggunakan jaringan teknologi informasi untuk
mendukung kegiatan operasi dalam Grup Perseroan ini. Teknologi informasi
yang telah dikembangkan oleh Blue Bird melalui penggunaan perankgat lunak
yang dikembangkan oleh pihak ketiga ataupun yang dikembangkan secara
internal guna menyesuaikan setiap kegiatan usaha dari perusahaan perseroan ini
sendiri. Fungsi utama dari Teknologi Informasi (TI) ini termasuk:
Pengelolaan armada : mengelola setiap kendaraan Blue Bird sejak
pembelian, pemberangkatan dan pengembalian ke pool, hingga
pemeliharaan dan penjualan, pemantauan ketersediaan dan lokasi
kendaraan berdasarkan real-time, dan pelacakan indikator operasional
masing-masing kendaraan, termasuk penggunaan, kilometer,
perlindungan asuransi dan kebutuhan pemeliharaan.
Pengelolaan Pengemudi : analisa informasi dan data mengenai setiap
pengemudi, termasuk pendapatan, komisi, jumlah hari kerja, rute yang
dilalui, sejarah keluhan dan sejarah kinerja umum.
Call Centers : mengelola call center dan pemesanan berdasarkan
ketersediaan dan lokasi kendaraan.
Pemesanan secara mobile : memesan taksi melalui ponsel dan ponsel
tablet melalui aplikasi pemesanan secara mobile milik Grup Perseroan
pada sistem operasi Blackberry, iOS, Android dan Windows Phone.
2.2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam menjalankan bisnis yang digeluti oleh PT Blue Bird Tbk. untuk tahun-tahun
ke depan, grup perseroan ini akan menglami persaingan yang semakin gencar di
dunia angkutan publik khususnya ankgkutan taksi di Indonesia. Grup Perseroan ini
bersaing untuk mendapatkan pelanggan di berbagai bidang layanan melalui
pelayanan pelanggan, jumlah dan komposisi armada, kondisi kendaraan, kehandalan,
keamanan, pengakuan merek dan reputasi serta hubungan dengan mitra usaha. Pada
saat ini, Blue Bird memiliki pangsa pasar sebesar 30,4% dilihat dari jumlah armada
dan menjadi pangsa pasar terbesar di Indonesia. Lihat gambar 2.2.1 (sumber:
Euromonitor, 31 Desember 2013).
Untuk itulah, untuk meningkatkan kualitas yang harus terus dijaga oleh PT Blue
Bird Tbk. guna dapat terus bertahan diperlukan pengembangan sumber daya
manusia, sebab pada saat ini karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
| 4 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
a. Pengemudi
Guna memenuhi permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka
per tanggal 30 April 2014 PT Blue Bird Tbk. meningkatkan jumlah pengemudi
taksinya menjadi 30.254 personel di seluruh Indonesia yang pada tahun
sebelumnya berjumlah 28.539 personel.
Jumlah Pengemudi Taksi Blue Bird
Tahun ke Tahun
Wilayah Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jadetabek 11.828 14.096 15.051 18.379 22.115 23.419
Luar
Jadetabek
3.208 4.132 4.727 5.253 6.424 6.826
Subtotal 15.036 18.228 19.778 23.632 28.539 30.254
Sumber : Prospektus Blue Bird
b. Proses Rekrutmen
Untuk menjaga kualitas dari Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh PT Blue
Bird Tbk., maka grup perseroan ini mengadakan proses rekrutmen yang ketat
untuk pengemudi-pengemudi. Para calon pengemudi diharuskan menunjukkan
keterampilan mengemudi yang baik, menjalankan wawancara dengan psikolog
dan memberikan referensi, disampin juga menjalankan berbagai ujian fisik dan
kesehatan. Para calon harus memegang surat izin mengemudi yang berlaku.
c. Program Pelatihan
Untuk memastikan PT Blue Bird Tbk. dapat memberikan layanan terbaik untuk
para pelanggannya, maka grup perseroan ini mengerahkan berbagai Sumber
Daya Manusia yang ada guna memberikan pelatihan kepada para pengemudi
Blue Bird. Program pelatihan Grup Perseroan terdiri dari empat langkah utama:
Pelatihan awal : mencakup keterampilan mengemudi, pelayanan,
pengoperasian kendaraan dan percakapan dasar dalam bahasa Inggris.
Pelatihan dasar : mencakup pengkajian operasional, pelayanan , etika kerja,
percakapan dasar dalam bahasa Inggris dan cara mengemudi yang aman.
Pelatihan pengembangan : mencakup budaya pelayanan, budaya
mengemudi secara aman dan budaya mengemudi yang ekonomis.
Pelatihan pengemudi profesional : mencakup berbagai pelatihan
mengemudi bagi pengemudi yang sudahberpengalaman.
2.3. KEUANGAN Dalam perkembangannya, PT Blue Bird Tbk. terus mengalami perkembangan dan
peningkatan di dalam Asset (Harta). Hal ini menandakan bahwa grup perseroan ini terus
membentangkan sayapnya guna memenuhi permintaan pasar dan memuaskan konsumen.
| 5 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
Hal ini ditandai dengan peningkatan Asset Tidak Lancar dari tahun ke tahun, dimana di
akhir tahun 2009 hanya sejumlah Rp 1.328.692.000.000 berkembang menjadi
Rp 4.852.048.000.000 pada April 2014.
Hal di atas juga berbanding lurus dengan perkembangan yang terjadi pada sisi modal dan
liabilites. Hal ini menandakan bahwa PT Blue Bird terus mengalami perkembangan
ekonomi dan terus menggulirkan kegiatan ekonominya di dalam pasar. Lihat Laporan
3.1.1
Dilihat dari laporan laba rugi PT Blue Bird Tbk. menggambarkan bahwa grup perseroan
ini terus mengalami peningkatan profit dari tahun ke tahun secara signifikan dari tahun
ke tahun sehingga menandakan bahwa masyarakat semakin percaya akan kualitas dari
blue Bird ini sendiri
2.4. PEMASARAN
Blue Bird sebagai perusahaan jasa yang bergerak di bidang pelayanan angkutan umum
melakukan berbagai macam kegiatan pemasaran guna mempertahankan serta
mengembangkan eksistensinya di dunia akomodasi. Kegiatan pemasaran telah dilakukan
oleh grup perseroan ini sejak di awal berdirinya pada tahun 1960-an hingga sekarang.
Dimulai dengan pembelian dan penambahan armada di awal pendiriannya, lalu
bekerjasama dengan pemerintah Republik Indonesia pada masa KTT Gerakan Non Blok
sebagai penyedia jasa angkutan mewah bagi para tamu, hingga berbagai macam
kebijakan guna memudahkan dan mempertahankan reputasi dari Blue Bird itu sendiri.
Berikut kebijakan yang telah diatur oleh PT Blue Bird Tbk. pada masa sekarang ini :
a. Menambah Jumlah Mobil pada Armada Taksi Blue Bird
Hampir di setiap tahunnya, grup perseroan ini menambahkan jumlah armadanya
guna memenuhi permintaan agar dapat memberikan kepuasan paada pelanggan. Per
30 April 2014, Blue Bird masih memiliki izin untuk menambah armada sejumlah
7.504 buah dan perusahaan berusahauntuk merealisasikan izin yang telah dimiliki
dalam rentan 2 tahun ke depan dan mengembangkan prasarana guna tercapainya
penambahan armada
b. Meningkatkan Cakupan di Semua Lokasi dan Memperluas ke Lokasi-Lokasi Baru
PT Blue Bird Tbk. berencana untuk meningkatkan cakupan wilayahnya di daerah-daerah
perumahan, bandara, tempat pariwisata, menambah jumlah pool grup perseroan, membuka
gerai di semua bandara, dan lainnya. Disamping itu, Blue Bird berkeyakinan bahwa terdapat
peluang yang luas untuk berkembang di lokasi-lokasi di Indonesia dan Grup Perseroan ini
akan memasuki lokasi-lokasi baru tersebut yang menawarkan tingkat pengembalian modal
yang terbaik.
c. Meningkatkan Kualitas Layanan dan Efisiensi Operasional secara Berkelanjutan
Untuk membedakan lebih jauh lagi antara Grup Perseroan ini dengan armada taksi lainnya
serta untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada, maka Blue Bird akan terus
mengembangkan layanan, konsistensi, dan inovasi. Sebagai contoh, Grup Perseroan ini
berencana untuk menyempurnakan fasilitas pemesanan taksi melalui telepon (call center)
dan pengelolaan pesanan, meningkatkan sistem aplikasi pemesanan melalui ponsel (mobile),
memasang teknologi GPS di lebih banyak kendaraan di armada Blue Bird dan menambah
| 6 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
opsi pembayaran bagi pelanggan serta terus menyempurnakan program pelatihan pengemudi
dan mempertahankan pengemudi
d. Mengembangkan Platform Teknologi Informasi Blue Bird
PT Blue Bird Tbk. terus mengembangkan platform teknologi informasi guna memberikan
pelayanan terbaik bagi pelanggan serta untuk lebih memudahkan kegiatan tata laksana.
Berbagai hal telah dikembangkan oleh grup perseroan ini, di antaranya
Pengolahan transaksi : mengelola pemesanan, perubahan dan pembatalan, merekam
semua informasi mengenai pemesanan, serta transaksi taksi, kendaraan limusin dan
sewa mobil dan bis.
Call Centers : mengelola call center dan pemesanan berdasarkan ketersediaan dan
lokasi kendaraan.
Pemesanan secara mobile : memesan taksi melalui ponsel dan ponsel tablet melalui
aplikasi pemesanan secara mobile milik Grup Perseroan pada sistem operasi
Blackberry, iOS, Android dan Windows Phone.
ANALISIS EKSTERNAL
3.1. EKONOMI Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank (ADB) memerkirakan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik dari 5,3% pada paruh
pertama 2014 menjadi 5,8% pada 2015.
Wakil Direktur ADB Indonesia Edimon Ginting menyatakan, membaiknya
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebagian besar akan berasal dari reformasi
mendasar oleh pemerintahan baru mendatang. "Ke depan asumsi kami pemerintah
baru akan lebih reformis, melakukan beberapa perbaikan di sisi infrastruktur,
memperbaiki iklim investasi, reformasi birokrasi, dan akan sedikit punya ruang lebih
besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal," ujar Edimon
di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Perkiraan tambahan sebesar 0,5% di 2015, menurut Edimon didasari oleh asumsi
membaiknya perekonomian berbagai negara industri utama yang diharapkan akan
memicu ekspor dan investasi.
Pertumbuhan konsumsi swasta diproyeksikan akan tetap kuat. Inflasi yang rendah
mendukung konsumsi tahun ini dan pemerintah diperkirakan akan menggunakan
kebijakan transfer dana untuk mengompensasikan kelompok berpenghasilan rendah
yang terdampak oleh kenaikan harga bahan bakar pada 2015.
Investasi swasta diprediksi akan membaik karena ditunjang oleh keberhasilan proses
pemilihan umum dan harapan bahwa pemerintah baru akan mereformasi kebijakan.
Pertumbuhan pinjaman investasi akan tetap tinggi sebesar 30% meskipun kebijakan
moneter diperketat.
| 7 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
Inflasi diperkirakan akan mencapai rata-rata 4,2% pada paruh kedua tahun ini dan
kemungkinan akan mencapai rata-rata 5,8% untuk setahun penuh akibat kenaikan tarif
listrik dan tekanan naik harga pangan akibat musim kemarau pada akhir 2014. Inflasi
diproyeksikan akan meningkat untuk sementara hingga mencapai rata-rata 6,9% pada
2015 dengan asumsi pemerintah menaikkan harga bahan bakar 30%-50%.
Sebelumnya dalam publikasi ekonomi tahunan versi ADB yang berjudul 'Asian
Development Outlook 2014', ADB memerkirakan pertumbuhan ekonomi melambat
akibat kinerja ekspor yang lemah di 2014. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia
pada akhir 2014 menjadi 5,3% dari perkiraan awal yaitu 5,7%.
ADB yang berkedudukan di Manila ini bergerak dengan tujuan mengurangi
kemiskinan di kawasan Asia Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi inklusif dengan
lingkungan yang berkelanjutan, dan integrasi kawasan.
WID
Terhitung hari senin tanggal 19 Januari harga BBM turun menjadi Rp 6.600 hal ini
menunjukkan menguatnya nilai tukar rupiah dan keberhasilan kebijakan pemerintah
yang mencabut dana subsidi BBM.
Sudah banyak artikel yang mengeluarkan ramalan kondisi Indonesia di tahun 2015
ini. Tentunya kehadiran AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) yang disebut-
sebut bertujuan untuk memajukan perekonomian negara-negara ASEAN adalah salah
satu yang paling berpengaruh. Mengapa demikian? Karena dengan adanya AEC,
Indonesia berada di sebuah persimpangan. AEC bisa membuat pereokonomian
Indonesia membaik, karena negara mendapat kemudahan untuk melakukan kegiatan
ekspor-impor dan memungkinkan ekspansi perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia. Namun di samping itu, tantangan yang dihadapi Indonesia juga cukup
berat, karena ekonomi dalam negeri akan dihadapkan langsung dengan ekonomi di
negara-negara tetangga yang bisa jadi jauh lebih baik. Hal tersebut menjadi
cambukkan besar bagi produsen produk-produk dalam negeri yang harus bersaing
dengan produk luar negeri.
Akan bermuara kemana ekonomi kita? Yang pasti dengan hadirnya kesempatan ini,
pemerintah dituntut melahirkan kebijakan-kebijakan terbaiknya untuk mengangkat
kemakmuran negeri ini.
Untuk perusahaan besar seperti blue bird, AEC merupakan ajang untuk menarik
investor-investor luar negeri untuk berinvestasi. Dengan demikian modal yang
dihasilkan diharapakan akan mampu membenahi komponen internal perusahaan,
termasuk program TMR yang baru saja dibuat. Sebagai pelopor penggunaan TMR ini,
blue bird telah berhasil membuat sebuah inovasi yang mampu mendorong perusahaan
dalam negeri unggul di kancah internasional.
| 8 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
3.2. SOSIAL BUDAYA Dewasa ini gadget adalah hal yang mulai mendunia, Termasuk di Indonesia. Menurut
survey tercatat bahwa pengguna smartphone Indonesia meningkat dari tahun 2014
menjadi di atas 60 juta jiwa. Sehingga hal tersebut membuktikan bahwa kemajuan
teknologi sangat berpengaruh di segala bidang. Contohnya dalam bidang ekonomi
kini masyarakat berlomba membuat sebuah bisnis elektronik atau biasa disebut e-
commerce dimana pembeli dan penjual tidak harus bertatap muka untuk melakukan
transaksi. Dalam bidang pendidikan, terdapat e-book yang dapat membantu proses
belajar mengajar. Dalam hukum dan sosial gadget dapat mempercepat penyebaran
informasi dan membantu sosialisasi hukum.
Dengan kehadiran gadget atau smartphone yang memiliki banyak manfaat tersebut,
kini banyak kegiatan yang dilakukan secara online. Hal tersebut membuat masyarakat
semakin terbiasa dengan sesuatu yang instan. Cepat, mudah, dan praktis adalah tiga
hal yang paling dicari masyarakat saat ini. Latar belakang seperti inilah yang
membuat TMR akan diminati seluruh kalangan. Karena dengan kemudahan akses
yang hanya sekali klik, dan tidak perlu menghubungi call center yang akan
mengeluarkan biaya, penumpang sudah bisa menikmati layanan blue bird.
Namun mudah bukan hanya yang diinginkan masyarakat. Kelancaran akses
pemesanan juga menjadi salah satu pertimbangan. TMR harus memiliki elemen-
elemen yang sempurna, karena layanan ini hanya mengandalkan kekuatan teknologi.
Akan lebih sulit mengembangkan teknologi karena memerlukan SDM yang memiliki
keahlian di bidangnya, ketimbang dengan layanan lain.
Kesuksesan TMR akan memerlukan waktu, namun bila diiringi dengan keseriusan
maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Di samping itu, sulitnya ekspansi perusahaan karena sering terjadinya demo di
berbagai daerah yang menolak kehadiran taksi sebagai angkutan umum. Kehadiran
taksi dikhawatirkan akan mematikan bisnis angkutan umum seperti angkutan kota,
mikrolet, dan angkutan kota kecil (bemo, bajai, bentor, dll). Kondisi seperti ini
memang sulit dihindari karena berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat di
daerah tersebut, diperlukan sebuah perundingan khusus sehingga masyarakat akan
menerima angkutan umum mewah ini di daerahnya.
3.3. HUKUM Blue bird sebagai perusahaan pelopor jasa angkutan taxi sudah pasti memiliki daerah
ekspansi perusahaan yang luas. Sebagai sebuah perusahaan besar segala usaha yang
dilakukan blue bird menjadi gerakan dominan yang membuat perusahaan kecil yang
bergerak di bidang yang sama harus menyesuaikan. Hal tersebut dikhawatirkan akan
memunculkan sebuah kekuatan pasar yang akan menghasilkan sebuah persaingan
tidak sehat.
Praktik monopoli di Indonesia dilarang dengan adanya undang-undang nomor 5 tahun
1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.
| 9 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
ISI
4.1. Analisis
PT Blue Bird Tbk. yang telah berkecimpung dalam pasar persaingan angkutan umum
di Indonesia, telah membuat sebuah terobosan baru yaitu sebuah cara pemesanan taksi
secara online melalui aplikasi yang disebut Taxi Mobile Reservation (TMR), aplikasi
ini sedikit banyak mempengaruhi perkembangan dari grup perseroan ini. Kami telah
melakukan observasi mengenai berbagai macam pengaruh yang dihasilkan dengan
adanya aplikasi TMR tersebut, baik kelebihan (Strength) maupun kekurangan
(Weakness) yang dihasilkan untuk perusahaan ini melalui analisis internal yang telah
kami lakukan
Dengan adanya pengaruh dari berbagai macam aspek kehidupan di Indonesia, seperti
ekonomi, sosial budaya, dan hukum akan mempengaruhi perkembangan PT Blue Bird
Tbk. ini sendiri. Kami pun telah melakukan observasi mengenai peluang
(Opportunities) dan ancaman (Threats) yang akan dihadapi oleh perusahaan melalui
analisis eksternal yang kami lakukan. Berikut merupakan analisis tersebut.
Strength
Merupakan perusahaan taxi pertama yang menerapkan reservasi taxi
menggunakan aplikasi (TMR)
PT Blue Bird Tbk. telah memiliki track record yang baik di Indonesia
Aplikasi TMR telah didownload oleh ±100.000 pengguna smartphone
Telah tersinkronisasi dengan GPS sehingga user dapat memantau dimana taksi
berada
Profit perusahaan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun
Weakness
Pemasaran aplikasi ini masih belum gencar sehingga beberapa kalangan belum
mengetahui adanya aplikasi TMR
Harga taxi yang sedikit lebih mahal dibanding perusahaan taxi lain
Belum diterapkan di semua daerah operasi Blue Bird
Beberapa user masih terkendala dengan aplikasi yang mengalami crash saat
penggunaan ataupun saat akan digunakan
Masih mengalami kendala untuk pemesanan di dini hari dikarenakan tidak
adanya armada untuk diberangkatkan.
Opportunity
Mengundang investor asing untuk berinvestasi dalam perusahaan
Sebagai pelopor layanan TMR, akan mampu memenuhi kebutuhan calon
penumpang pada zaman sekarang.
Majunya pelayanan dapat membantu perusahaan melakukan ekspansi pasar.
| 10 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
KONDISI INTERNAL
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Merupakan perusahaan
taxi pertama yang
menerapkan reservasi taxi
menggunakan aplikasi
(TMR)
PT Blue Bird Tbk. telah
memiliki track record
yang baik di Indonesia
Aplikasi TMR telah
didownload oleh
100.000 pengguna
smartphone
Telah tersinkronisasi
dengan GPS sehingga user
dapat memantau dimana
taksi berada
Profit perusahaan terus
meningkat tajam dari
tahun ke tahun
Pemasaran aplikasi ini
masih belum gencar
sehingga beberapa
kalangan belum
mengetahui adanya
aplikasi TMR
Harga taxi yang sedikit
lebih mahal dibanding
perusahaan taxi lain
Belum diterapkan di
semua daerah operasi
Blue Bird
Beberapa user masih
terkendala dengan aplikasi
yang mengalami crash
saat penggunaan ataupun
saat akan digunakan
Masih mengalami kendala
untuk pemesanan di dini
hari dikarenakan tidak
adanya armada untuk
diberangkatkan.
KO
ND
ISI
EK
ST
ER
NA
L
Peluang
(Opportunities)
Mengundang
investor asing untuk
berinvestasi dalam
perusahaan
Sebagai pelopor
layanan TMR, akan
mampu memenuhi
kebutuhan calon
penumpang pada
zaman sekarang.
Majunya pelayanan
dapat membantu
perusahaan
melakukan ekspansi
pasar.
Opportunities-Strength
Sebagai perusahaan taksi
yang memiliki track
record baik di Indonesia
dan perusahaan taksi
pertama yang menerapkan
reservasi taksi
menggunakan aplikasi,
Blue Bird dapat
mengundang investor
asing untuk mendapatkan
dana segar
Dengan jumlah user yang
mendownload TMR serta
terus dikembangkannya
aplikasi TMR ini akan
meningkatkan pelayanan
perusahaan dan memnuhi
kebutuhan penumpang
untuk melakukan ekspansi
pasar
Opportunities-Weakness
Sebagai pelopor layanan
TMR, Blue Bird
diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan
calon penumpang, akan
tetapi Blue Bird masih
mengalami sedikit masalah
dengan aplikasi TMR
tersebut, sehingga
diperlukan pengembangan
lebih lanjut
Keinginan perusahaan
untuk melakukan ekspansi
pasar akan terhambat
dengan harga taksi yang
sedikit lebih mahal,
sehingga Blue Bird perlu
menyesuaikan tarifnya.
Untuk menarik investor
asing, Blue Bird perlu
membenahi masalah
aplikasi TMR sebagai nilai
plus
Threat
Tantangan berat yang
dihadapi ekonomi
Indonesia dalam AEC
SDM yang kurang
memadai untuk
menyempurnakan TM
Masih adanya aksi protes
angkutan jasa umum lain
mengenai keberadaan
taksi
Berikut merupakan matriks SWOT
dari PT Blue Bird Tbk.
| 11 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
Ancaman
(Threats)
Tantangan berat
yang dihadapi
ekonomi Indonesia
dalam AEC
SDM yang kurang
memadai untuk
menyempurnakan
TMR
Masih adanya aksi
protes angkutan
jasa umum lain
mengenai
keberadaan taksi
Threats-Strength Dengan track record yang
tealh dikenal baik di
Indonesia, dengan begitu
perusahaan dapat
mengatasi tantangan AEC
dengan nama baik yang
dimiliki Blue Bird
Melalui profit yang terus
meningkat tajam setiap
tahunnya, maka dana
tersebut dapat dialirkan
untuk meningkatkan
kemampuan SDM dalam
rangka penyempurnaan
aplikasi TMR
Dengan diterapkannya
aplikasi TMR oleh Blue
Bird dengan berbagai
macam feature yang
berada di sana, hal ini
dapat menegaskan pangsa
pasar untuk angkutan
taksii dengan angkutan
umum lainnya sehingga
hal ini dapat mengurangi
kekhawatiran dan aksi
protes yang dilakukan
oleh angkuutan jasa umum
lainnya
Threats-Weakness Dengan kurangnya
pemasaran aplikasi TMR
ditambah dengan
kurangnya SDM yang
mengembangkannya,
sehingga aplikasi masih
ditemukan crash oleh
beberapa user serta
masih mengalami
masalah pemesanan,
maka perusahaan perlu
terus mengembangkan
aplikasi tersebut
Dengan harga taksi yang
sedikit lebih mahal
dibanding taksi yang
lain, maka Blue Bird
akan terhambat dalam
menghadapi kebijakan
AEC, sehingga
perusahaan perlu
menyesuaikan kembali
harga dengan keadaan
pasar
4.2. Strategi Dari matriks SWOT yang telah kami buat dan teliti lebih lanjut, kami mengambil
sebuah rencana strategi untuk menyelesaikan bagaimana agar penggunaan aplikasi
TMR ini berguna secara optimal dan meningkatkan order reservasi Blue Bird secara
keseluruhan, yaitu dengan cara Meningkatkan kualitas layanan dari aplikasi TMR. Berikut
cara untuk meningkatkan kualitas layanan tersebut:
Data sudah harus tersinkronisasi dengan database
Pada saat apliaksi sudah dapat tersinkronisasi, layanan dapat ditingkatkan di
daerah operasi Blue Bird yang lain semisal di daerah Bandunf yang masih belum
dapat menjangkau layanan aplikasi TMR ini
Server harus ditingkatkan agar bisa leluasa memesan taksi dan memilih tujuan
Perlu adanya peningkatan layanan unntuk pemesanan dalam rentan waktu yang
lama, semisal untuk pemesanan dini hari
Untuk layanan radio (supir) perlu ditingkatkan kualitasnya agar bisa melayani
pelanggan dengan baik
Agar pelanggan tidak kesulitan saat mendownload aplikasi, dalam web bisa di
berikan alamat link untuk mendownload.
| 12 T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
KESIMPULAN
Dengan adanya inovasi yang dilakukan oleh PT Blue Bird Tbk. dalam persaingannya di pasar
angkutan umum khususnya taksi, hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan secara
keseluruhan apabila dimanfaatkan secara efektif serta optimal. Sehingga perusahaan perlu
melaksanakan sebuah strategi guna mencapai target yang diinginkan, yaitu dengan cara
Meningkatkan kualitas layanan dari aplikasi TMR, apabila hal ini dilaksanakan maka PT Blue Bird
Tbk. dapat penggunaan aplikasi TMR lebih optimal serta untuk meningkatkan order reservasi Blue
Bird secara keseluruhan.
| II T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
L A M P I R A N
Gambar 2.1.1
Sumber : Prospektus Blue Bird
Gambar 2.1.2
Sumber : Prospektus Blue Bird
60 200 2000
5000
11558 12992
15170
17916
21756 23932
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
1960 1970 1985 1990 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Armada Taksi Blue Bird 1960-2014
90,40%
9,60%
Pembiayaan Perbaikan dan Pemeliharaan Kendaraan
Internal
Pihak Ketiga
| III T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
Gambar 2.2.1
Sumber: Euromonitor, 31 Desember 2013
30,40%
69,60%
Pangsa Pasar Blue Bird
Blue Bird
Gabungan Perusahaan TaksiLain
| IV T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
LAPORAN KEUANGAN PT BLUE BIRD TBK. (LAPORAN
Sumber: Prospektus Blue Bird
| VII T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
1-4 kali 5-8 kali 9-12 kali Di atas 12 kali
93 6 1 3 Sumber: Kuesioner Penulis
Call Reservation TMR SMS
100 3 1
93
6 1 3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1-4 kali 5-8 kali 9-12 kali di atas 12 kali
Frekuensi menggunakan taksi
100
1 3
0
20
40
60
80
100
120
Call Reservation SMS TMR
Cara responden memesan taksi
Sumber: Kuesioner Penulis
| VIII T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
ya tidak
29 74 Sumber: Kuesioner Penuli
1 2 3 4 5
1 3 39 49 11
Sumber: Kuesioner Penulis
29
74
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Ya Tidak
Responden mengetahui TMR
4,3 3
39
49
11
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3 4 5
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap Taksi Blue Bird
| IX T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
1 2 3 4 5
276 165 419 902 1820
Sumber: Google Play Store App Review
Ket =
1. Tidak puas
2. Kurang puas
3. Puas
4. Cukup puas
5. Sangat puas
276 165
419
902
1820
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
1 2 3 4 5
Tingkat Kepuasan terhadap Aplikasi TMR
| X T H R E E M U S K E T E E R S | N B C C
DAFTAR PUSTAKA
Prospektus Blue Bird
Euromonitor, 31 Desember 2013
Kuesioner penulis
www.bluebirdgroup.com
http://investasi.kontan.co.id/news/ipo-blue-bird-sulit-terealisasi-di-kuartal-i
http://kolom-biografi.blogspot.com/2013/02/biografi-ny-mutiara-djokosoetono.html
Google Play Store App Review
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/09/25/296684/adb-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-akan-membaik-2015