Top Banner
OPERASI PADA HIMPUNAN SAMAR Epri Kurniawan NIM. 06305144031
17

Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Jun 13, 2015

Download

Documents

Epri Kurniawan

Microsoft office 2007
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

OPERASI PADA HIMPUNAN SAMAR

Epri KurniawanNIM. 06305144031

Page 2: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Sub Bab Operasi Pada Himpunan Samar

• Macam-Macam Operasi• Kompleman Samar• Perpotongan Samar : t-Norms• Gabungan Samar : t-Conorms• Operasi-operasi Kombinasi• Operasi Campuran

Page 3: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Macam-Macam Operasi

Ingat Operasi-operasi khusus pada komplemen, perpotongan, dan gabungan samar:

Untuk semua x Є X. operasi-operasi tersebut disebut dengan standar operasi samar

(3.1)

(3.2)

(3.3)

NeXt

Page 4: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Kompleman SamarAksioma c1.

c(0) = 1 dan c(1) = 0 (Syarat Batas)

Aksioma c2.Untuk semua a, b Є [0,1], jika a ≤ b, maka

c(a) ≥ c(b) (Sifat Kemonotonan)

Aksioma c3.c fungsi kontinu

Aksioma c4.c involutive, yang mana c(c(a)) = a

untuk setiap a Є [0, 1].

NeXt

Page 5: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Kompleman Samar

• Teorema 3.1

Misalkan c : [0, 1] → [0, 1] memenuhi aksioma c2 dan c4. Maka, c selalau memenuhi aksioma-aksioma c1 dan c3. Terlebih c adalah fungsi bijektif.

• Teorema 3.2.

Setiap kompleman samar dikatakan seimbang jika sama dengan 1.

NeXt

Page 6: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Kompleman Samar

• Teorema 3.4 Jika e compleman samar yang kontinu, maka c adalah

kesetimbangan unik.

• Teorema 3.7 (Sifat Pertama Pada Compleman Samar) c merupakan fungsi dari [0, 1] ke [0, 1]. Maka, c adalah

komplemen samar jika hanya jika terdapat fungsi kontinu g untuk [0, 1] ke Rill sedemikian sehingga g(0) = 0, g naik, dan

c (a) = g-1 (g(1) – g(a))

untuk semua a Є [0, 1]

NeXt

Page 7: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Kompleman Samar

• Teorema 3.8 (Sifat Kedua Pada Komplemen Samar)

Misal c fungsi dari [0, 1] ke [0, 1]. Maka c adalah kompleman samar jika hanya jika terdapat fungsi kontinu dari [0, 1] ke R sedemikian sehingga f(1) =0, f pengurang dan

Untuk semua a Є [0, 1].

NeXt

Page 8: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Perpotongan Samar : t-Norms

• Aksioma i1.

i(a, 1) = a (Syarat Batas)• Aksioma i2

b ≤ d = i (b, a) ≤ i (a, d) (Sifat Kemonotonan)• Aksioma i3.

i (a,b) = I (b, a) (Komutatif)• Aksioma i4.

i (a, i(b, d)) = i (i (a, b), d) (Asosiatif)• Aksioma i5.

i fungsi kontinu (Kontinu)• Aksioma i6.

i (a, a) < a (Kesamaan)

• Aksioma i7.

a1 < a2 dan b1 < b2 menyatakan i (a1, b1) < i (a2, b2) (Kemonotonan).

NeXt

Page 9: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Perpotongan Samar : t-Norms

• Teorema 3.11 (teorema karakter pada t-Norms)

i operasi biner pada setiap intval. Maka, i adalah sebuah Archimedean t-norm jika hanya jika terdapat generator turun f sedemikian sehingga

Untuk semua a, b Є [0, 1].

NeXt

Page 10: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Perpotongan Samar : t-Norms

• Teorema 3.13.

Misalkan i adalah t-norm dan g : [0, 1] →[0, 1] merupakan suatu fungsi naik dan kontinu di (0, 1) dan g(0) = 0, g(1) = 1. Maka, fungsi igdidefinisikan oleh

Untuk semua a, b Є [0, 1], dimana pseudo-inver pada g dinotasikan g-1, begitu juga pada t-norm.

NeXt

Page 11: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Gabungan Samar : t-Conorms• Aksioma u1.

u (a, 0) = a (syarat batas)• Aksioma u2.

b ≤ d implikasi u (a, b) ≤ u (a, d) (monoton)• Aksioma u3.

u (a, b) = u (b, a) (komutatif)• Aksioma u4.

u (a, u(b, d) = u (u (a, b), d) (assosiatif)• Aksioma u5.

u adalah fungsi kontinu (sifat kekontinuan)• Aksioma u6.

u (a, a) > a (Kesamaan)• Aksioma u7.

a1 < a2 dan b1 < b2 menunjukkan u(a1, b1) < u(a2, b2) (stirct monotonicity)

NeXt

Page 12: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Gabungan Samar : t-Conorms

• Teorema 3.16. (teorema karatristik pada t-conorm)

Misalkan u operasi bilangan biner pada unit interval. Maka u sebuah archimedean t-conorm jika dan hanya jika terdapat generator naik sehingga

u (a, b) = g(-1)(g(a) + g(b))

untuk semua a, b Є [0, 1]

NeXt

Page 13: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Operasi-operasi Kombinasi

• Teorema 3.19{min,max,c} dan {imin, umax, c}adalah kesamaan untuk setiap komplemen samar c.

• Teorema 3.20.t-norm i dan komplemen samar c, u operasi biner pada [0,1] didefinisikan oleh

Untuk semua a,b Є [0,1] adalah t- conorm sedemikian sehingga i,u,c sama.

NeXt

Page 14: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Operasi-operasi Kombinasi

• Teorema 3.21

Diberikan t-conorm u dan komplemen samar c, i adalah operasi biner pada [0,1] didefinisikan oleh

Untuk semua a,b Є [0,1] adalah t- norm sedemikian sehingga (i,u,c).

• Teorema 3.22

C adalah kompleman samar dan g generator naik pada c, t-norm dan t-conorm pembangkit oleh g dengan kesamaan pada c.

NeXt

Page 15: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Operasi-operasi Kombinasi

• Teorema 3.23

(i,u.c) adalah tiga pembangkit yang sama menurut teorema 3.22, maka i,u,c operasi samar menurut hukum middle dan hukum kontradiksi.

• Teorema 3.24

(i,u,c) sama menurut Hukum middle dan hukum kontradiksi, sehingga (i,u,c) bukan termasuk hukum distribusif.

NeXt

Page 16: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

Operasi Campuran• Aksioma h1.

• Aksioma h2.Untuk setiap pasang (a1, a2,…., an) dan (b1, b2,…., bn) pada n-tupel sedemikian sehingga ai, bi Є [0,1] untuk semua i Є Nn, jika ai ≤ bi untuk semua i Є Nn, maka

h monoton naik pada semua pernyataan tersebut. • Aksioma h3.

h adalah fungsi kontinu • Aksioma h4.

h fungsi simetrik;

untuk setiap permutasi p pada Nn.

• Aksioma h5.

h fungsi independent, sehingga• untuk semua a Є [0,1].

NeXt

Page 17: Operasi Pada Himpunan Samar. part 3.PPT

TERIMA KASIH