Top Banner

of 37

open fr ASD

Jul 06, 2018

Download

Documents

Riski Firdaus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 open fr ASD

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kejadian kegawatan ortopaedi (emergency orthopaedics) banyak 

    dijumpai. Penanganan emergency orthopaedics telah mengalami perkembangan

    yang sangat pesat. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi

    yang sangat untuk menunjang penanganan emergency orthopedics. Tenaga medis

    dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait

    dengan proses perawatan emergency orthopaedics pertama kali di IGD yang

    komprehensi! yang dimulai dari pengkajian yang komprehensi! perencanaan

    inter"ensi yang tepat! implementasi tindakan! e"aluasi hasil yang ditemukan

    selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. #alah satu kasus

    kegawatan orthopaedi yaitu open racture yang membutuhkan penanganan secara

    cepat dan tepat yang mana bersiat life saving   dan life threatening   (Ko"al and

    $uckerman! %&&').

    pen racture adalah raktur dimana terdapat hubungan antara ragmen

    raktur dengan udara luar(olton.%&&&). Pada open raktur terjadi kerusakan sot

    tissue hingga menimbulkan robekan yang menyebabkan hubungan ragmen

    raktur dengan udara luar! meskipun pada banyak closed raktur terjadi cedera sot

    tissue yang signiikan namun pada closed raktur tidak terjadi hubungan antara

    tulang yang raktur dengan udara luar. Kejadian raktur banyak ditemukan saat ini!

     begitu juga kasus open raktur di IGD. Kalau tidak ditangani akan menjadikannya

    ineksi kronis yang berkepanjangan.*nce osteomyelitis! ore"er+ , -ppley.

    angan sampai melewati Golden periode (& s/d ' jam) pada awalnya inestasi

    kuman masih melekat secara isik! sesudah itu akan melekat secara kimawi dan

    sulit dibersihkan dengan pencucian saja.(-pley dan #olomon! %&&0). 1alau

     banyak sistem klasiikasi untuk patah tulang terbuka! sistem klasiikasi Gustillo2

    -nderson2lah yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Tujuan dari sistem

    klasiikasi patah tulang terbuka manapun adalah untuk memperkirakan keadaan

    raktur dan parameter penatalaksanaan (ross and #wiontkowski! %&&3).

    B. Frekuensi1

  • 8/18/2019 open fr ASD

    2/37

    4rekuensi open raktur ber"ariasi pada masing2masing 5umah sakit

    tergantung pada aktor geograi dan sosio2ekonomi! jumlah populasi! dan system

    ambulasi pasien trauma. Insidensi open raktur pada  Edinburgh Orthopaedic

    Trauma Unit  di #kotlandia telah didokumentasi dengan jelas. Pada unit ini telah

    mengobati semua raktur pada populasi kota dan desa sekitar 67&.&&&. 8ebih dari

    67 bulan periode anuari 0933 dan :aret 099;! telah dilaporkan 9

  • 8/18/2019 open fr ASD

    3/37

    BAB II

    ISI

    -. DB4ICI#I

    4raktur terbuka adalah putusnya kontinuitas jaringan tulang

    dimana terjadi kerusakan kulit dan jaringan dibawahnya yang

     berhubungan langsung dengan dunia luar. Compound fracture merupakan

    nama lain dari raktur terbuka namun istilah tersebut sudah tidak 

    digunakan lagi (Ko"al $uckerman! %&&').

    Eerdasarkan gambaran di bidang orthopaedi! deinisi raktur 

    terbuka adalah suatu raktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan

    luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri yang menyebabkan

    timbulnya komplikasi berupa ineksi atau luka pada kulit! dapat berupa

    tusukan tulang yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh

    karena tertembus misalnya oleh peluru atau trauma langsung (5asjad!

    %&&3).

    edera jaringan lunak dalam raktur terbuka mungkin memiliki

    tiga konsekuensi penting,

    2 Kontaminasi dari luka dan patah tulang oleh paparan lingkungan.

    2 Peremukan! pengelupasan! dan de"askularisasi menyebabkan jaringan

    lunak rentan terhadap ineksi.

    2 Kerusakan atau kehilangan jaringan lunak dapat mempengaruhi

    metode imobilisasi raktur! membahayakan kontribusi dari jaringan

    lunak di atasnya untuk penyembuhan (misalnya! kontribusi sel

    osteoprogenitor)! dan mengakibatkan hilangnya ungsi dari otot! sara!

    tendon! pembuluh darah ! ligamen! atau kerusakan kulit.

    E. #B-5->

    Pada jaman dahulu! orang :esir mengenalkan cara menutup luka

    sekitar raktur untuk meminimalkan morbiditas. >ippocrates (;'& #:)

    menjelaskan bahwa cedera selalu terjadi pembengkakan lokal dan tidak 

    3

  • 8/18/2019 open fr ASD

    4/37

     boleh menutup luka secara ketat sampai pembengkakan selesai. Pada masa

    5enaissance! -mbroise Pare (070&2079&:) ahli bedah Perancis

    menyatakan perlunya pembukaan dari luka dan dibuat drainase untuk 

    dapat pus mengalir secara bebas. :ereka mendeskripsikan pentingnya

    debridement untuk menghilangkan benda asing dan jaringan lokal

    nekrotik. Pada era yang sama Erunschwig dan Eotello menganjurkan

    operasi debridement material yang nekrotik pada luka yang tidak ada

     perbaikan. Desault pada abad 03 menganjurkan untuk memperlebar luka

    dan menghilangkan jaringan yang mati. Dia yang memperkenalkan istilah

    debridement . 8ebih lanjut komplikasi dari open raktur berkaitan waktu

    tata laksananya yang sampai saat ini masih contro"ersial (Euchol?.%&&').

    Pada abad ke209! sebelum teknik aseptik dan antibiotik ada!

    amputasi darurat sebagai tindakan menyelamatkan nyawa pada open

    raktur terbuka adalah sesuatu yang tidak jarang. Dalam Perang #audara

    -merika (03'0203'7)! tingkat kematian open raktur adalah %'=. Dalam

     perang Perancis2Prusia (036&20360)! 0

  • 8/18/2019 open fr ASD

    5/37

    tulang yang hilang! meminimalkan pembentukan hematoma dan kolonisasi

     bakteri (Euchol?.%&&').

    Eeberapa luka terbuka dapat diobati secara eekti dengan serial

    dressing kassa basah2kering. Idealnya penyembuhan luka ini terjadi secara

    sekunder. Camun! teknik ini menjadikan luka ekspose dengan lingkungan

    eksternal! dan dapat menyebabkan kolonisasi bakteri yang dapat

    menimbulkan ineksi. >al ini lebih mungkin terjadi jika dilakukan iksasi

    internal! terutama implan permukaan! atau adanya deek pada ascia.

    Kemajuan dalam teknik operasi plastik pada 093&2an dan 099&2an!

    khususnya pengembangan transer mikro"askuler  free tissue transfer !

    membantu dalam penutupan luka tersebut. Teknik ini terbukti berguna baik 

    dalam mencegah dan pengobatan osteomielitis kronis dan telah menjadi

    andalan pengobatan cedera jaringan lunak yang paling parah. #ayangnya!

    ketersediaan ahli bedah plastik terlatih dan bersedia untuk melakukan

    teknik ini masih terbatas di daerah tertentu. #elanjutnya! tidak semua luka

    atau host adalah kandidat yang kompatibel untuk  free tissue transfer 

    karena adanya penyakit lokal atau sistemik "askular! cedera! atau aktor 

     pasien lainnya.

    #eperti disebutkan di atas! banyak dari prinsip2prinsip pengelolaan

    luka open raktur yang dilakukan sampai saat ini! termasuk,

    0. Penggunaan pembalut steril pada luka terbuka.

    %. Imobilisasi ekstremitas

  • 8/18/2019 open fr ASD

    6/37

    serta trauma tidak langsung bilamana titik tumpul benturan dengan

    terjadinya raktur berjauhan. #edangkan hubungan dengan dunia luar 

    dapat terjadi karena,

    0. Penyebab rudapaksa merusak kulit! jaringan lunak dan tulang.

    %. 4ragmen tulang merusak jaringan lunak dan menembus kulit.

    Ketika tulang patah! periosteum dan pembuluh darah di bagian

    korteks! sumsum tulang dan jaringan lunak mengalami cidera yang dapat

    menyebabkan keadaan yang menimbulkan syok hipo"olemik. Pendarahan

    yang terakumulasi menimbulkan pembengkakan jaringan sekitar daerah

    cidera yang apabila di tekan atau di gerakan dapat timbul rasa nyeri yang

    hebat yang mengakibatkan syok neurogenik. (:ansjoer -rie! %&&%)!

    sementara kerusakan pada sistem persaraan akan menimbulkan

    kehilangan sensasi yang dapat berakibat paralisis yang menetap pada

    raktur juga terjadi keterbatasan gerak oleh karena ungsi pada daerah

    cidera.

    Pada patah tulang! pendarahan biasanya terjadi di sekitar tempat

     patah! kedalam jaringan lemak tulang tersebut! jaringan lunak juga

     biasanya mengalami kerusakan. 5eaksi perdarahan biasanya timbul hebat

    setelah raktur. #el darah putih dan sel mast berakumulasi menyebabkan

     peningkatan aliran darah ke tempat tersebut. 4agositosis dan pembersihan

    sisa sisa sel mati di mulai. Di tempat patah terdapat ibrin hematoma

    raktur dan berungsi sebagai jala2jala untuk membentukan sel2sel baru.

    -kti"itas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru immatur yang

    disebut callus.Eekuan ibrin direabsorbsi dan sel2sel tulang baru

    mengalami remodelling untuk membentuk tulang sejati. (:ansjoer -rie!

    %&&%).

    Pada raktur terbuka dapat menyebabkan terjadinya berbagai

    macam komplikasi. Komplikasi yang terjadi pada patah tulang terbuka

     bisa berupa komplikasi lokalis maupun generalis. Komplikasi langsung

    dapat berupa kehilangan darah! shock! at embolism! dan kegagalan

    kardio"askular. Komplikasi lokalis yang terjadi dapat dibagi menjadi

    6

  • 8/18/2019 open fr ASD

    7/37

    komplikasi dini yaitu yang terjadi bersamaan dengan terjadinya patah

    tulang atau dalam minggu pertama dan komplikasi lambat (-pley dan

    #olomon! %&&0).

    Komplikasi Dini ,

    0. 8esi Aaskuler 

    Trauma "askular dapat melibatkan pembuluh darah arteri dan

    "ena. Perdarahan yang tidak terdeteksi atau tidak terkontrol dengan

    cepat akan mengarah kepada kematian pasien! atau bila terjadi

    iskemia akan berakibat kehilangan tungkai! stroke! nekrosis dan

    kegagalan organ multipel.

    Keparahan trauma arteri bergantung kepada derajat in"asinya

    trauma! mekanisme! tipe! dan lokasi trauma! serta durasi iskemia.

    Gambaran klinis dari trauma arteri dapat berupa perdarahan luar!

    iskemia! hematoma pulsatil! atau perdarahan dalam yang disertai

    tanda2tanda syok. Gejala klinis paling sering pada trauma arteri

    ekstremitas adalah iskemia akut. Tanda2tanda iskemia adalah nyeri

    terus2menerus! parestesia! paralisis! pucat! dan poikilotermia.

    Pemeriksaan isik yang lengkap! mencakup inspeksi! palpasi! dan

    auskultasi biasanya cukup untuk mengidentiikasi adanya tanda2tanda

    akut iskemia.

    -danya tanda trauma "askular pada raktur terbuka merupakan

    suatu indikasi harus dilakukan eksplorasi untuk menentukan adanya

    trauma "askular. Kesulitan untuk mendiagnosis adanya trauma

    "askular sering terjadi pada hematoma yang luas pada patah tulang

    tertutup. Tanda lain yang bisa menyertai trauma "askular adalah

    adanya deisit neurologis baik sensoris maupun motoris seperti rasa

     baal dan penurunan kekuatan motoris pada ekstremitas. -liran darah

    yang tidak adekuat dapat menimbulkan hipoksia sehingga ekstremitas

    akan tampak pucat dan dingin pada perabaan. Pengisian kapiler tidak 

    menggambarkan keadaan sirkulasi karena dapat berasal dari arteri

    7

  • 8/18/2019 open fr ASD

    8/37

    kolateral! namun penting untuk menentukan "iabilitas jaringan

    (5asjad! %&&3).

    Komplikasi yang dapat terjadi karena trauma "askuler antara

    lain thrombosis! ineksi! stenosis! istula arteri2"ena! dan aneurisma

     palsu. Trombosis! ineksi! dan stenosis merupakan komplikasi yang

    dapat terjadi segera pascaoperasi! sedangkan istula arteri2"ena dan

    aneurisma palsu merupakan komplikasi lama. 5ekonstruksi pembuluh

    darah harus ditangani secara sungguh2sungguh dan teliti sekali karena

     bila terjadi kesalahan teknis operasi karena ceroboh atau

     penatalaksanaan pasca bedah yang kurang terarah! akan berakibat

    atal bagi kelangsungan hidup ekstremitas berupa amputasi! atau

    terjadi emboli paru (-pley et al.! %&&0).

    %. #indroma Kompartemen

    Patah tulang pada lengan kaki dapat menimbulkan hebat

    sekalipun tidak ada kerusakan pembuluh besar. Perdarahan! edema!

    radang! dan ineksi dapat meningkatkan tekanan pada salah satu

    kompartemen osteoasia. Terjadi penurunan aliran kapiler yang

    mengakibatkan iskemia otot! yang akan menyebabkan edema lebih

     jauh! sehingga mengakibatkan tekanan yang lebih besar lagi dan

    iskemia yang lebih hebat. 8ingkaran setan ini terus berlanjut dan

     berakhir dengan nekrosis sara dan otot dalam kompartemen setelah

    kurang lebih 0% jam (-pley dan #olomon! %&&0).

    :eningkatnya tekanan jaringan menyebabkan obstruksi "ena

    dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan terus meningkat

    hingga tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik 

    ini! tidak ada lagi darah yang akan masuk ke kapiler! menyebabkan

    kebocoran ke dalam kompartemen! sehingga tekanan dalam

    kompartemen semakin meningkat. Penekanan sara perier 

    disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat. Eila terjadi peningkatan

    intra kompartemen! tekanan "ena meningkat. #etelah itu! aliran darah

    melalui kapiler akan berhenti. Dalam keadaan ini penghantaran

    8

  • 8/18/2019 open fr ASD

    9/37

    oksigen juga akan terhenti! #ehingga terjadi hipoksia jaringan (pale).

    ika hal ini terus berlanjut! maka terjadi iskemia otot dan ner"us! yang

    akan menyebabkan kerusakan ire"ersibel komponen tersebut. #ecara

    klasik terdapat 7 P yang menggambarkan gejala klinis sindroma

    kompartemen! yaitu,

    a. Pain

     b. Paresthesia

    c. Pallor 

    d. Paralysis

    e. Pulseness

  • 8/18/2019 open fr ASD

    10/37

     bakteri merupakan hal yang sangat penting untuk terjadinya ineksi

    sendi. #.aureus memiliki reseptor ber"ariasi (adhesin) yang

    memediasi perlengketan eekti pada jaringan sendi yang ber"ariasi.

    -dhesin ini diatur secara ketat oleh aktor genetik! termasuh regulator 

    gen asesori (agr)! regulator asesori stailokokus (sar)! dan sortase

    Gejala klasik artritis septik adalah demam yang mendadak!

    malaise! nyeri lokal pada sendi yang terineksi! pembengkakan sendi!

    dan penurunan kemampuan ruang lingkup gerak sendi. #ejumlah

     pasien hanya mengeluh demam ringan saja. Demam dilaporkan '&2

    3&= kasus! biasanya demam ringan! dan demam tinggi terjadi pada

  • 8/18/2019 open fr ASD

    11/37

    gram negati dan anaerobik. -witan osteomielitis setelah pembedahan

    ortopedi dapat terjadi dalam < bulan pertama (akut ulminan stadium

    I) dan sering berhubungan dengan penumpukan hematoma atau

    ineksi superisial. Ineksi awitan lambat (stadium %) terjadi antara ;

    sampai %; bulan setelah pembedahan. steomielitis awitan lama

    (stadium

  • 8/18/2019 open fr ASD

    12/37

    diterima. Penyebabnya adalah tidak tereduksinya patah tulang secara

    cukup! kegagalan mempertahankan reduksi ketika terjadi penyembuhan!

    atau kolaps yang berangsur2angsur pada tulang yang osteoporotik atau

    kominuti (-pley dan #olomon! %&&0).

    ;. Gangguan pertumbuhan

    Pada anak2anak! kerusakan pada isis dapat mengakibatkan

     pertumbuhan yang abnormal atau terhambat. Patah tulang melintang

     pada lempeng pertumbuhan tidak membawa bencanaH patahan menjalar 

    di sepanjang lapisan hipertroik dan lapisan berkapur dan tidak pada

    daerah germinal asalkan patah tulang ini direduksi dengan tepat! jarang

    terdapat gangguan pertumbuhan. Tetapi patah tulang yang memisahkan

     bagian epiisis pasti akan melintasi bagian isis yang sedang tumbuh!

    sehingga pertumbuhan selanjutnya dapat asimetris dan ujung tulang

     berangulasi secara khasH jika seluruh isis rusak! mungkin terjadi

     perlambatan atau penghentian pertumbuhan sama sekali (-pley dan

    #olomon! %&&0).

    Golden periode penanganan raktur terbuka adalah kurang dari '

     jam dikarenakan proses dan pola pertumbuhan bakteri yang terjadi pada

    luka raktur terbukanya. @mumnya jenis bakteri yang sering ditemui

     pada luka adalah golongan bakteri #taphylococcus. #taphylococcus

    aureus yang patogenik dan yang bersiat in"asi menghasilkan

    koagulase dan cenderung untuk menghasilkan pigmen kuning dan

    menjadi hemolitik.

    #etelah berjalan ' jam pasca kejadian raktur terbuka! bakteri

    #tapylococcus aureus dapat mengadakan ikatan secara kimiawi ke

    dinding sel2sel yang seharusnya mengalami penyembuhan berupa

    hematom! inlamasi dan rekonstruksi. #etelah mengalami ikatan!

     bakteri ini akan mengeluarkan enterotoksin dan eksotoksin yang

    akhirnya dapat menyebabkan osteomyelitis (8uchette! %&&3).

    12

  • 8/18/2019 open fr ASD

    13/37

    D. K8-#I4IK-#I

    Tujuan dari sistem klasiikasi patah tulang terbuka manapun adalah

    untuk mengira keadaan raktur dan parameter penatalaksanaan (ross and

    #wiontkowski! %&&3). 1alau banyak sistem klasiikasi untuk patah tulang

    terbuka! sistem klasiikasi Gustillo2-nderson2lah yang paling sering

    digunakan di seluruh dunia. #istem ini menilai patah tulang terbuka

     berdasarkan ukuran luka! derajat kerusakan jaringan lunak dan

    kontaminasi! dan derajat raktur (Gustillo et al! 099&). >al2hal lain yang

     juga diperhatikan antara lain adalah ada atau tidaknya kerusakan pada

    sara! energy cedera (derajat comminution dan periosteal stripping )! dan

    wound dimension . Terdapat tiga macam patah tulang terbuka pada sistem

    klasiikasi Gustillo2-nderson! dengan derajat yang ke tiga dibagi ke

    dalam tiga subtype lagi berdasarkan kerusakan periosteal! -da

    tidaknya kontaminasi dan derajat kerusakan pembuluh darah (Gustillo et

    al! 099&).

    0) Pengklasiikasian patah tulang terbuka menurut Gustillo2-nderson

    adalah sebagai berikut,

    0. Derajat I, 8uka biasanya berupa tusukan kecil dan

     bersih berukuran kurang dari 0 cm. Terdapat tulang yang muncul

    dari luka tersebut. #edikit kerusakan jaringan lunak tanpa

    adanya crushing dan patah tulang tidak kominuti. Patah

    tulang biasanya berupa sederhana! melintang! atau oblik 

     pendek. Eiasanya berupa patah tulang energi rendah.

    Gambar 0, 4raktur Terbuka Gustilo2-nderson derajat 0

    %. Derajat II, 8uka lebih besar dari 0 cm! tanpa adanya skin lap

    ataupun a"ulsion. Kerusakan pada jaringan lunak tidak begitu

     banyak. Kominusi dan crushing injury terjadi hanya

    sedang. uga terdapat kontaminasi sedang. Eisanya juga

     berupa patah tulang energi rendah.

    Gambar %, 4raktur Terbuka Gustilo2-nderson derajat %

    13

  • 8/18/2019 open fr ASD

    14/37

  • 8/18/2019 open fr ASD

    15/37

    gambar ilustrasi open racture grade 0! % dan <

    Gustilo! :endo?a 1illiams membagi derajat III ini

    dibagi lagi menjadi tiga subtipe,

    a. Derajat III- , Tulang yang patah dapat ditutupi

    oleh jaringan lunak! atau terdapat penutup periosteal yang

    cukup pada tulang yang patah.

    Gambar

  • 8/18/2019 open fr ASD

    16/37

    tulang tersebut. Tulang terekspos dengan kontaminasi yang

    massi.

    Gambar ;, 4raktur Terbuka Gustilo2-nderson derajat

  • 8/18/2019 open fr ASD

    17/37

    gambar ilustrasi open racture grade II -! E! dan .

    Klasiikasi ini menjadi sangat penting untuk menentukan terapi.

    Klasiikasi ini juga menunjukkan resiko terjadinya ineksi! dilihat dari

    derajat kontaminasi! derajat kerusakan jaringan lunak! dan tindakan

    operati pada patah tulang. 5esiko ineksi semakin meningkat seiring

    dengan derajat yang terjadi. 5esiko terjadinya ineksi pada derajat I adalah

    &20%=! pada derajat II %20%=! dan pada derajat III 9277=. Derajat patah

    tulang terbuka ini juga sangat erat kaitannya dengan kejadian amputasi!

    delayed union dan non2union! dan kecacatan atau penurunan ungsiekstermitas. Penentuan derajat patah tulang terbuka secara deiniti"e

    dilakukan setelah debridement yang adekuat telah dilakukan (Gustillo et

    al! 099&).

    %) Klasiikasi cidera jaringan jaringan lunak FTscherneF

    Pada klasiikasi ini! cedera sot tissue dikelompokan dalam empat kategori

     berdasarkan derajat keparahannya. 4raktur diberi label FF untuk raktur

    terbuka dan FF untuk raktur tertutup.

    17

  • 8/18/2019 open fr ASD

    18/37

    Klasiikasi Tscherne,

    Grade I : Kulit terkoyak oleh ragmen tulang dari dalam. Tidak adaatau minimal memar pada kulit! dan patah tulang sederhana ini

    merupakan hasil dari trauma langsung (patah tulang tipe -0 dan -%

    menurut klasiikasi -).

    • Grade II:  -da laserasi kulit dengan kulit melingkar atau memar

     jaringan lunak dan kontaminasi sedang. #emua patah tulang terbuka

    akibat trauma langsung (klasiikasi - tipe -

    termasuk dalam kelompok ini.

    • Grade III:  -da kerusakan sot tissue luas! seringkali dengan sebuah

    kerusakan pembuluh darah besar dan / atau cedera sara. #etiap raktur

    terbuka yang disertai dengan iskemia dan kominusi tulang yang parah

    termasuk dalam kelompok ini. Kecelakaan pertanian! kecelakaan lalu

    lintas dengan kecepatan tinggi! luka tembak! dan sindrom kompartemen

    termasuk karena risiko tinggi ineksi.

    • Grade IV:  Ini adalah amputasi subtotal dan total. -mputasi subtotal

    dideinisikan oleh F5eplantation ommittee o the International #ociety

    or 5econstructi"e #urgeryF sebagai Fpemisahan semua struktur 

    anatomi penting! terutama pembuluh darah besar! dengan iskemia

    totalF. #isa jaringan lunak tidak boleh melebihi 0/; dari lingkar tungkai.

    Kasus yang perlu re"askularisasi masuk dalam derajat III atau IA.

  • 8/18/2019 open fr ASD

    19/37

    hubungannya dengan Klasiikasi 4raktur dan Dislokasi - / T-.

    Kategorisasi yang rinci pada patah tulang terbuka oleh sistem - paling

    tepat dilakukan di ruang operasi pada saat melakukan perawatan luka

     primer dan eksisi bedah . Klasiikasi sistem ini lebih tepat digunakan

    dalam penelitian. Camun! kompleksitas menjadikan sistem klasiikasi ini

    tidak praktis untuk penggunaan sehari2hari dalam praktek klinis.

    - classiication (adapted rom Tscherne)

    AO sot!tissue "lassii"ation: "losed skin lesions #I$%.

    I$ &  Co skin lesion

    I$ '  Co skin laceration! but contusion

    I$ ( ircumscribed deglo"ing

    I$ ) Btensi"e! closed deglo"ing

    I$*  Cecrosis rom contusion

     

    AO sot!tissue "lassii"ation: o+en skin lesions #IO%.

    IO & #kin breakage rom inside out

    IO ' #kin breakage rom outside in J 7 cm! contused edges

    IO ( #kin breakage rom outside in 7 cm! increased

    contusion! de"itali?ed edges

    IO ) onsiderable! ull2thickness contusion! abrasion! etensi"e

    open deglo"ing! skin loss

    19

  • 8/18/2019 open fr ASD

    20/37

    IO* Btensi"e deglo"ingTabel Klasiikasi derajat keparahan cedera sot tissu menurut -. Kulit.

    Gambar Klasiikasi derajat keparahan cedera sot tissu menurut -. tot dan Tendon.

    Gambar Klasiikasi derajat keparahan cedera sot tissue menurut -. Ceuro"askular.

    20

  • 8/18/2019 open fr ASD

    21/37

    Pada raktur terbuka derajat berat dimana keselamatan dari ekstremitas

    yang terkena dipertanyakan untuk prognosis kedepan! hal ini biasanya terjadi pada

    trauma energy tinggi disebabkan kombinasi crush, shear, blast ! kerusakan terjadi

    cedera "askuler dipertimbangkan dilakukan amputasi apabila usaha

    mempertahankan ekstremitas tidak mampu atau membahayakan jiwa. Terdapat

     penilaian derajat parahnya cedera ekstremitas!  Mangled Extremity Severity Score

    (:B##).

     C

    o

    Parameter #kor  

    0 edera skeletal/sot tissue

    8ow energy (raktur simple! pistol gunshot) 0

    :edium energy (open/multiple raktur!dislokasi) %

    >igh energy (K88 kecepatan tinggi) <

    Aery high energy (trauma kec tinggiLkontaminasi kotor) ;

    % 8imb iskemia

    Pulsasi berkurang/absen tapi perusi normal 0M

    Pulseless! parestesi! 5T hilang %M

    Dingin! paralisis! sensasi hilang g &>ipotensi sementara 0

    >ipotensi persisten %

    ; @mur  

    J

  • 8/18/2019 open fr ASD

    22/37

    Pe,eriksaan isik 

    Pada pemeriksaan awal penderita! perlu diperhatikan adanya,

    0. #yok! anemia atau perdarahan

    %. Kerusakan pada organ2organ lain! misalnya otak! sumsum tulang

     belakang atau organ2organ dalam rongga toraks! panggul dan abdomen

  • 8/18/2019 open fr ASD

    23/37

    N Pemeriksaan "askuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri

    radialis! arteri dorsalis pedis! arteri tibialis posterior sesuai dengan

    anggota gerak yang terkena

    N 5eilling (pengisian) arteri pada kuku! warna kulit pada bagian distal

    daerah trauma ! temperatur kulit

    N Pengukuran tungkai terutama pada tungkai bawah untuk mengetahui

    adanya perbedaan panjang tungkai

  • 8/18/2019 open fr ASD

    24/37

    N diagnosis yang tepat

    N manajemen airway dan resusitasi segera

    N antibiotik dan proilaksis tetanus segera

    N teliti eksisi ?ona cedera (debridement) L irigasi

    N stabilisasi cedera tulang

    N pertimbangkan penutupan luka

    perasi tersebut sering disebut sebagai debridement. Istilah ini

    terbuka untuk interpretasi dan menunjukkan prosedur yang berbeda

    dalam konteks bedah yang berbeda. Debridement! seperti yang

    digunakan dalam diskusi ini! berarti paparan bedah seluruh ?ona

    cedera patologis dan penghapusan semua nekrotik! terkontaminasi!

    dan / atau rusak jaringan! apakah tulang atau jaringan lunak 

    '% -ntibiotik intra"ena pada open ractures

    Gambar intra"enous antibiotics

    -ntibiotik untuk raktur terbuka tidak berungsi sebagai proilaksis

    namun terapeutik dimana terjadi kontaminasi bakteri pada luka

    tersebut. .Eakteri selalu hadir pada patah tulang terbuka. umlah dan

    tingkat ineksi bakteri dapat dikurangi secara signiikan dengan

    24

  • 8/18/2019 open fr ASD

    25/37

     pemberian antibiotik intra"ena! dalam kombinasi dengan debridement.

    Kebanyakan bakteri yang mengineksi adalah lora kulit yang khas.

    Pemberian antibiotik pilihan tersebut antara lain generasi pertama

    sealosporin (misalnya! cea?olin 02% gram / 3 jam) sering digunakan.

    @ntuk luka terbuka raktur lebih parah! ditambahkan aminoglikosida

    (misalnya! gentamisin 3& mg/320% jam). ika kontaminasi FpertanianF

    hadir! dosis tinggi intra"ena penisilin biasanya ditambahkan

    (misalnya! 7.&&&.&&&20&&&&&&& units/%; jam) dan mempertimbangkan

    metronida?ol jika terdapat alergi penisilin. Pada grade I dan II

    digunakan sealosporin generasi pertama selama ;326% jam.

    #edangkan pada grade III diberikan sealosporin generasi pertama L

    aminoglikosida selama 7 hari.

    *Tetanus prone wound+ yaitu luka yang cenderung menyebabkan

     penyakit tetanus antara lain patah tulang terbuka! luka supericial yang

    nyata berkontaminasi dengan tanah atau pupuk kotoran binatang

    dimana luka itu terlambat lebih dari ; jam baru mendapat topical

    desinektan atau pembersihan secara bedah! luka tembus! luka dengan

     berisi benda asing! luka dengan ineksi pyogenik! luka bakar grade II

    dan III!luka gigitan binatang dengan banyak jaringan nekrotik. :asa

    inkubasi tetanus ber"ariasi dari

  • 8/18/2019 open fr ASD

    26/37

    Prinsip utama penanganan bedah yang aman adalah untuk 

    meminimalkan jumlah bakteri yang mungkin masuk lewat luka bedah.

    Dekontaminasi kulit yang benar sebelum operasi! dengan mencuci

    menggunakan agen antibakteri! adalah sesuatu yang harus dilakukan.

  • 8/18/2019 open fr ASD

    27/37

    &edan operasi harus !enar'!enar diirigasi (!e!erapa liter

    cairan ' opti"al, larutan gara" sei"!ang, seperti nor"al saline

    )a*l 0,9+ untuk "engurangi populasi !akteri. ala" kasus

    dengan terkonta"inasi luas, "ati, atau "ungkin iske"ik, eksisi

    luka ta"!ahan 48 -a" ke"udian. ntuk "engetahui otot /ia!le

    pada saat eksisi diperhatikan color ($arna, consistenc#

    (konsistensi ken#al dan tidak rapuh, capacit# to !leed

    (ke"a"puan !erdarah, contractilit# (kontraktilitas respon dari

    otot saat dirangsang cauter atau %orceps.

     scherne otzen dala" !ukun#a ractures $ith o%t

     issue n-uries "engacu pada kar#a o-c#k (1981 se!agai

    !erikut ela"a operasi luka irigasi !erulang'ulang dengan

    etadine atau larutan nor"al saline. etelah de!ride"ent,

    se"ua instru"en !edah dan pakaian diganti, dan luka di'drape

    ulang seperti untuk operasi !aru. &an%aat dari rutinitas ini

    ditun-ukkan dala" serangkaian terus "enerus dari 199 patah

    tulang ter!uka (lihat ta!el. :u"lah s"ear "ikro!iologi #ang

    positi% n#ata !erkurang dari konta"inasi a$al oleh trau"a pada

    akhir operasi.

    27

  • 8/18/2019 open fr ASD

    28/37

    :emutuskan jaringan mana yang dibuang dan mana yang dipertahankan

    merupakan tantangan penting dari debridement luka. Ini yang terbaik 

    adalah belajar di ruang operasi dari ahli bedah senior dan dengan

     pengawasan. Kesalahan khas adalah keurang adekuat dalam membuang

     jaringan yang seharusnya dibuang! atau bisa juga terlalu banyak 

    membuang jaringan sehat sehingga memyebabkan cedera tambahan untuk 

     jaringan sehat.

    :engambil pendekatan yang terorganisasi yang berlangsung dalam

    langkah2langkah teratur melalui setiap lapisan jaringan. Pertama!

    memperbesar luka traumatis bagi eksposur yang memadai dari ?ona cedera

    keseluruhan. >anya sedikit margin luka non2layak perlu dipotong. elajahi

    kedalaman ?ona cedera! dan memeriksa secara menyeluruh. :elindungi

    dan mempertahankan pembuluh utama darah dan sara! selubung tendon!

     periosteum sehat dan jaringan lunak yang melekat pada tulang.

    28

  • 8/18/2019 open fr ASD

    29/37

    Eerikutnya! semua jaringan yang mati! atau dipertanyakan masih "iable!

    dieksisi secara sistematis layer demi layer,

    • subcutaneous tissues

    • deep ascia

    • muscle

    •  bone

    Pada setiap layer! jaringan yang ditinggalkan hanya jelas layak. #etiap

    ragmen tulang tanpa lampiran jaringan lunak harus dihapus.

    Terkontaminasi! atau tidak2layak! permukaan tulang juga perlu eksisi

    dengan instrumen tangan! seperti pahat. Pada grade III dengan repair 

    arteri akibat terjadinya iskemia komplit! bengkak yang berlebihan pada sisi

    distal memerlukan asciotomy proilakti untuk mencegah terjadinya

    iskemia otot dan sindrom kompartmen. Irigasi berlebihan dengan larutan

    garam seimbang (seperti normal saline) membantu untuk menghilangkan

    29

  • 8/18/2019 open fr ASD

    30/37

     bakteri! potongan jaringan yang mati dan bekuan darah! dan meningkatkan

    kemampuan dokter bedah untuk memeriksa luka. Diperlukan irigasi 9 8

    normal saline untuk membersihkan luka. Penggunaan sistem tekanan

    la"age berdenyut risiko kontaminasi mengemudi ke kedalaman

    tersembunyi luka! dan nilai dipertanyakan.

    raktur dengan luka ter!uka sendi

    ila %raktur ter!uka !erko"unikasi dengan rongga sendi, strategi

    !edah khusus #ang diperlukan. eperti !iasa, se"ua -aringan

    de/italized harus dihilangkan. ;er"ukaan sendi seharusn#a

    tidak diper!olehkan "en-adi kering. :ika "e"ungkinkan, sendi

    ter!uka sendiri harus ditutup teruta"a. :ika hal ini tidak

    "ungkin, sendi harus tetap !ersih dan le"!a!.

    4 iksasi pada

  • 8/18/2019 open fr ASD

    31/37

    displaced aki!at %raktur, "e"udahkan prosedur rekonstruksi

    le!ih lan-ut, "e"%asilitasi union %raktur dan %ungsi ekstre"itas.

    • sta!ilisasi eksternal, !iasan#a

  • 8/18/2019 open fr ASD

    32/37

    .

    4iksasi bedah! eksternal! maupun internal! adalah cara terbaik untuk

    menstabilkan patah tulang terbuka. >al ini dilakukan hanya setelah

    debridement seluruh ?ona cedera.

    @ntuk tingkat rendah! patah tulang terbuka! menggunakan iksasi yang akan

    sesuai untuk cedera tertutup. @ntuk patah tulang terbuka lebih parah! atau

    luka yang membutuhkan ecisions berulang! iksasi eksternal biasanya lebih

    32

  • 8/18/2019 open fr ASD

    33/37

    disukai.Intramedullar nail (I:C) kadang2kadang dipilih sebagai iksasi

    untuk open raktur emoralis! atau tibialis! diaphyseal derajat rendah.

    ika I:C harus ditunda (kontaminasi luka yang signiikan! dll)! iksasi

    eksternal sementara dapat digunakan untuk stabilisasi awal.

    7) #ot tissue care

    O+en /ound "are

    • menghindari kontaminasi

    • menghindari luka sampai kering

    • dipertimbangkan dressing spesial

    • menutup dengan benar 

    #etiap luka terbuka perlu dilindungi dari kontaminasi sekunder.

    Ealutan disegel (misalnya! antibiotik kantong manik! atau dibantu "akum

    luka perangkat penutupan) dapat digunakan. Dibantu "akum penutupan

    luka membantu mengurangi ukuran luka terbuka dan mempromosikan

     pembentukan jaringan granulasi. Ini dapat mengi?inkan split2ketebalan

    kulit grat penutupan awal. Penutupan dengan lokal! atau bebas! laps

    cocok untuk luka yang lebih besar dan lebih rumit dan terbuka sendi!

    segera setelah dipentaskan eksisi luka selesai.

    Penutu+an Sot!tissue +ada o+en ra"tures

     

    setelah eksisi luka selesai

     

     penutupan yang ditunda pada open raktur lebih aman daripada

    ditutup dahulu.

    #etelah debridement luka telah diselesaikan secara memuaskan!

     baik dalam satu atau lebih prosedur! pertimbangan harus diberikan kepada

    33

  • 8/18/2019 open fr ASD

    34/37

    cara terbaik cakupan luka. Tegangan kulit yang berlebihan mencegah

     penyembuhan luka. #elain itu! luka yang terkontaminasi hampir pasti

    terineksi dengan penutupan primer.

    :anajemen luka terbuka sementara dengan penutupan primer 

    tertunda! atau kulit sebaiknya dibagi mencangkok! adalah pendekatan

     paling aman untuk sebagian besar patah tulang terbuka. Camun! dengan

    raktur rendah energi dan luka jinak! penutupan luka langsung dapat

    dipertimbangkan. ika penutupan primer yang dipilih! ahli bedah harus

    obser"asi dengan hati2hati untuk tanda2tanda ineksi luka.

    ika penutupan tertunda! itu harus diselesaikan sesegera itu aman

    untuk melakukannya! untuk meminimalkan risiko ineksi di rumah sakit

    sekunder.

    Se"ond look 

    ;3 jam setelah setelah debridement! disarankan untuk inspeksi

    ulang di ?ona injuri dalam pengaruh anestesi.

    hal ini dapat memberi keuntungan,

    N @ntuk menilai kelayakan jaringan lunak 

    N @ntuk melakukan apapun eksisi jaringan lebih lanjut yang

    diperlukan

    N @ntuk mencuci akumulasi bekuan darah! jaringan gumpalan

    cairan atau benda asing yang tersisa

    34

  • 8/18/2019 open fr ASD

    35/37

    BAB III.

    0ESI1PULAN

    4raktur terbuka merupakan suatu raktur dimana terjadi hubungan dengan

    lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga

    timbul komplikasi berupa ineksi. 8uka pada kulit dapat berupa tusukan tulang

    yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh karena tertembus misalnya

    oleh peluru atau trauma langsung.

    4raktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan

     penanganan yang terstandar untuk mengurangi resiko dan komplikasi dari raktur 

    terbuka.. >ubungan dengan dunia luar dapat terjadi karena penyebab rudapaksa

    merusak kulit! jaringan lunak dan tulang atau ragmen tulang merusak jaringan

    lunak dan menembus kulit.

    #emua patah tulang terbuka adalah kasus gawat darurat. Karena itu

     penanganan patah tulang terbuka harus dilakukan sebelum golden periode

    terlampaui agar sasaran akhir penanganan patah tulang terbuka tercapai.

    35

  • 8/18/2019 open fr ASD

    36/37

    D-4T-5 P@#T-K-

    -pley -.G.! Cagayam #.! #olomon 8.! 1arwick D. %&&0. -pleys #ystem

    o rthopaedics and 4ractures, -rnold

    -pley! -.G.! Cagayam #.! #olomon! 8.! 1arwick! D. (%&&0). -pleys

    #ystem o rthopaedics and 4ractures. ,-rnold

    Euchol? 5obert 1.! >eckman ames D.! ourt2Erown harles. %&&'.

    5ockwood and Greens 4ractures in -dults 'th  Bdition. 8ippincott

    1illiams1ilkins

    olton.8! >ol? @.! Kellam 4. %&&&. - Principles o 4racture

    :anagement. - publishing. George Thieme Aerlag

    ross #wiontkowski. (%&&3). Treatment Principles in the :anagement

    o pen 4ractures. Indian ournal o rthopaedics. ;%(;). andbook o 4ractures!

  • 8/18/2019 open fr ASD

    37/37

    :ansjoer -. %&&&. Kapita #elekta Kedokteran ilid %. akarta, :edia

    -esculapius! pp,