Ontology dan Pemodelan Enterprise Rinda Cahyana Eksplorasi referensi untuk mengungkap istilah ontologi dan pemodelan enterprise dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Proses dan Pemodelan Enterprise pada program studi Magister Teknik Informatika (Spesialis System Informasi) – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – Institut Teknologi Bandung. 2008 Rinda Cahyana (23506018) PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA – STEI ‐ ITB 2008‐01‐01
Ringkasan tentang ontologi dan pemodelan enterprise
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Ontology dan Pemodelan Enterprise Rinda Cahyana Eksplorasi referensi untuk mengungkap istilah ontologi dan pemodelan enterprise dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Proses dan Pemodelan Enterprise pada program studi Magister Teknik Informatika (Spesialis System Informasi) – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – Institut Teknologi Bandung.
2008
Rinda Cahyana (23506018) PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA – STEI ‐ ITB
2008‐01‐01
1 | O n t o
Thomas
attempt
corporatio
in terms
which ar
tersebut
semua as
physical
financial p
in key are
Gambar
Pemodela
untuk me
o l o g i d a n
Naylor mend
to describe
on's financial
of a set of m
re programm
menurut Ge
pek perusaha
operations o
practices foll
eas”
1.Pemodelan
an konseptu
endukung aku
P e m o d e l
definisikan m
e the inte
l, marketing,
mathematica
med into th
ersherfski ha
aan secara de
of the comp
lowed, and th
n sepanjang e
Janis
al dilakukan
uisisi dan de
a n E n t e r p
model sebaga
rrelationships
and produc
l and logical
he compute
arus meremp
etail yag mel
any, the acc
he response t
empat + deka
pada Syste
eskripsi penge
p r i s e
ai ". . . an
s among a
ction activitie
l relationship
er." Interelas
presentasikan
iputi ". . . the
counting and
to investmen
de. Sumber :
em Informas
etahuan yang
n
a
s
s
si
n
e
d
nt
si
g
2 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
diperlukan dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem
informasi dan perangkat lunak yang akan, atau komponen
aktif dari infrastruktur dunia nyata.
ONTOLOGI
Definisi
Neches dan rekan mengatakan bahwa “Sebuah Ontologi
merupakan definisi dari pengertian dasar dan relasi
vokabulari dari sebuah area sebagaimana aturan dari
kombinasi istilah dan relasi untuk mendefinisikan
vokabulari”. Beberapa tahun kemudian Gruber
mendefinisikan bahwa “Ontologi merupakan sebuah
spesifikasi eksplisit dari konseptualisme”.
Guarino dan Giaretta pada 1995 mengumpulkan hingga tujuh
definisi ontologi berdasarkan definisi Gruber yang
berkorespondken dengan syntactic dan semantic
interpretasi. Pada 1997, Borst merubah definisi Gruber
menjadi “Sebuah ontologi adalah spesifikasi formal dari
sebuah konseptual yang diterima (share)”.
Definisi Gruber dan Borst coba dikompromikan oleh Studer
sehingga diperoleh definisi baru:
3 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
“Konseptualisasi mengacu kepada sebuah model
abstrak dari beberapa fenomena di dunia dengan
memiliki identifikasi konsep yang relefan dari
fenomena tersebut. Eksplisit dimaksud adalah tipe
dari konsep yang digunakan, dan batasan dari
eksplisit yang digunakan. Shared adalah
merefleksikan sebuah ontologi mencoba menangkap
pengetahuan secara konsesus yang tidak merupakan
hal yang hanya terkait pada individu tetapi diterima
oleh sebuha group / domain.”
Bernaras pada KACTUS proyek mendefinisikan ontologi
berdasarkan proses pengembangan dari ontologi sebagai
berikut: “Sebuah ontologi memberikan pengertian untuk
penjelasan secara eksplisit dari konsep terhadap representasi
pengetahuan pada sebuah knowledge base”.
SENSUS proyek juga mendefinisikannya sebagai berikut:
“Sebuah ontologi adalah sebuah struktur hirarki dari istilah
untuk menjelaskan sebuah domain yang dapat digunakan
sebagai landasan untuk sebuah knowledge base”.
Dalam buku ”The Semantic Web” dituliskan bahwa Ontology
adalah:
4 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
1. Salah satu cabang metafisika yang terfokus pada
alam dan hubungan antara mahluk hidup;
2. Teori tentang sifat alami mahluk hidup.
Ontology merupakan suatu teori tentang makna dari suatu
objek, property dari suatu objek, serta relasi objek tersebut
yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
Pada tinjauan filsafat, ontology adalah studi tentang sesuatu
yang ada. Selain itu ontology adalah sebuah konsep yang
secara sistematik menjelaskan tentang segala sesuatu yang
ada atau nyata. Dalam bidang Artificial Intelligence (AI)
ontology memiliki dua pengertian yang berkaitan. Pertama
ontology merupakan kosakata representasi yang sering
dikhususkan untuk domain atau subyek pembahasan
tertentu. Kedua, sebagai suatu body of knowledge untuk
menjelaskan suatu bahasan tertentu.
Secara umum, ontology digunakan pada Artificial Intelligence
(AI) dan persentasi pengetahuan. Segala bidang ilmu yang
ada di dunia, dapat menggunakan metode ontology untuk
dapat berhubungan dan saling berkomunikasi dalam hal
pertukaran informasi antara sistem‐sistem yang berbeda.
5 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 2. Contoh Ontologi
Gambar 3. Berbagai jenis ontologi
6 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Tujuan Ontologi
Tujuan ontologi adalah memacu sharing pemahaman
mengenai struktur informasi di antara manusia dan
mengaplikasikan struktur ontologi pada beberapa tahap
pengembangan sistem informasi, yakni analisa,
konseptualisasi, dan perancangan.
Penggunaan ontologi sebagai bagian dari pengembangan
sistem informasi dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu ontology
of information system dan ontology for information system.
Ontology of information system dipergunakan untuk
keperluan pemahaman dan reasoning mengenai sistem
informasi dan dunia nyata. Model framework ontologi
Bunge‐Wand‐Weber adalah salah satu dari ontology of
information system. Ontologi ini menjadi semacam de facto
standard untuk penelitian‐penelitian yang berkaitan dengan
ontologi.
Ontology for information system memiliki tujuan yang sama
dengan kategori pertama dari IS ontologi. Jenis ini hanya
berbeda dalam hal, ontologi ini lebih terspesialisasi untuk
mengekspresikan desain IS sebagai modelling/programming
language. Dengan demikian kaitan antara dua kategori
7 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
ontologi di atas adalah ontology of information system
digunakan sebagai kerangka berpikir pada penggunaan
ontology for information system.
Manfaat Ontologi
Berikut ini manfaat penggunaan ontologi dalam perancangan
sistem informasi :
1. Ontologi dapat membantu mereduksi vaguesness
dalam perancangan data model atau entity
relationship diagram dengan memetakan variabel‐
variabel design dalam konsep dunia nyata.
2. Ontologi dapat membantu mengurangi error rate
yang muncul dan meningkatkan kinerja saat eksekusi
query database.
Komponen Ontologi
Sebuah ontologi dijelaskan dengan menggunakan notasi:
• Konsep (concept) digunakan dalam pemahaman yang
luas. Sebuah konsep dapat sesuatu yang dikatakan,
sehingga dapat pula merupakan penjelasan dari
tugas, fungsi, aksi, strategi, dan sebagainya.
8 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
• Relasi (relation) merupakan representasi sebuah tipe
dari interaksi antara konsep dari sebuah domain.
Secara formal dapat didefinisikan sebagai subset dari
sebuah pruduk dari n set, R: C1 x C2 X ... x Cn.
Sebagai contoh dari relasi binari termasuk subclass‐
of dan connected‐to.
• Fungsi (functions) adalah sebuah relasi khusus dimna
elemen ke n dari relasi adalah unik untuk elemen ke
n‐1. F: C1 x C2 x ..Cn‐1 ‐> Cn, contoh adalah Mother‐
of.
• Aksiom (axioms) adalah digunakan memodelkan
sebuah sentence yang selalu benar.
• Instances adalah digunakan untuk
merepresentasikan elemen.
Prinsip Dasar Pembangunan Ontologi
• Clarity dan Objectivity, maksudnya adalah ontology
harus dipersiapkan dengan arti yang merupakan
definisi istilah yang dipersiapkan sebagai definisi
tujuan (obyektive) dalam sebuah dokumentasi
natural language.
9 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
• Completeness. adalah definisi dinyatakan dalam
istilah yang penting dan memadai.
• Coherence, konsistensi dalam pemberian definisi
• Consistency, memungkinkan melakukan pengecekan
silang dengan hal yang kontradiksi dari definisi yang
valid.
• Meminimalkan jarak semantik dengan konsep sibling.
• Memaximumkan extendible dari definisi..
• Meminimalkan ontologi komitmen
• Standarisasi nama jika ini memungkinkan.
Jenis Ontologi
Ada berbagai pendekatan dalam pengklasifikasian ontologi,
secara umum mengikuti pendekatan Mizoguchi serta Van
Heijst.
Berdasarkan context (context dependent dan context
independent) Mizoguchi, ontologi dapat dibagi menjadi:
Domain Ontologi, Common Ontologi, Meta Ontologi dan Task
Ontologi. Sementara Van
10 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Berdasarkan konseptualisasi (struktur dan subyek
konseptualisasi) Hijst, sStruktur konseptualisasi terdiri dari
Terminologi Ontologi, Infromasi Ontology dan Knowledge
Model Ontologi. Subyek konseptualisasi terdiri dari Aplikasi
Ontologi, Domain Ontologi, Generik Ontologi dan
Representasi Ontologi.
Metode Pengembangan Ontologi
Proses pengembangan ontologi lebih merupakan kegiatan
‘kerajinan tangan’ dibandingkan kegiatan ‘engineering’.
Setiap tim pengembang mengikuti prinsip yang
dikembangkan sendiri, baik dalam kriteria, fase maupun
tujuan pada proses pengembangan ontologi. Belum hadirnya
konsensus dan persetujuan dalam petunjuk dan metode
pengembangan ontologi kerap menyulitkan untuk mencapai
tujuan dari ontologi dalam term ‘reuse’.
Uschold metodologi memiliki empat fase utama sebagai
berikut: (1) mendifinisikan tujuan dan cakupan dari ontologi;
(2) membangun ontologi dengan langkah ontology capture
(pengumpulan pengetahuan), ontology coding membangun
model konsep dan mengintegrasikan ontologi yang telah ada
(reuse); (3) evaluasi dengan verifikasi dan validasi; (4)
11 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
petunjuk setiap fase dan dokumentasi.
Grüninger dan Fox metodologi berdasarkan pengalaman
ketika membangun ontologi pada proyek TOVE. Hal
utamanya adalah pembuatan model logik dari ontologi,
model ini tidak dibangun secara langsung. Pertama adalah
motivasi dengan skenario pada aplikasi. Pendiskripsian dan
formalisasi berdasarkan first‐order kalkuluss.. Dengan
komposisi dan de‐komposisi mekanisasi, akan membantu
dalam integrasi ontologi. Pada gambar 1 memperlihatkan
alur yang digunakan oleh Grüninger dan Fox.
Gambar 4. Grüninger & Fox Metodologi
12 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Kactus metodologi oleh Bernaras memiliki tahapan secara
umum sebagai berikut : (1) spesifikasi dari aplikasi; (2) design
awal berdsarkan pada katogori top‐level ontologi; (3)
penyempurnaan dan restrukturing ontologi.
Sensus metodologi melakukan langdah dengan (1)
mengidentifikasikan istilah yang penting (‘seed’); (2)
melakukan link terminologi ke Sensus secar manual; (3)
memasukkan node kedalam path ke root; (4) menambahakn
subtree dengan aturan heuristik jika banyak node dalam
sebuah subtree relevan, makan node lainnya dalam subtree
adalah relevan.
Gambar 5. On‐To‐Knowledge (OTK) Metodologi
13 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
On‐To‐Knowledge (OTK) metodologi memiliki tahapan dan
proses umpan balik seperti pada gambar 5. Tahapan pada
OTK adalah studi kelayakan (feasibility study), penentuan