Top Banner
OLEUM CACAO CASHEW NUT OIL OLEUM IECORIS ADEPS LANAE Amelia Febriani 1206179170
45

Oleum

Aug 02, 2015

Download

Documents

Aghnat Firasyan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Oleum

OLEUM CACAOCASHEW NUT OILOLEUM IECORISADEPS LANAE

Amelia Febriani1206179170

Page 2: Oleum

OLEUM CACAO

Theobroma cacao L., suku Sterculacea

Theobroma berasal dari bahasa Yunani

yang artinya “makanan untuk para

Dewa”;

cacao berasal dari bahasa suku Aztec

yang artinya “pohon

chocolate berasal dari bahasa Mexico dan

telah lama digunakan oleh suku Aztec dan

Mexico dan kemudian bangsa Eropa yang membawanya ke

Amerika.

Tanaman Asal

Page 3: Oleum

FOTO TANAMAN

Page 4: Oleum

TaksonomiKingdom : PlantaeSubkingdom : TracheobiontaSuperdivision : SpermatophytaDivision : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaSubclass : DilleniidaeOrdo : MalvalesFamilyGenusSpecies

:::

SterculaceaTheobroma L.Theobroma cacao L.Theobroma cacao L. ssp.cacao

Page 5: Oleum

SIN

ON

IM

• Theobroma saltzmanniana Bern., T. sphaerocarpa Chevalier, T. sagittata, T. sativa, T. leiocarpa, T. pentagona

NAM

A A

SIN

G • Inggris: Cocoa, cacao, chocolate tree;

• Perancis: Cacao, cacaoyer;

• Spanyol: Cacao

CIRI

KH

AS

• Pohon tinggi sampai 12 meter

• Bunga keluar dari batang tua, dan berkembang menjadi besar, ovoid

• Buah memiliki bentuk bervariasi, oval, lonjong, terkadang meruncing di bagian dasar atau hampir bulat,

• biji terbenam dalam musilago, datar atau bulat dengan kotiledon putih atau ungu

Theobroma cacao L.

Page 6: Oleum

Theobroma cacao L.

Berasal dari Amerika dan merupakan tanaman khas dataran rendah tropis, namun dapat pula tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi jika kondisinya sesuai. Tumbuh baik pada tanah yang subur, pengairannya baik dan cukup cahaya matahariAsia Tenggara merupakan area yang sesuai untuk budidaya tanaman coklat secara optimal. Di habitat alaminya, pohon coklat ditemukan tumbuh sebagai pohon hutan pada ketinggian hingga 3.000 kaki (900 m)dpl

HABITATPerbanyakan pohon coklat dengan biji, stek atau cangkok. Benih coklat harus tumbuh dibawah naungan 50%. Buah masak, dikenali oleh perubahan warna dari warna hijau atau ungu tua berubah menjadi warna kuning terang, jingga atau merah.Buah coklat dipanen pada interval 7-10 hari dengan berbagai jenis pisau tajam, dan jangan merusak bantal bunga. Waktu untuk panen tidak terlalu penting, yang terpenting biji tetap dalam kondisi baik didalam buah matang.

CARA PANEN

Page 7: Oleum

CARA PENGOLAHAN BIJI COKLAT

Buah dibuka kemudian biji dan lendir dibersihkan dan dipindahkan ke kotak kayu untuk fermentasi selama 2-6 hari tergantung jenis

nya.

Biji coklat difermentasi dikeringkan di bawah sinar

matahari atau di mesin pengering buatan (suhu

tidak boleh lebih dari 140oC) sampai kadar air 6-

7%. (Di Afrika Barat sebagian besar biji coklat

difermentasi dalam tumpukan atau dalam

keranjang ditutupi dengan daun pisang. )

Proses pengeringan tidak boleh terlalu cepat untuk

pengembangan lebih lanjut dari rasa dan warna cokelat. Pengeringan yang

sangat lambat dapat menyebabkan kelapukan dan menghilangkan rasa

Page 8: Oleum

CARA PENGOLAHAN BIJI COKLAT

Di Indonesia (Sulawesi, Sumatera) biji coklat

sering tidak difermentasi dan dijemur pada lantai

semen atau dalam pengering buatan.

Namun Di Jawa, biji kadang-kadang dicuci

diantara fermentasi dan pengeringan.

Setelah pengeringan, biji coklat tersebut

dikantongi dan diangkut ke pasar luar negeri

dalam wadah

Biji coklat kering dapat disimpan selama 2-3

tahun. Penyimpanan di daerah tropis

memerlukan tindakan khusus untuk mencegah

jamur, serangan serangga dan kerusakan.

Page 9: Oleum

KANDUNGAN KIMIA

Senyawa Fenolat

katekin, epikatekin, antosianin,

pro-antosianidin,

asam fenolat, tanin

Alkaloid purin

Theobromin (1-4%) sebagai

alkaloid utama,

kafein dalam jumlah kecil (0,07-0,36%)

Asam Lemak (30-

50%)

asam lemak oleat, asam

stearat, asam palmitat

Kandungan lainnya

Pati (15%)

Protein (15 %)

Gula (0,5%)

Page 10: Oleum

STRUKTUR KIMIA

Theobromin

Page 11: Oleum

OLEUM CACAO

• Minyak Lemak Coklat/CocoaNama Umum

• Cocoa Butter, Butter of Cocoa (Inggris), Oleum concretume Semine Theobromae Cacao, Beurre de Cacao (Perancis), Kakaobutter (Jerman)

Nama Asing

• Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas lemak, agak rapuh.

• Pada suhu dibawah 25o C menjadi rapuh dan meleleh pada suhu antara 30-35o C

Pemerian

Page 12: Oleum

OLEUM CACAO

KANDUNGAN• Sebagian besar gliserida, terdiri dari:

asam stearat 31-33%, asam oleat 43-45%, asam palmitat 23-25%, asam arachidonat, asam laurat, asam linokinat, asam formiat, asam asetat dan asam butirat

Page 13: Oleum

OLEUM CACAOCARA PENGOLAHAN• Lemak coklat diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dihilangkan

kulit bijinya dan telah dipanggang. Biji yang dipanggang kemudian digiling dengan penambahan natrium karbonat lalu diperas selagi masih panas

PEMALSUAN• Wax , stearin dan gajih kadang-kadang ditemukan dalam oleum cacao. Cara

mendeteksi nya adalah dengan melarutkan 1 g sampel dengan 3 ml eter dalam tabung reaksi pada suhu 17 oC, lalu celupkan dalam wadah berisi campuran air dan es. Jika terdapat material pemalsu, cairan akan berubah menjadi keruh atau terdapat endapan serpihan putih dalam waktu 3 menit dan tidak dapat jernih kembali pada suhu 15 oC

KELARUTAN• Sukar larut dalam etanol 95%, mudah larut dalam kloroform, eter dan eter

minyak tanah

Page 14: Oleum

OLEUM CACAOPENGGUNAAN

• Oleum cacao merupakan basis suppositoria yang ideal karena dapat meleleh pada suhu tubuh dan tetap bertahan pada bentuk padat pada suhu kamar.

• Oleum cacao juga dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, emolien dan sebagai bahan tambahan pada pil.

KENDALI MUTU

• Keberadaan asam lemak bebas dalam oleum cacao harus dihindari karena hal itu merupakan salah satu indikator kerusakan mutu. Asam lemak bebas umumnya muncul jika biji cacao kering disimpan di gudang yang kurang bersih dan lembab.

• Kadar asam lemak bebas seharusnya kurang dari 1%, dan dianggap telah mulai mengalami kerusakan pada kadar asam lemak bebas diatas 1,3%. Batas maksimum kadar asam lemak bebas adalah 1,75%

Page 15: Oleum

CASHEW NUT OIL• TANAMAN ASAL

Anacardium occidentale L., suku Anacardiaceae

Sinonim:Acajuba occidentalis

Gaertn. , Anacardium

subcordatum Presl., Semenocarpus anacardium L

Pohon perdu, tinggi 8 - 12 m, daun tunggal

bertangkai, helaian bulat telur terbalik, pangkal

runcing, ujung membulat, melekuk

kedalam, gundul, panjang 8 - 22 cm, lebar

5 - 13 cm, berbau aromatik.

Bunga-bunga berkelamin ganda, terkumpul dalam sebuah malaia berambut

halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5 mm.

Mahkota runcing, kurang lebih 1 cm, putih kemudian

merah, berambut. Buah geluk, berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lebih

kurang 3 cm.

Page 16: Oleum

TAKSONOMI

Kingdom Plantae – Plants

Subkingdom Tracheobionta – Vascular plants

Superdivision Spermatophyta – Seed plants

Division Magnoliophyta – Flowering plants

Class Magnoliopsida – Dicotyledons

Subclass Rosidae

Order Sapindales

Family Anacardiaceae – Sumac family

Genus Anacardium L. – anacardium

Species Anacardium occidentale L. – cashew

Page 17: Oleum
Page 18: Oleum

Habitat

Berasal dari daerah Amerika tropik, tersebar di Meksiko

sampai Peru, Brazilia, India dan Mozambik di Afrika timur. dari India meluas ke daerah lainnya

termasuk Indonesia.

Tumbuh pada ketinggian 1-1200m dpl, paling cocok

tumbuh di dataran rendah dan daerah perbukitan dengan

ketinggian 800m dpl

Nama Asing

Nama AsingCashew (Inggris), East indian

almod (Inggris), Cajuil (Spanyol), Cajueiro( Portugis),

Acajubaum( Jerman)

Page 19: Oleum

CARA PANEN• Panen berlangsung 2-3 bulan, karena perbungaan setiap pohon tidak mekar pada

saat yang bersamaan. Kualitas terbaik dicapai saat kacang mede baru jatuh kemudian langsung dikeringkan dan disimpan dengan segera.

• Kacang mede harus dikumpulkan paling tidak setiap minggu. Daerah di bawah pohon harus bebas gulma.

• Setelah dilepas dari buahnya, kacang mede dijemur untuk mengurangi kelembaban dari 25% menjadi dibawah 9%. Dengan pengeringan yang tepat, dapat mempertahankan kualitas khususnya dalam hal rasa

• Kacang mede tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembab, keseimbangan kadar air sekitar 9% pada suhu 27 ° C dan kelembaban relatif 70%.

Page 20: Oleum

KANDUNGAN KIMIA

Buahasam askorbat, benzaldehida, trans-hex-2-enal, ß-karoten,

kalsium, kar-3-en, leukosianidin, leukopelargonidin, tiamin

riboflavin dan asam salisilat.

kardol, suatu senyawa berminyak yang menjadi gelap

ketika terpapar udara; asam anakardat dan asam tanat

Biji

40-50% lemak, terutama gliserida dan asam oleat, dan

sedikit asam stearate dan kolesterin

Page 21: Oleum

STRUKTUR KIMIA

Kardol

Asam anakardat

Page 22: Oleum

KEGUNAAN

Kacang mede telah digunakan sebagai vesicant ,escharotic dan vermifuga

Page 23: Oleum

CASHEW NUT OIL (Minyak Kacang Mede)

Minyak kacang mede adalah minyak lemak yang didapat dari biji Annacardium occidentale L. (Suku Anacardiaceae)

Nama UmumCashew Nut Oil, Minyak Kacang Mede

PemerianMinyak berwarna kuning muda, manis, tidak berbau dan dapat disimpan lama tanpa menjadi tengik

Page 24: Oleum

CASHEW NUT OIL

• Minyak kacang mede diekstraksi dengan cara di peras (press) dan ditekanCara

Ekstraksi

• Minyak kacang mete memiliki aktivitas vermisida dan telah digunakan secara klinik pada manusia untuk mengatasi ankiolostomiasis

Penggunaan

Page 25: Oleum

OLEUM IECORIS ASELLIHewan Asal:Gadus morhua Linne, anggota suku Gadidae

SIN

ON

IM

• Gadus callarius Linnaeus• Gadus vertagus Walbaum• Gadus heteroglossus Walbaum• Gadus ruber Lacepède,• Morhua vulgaris Fleming• Gadus arenosus Mitchill• Gadus rupestris Mitchill• Morhua punctata Fleming• Gadus nanus Faber• Morrhua americana Storer• Gadus callarias kildinensis

Derjugin• Gadus morhua kildinensis Berg• Gadus morhua morhua

Svetovidov

HAB

ITAT • Ikan Cod tersebar di wilayah

Samudra Atlantik Utara, dari mulai North Carolina hingga ke Labrador, sekitar Islandia dan Greenland; dan di Samudra Atlantik Timur Laut, dari mulai Teluk Biscay hingga Svalbard (Spitsbergen) dan Novaya Zemlya.

• Di Laut Utara, ikan cod dapat ditemukan dari perairan pantai yang dangkal (kedalaman200 m atau bahkan lebih.

DES

KRIP

SI • Kepala relatif sempit, jarak didepan sirip punggung kurang dari sekitar 33% dari panjang,. Memiliki 3 sirip buah sirip dibagian dorsal dan 2 sirip dibagian anal

• Warna: Bervariasi, kecoklatan untuk bagian perut dan kehijauan atau abu-abu bagian punggung sedangkan di bagian atas, pucat dan bagian peritoneum berwarna keperakan

Page 26: Oleum
Page 27: Oleum

TaksonomiKingdom Animalia

Phylum Chordata

SubPhylum Vertebrata

Superclass Osteichthyes

Subclass Actinopterygii

Infraclass Neopterygii

Superorder Teleotei

Order Paracanthopterygii

Family Gadiformes

Subfamily Gadidae

Genus Gadus Linnaeus

Species Gadus morhua Linnaeus

Page 28: Oleum

CARA PENGUMPULAN Hati ikan cod yang mengandung 50% minyak, segera diambil setelah ikan ditangkap, kemudian langsung diuapkan/dikukus sehingga minyak keluar dari jaringannya.

Minyak mentah tersebut kemudian dipisahkan dan disimpan pada suhu rendah. Proses ini terjadi di perairan Norwegia dan Islandia.

Kemudian setelah tiba di pelabuhan,minyak tersebut dimasukan kedalam tangki dan dikirimkan ke Inggris untuk dimurnikan dan diproses lebih lanjut.

Page 29: Oleum

OLEUM IECORIS ASELLIMinyak ikan adalah minyak lemak hasil destearisasi sebagian dari minyak lemak hati segar Gadus morhua Linne dan spesies lain dari Suku Gadidae.

Mengandung tidak kurang dari 255µg (850 unit FI) vitamin A dan tidak kurang dari 2,125 µg (85 unit FI) vitamin D per gram minyak ikan.

Minyak ikan dapat ditambah penyedap tunggal atau campuran penyedap yang sesuai tidak lebih dari 1%

Page 30: Oleum

OLEUM IECORIS ASELLI

Berdasarkan persyaratan Uni Eropa, terdapat dua tipe minyak ikan yaitu Tipe A dan Tipe B, dan telah dijelaskan dalam British Pharmacopeae. Kedua tipe minyak ikan tersebut memiliki standard yang sama dalam hal kandungan vitamin nya tetapi minyak ikan tipe A memiliki standar oksidasi sekunder

Produsen dan pemasok utama bahan mentah minyak ikan di Eropa Barat adalah Norwegia dan Islandia, sedangkan Inggris untuk pemurnian dan pemrosesan minyak ikan.

Page 31: Oleum

OLEUM IECORIS

• Minyak ikan, • Oleum Jecoris Aselli, • Cod Liver OilNama

Umum• Minyak ikan telah di ekspor dari

Norwegia selama Abad Pertengahan, tetapi bukan untuk keperluan medis.

• Dr. Samuel Kay, memperkenalkan penggunaan minyak ikan untuk keperluan medis secara luas dari tahun 1752-1784.

Sejarah

Page 32: Oleum

PROSES EKSTRAKSI MINYAK IKAN• Terdiri dari 5 Tahap yaitu

REFINING

(PEMURNIAN

)

• Kualitas dan rasa minyak ikan ditingkatkan dengan memurnikannya pada kondisi bebas udara untuk mencegah oksidasi.

• Minyak dipanaskan dengan cepat pada suhu 77oC dalam tangki penukar panas dan dilewatkan melalui mixer untuk dilakukan pencampuran reagen untuk memurnikan minyak dan disolusi lebih lanjut .

• Minyak dan air dihilangkan dengan di sentrifugasi tanpa bersentuhan dengan udara.• Proses pencampuran dan pemisahan tersebut dulangi sebanyak 3 kali.

DRYING

(PENGERING

AN)

• Dilakukan pengeringan hampa udara (vacuum drying), yang akan menguapkan setiap sisa air dan kotoran, sehingga minyak menjadi lebih bersih, jernih dan murni

Page 33: Oleum

WINTERIZATION(PEMBEKUAN)

• Semua minyak untuk keperluan medis pada manusia dan hewan didinginkan pada suhu sampai 0oC, sehingga stearin dapat dipisahkan.

• Padatan dihilangkan dengan cara filtrasi dingin sehingga akan menghasilkan minyak tak jenuh ganda yang diperkaya.

DEODORIZATIO

N (PENGHILANGAN BAU)

• Penghilangan bau dilakukan dengan menguapkan secara hampa udara (vacuum), sehingga dapat menghilangkan 0,02% cemaran aldehid dan keton dan melindungi minyak dari oksidas

Page 34: Oleum

STANDARIZATION

(STANDARDISASI)

• Dilakukan standardisasi kandungan vitamin A dan D. BP mensyaratkan 6000 unit vitamin A dan 60 unit vitamin D dalam 1 gram minyak .

• Penetapan kadar vitamin A dilakukan dengan cara absobrsi spektrum sinar UV• Vitamin A ditetapkan sebagai 0,344 mg trans vitamin A asetat atau 0, 3 mg alkohol yang berhubungan.• Penetapan kadar vitamin D dilakukan dengan 2 prosedur kromatografi. Kromatografi yang pertama dilakukan

untuk pemurnian dan yang kedua untuk pemisahan ergokalsiferol dan kolekalsiferol. Ergokalsiferol EPCRS digunakan sebagai standar dan dilakukan penghitungan tinggi dan luas peak kromatograf

• Komposisi asam lemak ditetapkan dengan kromatografi gas, dan batasan diberikan untuk 15 jenis lemak yang dikelompokan berdasarkan asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda.

• Saat ini pada umumnya minyak ikan telah diperkaya dengan vitamin E (dalam bentuk di-α-tokoferol asetat) untuk meningkatkan kandungan asam lemak tak jenuh ganda

Page 35: Oleum

• Kandungan utama minyak ikan adalah vitamin A dan D. Aktivitas sebagai antirachitis ditunjukkan karena adanya kandungan Vitamin D3 (kolekaslsiferol).

• Minyak mengandung asam lemak tak jenuh (sekitar 85%) dan jenuh (sekitar 15%).Asam lemak tak jenuh mengandung asam miristat (C13H27COOH), asam palmitat (C15H31COH) dan sedikit asam stearat.

Kandungan Kimia

• Cairan minyak, encer, berbau khas, tidak tengik, rasa dan bau seperti ikanPemerian

• Sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam eter, kloroform, karbon disulfide dan etil asetatKelarutan

Page 36: Oleum

STRUKTUR KIMIA

Page 37: Oleum

Wadah dan Penyimpanan• Dalam wadah tertutup rapat, dapat digunakan botol atau wadh lain yang

mudah dikeluarkan udaranya dengan cara hampa udara atau dialiri gas inert. Dapat ditambahkan sedikti (0,01%) antioksidan (dodesil galat, oktil galat)

Penggunaan dan Dosis• Minyak ikan digunakan secara luas di negara berkembang untuk

mencegah penyakit ricketsia. Di Eropa dan Amerika, dahulu digunakan sebagai suplemen tetapi sekarang digunakan untuk pengobatan reumatik dan nyeri sendi serta otot kaku.

• Vitamin A, vitamin D, vitamin E dan asam lemak esensial merupakan kandungan aktif farmakologi minyak ikan

• Dosis oleum iecoris untuk arteriosklerosis, pencegahan infeksi dan ricketsia adalah 100-200 mg/hari

Page 38: Oleum

ADEPS LANAEOvis aries Linne, suku Bovidae• Berbulu keriting dan tebal• Domba peliharaan tidak memiliki tanduk, atau hanya dimiliki pada

domba jantan

Sejarah• Domba adalah mamalia yang termasuk pertama kali di jinakkan dan

dijadikan sebagai hewan ternakan oleh manusia.• Literatur menyebutkan bahwa mula diternakkan pertama kali sekitar

9000 – 11000 tahun yang lalu di Mesopotamia.

Habitat• Domba biasanya berada di areal yang cukup luas , di sekitar padang

rumput, udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk (minimal 10 meter)

Page 39: Oleum

TAKSONOMIKingdom Animalia

Phylum Chordata

SubPhylum Vertebrata

Class Mammalia

Subclass Theria

Infraclass Eutheria

Superorder Teleotei

Order Artiodactyla

Family Bovidae

Subfamily Caprinae

Genus Ovis Linnaeus

Species Ovis aries Linnaeus

Page 40: Oleum

Ovis aries L.

Page 41: Oleum

ADEPS LANAE

LEMAK BULU DOMBA• Lemak bulu domba adalah

zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Suku Bovidae) yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%.

SINONIM• Lanolin, • Cesypum.

PEMERIAN• Massa seperti lemak,

lengket, warna kuning, bau khas

Page 42: Oleum

CARA PENGOLAHANBulu wol mengandung 10- 50 % lemak atau senyawa lilin di selaput luar bulu tersebut , yang dapat dihilangkan dengan mencuci bulu wol dengan bensin atau dengan larutan sabun

Air cucian ditambahkan larutan H2SO4, sehingga bagian berlemak terpisah diambil, kemudian diperas panas untuk memisahkan kotoran

Lemak yang diperoleh dimurnikan kembali dari asam lemak bebas, atau dapat pula disari dengan pelarut organik, kemudian didehidrasi.

Page 43: Oleum

STRUKTUR KIMIA

Kolesterol

Page 44: Oleum

ADEPS LANAE

Kandungan Utama

• Kandungan utama lemak bulu domba adalah kolesterol C27H45OH dan isokolesterol. Lemak bulu domba juga mengandung ester lanopalmitat, lanosearat, carnaubic, oleat, misristat dan asam lemak lain

Identifikasi• Identifikasi kolesterol dilakukan dengan cara melarutkan 0,5

gram adeps lanae dalam 5 ml kloroform dan menambahkan 1 ml asetat anhidrat dan 2 tetes asam sulfurat. Campuran tersebut akan mendapatkan warna hijau tua

Page 45: Oleum

ADEPS LANAEKE

LARU

TAN • Tidak larut dalam air,

tetapi dapat bercampur dengan air lebih kurang 2 kali beratnya,

• agak sukar larut dalam etanol dingin,

• lebih larut dalam etanol panas,

• mudah larut dalam eter dan kloroform

STAN

DARD

• Lemak bulu domba melebur atara 36-42OC ( FI IV: 38-44OC);

• tidak boleh mengandung air lebih dari 0,25% dan

• tidak boleh mengandung abu lebih dari 0,1%;

• bebas dari alkali, klorida, gliserin, oksidasi pengatur terlarut dan petrolatum.

PEN

GG

UN

AAN • Lemak bulu domba

digunakan dalam basis cream dan salep yang menyerap air. Lemak bulu domba dengan mudah diserap melalui kulit dibandingkan lemak yang lain, oleh sebab itu digunakan sebagai basis mercury dan pengobatan lainnya yang digunakan secara topikal.