1 ANALISIS PROSEDUR PELAYANAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH YOWARI KABUPATEN JAYAPURA Oleh : Lazarus Ramandey Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua [email protected]A. Latar Belakang Jaminan kesehatan di Indonesia merupakan salah satu hak yang harus dimiliki oleh tiap warga negara. Didalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut maka pemerintah perlu menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayananan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya (Depkes RI, 2001). Pelayanan rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan publik pemerintah dimaksudkan sebagai usaha mendorong masyarakat menjadi sehat. Ukuran keberhasilannya tidak terletak pada jumlah pasien yang berobat,
83
Embed
Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS PROSEDUR PELAYANAN PESERTA ASKES DI RUMAH
Adalah pelayanan yang ditujukan pada upaya kuratif dan rehabilitatif
oleh dokter yang dilakukan dalam bentuk anamnesis awal keadaan
umum pasien dalam rangka penegakkan diagnosa status kesehatannya.
47
b. Pelayanan Perawat
Adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan dalam
bentuk tindakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit
c. Pelayanan Obat
Adalah pelayanan obat adalah prosedur yang ditempuh keluarga pasien
untuk mendapatkan obat Askes di apotik Rumah Sakit.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
content. Data yang di kumpulkan akan di analisis secara kualitatif dan bersifat
deskriptif. Pada analisis kualitatif, kata-kata di bangun dari hasil wawancara
atau pengamatan terhadap data yang dibutuhkan untuk di deskripsikan dan
dirangkum.
Analisis ini di maksudkan agar temuan-temuan tentang efektivitas
prosedur pelayanan peserta askes di lokasi penelitian dapat di kaji lebih
mendalam dari fenomena yang ada dapat di gambarkan secara lebih terperinci.
Adapun teknik analisis data menurut Sugiyono (2010:91) dimulai dari:
1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang
compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan
untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapat sumber data
yang diharapkan;
2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan di lapangan selama menliti, tujuan dilakukannya transkrip data
48
(transformasi data) untuk memilih informan mana yang dianggap sesuai
dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan;
3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam
bentuk teks naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan
mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih
kemudian disajikan dalam teks ataupun uraian penjelasan;
4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution
drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi
yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan
dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tujuan ulang
pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data diuji validasinya.
49
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi (Profil) RSUD Yowari Kabupaten Jayapura
Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura merupakan
Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Jayapura Kelas B. RSUD Yowari
Kabupaten Jayapura senantiasa melaksanakan pengembangan pelayanan di
segala bidang sehingga terwujud “Pelayanan Prima”
Rumah Sakit Umum mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
melaksanakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan melaksanakan upaya
rujukan.
1. Fungsi Rumah sakit
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Rumah Sakit
Umum mempunyai fungsi :
f. Penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan serta penunjang
kegiatan pada Rumah Sakit Umum;
g. Pelayanan medik dan keperawatan;
h. Pelayanan medik dan non medik;
i. Pelayanan rujukan;
j. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia aparat pelayanan;
k. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana
Rumah Sakit Umum;
50
l. Pengawasan dan penyelenggaraan standar pelayanan minimal yang
wajib dilaksanakan dalam bidang kesehatan;
m. Pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan akidah ekonomi;
n. Pelaksanaan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait
lainnya di bidang pelayanan kesehatan.
2. Visi, Misi dan Motto Rumah sakit
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah Yowari Kabupaten Jayapura memberdayakan semua garis lini unit
pelayanan agar tetap memperhatikan nilai sosial ekonomi dengan mengacu
kepada sistem pelayanan yang bermutu, terjangkau, nilai – nilai dengan
perumusan sebagai berikut :
a. Visi
Untuk mengantisipasi tantangan dan perkembangan di era
globalisasi, Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura
secara terus – menerus mengembangkan peluang dan melakukan
perubahan ke arah perbaikan.
Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat akan
pelayanan prima mendorong Rumah Sakit Umum Daerah Yowari
Kabupaten Jayapura mempersiapkan diri agar tetap eksis. Perubahan
tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat.
51
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Rumah
Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura akan diarahkan dan
apa yang akan dicapai.
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura
adalah :
“Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten
Jayapura sebagai Rumah Sakit yang Melayani dengan Hati dan
Memberikan yang Terbaik untuk Mendukung Kabupaten Jayapura
Maju, Sejahtera dan Religius”
Penjelasan visi tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Yowari
Kabupaten Jayapura akan menata masa depannya dan membentuk
pelayanan prima kepada masyarakat dengan metode keramahtamahan,
serta mencerminkan nilai – nilai sanitasi yang berlandaskan kebersihan
dengan pola perilaku hidup bersih dan sehat. Harapannya, masyarakat
pengguna jasa Rumah Sakit merasa puas dengan pelayanan yang
profesional yang diberikandengan pelayanan dasar dokter spesialis
Bedah.
b. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan isi
yang telah ditetapkan.
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura :
1) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang murah, aman
berkualitas dan terjangkau;
52
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah
sakit umum daerah yang berdaya saing kuat, professional dan
religius; dan
3) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Rumah Sakit untuk
Kepentingan Publik
Penjelasan Misi tersebut adalah:
Misi 1 : Fungsi utama Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan yang murah, aman
dan terjangkau diartikan sebagai upaya peningkatan mutu
pelayanan (Quality Assurance) yang dilaksanakan secara
terus menerus murah, aman dan terjangkau pembiayaannya
oleh masyarakat serta tidak membeda – bedakan ras, bangsa
dan golongan di samping memperhatikan fungsi sosial
ekonomi.
Misi 2 : Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan
masyarakat sangat diperlukan Sumber daya Manusia yang
berkualitas dalam jumlah yang sesuai serta memiliki daya
saing, professional dan religious melalui serangkaian
pendidikan dan pelatihan yang memberikan dukungan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
Misi 3: Artinya pembangunan gedung yang representatif merupakan
syarat utama dalam penataan halaman yang asri, nyaman,
53
aman dan berwawasan lingkungan yang sehat bagi
kepentingan publik.
c. Motto
Pelayanan dengan : “Senyum, Sapa, Sopan, Santun dan Sembuh
(5S)”
3. Data Ketenagaan
Jumlah tenaga keseluruhan yang ada di RSUD Yowari Kabupaten
Jayapura per 31 Desember 2014 adalah 269 orang (163 PNS, 2 CPNS, 18
Kontrak, 86 Sukarela) dan dengan rincian sebagai berikut :
a. Tenaga medis
1) Spesialis bedah 2 orang
2) Spesialis patologi klinis 1 orang
3) Spesialis THT 1 orang
4) Spesialis kulit dan kelamin 1 orang
5) Dokter umum 16 orang
6) Dokter gigi 2 orang
b. Tenaga Keperawatan
1) Sekolah Perawat 2 orang
2) Ahli madya keperawatan 63 orang
3) Keperawatan anestesi 1 orang
4) DIV perawat 2 orang
5) Sarjana Keperawatan 5 orang
6) Nurse 11 orang
54
c. Perawat gigi 2 orang
d. Kebidanan 25 orang
e. Tenaga kefarmasian
1) Ahli madya farmasi 3 orang
2) Sarjana farmasi 7 orang
3) Apoteker 8 orang
f. Kesehatan Masyarakat 12 orang
g. Sanitarian 1 orang
h. Tenaga ahli gizi 4 orang
i. Tenaga terapi fisik 5 orang
j. Tenaga keteknisian medis 27 orang
k. Tenaga non kesehatan 69 orang
4. Fasilitas perawatan
Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten
Jayapura terletak di atas tanah seluas ± 4 Ha meliputi Gedung Kantor, Unit
Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Rawat Bersalin, Unit Gawat Darurat
(UGD) , Operasi Kamar Bedah (OKB), Fisioterapi, Radiologi, Instalasi
Gizi, Workshop, UTDRS (Unit Transfusi Darah Rumah Sakit).
Keberadaan tempat tidur di ruang perawatan diatur proporsinya
disesuaikan dengan pembangunan ruang perawatan sebagai berikut :
a. Rawat Inap
1) Kamar VIP : 2 kamar – 2 tempat tidur
2) Kelas 1 : 14 kamar – 14 tempat tidur
55
3) Kelas 2 : 6 kamar – 12 tempat tidur
4) Bangsal laki - laki : 4 tempat tidur
5) Bangsal wanita : 4 tempat tidur
6) Kamar bedah : 4 tempat tidur
7) Kamar interna : 4 tempat tidur
8) Kamar diare : 4 tempat tidur
9) Kamar KP : 4 tempat tidur
10) ISO : 2 tempat tidur
Jumlah : 39 tempat tidur
b. Rawat Bersalin
Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur terinci sebagai berikut:
Kamar 1 A : 1 tempat tidur, 1 tempat tidur bayi
Kamar 1 B : 1 tempat tidur ibu, 1 tempat tidur bayi
Kamar II A : 4 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi
Kamar II B : 4 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi
Kamar Bersalin : 3 tempat tidur, 1 tempat tidur kuret
Kamar III A ( Bangsal ) : 8 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi
Kamar Bayi : 3 incubator
Kamar VIP : 2 kamar – 2 tempat tidur
Kelas 1 : 7 kamar – 7 tempat tidur
Kelas 2 : 5 kamar – 14 tempat tidur
Kelas 3 : 7 kamar – 34 tempat tidur
Jumlah 57 Tempat Tidur
56
5. Peralatan Medis
Peralatan Medis dan penunjang medis yang dimiliki oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura hingga tahun 2014 di
dapat dari dana APBN dan APBD.
Adapun alat kedokteran tersebut yang telah tersedia pada tahun
2006 – 2011 yakni :
a. Alat Bedah
b. Alat UGD
c. Alat Kebidanan/Kandungan
d. Alat Gigi dan Mulut
e. Alat Penyakit Dalam
f. Alat Laboratorium
g. Alat Mata
h. Alat Radiologi
6. Jumlah kunjungan pasien
Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2013 sebanyak 17.403
kunjungan yang terdiri dari 8576 kunjungan baru dan 8827 kunjungan
lama. Jumlah kunjungan peserta askes pada tahun 2014 sebanyak 473
orang. Sedangkan hingga februari 2014, jumlah kunjungan pasien Askes
92 orang.
Perlu diketahui bahwa sejak berlakunya BPJS (Badan Pelaksana
Jaminan Sosial), maka semua pasien yang datang berkunjung mendapat
pelayanan gratis. Hal ini juga berlaku tahun sebelumnya yang merupakan
57
program pemerintah Provinsi Papua yaitu pelayanan kesehatan gratis pada
pelayanan dasar .
B. Prosedur Pelayanan Kesehatan
1. Prosedur pelayanan Dokter
Pasien menyatakan bahwa dokter melakukan pemeriksaan tiap hari
tepat waktu seperti kutipan wawancara dengan pasien MR berikut :
“dokter melakukan pemeriksan selalu tepat waktu dalam memberikan pelayanan” Dokter sebagai informan kunci mengatakan bahwa mereka mulai
melakukan pemeriksaan setiap jam 09.00 seperti kutipan wawancara
dengan dokter YN berikut :
“Kami melakukan pemeriksaan pasien hampir setiap hari, tergantung jadwal jaga. Pemeriksaan pasien biasanya dimulai pukul 09.00” Adanya perbedaan waktu yang dinyatakan informan pasien dengan
informan kunci (dokter) disebabkan dokter memeriksa beberapa pasien,
sehingga saat pasien yang menjadi informan diperiksa biasanya waktu
sudah menunjukkan pukul 10.00, namun ini masih dikatakan tepat waktu
karena pasien tersebut sejak dirawat diperiksa dokter jam 10.00 pagi.
Standar operasional prosedur seorang dokter dalam memeriksa
pasien adalah melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien,
melakukan pemeriksaan terhadap pasien, menegakkan diagnosa penyakit
dan merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan.
58
Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, dokter
bersikap ramah dan sopan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan
menanyakan kondisi pasien saat ini. Setelah memeriksa, dokter akan
memberikan informasi tentang penyakit pasien serta akan membuat resep
sesuai hasil diagnosa. Hal seperti kutipan wawancara dengan pasien AL
berikut :
“saat dokter datang memeriksa saya, beliau bersikap ramah dan sopan menanyakan kondisi saya, apa yang dirasakan dan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu dokter akan memberikan informasi tentang penyakit saya dan menuliskan resep obat untuk diambil diapotik.” Hal ini sesuai dengan pendapat informan kunci yang menyatakan
bahwa dokter diharuskan bersikap ramah pada pasien baru melakukan
pemeriksaan fisik. Setelah itu harus mampu memberikan informasi tentang
kondisi pasien, baru membuatkan resep sesuai dengan diagnosa tadi, seperti
kutipan wawancara dengan dokter RB berikut :
“saat melakukan pemeriksaan. harus bersikap ramah pada pasien, memulai dengan menanyakan kondisi pasien, apa – apa keluhannya, baru memeriksa pasien. Pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik, palpasi. Setelah memeriksa pasien akan diberikan informasi tentang penyakit pasien, dan kata-kata yang menghibur bahwa penyakitnya akan cepat sembuh. Jika ada hasil - hasil pemeriksaan laboratorium maupun radiologi maka hasilnya akan diberi tahukan pada pasien. Terakhir akan dibuatkan resep obat sesuai dengan diagnosa pasien” Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dokter telah melakukan
tugasnya sesuai prosedur yaitu saat berkunjung ke pasien maka dokter
melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien untuk mengetahui
kondisi pasien, apa penyebab penyakitnya, setelah itu baru melakukan
59
pemeriksaan fisik terhadap pasien, setelah melakukan pemeriksaan fisik
maka dokter dapat menegakkan diagnosa penyakit sehingga dapat
merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan yang sesuai dengan
diagnosis penyakit pasien.
Pasien menyatakan bahwa dokter telah melakukan pelayanan
sesuai dengan standar prosedur yang berlaku sehingga menimbulkan
kepausan pasien atas pelayanan dokter. Hal ini menunjukkan efektifitas
prosedur pelayanan dokter karena sesuai dengan prosedur.
Sikap ramah yang ditunjukkan dokter adalah sikap yang dapat
membantu meringankan pasien karena ini merupakan bentuk perhatian
dokter pada pasien sehingga pasien akan merasakan kondisi lebih baik dari
perhatian dokter tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa dokter tidak
membeda-bedakan pasien baik dari segi status pasien (Askes) maupun
kedekatan kekeluargaan. Hal ini disebabkan RSUD Yowari Kabupaten
Jayapura telah menetapkan pelayanan gratis pada pasien apalagi sejak
Januari 2015 pemerintah telah mencanangkan program BPJS (Badan
Pengelola Jaminan Sosial) yang akan menjamin setiap penduduk
mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
2. Prosedur pelayanan Perawat
Pasien menyatakan bahwa perawat melakukan pemeriksaan tiap
hari tepat waktu seperti kutipan wawancara dengan pasien MR dan HL
berikut :
60
“perawat melakukan pemeriksaan selalu tepat waktu” “pemeriksaan perawat selalu tepat waktu dimulai sekitar jam 08.00” Perawat sebagai informan kunci mengatakan bahwa mererka
mulai melakukan pemeriksaan setiap jam 08.00 seperti kutipan wawancara
dengan perawat YA berikut :
“Kami melakukan pemeriksaan pasien tepat waktu, dimulai sekitar pukul 08.00” Jadwal pemeriksaan pasien oleh perawat adalah pukul 08.00.
kunjungan pada pasien dimulai dari kamar yang paling dekat dengan kantor
perawat sehingga kamar yang berada agak jauh dari kantor akan
mendapatkan waktupemeriksaan yang lebih lama dari kamar pertama.
Namun hal ini wajar karena setiap perawat hanya mampu memeriksa satu
orang pasien dalam satu waktu. Jika jumlah perawat yang ada banyak
maka waktu pemeriksaan juga akan cepat.
Standar operasional prosedur perawat adalah memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien baik untuk kesembuhan ataupun
pemulihan status fisik dan mentalnya, memberikan pelayanan lain bagi
kenyamanan dan keamanan pasien seperti penataan tempat tidur dan lain-
lain, melakukan tugas-tugas administrasi.
Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, perawat
bertindak ramah dan sopan, serta memberikan informasi tentang penyakit
dan kondisi pasien. Hal seperti kutipan wawancara dengan pasien MR
berikut :
61
“perawat bersikap ramah dan sopan saat melakukan pemeriksaan, memberikan obat dan makanan sesuai waktunya, memberikan kondisi pasien dan informasi tentang penyakit yang diderita. Sehingga saya puas atas pelayanan perawat” Hal ini sesuai dengan pendapat informan kunci yang menyatakan
bahwa mereka diharuskan bersikap ramah pada pasien dan mempu
memberikan informasi tentang kondisi pasien, memebrikan obat dan
makanan sesuai jadwal. seperti kutipan wawancara dengan perawat YA
berikut :
“saat melakukan pemeriksaan. harus bersikap ramah pada pasien memberikan senyum dan sapa pasien dengan lembut, memberikan informasi tentang penyakit pasien” Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka perawat telah
melakukan tugasnya sesuai prosedur yaitu saat berkunjung ke pasien maka
perawat memberikan salam dan menyapa pasien dengan lembut, meminta
izin untuk memeriksa tekanan darah, suhu tubuh dan kondisi fisik lainnya
untuk di tulis dalam rekam medik. Selain itu perawat biasanya memberikan
obat pada pasien sesuai jadwal yang telah ditentukan dokter. Hal ini
menunjukkan telah terjadi efektifitas prosedur pelayanan perawat pada
pasien. Pasien menganggap bahwa perawat telah melakukan tugasnya
sesuai dengan prosedur yang ada di rumah sakit, sehingga mereka puas
atas pelayanan perawat.
3. Prosedur pelayanan Obat
Pasien menyatakan bahwa prosedur pelayana obat adalah dokter
meresepkan obat, keluarga pasien mengambil obat di apotik, kemudian obat
62
tersebut diberikan ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan ke
pasien saat jadwal pemberian obat tiba. Hal seperti kutipan wawancara JM
berikut :
“obat yang diresepkan dokter akan ditebus diapotik oleh keluarga pasien, kemudian setelah obat didapat akan diberikan ke perawat. Nanti perawat yang akan memberikan ke paspien saat waktu minum obat tiba.” Ada juga informan yang menyatakan obat langsung diberikan
perawat. Hal ini biasanya terjadi pada pasien yang baru masuk atau
keluarganya tidak terlalu tahu kondisi rumah sakit sehingga perawat
membantu mengambilkan obat, seperti kutipan wawancara dengan pasien
HL berikut :
“Perawat membantu pasien mengambilkan obat yang telah diresepkan dokter pada petugas obat, kemudian diberikan pada pasien sesuai jadwal minum obat pasien tersebut” Berdasarkan wawancara diatas maka petugas obat telah melakukan
prosedur pelayanan sesuai standar yaitu menyiapkan sediaan farmasi dan
alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep yang telah diberikan,
menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum,
mengambil obat dan pembawanya, menutup kembali wadah obat setelah
pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam
kaleng), mencatat pengeluaran obat pada kartu stok, melakukan
pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan, memanggil nama pasien,
memeriksa identitas, menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi
obat, dan menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. Hal
63
ini menunjukkan Prosedur pelayanan petugas obat sudah dilaksanakan
secara efektif
ALUR PELAYANAN PASIEN PESERTA ASKES
64
C. Pembahasan
1. Prosedur Pelayanan Dokter
Prosedur pelayanan dokter dapat dilihat pada gambar berikut :
Langkah I dokter akan mengunjungi pasien untuk melakukan
pemeriksaan sekitar pukul 09.00
langkah Ke 2 dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Pemeriksaan meliputi wawancara dengan pasien palpasi, untuk menegakkan diagnosis dokter. Dalam pemeriksaan pasien dokter didampingi perawat untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan dokter dan keluhan pasien. Dari hasil pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui jenis penyakit pasien dan memberikan pengobatan yang cocok.
Dokter memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien dan memberikan motivasi untuk cepat sembuh serta nasehat–nasehat bahwa kondisi penyakitnya tidak berat dan dapat sembuh dengan cepat
Dokter akan menuliskan resep untuk Mengobati penyakit pasien. Resep tersebut akan dibawa keluarga pasien ke apotik. Waktu pemeriksaan antara 5-10 menit Dokter selesai memeriksa pasien sekitar pukul 09.10
Gambar 3 prosedur pelayanan dokter
65
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien menyatakan bahwa
dokter melakukan pemeriksaan tiap hari tepat waktu Dokter sebagai
informan kunci mengatakan bahwa mererka mulai melakukan pemeriksaan
setiap jam 09.00. Adanya perbedaan waktu yang dinyatakan informan
pasien dengan informan kunci (dokter) disebabkan dokter memeriksa
beberapa pasien, sehingga saat pasien yang menjadi informan diperiksa
biasanya waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, namun ini masih
dikatakan tepat waktu karena pasien tersebut sejak dirawat diperiksa dokter
jam 10.00 pagi.
Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, dokter
bersikap ramah dan sopan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan
menanyakan kondisi pasien saat ini. Setelah memeriksa, dokter akan
memberikan informasi tentang penyakit pasien serta akan membuat resep
sesuai hasil diagnosa.
Prosedur pemeriksaan pasien dilakukan secara cepat dan tepat
sehingga pasien–pasien lainnya dapat diperiksa oleh dokter. Kecepatan dan
ketepatan dokter memeriksa pasien merupakan tolok ukur dari kemampuan
pelayanan dokter pada pasien. Jumlah pasien yang dirawat inap berperan
dalam kecukupan waktu dokter untuk memeriksa pasien. Jika paisen
membludak, maka dokter akan kewalahan untuk memeriksa pasien,
sebaliknya jika pasien sedikit maka dokter akan mempunyai banyak waktu
sehingga dokter mempunyai waktu untuk memberikan informasi
seperlunya tentang penyakit pasien
66
Menurut Riyadi bahwa peranan tenaga medis sebagai tenaga
pelaksana dituntut untuk lebih mengayomi masyarakat sehubungan dengan
keprofesionalannya dan dedikasinya, sehingga dapat memenuhi keinginan
masyarakat terhadap suatu pelayanan yang memuaskan. Pelayanan
kesehatan yang baik adalah suatu pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan kesehatan dan
sekaligus diinginkan baik oleh pasien atau masyarakat serta terjangkau oleh
daya beli masyarakat (Pohan, 2006).
Pada umumnya pasien menginginkan pelayanan yang mengurangi
gejala penyakitnya secara efektif dan mencegah penyakitnya bertambah
parah, sehingga mereka dapat sembuh dan dapat melaksanakan tugas
sehari-hari tanpa gangguan fisik. Sedangkan pelayanan kesehatan dari sudut
pandang petugas kesehatan adalah bebas melakukan segala sesuatu secara
profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat
sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu
peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik.
Jika pelayanan yang diberikan dokter sudah sesuai prosedur, maka
pasien akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pasien merasa
bahwa petugas telah melakukan tugasnya sesuai standar prosedur dengan
cepat dan tepat.
Ketepatan waktu dokter memeriksa pasien sesuai dengan prosedur
akan mempercepat kesembuhan pasien. Hal ini disebabakan dokter
melakukan tahap demi tahap pelayanan yaitu mulai pemeriksaan hingga
67
pemberian resep sesuai dengan diagnosa penyakit pasien sehingga pasien
akan cepat sembuh.
Menurut Payne, 2000, pelayanan pada pasien diartikan sebagai
tindakan yang dapat menghubungkan kepentingan pemberi dan penerima
jasa dalam proses pelayanan kesehatan. Hal ini sangat penting karena
berkaitan dengan jasa pelayanan kepada pasien yang menuntut pelayanan
yang baik dan cepat.
Menurut Tener dan De Toro (1992) yang menyebutkan bahwa nilai
yang paling mudah dipahami dari suatu jasa pelayanan adalah cepat (faster)
dalam artian bahwa bagaimana dokter melakukan tugasnya secara cepat,
dan tepat. Menurut Supratyo (1997) menyatakan bahwa pasien akan
membutuhkan prosedur pelayanan yang cepat, tidak berbelit-belit, sehingga
pasien dapat cepat sembuh.
2. Efektifitas Pelayanan Perawat
Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan
penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu
dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan
keperawatan yang baik tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam
program pengendalian mutu di rumah sakit.
68
Prosedur pelayanan perawat dapat dilihat pada gambar berikut :
Perawat mempersiapkan beberapa peralatan
standar untuk memeriksa kondisi pasien yaitu
tensimeter, termometer, buku rekam medik.
Pemeriksaan pasien dimulai jam 08.00
Sebelum memeriksa pasien, Perawat akan memperkenal kan diri dan menyapa pasien dengan sopan. Meminta izin untuk memeriksa kondisi vital pasien (suhu, tensi, denyut nadi) dan mendengarkan keluhan pasien.
Perawat akan memasang infu dan
memeriksa kelancaran cairan infus
Hasil pemeriksaan akan
didokuemntasikan dalam rekam medik pasien
yang akan diperlihatkan ke dokter saat dokter
melakukan pemeriksaan pasien. Obat yang
ditebus keluarga pasien di petugas obat akan
disimpan oleh perawat dan diberikan ke pasien
sesuai jadwal pemberian obat. Waktu
pemeriksaan perawat sekitar 15-20 menit.
Waktu pelayanan perawat 24 jam
Gambar 4 prosedur pelayanan Perawat
69
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat melakukan
pemeriksaan pada pasien tepat waktu, yang dimulai sekitar pukul 08.00.
pelayanan perawat meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital pasien yaitu
suhu, tekanan darah, dan nadi. Selain itu perawat juga mengecek kondisi
infus dan melakukan hal yang diperlukan menata tempat tidur pasien.
Perawat telah melakukan tugasnya sesuai prosedur yaitu saat
berkunjung ke pasien maka perawat memberikan salam dan menyapa pasien
dengan lembut, meminta izin untuk memeriksa tekanan darah, suhu tubuh
dan kondisi fisik lainnya untuk di tulis dalam rekam medik. Selain itu
perawat biasanya memberikan obat pada pasien sesuai jadwal yang telah
ditentukan dokter.
Prosedur pelayanan perawat di ruang rawat inap rumah sakit sangat
banyak. Hal ini disebabkan perawat yang harus memantau kondisi pasien
24 jam. Dokter hanya diperlukan jika kondisi pasien gawat diluar waktu
pemeriksaan rutin mereka.
Tugas perawat di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan
personal antara lain berupa pelayanan keperawatan umum dan atau spesifik
untuk sistem tubuh tertentu, pemberian motivasi dan dukungan emosi pada
pasien, pemberian obat dan lain-lain, berkomunikasi dengan dokter dan
petugas penunjang medik, mengingat perawat selalu berkomunikasi dengan
pasien setiap waktu sehingga merupakan petugas yang seyogiyanya paling
tahu tentang keadaan pasien, menjalin hubungan dengan keluarga pasien.
Komunikasi yang baik dengan keluarga/kerabat pasien akan membantu
70
proses penyembuhan pasien itu sendiri. Keluarga perlu mendapat
penjelasan-sampai batas tertentu-tentang keadaan si pasien dan
berpartisipasi aktif dalam proses penyembuhan, menjaga lingkungan
bangsal tempat perawatan (Aditama, 2002).
3. Efektifitas Pelayanan Obat
Prosedur pelayanan petugas obat dapat dilihat pada gambar berikut :
Pelayanan petugas obat dimulai pukul 08.00. Keluarga pasien yang akan menebus obat mengantri di loket petugas obat. Resep dari dokter akan diberikan ke petugas obat
Petugas obat akan mencari obat sesuai dengan resep dokter tersebut.
Petugas memberikan obat pada keluarga pasien disertai informasi penggunaannya
Keluarga Pasien akan memberikan obat ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan obat ke pasien sesuai dengan dosis dan jadwal
Gambar 4 prosedur pelayanan Petugas obat
71
Standar operasional pelayanan petugas obat adalah obat hanya
dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter dan apoteker
menganalisis secara kefarmasian. Obat adalah bahan berkhasiat dengan
nama generik. dan kebijakan dan prosedur yang tertulis harus
mencantumkan macam obat yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah
dokter, Label obat yang memadai, Daftar obat yang tersedia, Gabungan obat
parenteral dan labelnya, Pencatatan dalam rekam farmasi pasien beserta
dosis obat yang diberikan.
Pasien menyatakan bahwa prosedur pelayanan obat adalah dokter
meresepkan obat, keluarga pasien mengambil obat di apotik , kemudian
obat tersebut diberikan ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan
ke pasien saat jadwal pemberian obat tiba. Informan yang menyatakan obat
langsung diberikan perawat. Hal ini biasanya terjadi pada pasien yang baru
masuk atau keluarganya tidak terlalu tahu kondisi rumah sakit sehingga
perawat membantu mengambilkan obat.
Berdasarkan penelitian maka diketahui bahwa petugas obat telah
melakukan prosedur pelayanan sesuai standar yaitu menyiapkan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep yang telah
diberikan, menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum, mengambil obat dan pembawanya, menutup kembali wadah
obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula, mencatat
pengeluaran obat pada kartu stok, melakukan pemeriksaan akhir sebelum
dilakukan penyerahan, memanggil nama pasien, memeriksa identitas,
72
menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat, meminta pasien
untuk mengulang informasi yang telah disampaikan dan menyimpan resep
pada tempatnya dan mendokumentasikan
ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
DARI IGD DARI IRJ
PASIEN MASUK
PEMERIKSAAN PASIEN
PEMERIKSAAN DOKTER
PENUNJANG
TINDAKAN
TERAPI OBAT
DIRAWAT
PENUNJANG
DIRUJUK TIDAK
KAMAR OPERASI
PULANG
YA
APOTIK
RADIOLOGI
LABORATORIUM
73
ALUR PROSES PELAYANAN KESEHATAN PASIEN ASKES/JAMKESMAS/JAMKESDA RAWAT JALAN
PASIEN
Kartu ASKES Kartu Jamkesda KTP
LOKET PENDAFTARAN
POLIKLINIK SPESIALIS/UMUM/GIGI
TPRS
TERBIT SURAT JAMINAN
PELAYANAN GRATIS
PENUNJANG MEDIK
- LABORATORIUM
- RADIOLOGI
RUJUK KE RS LAIN
RAWAT INAP APOTEK
PULANG (SEHAT) PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI
PULANG
74
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis prosedur pelayanan
peserta ASKES di RSUD Yowari Kabupaten Jayapura, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur pelayanan dokter meliputi saat berkunjung ke pasien maka dokter
melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien untuk mengetahui
kondisi pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien,
sehingga dapat menegakkan diagnosa penyakit, memberikan informasi
kondisi penyakit pada keluarga pasien dan memberikan resep sesuai
dengan diagnosis penyakit pasien.
2. Perawat melakukan pelayanan keperawatan kepada pasien baik dengan
memeriksa kondisi fisik pasien. Perawat juga memberikan pelayanan
seperti penataan tempat tidur, dan melakukan tugas-tugas administrasi
berupa penulisan rekam medis.
3. Pelayanan petugas obat adalah memberikan obat sesuai yang diresepkan
dokter dan apoteker menganalisa secara kefarmasian. Obat adalah bahan
berkhasiat dengan nama generik. Petugas menuliskan dosis obat dan
diberikan ke pasien
75
B. Rekomendasi
1. Agar perawat dan dokter memberikan pelayanan sesuai standar prosedur
pelayanan, melakukan pemeriksaan tepat waktu dan bersikap ramah dan
sopan.
2. Pihak rumah sakit membuat kotak saran untuk menampung aspirasi,
tanggapan dan keluhan pasien agar kepuasan pasien dapat dievaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjanda Yoga. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua. UI Press. Jakarta.
Ali , Muhammad. 2000. Manajemen. Jakarta “ Erlangga
Amin Widjaja. 1995. Manajemen dan Pemasaran.Surabaya :Bina Aksara
Anita dan Retno. 2004. Pelayanan Prima. Jurnal Jendela Universitas Mulawarman. Kalimantan Timur.
Anonym. 2006. Buletin Info Askes. Artikel www.askes.co.id. Akses 23 Februari 2014. Jakarta.
________ 1984 Pelaksanaan Sistem Rujukan dalam Praktik Dokter Majalah Kesehatan Masyarakat No 2 Hal 74 - 76. Jakarta.
________ 1999. Pengantar Epidemiologi. Edisi Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta.
Berry LL, Zeithaml, Valarie A, A Parasuraman1990, Delivering Quality Service, The McGraw-Hill Companies, Inc. Singapore.
Budiarto, E. dan Anggraeni, D., 2003. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Depkes RI. 2001. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
_______ 2003.. Desentralisasi Bidang Kesehatan. Jakarta
_______, 2005. Pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan, Jakarta
Handoko. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi II. Liberty. Yogyakarta.
Hartati, Tjahjono Kuntjoro, 2007, Mutu Pelayanan Puskesmas Dengan Pembebasan Tarif Retribusi Di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara, Working Paper Series No.04, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press
Istinganah dkk. 2006. Evaluasi Sistem Pengadaan Obat dari Dana APBD Tahun 2001 - 2003 terhadap Ketersediaan dan Efisiensi Obat Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kemenkes RI, 2010, Standar Opersonal prosedur pelayanan di Rumah sakit, Jakarta
Mukti. Ali Gufron. 2004. Berbagai AHernatif Sistem Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan Indonesia. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta
Muninjaya, I Gde. 2003. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Nurhasimadunair. 2004. Penyelenggaraan Pelayanan Prima pada Jamaah Haji Indonesia. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Medan.
Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rhineka Cipta. Jakarta.
Pohan,Imbalo S, 2006, Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar – dasar Pengertian dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta
Thabrani, Abdullah. 2001. Asuransi Kesehatan di Indonesia. Edisi Pertama. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Universitas Indonesia. Depok. Jakarta
Rasyid, MR. 1998, Desentralisasi Dalam Menunjang Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Administrasi Di Indonesia.Pustaka LP3ES:Jakarta
Schemerhon John R. Jr, Management Management 2nd (Edition. Ohio: John Willey, 2009),
Sondang S, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara
Suharyono MW, Adisasmito. W. 2006. Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Pekarya Dengan Work Sampling Di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 09, No. 2 Juni 2006
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung.
Sulastomo. 2003. Manajemen Kesehatan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
_____. 2004. Asuransi Kesehatan dan Managed Care. PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Sumbawa, I Gde. 2006. Asuransi Kesehatan sebagai Media Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Majalah Mingguan GATRA. Jakarta.
Supranto. 1997. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutadji, Andari Orie. 2004. Pedoman Bagi Peserta Askes Sosial. PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Tenner, AR dan Detoro, SJ ,1992, Total Quality Management, Kanada
Tjahyono, Kuncoro. 2005. Pengembangan Managemen Kinerja Perawat dan Bidan sebagai Strategi dalam Peningkatan Mutu Klinis. Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan. Gombong. Jawa Tengah.
Veronika, Margo dkk. 2005. Perbandingan Tingkat Kepuasan Askes Wajib dan Sukarela terhadap Mutu Pelayanan Tingkat I. Artikel www.cbn.net.id.
Widjaja Amin. 1995. Manajemen dan Pemasaran.Surabaya :Bina Aksara
Widodo, Joko, 2001, Good Governance : Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Insan Cendekia, Surabaya
Wijono, Djoko. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Air Langga University Press. Surabaya.
.
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
A. Prosedur Pelayanan Dokter
1. Bagaimana ketepatan waktu periksa dokter
2. Bagaiman sikap dokter saat memeriksa anda
3. Bagaimana cara dokter memeriksa anda
4. Bagaimana penyampaian informasi tentang penyakit anda oleh
dokter
B. Prosedur Pelayanan Perawat
1. Bagaimana ketepatan waktu pelayanan perawat
2. Bagaiman sikap perawat saat melayani anda
3. Bagaiman cara perawat melayani anda
4. Bagaimana penyampaian informasi oleh perawat jika ditanya tentang
keluhan penyakit anda
C. Prosedur Pelayanan Petugas Obat
1. Bagaimana ketepatan waktu buka loket petugas obat
2. Bagaimana penyampaian informasi tentang tata cara pengambilan obat
3. Bagaiman prosedur pelayanan petugas obat saat anda mengambil obat
4. Bagaimana keterampilan petugas obat
Untuk Dokter
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Lama Kerja :
1. Setiap jam berapa anda memeriksa pasien
2. Bagaimana sikap anda dalam memeriksa pasien
3. Bagaiman cara anda menyampaikan jenis keluhan yang diderita pasien
Untuk Perawat
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Lama Kerja :
1. Setiap jam berapa anda memeriksa pasien
2. Bagaimana sikap anda dalam memeriksa pasien
3. Informasi apa yang anda berikan kepada pasien/keluarga pasien
Petugas Loket
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Lama Kerja :
1. Setiap jam berapa anda buka loket pelayanan obat
2. Apakah tersedia informasi prosedur pengambilan obat
3. Apakah anda mampu melayani keluarga pasien yang akan mengambil obat
secara cepat dan tepat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Since Loisa Sernay
Tempat dan Tanggal Lahir : Sentani, 25 Ferbruari 1983