Oleh : Belina Harnum Elvia Mawarni Puti Lara Gobah Putri Diana Putriani Dwimala “Pemeriksaan Badan Air dan Air Bersih di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat”
Feb 06, 2016
Oleh :Belina HarnumElvia Mawarni
Puti Lara GobahPutri Diana
Putriani Dwimala
“Pemeriksaan Badan Air dan Air Bersih di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Provinsi
Sumatera Barat”
PENDAHULUAN
Tugas : “Melaksanakan pemeriksaan secara Laboratorium di bidang
pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. (Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 142/Menkes/SK/1978 tanggal 28 April 1978).
Fungsi:1. Pelaksanaan pemeriksaan di laboratorium yang meliputi pemeriksaan kimia klinik, mikrobiologi, kimia
air dan lingkungan, pantologi dan imunologi.2. Pelaksanaan sistem rujukan terhadap hal-hal yang
tersebut pada point (1) pasal ini.
Tugas dan Fungsi Balai Laboratorium Kesehatan
Latar Belakang Air dan sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan
alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya. Namun air dapat juga menimbulkan
berbagai akibat gangguan kesehatan terhadap sipemakai. Ini disebabkan sifat air antara lain :
Kemampuan air untuk melarutkan bahan-bahan padat, mengabsorpsi gas-gas dan bahan cair lainnya.
Air sebagai faktor yang utama dalam penularan berbagai macam penyakit infeksi bakteri-bakteri seperti typhus,
paratyphus, dysentri baccilar, dan kolera.
Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar:
Kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah
Penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air.
Persyaratan standar kualitas air: 1. Persyaratan fisis ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan,
warna, bau maupun rasa.
2. Persyaratan kimia ditentukan oleh konsentrasi bahan-bahan kimia seperti Arsen, Clhor, Tembaga, Cyanida, Besi
dan sebagainya.
3. Persyaratan biologis ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen, maupun yang non pathogen.
Pemeriksaan Kandungan Besi dengan Metoda Fenantrolin Secara Spektrofotometer
Besi dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Umumnya besi
yang ada di dalam air terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+.
Besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dikonsumsi dalam
bentuk ion, yaitu Fe(II) dan Fe(III).
Pada umumnya kadar besi dalam makanan sekitar 0,1-3,3 mg per 100 gram-nya
Latar Belakang
Alat dan BahanAlat:
Labu Ukur 50 mlPipet tetes
Gelas kimia 50 mlPipet takar 10 ml
Pipet Gondok 1 ml dan 2 mlLabu Semprot
Hot PlateSpektrofotometer UV-Vis
Bahan:Larutan induk besi 1000 ppm
Larutan 0rtho-fenantrolinHCl p.a
Hidroksilamin HidrokloridaSodium Asetat-Asam Asetat Glacial
Akuades
Cara Kerja
50 ml sampel + 2 ml Asam Klorida pekat dan 1 ml Hidroksilamin Hidroklorida Panaskan di atas hot plate sampai volumenya tersisa 15-20 ml.
Dinginkan ke dalam labu ukur 50 ml
+10 ml Sodium Asetat-Asam Asetat Glacial dan 2 ml larutan Fenantrolim.
Tepatkan volumenya 50 ml dengan menambahkan aquades, diamkan selama 30 menit.
Ukur Absorban sampel pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 510 nm.
PEMBAHASAN
Orthofenantrolin sebagai agen pengompleks dapat berikatan dengan Fe2+ dan Fe3+ membentuk kompleks
berwarna, sehingga Fe2+dan Fe3+ dalam campuran bisa ditentukan secara langsung sebagai senyawa
kompleks dengan metode spektrofotometri. Konsentrasi Fe2+ dan Fe3+sebagai kompleks o-
fenantrolin secara simultan diukur menggunakan Spektofotometer Uv-Vis dalam suasana asam pada
panjang gelombang maksimum 428 dan 531 nm.
Dari percobaan yang telah dilakukan secara spektrofotometer, pada sampel badan air diperoleh
kadar Fe sebesar 3,358 mg/L dan 3,341 mg/L dan pada air bersih sebesar 0,452 mg/L dan 2,543 mg/L.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
416/MENKES/PER/IX/1990 dinyatakan bahwa kadar maksimum unsur besi untuk air minum adalah 0,3
mg/L dan untuk air bersih adalah 1,0 mg/L.
No Sampel Kadar Fe
0092009301110112
3,3583,3410,4522,543
Sebab tingginya kadar Fe dalam perairan adalah :1. Rendahnya pH AirNilai pH air normal (7) tidak menyebabkan masalah. Air yang mempunyai pH < 7 dapat melarutkan logam termasuk besi.
2. Adanya Gas-gas Terlarut dalam Air.Seperti: CO2 dan H2S. Beberapa gas terlarut dalam air terlarut tersebut akan bersifat korosif.
3. BakteriDipengaruhi oleh bakteri besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan dengan mengoksidasi besi sehingga larut. Seperti: bakteri Crenotrik, Leptotrik, Callitonella,
Siderocapsa dan Iain-Iain.
Kesimpulan Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Ortho-fenantrolin merupakan agen pengompleks agar diperoleh larutan berwarna dan dapat diuji secara Spektrofotometer.
Kadar besi pada sampel badan air, yakni sampel dengan kode 0092 dan
0093 sangat tinggi dan melebihi batas kadar yang ditetapkan secara SNI.
Kadar besi pada air bersih, yakni sampel dengan kode 0111 mengandung besi yang masih berada dibawah kadar maksimum yang ditetapkan SNI
sedangkan sampel dengan kode 0112 memiliki kadar besi yang cukup tinggi dan ini telah melewati batas maksimum yang ditetapkan SNI.
Argentometri adalah adalah satu metoda analisis volumetric dimana selama titrasi berlangsung terjadi reaksi pengendapan dengan pereaksi pengendap argentometri.
PENENTUAN KADAR KLORIDA DENGAN METODA ARGENTOMETRI
Pemeriksaan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Rumah
Sakit dengan Metoda Bikromat Secara Titrasi
Prosedur Kerjaa) Penyiapan Sampel
Sampel dengan COD > 50 mg/L diencerkan terlebih dahulu.
b) Pembakuan Larutan Ferro Ammonuium Sulfat (FAS)
Pipet larutan baku kalium bikromat 0,025 N masukkan ke dalam erlen meyer, tambahkan 5 mL aquadest.
Tambahkan 2 mL H2SO4.Tambahkan 3 tetes indikator feroin.Titrasi dengan FAS sampai warna merah
coklat.Hitung konsentrasi FAS.
c) Metoda Bikromat Secara Titrasi (SNI 06-6989.2-2004)
Pipet masing-masing 3 mL sampel dan blanko aquadest ke dalam tabung COD.
Tambahkan 2 mL larutan K2Cr2O7.
Tambahkan 2 mL larutan Ag2SO4-HgSO4.
Tutup tabung, dan kocok hingga homogen. Catatan: Jika larutan berwarna hijau, lakukan pengenceran.
Masukkan ke dalam COD reaktor dengan suhu 140 =C selama 2 jam.
Biarkan dingin.Pindahkan ke dalam erlenmeyer dan tabung di bilas dengan
5 mL aquadest dan masukkan ke dalam erlenmeyer.Tambahkan 1 mL H2SO4 pekat dan 3 tetes indikator feroin. Titrasi dengan FAS sampai larutan warna merah bata.
50 mL contoh uji air
+ 1 mL K2CrO4
Titrasi dengan AgNO3 sampai terbentuk endapan merak kecoklatan
Hitung kadar klorida dengan rumus
Penentuan Kadar Sulfat Pada Air Bersih dan Badan Air Secara Spektrofotometri
Konsentrasi standar maksimal yang ditetapkan oleh Dept.Kes.RI untuk SO4 dalam air adalah 200-400 mg/L
Akibat kelebiahan sulfat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan sehingga dapat menimbulkan diare.
50 Sampel +10 ml Larutan Buffer A dan Kocok
1 Sendok kristal Bacl2 ( ±1gram),Kocok dan biarkan selama 5-10 menit
Kocok dengan pengaduk magnet stirer dengan kecepatan tetap 350-500 rpm selama tepat
1menit
Ukur absorban sampel pada spetrofotometri dengan panjang gelombang 420 nm
Prosedur Kerja
SEKIAN dan TERIMAKASIH