-
B
y: B
amb
ang
Sart
on
o A
bd
urr
ahm
an
20
11
O
L E
D
Te
kn
olo
gi
[Sumber tulisan disadur dari situs OLED Technology dan Vacuum
Technology and Coating Magazine, December 2011. Teknologi proses
penyinaran dengan menggunakan bahan baku organik yang hanya
membutuhkan daya aliran arus listrik yang relatif kecil namun
memberikan hasil sumber daya pancaran sinar yang paling maksimal
saat ini the Picture is property of Sam Sung Corporation]
The Indonesian Noor Columbus, OH 43220, U.S.A.
-
2 | P a g e
Kata Pembukaan
Bayangkanlah bila kita memiliki HDTV (High Definition TV) 80
inch yang cukup lebar dan dengan ketebalan yang kurang dari
seperempat inci, mengkonsumsi daya (electrical power) lebih kecil
dibandingkan dengan kebanyakan TV yang ada di pasaran umum saat ini
dan bahkan mungkin dapat digulung ketika kita tidak menggunakannya.
Juga bayangkan bagaimana jika kita dapat memiliki HDTV yang
layarnya di pasang pada langit-langit mobil kita? Bagaimana layar
monitor dibangun ke jaket atau pakaian kita? Perangkat ini mungkin
dalam waktu dekat dapat kita konsumsi dengan bantuan teknologi yang
disebut OLED or Organic Light-Emitting Diode (Organik Dioda
Pemancar Cahaya). OLED solid-state perangkat yang terdiri dari film
tipis dari molekul organik yang dapat memancarkan cahaya dengan
mengaplikasi aliran listrik kedalam sistimnya. OLED dapat
memberikan dasar yang terang, penampilan yang tajam pada perangkat
elektronik dan yang lebih menarik lagi yaitu menggunakan daya
listrik yang kurang di bandingkan dengan konvensional dioda
pemancar cahaya (LED = Light Emitting Diode) atau layar Kristal
cair (LCD = Liquid Crystal Display) yang sudah banyak digunakan
saat ini.
Perangkat Dasar dari OLED
OLED terbuat dari bahan baku organik (yang berbasis karbon) -
bahan-bahan yang memancarkan cahaya ketika listrik dialirkan
(diterapkan) kedalam sistimnya. Karena OLED tidak memerlukan
backlight dan filter (tidak seperti layar LCD), maka OLED lebih
efisien, sederhana untuk membuatnya, dan bentuk wujudnya yang lebih
tipis. OLED memiliki kualitas gambar yang besar dengan warna
cemerlang, mempunyai tingkat respon yang cepat dan sudut pandang
yang relatif lebih lebar. Bahan baku pembuatan OLED awalnya telah
ditemukan pada tahun 1960, tetapi hanya dalam 20 tahun terakhir ini
peneliti-peneliti mulai benar-benar bekerja memfokuskan pada
pengembangan teknologinya. Seperti halnya sebuah LED, OLED adalah
suatu perangkat solid-state dari bentuk semikonduktor yang
mempunyai ketebalan antara 100 sampai 500 nanometer (nano meter, 1
nm = seper milyar meter = 0,000000001 m) atau untuk lebih jelasnya
kurang lebih 200 kali lebih kecil dari tebalnya rambut manusia.
OLED dapat memiliki baik dua lapisan atau tiga lapisan bahan
organik; dalam desain yang terakhir dikembangkan, lapisan ketiga
tadi membantu transportasi elektron dari katoda ke bagian lapisan
yang memancarkan. Dibawah ini, dapat kita lihat dan fokuskan
perhatian kita pada desain dua-lapisan.
-
3 | P a g e
Dari gambar ilustrasi diatas, suatu sistim semikonduktor OLED
terdiri dari bagian berlapis sebagai berikut:
1. Bagian dasar Substrat (plastik tembus pandangan, kaca atau
foil) - substrat dalam ilustrasi ini berfungsi mendukung sistim
perangkat OLED secara keseluruhan.
2. Anoda (transparan, tembus pandangan) - anoda ini
menghilangkan elektron (electron menambahkan "lubang elektron")
ketika arus mengalir melalui perangkat.
3. Lapisan Materi Organik - Lapisan ini terbuat dari molekul
organic atau polimer. 4. Lapisan Konduktif - Lapisan ini terbuat
dari molekul plastic organik yang berfungsi mengangkut
"lubang elektron" dari anoda. Salah satu polimer yang digunakan
dalam proses pembuatan OLED adalah polyaniline.
5. Lapisan yang Memancarkan - Lapisan ini terbuat dari molekul
plastikorganik (yang berbeda dari lapisan melakukan) yang
mengangkut elektron dari katoda, ini adalah tempat cahaya dibuat.
Salah satu polimer yang digunakan dalam lapisan memancarkan adalah
polyfluorene.
6. Katoda (dapat berbentuk atau tidak transparan tergantung pada
jenis OLED) - katoda ini berfungsi menyuntikkan elektron ketika
arus mengalir melalui perangkat.
Bagian terbesar dari manufaktur/pabrikasi dari OLED adalah
menerapkan lapisan organik untuk substrat. Hal ini dapat dilakukan
dalam tiga cara: Vakum Deposisi atau Penguapan Panas dalam Vakum
(Vacuum Thermal Evaporation = VTE) Proses
ini dilakukan dalam sebuah ruang hampa udara (vakum). - Disini
molekul-molekul organik yang lembut dipanaskan. Dan terjadilah
penguapan dan hal ini dibiarkan mengembun sebagai film tipis pada
substrat yang didinginkan. Biaya produksi dari proses ini sangat
mahal dan tidak efisien.
Deposisi Fase Uap Organik (Organic Vapor Phase Deposition =
OVPD) Proses mana dilakukan dalam sebuah ruang dengan tekanan
rendah, panas serta berdinding reactor. Disini molekul-molekul gas
pembawa mengangkut molekul-molekul organik yang kemudian diuapkan
ke atas substrat yang didinginkan - dimana molekul-molekul tadi
menyingkat/membentuk menjadi lapisan film tipis.
-
4 | P a g e
Penggunaan gas-gas pembawa dalam proses ini meningkatkan
efisiensi dan mengurangi biaya produksi OLED.
Proses Mencetak dengan Inkjet (Inkjet Printing Process) - Dengan
menggunakan teknologi inkjet,
molekul-molekul organik disemprotkan ke substrat seperti tinta
mesin cetak yang disemprotkan keatas kertas selama proses
pencetakan. Teknologi inkjet dalam perkembangannya sejauh ini yang
sangat efisien, karena mengurangi biaya produksi dari pabrikasi
OLED dan memungkinkan OLED dicetak ke film ukuran yang relatif
sangat besar. Misalnya, membuat panel HDTV sebesar 80 inch atau
bahkan yang lebih besar lagi seperti billboard elektronik.
Cara OLED Memancarkan Cahaya
Proses pemancaran cahaya oleh bahan materi OLED sangat mirip
sekali dengan proses pemancaran cahaya
oleh bahan materi LED, yaitu dengan menggunakan suatua proses
yang dikenal dengan sebutan
electrophosphorescence. Skema prosesnya, digambarkan melalui
ilustrasi dibawah ini:
-
5 | P a g e
Prosesnya adalah sebagai berikut:
Sumber daya dari baterai atau perangkat power-supply yang berisi
OLED mengalirkan tegangan OLED.
Arus listrik mengalir dari katoda ke anoda melalui lapisan
organik (dalam hal ini
arus listrik adalah aliran elektron). Katoda elektron untuk
memberikan lapisan yang
memancarkan molekul organik. Anoda menghilangkan elektron dari
lapisan konduktif molekul organik.
(Ini adalah setara dengan memberi lubang elektron ke lapisan
konduktif).
Pada batas antara lapisan yang memancarkan dan lapisan
konduktif, elektron menemukan lubang
elektron. Ketika elektron tadi menemukan lubang elektronnya,
maka elektron mengisi lubang (lubang
itu jatuh ketingkat energi dari atom yang kehilangan elektron).
Ketika hal ini terjadi, maka
elektron menyerahkan energi dalam bentuk foton cahaya.
Dengan demikianlah, OLED memancarkan cahaya sinarnya.
Warna cahaya tergantung pada jenis molekul organik di lapisan
yang memancarkan elektron-elektron
tadi. Produsen tempat beberapa jenis filmorganik pada OLED yang
sama untuk membuat menampilkan
warna.
Intensitas atau kecerahan cahaya tergantung pada jumlah arus
listrik yang diterapkan: sejauh
ini, bahkan sudah dikembangkan dengan intesitas yang lebih
terang cahayanya dengan menggunakan
daya arus listri yang sama dan relative rendah.
Model Jenis OLED: Pasif dan Aktif Matriks
Dari model jenisnya OLED diproduksi dalam jenis Pasif dan Aktif,
sebagai berikut :
Pasif Matriks OLED
Aktif Matriks OLED
Transparan OLED
Top - Emitting OLED
Fleksibel OLED (dapat digulung atupun dilipat)
Warna Putih OLED
Setiap jenisnya memiliki kegunaan yang berbeda. Pada bagian
berikut, akan dibahas setiap jenis OLED. Ilustrasi penjelasannya
gapat kita mulai dengan jenis model pasif-matriks dan aktif-matriks
OLED
-
6 | P a g e
Passive - Matrix OLED (PMOLED)
PMOLEDs memiliki lapisan strip organik dari katoda dan strip
dari anoda. Penyusunannya dalam perangkat masing-masing yaitu trip
anoda disusun tegak lurus dengan strip katoda. Persimpangan dari
katoda dan anoda membentuk piksel, mana cahaya dipancarkan. Sirkuit
eksternal berlaku saat ini untuk strip dipilih anoda dan katoda.
Hal inilah yang menentukan piksel-piksel tadi dapat diaktifkan
dimana piksel tetap dalam keadaan mati sampai adanya arus yang
disalurkan kedalamnya. Sekali lagi,kecerahan pemancaran cahaya dari
setiap piksel sebanding dengan jumlah arus yang diterapkan (lihat
ilustrasi gambar dibawah).
Active - Matrix OLED (AMOLED)
Perbedaannya dengan AMOLEDs yang memiliki lapisan penuh katoda
yang terbentuk dari molekul organik dan lapisan film tipis anoda
yang berupa transistor film tipis (TFT) array yang membentuk
matriks. Array TFT sendiri adalah sirkuit yang menentukan piksel
dapat dihidupkan untuk membentuk sebuah gambar dilayar tipisnya
(lihat ilustrasinya dibawah ini).
-
7 | P a g e
Model jenis AMOLED mengkonsumsi daya arus listri yang lebih
rendah dibandingkan dengan model jenis
PMOLED. Hal ini di sebabkan oleh susunan lapisan organik TFT
yang dipunyai oleh jenis AMOLED hanya
membutuhkan daya arus listrik yang rendah dibandingkan dengan
sirkuit listri yang digunakan secara
keseluruhan pada sitim tersebut. Dengan demikian AMOLED dipakai
oleh industry untuk memproduksi layar-
layar display yang besar.
Bahkan AMOLED mempunyai Refresh Rate yang sangat cepat, dan ini
adalah cocok sekali untuk
memproduksi gambar-gambar besar (video). Saat ini AMOLED
diproduksi untuk layar monitor computer, HDTV
layar besar dan tentunya billboard.
Keuntungan Menggunakan OLED
Tabel dibawah ini memberikan gambaran yang lebih jelas,
perbandingan antara produk OLED dengan sumber
lampu pencahayaan lainnya yang sudah ada di pasaran umum:
-
8 | P a g e
Tabel: Perbandingan Penggunaan Teknologi Penyinaran dari Lampu
(sumber Vacuum Technology & Coating)
Dapat kita lihat sendiri kesimpulannya mengapa dunia industri
panel layar tipis saat ini banyak sekali yang
sudah memutar roda arah produksinya menggunakan bahan materi
yang terbuat dari bahan dasar OLED,
karena:
o Produk Lampu yang hemat energi o Kerugian luminer nya sangat
rendah o Formulir Novel faktor o Sangat menarik dipandang dari
bentuk estetika produk baru o Dapat membuat peta skala perbandingan
untuk biaya produk yang efektif o Dilihat dari segi pencahayaan
OLED menawarkan proposisi nilai yang berbeda, namun demikian
dasar-dasar fokusnya harus ditinjau sebagai berikut:
Jangan bandingkan lampu yang satu untuk lampu lainnya Bandingkan
luminer untuk luminer Kerangka produksi (fixture) pembuatan OLED
akan lebih murah, tipis dan
menggunakan bahan baku materi organik yang relatif kecil Luminer
OLED akan lebih ringan, biaya transportasinya, sehingga lebih
rendah biaya
produksinya OLED panel tidak mengandung bahan baku yang
berbahaya
Lampu Pijar Lampu TL Lampu LED Lampu OLED (Incandescent)
(Fluorescent) Ukuran Efisiensi 17 lm / Watt 100 lm / Watt 80 - 120
lm/W: putih 100 lm/W: CRI 70
Terangnya 65 - 80 lm/W: putih
redup 71 lm/W: CRI 81
Indeks Warna (CRI 100 80 - 85 80 - warna putih 95 dgn 40
lumen/watt = Color Rendering
Index) 90 - putih redup
Faktor Lampu yang Tabung gelas yang Lampu yg punya ttk Sumber
lampu dgn area Bentuk Lainnya menyebabkan Panas solid & panjang
sumber intesitas tinggi Yg luas berupa thin film
Faktor Sangat Panas Ada kandungan Sangat panas dalam Tercatat
sebagai Keselamatan Mercurynya (Hg) pengunaan produk yang
terbaik
Kemampuan Ada, tapi bentuk Ada, tapi
Efisiensinya Ada, bahkan Efisiensinya Ada, bahkan Efisiensinya
Peredupan Cahaya Efisiensinya kecil menurun bertambah baik
bertambah baik
Faktor Kebisingan Tidak bising Bising Tidak bising Tidak
bising
Faktor Lamanya relatif sangat relatif sangat Sangat Baik Sangat
baik
Waktu Pengunaan pendek pendek
Kemampuan Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
Perubahan Warna
-
9 | P a g e
Pencahayaan dengan Diffuse yang rendah Oleh karana itu, OLED
merupakan sumber yang lebih menyenangkan secara visual, menawarkan
kenyamanan yang juga lebih baik secara visual, dan lebih
efektif
Problema Menggunakan OLED Kelihatannya OLED tampak sebagai hasil
penemuan teknologi tinggi yang luar biasa sebagai model sumber
cahaya layar lebar (panel display) termutahir. Ternyata dibalik
semua itu layar lebar yang berteknologi tinggi ini masih mempunyai
permasalahannya tersendiri:
Waktu Penggunaan (Lifetime) Lapisan film OLED yang berwarna
merah dan hijau (waktu pengunaannya = 46,000 sampai 230,000 jam)
mempunayai waktu pengunaan lebih lama dibandingkan dengan warna
biru organic yang saat ini mempunyai waktu pengunaan yang relatif
jauh lebih kecil (sekitar 14,000 jam).
Pabrikasi Proses pabrikasi untuk memproduksi OLED masih sangat
mahal sekali saat ini.
Erosi dari air Bila terjadi prosess erosi dari air, maka akan
mudah sekali permukaan dasar OLED menjadi rusak. Air dapat merusak
bahan organik yang terlapis di substratnya. Oleh karena itu, proses
penyegelan harus benar-benar diperhatikan dan terus menerus
diperbaiki. Terutama hal ini adalah penting sekali untuk manufaktur
praktis. Erosi air pada permukaan lapisan organik dapat membatasi
umur panjang dari OLED tadi.
Penggunaan OLED Sekarang & Waktu Mendatang Saat ini
penggunaan OLED dalam industri yaitu digunakan sebagai peralatan
layar kecil untuk kamera, handphone, PDA dan banyak lagi lainnya.
Di awal September 2004, Sony Corporation mengeluarkan press release
nya sebagai awal dari produksi masal untuk industri OLED screens
pada produknya model: CLIE PEG-VZ90. Ini adalah merupakan produk
pertamanya sebagi bentuk produksi personal-entertainment handhelds
(i.e.: camera, cell phone, etc).