OBSTETRI FISIOLOGIpaper ini di susun untuk salah satu tugas mata
kuliah
Oleh :Erika Irawanie ( D3E613002)Nuraini ( D3E613007)Risma
Pertiwi ( D3E613009 )Yessi Nur R.P (D3E613012)
Akademi Kebidanan Medika obginJl. Raya Lembang No 110 Bandung
Barat 2014
1. FISIOLOGI KEHAMILANA. KONSEPSI
Pembuahan (konsepsi =fertilisasi). Pembuahan adalah suatu
peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba
fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas
sampai empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami
ovulasi (peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk
dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung
kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel
sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke
serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum
dibuahi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi
yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
Setelah itu, zona pelisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat
dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua
pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari
wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot
menurunkan bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot
selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar
(silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri
pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)
B. NIDASI.Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut
trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika
blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam
masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel sel
desidua yaitu sel sel besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang
berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi. Itulah sebabnya kadang kadang pada saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya
nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus
uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel sel
blastula. Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma
membentuk entoderm dan yolk sac sedangkan sel sel yang tumbuh besar
menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah
suatu lempeng embrional (embrional plate) diantara amnion dan yolk
sac. Sel sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah
(embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah
sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel-
sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas
(sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar) Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang
cabang dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan
dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya
menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas
dihasilkan hormon hormon chorionic gonadotropin (HCG). (Rustam
Mochtar, 1998 : 19-21)
C. PROSES NIDASIPada hari keempat hasil konsepsi mencapai
stadium blastula disebut blastokista (blastocyst), suatu bentuk
yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan di bagian dalamnya
disebut massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi
janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. Dengan
demikian, blastokista diselubungi oleh suatu simpai yang disebut
trofoblas. Trofoblas ini sangat kritis untuk keberhasilan kehamilan
terkait dengan keberhasilan nidasi (implantasi), produksi hormone
kehamilan, proteksi imunitas bagi janin, peningkatan aliran darah
maternal ke dalam plasentan dan kelahiran bayi. Sejak trofoblas
terbentuk, produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG)
dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa emdometrium akan
menerina (resesif) dalam proses implantasi embrio. Trofoblas yang
mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan
endometrium dalam masa sekresi, dengan sel-sel desidua. Sel-sel
desidua ini besar-besar dan mengandung lebih banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas. Nidasi diatur oleh proses yang
kompleks antara trofoblas dan endometrium. Di satu sisi trofoblas
mempunyai kemampuan invasi yang kuat, disisi lain endometrium
mengontrol invasi trofoblas dengan menyekresikan faktor-faktor yang
aktif setempat (local) yaitu inhibitor cytokines dan protease.
Keberhasilan nidasi dan plasentasi yang normal adalah hasil
keseimbangan proses antara trofoblas dan endometrium.
Dalam perkembangan diferensiasi trofoblas, sitotrofoblas yang
belum berdiferensiasi dalam berkembang dan berdiferensiasi menjadi
3 jenis, yaitu :1. Sinsiotrofoblas yang aktif menghasilkan hormon2.
Trofoblas jangkar ekstravili yang akan menempel pada endometrium3.
Trofoblas yang invasif
Infasi trofoblas diatur oleh pengaturan kadar hCG.
Sinsiotrofoblas menghasilkan hCG yang akan mengubah sitotrofoblas
menyekresi hormon yang noninvasif. Trofoblas yang semakin dekat
dengan endometrium menghasilkan kadar hCG yang semakin rendah, dan
membuat trofoblas berdiferensiasi dalam sel-sel jangkar yang
menghasilkan protein perekat plasenta yaitu trophouteronectin.
Trofoblas-trofoblas invasif lain yang melepas dan bermigrasi ke
dalam endometrium dan miometrium akan menghasilkan protease dan
inhibitor protease yang diduga memfasilitasi proses invasi ke dalam
jaringan maternal.Kelainan dalam optimalisasi aktivitas trofoblas
dalam proses nidasi akan berlanjut dengan berbagai penyakit dalam
kehamilan. Apabila invasi trofoblas ke arteri spiralis maternal
lemah atau tedak terjadi, maka arus darah uteroplasenta rendah dan
menimbulkan sindrom preeklamsia. Kondisi ini juga akan menginduksi
plasenta menyekresikan substansi vasoaktif yang memicu hipertensi
maternal. Kenaikan tekanan darah ibu dapat merusak arteri spiralis
dan tersumbat, sehingga menjadi infark plasenta. Sebaliknya, invasi
trofoblas yang tidak terkontrol akan menimbulkan penyakit trofoblas
gestasional seperti mola hidatidosa dan koriokarsinoma.Dalam
tingkat nidasi, trofoblas antara lain menghasilkan hormone human
chorionic gonadotropin meningkat sampai kurang lebih hari ke- 60
kehamilan untuk kemudian turun lagi. Diduga bahwa fungsinya adalah
mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus, dan menghasilkan
terus progesterone sampai plasenta dapat membuat cukup progesterone
sendiri. Hormone korionik gonadotropin inilah yang khas untuk
menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormone tersebut dapat ditemukan
dalam air kemih ibu hamil.Blastokista dengan bagian yang mengandung
massa inner cell aktif mudah masuk ke dalam lapisan desidua, dan
luka pada desidua kemudian menutup kembali. Kadang-kadang pada saat
nidasi yakni masuknya ovum ke dalam endometrium terjadi perdarahan
pada luka desidua (tanda Hartam).Pada umunya blastokista masuk ke
endometrium dengan bagian dimana massa inner cell berlokasi.
Dikemukakan bahwa hal ini ialah yang menyebabkan tali pusat
berpangkal sentral atau parasentral. Bila sebaliknya dengan bagian
lain blastokista memasuki endometrium , maka terdapatlah tali pusat
dengan insersio valementosa. Umumnya nidasi terjadi di dinding
depan atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi
ini terjadi, barulah dapat disebut adanya kehamilan.Setelah nidasi
berhasil, selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang
di dalam endometrium. Embrio ini selalu terpisahkan dari darah dan
jaringan ibu oleh suatu lapisan sitotrofoblas (mononuclear
trophoblas) di sisi bagian dalam dan sinsiotrofoblas (multinuclear
trophoblas) di sisi bagian luar. Kondisi ini kritis tidak hanya
untuk pertukaran nutrisi, tetapi juga untuk melindungi janin yang
bertumbuh dan berkembang dari serangan imunologik maternal. Bila
nidasi telah terjadi, mulailah diferensiasi sel-sel blastokista.
Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat pada ruang eksoselom,
membentuk endoterm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar
menjadi ectoderm dan membentuk ruang amnion.denga ini, di dalam
blastokista terdapat suatu embrional plate yang membentuk antara
dua ruangan, yakni ruangan amnion dan yolk sac.Pertumbuhan embrio
terjadi dari embrional plate yang selanjutnya terdiri atas tiga
unsure lapisan, yakni sel-sel ectoderm, mesoderm, dan entoderm.
Sementara itu ruang amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak
eksoselom; akhirnya dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas
antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan body stalk,
dan merupakan hubungan antara ruang amnion dan embrio dan dinding
trofoblas. Body stalk menjadi tali pusat. Yolk sac dan alantois
pada manusia tidak tumbuh terus, dan sisa-sisanya dapat ditemukan
dalam tali pusat.Dalam tali pusat sendiri yang berasal dari bodu
stalk, terdapat pembuluh-pembuluh darah sehingga ada yang
menamakannya vascular stalk. Dari perkembangan ruang amnion dapat
dilihat bahwa bagian bawah tali pusat berasal dari lapisan amnion.
Di dalamnya terdapat jaringan lembek, selei Wharton, yang berfungsi
untuk melindungi 2 arteria umbilikalis dan 1 vena umbilikalis yang
berada di dalam tali pusat. Kedua arteri dan satu vena tersebut
menghubungkan satu sistem kardiovaaskular janin dengan plasenta.
Sistem kardiovaskular janin dibentuk pada kira-kira minggu ke-10.
Organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke-12, dan disusul
oleh massa fetal dan perinatal. Ciri-ciri tersebut perlu diketahui
jika pada abortus ingin diketahui tuanya kehamilan.
D. URAIAN PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA1. Pembelahan /
Perkembangan Awal Embrio2. Setelah terbentuk zigot, maka beberapa
jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga terbentuk dua
blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan
terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil
konsepsi berada dalam stadium morula.3. Setelah sampai di stadium
Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang
akhirnya terbentuk blastokista.Sekumpulan sel yang ada didalam
blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista
diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut
trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam
endometrium.
E. PERKEMBANGAN EMBRIO TINGKAT LANJUT1. Perkembangan bulan
pertama sampai ke 2Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala,
karena otak sedang berkembang. Jantung mulai berdetak, dan dapat
dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit
pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang
nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi
pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil
menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3Pada tahap ini, bagian muka
pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan
mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah.
Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada
sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat
garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga
mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak,
paru-paru, hati, ginjal, usus.
3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4Dua belas minggu setelah
proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ
badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami
pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung
berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat
ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar
dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.
4. Perkembangan bulan ke 5-6Pada masa ini janin tumbuh dengan
cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan kepala
lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah
terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu
ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk
pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit
peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan.
Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.
5. Perkembangan bulan ke 7-8Janin kini bergerak dengan penuh
semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga
mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering
berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam
hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak
mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30,
panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahirPada minggu ke 35 terjadi
proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap
ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya
terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum
kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut masuk
pintu atas panggul, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu
atas panggul sampai kelahiran dimulai.
F. PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT KEHAMILAN Dengan terjadinya
kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan
hormone somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan
perubahan pada: 1. Rahim atau uterus Selama kehamilan uterus akan
beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin,
plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan
yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan
dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu
setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai
berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan,
uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,
plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume
totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih
dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2008).
2. Vagina (liang senggama) Selama kehamilan peningkatan
vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot
di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat bewarna
keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan
hipertrofi dari sel-sel otot polos.3. Ovarium Proses ovulasi selama
kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel
ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam
jumlah yang relative minimal (Prawirohardjo, 2008). 4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat
dilepaskan dari pengaru hormone saat kehamilan, yaitu estrogen,
progesterone, dan somatromatropin (Prawirohardjo, 2008). 5.
Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain: 1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah
sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim. 2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan
vena pada sirkulasi retro-plasenter. 3) Pengaruh hormon estrogen
dan progesteron semakin meningkat. Akibat dari faktor tersebut
dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:
a. Volume darah Volume darah semakin meningkat di mana jumlah
serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga
terjadi semacam pengenceran darah ( hemodilusi ), dengan
puncaknyapada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah
sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah
jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah
mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap
penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil
dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada
postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai
kelima.
b. Sel darah Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk
dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan
sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga
terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih
meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan
hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan
dapat mencapi 4 kali dari angka normal.
c. Sistem respirasiPada kehamilan terjadi juga perubahan sistem
respirasi untuk dapat memnuhi kebutuhan O 2. Disamping itu terjadi
desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan
kebutuhan O 2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam
sekitar 20-25% dari biasanya.
d. Sistem pencernaanTerjadi peningkatan asam lambung karena
pengaruh estrogen.
e. Traktus urinariusPada bulan-bulan pertama kehamilan kandung
kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul,
keluhan itu akan timbul kembali.
f. Perubahan pada kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi
perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga
akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal
dengan nama striae gravidarum .
g. Metabolisme Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
Sebgaian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari
uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia
puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia
postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc (Zn) sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa peneliatian
menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. (Prawirohardjo, 2008).
2. PLASENTAA.PENGERTIAN PLASENTAPlasenta berperan penting dalam
pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi.Plasenta
atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat
kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama janin dan akan
lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari
konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi sperma.Sel telur
yang dibuahi sperma itu kelak akan berkembang menjadi janin, air
ketuban, selaput ketuban, dan plasenta. Plasenta berbatasan dan
berhubungan dengan selaput ketuban. Di dalam selaput terdapat
kantong amnion (ketuban), di mana di dalamnya terdapat bayi
berada.Plasenta dikenal juga dengan istilah uri/tembuni.Plasenta
merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan
janin.Plasenta merupakan alat pertukaran zat antara ibu
danjanin.
B. FUNGSI PLASENTAFungsi plasenta adalah mengusahakan janin
tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya
penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke
janin, dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke
peredaran darah ibu.Plasenta juga dapat dilewati kuman-kuman dan
obat-obatan tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu
ke janin dan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas
plasenta.Berikut ini adalah fungsi dari plasenta diantaranya :1.
Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin2. Ekskresi :
mengalirkan keluar sisa metabolisme janin3. Respirasi : memberikan
O2 dan mengeluarkan CO2 janin4. Endokrin :menghasilkan
hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya
(cari / baca sendiri).5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.7. Proteksi :
barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah
terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
Hormon yang dihasilkan plasenta antara lain adalah: a) Human
chorionic gonadotropin (HCG)b) Chorionic somato-mamatropin
(placental lactogen)c) Estrogend) Progesterone) Chorionic
thyrotropin dan relaxin f) Hormon-hormon lain
C. BENTUK DAN UKURAN PLASENTA1. Plasenta berbentuk bundar atau
hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm.2. Berat
plasenta rata-rata 500 gram.3. Plasenta yang terlalu besar
(plasentamegali) dapat ditemukan bila wanita terinfeksi sifilis
atau bila bayi mengalamieritoblatosis(Rh-sensitisasi dari bayi).4.
Plasenta yang kecil ditemukan dalam kehamilan yang normal tetapi
juga ditemukan pada retardasi pertumbuhan dalam rahim.5. mumnya
plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu dengan ruang
amnion telah mengisi seluruh kavum uteri.6. Meskipun ruang amnion
membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion
hanya menempel saja, tidak sampai melekat pada korion.
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16
minggu.Plasenta dewasa / lengkap yang normal :1. bentuk bundar /
oval2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.3. berat rata-rata 500-600
g4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat
di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi /
marginalis.5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol
(kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis.6. di sisi
janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.7. sirkulasi darah
ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai
600-700 cc/menit (aterm).
D. TIPE PLASENTA
a.Menurut bentuknya :1. Plasenta normal2. Plasenta membranasea
(tipis)3. Plasenta suksenturiata (satu lobus terpisah)4. Plasenta
spuria5. Plasenta bilobus (2 lobus)6. Plasenta trilobus (3 lobus)b.
Menurut perlekatan pada dinding rahim:1. Plasenta adhesiva
(melekat)2. Plasenta akreta (lebih melekat)3. Plasenta inkreta
(sampai ke otot polos)4. Plasenta perkreta (sampai ke serosa)
E.LETAK PLASENTA DALAM RAHIM1. Letak plasenta umumnya di depan
atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus
uteri.2. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.3. Plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar
dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari korion,
dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua
basalis.
F. BAGIAN BAGIAN PLASENTA
A. Bagian janin (fetal portion)1. Terdiri dari korion frondosum
dan villi2. Villi dari uri yang matang terdiri atas:a) Villi
korialisb) Ruang-ruang interviller:Darah ibu yang berada di ruang
interviller berasal dari arteri spiralis yang berada di desidua
basalis. Pada sistole, darah dipompa dengan kekuatan 70-80 mmHg ke
dalam ruang interviller, sampai pada lempeng korionik (chorionic
plate) pangkal dari kotiledon-kotiledon.Darah tersebut membasahi
semua villi koriales dan kembali perlahan-lahan ke pembuluh balik
(vena-vena) di desidua dengan tekanan 8 mmHg.a. Pada bagian
permukaan janin, uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Di
bawah lapisan amnion ini berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali
pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan
janin.B. Bagian maternal (maternal portion)1. Terdiri atas desidua
kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon (15-20
buah).2. Desidua basalis pada uri matang disebut lempeng korionik
(basal), di mana sirkulasi utero-plasenter berjalan ke ruang-ruang
intervilli melalui tali pusat.3. Jadi, sebenarnya peredaran darah
ibu dan janin adalah terpisah.4. Pertukaran terjadi melalui
sinsitial membran yang berlangsung secara osmosis dan alterasi
fisiko-kimia.
G. TALI PUSATTali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian
permukaan janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari
(diameter 1-2,5 cm). Tercatat pernah dijumpai tali pusat terpendek
: cm dan terpanjang 200cm. Stuktur terdiri dari: 2 aa umbilikalis 1
v.umbilikalis selei wharton.
H. PEMBENTUKAN DAN FISIOLOGI PLASENTAVilli terdapat diseluruh
permukaan blastosis. Dengan semakin membesarnya blastosis, desidua
superfisial (desidua kapsularis ) akan tertekan dan kehamilan
semakin mengembang kearah dalam cavum uteri.Perkembangan desidua
kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal
ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan.
Permukaan blastosis menjadi halus dan bagian korion ini disebut
Chorion Laeve.Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami
pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagaiChorion
Frondusum.Dengan semakin luasnya ekspansi blastosis, desidua
kapsularis menempel dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi
obliterasiTrofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi
desidua. Pada proses ini, kelenjar dan stroma akan rusak dan
pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi
membentuk sinusoid.Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang
disebutsitotrofoblasdan lapisan sinsitium yang
disebutsinsitiotrofoblas.Struktur yang disebutvilli chorialisini
terendam dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang semakin lanjut,
struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan viili membelah
dengan cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang
vasa umbilkalis membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan
permukaan epitel trofoblas. Sebagian besar cabang villi chorialis
yang disebut sebagaivilli terminalismengapung dengan bebas dalam
darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan
produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan
maternal dan disebut sebagai"anchoring villi"..Struktur dan
hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar
penampangnya. Dengan semakin lanjutnya kehamilan, hubungan antara
vaskularisasi trofoblas dan maternal menjadi semakin erat.
Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis maternal yang
berasal dari ruang intervillousPerubahan fisiologi yang berakibat
dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium. Perubahan ini
berakibat konversi pasokan darah uteroplasenta kedalam
vaskularisasi yang bersifatlow resistance high flow vascular
bedyang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra
uterin.Kegagalan invasi trofoblas akan menyebabkan penyakit
hipertensi dalam kehamilan HDKatau pertumbuhan janin terhambat
PJT.
Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien sisa
metabolisme hormon dan CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat
dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu dan anak menjadi
semakin tipis.Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis
sirkulasi danplacental barrierpada akhir kehamilan terletak di
microvilli sinsitiotrofoblas yang memperluas permukaan transfer
nutrien dan lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan mesoderm
janin akan semakin tipis dan vas dalam villus mengalami
dilatasi.Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram
yang berwarna merah dengan tebal 2 -3 cm pada daerah insersi
talipusat. Berat saat aterm 500 gramTalipusat berisi dua arteri dan
satu vena dan diantaranya terdapatWharton Jelly yang bertindak
sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah
tertekan atau terlipat, umumnya berinsersi di bagian parasentral
plasenta.
I. PERKEMBANGAN PLASENTASelama aposisi dan invasi epitel
endometrium, sel trophoblas berproliferasi menghasilkan 2 lapis
trophoblas. Lapisan dalam disebut sititrophoblas, merupakan sel
mononuklear dengan batas sel yang tegas, disebut juga dengan sel
Langhan.Lapisan luar disebut sinsitiotrophoblas, berupa sel
multinuklear dengan batas sel yang tidak tegas, berasal dari
lapisan sitotrophoblas. Lapisan sinsititophoblas berproliferasi
dengan cepat, membentuk massa yang solid dana menebal. Periode
perkembangan ini disebut prelacunar stage Wiskocki dan
Streeter.Pada hari ke 10-13 pasca ovulasi vakuola kecul muncul
dalam lapisan sinsitiotrophoblas, dan merupakan awallacunar stage.
Vakuola tumbuh dengan cepat dan bergabung membentuk satu lakuna,
yang merupakan prekursor pembentukan ruang intervillosa. Lakuna
dipisahkan oleh pita trabekula, dimana dari trabekula inilah
nantinya villi berkembang. Pembentukan lakuna membagi triphoblas
kedalam 3 lapisan yaitu primary chorionic plate (sebelah dalam),
sistim lakuna bersama trabekula dan trophoblastic shell (sebelah
luar). Aktifitas invasif lapisan sinsitiotrophoblas menyebabkan
disintegrasi pembuluh darah endometrium (kapiler, arteriole dan
arteria spiralis). Kalau invasi terus berlanjut maka pembuluh darah
pembuluh darah ini dilubangi, sehingga lakuna segera dipenuhi oleh
darah ibu. Pada perkembangan selanjutnya lakuna yang baru terbentuk
bergabung dengan lakuna yang telah ada dan dengan demikian terjadi
sirkulasi intervillosa primitif. Peristiwa ini menandai
terbentuknya hemochorial placenta, dimana darah ibu secara langsung
meliputi trophoblas.
Peningkatan proliferasi sinsitiotrophoblas diikuti dengan fusi
sinsitium, akibatnya trabekula yang tumbuh dan cabang-cabang
sinsitium menonjol ke dalam lakuna membentukvilli primer. Selain
terjadi peningkatan dalam hal panjang dan diameter, primary villi
juga diinvasi oleh sitotrophoblas. Kedua proses ini menandai
mulainya villous stage dari perkembangan plasenta. Dengan
proliferasi lebih lanjut terbentuk percabangan primary villi, yang
merupakan awal pembentukan villous tree primitif; dan pada saat
yang bersamaan sistim lakuna berubah menjadi ruang
intervillus.Sementara itu perkembangan jaringan mesenkim
ektraembrional meluas sampai kedalam villi sehingga terbentuk villi
sekunder. Setelah angiogenesis terjadi dari inti mesenkim in situ,
villi yang terjadi dinamakan villi tertier. Bila pembuluh darah
pada villi ini telah berhubungan dengan pembuluh darah embrio, maka
akan terciptalah sirkulasi fetoplasenta yang komplit. Pada
minggu-minggu selanjutnya terjadi maturasi dan pertumbuhan lebih
lanjut cabang-cabang villi dengan penanaman mesenkim pada
cabang-cabang baru yang diikuti oleh angiogenesis.
Pada perkembangan plasenta yang telah sempurna terdapat 2 sistim
sirkulasi darah yaitu sirkulasi uteroplasental (sirkulasi maternal)
dan sirkulasi fetoplasental. Kedua sirkulasi ini dipisahkan oleh
membrana plasenta (placental berrier) yang terdiri dari lapisan
sinsitiotrophoblas, sitotrophoblas, membrana basalis, stroma villi
dan endotel kapiler. Sirkulasi utero plasental yaitu sirkulasi
darah ibu di ruang intervilus.Diperkirakan aliran darah ini sebesar
500-600 ml permenit pada plasenta yang matur. Sirkulasi
fetoplasental adalah sirkulasi darah janin dalam
villi-villi.Diperkirakan aliran darah ini sekitar 400 ml per menit.
Aliran darah ibu dan janin ini bersisian, tapi dalam arab yang
berlawanan. Aliran darah yang berlawanan ini ( counter current
flow) ini memudahkan pertukaran material antara ibu dan janin.
Setelah mencapai batas usia tertentu, plasenta mengalami
penuaan, ditandai dengan terjadinya proses degeneratif pada
plasenta. Proses ini meliputi komponen ibu maupun janin. Perubahan
pada villi meliputi : 1),. Pengurangan ketebalan sinsitium dan
munculnya simpul sinsitium (agregasi sinsitium pada daerah kecil
pada sisi villi, 2). Hilangnya sebagian sel-sel Langhans, 3).
Berkurangnya jaringan stroma termasuk sel Hofbauer, 4) obliterasi
beberapa pembuluh darah dan dilatasi kapiler, 5). Penebalan
membrana basalis endotel janin dan sitotrophoblas, dan 6) deposit
fibrin pada permukaan villi. Perubahan pada desidua berupa deposit
fibrinoid yang disebut lapisan Nitabuch pada bagian luar
sinsitiotrophoblas, sehingga menghalangi invasi desidua selanjutnya
oleh trophoblas. Pada ruang intervillus juga terjadi degenerasi
fibrinoid dan membentuk suatu massa yang melibatkan sejumlah villi
disebut dengan white infarct, berukuran dari beberapa milimeter
sampai satu sentimeter atau lebih. Klasifikasi atau bahkan
pembentukan kista dapat terjadi daerah ini. Dapat juga terjadi
deposit fibrin yang tidak menetap yang disebut Rohrs stria pada
dasar ruang intervillus dan disekitar villi.
3. SIRKULASI MATERNAL DAN FETAL YANG TERJADI PADA TRANSPORT
PLASENTA3.1 SIRKULASI MARTENALAwalnya, ovum tampak ditutupi oleh
rambut halus, yang berisi tonjolan dari lapisan trofoblas. Tonjolan
ini berproliferasi dan membentuk percabangan sejak tiga minggu
setelah fertilisasi membentuk vili korionik.Vili meluruhkan dinding
pembuluh darah maternal pada saat memasuki desidua, membuka dinding
pembuluh darah tersebut untuk membentuk genangan darah maternal
tempat vili mengapung. Pembuluh darah yang terbuka disebut sinus,
dan area di sekitar vili disebut ruang darah. Darah maternal
bersikulasi secara lambat, memberi kesempatan pada vili untuk
menyerap makanan dan oksigen, serta mengekskresi zat sisa.
Vili-vili ini disebut vili nutritif. Beberapa vili menempel lebih
dalam pada desidua dan disebut vili pengait.Setiap vili korionik
merupakan struktur bercabang yang muncul dari satu batang. Pusatnya
terdiri atas mesoderm dan pembuluh darah janin, percabangan arteri
dan vena umbilikalis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan tunggal sel
sitotrofoblas dan lapisan eksternal vili, yaitu sinsitiotrofoblas.
Hal ini berarti bahwa keempat lapisan jaringan tersebut memisahkan
darah maternal dari darah janin serta mencegah tercampurnya kedua
sirkulasi tersebut, kecuali jika terdapat kerusakan vili.
A. SIRKULASI MELALUI PLASENTADarah janin, mengandung sedikit
oksigen, dipompa oleh jantung janin menuju plasenta melalui arteri
umbilikalis, dan diangkut sepanjang percabangannya ke kapiler vili
korionik. Setelah membuang karbon dioksida dan menyerap oksigen,
darah kembali ke janin melalui vena umbilikalis. Darah maternal
dikirim ke dasar plasenta di dalam desidua oleh arteri spiral dan
mengalir ke dalam ruang darah disekitar vili. Arah aliran darah
tersebut dianggap serupa dengan arah air mancur, darah mengalir ke
atas dan membasahi vilus pada saat bersirkulasi di sekelilingmnya
dan mengalir kembali kecabang vena uterine. Sirkulasi
retroplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan
tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di
dasar desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah
aliran mirip mata air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus
saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam
cabang-cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen
dan nutrien.
Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi
tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah
janin dan maternal adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan
pinositosis.Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan
antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan
imunitas pasif sementara pada janin. Obat-obatan, alkohol, polutan
lingkungan, virus dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan
bebas dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.sebagian zat ini
disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek
lahir.
3.2 SIRKULASI FETALKunci untuk memenuhi sirkulasi janin adalah
fakta bahwa oksigen diperoleh dari plasenta. Selain itu, plasenta
adalah sumber nutrisi dan tempat eliminasi zat sisa. Pada saat
lahir, terdapat perubahan yang dramatis pada situasi ini dan
perubahan yang sangat harus terjadi. Oleh karena itu, semua
struktur pascanatal harus ada pada tempatnya dan siap mengambil
alih. Terdapat beberapa struktur sementara selain plasenta itu
sendiri dan tali pusat, dan struktur ini memungkinkan sirkulasi
janin mengambil alih sambil memungkinkan terjadinya perubahan pada
saat lahir.A. VENA UMBILIKALIS. Vena ini berasal dari tali pusat
sampai bagian bawah hati dan membawa darah yang kaya oksigen dan
nutrisi. Vena ini mempunyai satu cabang yang menghubungkannya
dengan vena porta dan menyuplai hatiB. DUKTUS VENOSUS ( dari vena
ke vena ) . Duktus ini menghubungkan vena umbilikalis dengan vena
kava inferior. Pada duktus ini, darah bercampur dengan darah yang
terdeoksigenasi yang kembali dari bagian bawah tubuh. Oleh karena
itu, darah yang mengalir ke seluruh tubuh sebagaian sudah mengalami
oksigenasi yang baik
C. FORAMEN OVALE (lubang oval). Foramen ini merupakan lubang
sementara yang berada di antara atrium, yang memungkinkan sebagian
besar darah dari vena kava inferior dapat masuk ke dalam atrium
kiri. Alasan pengalihan ini adalah agar darah tidak perlu mengalir
melalui paru-paru untuk mengumpulkan oksigen
D. DUKTUS ARTERIOSUS ( dari arteri ke arteri ) Duktus ini
berasal dari bifurkasi arteri pulmonalis ke aorta desenden, masuk
tepat di luar titiok temapt arteri subklavia dan arteri karotis
berada.E. ARTERI HIPOGASTRIKA. Percabangan ini berasal dari arteri
iliaka interna dan menjadi arteri umbilikalis saat percabangan ini
memasuki tali pusat. Percabangan ini mengembalikan darah ke
plasenta.
Darah memerlukan waktu sekitar setengah menit untuk bersirkulasi
dan melakukan proses berikut. Dari plasenta, darah mengalir
sepanjang vena umbilikalis melewati dinding abdomen ke permukaan
bawah hati. Pembuluh darah ini adalah satu-satunya pembuluh darah
di dalam janin yang membawa darah yang tidak tercampur. Duktus
venosus membawa darah ke vena kava inferior tempat darah bercampur
dengan darah dari tubuh bagian bawah. Dari sini darah mengalir ke
atrium kanan dan sebagian besar diarahkan melalui foramen oval eke
dalam atrium kiru. Mengikuti rute normalnya, darah memasuki
ventrikel kiri dan masuk ke aorta. Jantung dan otak masing-masing
menerima suplai darah yang relative terolsigenasi dengan baik
karena arteri coroner dan karotis adlah cabang pertama dari aorta.
Lengan juga mendapatkan suplai darah melalui arteri subklavia, hal
inilah yang menyebabkan lengan lebih terbentuk daripada tungkai
saat lahir. Darah yang dikumpulkan dari bagian atas tubuh kembali
ke atrium kanan dalam vena kava superior. Darah ini telah mengalami
deplesi oksigen dan nutrisi. Aliran darah ini menembus aliran yang
masuk dari vena kava inferior dan mengalir ke dalam ventrikel
kanan. Dua aliran ini tetap terpisan karena bentuk atrium yang
berbeda, tetapi terdapat pencampuran sekitar 25% darah, yang
memungkinkan sedikit oksigen dan makanan dibawa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Hal ini diperlukan untuk
perkembangannya. Namun demikian, hanya sejumlah kecil darah yang
memasuki arteri pulmonalis yang dibutuhkan oleh paru-paru. Sisanya
mengalir melalui duktus arteriosus sampai ke aorta. Darah terus
mengalir sepanjang aorta dan meskipun rendah oksigen, darah ini
cukup untuk menyuplai organ tubuh lainnya dan tungkai. Arteri
iliaka interna menuju ke dalam arteri hipogastrika, yang
mengembalikan darah ke plasenta melalui arteri umbilikalis. Darah
yang tersisa menyuplai ekstremitas bawah dan kembali ke vena kava
inferior.
KESIMPULANproses konsepsi1. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi).
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan
sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada
hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus menstruasi.1.
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.1. Proses Nidasi
1. Perkembangan Embrio Manusia1. Pembelahan / Perkembangan Awal
Embrio1. Setelah terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian
terjadi pembelahan zigot sehingga terbentuk dua blastomer. Dalam
tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan terbentuk sekelompok
blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada dalam
stadium morula.1. Setelah sampai di stadium Morula, terjadi
akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya terbentuk
blastokista. Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut
massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista diluarnya
dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas
(Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam
endometrium.
Pembentukan dan perkembangan plassentaplasenta berperan penting
dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup
bayi.Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada
minggu keempat kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama
janin dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan
bagian dari konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi
sperma.Plasenta diduga berperan sebagai sawar (penghalang) dari
semua zat-zat di luar tubuh. Namun pada beberapa keadaan, plasenta
tidak dapat menjaga bayi dari pemajanan terhadap zat-zat yang
digunakan oleh ibu hamil. Alkohol, obat-obatan, substansi lainnya
(seperti nikotin), serta berbagai vitamin dan mineral dapat
menembus plasenta masuk ke dalam tubuh bayi. Itulah yang
menyebabkan ibu hamil diperingatkan untuk menghindari berbagai
pemajanan zat-zat asing selama kehamilan.Plasenta bukan sekedar
organ untuk transport makanan yang sederhana, tetapi juga mampu
menseleksi zat-zat makanan yang masuk dan proses lainnya ke janin.
Suplai zat-zat makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung pada
jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan
yang diangkutnya. Efisiensi plasenta dalam mengkonsentrasikan,
mensintesis, dan transport zat-zat makanan akan menentukan suplai
makanan ke janin. Janin yang mengalami malnutrisi pada umumnya
disebabkan oleh gangguan suplai makanan dari ibu, misalnya pada
kelainan pembuluh darah plasenta yang berakibat berkurangnya
transport zat-zat makanan melalui plasenta.Plasenta sangat penting
artinya bagi kehamilan dan tetap akan penting sampai kelahiran si
bayi. Pada waktunya, ketika rahim mengecil setelah bayi lahir,
plasenta akan terlepas dari rahim dan
Sirkulasi maternal dan fetala. sirkulasi melalui plasentaDarah
janin, mengandung sedikit oksigen, dipompa oleh jantung janin
menuju plasenta melalui arteri umbilikalis, dan diangkut sepanjang
percabangannya ke kapiler vili korionik. Setelah membuang karbon
dioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena
umbilikalis. Darah maternal dikirim ke dasar plasenta di dalam
desidua oleh arteri spiral dan mengalir ke dalam ruang darah
disekitar vili. Arah aliran darah tersebut dianggap serupa dengan
arah air mancur, darah mengalir ke atas dan membasahi vilus pada
saat bersirkulasi di sekelilingmnya dan mengalir kembali kecabang
vena uterine. Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena aliran darah
arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan
tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai
30mmHg.
b. sirkulasi fetalKunci untuk memenuhi sirkulasi janin adalah
fakta bahwa oksigen diperoleh dari plasenta. Selain itu, plasenta
adalah sumber nutrisi dan tempat eliminasi zat sisa. Pada saat
lahir, terdapat perubahan yang dramatis pada situasi ini dan
perubahan yang sangat harus terjadi. Oleh karena itu, semua
struktur pascanatal harus ada pada tempatnya dan siap mengambil
alih. Terdapat beberapa struktur sementara selain plasenta itu
sendiri dan tali pusat, dan struktur ini memungkinkan sirkulasi
janin mengambil alih sambil memungkinkan terjadinya perubahan pada
saat lahir.