S OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER IN CHILDREN AND ADOLESCENTS Georgina Krebs, Isobel Heyman Pembimbing: dr. Sutantri, Sp. KJ. KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS IISLAM SULTAN AGUNG RSJ Prof. dr. Soerojo MAGELANG
S
OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER
IN CHILDREN AND ADOLESCENTS
Georgina Krebs, Isobel Heyman
Pembimbing:dr. Sutantri, Sp. KJ.
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS IISLAM SULTAN AGUNG
RSJ Prof. dr. SoerojoMAGELANG
ABSTRAK
Obsessive-compulsive disorder (OCD) = Penyakit Obsesif Kompulsif: Obsesi Kompulsi
Ulasan ini membahas: Epidemiologi Penyebab & mekanisme OCD Diagnosa banding OCD Penilaian & Diagnosis OCD Pengobatan OCD
EPIDEMIOLOGI OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER (OCD)
OCD -> gagasan pikiran mengganggu, tidak diinginkan dan menetap yang mendesak (obsesi) dan terdapat perilaku repetitif untuk melakukannya (kompulsi).
Jarang terjadi di masa muda. Prevalensi pada anak dan remaja ± 0,25%-4%. Kronis dan dapat menyebabkan gangguan dalam
berbagai aspek.
ETIOLOGI OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER (OCD)
Masih belum diketahui. Studi terkini pada kembar mendukung adanya
keterkaitan genetik sebanyak 45%-65% kasus OCD dibanding depresi dan gangguan cemas lainnya.
Gen yang berperan adalah serotonergik, dopaminergik dan sistem glutamatergic.
Studi neuropsikologi -> hiperaktivasi korteks orbitofrontal -> memediasi obsesi dan kompulsi.
Terjadi peningkatan aktivasi bagian lateral dan medial korteks orbitofrontal pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami OCD -> studi neuroimaging fungsional.
Faktor lingkungan: isolasi sosial, kekerasan fisik dan emosi negatif berhubungan dengan diagnosis OCD pada dewasa -> studi prospektif.
Studi retrospektif terkini -> ada hubungan antara pengalaman masa kecil yang buruk dan OCD.
ETIOLOGI OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER (OCD)
KRITERIA DIAGNOSTIK & KLASIFIKASI OBSESSIVE-
COMPULSIVE DISORDER (OCD)Gambaran Obsesi dan Kompulsi
Obsesi Kompulsi
Definisi Berulang, gagasan yang menetap dan tidak diinginkan, gambaran atau keinginan mendesak yang menyebabkan tanda-tanda distres
Perilaku berulang atau tindakan mental yang sering didorong dalam upaya untuk mengurangi kecemasan.
Motif umum KontaminasiAgresif/ membahayakanSeksualKeagamaanMembuat hal-hal ‘menjadi tepat’
Mencuci dan membersihkanMengecekMencari kepuasanBerulang-ulangMenyusun dan mengatur
Kriteria Diagnostik OCD menurut International Classification of Diseases-10
1. Baik obsesi atau kompulsi atau keduanya sering hadir selama periode 2 minggu.
2. Obsesi (ide yang tidak diinginkan, gambaran atau impuls yang berulang memasuki pikiran orang) dan kompulsi (kebiasaan stereotipik berulang atau tindakan mental yang didorong oleh keinginan untuk harus melakukan obsesinya) berbagai fitur berikut: Pasien menyadari bahwa ini berasal dari pikiran mereka
sendiri. Bersifat berulang-ulang, tidak menyenangkan dan
mengganggu pasien. Setidaknya salah satunya dianggap sebagai berlebihan atau tidak masuk akal ("ego dystonic").
Setidaknya salah satu gagal untuk menolak, meskipun orang lain mengetahui bahwa penderita tidak lagi menolak.
Memikirkan untuk melaksanakan obsesi atau kompulsi tidak terasa menyenangkan (lega sejenak pada pemikiran/ tidak dianggap sebagai kesenangan).
3. Gejala harus menyebabkan melumpuhkan aktivitas. Bahkan anak-anak muda pun akan memiliki beberapa wawasan kesia-siaan dari pikiran dan perilaku.
Kriteria Diagnostik OCD menurut International Classification of Diseases-10
Menurut DSM-III dan IV, OCD masuk dalam gangguan kecemasan, tetapi pada DSM-5 menjadi bagian yang baru yaitu: “OCD dan gangguan terkait” -> mencakup gang. dismorfik tubuh, hoarding disorder, trikotilomania.
KRITERIA DIAGNOSTIK & KLASIFIKASI OBSESSIVE-
COMPULSIVE DISORDER (OCD)
PENILAIAN & DIAGNOSISOBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
OCD anak diidentifikasi menggunakan: SOCS (Short OCD Screener) -> National Institute for Health and Clinical Excellence.
The SOCS memiliki sensitivitas 97% dalam mendeteksi OCD pada anak.
The SOCS berupa alat skrining yang memiliki 6 pertanyaan berikut:1. Apakah Anda sering mencuci atau membersihkan secara
berlebihan?
2. Apakah Anda sering memeriksa suatu hal secara berlebihan?
3. Apakah ada pikiran yang mengganggu Anda dan Anda ingin menyingkirkannya tetapi tidak bisa?
4. Apakah aktivitas sehari-harimu memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan? (mis: persiapan saat akan ke sekolah).
5. Apakah Anda mengkhawatirkan mengenai meletakkan sesuatu dalam susunan khusus atau apakah Anda sangat sedih dengan keadaan yang berantakan?
6. Apakah permasalahan ini mengganggumu?
PENILAIAN & DIAGNOSISOBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
DIAGNOSIS BANDING OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
1. Autism Spectrum Disorders (ASD)2. Gangguan Tic3. Gangguan Psikosis
PENGOBATAN OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
1. Cognitive Behaviour Therapy (CBT) -> Exposure with Response Prevention (E/RP). Pengobatan jangka pendek. Terdiri dari 12-20 sesi/ minggu. Strategi: melibatkan orang muda secara bertahap menghadapi
situasi yang mereka takuti (mis: menyentuh pintu kotor) dan menahan diri untuk melakukan kompulsi (mis: cuci tangan).
Merupakan terapi lini pertama pada kasus OCD ringan sampai sedang.
2. Medikasi: Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI). Digunakan pada kasus yang lebih berat
dimana gagal CBT. Contoh obat yang digunakan: fluoxetine,
sertraline, paroxetine, fluvoxamine, citalopram. Yang dilisensikan di Inggris untuk pengobatan
OCD anak: sertraline dan fluvoxamine.
PENGOBATAN OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
Suatu studi menemukan bahwa keefektivitasan CBT dan sertraline sebanding dalam pengurangan gejala OCD, tetapi jika CBT digabungkan dengan pengobatan SSRI dikaitkan dengan hasil yang lebih unggul.
PENGOBATAN OBSESSIVE-COMPULSIVE
DISORDER
PENGOBATAN OCD RESISTEN
Anak-anak dengan OCD yang gagal untuk menanggapi suatu program CBT dan terapi awal SSRI yang diberikan selama minimal 12 minggu pada dosis maksimum toleransi biasanya harus memiliki uji tambahan setidaknya satu SSRI lainnya.
Obat golongan trisiklik Clomipramine (non-SSRI) dapat menjadi obat yang berguna untuk kasus resisten di mana dua atau lebih SSRI telah gagal.
HARAPAN DI MASA YANG AKAN DATANG
Tantangan klinis utama: sosialisasi CBT pada orang-orang muda dengan OCD.
Terjadi hambatan karena geografis, kekurangan terapis yang terlatih.
Pendekatan baru yang menjanjikan untuk CBT disampaikan melalui telepon atau web-camera dan Internet CBT dengan bantuan terapis minimal.
KESIMPULAN
OCD biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan selain menyebabkan distres yang signifikan dan gangguan pada anak-anak, OCD dapat bertahan dalam kehidupan dewasa dimana menurut WHO, OCD masuk ke dalam peringkat sebagai salah satu penyakit yang paling merusak.
Sebagian besar anak-anak dan remaja akan merespon dengan remisi penuh atau parsial untuk CBT, yang dapat dikombinasikan dengan SSRI.
Sayangnya, penyediaan memadai CBT terhalang keterbatasan dalam akses ke perawatan, dan tujuan penelitian saat ini adalah untuk memudahkan akses dan format ekonomi untuk CBT.
SUMBER REFERENSI
SUMBER REFERENSI
S
TERIMA KASIH