133 Obituari Prof. Dr. Umar Junus (1934—2010) Mashuri Balai Bahasa Surabaya, Jalan Siwalanpanji II/1, Buduran, Sidoarjo Dunia ilmu dan kritik sastra In- donesia dan Malaysia ber- bela sungkawa. Prof. Dr. Umar Junus, atau yang akrab disapa dengan Umar Junus berpulang ke rahmatullah pada hari Senin, 8 Maret 2010 pukul 21.15 malam waktu Kuala Lumpur Malaysia. Almarhum wafat da- lam usia 76 tahun, di Pusat Perubatan Universiti Malaya (University Malaya Medical Centre) karena menderita sesak napas akibat penyakit myasthenia gravis. Penyakit itu sudah dideritanya sejak 1997. Jenazahnya dikebumikan di Kota Damansara, pukul 15.00, Selasa, 9 Maret 2010. Umar Junus memang sosok intelek- tual sastra yang langka. Beliau seproduktif paus sastra Indonesia HB Yassin. Tak kurang dari 60 judul buku (terbit di Indonesia dan Malaysia) sudah ditulis oleh Umar Junus, yang meliputi teori strukturalisme, sosiologi sastra, resepsi sastra, stilistika, semiotika, dan lainnya. Buku-bukunya diterbitkan oleh penerbit Indonesia dan Malaysia. Di antara sebagian karyanya adalah Perkembang-an Puisi Melayu Moden (1970, 2 edisi), Catatan si Malin Kundang (1989), Dari Peristiwa ke Imajinasi (1983), Dasar-dasar Interpre- tasi Sajak (1981), Dasar-dasar interpre- tasi Sandjak (1966), Dongeng tentang Cerita (1993), Fiksyen dan Sejarah (1989), Ikhtisar dan Analisa Novelイ Melayu (1971), Kaba dan Sistem Sosial Minangkabau (1984), Karya Sebagai Sumber Makna (1988), Mitos dan Komunikasi (1981), Perkembangan Novel-Novel Indonesia (1974), Sastera Melayu Moden (1984), Sedjarah dan Perkembangan ke Arah Bahasa Indone- sia (1969), Sejarah Melayu Menemukan Diri Kembali (1984), Sikap dan Pemi- kiran dalam Puisi Melayu Moden (1980), Tulang-Tulang Berserakan, Usman Awang (1974), Ulasan dan Kajian Pertentangan (1970), Ulasan dan Kajian Puisi Lama (1970), Teori Moden Sastera dan Permasalahan Sastera Me- layu (1996), dan Resepsi Sastra (1985). Pergulatan intelektual dan pemikir- an Umar Junus terus berbuah karya dan terus bertunas seperti kecambah di mu- sim hujan. Hampir tak pernah berhenti. Bahkan, di masa pensiun Umar Junus tetap produktif menulis esai, artikel, atau makalah ilmiah. Tulisannya yang berju- dul “Pantun, Ajip, dan Kita” pernah dimuat di Atavisme, Volume 10, No. 2, Edisi Desember 2007. Kesetiaan pada ilmu dan dunia sastra Beliau genggam hingga detik-detik terakhir hidupanya Seperti kesaksian Suryadi, walau sakit dan sudah sepuh, Umar Junus tetap bersemangat jika diajak diskusi menge- nai dunia sastra dan bahasa Indonesia dan Melayu yang telah digelutinya sejak tahun awal tahun 1960-an dan telah menjadikannya sebagai salah seorang yang terdepan di bidangnya. Beliau me- mang orang yang tak pernah mau diam. Sampai akhir tahun lalu, Beliau masih sering berkirim email kepada penulis. Karya ilmiahnya (buku, artikel yang terbit dalam berbagai jurnal ilmiah dan surat kabar) ditaksir mencapai lebih dari seratus. Umar Junus lahir tanggal 2 Mei 1934 di Silungkang, Sumatra Barat. Ia