OBGYN - Referat Dismenorea (Dr.azis)

8/13/2019 OBGYN - Referat Dismenorea (Dr.azis)

http://slidepdf.com/reader/full/obgyn-referat-dismenorea-drazis 1/20

Dismenorea

Oleh :

Mario Johan Heryputra 11.2012.208

Pembimbing :

dr. H Abdul Azis ! "#O$

%&PA'()&*AA' %+('(% O,#)&)*( $('&%O+O$(

*-MAH #A%() *AJAA+( ,A'"-'$

P&*(O"& 02 A$-#)-# 0/ 'O&M,&* 201

A%-+)A# %&"O%)&*A' -'(&*#()A# %*(#)&' %*("A A3A'A

1



,A, (

P&'"AH-+-A'

Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan

wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan mendapat pengobatan.1 Prevalensi

dismenorea diperkirakan terjadi sebanyak 50% dari seluruh wanita. Berdasarkan survei di

Amerika tahun 00! prevalensi dismenorea sebanyak 5% dari seluruh wanita dan "0%

remaja# tidak ada perbedaan prevalensi pada perbedaan ras.

$ampir seluruh wanita mengalami rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama

haid sehingga istilah dismenorea ini hanya digunakan jika nyeri haid terjadi sedemikian

hebatnya sehingga memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau

aktivitasnya seharihari untuk beberapa jam atau beberapa hari.&

'asalah dismenorea merupakan masalah yang si(atnya sangat subjekti( sehingga

berat atau intensitasnya sulit dinilai sehingga walaupun (rekuensi dismenorea yang )ukup

tinggi dan masalah ini sudah )ukup lama terjadi# sampai sekarang etiologi dan

patogenesisnya belum dapat dipe)ahan dengan memuaskan.1

Patogenesis yang masih belum jelas berakibat pada pengobatan terhadap dismenorea

yang belum ditetapkan se)ara pasti. *erdapat beberapa pengobatan namun akhirakhir ini

yang banyak digunakan adalah anti prostaglandin non steroid# yang bertujuan menurunkan

konsentrasi prostaglandin di endometrium.& Pernah dikatakan bahwa terdapat juga

pengobatan dengan akupuntur namun terdapat literatur terbaru yang membuktikan bahwa

pengobatan dismenorea dengan akupuntur tidak memiliki perbedaan yang signi(ikan

sehingga tidak berman(aat. +#5

2



,A, ((

P&M,AHA#A'

"&('(#(

Dismenorea adalah keadaan dimana nyeri haid terjadi sangat hebat sehingga memaksa

penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitasnya seharihari untuk

beberapa jam atau beberapa hari.& Dismenorea primer menga)u pada nyeri haid tanpa patologi

pelvis# sedangkan dismenorea sekunder dide(inisikan sebagai nyeri haid berhubungan

dengan patologi yang mendasarinya. ,

%+A#((%A#(

-lasi(ikasi dismenorea dibedakan menjadi dua yaitu dismenorea primer dan

dismenorea sekunder.

a. "ismenorea Primer #,

Pada dismenorea primer# tidak ada masalah ginekologi yang mendasari yang

menyebabkan rasa sakit. -ram dapat dimulai dalam enam bulan sampai satu tahun setelah

menar)he awal haid/# saat seorang gadis mulai mengalami periode menstruasi. -ram

menstruasi biasanya tidak dimulai sampai siklus ovulasi menstruasi saat sel telur dilepaskan

dari ovarium/ terjadi# dan perdarahan haid aktual biasanya dimulai sebelum timbulnya

ovulasi. leh karena itu# seorang gadis remaja mungkin tidak mengalami dismenorea sampai

bulan sampai tahun setelah onset menstruasi. angguan tersebut mempengaruhi perempuan

muda tetapi dapat bertahan hingga berumur +0an.

Penyebab dari dismenorea primer adalah peningkatan produksi prostaglandin

endometrium. 2enyawa ini ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dalam

endometrium sekretori daripada saat proli(erasi endometrium. Penurunan tingkat progesteron

pada (ase luteal akhir memi)u aksi lisis en3imatik# mengakibatkan pelepasan (os(olipid

dengan generasi asam arakidonat dan aktivasi dari jalur siklooksigenase.

3



4anita dengan dismenorea primer memiliki tonus uterus dan amplitudo kontraksi

tinggi yang mengakibatkan penurunan aliran darah rahim. -onsentrasi vasopresin juga lebih

tinggi pada wanita dengan dismenorea.

yeri pada dismenorea primer biasanya dimulai beberapa jam sebelum atau sesudah

terjadinya periode menstruasi dan dapat berlangsung hingga +6 sampai ! jam. 7asa nyeri

mirip dengan nyeri saat melahirkan# dengan kram suprapubik# dan bisa disertai dengan nyeri

punggung daerah lumbosakral# nyeri menjalar ke paha anterior# disertai mual# muntah# diare#

dan sin)ope jarang/. yeri bersi(at kolik dan dapat berkurang dengan dengan pijat perut#

)ounterpressure# atau gerakan tubuh.

Pada pemeriksaan# tandatanda vital# pemeriksaan umum dan pelvis normal. Bising

usus normal# dan tidak ada nyeri tekan pada abdomen maupun nyeri lepas.. Pemeriksaan

bimanual pada saat episode dysmenorea kadang menunjukkan ketegangan uterus# namun#

nyeri hebat dengan gerakan leher rahim atau palpasi dari struktur adne8al tidak ada.

b. "ismenorea se4under

Dismenorea sekunder biasanya berkembang beberapa tahun setelah menar)he dandapat terjadi dengan siklus anovulasi. De(inisi ini tidak men)erminkan usia onset melainkan

nyeri haid siklik yang terjadi berhubungan dengan patologi pelvis. 7asa sakit dari dismenorea

sekunder seringkali mulai 1 sampai minggu sebelum menstruasi dan berlanjut hingga

beberapa hari setelah haid berhenti.

'ekanisme yang mendasari dismenorea sekunder adalah beragam dan tidak

sepenuhnya dijelaskan# meskipun kebanyakan melibatkan baik produksi prostaglandin atau

kontraksi uterus hipertonik sekunder terhadap obstruksi serviks# massa intrauterine# atau

adanya benda asing. amun# agen antiin(lamasi nonsteroid dan pil kontrasepsi oral lebih

ke)il kemungkinannya untuk menghilangkan rasa sakit pada wanita dengan dismenorea

sekunder dibandingkan pada mereka dengan dismenorea primer. Penyebab paling umum dari

dismenorea sekunder adalah endometriosis# adenomiosis dan diikuti oleh alat kontrasepsi.

'anajemen dismenorea sekunder tergantung gangguan yang mendasarinya.

PA)O(#(O+O$( 1

4





'enurunnya estrogen mungkin disebabkan oleh perubahan mor(ologik pada (olikel. :olikel

yang telah matang dan kadar 9$ yang tinggi akan merangsang terjadinya ovulasi. Pada (ase

luteal# setelah ovulasi# selsel granulosa membesar#membentuk vakuola dan bertumpuk

pigmen kuning lutein/ kemudian (olikel menjadi korpus luteum yang siap untuk dibuahi. 2el

granulosa di dalam korpus luteum itu membentuk hormon progesteron dan estrogen yang

tinggi untuk mempersiapkan rahim bila terjadi kehamilan. 'ulai 101 hari setelah ovulasi#

korpus luteum mengalami regresi berangsurangsur disertai dengan berkurangnya kapilar

kapilar dan diikuti oleh menurunnya sekresi progesteron dan estrogen. 'ekanisme degenerasi

korpus luteum jika tidak terjadi kehamilan belum diketahui.

http://omenshealth3!5.com/uploaded"images/omens#health#issues#$!$%3$.jpg

Dismenorea pada siklus menstruasi biasanya terjadi pada beberapa jam dan pada

beberapa kasus terjadi sampai beberapa hari. Dismenorea terjadi akibat peningkatan kadar

prostaglandin yang dihasilkan oleh endometrium. Prostaglandin tersebut dapat menimbulkan

nyeri saat kadar progesteron rendah. Prostaglandin dapat merangsang otot polos sehingga

!

http://womenshealth365.com/uploaded_images/womens-health-issues-767837.jpg

http://womenshealth365.com/uploaded_images/womens-health-issues-767837.jpg



menyebabkan hiperkontraktilitas uterus dan diduga menyebabkan penurunan kadar

progesteron namun mekanisme pengaruh langsung prostaglandin terhadap korpus luteum

belum jelas. 2enyawa ini ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dalam endometrium

sekretori daripada di proli(erasi endometrium yaitu setelah ovulasi terjadi.

& )(O+O$(

a. Dismenorea Primer 1

:aktor kejiwaan< pada anak perempuan yang se)ara emosional tidak stabil dan

tidak mendapat penjelasan yang baik mengenai proses haid akan mudah

timbul dismenorea

:aktor konstitusi< adanya anemia# penyakit kronis yang dapat menurunkan

ambang batas ketahanan seseorang terhadap rasa nyeri

:aktor obstruksi kanalis servikalis< dahulu dianggap merupakan penyebab

utama# tetapi sekarang sudah dianggap tidak begitu bermakna karena banyak

wanita menderita dismenorea tanpa stenosis servikalis dan sebaliknya# banyak

wanita tanpa keluhan dismenorea walaupun ada stenosis servikalis.

:aktor endokrin< 'enurut ovak dan 7eynolds# hormone estrogen dapat

merangasang kontraktilitas uterus. 2edangkan menurut =litheroe dan Pi)kles#

sekresi prostaglandin : yang berlebihan dapat menyebabkan kontraksi otot

polos dan dapat ditemukan gejala lain seperti mual dan muntah.

:aktor alergi< adanya hubungan antara dismenorea dengan urtikaria# migraine

atau asma bronkiale. 2mith menduga bahwa penyebab alergi adalah toksin

haid.

b. Dismenorea 2ekunder !

Penyebab yang sering dijumpai pada dismenorea sekunder<

1. ;ndometriosis

;ndometriosis adalah adanya jaringan endometrial kelenjar dan stroma/ diluar

kavitas endometrial# paling sering di ovari. Pasien akan merasakan nyeri pelvis siklik

yang mulai satu sampai dua minggu sebelum menstruasi# memun)ak satu sampai dua

$



hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah menstruasi selesai. ejala penyerta

lainnya adalah dismenorea# dyspareunia# pendarahan yang abnormal dan in(ertilitas.

. Adenomyosis

Adenomyosis adalah perpanjangan jaringan endometrial ke dalam miometrium

uterine. *iga puluh persen dari penderita tidak merasakan gejala# gejala lebih sering

mun)ul pada wanita berusia &550 tahun. Pasien akan merasakan nyeri yang mulai

satu minggu sebelum menstruasi# dan meningkatnya jumlah dan lamanya dari

perdarahan menstruasi.

&. >ntra ?terine Devi)es

>ntra uterine devi)es dapat menyebabkan per(orasi kandung kemih atau per(orasi

uterine. 2ehingga kemudian pasien akan mengalami tandatanda peritoneal.

+. Pelvi) >n(lammatory Disease

P>D adalah in(eksi uterus# tuba (alopi. >n(eksinya merupakan in(eksi as)ending yang

didapat selama atau segera setelah menstruasi dan apabila kronik dapat menyebabkan

dismenorea. >n(eksi yang paling sering disebabkan oleh =hlamydia tra)homatis dan

eisseria gonorrhoeae.

5. ?terine leiomyoma

?terine leiomyoma merupakan tumor jinak dari otototot uterus. 9ebih sering terjadi

pada wanita kulit hitam dibanding wanita kulit putih. ejala dismenorea mun)ul

ketika tumor membesar yang distimulasi oleh estrogen. ejala penyertanya pasien

mengalami menorrhagia dan distensi abdomen.

$ &JA+A 1#!

Pasien merasakan nyeri yang timbul tidak lama atau sebelum atau pada hari pertama

dan kedua menstruasi dan berlangsung selama beberapa jam# walaupun pada beberapa kasus

dapat berlangsung selama beberapa hari. yeri yang dirasakan berupa kram pada perut

bagian bawah# dan dapat menyebar ke pinggang ataupun paha. Bersamaan dengan rasa nyeri#

dapat juga disertai rasa mual# muntah dan sakit kepala. yeri yang dirasakan dapat membaik

dengan masase abdomen# memberikan tekanan pada perut dan perubahan posisi tubuh.

%



Perlu diingat# bahwa jika seorang wanita datang dengan dismenorea# kita tidak hanya

memperhatikan tanda dan gejala yang mun)ul serta kemungkinan penyakit dasarnya# tetapi

juga harus memperhatikan e(ek dari nyeri yang dirasakan terhadap segala aspek kehidupan

wanita tersebut.

" (A$'O#A 6

A. Anamnesa

'elalui anamnesa# kita harus menanyakan<

1. yeri yang dirasakan

# derajat keparahan

# siklik atau nonsiklik

# kronik atau akut

# berhubungan atau tidak dengan menstruasi

. ejala penyerta

# premenstrual syndrome

# menorrhagia# migraine

# dyspareunia

# gejala nonginekologi< buang air ke)il# buang air besar# muskuloskeletal

&. 7iwayat pengobatan< apakah sudah mengkonsumsi obat# dan apakah berhasil

+. 7iwayat keluarga

# endometriosis

# kanker ginekologis5. 7iwayat seksual

# hubungan sekarang@dahulu

# kekerasan seksual

# paparan terhadap penyakit menular seksual

,. 7iwayat ginekologi

# menar)he

# paritas

# kontrasepsi

9



# penggunaan >?D

# operasi

!. Penilaian kejiwaan

#depresi@an8ietas

# psikosomatis

6. Penilaian sosial < e(ek dari gejala yang dirasakan terhadap kehidupan seharihari

B. Pemeriksaan :isik

Pada pemeriksaan# akan didapatkan tandatanda vital yang normal# area suprapubik

mungkin dirasakan nyeri pada palpasi. Bising usus normal# tidak didapatkan nyeri abdomen

bagian atas.

Bila dilakukan pemeriksaan bimanual pada saat sedang terjadi episode dismenorea

kadangkadang akan didapatkan nyeri pada uterus. Akan tetapi# nyeri yang mun)ul bukan

diakibatkan karena gerakan )erviks atau palpasi struktur adneksa. rgan pelvi) didapatkan

normal pada dismenorea primer.1

" (A$'O#A ,A'"('$

?ntuk mendiagnosa dismenorea primer# harus menyingkirkan kemungkinan penyebab

lain dan mengkon(irmasi bahwa nyeri yang dirasakan sesuai dengan siklus alami.

Pada dismenorea primer# kita dapat berdasarkan dari anamnesa dan pada pemeriksaan

(isik didapatkan normal pada pemeriksaan pelvis. Paling sering ditemukan kesalahan

diagnosa antara dismenorea primer dengan endometriosis. yeri yang dirasakan pada

endometriosis dapat mun)ul satu sampai dua minggu sebelum menstruasi# memburuk satu

sampai dua hari sebelum menstruasi dan menghilang saat atau setelah menstruasi selesai.!

Pada dismenorea sekunder# mungkin diperlukan adanya penelusuran nyeri dan

pemeriksaan ultrasound atau laparos)opy atau histeros)opy atau keduanya. Pada pemeriksaan

pelvis# harus dinilai ukuran# bentuk dan mobilitas dari uterus# ukuran dan nyeri dari struktur

adneksa dan nodularitas atau (ibrosis dari ligamentum uterosa)ral. Perlu juga dilakukan

pemeriksaan gonorrhea dan )hlamydia untuk menyingkirkan subakut salpingooophoritis.

ika tidak ditemukan kelainan# diagnosa dismenorea primer dapat ditegakkan. ,

1&



)A)A+A%#A'A "

2A>Ds

Anti in(lamasi non steroid adalah terapi terbaik untuk dismenorea. bat ini memiliki

e(ek analgetik langsung melalui inbisi dari sintesis prostaglandin# dan menurunkan volume

menstruasi. Dua metaanalisis randomized controlled trials 7=*s/ dari 2A>Ds dan

a)etaminophen ditemukan bahwa 2A>Ds seperti ibupro(en# napro8en# asam me(enamat# dan

aspirin# e(ekti( untuk terapi wanita dengan dismenorea# dan semua 2A>D lebih e(ekti( jika

dibandingkan dengan a)etaminophen. 2tudi ke)il mengenai penghambat =

menunjukkan man(aat yang sama dengan 2A>Ds untuk terapi dismenorea.

2A>Ds lebih e(ekti( jika terapi dimulai sebelum onset menstruasi dan nyerimenstruasi# walaupun terapi tidak dilanjutkan setelah akhir menstruasi.

Pil -ontrasepsi ral

*erapi dismenorea juga dapat menggunakan pil kontrasepsi oral. 'ekanisme kerja pil

kontrasepsi oral adalah dengan penurunan pelepasan prostaglandin selama menstruasi. Data

observasional mendukung e(ek kontrasepsi oral untuk terapi dismenorea# dan pada satu

exploratory 7=* pada wanita yang menggunakan desogestrel yang mengandung kontrasepsi

oral# wanita ini mengalami sedikit nyeri saat menstruasi dibandingkan dengan wanita yang

menggunakan plasebo.

'etode $ormonal 9ain

-ebanyakan wanita yang menerima depomedro8yprogesterone a)etate Depo

Provera/ menjadi amenorrhea dalam satu tahun penggunaaan. 2ama halnya dengan

penggunaan extended-cycle kontrasepsi oral oral kontrasepsi selama 1 minggu diikuti

dengan plasebo 1 minggu/ menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih singkat.

Data observasional dari pengguna levonorgestrel intrauterine device menunjukkan

penurunan prevalensi dysmenorrhea dari ,0% sebelum penggunaan menjadi "% setelah &,

bulan pemakaian.

Pendekatan pengobatan terbaru adalah dengan administrasi per vaginam dari oral

kontrasepsi standard &0m)g ethinyl estradiol dan 150mg levonorgestrel setiap hari/C sebuah

7=* dari 150 wanita ditemukan lebih sedikit e(ek sistemik dan dismenorea dengan

penggunaan per vaginam 1% pada penggunaan per vaginam dibandingkan ++% pada

11



administrasi oralC P.001/. Contraceptive pathces tidak terlalu e(ekti( jika dibandingkan

dengan pil kontrasepsi oral yang digunakan per oral untuk terapi wanita dengan dismenorea.

*erapi :armakologi 9ain

Beberapa pengobatan yang digunakan untuk men)etuskan relaksasi uterus telah

diajukan untuk terapi dismenorea. Pada satu 7=*# ditemukan bahwa gly)eryl trinitrate

kurang e(ekti( dibandingkan dengan di)lo(ena) dan berhubungan dengan insiden nyeri

kepala yang tinggi.

*erapi untuk mensupresi siklus menstrual dengan dana3ol atau leuprolide a)etate

dapat dipertimbangkan. *erapi ini mahal dan memiliki e(ek sampingC obat ini biasanya

digunakan untuk terapi kondisi lain selain dismenorea primer# seperti endometriosis dan nyeri

pelvis kronik yang tidak hanya bergantung kepada periode waktu menstruasi.

'odi(ikasi aya $idup

2atu cross-over study pada diet sayuran rendah lemak dibandingkan dengan pil

plasebo menunjukkan penurunan durasi dan intensitas dari dismenorea pada wanita di grup

intervensi. 4alaupun beberapa studi melaporkan keuntungan dengan aktivitas# e(eknya masih

dipertanyakan karena partisipan mengetahui hipotesa studi ini.

Penghentian kebiasaan merokok belum diteliti sebagai salah satu intervensi untuk

tatalaksana dismenorea.

2ebuah penelitian di >talia meneliti hubungan antara kebiasaan makan dan

dismenorea. Pada &5, partisipan berusia 1+1 tahun dengan dismenorea primer. 2atu

kelompok mengonsumsi lebih sedikit buah# telur dan ikan. $asilnya adalah bahwa asupan

asam lemak omega&# kalsium dan magnesium yang rendah akan meningkatkan kontraksi

miometrial# vasokonstriksi dan spasm otot.11

Pengobatan *ambahan dan Alternati(

• 2uplemen

*hiamine pada dosis 100m)g setiap hari ditemukan e(ekti( untuk terapi

dismenorea pada double-blind 7=* pada lebih dari 500 wanita >ndian *imur berusia

11 tahun dengan gejala sedang sampai berat. Belum jelas apalah thiamine e(ekti(

pada wanita di Amerika 2erikat# dimana diet mereka berbeda dengan wanita >ndian.

12



Pada sebuah penelitian dari !6 siswi sekolah >ranian# dimana satu kelompok

mendapat 00 >? vitamin ; dua kali sehari selama lima hari# dimulai dua hari

sebelum menstruasi. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan. $asilnya bahwa

vitamin ; lebih signi(ikan dalam mengurangi intensitas nyeri dan durasi nyeri.1&

2tudi small 7=* dari omega& polyunsaturated (atty a)ids ditemukan bahwa

gram suplemen minyak ikan setiap hari se)ara signi(ikan menurunkan nyeri

dibandingkan dengan plasebo. High intake dari fish n-3 fatty acids juga menunjukkan

gejala yang lebih ringan pada sebuah studi observasional dari wanita Denmark.

Penelitian =o)hrane mengevaluasi e(isiensi dan keamanan herbal dan terapi

diet utntuk dismenorea primer dan sekunder. $asilnya adalah magnesium lebih e(ekti(

daripada pla)ebo dan memiliki e(ek samping seperti diare dan masalah asam lambung

yang sedikit. Pada satu kelompok# level prostaglandin : alpha pada darah

menstruasinya sevara signi(ikan lebih rendah# walalupun pada kelompok lain

magnesium tidak lebih e(ekti( dari penggunaan vitamin B, atau kombinasi

magnesium dan vitamin B,.1

• $erbal

apanese herbal remedy tokishakuyakusan *22/ pada sebuah 7=*

menunjukkan e(ek yang lebih baik dibandingkan dengan plasebo untuk terapi

dismenorea. -arena produk ini tidak diregulasi# bahan dan e(ektivitasnya mungkin

berbeda pada (ormulasinya. Produk herbal ini tidak mensupresi (ertilitas atau ovulasi.

Data yang ada sangat terbatas untuk mengevaluasi produk herbal lain.

• *erapi (isik

2ebuah penelitian di erman memberikan bukti bahwa terapi akupuntur

berman(aat se)ara klinis dan juga e(ekti( dalam biaya dalam mengobati pasien dengan

dismenorea. Pada ,+" wanita# 01 menerima terapi akupuntur selama tiga bulan

dibandingkan dengan wanita yang tidak menerima akupuntur. $asilnya bahwa

kelompok wanita dengan terapi akupuntur mengalami perbaikan dalam hal

dismenorea sehingga meningkatkan kualiitas hidupnya.+

Bukti terbatas dari 7=* menyarankan bahwa akupuntur dan acupressure

e(ekti( untuk terapi dismenorea. Pada sebuah studi dari akupuntur banding

acupressure, "1% pasien pada grup dengan terapi dilaporkan e(ek pain-relief

dibandingkan dengan &,% pada grup kontrol. Pasien di grup dengan terapi memiliki

tingkat reduksi +1% pada penggunaan obat nyeri sementara pada grup kontrol tidak

13



berbeda. 2ebuah studi acupressure pada titik di tangan ditemukan e(ek pain-relief

yang sama dengan pasien yang menggunakan ibupro(en.

2ebuah studi ke)il mengenai trans)utaneous ele)tri) nerve stimulation *;2/

menyarankan bahwa *;2 lebih e(ekti( untuk terapi dismenorea dibandingkan

dengan prosedur sham +% wanita dilaporkan memiliki e(ek pain-relief yang baik

dengan *;2 dibandingkan dengan &% wanita pada kontrol/

*erapi perati(

Pada keadaan yang sangat jarang# terapi operati( dipertimbangkan pada wanita dengan

dismenorea yang re(rakter dan berat. Dismenorea re(rakter diterima sebagai indikasi untuk

histerektomi. Laparoscopic uterine nerve ablation 9?A/ dan presa)ral neure)tomy juga

digunakan untuk kasuskasus dismenorea re(rakter.

Pendekatan Pada Pasien

2A>Ds adalah terapi inisial untuk dismenorea primer. -arena semua 2A>Ds

memiliki tingkat e(ekti(itas yang sama# maka pemilihan harus berdasarkan biaya#

kenyamanan# dan pilihan pasien sendiri# dengan ibupro(en atau napro8en adalah pilihan yang

baik untuk banyak pasien. ika kontrasepsi hormonal ingin digunakan# mono(asik pil

kontrasepsi oral dan depomedro8yprogesterone a)etate juga dapat dipertimbangkan. ika

hasilnya tidak nyata# maka dokter dapat menggunakan prolonged-cycle pil kontrasepsi oral

atau penggunaan pil kontrasepsi oral per vaginam.

Pada wanita yang tidak menginginkan kontrasepsi hormonal# pemanasan topikalC

*22C thiamine# vitamin ;# atau suplemen minyak ikanC diet sayur rendah lemakC acupressure

adalah terapi yang sederhana dan terapi alternati( yang tidak memakan biaya yang dapat

digunakan sendiri atau dengan kombinasi.

ika dismenorea tidak dapat dikontrol dengan salah satu terapi di atas# pelvic

ultrasonography harus dilakukan dan rujukan untuk laparoscopy harus dipertimbangkan

untuk men)ari kemungkinan dismenorea sekunder. Pada dismenorea primer re(rakter berat#

alternati( lain yang aman untuk wanita yang ingin tetap memiliki anak adalah *;2#

akupuntur# ni(edipine# dan terbutaline. 2elain itu# dana3ol dan leuprolide mungkin dapat

dipertimbangkan# dan jarang sekali histerektomi.

14



*erapi yang digunakan untuk dismenorea terdapat pada tabel dibawah ini

Intervensi Level

rekomendasi

Efektif

NSAIDs

Dianjurkan

Danazol (Danocrine)*

Extended-cycle oral kontrasepsi*

Histerektomi

Leuprolide acetate (Lupron)*

Depomedro!"pro#esterone acetate

(Depo$rovera)*

%idak terlalu dianjurkan

Akupuntur&acupressure

$en#'amat +,

Suplemen min"ak ikan

Levonor#estrel intrauterine system

(-irena)

Diet sa"ur renda' lemak

.ontrasepsi oral (intravaginaladministration)

.ontrasepsi oral (oral administration)/

%'iamine suplemen

%okis'aku"akusan ( Japanese herb)

$emanasan topikal

%ranscutaneous electric nerve

'

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

(

15



stimulation

0itamin E suplemen

.uran# dianjurkan

Intervensi perilaku termasuk aktivitas

1l"cer"l trinitrate

Nifedipine ($rocardia)

Sur#ical interruption of pelvic nerve

pat'2a"s

%erutaline (3rican"l)

%idak efektif

-anipulasi spinal

)

)

)

)

)

(

NSAID 4 nonsteroidal antiinflammator" dru#s5 +, 4

c"cloo!"#enase,

A 4 konsisten6 kualitas aik6 patient-oriented evidence5 3

4 inkonsisten atau limited7ualit" patientoriented

evidence5 4 konsensus6 diseaseoriented evidence6 usual

practice6 opinion6 or case series

atatan8 $en##unaan pen#'amat +, 'arus didasarkanpada resiko dan keuntun#an a#i pasien*mekanisme8 supresi menstruasi/erdasarkan konsistensi data oservasional

at "an# Di#unakan 9ntuk %erapi Dismenorea

at *osis

Danazol

Leuprolide acetate

NSAIDs

Diclofenac

Iuprofen

Asam mefenamat Napro!en

1&&/2&& mg 2,/hari

3.$5 mg - 1,/bulan

5& mg 3,/hari

%&& mg 3,/hari

*osis inisial: 5&& mg diikuti dengan 25&mg 4,/hari

1!



.ontrasepsi oral 5&&#55& mg 2,/hari

1 tablet/hari

I- 4 intramuskular5 NSAIDs 4 nonsteroidal antiinflammator"

dru#s

Berikut ini adalah algoritma tatalaksana pada dismenorea primer 10

1$



,A, (((

%&#(MP-+A'

Dismenorea adalah keadaan dimana nyeri haid terjadi sangat hebat sehingga memaksa

penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitasnya seharihari untuk

beberapa jam atau beberapa hari. Dismenorea merupakan suatu gejala yang paling sering

menyebabkan wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan mendapat pengobatan

-lasi(ikasi dismenorea dibedakan menjadi dua yaitu dismenorea primer dan

dismenorea sekunder. Pada dismenorea primer# tidak ada masalah ginekologi yang mendasari

yang menyebabkan rasa sakit sedangkan pada dismenorea sekunder terdapat

masalah yang mendasari rasa sakit tersebut.

Pasien merasakan nyeri yang timbul tidak lama atau sebelum atau pada hari pertama

dan kedua menstruasi dan berlangsung selama beberapa jam# walaupun pada beberapa kasus

dapat berlangsung selama beberapa hari. yeri yang dirasakan berupa kram pada perut

bagian bawah# dan dapat menyebar ke pinggang ataupun paha. Bersamaan dengan rasa nyeri#

dapat juga disertai rasa mual# muntah dan sakit kepala.

Anti in(lamasi non steroid adalah terapi terbaik untuk dismenorea. *erapi dismenorea

juga dapat menggunakan pil kontrasepsi oral. terapi akupuntur mengalami perbaikan dalam

hal dismenorea sehingga meningkatkan kualiitas hidupnya. Pada keadaan yang sangat jarang#

terapi operati( dipertimbangkan pada wanita dengan dismenorea yang re(rakter dan berat.

1%



"A)A* P-#)A%A

1. 4iknjosastro# $ani(a# dll. >lmu -andungan. akarta < P*.Bina Pustaka 2arwono Prawirohardjo#

00".

. Dawood# Eusso(. Primary dysmenorrhea. bstet yne)ol 00,C106<+6F+1

&. uni3ar# alya#dll. Pengobatan dismenorea dengan akupuntur. akarta < -2': Akupunktur

7umah 2akit ?mum Pusat asional Dr. =iptomangunkusumo. 001

http<@@www.kalbe.)o.id@(iles@)dk@(iles@1,GPengobatanDismenoreas)rAkupuntur.pd(@1,GPengobat

anDismenoreas)rAkupuntur.html

+. 4itt#=laudia#et al. Acupuncture in patients ith dysmenorrhea ! a randomized study on clinical

effectiveness and cost effectiveness in usual care" Ameri)an ournal o( yne)ology.

006.http<@@download.journals.elsevierhealth.)om@pd(s@journals@000

"&!6@P>>2000"&!60!00"0".pd(

5. 8#2hi#et al. #ffects of $cupuncture at %anyin&iao on Prostaglandin Levels in Primary

'ysmenorrhea Patients"(edline.011

,. Berek# onathan 2. Berek H ovakIs yne)ology# 1+th edition. 9ippin)ott 4iliams

H4ilkins.00!

19

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16_PengobatanDismenorescrAkupuntur.pdf/16_PengobatanDismenorescrAkupuntur.html




http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0002-9378/PIIS0002937807009209.pdf








!. =allahan# *amara 9. bstetri)s H yne)ology# +th edition. 9ippin)ott 4iliams H4ilkins. 00!

6. 7eddish# 2ue. 'ysmenorrhoea. 7eprinted (rom Australian :amily Physi)ian Jol. &5# o. 11#

ovember 00,

". :ren)h 9# 'D. 005. 'ysmenorrhea. Dalam Am :am Physi)ian 005C!1<65"1#".

10. 9eith#asirC ;dward Bope. (anagement of Pelvic Pain from 'ysmenorrhea or

#ndometriosis")ournal of *he $merican +oard amily (edicine.00+.

http<@@www.jab(m.org@)gi@reprint@1!@supplG1@2+&

11. Balbi =# 'usone 7# 'enditto A# et al. >n(luen)e o( menstrual (a)tors and dietary habits on

menstrual pain in adoles)en)e age. ;ur bstet yne)ol 7eprod Bio 000C"1C1+&6

1. 4ilson '9# 'urphy PA. $erbal and dietary therapies (or primary and se)ondary

dysmenorrhoea. =o)hrane database 2yst rev 001C&/<=D001+

1&. Kiaei 2# Kakeri '# -a3emnejad A. A randomi3ed )ontrolled trial o( vitamin ; in the treatment o(

primary dysmenorrhoea. B 005C11C11,+

http://www.jabfm.org/cgi/reprint/17/suppl_1/S43

http://www.jabfm.org/cgi/reprint/17/suppl_1/S43

OBGYN - Referat Dismenorea (Dr.azis)

Documents