MORFOLOGI ANGGREK Oleh : Nama : Boenga Nur Cita NIM : B1J011100 Rombongan : III Kelompok : 1 Asisten : Raden Muhammad Angga Bagus Permadi LAPORAN PRAKTIKUM ORKHIDOLOGI
MORFOLOGI ANGGREK
Oleh :
Nama : Boenga Nur CitaNIM : B1J011100Rombongan : IIIKelompok : 1Asisten : Raden Muhammad Angga Bagus Permadi
LAPORAN PRAKTIKUM ORKHIDOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggrek adalah salah satu bunga yang diminati banyak orang. Tanaman ini
banyak macam dan jenisnya. Jenis tanaman anggrek berdasarkan habitat dan
tempat hidupnya dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Anggrek epifit
Anggrek epifit adalah jenis anggrek yang menumpang pada batang atau
pohon lain, tetapi tidak merusak tanaman yang ditumpangi (tanaman inang).
Alat yang dipakai untuk menempel yaitu akarnya, sedangkan akar yang
fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara. Anggrek epifit
membutuhkan naungan dari cahaya matahari, anggrek ini kerap menempel
pada pohon-pohon besar dan rindang. Contohnya adalah Dendrobium sp.,
Cattleya sp., dan Ondocidium sp.
2. Anggrek tanah (terrestrik)
Anggrek tanah adalah jenis anggrek yang hidup di atas permukaan tanah.
Anggrek jenis membutuhkan cahaya matahari penuh atau cahaya matahari
langsung. Contohnya adalah Vanda sp., Arachnis flos-aeris, Aranthera sp.
3. Anggrek saprofit
Anggrek saprofit adalah anggrek yang tumbuh pada media yang
mengandung humus atau dau-daun kering. Anggrek saprofit dalam
pertumbuhannya membutuhkan sedikit cahaya matahari. Contohnya adalah
Goodyera sp.
4. Anggrek litofit
Anggrek litofit adalah anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Anggrek
ini biasanya tumbuh dibawah sengatan cahaya matahari penuh. Contoh jenis ini
antara lain Dendrobium sp., dan Phalaenopsis sp. (Purwantoro, 2005).
Struktur tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Sifat-
sifat tanaman dari famili orchidaceae terlihat pada karakter akar, batang, daun,
bunga, buah dan bijinya. Tanaman anggrek umumnya memiliki akar berbentuk
silinder, berdaging, lunak, serta mudah patah dengan ujung meruncing licin dan
sedikit lengket. Akar anggrek dalam keadaan kering akan tampak putih keperakan
pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akarnya saja yang berwarna
hijau atau tampak agak keunguan. Akar pada anggrek berfungsi untuk mengambil
nutrisi, menyerap nutrisi, dan mengantarkan zat hara keseluruh bagian tanaman.
Fungsi lain dari akar adalah menempelkan dirinya pada tempat atau media
tumbuh. Akar udara terdapat lapisan velamen yang berongga dan berfungsi untuk
menyerap air dan udara. Akar ini juga dapat berfotosintesis karena mengandung
butiran hijau daun (klorofil). Lapisan velamen terdapat mycorhiza atau cendawan
yang hidup dalam akar tumbuhan. Mycorhiza hidup secara simbiosis yaitu dengan
memfiksasi fosfat untuk ditukarkan dengan hidrat dari tumbuhan (Purwantoro,
2005).
Daun anggrek memiliki bentuk, ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda
tergantung dari jenis dan genusnya. Tulang daun anggrek sejajar dengan helaian
daun. Bentuk daun ada yang bulat panjang seperti pensil, sempit atau lebar mirip
palem, berdaging tipis atau tebal, permukaan halus atau kasar bahkan ada jenis
anggrek yang tidak memiliki daun. Susunan daun berselang-seling atau
berhadapan. Tipe daun menunjukkan keadaan habitat anggrek (Purwantoro,
2005).
Menurut pertumbuhan daunnya anggrek dbedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kelompok evergren (tipe daun tetap segar atau hijau), yaitu anggrek yang
helaian-helaian daunnya tidak gugur serempak.
2. Kelompok decidous (tipe gugur), yaitu anggrek yang semua helaian daunnya
gugur dan tanaman mengalami masa istrahat, kemudian diganti tempatnya
dengan munculnya bunga (Griesbach, 2002).
Bunga anggrek memiliki lima bagian utama, yaitu sepal (daun kelopak), petal
(daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovary (bakal buah).
Bunga anggrek memiliki tiga sepal luar dan tiga petal dalam. Satu buah sepal
bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Petal
lateral bunga anggrek termodifikasi menjadi bibir bunga (labellum) yang
merupakan bagian terpenting karena merupakan alat reproduksi anggrek, labellum
terdapat bagian yang disebut dengan column (tugu bunga), yang merupakan
perpanjangan gagang bunga, ujung column terdapat anthera (kepala sari). Anthera
merupakan massa atau gumpalan serbuk sari yang disebut polinia dan ditutupi
dengan sebuah cap (anther cap). Anthera yang mengandung polinia tersebut
melekat pada caudiculus. Stigma (kepala putik) terletak di bawah rostelum
menghadap ke labellum yang merupakan rongga atau lubang yang dangkal yang
berisi cairan kental dan lengket. Tempat ini merupakan melekatnya polen kedalam
ovary pada waktu polinasi (penyerbukan). Ovarium anggrek adalah ovarium
inferior, dimana ovariumnya bersatu dengan dasar bunga dan terletak di bawah
column, sepal dan petal (Griesbach, 2002).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum morfologi anggrek adalah mengetahui morfologi
vegetatif pada bunga anggrek selain itu praktikan juga dapat membedakan akar,
batang, dan daun anggrek yang berkaitan dengan cara hidupnya, yaitu anggrek
tanah (terestrial) dan anggrek epifit.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan adalah kertas HVS 2 lembar, alat tulis, penggaris, dan
kamera handphone.
Bahan yang digunakan adalah tanaman anggrek Dendrobium sp. dan
Phalaenopsis sp.
B. Metode
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Gambar morfologi di kertas HVS seperti akar, batang, daun dan bunga dari
anggrek jenis Dendrobium sp.dan Phalaenopsis sp.
3. Gambar morfologi anggrek diberi keterangan.
4. Gambar morfologi diberi klasifikasi yang sesuai dengan anggrek yang
digunakan.
5. Morfologi anggrek didokumentasikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Dendrobium sp.
Gambar 2. Morfologi Phalaenopsis sp.
B. Pembahasan
Tanaman anggrek memiliki bentuk batang bermacam-macam yaitu ramping,
gemuk berdaging seluruhnya atau menebal di bagian tertentu saja dengan atau
tanpa umbisemu (pseudobulb). Batang anggrek dapat dibedakan menjadi dua
macam berdasarkan tipe pertumbuhannya, yaitu monopodial dan simpodial
(Haryani, 1993).
Anggrek m onopodial memiliki batang utama yang ujungnya terus tumbuh
dan tidak terbatas panjangnya. Tangkai bunga akan keluar di antara dua ketiak
daun. Bentuk batangnya ramping dan tidak berumbi. Kelompok anggrek
monopodial yaitu genus Aerides, Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera, Aranthera,
Vanda dan lain-lain (Haryani, 1993).
Gambar 3. Anggrek Monopodial (Haryani, 1993).
Anggrek simpodial adalah anggrek yang memiliki batang utama yang
tersusunolehruas-ruastahunan. Anggre ktipe simpodial mempunyai batang yang
berumbisemu (pseudobulb). Pertumbuhan ujung – ujung batangnya terbatas,
pertumbuhan batang akan terhenti bila pertumbuhan keatas telah maksimal.
Batang utama baru muncul dari dasar batang utama sebelumnya. Pada anggrek
simpodial terdapat suatu penghubung dari tunas satu ke tunas lainnya yang
disebut rhizome. Kelompok anggrek simpodial yaitu genus Cattleya, Coelogyne,
Dendrobium, Grammatophyllum. Batang atau pangkal daun anggrek sebagian
besar memliki umbi semu yang berfungsi menyimpan air, karbohidrat dan zathara
(Purwantoro, 2005).
Gambar 4. Anggrek Simpodial (Haryani, 1993).
Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili
Orchidaceae, dan meliputi lebih dari 2.000 spesies (Uesato (1996) dalam
Widiastoety (2010)). Dendrobium merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia,
dan jumlahnya diperkirakan mencapai 275 spesies (Gandawidjaya (1980), dalam
Widiastoety (2010)). Spesies anggrek Dendrobium terbaik banyak terdapat di
kawasan timur Indonesia, seperti Papua dan Maluku. Genus ini juga tersebar di
kawasan sumatera, khususnya pada wilayah Huta Baru Siundo sebanyak 16
spesies, diantaranya adalah Dendrobium sp., Dendrobium acerosum, Dendrobium
concinnum, Dendrobium leonis, Dendrobium truncatum, dan lain-lain serta 1 buah
spesies di wilayah Simardona seperti Dendrobium singaporense (Puspitaningtyas,
2010). Anggrek Dendrobium banyak digunakan dalam rangkaian bunga karena
memiliki kesegaran yang relatif lama, warna dan bentuk bunganya bervariasi,
tangkai bunga lentur sehingga mudah dirangkai, dan produktivitasnya tinggi.
Genus Dendrobium sp. mempunyai keragaman yang sangat besar, baik habitat,
ukuran, bentuk pseudobulb, daun maupunwarna bunganya. Spektrum
penyebarannya luas, mulai dari daerah pantai sampai pegunungan. Tersebar di
India, Sri Lanka, Cina Selatan, Jepang ke selatan sampai Asia Tenggara hingga
kawasan Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Tumbuh baik pada
ketinggian 0−500 m dpl dengan kelembapan 60−80%. Budi daya anggrek yang
paling mudah adalah yang berasal dari tempat asalnya (Waston (2004), dalam
Widiastoety (2010)).
Anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang
mempunyai peranan penting dalam pertanian, khususnya tanaman hias. Warna
bunganya yang beragam, bentuk dan ukurannya yang unik serta vase life yang
panjang membuat anggrek memiliki nilai estetika tinggi dan daya tarik tersendiri
dibandingkan tanaman hias lainnya sehingga banyak diminati oleh konsumen baik
dari dalam maupun luar negeri. Jenis anggrek yang paling banyak digemari dan
dikembangkan oleh banyak orang yaitu anggrek Phalaenopsis sp. Anggrek
Phalaenopsis sp. secara alami tumbuh di Indonesia, Filipina, Thailand, Taiwan,
Malaysia, Jepang, dan beberapa negara lainnya, dimana 65% diantaranya asli
Indonesia. Anggrek Phalaenopsis sp. mempunyai nilai ekonomi yang tinggi harga
tanaman per pot berkisar antara Rp. 22.000,00 sampai dengan Rp. 60.000,00
untuk tanaman yang belum berbunga (Haryani, 1993).
Tahun 2007, total ekspor anggrek mencapai 202.804 kg dan total impor
sebanyak 72.689 kg, sedangkan tahun 2008, total ekspor menurun menjadi 166
930 kg yang disertai pula dengan penurunan total impor, yaitu 34.651 kg. Negara
tujuan ekspor tanaman anggrek Phalaenopsis sp. Indonesia antara lain Jepang,
Taiwan, Singapura, Hongkong dan Belanda. Tahun 2001 terdapat 30 negara tujuan
ekspor tanaman anggrek (Widjandi, 1989). Menurut Widjandi (1989), yang
menyatakan bahwa salah satu usaha perluasan pasar dan peningkatan kemampuan
bersaing di pasar luar negeri diperlukan teknologi pengelolaan persiapan tanaman
yang baik.
Menurut fighetti (2004) dalam Nurmalinda (2011), Phalaenopsis sp. dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yaitu, kelompok berdasarkan
ukuran standar hibrid yang terdiri atas tipe bunga putih berukuran besar, pink,
semialba, dan bergaris, hybrid novelty berdasarkan corak dan warna yang
mencakup warna merah, orange dan kuning, dengan corak berbintik, bergaris dan
berbercak, hibrid multiflora, dan hibrid mini dengan ukuran bunga kecil.
Phalaenopsis sp. di Amerika mendominasi pasar anggrek yaitu lebih dari 80%
produksi anggrek keseluruhan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Anggrek Phalaenopsis sp. dan Dendrobium sp. merupakan anggrek epifit.
Anggrek jenis Phalaenopsis sp. memiliki batang monopodial, sedangkan
Dendrodium sp memiliki batang simpodial dengan pseudobulbus heteroblastik.
Daun Phalaenopsis sp. lebih tipis dibandingkan dengan daun Dendrobium sp.
dan morfologi akar keduanya adalah akar serabut serta memiliki akar
dorsoventral.
DAFTAR REFRENSI
Griesbach, R.J. 2002. Develpment of Phalaenopsis Orchid for the Mass Market. In Janick J. And A. Whipkey (Eds.). Trends in New Corps and New Uses. ASHS Press.Alexandria, VA. Pp. 458-465.
Haryani dan B. Sayaka. 1993. Anggrek Phalaenopsis.Penebar Swadaya. Jakarta.
Nurmalinda, S., Kartikaningrum, N. Q. Hayati, dan D. Widyastoety. 2011. Preferensi Konsumen terhadap Anggrek Phalaenopsis, Vanda, dan Dendrobium. Balai Penelitian Tanaman hias Cianjur. J.Hort 21(4):372-384.
Puspitaningtyas, Dwi Murti. 2010. Inventarisasi Keragaman Anggrek di Kawasan Suaka Margasatwa Barumun-Sumatera Utara. Ekologia, Vol. 10 No.1 , April 2010 : 16-22.
Purwantoro, A, Erlina Ambarwati dan Fitria Setyaningsih. 2005. Kekerabatan antar Anggrek Spesies Berdasarkan Sifat Morfologi Tanaman dan Bunga. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005 :1 – 11.
Widiastoety, D., Nina S., dan M. Soedarjo. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Balai Penelitian Tanaman Hias, Jalan Raya Ciherang, Kotak Pos 8 SDL Segunung Pacet, Cianjur 43252.