This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
MAKALAH KELOMPOK F8
Rasa Mual, Kembung dan Nyerih Ulu Hati
Disusun oleh :
F8
1. Margaretha Himawan ( 102013003)
2. Nico Theodorus (102013037 )
3. Adethya Evy Yuniar Simatupang (102013092)
4. Ni Nengah Okta Viani (102013111)
5. Carla Oktavia H. ( 102013170)
6. Raydel BrianKwee Amalo (102013203 )
7. Acres tivany tandilimbong (102013329)
8. Farhan Riza Ridwan ( 102013377)
9. Tri angela A (102013404)
10. Lanny winarta (102013539)
11. Muhamad Yusuf bin Mohd Sharif (102013507)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11510
2
Abstract
Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek di ubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam
sistem pencernaan. Sistim pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Pencernaan meliputi motilitas , sekresi , penyerapan dan pencernaan. Hormon dan ensim
di produksi selama proses pencernaan yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan hingga
diedarkan ke seluruh tubuh dan melindungi lapisan – lapisan organ pencernaan yang terdiri dari
lapisan paling dalam mukosa (membran mukosa), submukosa, tunika muskularis eksterna,
adventitia (serosa). Jika tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh untuk di cerna maka
setiap individu akan menjadi lemas dan tidak berenergi dan organ – organ pencernaan akan
mengalami gangguan seperti terkikis nya dinding mukosa oleh tingginya kadar enzim organ
pencernaan yang terus disekresikan.
Abtrak
Digestion is a process of food decomposition of complex structures converted into smaller units
that can be absorbed by enzymes produced in the digestive system. Gastroinstestinal digestive
system or systems (ranging from mouth to anus) is an organ in the human system which serves to
receive food, digest it into nutrients and energy, absorb nutrients into the bloodstream as well as
get rid of the food can not be digested or the process is the remainder of the body. Digestion
include motility, secretion, absorption and digestion. Hormones and enzymes produced during
the digestion process that serves to help the digestive process to be circulated throughout the
body and protects the lining - lining the digestive organs comprising the innermost layer of the
mucosa (mucous membrane), submucosa, tunica muscularis externa, adventitia (serous). If no
food is taken into the body to digest then each individual will become weak and no energy and
organs - the digestive organs will be impaired as its walls eroded by high levels of mucosal
enzymes digestive organs are kept secreted.
3
Pendahuluan
pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek diubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam
sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara lain
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara organ
tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan
enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi
sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.
Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi
dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu. Agar kita dapat
memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang fungsi
makanan, cara pengolahannya , penyajian dan waktu mengetahui waktu makan yang tepat.
Sehingga pada makalah kali ini saya akan membahas gangguan pencernaan seperti pada skenario
yang dialami penderita karena jarang makan dan mengkomsumsi kopi untuk menahan rasa
ngantuk.
A. Struktur makroskopis saluran pencernaan
Sistim pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.1-2
4
Sistim ini terdiri atas:
1. Cavum Oris
Cavum oris merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan
pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai
secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Cavum oris disebelah depan dibatasi oleh suatu celah yang disebut rima oris dengan labium
superior et inferior sebagai dindingnya. Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan sebelah
bawah terdapat dasar mulut dengan lidahnya dan sebagai atapnya adalah palatum. Sedangkan
disebelah dorsal terdapat hubungan dengan pharynx yang merupakan lubang yang disebuat
faucia. 1-2
2. Faring
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama choana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut isthmus fausium. 1-2
5
Regio faring terdiri dari:
Bagian superior
Bagian superior adalah bagian yang sangat tinggi dengan hidung Bagian ini disebut
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang
gendang telinga
Bagian media
Bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian ini disebut orofaring
Bagian inferior
Bagian inferior adalah bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian ini disebut
laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Dinding faring terdiri dari 3 lapis yakni:
Tunica mucosa pharyngis
Terdiri atas nasopharynx yang berfungsi untuk pernafasan, oropharynx yang berfungsi
untuk pencernaan, dan laryngopharynx.
Tunica submucosa pharyngis
Di bagian atas sangat tebal dan melekatkan pharynx pada dasar tengkorak. Di bagian
bawah, di laryngopharyns, submukosa lebih elastis sehingga memudahkan pada saat
menelan
Tunica muscularis pharyngis
Terdiri atas otot-otot melingkar dan membujur.
Otot-otot melingkar terdapat pada dinding posterior dan lateral pharynx.
o M. constrictor pharyngeus superior
o M. constrictor pharyngeus media
o M. constrictor pharyngeus inferior
Otot-otot membujur
o M. palatopharyngeus
o M. stylopharyngeus
o M. salpingopharyngeus
6
3. Esofagus
Kerongkongan ( oesofagus ) adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa
Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).Esofagus bertemu dengan
faring pada ruas ke-6 tulang belakang.
Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di
oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltik yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila
peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan
terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster. 1-2
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
Bagian media (campuran otot rangka dan otot halus)
Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
4. Gaster
Gaster terdiri dari 3 bagian yaitu
- Cardia.
- Fundus.
- Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung ( gaster ) berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat
penting :
7
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein) 1-2
5. Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap
ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus terdiri atas:1
Lapisan mukosa ( sebelah dalam )
lapisan otot melingkar ( M sirkuler )
Lapisan otot memanjang ( M Longitidinal )
Lapisan serosa ( sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:1,2
Usus dua belas jari ( Duodenum )
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
8
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas
dan kantung empedu.
Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas
jari ( duodenum ) dan usus penyerapan ( ileum ). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus
penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),
yang memperluas permukaan dari usus. Jejunum mempunyai dinding yang tebal,
diameter yang lebih besar daripada illeum, arcade yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa
recta yang panjang, dan pita sirkular yang rapat.
Usus penyerapan (ileum).
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Sifat
illeum berlawanan dari jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, diameter yang
kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yang pendek, dan pita
sirkular yang renggang. 1-2
6. Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Colon terdiri dari:1
Colon asendens (colon yang naik ke atas setelah illeum)
Colon transversum (colon yang bergerak melintang)
Colon desendens (colon yang bergerak setelah colon transversum menuju ke arah bawah)
Colon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
9
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit
serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
7. Appendix
Apendix adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau
radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan
membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung
yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda, bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis)
yang jelas tetap terletak di peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai
appendektomi.1
8. Caecum
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. 1
9. Rectum dan Anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal
dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
10
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. 1-2
Struktur Pencernaan tambahan
1. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
Acinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, ollum pancreas, corpus pancreas, dan cauda
pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS.
Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone. 1-2
Pendarahan pankreas yaitu:
Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreatico
duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)
Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior
2. Hati ( Hepar )
Hati ( hepar )dilapisi oleh peritoneum kecuali yang berbatasan dengan diaphragma yang disebut
bare area atau area NUDA. Hepar terdiri atas 2 lobus yakni:
Hepar pars sinister
Hepar pars dexter
11
Hepar pars dexter terbagi atas 2 lobus yaitu lobus caudatus dan lobus Quadratus.
Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang ditempati oleh ligamentum teres hepatis &
ligamentum venosum arantii.
Hepar Terdiri dari 3 facies yaitu:
Facies diaphragmatica yaitu facies yangberbatasan langsung dengan permukaan bawah
paru dan jantung ke impressio cardiaca
Facies visceralis yaitu facies inferior
Facies superior yaitu bare area
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena
yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. 1-2
3. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: 1-2
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.