UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTMEN KONSERVASI GIGI Nyeri Odontogenik dan Non Odontogenik Disadur dari: Hegde J. Endodontics: Prep Manual for Undergraduates, New Delhi: Elsevier,2008: 1-13 Disadur oleh: VIDYAVATI KRISHNAN KUMARAN NIM: 080600130 Pembimbing: Nevi Yanti,drg.,M.Kes DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
DEPARTMEN KONSERVASI GIGI
Nyeri Odontogenik dan Non Odontogenik
Disadur dari:
Hegde J. Endodontics: Prep Manual for Undergraduates, New Delhi:
Elsevier,2008: 1-13
Disadur oleh:
VIDYAVATI KRISHNAN KUMARAN
NIM: 080600130
Pembimbing:
Nevi Yanti,drg.,M.Kes
DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Definisi Nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Nyeri itu didefinisikan sebagai pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang
dimulai oleh adanya rangsangan berbahaya yang menjalar melalui jaringan syaraf ke
sistem syaraf pusat (CNS). Ini berkaitan dengan kerusakan jaringan potensial atau aktual
dan bersifat subjektif.
Terminologi
Noxious : rangsangan rasa sakit (mekanika, panas atau kimia) yang
merusak jaringan.
Nociceptor : neuron afferen primer yang secara preferensial lebih sensitif
terhadap stimulus noxious.
Nociception (rasa sakit/noxious): Deteksi kerusakan jaringan oleh transducer khusus
(nociceptor) yang menempel pada serat syaraf delta-A dan C.
Proprioception: Deteksi getaran dan rangsangan sentuhan melalui serat A-beta.
Hiperalgesia : peningkatan sensasi rasa sakit yang dipicu oleh rangsangan noxious
Throbbing: Rasa sakit denyutan yang kadangkala mengikuti sistol jantung
Spontan: bila rasa sakit terjadi tanpa ada pemicu.
Struktur bagian orofasial
Struktur somatik
Struktur superfisial (nyeri lokalisasi jelas) misalnya kulit, mukosa, gingiva, dan lain-
lain.
Struktur yang lebih dalam (nyeri difus) misalnya jaringan viseral dan muskuloskeletal
Struktur syaraf
Jalur afferen (ke arah otak)
Jalur efferen (menjauhi otak)
Jalur nyeri
Transmisi nyeri odontogenik
Penjalaran rasa sakit odontogenik dimediasi oleh syaraf sensorik periferal dari syaraf
trigeminal
Terminal syaraf peripheral ini akan masuk ke dalam pulpa gigi dan tisu oral lainnya,
sementara terminal sentral melepaskan neurotransmitter seperti zat P, yang terlibat di
dalam inisiasi rasa nyeri.
Terminal periferal adalah serabut syaraf yang termyelinasi atau tidak myelinasi
Serat termyelinasi disebut serat A (A-beta dan A-delta) dikelompokan menurut
diameter dan kecepatan konduksinya. Serat A- delta dapat menginervasi dentin dan
terdistribusi meluas di dalam mukosa oral, ligamen periodontal dan juga kulit
sepanjang serat A-beta (stimuli non noxious)
Serat yang tidak termyelinasi dikenal sebagai Serat C yang menginervasi badan pulpa
dan juga pembuluh darahnya. Juga terlihat pada kulit dan mukosa oral.
Serat syaraf delta-A
Sebagian besar serat syaraf myelinasi dari pulpa adalah serat delta-A.
Serat A-delta itu adalah serat yang relatif besar, dengan kecepatan konduksi yang
cepat
Pada lapisan odontoblastik, mereka kehilangan lapisan myelin dan anastomosis ke
dalam jaringan syaraf yang disebut Pleksus Raschkow yang mengirimkan ujung
syaraf bebas yang memanjang sehingga 200 mm ke dalam tubulus dentin.
Sinyal nociceptive (nyeri) ditransmisikan melalui jalur myelinasi konduksi yang
cepat, yang segera diterima sebagai nyeri yang cepat, tajam dan sesaat.
Sensasi akan menghilang dengan cepat setelah stimulus yang ditimbulkan seperti
minum cairan dingin atau juga dentin yang terkena prob dihilangkan.
Gejala-gejala klinis dari nyeri serat delta-A menandakan bahwa kompleks
pulpodentinal itu utuh dan memiliki kemampuan merespon gangguan eksternal yang
ada.
Serat syaraf beta-A
Serat syaraf beta-A adalah antara serat konduksi tercepat dari semua syaraf
intradental
Semuanya berfungsi sebagai mechanoceptor yang memicu penarikan refleks sehingga
gaya yang merusak secara potensial dapat dihindari.
Pendinginan yang terus menerus, serotonin dan perubahan hydrodynamik dapat
merangsang serat A-beta.
Serat syaraf C
Syaraf kecil yang tidak termyelinasi yang masuk ke dalam pulpa
Merupakan serat ambang batas tinggi, yang secara sentral pada stroma pulpa dan
menjalar ke daerah sekitar serat A-delta.
Tidak terlibat langsung dengan pulpa dentin kompleks
Tidak mudah terprovokasi
Dapat diaktifkan melalui pemanasan intensif atau pendinginan atau stimulasi
mekanika pada pulpa.
Serat C dapat merespon pada uji vitalitas bahkan walaupun dengan kehadiran lesi
radiografik karena ia lebih resistan terhadap aliran darah yang bermasalah dan kondisi
hipoksia, dibandingkan dengan serat A-delta
Ini merupakan alasan rasa nyeri selama instrumentasi pada gigi.
Transmisi Nyeri Pulpa dan periradikular
Nyeri dari jaringan pulpa dan periradikular ditransmisikan oleh syaraf afferen primer
(serat A dan C) melalui cabang syaraf trigeminal maksila dan mandibula ke arah
sistem syaraf pusat untuk pemprosesannya. (Gambar 2.1)
Sel badan dari syaraf trigeminal ini berada pada ganglion gasserian; synapsis neuron
primer dengan neuron order kedua ke bagian kaudalis subnukleus dari trigeminal
spinal tract subnucleus.
Setelah neuron kedua menerima input, maka akan dibawa ke thalamus
Neuron kedua melewati batang otak ke sisi otak yang berlawanan dan naik ke pusat
yang lebih tinggi.
Neuron delta-A masuk ke dalam thalamus secara langsung melalui saluran
neospinothalamik dan dikatakan membawa nyeri yang cepat (tajam dan mudah untuk
terlokalisasi).
Neuron serat C membawa impuls melalui saluran paleospinothalamic dimana
termodulasi sebelum sampai pada thalamus yang menyebabkan nyeri yang lambat.
Ketika impuls mencapai korteks sensorik, pengenalan nyeri akan terjadi, yang
kemudian dapat ditingkatkan atau dikurangi.
Pada ketika inilah pengalaman sakit gigi sebelumnya atau gangguan sakit gigi
berkaitan dengan perawatan gigi sebelumnya yang mulai memberikan makna bagi
sensasi tersebut.
Gambar 2.2 Jalur Nyeri
Mediator Inflamasi
Selama inflamasi, mediator inflamasi seperti hsitamin, bradikinin, prostaglandin,
serotonin, zat P, peoptida terkait gen calcitonin (CGRP) dan leukotriene akan dilepaskan,
yang menyebabkan nyeri secara langsung melalui aktivasi atau kepekaan nosiseptor
pulpa dan secara tidak langsung memulai serangkaian inflamasi yang menyebabkan
peningkatan permeabilitas vaskular dan oedema, dan juga peningkatan tekanan
intrapulpa.
Teori Konduksi Nyeri
Teori spesifisitas
Sistem nyeri adalah saluran langsung dari kulit ke otak. Ini dianggap sebagai sistem
nyeri yang spesifik ini membawa pesan dari reseptor ke pusat nyeri di otak.
Teori Pola
Teori ini menekankan bahwa stimulus, intensitas dan penjumlahan sentral adalah penentu
kritis nyeri. Serat syaraf kutan yang besar terdiri dari sistem sentuhan spesifik sementara
serat kecil menutupi sel tanduk dorsal, menjumlahkan inputnya dan mengirimkan pola ke
pusat nyeri yang menerimanya sebagai nyeri.
Teori pola periferalTeori ini menyatakan bahwa semua kualitas kutan dihasilkan oleh pola spatio temporal
dari impuls syaraf, selain dari modalitas jalur transmisi khusus. Semua ujung serat adalah
sama dan nyeri dihasilkan oleh rangsangan intens ke reseptor non spesifik.
Teori summasi sentral
Teori ini menjelaskan mekanisme neural spesifik, di mana dengan stimuli patologik yang
kuat dari tubuh, akan menetapkan sirkuit bergema dalam spinal yang dapat dipicu oleh
rangsangan non noxious yang mengarah pada volley yang tidak normal yang dapat
diinterpretasikan secara sentral sebagai nyeri.
Teori interaksi sensorisTeori ini menyatakan bahwa serat penghambat nyeri besar dan juga serat kontributor
nyeri yang kecil dengan dua sistem yang seimbang dengan satu sama lain. Penurunan
rasio aktivitas serat besar ke kecil menghasilkan penjumlahan pada sentral dan
meningkatkan nyeri.
Teori gate kontrol
Ini merupakan teori yang paling diterima
Ini menyatakan bahwa suatu mekanisme neural dalam sel tanduk dorsal dari syaraf
spinal (substansia gelatinosa) bertindak sebagai gate atau pintu utama yang dapat
meningkatkan atau mengurangi aliran impuls dari periferi badan ke otak sebelum
persepsi nyeri terjadi.
Input afferen adalah suatu subjek mengalami moduluasi gate sebelum dapat
mengaktifkan sel transmisi pusat dan menimbulkan persepsi nyeri sebagai respon.
Serat besar yang lebih aktif (beta-A dan delta-A) menentukan tingkat untuk gate itu
memodulasi transmisi sensorik. Aktivitas serat fiber besar cenderung untuk
menghambat transmisi (menutup gate) dan aktivitas serat kecil cenderung untuk
memfasilitasi transmisi (membuka gate).
Lebih lanjut dinaytakan bahwa kontrol terhadap transmisi dipoengaruhi tidak hanya
oleh mekanisme gate tetapi juga oleh penurunan impuls dari otak. Disini, sinyal yang
bertanggungjawab untuk memicu sistem persepsi nyeri dan respon pasien terjadi
ketika output sel T mencapai tingkat kritis tertentu.
Tabel 2.1. Klasifikasi nyeri orofasial
Serat delta-A Serat C
1. Nyeri yang cepat Dibawa oleh serat delta-A Kecepatan 6 – 30 m/detik Terlokalisasi jelas
Karakter : tajam dan menusuk
2. Epicritic PainBatas ambang rendah tetapi lokalisasi akurat
3. Nyeri yang dalamNyeri muncul dari struktur yang lebih dalam seperti periosteum, otot, tendon, dll, yang tidak terlokalisasi dengan baik
4. Nyeri somatikNyeri muncul dari struktur somatik dan dapat bersifat superfisial atau dalam (terlokalisasi)
1. Nyeri lambat Dibawa oleh serat C Kecepatan 0.5 – 2 m/detik Tidak terlokalisasi dengan
baikTerasa seperti luka bakar atau tumpul dan sakit
2. Protopathic PainBatas ambang yang tinggi tetapi tidak terlokalsiasi dengan baik
3. Nyeri superfisialNyeri terlokalisasi yang timbul dari struktur superfisial seperti kulit.
4. Nyeri viseralTimbul dari struktur viseral disebabkan oleh inflamasi, spasma, peregangan, dll
Tidak terlokalisasi dengan baik.
Memiliki karakter difusi
Dapat mengalami radiasi atau tereferensi.
Klasifikasi nyeri orofasial
Nyeri odontogenik
Nyeri pulpa
Nyeri periradikular
Nyeri non odontogenik
Sakit gigi yang berasal dari periodontal
Sakit gigi yang berasal dari myofasial
Sakit gigi yang berasal dari sinus maxilaris
Sakit gigi yang berasal dari neurovaskular
Sakit gigi yang berasal dari kardiak
Sakit gigi karena kelainan kelenjar saliva
Sakit gigi karena infeksi telinga
Sakit gigi karena kelainan sendi temporomandibular (TMJ)
Odontalgia atipikal
Neoplastik (metastasis dari rahang dan basis krani)
Diagnosa Nyeri
Uji sensitivitas
Uji thermal
Uji pulpa listrik
Uji mekanika
Uji perkusi
Uji palpasi
Uji diagnosa tambahan
Pembesaran dan transiluminasi
Tes kavitas
Anestesia selektif
Nyeri odontogenik pulpa
Pulpalgia hiperaktif
o Hipersensitivitas
o hiperemia
Pulpalgia akut
o Permulaan
o Sedang
o Lanjutan
Pulpalgia kronis
Pulpitis hiperplastik
Nekrosis pulpa
Resorpsi internal
Traumatik Oklusi
Fraktur yang tidak utuh
Nyeri odontogenik periradikular
Nyeri periradicular dapat menyiksa seperti rasa sakit pulpa umumnya berlanjutan
untuk waktu yang lama.
Ini dapat disebabkan oleh
Periodontitits apikal akut
Abses apikal akut
Abses phonix
Kista apical terinfeksi
Barodontalgia
Barodontalgia (aerodontalgia) adalah terlihat pada orang yang terbang pada
ketinggian yang tinggi. Juga terlihat pada penyelam di laut dalam.
Rauch mengklasifikasikan barodontalgia (sebelumnya disebut aerodontoalgia)
menurut keluhan utamanya
Klas I : Pada pulpitis akut, nyeri sesaat yang tajam dapat terlihat pada ascent
Klas II : pulpitis kronis, nyeri denyutan tumpul terlihat pada bagian yang naik
Klas III : pada pulpa nekrotik, rasa sakit denyutan tumpul terlihat pada bagian yang
menurun (kompresi) dan asimptomatik pada bagian yang naik (decompresi)
Klas IV : pada kasus abses periradikular atau kista, nyeri yang cukup parah dengan
bagian yang naik dan turun
Rasa sakit yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrapulpa, yang beruaha
mengkompensasi dekompresi ekstraoral dari tekanan ambang (pada bidang).
Bagian yang menurun (kompresid ari tekananj ambang) hilang pada gigi dengan
pulpitis akut atau kronis.
Traumatik oklusi
1. Trauma dari oklusi merujuk kepada luka jaringan, bukan gaya oklusal. Oklusi yang
menyebabkan luka seperti itu disebut sebagai traumatik oklusi
2. Ada dua bentuk trauma dari oklusi sbb :
Trauma oklusi akut
o Terjadi akibat gangguan oklusal seperti gigitan pada substansi keras dan pada
restorasi dengan titik yang tinggi
o Pasien mengeluh rasa sakit pada gigi yang lembut pada perkusi dan mobiliti
Trauma oklusi kronis
o Terlihat pada kebiasaan parafungsional seperti bruksism, clenching, dll
o Pasien mengeluhkan adanya rasa tidak nyaman yang ringan pada saat bangun
di pagi hari atau terbangun karena rasa tidak nyaman itu.
o Gigi yang terlibat biasanya tidak sensitif terhadap perkusi tetapi sensitif
terhadap mastikasi. Menggigit atau mengunyah cotton roll sempit atau Burlew
disc kadang-kadang menimbulkan rasa tidak nyaman.
3. Radiografi dapat menunjukkan ruang periodontal yang lebar dan juga resorpsi akar
apikal eksternal atau tidak memperlihatkan perubahan sama sekali.
4. Perawatannya adalah gigi harus disoklusi secara lengkap untuk pemulihan pada tisu
yang terinflamasi
Nyeri non odontogenik
Sakait gigi yang disebabkan oleh sumber non odontogenik dapat terjadi karena:
Sakit gigi berasal dari periodontal
Abses periodontal
Periodontal akut atau abses gingiva yang berkembang akibat infeksi virus pada poket
periodontal yang ada atau perluasan infeksi apikal yang berasal dari poket gingiva
Pada abses periodontal akut, gigi berasa sakit pada perkusi lateral
Apabila sinus pada abses periodontal ditemukan dengan gutta percha, ujung akarnya
mengarah ke lateral gigi.
Perawatan terdiri dari saluran akar dan kuretase
Perikoronitis
Ini adalah inflamasi pada jaringan periodontal yang mengelilingi molar tiga yang
sedang erupsi
Berkaitan dengan rasa sakit dan trismus
Nyeri yang dalam dan membias ke leher dan telinga
Perawatan meliputi operculektomi
Sakit gigi berasal dari myofasial
Otot mastikasi, terutama masseter, temporalis dan digastrik anterior, dapat
menginduksi rasa sakit seperti sakit gigi
Palpasi digital dari zona pemicu dalam otot (taut bands atau knot) akan menghasilkan
rasa sakit yang bersifat difusi dan konstan
Sakit gigi berasal dari sinus maksilaris
Sinusitis maksila (inflamasi pada lapisan mukosa sinus) dapat menghasilkan nyeri
yang konstan, tumpul dan sakit moderat pada gigi maksila yang terlibat.
Gigi memberi respon pada tes pulpa dan hipersensitif terhadap perkusi dan palpasi.
Dapat muncul sebagai odema atau eritema pada bagian yang membentuk abses dental
Pasien melaporkan bahwa rasa sakit meningkat ketika kepala dibawa lebih rendah
dari jantungnya.
Sakit gigi berasal dari neurovaskular
Migrain
Cluster headache
Paroxysmal Hemicrania
Keluhan utama pasien adalah sakit kepala yang disertai dengan sakit gigi
Migrain
Unilateral, pulsatile, sakit berdenyut yang berkaitan dengan rasa mual, photophobia
dan phonophobia
Sakit kepala diperparah dengan aktivitas rutin dan dilegakan dengan administrasi
triptans, kafein atau senyawa ergotamine
Cluster headache
Bersifat unilateral, episodik, sakit yang parah terjadi pada bagian
orbital/supraorbital/temporal yang biasa terlihat pada laki-laki muda
Berkaitan dengan kongesti nasal, rhinorrhoea dan lakrimasi
Dihilangkan dengan inhalasi 100% oksigen atau ergotamine sublingual
Paroxymal hemicrania
Gejala yang sama dengan Cluster headache tetapi terjadi lebih sering dengan waktu
yang lebih singkat.
Terlihat lebih umum pada perempuan
Dihilangkan dengan administrasi indomethacin
Sakit gigi berasal dari neuropatik
neuralgia
Neuralgia trigeminalk paroxysmal adalah disebut juga
o Tic douloureux
o Trifacial neuralgia
o Fothergill disease
Ini ditandai oleh nyeri yang hebat, tajam, menyengat (unilateral) pada stimualsi zona
pemicu (pada intraoral atau ekstraoral)
Secara umum terjadi pada individu yang berusia di atas 50 tahun, dan dikaitkan
dengan multiple sclerosis
Nyeri dihilangkan dengan administrasi carbamazepine, baclofen atau gabapentin.
Obat Non-steroidal anti-inflammatory (NSAID) dan nakrotik tidak menghilangkan
rasa sakit.
Neuroma traumatik (Neuroma Amputasi)
Sering terlihat sebagai massa proliferasi dari jaringan neural yang tidak teratur pada
lokasi syaraf yang terganggu akibat bedah/trauma
Pada stimulasi neuroma, rasa sakit seperti denyutan listrik terjadi (Tinel’s sign)
Terjadi kekurangan sensasi pada neuroma
Perawatan meliputi pembedaha coaptasi pada syaraf
Neuritis
Ini adalah inflamasi syaraf disebabkan oleh injuri (thermal, mekanik atau kimia),
virus (herpes simpleks atau zoster) atau infeksi bakteri
Bersifat persisten, tidak berdenyut, rasa seperti luka bakar dan tidak berkaitan dengan
parestasia, dysesthesia atau anestesia
Perawatan tergantung pada etiologi
o Injuri kimia yang disebabkan oleh ekstruksi senyawa toksik pada sealer, irrigasi
dan medikamen intrakanal harus ditangani secara pembedahan
o Injuri mekanik, disebabkan oleh ekstruksi gutta percha thermoplastik atau
penempatan implan, yang ditangani dengan pembedaha dekompresi syaraf
(dengan pengangkatan irritan)
o Herpetic neuritis ditangani dengan pemberian acyclovir
o Bakterial neuritis ditangani dengan pemberian antibakteri
Sakit gigi berasal dari kardiak
Nyeri kardiak (angina) meluas ke lengan kiri, bahu, leher dan wajah
Nyeri sama dengan nyeri pulpa dan bersifat spontan, difusi dan dengan intensitas
ringan ke parah.
Rasa sakit meningkat dengan aktivitas fisik, gangguan emosional dan dihilangkan
dengan istirahat atau satu dosis nitrogliserin sublingual.
Sakit gigi karena kelainan kelenjar saliva
Sialolithiasis
Duktus saliva (umumnya duktus submandibular) tertutup oleh batu saliva yang
mengakibatkan pembengkakkan pada bagian submandibular.
Ini adalah seperti limfadenitis yang berkaitan dengan sebuah infeksi endodontik pada
satu gigi mandibular posterior.
Pasien datang dengan stringent drawing pain yang diperburuk oleh salivasi
( diinduksi oleh lemon atau selama waktu makan )
Diagnosis ini dibuat dengan bantuan dari pemeriksaan klinis dan radiografi oklusal.
Sakit gigi akibat infeksi telinga
Infeksi pada telinga tengah adalah umum pada anak-anak dan disebabkan oleh
mikroorganisma pyogenik.
Rasa sakit adalah akut, berdenyut dan dapat membingungkan dengan nyeri
odontogenik karena mungkin tersebar dari telinga ke aspek posterior maxilla dan
mandibula.
Nyeri menjadi parah apabila pasien menundukkan kepalanya. Perawatan: merujuk
ke spesialis telinga-hidung-tenggorokan (THT).
Sakit gigi akibat gangguan TMJ
Nyeri dilihat hanya ketika ligamentum diregangan atau karena inflamasi pada sendi.
Nyeri kontinu mengarah ke gigi posterior.
Nyeri menjadi parah dengan pergerakan rahang dan dihubungkan dengan
pembengkakan, , maloklusi, trismus dan nyeri telinga.
Perawatan: istirahat pada rahang, diet lembut dan administrasi NSAID
Nyeri Odontogenik atipikal
Nyeri yang dirasakan dari sebuah sumber yang tidak diketahui dan jika nyeri
berlanjutan sesudah gigi itu diekstraksi, disebut ‘phantom tooth pain’.
Tanda-tanda dan gejala sugestif dari nyeri non-odontogenik
Tidak ada penyebab lokal gigi yang konsisten dengan gejala
tes vitalitas menunjukkan positif dan gigi adalah biasanya tidak sakit pada
perkusi.
kegagalan untuk menghilangkan sakit gigi setelah anestesi lokal pada gigi yang
dicurigai.
kegagalan untuk merespon pada perawatan gigi yang wajar.
Nyeri Alih Odontogenik (odontogenic referred pain)
Nyeri berasal dari pulpa gigi yang terlibat dan dialih ke gigi bersebelahan atau ke
struktur kulit dan dalam yang berdekatan
Tehnik anestesi selektif dari diagnosis dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
asalnya nyeri.
Contoh: nyeri telinga yang disebabkan oleh pulpa gigi molar kedua dan ketiga mandibula
Nyeri Alih Non-Odontogenik (Non-odontogenic referred pain)
Nyeri berasal dari jaringan yang dalam, otot, ligamen, sendi dan visceral dan
dirasakan jauh dari asal nyeri itu.
Nyeri alih yang berasal dari kulit adalah tajam, rasa terbakar dan lokal
Nyeri alih yang berasal dari muskuloskeletal dan viseral adalah dalam dan sakit
lebih menyebar.
Contoh: - Nyeri berasal dari jantung ( angina pektoris ) terasa di lengan kiri atau rahang
- Sinusitis maxilaris dapat mengakibatkan kelembutan dari premolar maksilaris.
Dua teori yang paling populer yang menjelaskan tentang nyeri alih adalah: