i DISERTASI PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI DARI KRIM EKSTRAK KLIKA FALOAK (Sterculia populifolia DC) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B (Kajian Stabilitas Formula Krim, Antioksidan, SPF, Ekspresi mRNA MMP-1 dan Histopatologi Kulit) NUR KHAIRI (P0200314407) PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
DISERTASI
PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI DARI KRIM EKSTRAK KLIKA
FALOAK (Sterculia populifolia DC) PADA MENCIT (Mus musculus)
YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B
(Kajian Stabilitas Formula Krim, Antioksidan, SPF, Ekspresi mRNA
MMP-1 dan Histopatologi Kulit)
NUR KHAIRI
(P0200314407)
PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ii
PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI DARI KRIM EKSTRAK KLIKA
FALOAK (Sterculia populifolia DC) PADA MENCIT (Mus musculus)
YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B
(Kajian Stabilitas Formula Krim, Antioksidan, SPF, Ekspresi mRNA
MMP-1 dan Histopatologi Kulit)
Disertasi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Doktor
Program Studi
Ilmu Kedokteran
Disusun dan diajukan oleh
NUR KHAIRI
Kepada
PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
iii
DAFTAR TIM PENGUJI
1. Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK(K) Promotor/Penguji
2. Dr. dr. Khairuddin Djawad, Sp.KK(K) Ko Promotor/Penguji
3. Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si, Apt Ko Promotor/Penguji
6. Prof. dr. Rosdiana Natzir, Ph.D, Sp.Biok Penguji
7. Prof. Veni Hadju, Ph.D,M.Sc Penguji
8. dr. Muh. Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA(K) Penguji
9. Dr.dr.Burhanuddin Bahar, MS Penguji
iv
PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Khairi
Nomor Mahasiswa : P0200314407
Program Studi : S3 Ilmu Kedokteran
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa disertasi yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudiaan hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan disertasi ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Makassar, November 2018
Nur Khairi
v
PRAKATA
Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas
Kasih Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Untuk itu penulis
ucapkan rasa syukur Kehadirat-Nya seraya mengucapkan segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam, dengan terselesaikannya disertasi ini yang
merupakan salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Doktor
dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas
Hasanuddin. Puji syukur dan terima kasih yang tiada terukur saya sampaikan
kepada Allah SWT sehingga dapat menyelesaikan disertasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian disertasi ini telah
melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung,
perorangan maupun lembaga yang telah memberikan kontribusi dalam
penyelesaian penyusunan disertasi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang penulis hormati:
Pertama, Ibu Prof. Dr. dr. Suryani As’ad,M.Sc,Sp.GK(K) selaku promotor,
bapak Dr. dr. Khairuddin Djawad, Sp.KK(K) selaku ko-promotor dan bapak
Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si, Apt selaku Ko-promotor. Melalui beliau dengan
kepakaran yang melekat telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi
bagi terwujudnya disertasi ini. Dan melalui beliau dengan kesabaran,
perhatian dan keikhlasannya telah memberikan dorongan, koreksi dan saran
dari aspek metodologi penelitian maupun pengkajian isi disertasi secara
keseluruhan, sehingga membuka cakrawala/pandangan, mendorong
munculnya gagasan, ide-ide pembaharuan khususnya dalam bidang
vi
kedokteran dan farmasi. Untuk itu sekali lagi penulis menghanturkan
penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta mengucapkan
terima kasih dengan iringan doa “semoga amal baik beliau diterima dan
mendapatkan balasan dari Allah Yang Maha Kasih, Maha Sayang dan Maha
Pemurah”.
Kedua, Ibu Prof. Dr. Yusmina Hala, MS, Bapak Prof. dr. Mohammad Hatta,
Ph.D, Sp.MK(K), Ibu Prof. dr. Rosdiana Natzir, Ph.D, Sp.Biok, Bapak Prof.
Veni Hadju, Ph.D, M.Sc, Bapak dr. Muh. Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA(K)
dan Bapak Dr. dr. Burhanuddin Bahar, MS selaku penguji yang telah
memberikan koreksi dan saran demi kesempurnaan penelitian ini. Penulis
menghaturkan terima kasih dengan iringan doa “semoga amal baik beliau
diterima dan mendapatkan balasan dari Allah Yang Maha Kasih, Maha
Sayang dan Maha Pemurah”.
Ketiga, Ayahanda Prof. Dr. Ir. H. Jalil Genisa, MS dan ibunda Hj. Nuraeni,
SKM, M.Kes, yang merupakan guru besar penulis yang setiap saat
memberikan nasehat, wejangan, dorongan, doa kepada penulis sekeluarga,
dalam kesempatan ini penulis iringkan dan panjatkan doa kepada beliau.
“Robbigfirlii waliwaalidaiya warkhamhumaa kamaa rabbayaanii shogiiroo” (Ya
Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku
dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihaniku sewaktu aku
kecil).
Keempat, Teristimewa suami Rusman, S.Si dan Ananda terkasih dan
tersayang. Serta saudara-saudara penulis yaitu Muh. Khaerul, ST, dr. Muh.
Aan Khaerisman, S.Ked dan Muh. Usri Usran, S.Ked terima kasih atas
perhatian, dorongan dan doanya.
vii
Kelima, teman-teman mahasiswa S3 angkatan 2014 Program Studi Ilmu
Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin khususnya dr.
Suryani Tawali dan semua teman-teman yang tidak sempat penulis sebutkan
satu persatu.
Keenam, Tim Laboratorium PKP Unhas, tim laboratorium Mikrobiologi Unhas,
Tim Laboratorium Patologi Anatomi RS. Pendidikan Unhas, dan Tim
laboratorium Farmasetika Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, terima
kasih atas fasilitas laboratorium yang memadai sehingga penulis dapat
meneliti dengan baik.
Ketujuh, Sahabat terbaik Maulita Indrisari, Astuti amin, Megawati, Wahyu
Hendrarti, Michrun Nisa, Besse Hardianti dan Reny Syahruni.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang
berupa disertasi ini laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra,
permasalahan penuaan dini masih dibutuhkan penelitian yang mendalam.
Penulis berharap semoga disertasi ini dapat sedikit memberikan manfaat
dalam dunia kedokteran dan farmasi serta dapat dijadikan salah satu rujukan
bagi peneliti atau penulis karya ilmiah lainnya. Akhir kata penulis berbesar hati
apabila para pembaca dapat memberikan kritik, saran dan masukkan dalam
rangka proses penulisan penelitian berikutnya.
Makassar, 29 November 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... ii DAFTAR TIM PENGUJI ……………………………………………….. iii PERNYATAAN KEASLIAAN DISERTASI ...................................... vi PRAKATA ....................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xiii DAFTAR GRAFIK .......................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xv BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….. 8
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 9
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 9
E. Hipotesis …………………………………………………………… 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 11
A. Penuaan ……………………………………………………………. 11
B. Kulit …………………………………………………………………. 16
C. Matriks Metalloproteinase ………………………………………... 40
D. Uraian Tanaman Sterculia populifolia …………………….…….. 44
E. Hewan Coba ………………………………………………………. 45
F. Kosmetik, Krim dan Uji Kestabilan Sediaan Kosmetik …………. 47
G. Sun Protection Factor (SPF) ……………………………………... 49
H. Kerangka Teori ……………………………………………………. 51
I. Kerangka Konsep. ………………………………………………… 52
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………….. 53
A. Rancangan Penelitian …………………………………………….. 53
B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………….. 53
C. Populasi Penelitian ……………………………………………….. 54
D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Hewan Coba …………………….. 54
E. Kelaikan Etik (Ethical Clearance) ……………………………….. 54
F. Alat dan Bahan ……………………………………………………. 55
G. Determinasi Tumbuhan …………………………………………. 55
H. Pembuatan Ekstrak Sterculia populifolia ………………………. 55
I. Uji Kualitatif Kandungan Kimia Ekstrak Klika
Sterculia populifolia ……………………………………………….. 56
xi
J. Uji Kuantitatif Kandungan Kimia Ekstrak Klika
Sterculia populifolia ………………………………………………… 57
K. Formulasi Krim Ekstrak Klika Sterculia populifolia ……………. 60
L. Evaluasi Kestabilan Sediaan Krim ……………………………... 61
M. Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak dan Krim Ekstrak
Klika Sterculia populifolia ……………………………………..…. 62
N. Penentuan Nilai SPF …………………………………………….. 65
O. Pengelompokan Hewan Coba ………………………………….. 66
P. Pemaparan Sinar Ultraviolet-B ………………………………….. 67
Q. Pengukuran Ekspresi mRNA MMP-1 ………………………….. 67
R. Pengamatan Histopatologi……………………………………….. 70
S. Alur Penelitian …………………………………………………….. 71
T. Variabel Penelitian ……………………………………………….. 72
U. Defenisi Operasional. …………………………………………….. 73
V. Pengolahan dan Analisis Data. ………………………………….. 74
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Ekstrak Klika S.populifolia. …………………………. 75
B. Evaluasi Kestabilan Formula Krim Ekstrak Klika S.populifolia…. 75
C. Antioksidan Ekstrak dan Krim Ekstrak Klika S.populifolia………. 79
D. Nilai Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak dan Krim Ekstrak Klika
S.populifolia…………………………………………………………… 81
E. Bobot Badan dan Umur Mencit pada Masing-masing
Kelompok……………………………………………………………… 82
F. Ekspresi mRNA MMP-1. …………………………………………… 83
G. Ketebalan dan Kepadatan Kolagen. ……………………………… 87
BAB V PEMBAHASAN. …………………………………………………. 91
BAB VI PENUTUP. ……………………………………………………… 103
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 103
B. Saran. …………………………………………………………………. 104
DAFTAR PUSTAKA. ……………………………………………………. 105
LAMPIRAN. ………………………………………………………………. 113
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Krim Ekstrak Klika S.populifolia …………………… 59 Tabel 2. Tingkat Kekuatan Antioksidan berdasarkan Nilai IC50 ………. 64 Tabel 3. Nilai EE x 1 ……………………………………………………….. 65 Tabel 4. Penilaian SPF Menurut Food and Drug Administration ……... 65 Tabel 5. Primer yang digunakan untuk Real-time PCR ……………….. 69 Tabel 6. Pemeriksaan Kuantitatif Ekstrak Klika S.populifolia …………. 75 Tabel 7. Hasil Pengamatan Organoleptis Krim Ekstrak Klika S.populifolia sebelum dan setelah kondisi accelerate……….. 77 Tabel 8. Hasil pengukuran pH Krim Ekstrak Klika S.populifolia Sebelum dan setelah kondisi accelerate ……………………… 77 Tabel 9. Hasil Pengujian Homogenitas Krim Ekstrak Klika S.populifolia Sebelum dan Setelah kondisi accelerate……………………… 78 Tabel 10. Hasil Pengujian Viskositas Krim Ekstrak Klika S.populifolia Sebelum dan Setelah kondisi accelerate…………………….. 78 Tabel 11. Hasil Pengujian Daya Sebar Krim Ekstrak Klika S.populifolia Sebelum dan Setelah kondisi accelerate ……………………. 79 Tabel 12. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Klika S.populifolia dan Krim Ekstrak Klika S.populifolia ……………………………….. 79 Tabel 13. Hasil Nilai IC50 dan Nilai SPF ………………………………….. 81 Tabel 14. Rerata Bobot Badan Mencit pada Masing-masing Kelompok Perlakuan ……………………………………………. 83 Tabel 15. Rerata Umur Mencit pada Masing-masing Kelompok Perlakuan ………………………………………………………… 83 Tabel 16. Hasil Rerata Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dan Setelah Dipapar UVB……………………………………………. 84 Tabel 17. Rerata Ekspresi mRNA MMP-1 antar Kelompok Sebelum dipapar UVB …………………………………………………….. 85 Tabel 18. Rerata Ekspresi mRNA MMP-1 antar Kelompok Setelah dipapar UVB ……………………………………………………. 86 Tabel 19. Hasil Uji LSD Ekspresi mRNA MMP-1 setelah dipapar UVB. 87 Tabel 20. Ketebalan Kolagen antar Kelompok Setelah dipapar UVB… 87 Tabel 21. Multiple Comparison Ketebalan Kolagen ……………………. 88 Tabel 22. Kepadatan Kolagen Antar Kelompok Setelah dipapar UVB.. 89 Tabel 23. Multiple Comparison Kerapatan Kolagen ……………………. 89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Kulit ……………………………………………….. 17 Gambar 2.2 Biosintesis Kolagen. ………………………………………. 20 Gambar 2.3 Efek Sinar UV terhadap Kulit. …………………………….. 24 Gambar 2.4 Mekanisme terjadinya Photoaging ………………………. 31 Gambar 2.5 Tanaman Sterculia populifolia. ……………………………. 44 Gambar 4.1 Histopatologi Ketebalan Kolagen ………………………… 88 Gambar 4.2 Histopatologi Kepadatan Kolagen ………………………… 90 Gambar 5.1 Kesimpulan krim ekstrak klika Sterculia populifolia dalam menghambat penuaan kulit dini ………………………….. 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Klika S.populifolia dan Krim Ekstrak Klika S.populifolia………………………………… 81 Grafik 2. Nilai SPF Ekstrak dan Krim Ekstrak Klika S.populifolia ……… 82 Grafik 3. Rerata Ekspresi mRNA MMP-1 sebelum dan Setelah dipapar UVB ……………………………………………………… 85 Grafik 4. Rerata Ekpresi mRNA MMP-1 setelah dipapar UVB ………… 86
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Persetujuan Kelaikan Etik Penelitian………………………. 113 Lampiran 2. Hasil Kualitatif Ekstrak Klika S.populifolia ……………….. 114 Lampiran 3. Kurva Baku Flavonoid ………………………………………. 115 Lampiran 4. Kurva Baku Polifenol ……………………………………….. 115 Lampiran 5. Kurva Baku Antioksidan Ekstrak Klika S.populifolia ……. 116 Lampiran 6. Kurva Baku Antioksidan Krim Ekstrak Klika S.populifolia 0,5% ………………………………………….. 116 Lampiran 7. Kurva Baku Antioksidan Krim Ekstrak Klika S.populifolia 3% …………………………………………….. 116 Lampiran 8. Kurva Baku Antioksidan Krim Ekstrak Klika S.populifolia 5% ……………………………………………. 116 Lampiran 9. Data Umur Mencit …………………………………………. 117 Lampiran 10. Uji Normalitas Umur Mencit …………………………….. 117 Lampiran 11. Hasil Uji Homogenitas Umur Mencit …………………… 117 Lampiran 12. Analisis Statistik Umur Mencit ………………………….. 118 Lampiran 13. Data Bobot Badan Mencit ……………………………….. 118 Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas Bobot Badan Mencit ……………... 119 Lampiran 15. Hasil Uji Homogenitas Bobot Badan Mencit ……………. 119 Lampiran 16. Analisis Statistik Bobot Badan Mencit …………………... 120 Lampiran 17. Data Pemeriksaan Ekspresi mRNA MMP-1 ……...…….. 121 Lampiran 18. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 sebelum
dan Setelah dipapar UVB pada Kelompok 1 …………. 126 Lampiran 19. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dan Setelah dipapar UVB pada Kelompok 2 …………. 126 Lampiran 20. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dan Setelah dipapar UVB pada Kelompok 3 …………. 127 Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas Ekspresi mRNA MMP-1 ………… 127 Lampiran 22. Hasil Uji Homogenitas (Lavene test) data transformasi MMP-1………………………………………………………. 128 Lampiran 23. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dipapar UVB ……………………………………. 128 Lampiran 24. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dipapar UVB ……………………………………. 128 Lampiran 25. Uji Lanjutan LSD Ekspresi mRNA MMP-1 Setelah Perlakuan …………………………………………………. 129 Lampiran 26. Data Ketebalan Kolagen ………………………………… 129 Lampiran 27. Normalitas Ketebalan Kolagen …………………………. 130 Lampiran 28. Homogenitas Ketebalan Kolagen ………………………. 130 Lampiran 29. Data Kerapatan Kolagen ……………………………….. 131 Lampiran 30. Hasil Homogenitas Kerapatan Kolagen ………………. 131 Lampiran 31. Hasil Uji Normalitas Kerapatan Kolagen ………………. 132 Lampiran 32. Foto Penelitian ……………………………………………. 133
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi tua atau aging merupakan suatu proses menghilangnya
kemampuan jaringan secara perlahan-lahan untuk memperbaiki atau
mengganti diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya.
Akibatnya tubuh tidak dapat bertahan terhadap kerusakan atau memperbaiki
kerusakan tersebut (Cunningham, 2003). Proses menua ini akan terjadi pada
seluruh tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, indung telur, otak dan lain-
lain, juga organ terluar tubuh yaitu kulit.
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang secara langsung akan
memperlihatkan terjadinya proses penuaan pada seseorang. Perubahan-
perubahan yang terlihat pada penuaan kulit seperti kulit menjadi kering, kasar,
kendor, dan keriput disertai garis-garis ekspresi wajah yang nyata dan
sebagainya, hal ini akan sangat mempengaruhi penampilan seseorang dan
secara langsung akan memperlihatkan gambaran bahwa seseorang telah
memasuki usia senja (Leijen, 1990).
Penuaan kulit merupakan suatu fenomena yang berkelanjutan dan
multifaktoral yaitu terjadi pengurangan baik dalam ukuran maupun jumlah dari
sel-sel dan pengurangan kecepatan fungsi organik baik pada tingkat seluler
maupun molekuler (Breinneisen, et al., 2002).
Ada dua proses penuaan kulit, yaitu proses penuaan yang disebabkan
oleh faktor intrinsik (intrinsic aging). Proses ini disebut juga proses penuaan
sejati, yaitu proses penuaan yang berlangsung secara alamiah yang
disebabkan oleh faktor fisiologik dari dalam tubuh sendiri seperti genetik,
mRNA MMP-1 yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan pemaparan
sinar UVB (Grafik 3). Dan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rerata
ekspresi mRNA MMP-1 (tabel 6).
Pada kelompok yang menggunakan krim ekstrak klika S. populifolia
menunjukkan terjadinya penurunan ekspresi mRNA MMP-1, hal ini
disebabkan karena ekstrak klika S.populifolia secara kualitatif mengandung
senyawa polifenol dan flavonoid. Paparan sinar UVB diketahui dapat
menimbulkan radikal bebas sehingga menyebabkan kerusakan dan
penurunan relative anti oksidan enzimatik maupun non enzimatik yang
merupakan sistem pertahanan pada kulit serta pada akhirnya dapat
menyebabkan berbagai kelainan seperti kanker kulit, menekan sistem imun
termasuk terjadinya penuaan dini kulit (Kochevar, 2008; Chen et al., 2012).
Radikal oxygen spesies diyakini dapat mengaktifkan jalur signal sitoplasma
pada kolagen kulit yang akan mempengaruhi pertumbuhan, diferensiasi dan
penuaan dan degradasi jaringan konektif dan juga dapat menimbulkan genetic
permanen (Chen et al., 2012). Kandungan polifenol yang terdapat dalam
S.populifolia mempunyai aktivitas antioksidan yang diyakini lebih baik
dibandingkan vitamin A, C dan E (Gonzales et al., 2008). Oleh karena itu
polifenol dapat mencegah terbentuknya radikal bebas dan peroksida lipid
akibat paparan sinar ultraviolet. Senyawa polifenol utama yaitu corilagin, asam
gallat dan asam ellagic merupakan senyawa yang paling bertanggung jawab
terhadap aktivitas antioksidan. Mekanisme aksi dari polifenol dalam
menghambat kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV meliputi 3 efek yaitu
efek sunscreen, efek antiinflamasi dan efek antioksidan. Sebagian besar
99
polifenol natural adalah pigmen, umumnya kuning, merah atau ungu dan
dapat menyerap radiasi UV. Ketika diberikan secara topikal, polifenol
mencegah masuknya radiasi ke dalam lapisan kulit. Radiasi yang dapat
diserap oleh polifenol meliputi seluruh spectrum UVB dan sebagian UVA dan
UVC. Melalui kemampuan absorbsi ini polifenol natural dapat bertindak
sebagai sunscreen. Kemampuan polifenol bertindak sebagai sunscreen dapat
mengurangi inflamasi, stress oksidatif dan kerusakan DNA yang disebabkan
oleh radiasi UV pada kulit. Pada pemberiaan topikal kemampuan fotoprotektif
dari polifenol didapatkan melalui sunscreen tersebut. (Nichols dan Katiyar,
2010). Kemampuan fotoprotektif dari ekstrak S.populifolia dan krim ekstrak
klika S.populifolia telah di uji dengan menentukan nilai SPF, hasil nilai SPF
dari ekstrak S.populifolia sebesar 6,88 yang termasuk kategori proteksi kuat
dan hasil nilai SPF dari krim ekstrak klika S.populifolia sebesar 5,61 yang
termasuk proteksi sedang. Pada pengujian antioksidan ekstrak klika
S.populifolia diperoleh aktivitas antioksidan yang sangat kuat sebagai
penangkal radikal bebas dan krim ekstrak klika S.populifolia diperoleh aktifitas
antioksidan sedang sebagai penangkal radikal bebas (radical scavenging),
sehingga sifat antioksidan dari krim ekstrak S.populifolia ini dapat
menghambat terbentuknya ROS dan selanjutnya menurunkan ekspresi
mRNA MMP-1.
Pada kelompok yang menggunakan basis krim terjadi peningkatan
ekspresi mRNA MMP-1 setelah pemaparan sinar UV pada kulit mencit. Hal ini
disebabkan karena energy dari radiasi UV merusak membrane sel dan protein
untuk memproduksi reactive oxygen spesies (ROS), yang menginduksi
ekspresi dari sitokin proinflamasi yang berkaitan dengan reseptor permukaan
100
sel meliputi reseptor dari faktor pertumbuhan epidermis (epidermal growth
factor), interleukin (IL)-1, insulin keratonocyte growth factor dan faktor
nekrosis tumor (TNF). Aktivitas dari reseptor tersebut memperantarai ROS
untuk menghambat protein enzim tirosin fosfatase, yang berfungsi untuk
menjaga reseptor faktor pertumbuhan epidermis inaktif. Aktivitas dari reseptor
tersebut mengaktifkan sinyal intraseluler melalui stimulasi dari stress yang
berhubungan dengan MAPK (Mitogen-Activated Protein Kinase). Aktivitas dari
kinase menginduksi transkripsi komplek inti AP-1, sebuah komplek protein
yang mengandung protein c-Jun dan c-Fos, hal ini dinyatakan dalam journal
yang ditulis Fisher dkk (Rhein dan Santiago, 2010).
AP-1 meningkatkan transkripsi gen MMP dan menurunkan ekspresi
gen prokolagen 1 dan 3 serta menurunkan reseptor TGF-β, sebagai
konsekuensinya menurunkan formasi matriks dermal. MMP secara luas dibagi
menjadi tiga kelas: kolagenase, stremelisin dan gelatinase. Pada kulit,
kombinasi aksi dari kolagenase (MMP-1), 92kDa gelatinase (MMP2), 72kDa
gelatinase (MMP9) dan stromelisin 1 (MMP3) dapat secara sempurna
mendegradasi kolagen dan komponen dari jaringan elastis. Walaupun begitu
ekspresi dari semua enzim tersebut pada kulit normal sangatlah rendah,
enzim tersebut dapat teregulasi meningkat setelah terpapar oleh radiasi UV
pada kultur sel baik secara in vivo maupun in vitro. Dilaporkan bahwa UVB,
meskipun dengan paparan dosis rendah menyebabkan kemerahan pada kulit
(eritema), dapat menginduksi ekspresi mRNA MMP-1, MMP-3 dan MMP-9.
Pada model penelitian Kahari dkk, yang menarik bahwa `induksi ekspresi
mRNA MMP-1 tidak dapat dideteksi kulit fotoaging kronis, ini mengindikasikan
bahwa induksi ekspresi mRNA MMP-1 pada in-vivo dengan paparan sinar UV-
101
B yang bersifat sementara dan teregulasi secara teratur (Rhein dan Santiago,
2010).
Pada kelompok kontrol, ekspesi mRNA MMP-1 tidak mengalami
perubahan.
Pada pemeriksaan histopatologi meliputi ketebalan dan kerapatan
setelah dilakukan uji normalitas (lampiran 27 dan 31) dengan Shapiro-wilks
dan uji homogenitas (lampiran 28 dan 30) dengan Levene’s test menunjukkan
data ketebalan dan kerapatan kolagen kulit mencit berdistribusi normal dan
variannya homogen (p>0,05). Setelah dilakukan uji menggunakan one way
Anova terhadap ketebalan dan kepadatan kolagen terdapat perbedan
bermakna pada kelompok krim ekstrak klika S.populifolia dan kelompok basis
krim, sedangkan pada kelompok krim ekstrak klika S.populifolia dan kelompok
kontrol tidak terdapat perbedaan. Hasil penelitian ini terkait dengan
kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam S.populifolia yaitu
senyawa flavonoid dan polifenol. Flavonoid mempengaruhi ketebalan dan
kerapatan kolagen dengan menstimulasi proliferasi keratinosit epidermis
melalui regulasi gen anti-apoptosis seperti bel-2. Pada hewan coba, flavonoid
dapat meningkatkan kandungan karbonil kolagen pada kolagen, yang penting
sebagai langkah untuk mencegah penuaan (Chiue et al., 2005). Kandungan
polifenol yang terdapat dalam ekstrak klika S.populifolia terutama dalam
bentuk glikosida dapat mencegah kerusakan kolagen, mencegah penurunan
ketebalan kolagen, menghambat pembentukan kerutan dan menghambat
penurunan elastisitas kulit (Kim et al., 2009).
Efek penurunan ekspresi mRNA MMP-1 serta peningkatan ketebalan
dan kerapatan kolagen kulit mencit pada kelompok krim ekstrak klika
102
S.populifolia murni oleh karena pemberian ekstrak S.populifolia. Pada krim
placebo/basis yang digunakan pada kelompok tidak memberi efek
perlindungan terhadap paparan sinar UV sehingga pemberian krim pada
kelompok krim ekstrak klika S.populifolia murni dari pengaruh ekstrak klika
S.populifolia .
Hal ini sejalan dengan hasil peneliti yang dilakukan oleh Fisher (2001)
yang menunjukkan peningkatan ekspresi mRNA MMP-1 mulai tampak 8 jam
setelah paparan dan mencapai puncaknya 16-24 jam setelah paparan.
Ekspresi tetap meningkat selama minimal 72 jam setelah paparan. Demikian
pula penelitian yang dilakukan oleh Berneburg et al. (2000) melaporkan
bahwa radiasi UV menyebabkan induksi mRNA MMP-1 pada level messenger
Ribonucleic acid (mRNA) pada fibroblast dermal secara invitro/invivo pada
kulit manusia 72 jam setelah pemaparan.
ROS MMP-1
Flavonoid : AO kuat (IC50=79,17)
Polifenol : 5,61 (proteksi sedang)
Menurunkan ekspresi mRNA MMP-1
Ketebalan dan kepadatan kolagen tidak berbeda dengan kontrol
Gambar 5.1 Kesimpulan krim ekstrak klika Sterculia populifolia dalam menghambat penuaan kulit dini
103
BAB VI
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Ekstrak klika S.populifolia dapat di formulasi dalam bentuk sediaan krim
yang stabil secara fisik.
2. Aktivitas antioksidan ekstrak klika S.populifolia sebesar 16,56 ppm
(antioksidan sangat kuat), krim ekstrak klika S.populifolia 0,5% sebesar
790,153 ppm (antioksidan tidak aktif); krim ekstrak klika S.populifolia 3%
sebesar 126,493 ppm (antioksidan sedang) dan krim ekstrak klika
S.populifolia 5% sebesar 79,179 ppm (antioksidan kuat).
3. Nilai SPF ekstrak klika S.populifolia sebesar 6,886 (proteksi ekstra), krim
ekstrak klika S.populifolia 0,5% sebesar 1,7 (proteksi minimal); krim
ekstrak klika S.populifolia 3% sebesar 4,2 (proteksi sedang) dan krim
ekstrak klika S.populifolia 5% sebesar 5,6 (proteksi sedang).
4. Krim ekstrak S.populifolia mampu menurunkan ekspresi MMP-1 secara
bermakna pada kulit mencit yang dipapar UV-B dibandingkan krim basis
dan kontrol.
5. Krim ekstrak S.populifolia menunjukkan kepadatan dan ketebalan lebih
tinggi secara bermakna pada kulit mencit yang dipapar UV-B
dibandingkan basis krim.
104
B. Saran
1. Perlu dilakukan uji keamanan dari krim ekstrak klika Sterculia populifolia
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap ekspresi mRNA TNF-,
TGF- dan 8-OHdG untuk mengembangkan data aktivitas penghambatan
penuaan dini dari krim ekstrak klika Sterculia populifolia
3. Perlu dilakukan uji klinik dari krim ekstrak klika Sterculia populifolia
105
DAFTAR PUSTAKA
Adriani A. Analisis Ekspresi 8-OHdG, PCNA dan Hiperlasia Epidermis pada Kulit Mencit yang mendapatkan ekstrak kakao topikal dan paparan UVB (Disertasi). Makassar: Hasanuddin.
Agustina L., Liza L, dan Wintauri R. 2013. Formulasi Krim Pencerah Kulit dari Sarang Burung Wallet Putih (Aerodramus fuciphagus) dengan Karagenan sebagai Pengental. Jurnal Untan. Vol. 1(1).
Alam, M., Havey, J. 2010. Photoaging. In : Draelos, Z.D, editor. Cosmetic Dermatology Products & Procedures. First Edition. United Kingdom: Blackwell. p.3-21
Aitken, R. J., and Krausz, C. 2001. Oxidative Stress, DNA Damage and Y Chromosome. Reproduction, no. 122, p: 497-506.
Anief, 1996. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI Press. Hal 357, 390, 489.
Ardhie, A. M. 2011. Radikal Bebas dan Peranan Antioksidan Dalam Mencegah Penuaan. Available from : https://www.scribd.com/doc/131397378/Radikal-Bebas-DanPeran-Antioksidan-Dalam-Mencegah-Penuaan. Accessed September 20, 2017.
Badan Standarisasi Nasional. 1996. Sediaan Tabir Surya. SNI 16-4399-1996, Jakarta
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. No. 12 tentang Persyaratan Teknis Kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Baumann, L., Alleman, I. B. 2009. Antioxidants. In : Baumann, L., Saghari, S., Weisberg, E., editors. Cosmetic Dermatology. Second edition. New York : Mc Graw Hill. p. 292-311.
Baumann, L and Saghari, S. 2009. Basic Science of the epidermis. In : Baumann, L., Saghari, S, Weisberg, E., Editora. Cosmetic Dermatology Principles And Practice. Second Edition. USA: Te McGraw-Hill Companies. 3-7
Berneburg, M., Plettenberg, H., Krutmann, J. 2000. Photoaging of Human Skin. Photodermatology. Photoimunology & Photomedicine. 16: 239-244.
Boom R, Sol CJA, Salimans MMM, et al, 1990, ’Rapid and simple method for
purification of nucleid acid’, J.Clin. Microbiol. Vol.28, No.3, pp. 495-503.
Brand-willians, W, Cuvelier, M.E & Berset, C. 1995. Use of Free Radical Method to Evaluate Antioxidant Activity. Lebensmittel-wissenschaft und-Technologie, 28, 25-30.
106
Brenneisen, P, Sies, H, H & Scharffrtter-Kochanek, K. 2002. Ultraviolet-B Irradiation and Matrix Mettaloproteinase : from induction via signaling to initial events. Ann N Y Acad Sci. Vol 973. Pp 31-43.
Chiu Ae, Chan JL, Kern DG, Kohler S, Rehmus WE, Kimball AB. 2005. Double-blinded, placebo-controlled trial of green tea extracts in the clinical and histologic appearance of photoaging skin. Dermatol Surg. 31: 855-9
Chu, T.H., Lee, J.W., Lee, M.H. 2008. Evaluating the Cytotoxic Doses of Narrowband and Broadband UV-B in Human Keratinocytes, Melanocytes, and Fibroblast. Photodermatology, Photoimmunology & Photomedicine. Vol 24. P.110-114
Choi, C.P, Kim, Y.I., Lee, J.W., Lee, M.H. 2007. The Effect of Narrowband Ultraviolet B on The Expressions of Matrix Metalloproteinase, Transforming Growth Factor- β1 and Type Collagen in Human Skin Fibroblast Experimental Dermatology, Original Articel. Departement of Dermatology, Kyunghee University, Seoul, Korea.
Cos T, et al. (1998). Molecular analysis of Chs3p participation in chitin synthase III activity. Eur J Biochem 256(2): 419-26.
Cunningham, W. 2003. Aging and Photo-aging. In : Baran R, Maibach HI, (eds). Textbook of Cosmetic Dermatology, 2nd edn. London: Martin dunitz, pp. 455-67
Cuppett, S., M. Schrepf and C.Hall., 1994, Natural Antioxidant, - Are They Reality, Dalam Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health Effect and Applications, AOCS Press, Champaign, Illinois: 12-24.
Diegelmann RF. 2008. Collagen Metabolism. Cited 20 Agustus 2018. Available from : http: //www.medscape.com/viewarticle/423231.
Djajadisastra, Joshita, 2004. Cosmetic stability. Makalah dalam Seminar HIKI. Jakarta.
Djawat K. 2008. Efek fotoprotektif Kurkumin terhadap Ekspresi CPD, 8-OHdG apoptosis dan Hyperplasia Epidermis (Disertasi). Makassar.
Dong, KK, Damaghi, N, Picart, SD, NG, Obayashi, K & Okuno, Y et al., 2008, UV-induced DNA demage initiates release of MMP-1 in human skin : Exp Dermatol, Vol. 17, No.12, PP.1037-44
Duniaindustri, 2018, Perusahaan Kosmetik Serap Tenaga Kerja 875 Ribu Orang, http://duniaindustri.com/tag/pemimpin-pasar-kosmetik/ Diakses Agustus 2018.
Eberhardt, M. K. 2001. Reaction of Reactive Oxygen Metabolites with Important Biomolecules, In : Reactive Oxygen Metabolites. Chemistry and Medical Consequences. CRC Press. London.
Faradiba, Faisal, A dan Ruhama, M. 2013. Formulasi Krim dari Sari Buah Lemon (Vitis vinifera L) dengan Variasi Konsentrasi Emulgator. Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol. 17 No.1; hal: 17-20.
Finkel & Holbrook NJ, 2000. Oxidant, Oxidative Stress and the Biology of Aging, Nature, Vol. 408, pp.239-47
Fisher, G.J., Kang, S., Varani, J., Csorgo, Z.B., Wan, Y., Datta, S., Voorhees, J.J. 2001. Mechanism of Photoaging and Chronological Skin Aging. Arch Dermatol. Department of Dermatology, University of Michigan, Ann Arbor. Vol 138: p. 1462-1470.
Fisher, G.J., Voorhees, J.J., Kang, S., Quan, T., He, T. 2004. Solar UV Irradiation Reduces Collagen in Photoaged Human Skin by Blocking Transforming Growth Factor-β TypeII Receptor/Smad Signaling. American Journal of Pathology. vol 165(3):741-58.
Fitri,E.W., Djawad, K., Changara, H., Alam, G,. 2016. The Effectiviness of Topical Mangosteen Pericarp Extract on The Collagen of Mice Skin Exposed to Ultraviolet B. American Journal of Clinical and Experimental Medicine. 4(3): 88-93.
Food and Drug Administration (FDA). 2003. Guidance for Industry Photosafety Testin. Pharmacology Toxycology Coordinating Committee in the Center for Drug Evaluation and Research (CDER) at the FDA
Garg. A., Deepika Aggarwal, Sanjay Garg and Anil K. Singla. 2002. Spreading of Semisolid Formulations: An Update Pharmaceutical Technology. USA.
Gediya, S.K., Mistry. R.B., Patel, U.K., Blessy, M., jain, H. N., 2011, Herbal Plants: Used as a Cosmetics, Sigma Institute of Pharmacy, 1(1), 23-32
Gilchrest, B.A., Yaar, M. 2000. Aging of Skin. In: Fitzpatrick T.B. et al, editors. Dermatology in General Medicine, Mc Graw-Hill Book Co 2, p. 1386-1387.
Goldman, R., and Klatz, R. 2007. The New Anti-Aging Revolution. Theories of Aging; 19-32.
Gozali et al. 2009. Formulasi Krim Pelembab Wajah yang Menggunakan Tabir Surya Nanopartikel Zink Oksida Salut Silikon. Farmaka. 07 Hal 37-47.
Griffiths, CeM, Russman, AN, Majmudar, G, Singer, RS, Hamilton, TA & Voorhees, JJ. 1993. Restoration of Collagen Formation in Photodamaged Human Skin by tretinoin (retinoic acid) N. Engl. J. Med, Vol.328, no.8, pp.530-5
Griffiths, CEM. 1999, Drug Treatment of Photoaged Skin. Drugs and Aging, Vol. 14, No.4, pp.289-301
Gonzales, S., Fernandez-Lorente, M., Gilaberte-Calzada, Y. 2008. The latest on Skin Photoprotection. Clinics in Dermatology. 26: 614-26
108
Hanani, E.,A.Mun’im dan R. Sekarini. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan dalam Spons Callyspongia sp. Dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2(3): 127-133
Hamzah, N., Isriany I., Andi D.A.S. 2014. Pengaruh Emulgator terhadap Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.). Jurnal Kesehatan. Vol.7(2).
Jain, S. 2012. Dermatology. Journal of Ilustrated Study Guide and Comprehensive Board Review. USA: Spinger Science, Bussiness Media. ILC.p.2-10.
Jeong, S. M., S. Y. Kim, D.R. Kim, S. C. Jo, K. C. Nam, D.U Ahn and S.C Lee, 2005. Effect of Heat Treatment on the Antioxidant Activity of Extracts from Citrus Peels. J. Agric. Food chem.
Joshi, L. S., and Pawar, H, A., 2015, Herbal Cosmetics and Cosmeticals, Natural Products Chemistry and Research, 3(2), 1-3
Jun, M.H.Y.,J.,Fong, X.,Wan,C.S.,Yang,C.T.,Ho.2003. Camparison of Antioxidant Activities of Isoflavones From Kudzu Root (Puerarua labata O). Journal Food Science Institute of Technologist. 68:2117-2122.
Karin, M, Liu, Z, Zandi, E. 1997. Ap-1 Function and Regulation. Cell Biology no.9, pp.240-6
Katade SR, Pawar PV, Wakhar RD, Deshpande NR. 2006. Sterculia guttata seed- An Effective Mosquito Larvicide. Indian Journal of Experimental Biology 44: 662-665
Katalinic, V,Milos, M, Kulistic, T; Jurkic,M. 2006. Screening of 70 medicinal plant extracts for antioxidant capacity and total phenols. Food Chemistry 94, 550-557.
Kim, S.Y.,Kim,S.J.,Lee,J.Y.,KimW.G. 2004. Protective Effects of Dietary Soy Isoflavones against UV-Induced Skin Aging in Hairless Mouse Model. Original Research Journal of the America Collage of Nutrition. Vol 23: p.157-162
Kim YG, Sumiyoshi M, Sakana M, Kimura Y. 2009. Effects of gingseng saponins isolated from red gingseng on ultraviolet B-induced skin aging in hairless mice. Eur J Pharmacol. 602(1): 148-56.
Krutmann, J. 2011. Skin Aging. In: Krutmann, J., Humbert, P., editors., Nutrition for Healthy Skin. New York: Springer. p.15-24.
Kumar, L., Cotran, R. S., and Robbins, S. L. 2005. Basic Pathology, In:Cellular Injury Adaptation and Death. WB Sauners. Philadelphia.
Lam E et al. Staritifin-Induced matrix metalloproteinase-1 in fibroblast is mediated by c-fos and p38 mitogen-activated protein kinase activation. J Invest Dermatol. 2005; 125: 230-238
109
Leidjen, J. 1990, Clinical features of aging skin : Br J Dermatol. Vol. 122, pp 1-3
Lee, Younh-Rae., Noh, Eun-Mi., Jeong, E.Y., Yun, Eok-Kweon., Kim, J.H., Kwon, K.B., Kim, B.S., Lee, S.H., Park, C., Kim, Jong-suk., 2009. Cordycepin Inhibibits UV-B-Induced Matrix Metaloproteinase Expression
by Suppressing the NFB Pathway in Human Dermal Fibroblas. Experimental and Molecular Biomedicine, Vol.41, p.548-55.
Q. Mbanga, etal, 2014., Sun Protection Factor (SPF) Determination of Cosmetic Formulations Made in Kinshasa (DR Congo) by In-Vitro Method using UV-VIS Spectrophotometer., Departement de Chimie, Faculte des Scinces, Universite de Kinshasa, Democratic Republic of Congo
Mansur, JS., Breder MNR, Mansur MCA, Azulay RD. 1986. Determination of Sun Protection Factor Vol 61. An. Bras. Dermatol. 61. 121-124
Marshall,PT. and Huge GM., 2013. The Physiologi of mammal and other vertebrata. Cambridge. University Press
Medan, Y., Sitti, R., dan Mamang. 2015. Formulasi Lulur Krim Bubuk Kakao Non Fermentasi dan Efek Terhadap Kulit. Jurnal Biopropal Industri, Vol. 6 No.2; 63-72.
Merina Yuniven. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Klika Faloak dengan metode DPPH. Prosidding: Seminar Kefarmasiaan 2014. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhidrazyl (DPPH) for estimating antioksidant activity. Songklanarin Journal of Scince Technology. 26(2):211-219
Moon, Hee Jung, Lee Soon Ryen, Shim, S.N., Jeong, S.H., Stonik, V.A., Rasskavov, Valery A., Zvyagintseva, T., Lee, Y.H. 2008. Fucoidan inhibits UVB- Induced MMP-1 Expression in Human Skin Fibroblas. Biol.Pharm.Bull.31(2).284-289.
Nichols J.A., and Katiyar S.K. 2010. Archives of Dermatology Research. 302: 71-83
Pandel, R., Poljsak, B., Godic, A., Dahmane, R. 2013. Skin Aging Process and the Role of Antioxidants in Prevention. Available from : https://www.scribd.com/doc/241318090/. Accessed September 10, 2017.
Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan, Meningkatkan Kualitas Hidup. Cetakan ke-1. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Pangkahila, W. 2011. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan, Meningkatkan Kualitas Hidup. Cetakan ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
110
Pantelidis, G. E., M. Vasilakakis, G.A. Manganaris, and G. Diamantidis. 2007. Antioxidant caoacity, phenol, anthocyanin and ascorbic acid contents in raspberries, blackberries, red currants, gooseberries and Cornelia cherries. Food Chemistry 102:777-783.
Pillai, S, Oresajo, C & Hayward, J. 2005 Ultraviolet Radiation and Skin Aging Roles of Reactive Oxygen Species, Inflammation and Protease Activation and Strategies of Prevention of Inflammation Induced Matrix Degradation: Int. J. Cosmet. Sci, Vol. 27, No.1, pp.17-34
Prasiddha, I.J., Rosalina A.L., Teti E dan Jaya M.M. 2015. Potensi senyawa bioaktif rambut jagung (Zae mays L.) untuk tabir surya alami: kajian pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol.4(1). Hal.40-45.
Putra, Y. M., 2018. Produk Kosmetik Tradisional Jadi Unggulan di Tanah Air, Republika, Agustus 2018.
Quan, T., Qin Z., Xia, W., Shao, Y., Voorhees, J.J and Fisher, G. 2009. Matrix-Degrading Metaloproteinases in Photoaging. Journal of Investigative Dermatology Symposium Proceedings. 14: 20-24.
Rabe, J.H., Mamelak, A.J., McElgunn, P.J., Morison, W.L., Sauder, D.N. 2006. Photoaging:Mechanisms and Repair. J Am Acad Dermatol.vol 55(1):1-19.
Ranta, Fabianus, 2011. Sifat Antimikroba Zat Ekstraktif Pohon Faloak. Sekolah Pascasarjana. ITB. Tesis
Rice-Evans. C.A., Miller J.M., and Paganga G. 1996. Structure-antioxidant activity relationship of flavonoid and phenolic acids Free Radic. Biol. Med. 20, 933-958
Rittle, L, Fisher, GJ. 2002. UV Light Induces Signal Cascades and Skin Aging; Aging research reviews, vol.1, pp.705-20
Rizky, A.W., Latifa., dan Winarni, P. 2013. Formulasi Krim Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Alternatif Penyembuh Luka Bakar. Indonesian Journal of Chemical Science.
Rhein, L.D, Santiago, J.M. 2010. Matrix Metalloproteinases, Fibrosis and Regulation by Transforming Growth Factor Beta : A New Frontier in Wrinkle Repair, In Rhein, L.D, Fluhr, J.W., editor. Aging Skin Current and
Future Therapeutic Strategies. 1st
edition. USA: Alluredbooks. p.25-70.
Sakihama, Y., Cohen,M.F., Grace,s.c.yamasaki. 2002. Plant phenolic antioxidant and pro-oxidant activities: phenolics-induced oxidative damage mediated by metals in plants. In Toxicology, Vol.177,2002,pp.67-89
Saefudin., Basri, B. 2016. Potensi Antioksidan dan Sifat Sitotoksis Ekstrak Kulit Kayu Sembilan Jenis Tumbuhan dari Taman Nasional Lore Lindu. Jurnal penelitian hasil hutan. Vol.34. No.2, Juni: 147-155
111
Sayre, R.M., P.P. Agin., G.J. Levee., and E.Marlowe. 1979. A Comparison of In Vivo and In Vitro Testing Sunscreening Formulas. Photochem. Photobiol. 29. 558-566.
Shamsudar SG, Paramjyothi S. 2010. Preliminary Pharmacognostical and Phytochemical Investigation on Sterculia foetida Linn. Africa Journal of Biotecnology. 9 (13): 1987-1989
Siswadi, S.S.G dan Rianawati H. 2013. Potential Distribution and Utilization of Faloak (Sterculia quadrifida R.Br). Procedding International Confrence of Forest and Biodiversity Manado. Editir: Langi. M, Manado Foresty Institute, Manado
Sterm, R.S. 2004. Treatment of Photoaging. N. Eng. J. Med. 35: 1526-34.
Svobodova, A., Walterova, D., Vostalova, J. 2006. Ultraviolet Light Induced Alteration to The Skin. Journal of Biomedic Palacky Olomouc University. Vol. 150(n0.1): 25 – 38.
Swastika, A., Mufrod dan Purwanto. 2013. Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sari Tomat. Traditional Medicine Journal 18(3), 132-140.
Taylor, S.C. 2005. Photoaging and Pigmentary Changes of the Skin, In Burgess, C.M, editor. Cosmetic Dermatology. First edition. Germany: Springer. p 29- 49.
Wahyuningsih,K.A., 2010. Pemberian Asthaxantine Topikal Menghambat Penuaan Dini Kulit akibat Pajanan Sinar Ultraviolet B dengan memberikan Efek Proteksi terhadap Kolagen pada Mencit (Mus musculus). Tesis. Denpasar: Universitas Udayana
Walker, S.L., Hawk, J.L.M., and Young, A.R. 2008. Acute and Chronic Collagenase Degradeed Collagen in Vitro. Am.J.Pathology. 158: 931-42
Wasitaatmadja, S.M.1997. Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI-Press. Hal 11-12.
Wenk, J., Breinnesen, P., Meewes, S., Wlaschek, M., Peters, T., Blaudschun, R., Ma, W., Kuhr, L., Schneider, L., Scharffetter, K.K. 2001. UV-Induced Oxidative Stress and Photoaging. In: Elsner, T.J., editor., Oxidants and Antioxidants in Cutaneous Biology. Vol. 29. Switzerland: Krager. p. 83-94.
Wilkinson, J. B. & Moore, R. J. 1982. Harry’s Cosmeticology 7th Ed. New York : Chemical Publishing Company.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan radikal Bebas. Potensi dan Aplikasinya Dalam Kesehatan. Penerbit Kanisius. Jogjakarta. p. 177-190.
Wlascheck, M, Tantcheva, P I, & Naderi, L. 2012. Solar UV Irradiation and Dermis Photoaging. J Photoderm Photobiol, Vol.63, pp. 41-51
112
Wolf, R, et al. 2001. The Spectrophotometric Analysis and Modelling of Sunscreen. Washington: J.Chem. Educ.
Vayalil, P.K.; Elmets, C.A and Katiyar,S.K.2003. Treatment of green tea polyphenols in hydrophilic cream prevents UVB-induced oxidation of lipids and proteins, depletion of antioxidant enzymes and phosphorylation of MAPK proteins in SKH-1 hairless mouse skin. Journal of Carcinogenesis, 24 (5), 927-936.
Vital PG, Velasco RN, Demigillo JM, Rivera WL. 2010. Antimicrobial activity, Cytotoxicity and Phytochemical Screening of Ficus Spetica and Sterculia Foetida L Leaf Extracts. Journal of Medical Plants Research 4 (1): 058-063
Yaar, M. 2006. Clinical and Histological Features of Intrinsic versus Extrinsic Skin Agin., in : Gilchrest, B.A., Krutmann, J. editors. Skin Aging. Springer. p.10-21.
Yaar, M., Gilchrest, B.A. 2008. Aging of Skin, In Wolf, K., Lowel, A., Katz, G.S., editor. Fitzpatrick Dermatology in General Medicine. 7th edition. New York: McGrawHill. p 964-1397.
Yulianto, I. 2008. The Changes of Fibroblas Cell due to UV-B Irradiation in Various Doses an In Vitro Experimental. Disertasi. Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Zhang J, Yin Z, Ma L-w, Yin Z-q, Hu Y-y, Xu Y, 2014. The Protective Effect of Baicalin Against UVB Irradiation Induced Photoaging: An In Vitro and In Vivo Study. PloS ONE 9(6):e99703. https://doi.org/10.1371/journal.pone.009703.
113
Lampiran 1. Persetujuan Kelaikan Etik Penelitian
114
Lampiran 2. Hasil Kualitatif Ekstrak Klika S.populifolia
No Uji Pendahuluan Warna/Endapan Hasil Uji Pendahuluan
1. Uji Flavonoid
Merah kecoklatan
Positif (+)
2. Uji Tanin
Hijau kehitaman
Positif (+)
3. Uji Saponin
Busa yang stabil
Positif (+)
4. Uji Alkaloid
Endapan coklat
Positif (+)
115
Lampiran 3. Kurva Baku Flavonoid
Lampiran 4. Kurva Baku Polifenol
Lampiran 5. Kurva Baku Antioksidan Ekstrak Sterculia populifolia
-0,200
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
1,200
1,400
1,600
0,0 5,0 10,0 15,0 20,0
abso
rban
konsentrasi
-0,200
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
1,200
0,0 5,0 10,0 15,0 20,0
abso
rban
konsentrasi
0,000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
0 5 10 15 20 25 30
abso
rban
konsentrasi
116
Lampiran 6. Kurva baku Antioksidan Krim Ekstrak Sterculia populifolia
0,5%
Lampiran 7. Kurva baku Antioksidan Krim Ekstrak Sterculia populifolia
3%
Lampiran 8. Kurva Baku Antioksidan Krim Ekstrak Sterculia populifolia
5%
0,000
20,000
40,000
60,000
80,000
0 200 400 600 800 1000 1200
abso
rban
Konsentrasi
0,000
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
0 50 100 150 200 250 300
abso
rban
Konsentrasi
0,000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
0 20 40 60 80 100 120
abso
rban
konsentrasi
117
Lampiran 9. Data Umur Mencit (minggu)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
6 7 6
6 7 7
7 7 6
6 6 7
7 6 8
Lampiran 10. Uji Normalitas Umur Mencit
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kelompok1 .300 5 .161 .833 5 .146
Kelompok2 .241 5 .200* .821 5 .119
Kelompok3 .231 5 .200* .881 5 .314
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Keterangan :
Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk
Pedoman untuk mengambil keputusan (kolom Shapiro-Wilk) : nilai Sig. atau
signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi normal (simetris). Nilai Sig.
atau signifikasi atau probabilitas < 0,05, data berdistribusi tidak normal (tidak
simetris)
Lampiran 11. Hasil Uji Homogenitas Umur Mencit
Test of Homogeneity of Variances
Umur
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.604 2 12 .563
Keterangan :
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene Test Pedoman untuk mengambil keputusan adalah : Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data homogen Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak homogen
118
Lampiran 12. Analisis Statistik Umur Mencit
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kelompok1 5 6.80 .447 .200
Kelompok2 5 6.60 .548 .245
Kelompok3 5 6.60 .548 .245
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kelompok1 34.000 4 .000 6.800 6.24 7.36
Kelompok2 26.944 4 .000 6.600 5.92 7.28
Kelompok3 26.944 4 .000 6.600 5.92 7.28
Lampiran 13. Data Bobot Badan Mencit (gram)
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
16,3 16,8 15,7
15,2 16,1 15,5
16,7 16,4 16,7
16,1 15,9 16,6
15,8 15,3 16,1
119
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas Bobot Badan Mencit
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kelompok1 .156 5 .200* .985 5 .960
Kelompok2 .161 5 .200* .991 5 .984
Kelompok3 .217 5 .200* .913 5 .485
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Keterangan :
Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk
Pedoman untuk mengambil keputusan (kolom Shapiro-Wilk) : nilai Sig. atau
signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi normal (simetris). Nilai Sig.
atau signifikasi atau probabilitas < 0,05, data berdistribusi tidak normal (tidak
simetris).
Lampiran 15. Hasil Uji Homogenitas Bobot Badan Mencit
Test of Homogeneity of Variances
Bobot Badan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.214 2 12 .811
Keterangan :
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene Test
Pedoman untuk mengambil keputusan adalah :
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data homogen
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak homogen
120
Lampiran 16. Analisis Statistik Bobot Badan Mencit
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kelompok1 5 16.020 .5630 .2518
Kelompok2 5 16.100 .5612 .2510
Kelompok3 5 16.120 .5310 .2375
One-Sample Test
Test Value = 0
T df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kelompok1 63.624 4 .000 16.0200 15.321 16.719
Kelompok2 64.144 4 .000 16.1000 15.403 16.797
Kelompok3 67.877 4 .000 16.1200 15.461 16.779
121
Lampiran 17. Data Pemeriksaan Ekspresi mRNA MMP-1
Sample Starting
Quantity (SQ) Slope (dR) Template Log Template Exp. mRNA ER Mean ER Std. Dev
Standard 1.98E+01 -3.368 50.12100 1.70002 14.11433 14.06767 0.04163
Standard 1.98E+01 -3.368 50.12100 1.70002 14.03433 14.06767 0.04163
Standard 1.98E+01 -3.368 50.12100 1.70002 14.05433 14.06767 0.04163
Standard 9.66E+00 -3.356 1.52700 0.18384 9.04304 8.96637 0.10017
Standard 9.47E+00 -3.356 1.52700 0.18384 8.85304 8.96637 0.10017
Standard 9.62E+00 -3.356 1.52700 0.18384 9.00304 8.96637 0.10017
126
Lampiran 18. Hasil Uji Statistik Ekspresi mRNA MMP1 Sebelum dan
Setelah dipapar UVB pada kelompok 1
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Klp 1 Sebelum & 9.3099 5 .81100 .36269
Setelah
Perlakuan 6.5216 5 1.00207 .44814
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Klp 1 Sebelum dan Setelah
Perlakuan 5 .265 .667
Signifikan > 0,05
Lampiran 19. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dan
Setelah Dipapar UVB pada kelompok 2
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Klp 2 Sebelum 10.179996 5 .3751672 .1677799
Setelah 12.455508 5 .5416044 .2422128
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Klp 2 Sebelum dan
setelah
perlakuan
5 -.151 .809
Signifikan < 0,05
127
Lampiran 20. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dan
Setelah dipapar UVB pada Kelompok 3
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Klp 3 Sebelum 9.134958 5 .8743159 .3910060
Setelah 9.288204 5 .6134756 .2743546
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Klp 3 Sebelum dan
Setelah
perlakuan
5 .750 .144
Tidak berbeda >0,05
Lampiran 21. Hasil Uji Normalitas Ekspresi mRNA MMP-1
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Klp 1 Sebelum perlakuan .233 5 .200* .877 5 .294
Setelah perlakuan .165 5 .200* .975 5 .906
Klp 2 Sebelum perlakuan .152 5 .200* .980 5 .932
Setelah perlakuan .267 5 .200* .924 5 .555
Klp 3 Sebelum perlakuan .283 5 .200* .881 5 .314
Setelah perlakuan .199 5 .200* .937 5 .643
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Keterangan Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk. Pedoman untuk mengambil keputusan (kolom Shapiro-wilk) : Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi normal (simetris). Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,005, data berdistribusi tidak normal (tidak simetris)
128
Lampiran 22. Hasil Uji Homogenitas (levene test) data transformasi
mRNA MMP-1
Test of Homogeneity of Variances
Kadar MMP-1
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.613 5 24 .195
Keterangan :
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene Test Pedoman untuk mengambil keputusan adalah : Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data homogen Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak homogen
Lampiran 23. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Sebelum dipapar UVB
ANOVA
Ekspresi MMP-1 Sebelum Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3.133 2 1.566 3.007 .087
Within Groups 6.252 12 .521
Total 9.385 14
Lampiran 24. Hasil Statistik Ekspresi mRNA MMP-1 Setelah dipapar
UVB
ANOVA
Ekspresi MMP-1 Setelah Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 88.161 2 44.080 79.005 .000
Within Groups 6.695 12 .558
Total 94.856 14
129
Lampiran 25. Uji Lanjutan LSD Ekspresi mRNA MMP-1 Setelah
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Lampiran 26. Data Ketebalan Kolagen
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
6,5 3,2 5,3
5,8 2,9 4,8
5,3 3,5 4,5
6,2 3,7 4,7
6,1 2,8 5,0
130
Lampiran 27. Normalitas Ketebalan Kolagen
Tests of Normality
VAR00003
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Ketebalan Kolagen Kelompok 1 .204 5 .200* .966 5 .846
Kelompok 2 .198 5 .200* .939 5 .658
Kelompok 3 .178 5 .200* .981 5 .940
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Keterangan
Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk.
Pedoman untuk mengambil keputusan (kolom Shapiro-wilk) : Nilai Sig. atau
signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi normal (simetris). Nilai
Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,005, data berdistribusi tidak normal
(tidak simetris)
Lampiran 28. Homogenitas Ketebalan Kolagen
Test of Homogeneity of Variances
Ketebalan Kolagen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.416 2 12 .669
Keterangan :
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene Test
Pedoman untuk mengambil keputusan adalah :
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data homogen
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak homogen
ANOVA
Ketebalan Kolagen
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.269 2 9.635 64.662 .000
Within Groups 1.788 12 .149
Total 21.057 14
131
Multiple Comparisons
Ketebalan Kolagen
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Klp 1 Klp 2 2.76000* .24413 .000 2.2281 3.2919
Klp 3 1.12000* .24413 .001 .5881 1.6519
Klp 2 Klp 1 -2.76000* .24413 .000 -3.2919 -2.2281
Klp 3 -1.64000* .24413 .000 -2.1719 -1.1081
Klp 3 Klp 1 -1.12000* .24413 .001 -1.6519 -.5881
Klp 2 1.64000* .24413 .000 1.1081 2.1719
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Lampiran 29. Data Kerapatan Kolagen
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
4 1 3
3 1 4
3 3 4
4 3 3
4 2 4
Lampiran 30. Hasil Homogenitas Kerapatan Kolagen
Test of Homogeneity of Variances
Kerapatan Kolagen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.286 2 12 .144
Keterangan :
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene Test
Pedoman untuk mengambil keputusan adalah :
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data homogen
Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak homogen
132
Lampiran 31. Hasil Uji Normalitas Kerapatan Kolagen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Klp 1 .367 5 .026 .684 5 .006
Klp 2 .241 5 .200* .821 5 .119
Klp 3 .367 5 .026 .684 5 .006
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Keterangan
Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk. Pedoman untuk mengambil keputusan (kolom Shapiro-wilk) : Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi normal (simetris). Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,005, data berdistribusi tidak normal (tidak simetris)
ANOVA
Kepadatan Kolagen
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.533 2 4.267 8.000 .006
Within Groups 6.400 12 .533
Total 14.933 14
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kepadatan Kolagen
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Klp 1 Klp 2 1.60000* .46188 .005 .5936 2.6064
Klp 3 .00000 .46188 1.000 -1.0064 1.0064
Klp 2 Klp 1 -1.60000* .46188 .005 -2.6064 -.5936
Klp 3 -1.60000* .46188 .005 -2.6064 -.5936
Klp 3 Klp 1 .00000 .46188 1.000 -1.0064 1.0064
Klp 2 1.60000* .46188 .005 .5936 2.6064
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.