Top Banner
20

No K - UNPAR Institutional Repository

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 2: No K - UNPAR Institutional Repository

No K

No. I

Ho..l:. 1 • . · · · · · ·········

Dcri . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . .........••

RAGAM CITRA KOTA

lnterpretasi Sejarah, Memori Kolektif

dan Arketipe Arsitekturnya

���!. '1SR; { Pl/1

KAMAL A. ARIF 'd-b. tb 09

� PUSTAKA

BUSTANUSSALATIN

��N� '��NTF ..._ Recovery Acoh Nlas

, Trust Fund

Page 3: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 4: No K - UNPAR Institutional Repository

lnterpretasi Sejarah, Memori Kolektif

dan Arketipe Arsitekturnya "1 . 11

�KAMAL A. ARIF

Page 5: No K - UNPAR Institutional Repository

"'

H3JV VONVB VlO� VH!IJ WVDVH �l!lV V WWVJI

Page 6: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 7: No K - UNPAR Institutional Repository

H3JV VON\18 \flO� V!Jli:J W\18\I!J �I!JII ·vwwv�

Page 8: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 9: No K - UNPAR Institutional Repository

H3JI1VONI18 1110� lt�liJ rllt!llt� �lllV ·vwrJit�

Page 10: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 11: No K - UNPAR Institutional Repository

CD

KAMAL A. ARIF RAGAM CITRA KOTA BANDA ACEH

Daftar Is i

PENGANTAR PENERBIT

PENGANTAR PENULIS

I. BANDA ACEH, CITRA KOTA DAN PARADIGMA KERAGAMAN

A. Permasalahan Citra Kota

Banda Aceh

1. Citra Banda Aceh yang

Memudar

2. "Banda Aceh", "Darussalam",

dan "Serambi Mekah"

•Sikap Warga Terhadap Citra

•Daur Ulang Budaya

3. Membangun Citra Kota

B. Keragaman Citra Arsltektur

Selat Malaka

1. Citra Bahari

• Pertemuan Dua Sistem

Angin

2. Permukiman Pesisir

Selat Maiaka

•Hidup di Atas Air

•Pola Permukiman Tepi

Pantai dan Tepi Sungai

3. Kencan Budaya Arsitektur

4. Aceh, Sebuah Entrepot

dalam Lintas Perdagangan

c. Keberagaman dalam

Arsitektur

1. Keseragaman versus

Keberagaman

•Arsitektur Seragam dalam

Paradigma Modernisme

2 •Arsitektur Beragam 36 dalam Paradigma

4 Postmodernisme

12 2. Paradigma Holistik-Dialogis 37 •Respondeo Ergo Sum 37

versus Cogito Ergo Sum

•Sunotul/oh 38 15 • Spiritualitas dan Seni Islam 39

3. Ide Komplementer: 42 15 Both-And

•Titik Balik Peradaban 43

21 4. Revisi Vitruvion Triad dan 44 Posisi Ego-Eco Actions

21 dalam Teori Arsitektur

22 •Re- everything 45 •Ego-Eco Actions 46

26 • Neo-rasionalist 47

27 D. Teori dan Model Perkotaan 48

1. Teori Figure & Ground 48 27 27 2. Teori Linkage 49

3. Teori Place 50 28 •ldentitas 50

• Karakter 51 28 • Kearifan Lokal 52 29

4. Model Metaforik Kota 53

31 E. Tentang Buku lni 54

32 1. Penelitian Disertasi 54

2. Tujuan dan Manfaat 55 34

3. Sistematika Pemikiran 57

34 4. Pengumpuian 59 dan Analisis Data

36

Page 12: No K - UNPAR Institutional Repository

m

II WA RISAN SEJA R A H KOTA 66 oBanda Aceh, Kota 94 BANDA ACEH Pelabuhan Dagang lnterpretasi, Rekonstruksi, "Citra Aceh pad a Peta-peta 96 Transformasi, dan Konservasi Kartografer Asing

•Rekonstruksi Banda Aceh 101 A. Memori dan Sejarah Kota 68 Berdasarkan Peta Florence

•Tata Ruang Lingkungan 105 L Kota Sebagai Memori 58 l(eraton (Dalam) Aceh

� 11ekonstruksi Kota Surga 106 2. Kota Sebagai Repositori 59 {Darussalam] dalam wujud

Sejarah Bustanussalatin of\uta ··- lstano 112

3. lnterpret<Jsi Sejarah 11 o Pulau Gajah 114 "Mukim A ceil Lhee Sagoe, us

4. Periodisasi Sejarah Kota ?3 Kuala, clan Toponimi Banda Aceh Kawasan Kosrnopolitan oMasa Pra Islam ?3 .. Masjid Ra�a Baiturrahman 111 oMasa Tamaddun Islam ?4 pada Masa Kesultanan •Masa Kolonial ?4 ., Kota Serambi Mel�ah 1.19 oMasa Pascal�;o!onial IS

c. Banda Aceh Periode 125 B. Banda Aceh Mas a Pra-lslam 76 Kolonial dan Pascakolonial

dan Mas a Tamaddun Islam

1. Masa Kolonial Belanda 12S 1. Masa Pra·lslam IG oMasulmva Belanda ke Aceh 12S

oPengaruh Hindu-Buddha IG 2. Rckonstruksi Masa Kolonial 133

2. Rekonstruksi 18 oBenteng Pertahanan dan 133 Aceh Lhee Sagoe Benteng !stan a

• Kota Bentcng 138 3. Masa Tamaddun Islam 81 oKota Kolonial dan Masjid 142

., Misteri Peralihan Agama 83 Ray a ., Islam Sufi di Aceh 84 oM a reo Polo dan Laksamana 84 3. Masa Pascakolonial 145

Cheng Ho ( 1945�-sekarang) "Kerajaan Maritim Islam di 85 • Era Ali Hasjmy 14?

Selat Malaka [Era Soekarno) oMelawan Portugis 87 "Era fbr<Jhim Hasan 149 oTa'aruf Aceh ke 88 [Era Soeharto)

Mancanegara "Era Abdullah Puteh 159 "'Iskandar Muda, Raja 89 [Era Refonnasi)

Pedagang (1GOI·1G3G) oPembangunan dan Tata 90 D. Transformasi Kawasan 164

Pemerintahan Bersejarah dan Obyek·

obyek Arsitektut di

4. Rckonstruksi Tata Ruang 94 Banda Aceh

Banda Acch Masa Tarnaddun Islam

Page 13: No K - UNPAR Institutional Repository

f'M'li\L f\ id;'' fl/,GI-\f·i [!Tf�t\ fCl);'l\ llf\r·t'"J{\ ,\l:i_li

1. Kawasan Bersejcnah 1.54 o Pcrtanqa<�n·pertanq<�an 218

<>l_hee SagoC 1G4 dalarn Penelitim1 "Pelabuhan Kuala dan Ulee l?O LapGJi1gan

Lheue �Tingk;)t l<esado1ran Zlfl oSepc.1njangAliran Sungai l?1 Mc1Stj<HJkat Terh<Jdap Citra

K1·ueng t\ceh dan Krueng l<ota DarOq <>Obtjek-ob�jek uang 219

Menjadi flujukan Warga 2. Ob�Jek-ob�Jek Arsitektur 1.74

"'KerJton (Dalam] d8n 114 4. Deskripsi Lirn01 Citr<> Ut8ma 221

D Mc1sjid Ratja Elaitunahrnan dalam Mernori Masijarakat

� Me(!Jn l<h81Jtj81i 128 QCit1·a 8JndJ Aceh 221.

[AIU!H\Iun) "Citm Dc.nussalam 224

o)stana 179 �Citr<J Serarnbi Mckah 226

"K.:mdc1ng (Makam Sultan] 180 <>Citr:J Aceh Lhee Sagoe 229

<�Peukan Aceh (P<1snr] 181 <>Citra Kutar<Jja 229

"Bustonussolotin 182

[Tam<Jn Putrot; Phong) S. Oeskripsi Em pat Gelar lain: 233

oGunongun dan Pint6 f<h6p 184 <>Tanah Rencong dan 233

o flumdh Tmdisional Aceh 1813 Gajah Putih sCokro Ddnyo 192 <>Bumi lsk<Jnd<H Mudd 233

aGajah Putih 194 "O<Jervh Modal 234

E. Konservasi 1�)6 5 Ob�Jek·obyek Al'sitektur 235

Uilng Mcnjadi Hujuk<H1 l. Noduri Mengub8h dan 196 flagam Citra l<ota

Mernelih<.Hd B. Arketipe Arsitektur Kota 238

2. Makna Heritogc (Wariso:m) 19? Banda Aceh

Bagi Mas�J<-H81\at Muslim 1. Pemahaman Tent;mg 238

3. Upa1J<1·Upa�Ja f<onservasi 19B Arketipe Heritage dan Revitalisasi "Tipe d8n Arketipe 238

l<ota Banda Aceh "Kembali ke Akar Arketipe 239

<>Arketipe flu;:mg Universal 24ll

Ill MEMORI KOLEKTIF DAN 206 "Malma lahir·Batin 242

ARKETIPE ARSITEKTUR 2. Arketipe ;\cch Lhee Sogoe 243

A. Memori Kolektif 208 <>Pola f<esatuan Tiga 244

<>Dari Tiga lndr8 ke Tiga Sagi 244

1. Kesadar<Jn dan 2[)8 Mukim l<ctidnks<Hiaran dalarn <>Atap Susun Tig01-Kubah 245

Arsitcktur l<embar Tiga ., reori e.G. Jung 209 <>{{umoh Act:h: Pembagian 242

<>Teori Freud 2[)9 rig<:� Huang d<HF Tulol<

Angen Berbentuk Segitiga 2. Menakwil Tdmsil dalam 210 "Po18 Pembagi<ln Tiga pad a 242

Arsitektur Batu Nisan Aceh oSerniotik<l 21[)

r Model Dyodic Sau:;sure 211 ]. Arketipe Band<J Aceh 250

d8n Tryodic Peirce o l(ota Pelabuhan 250

"Serniotika Arsitcktur 212 "l<rucng Aceh 251

oTakwil 21.] a flurnoh Aceh 252

"'ShOroh doJn Mo'no 2Ll <>Co lira [)6nyo 253

o Pencarian Mal\na Hal·dld 2.14 QGajah Putih 253

� QTarnsil (Metaforj dal<:ml 21S

i Arsitektur 4. Arketipe D<Jrussal<�rn 25G

I »Oarussc11am 256

3. Gambar<Hl Citr<1 l<ota 8c.noda 215 ., Flustanuss<FI8tin 2:17

I Acch Berd8smk;Jn <�Arlu:tipc L;1birin da •. 152

Memori l<olektif GunongJn

l Mas�Ji-H8kJtn�Ja <>l<nmpus Darw>sJia

Page 14: No K - UNPAR Institutional Repository

S. Arketipe Serarnbi Mekah 262 <>Taman Pernbibitan di 316

<>$erambi 262 f3ant<:Han Sungai

<>Orientasi !<iblclt 264 "Acch Thanks The World 318

«MJsjid Haya Baiturrahrnan 2GS Memorial Garden

<>Makam (Kandang] 255 '"Konsep :l\8

·'"Peranc<Jngan 318

G. Arketipe 1\utnraja 258

<>Kutaraja, Kota Militer 258 3. Sosialisasi dan Penerbitan 322

"Kuta (Benteng) 259 Buku

•Keraton [Dalarn) 269 "Sosialisasi 322

<>GJjah 2?0 "Gui\U 323

<>Hencong 2?0 �· Buku l<hazanah 323

... Geconcentreerde linie. 1?0 T anaman Bunga dan

Buah Taman l?aja-rajo

?. Pengelompok<Jn /uketipe 214 Bustanussa/atin

Mimi Lobell dengan f�agam 1. Buku tvlenyiap/wn Toman 324

Al"ketipe Kota Banda Aceh Bustanussalatin

* Buku Ragam Ciira /(ota 324

8. Temuan Varian Arketipe 211 Banda Aceh

L.ainnlja di Banda Aceh <>Arketipe Tat<J Ruang 211

KerJton GI-OSARIUM 328 "Arketipe Segitiga dengan 218

Pusat [Aceh Lhee Sagoe] OAFTAR PUSTAKA 333 .. fuketipe Kubah Bawang 219

<>Relasi Anton Ragarn Ob\JCk 280 DAFTAR GAM BAR 340 dan I"Xag<Jm Arketipe Arsitekturn�a DAFTAR DIAGRAM 350

IV. IMPLEMENTASI GAGASAN 284 OAFTAR TABEL 351

A. Banda Aceh sebagai 288 TENTANG PENULIS 352 Panggung Memori dan

Sejarah INOEKS 354

B. Citra Banda Aceh 291 Berdasarkan Ragam

Arketipen�a

c. Citra Kota Air yang Semakin 293 Pudar

D. Upaya·upaya Mewujudkan 296 Citra Kota Banda Aceh

1. Membangun Kegiatan 295

1--/eritagc

"Mas\:ja!"akat Pusaka 295

Nanggroe "Jalur .JejJk Buda�a 299

*Peta Heritage Trails 299

otPiakat 304

2. Membangun Taman 308

<�Taman Bustanussalatin 308

.. Konsep 308

·1'Perancangan 308

>>Maket 308

»Peta Taman 312

Bustanussalatin »99 Titik Pohon Tin 314

Page 15: No K - UNPAR Institutional Repository
Page 16: No K - UNPAR Institutional Repository

KAMAL A ARIF RAG AM CITRA KOTA BANDA ACEH

:. BANDA ACEH, sebuah kota tua berusia lebih dari 800 tahun, adalah panggung memori dan sejarah. Hari lahirnya ditetapkan jatuh pad a

1 Ramadhan 601 H (22 April1205), bertepatan dengan didirikannya istana Kerajaan Aceh Darussalam oleh Sultan Johansyah di Gam pong Pande 1• Kota ini sarat dengan pengalaman sejarah dan menyimpan banyak kenangan. Sejak awal berdiri hingga kini, Banda Aceh terus­menerus berperan sebagai ibukota, baik pada masa kerajaan, masa kolonial Belanda, sampai saat daerah ini berstatus propinsi dalam Negara Republik Indonesia. Maka, melalui Banda Acehlah kita dapat mengenali puncak-puncak kebudayaan dan karya arsitektur Aceh secara keseluruhan.

Gam bar 1.1 Gamba ran citra kota Banda Aceh dalam litograf1 yang dibuat pada abad ke-18. Sumber: Bosry, 1990

Kota pantai di ujung utara pulau Sumatera ini

meliputi wilayah seluas 6.136 ha yang dihuni

oleh sekitar 250.000 penduduk. Menurut sensus

yang dilakukan setelah bencana tsunami,

jumlah penduduk kota Banda Aceh berkurang

hingga 2?%-dari 263.668 jiwa tereduksi hingga

192.194 jiwa 2. Topografi Banda Aceh relatif

datar dengan kontur antara 0,45 m- 4,5 m

dari permukaan laut dan dengan kemiringan

0-8%. Secara geografis, Banda Aceh memiliki

potensi strategis, berada pada jalur pelayaran

internasional yang menghubungkan Samudera

Hindia dan Selat Malaka serta didukung oleh

keberadaan kota Sabang yang akan difungsikan

kembali sebagai pelabuhan bebas. Banda Aceh

dialiri oleh beberapa sungai, yaitu Krueng Aceh,

Krueng Daroy, Krueng Day, Krueng Lueng Paga,

Krueng Cut, dan sejumlah anak sungai.

1 Pemcr intah Kotamadya OT II Banda Aceh ( 1988: 238). Oitetapkan pad a Seminar Hari Jadi Kota Banda Aceh,28 Maret 1988, di Banda Ace h.

2 Rcv1si RTRW Kota'Banda Aceh 2006-2016, S KS·BRR lata Ruang Lingkungan dan Evaluasi Manfaat, halll-29.

Page 17: No K - UNPAR Institutional Repository

;us

ga

1

a

.an

!h

eh,

A. Permasalahan Citra Kota Banda Aceh

PULU HAN tahun tanpa kedamaian di Aceh telah

mempersempit peluang bagi penciptaan karya seni

arsitektur. lni berdampak buruk bagi pertumbuhan

dan kualitas fisik kota yang tampak semakin

banal. Pembangunan yang berjalan sering tampak

serba segera, copy-paste dan terkadang juga

represif sehingga wajah kota-kota di Aceh seolah

kehilangan citra: Padahal, tanpa citra, arsitektur

tidak ada (Mangunwijaya, 1992: 1].

Gam bar 1.2

BAB I

1

BANDA ACEH, CITRA KDTA DAN PARADIGMA

KERAGAMAN

Citra Banda Aceh yang Memudar

ACEH tak pernah putus dilanda konflik politik dan

kekerasan. Perang yang berkecamuk sejak zaman

kolonial masih terus berlanjut dalam bentuk

konflik bersenjata sampai ketika saya melakukan

penelitian lapangan pacta tahun 2003-2004. Oi era

pemerintahan Soeharto, pembangunan Rumah­

rumah Sangat Sederhana (RSS] secara massal,

ruko-ruko yang berjejer di sepanjang jalan3, SO

lnpres, Pasar lnpres, sampai kepada desain masjid

Amal Bakti Muslim Pancasila memperlihatkan

bentuk-bentuk yang seragam dan terkesan

monoton di seluruh bagian kota. Wajah arsitektur

bangunan dan kota cenderung membosankan,

kehilangan gairah, serta membungkam daya kreasi.

Di Aceh pernah muncul reaksi atas kebijakan

penyeragaman dari pusat ini. Rencana membangun

Masjid Amal Bakti, misalnya, pernah ditolak oleh

rakyat setempat.

Pembangunan kota yang terlampau berorientasi

ke darat telah melupakan karakter Banda Aceh

sebagai kota air. Kota ini sering mengalami banjir

bandang yang menyebabkan kehidupan kota

lumpuh dan rakyat menyebutnya Bola Nabi Noh.

Warga kota yang kecewa kemudian mencetuskan

beragam citra ida man yang seharusnya hadir di

kota mereka. Ungkapan citra idaman ini dinyatakan

dengan menyebutkan sejumlah nama, gelar, contoh

bangunan atau obyek-obyek arsitektur lain, baik

yang ada di Aceh maupun tempat-tempat lain, yang

Keude ktep adalah sindiran warga setempat yang kecewa menu rut anggapan mereka pernah atau akan berhasil. terhadap monotonitas deretan ruko di sepanjang jalan. Citra buruk ini mencapai punca k n y a di saat terjadi banjir bandang yang melumpuhkan seluruh kegiatan kota seperti pada saat banjir tahun 2001.

3 Kecewa dcngan pemandangan buruk dari ruko yang berjcjer·jejer, masyarakat setempat menycbutnya dengan sindiran keudll k/llp·[jejeran kios]

Page 18: No K - UNPAR Institutional Repository

Gambar I. 3 F1gure-ground peta kota Banda Aceh yang dibuat berdasarkan peta satelit tahun 2000.

Sebagai warga kota yang sempat mengenyam

pendidikan di kota ini sejak SO hingga S M A pada

tahun 1961- 1972, saya mengenal kota ini

cukup baik. Sejak kecil pulang-pergi dari rumah

ke sekolah saya melewati jalan dan pematang­

pematang sawah, bermain di empang-empang

ikan di Lamprit dan menunggu penyu bertelur

di Kuala. Di kawasan pantai, suhu udara terasa

panas dan tiupan angin amat kencang. Namun,

memancing kepiting di rawa-rawa Lampulo yang

dilindungi lebatnya hutan bakau dan nipah terasa

jauh lebih nyaman.

Ketika memulai penelitian lapangan ini pada

tahun 2003, Banda Aceh terkesan kacau-balau,

banyak kontradiksi di sana-sini. Kawasan yang

dulu dipenuhi rawa-rawa dan pepohonan bakau

kini menjadi kawasan peru mahan yang luas dan

padat. Bahkan empang diuruk untuk pembangunan

gedung-gedung perkantoran. Di daerah itu juga

didirikan sebuah Rumah Sakit Umum, meskipun di

dekatnya terdapat gampong /e Masen [air asin).

Toponimi ini menunjukkan bahwa daerah itu

memiliki kadar salinitas yang tinggi.

"Banda Aceh" berasal dari kata "bandar" [pelabuhan]

dan "aca" [bahasa India, berarti "cantik"]. Bila kita

mengamati peta sate lit Banda Aceh, tampak jelas

kota ini memiliki lansekap sebagai kota air. Krueng

Page 19: No K - UNPAR Institutional Repository

Aceh tamp ak membelah kota ini dengan indah.

Meskipun kota ini dikelilingi oleh Selat Malaka

dan Lautan Hindia, kedua pelabuhannya terlihat

sepi dan lengang. Baik di Ulee Lheue maupun di

pelabuhan Malahayati hanya terlihat satu kapal feri

yang mengangkut penumpang ke Sabang. Sangat

tidak memadai untuk memperoleh citra sebagai kota

"ban dar yang permai".

Bila kita perhatikan petafigure-ground di atas,

tampaknya perancangan kota ini dilakukan secara

parsial, didominasi oleh gerak perkembangan kota

secara alamiah. Maka terlihatlah banyak bagian

BAB I BANDA ACEH. CITilA KOTA OAN PARADIGMA KERAGANAN

Kehidupan modern dan nilai-nilai baru tampaknya

telah menyembunyikan warisan nilai-nilai lama

yang kian terpendam. Antoniades menyebutnya

obscure (tidak jelas, tersembunyi)-baik obscure

primordial maupun hibernating untouched

[ Antoniades, 1992: 87]. Banyak hal tersembunyi,

telah lama mati suri. Karena itu, diperlukan upaya

penelusuran yang mendalam untuk mengungkap

citranya melalui lapisan-lapisan sejarah dan

ingatan kolektif masyarakatnya. Menu rut

Antoniades, the more obscure their subject,

the more chances they will have to be original.

Penggalian beragam citra utama yang terpendam

di dalam kota ini sangat penting bagi proses kreatif

perancangan arsitektur.

PADA tahun 2003 Banda Aceh terlihat sepi. Jalan·

jalan dari Bandara Sultan Iskandar Muda menuju

ke pusat kota-beraspal hotmix, Iebar, panjang,

dan lurus-sangat menantang para pengendara

melaju dengan kecepatan tinggi. Pemandangan

di kiri-kanan jalan didominasi oleh deretan ruko

yang terkesan monoton. Di pusat kota, terutama

di sekitar Pasar Aceh, transportasi berubah macet

dan semrawut. Ruas Jalan Diponegoro di utara

pasar digunakan sebagai terminal angkutan kota

[masyarakat menyebutnya /abi-labi) sehingga

menutup mulut lorong-lorong permukiman lama

di jalan itu. Tempat parkir kendaraan umum

bercampur baur dengan kegiatan bongkar muat

dagangan pasar yang sesekali meruapkan bau

sampah. Tetapi, di balik hiruk-pikuk kegiatan

ekonomi kota, daerah pusat kota ini menyimpan

banyak memori dan aset bersejarah. Bekas jalur

kota yang tidak teratur. Sulit untuk memahami relasi rei kereta api buatan pemerintah kolonial Belanda

antara tatanan kota ini dengan sebutan-sebutannya yang telah dibongkar, misalnya, masih dapat

sebagai Kota Bandar, Serambi Mekah, Negeri Gajah ditandai dengan adanya nama lorong spoordijk di

Putih, atau sebutan lainnya. Jalan Diponegoro.

Page 20: No K - UNPAR Institutional Repository

([)

KAMAL A. ARIF RAG AM CITRA KOTA BANDA ACEH

4

5

6

Masjid Raya Baiturrahman yang selalu ramai

pada hari Jumat terletak di tengah-tengah kota.

Bentuknya yang sangat monumental memberi

kesan seolah-olah ia dimaksudkan untuk menutupi

semua hiruk-pikuk kota. Pada garis sumbu di

halaman depan masjid, dibangun sebuah menara

baru setinggi 45 m yang menjadi bangunan

tertinggi di Banda Aceh. Dari puncak menara ini

kita bisa melihat seluruh panorama Banda Aceh

hingga ke laut lepas. Meski dari segi fungsi menara

ini cukup berarti, kehadirannya seperti ingin

menyaingi bangunan masjid.

Tak jauh dari masjid mengalir Krueng Aceh yang

bersejarah dan menyimpan memori. Dari jembatan

Pante Pirak kita bisa menikmati pemandangan

sungai yang indah, ditandai dengan bangunan

Bank Indonesia dan gereja peninggalan kolonial

yang menghadap ke sungai itu. Tetapi, bangunan­

bangunan lain yang didirikan setelah kemerdekaan

tidak lagi menghadap ke sungai sehingga

mengurangi kualitas panorama tepian sungai.

Suasana sungai juga tampak lengang, tidak

digunakan untuk sarana transportasi sehari-hari.

Pemandangan ini sangat berbeda dengan suasana

sungai pada masa lalu. Marsden [181 1) menjelaskan

bahwa sungai itu pernah dipenuhi oleh perahu nelayan

dalam kesibukan sehari-hari4• Dalam pembangunan

proyek normalisasi ali ran sungai, perencanaannya pun

hanya sebatas mengatasi masalah engineering {flood

control} tanpa diimbangi konsep yang berwawasan

arsitektur secara menyeluruh.

Gambar 1.4 Krueng Aceh yang Len gang Sumber: Ali, 1992: 14

Dalam pandangan Islam, air adalah perlambang

kesucian {thaharah]. Syarat sah shalat adalah

dengan terlebih dahulu berwudhu menggunakan

air bersih. Menurut catatan para pendatang asing

ke negeri Aceh Darussalam di masa kesultanan,

air Krueng Aceh sangat higienis dan berfungsi

juga sebagai obat. Orang yang mendapat hukuman

syariah berupa potong tangan atau anggota badan

lainnya, segera melakukan pengobatan dengan

cara berendam di dalam air Krueng Aceh ini dan

sembuh dalam dua sampai tiga minggu5• Di dekat

jembatan Pante Pirak bermuara anak sungai

Krueng Oaroy. Nuruddin ar-Raniri, mufti kerajaan di

masa Sultan Iskandar Tsani [1637-1642) menulis

dalam kitab Bustanussa/atin bahwa meminum

air Krueng Darcy dapat membuat kita sehat6.

Sungai kecil ini melintasi kawasan heritage. Oleh

Sultan Iskandar Muda [ 1607- 1636) anak sungai

ini sengaja dibelokkan ke dalam istana. Di tepian

sungai Krueng Oaroy inilah artefak-artefak zaman

kesultanan banyak ditemukan. Tampaknya telah

ada upaya pemerintah kota untuk memugar

kawasan heritage ini.

" ... Perahu kecil para nelayan seakan ridak habis·habisnya keluar dari sungai kerika mara han rerbir dan baru pulang kerika marahari relah masuk ke peraduannya. Kerumunan iiU seakan·akan kcrumunan lebah madu yang sedang mengisi guci penuh dengan hasil pekcrjaan." (Marsden 1811).

Fran�ois Manin, seorang pedagang Prancis pad a 1602 menulis: They go to bathe in the river. the water of which so healthy tl1at they use it as a remedy when they arc injured or when someone has cut off one of their limbs, os happens every day undertheir system of justice (Reid, 1995: 59).

"Dan pad a sam a tengah taman itu sungai bernama Oorullsyki berturap dengan batu, tcrlalu jernih airr1ya lagi a mat sejuk, barangsiapa meminum dia sehatlah tubuhnyaE"(Iskandar, 1966: 48).