LAPORAN PAPER PROJECT TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG, DAN UMBI Yoghurt Ubi Ungu: Diversifikasi Pangan Fungsional Berbasis Umbi Lokal Diajukan untuk memenuhi tugas UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Teknologi Pengolahan Serealia Kacang dan Umbi, yang diampu oleh Mustika Nuramalia Handayani S.TP., M.Pd. Disusun oleh: Nida Fadhilah (NIM. 1300963, Angkatan 2013) Kelompok 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
41
Embed
Web viewLatar Belakang Masalah. ... TINJAUAN PUSTAKA. Ubi Jalar Ungu. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayumurasaki) ... lemak, serat kasar dan abu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PAPER PROJECT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG, DAN UMBI
Yoghurt Ubi Ungu: Diversifikasi Pangan Fungsional Berbasis Umbi Lokal
Diajukan untuk memenuhi tugas UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah
Teknologi Pengolahan Serealia Kacang dan Umbi, yang diampu oleh Mustika
Nuramalia Handayani S.TP., M.Pd.
Disusun oleh:
Nida Fadhilah (NIM. 1300963, Angkatan 2013)
Kelompok 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga laporan peraktikum ini yang berjudul “Yoghurt Ubi Ungu:
Diversifikasi Pangan Fungsional Berbasis Umbi Lokal” telah diselesaikan.
Laporan praktikum ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang dan Umbi.
Laporan praktikum ini berisi mengenai tinjauan singkat dan pembahasan
hasil praktikum yang dilakukan dalam pembuatan yoghurt ubi ungu. Laporan
praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi salah satu sarana
informasi dari pembuatan yoghurt berbahan baku umbi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Mustika Nuramalia
Handayani STP, M.Pd, yang telah membimbing selama penyusunan laporan
praktikum dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan
laporan praktikum ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk penulisan laporan paktikum kedepannya yang lebih baik lagi.
Bandung, 04 Juni 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGATAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ubi Jalar Ungu 4
2.2 Yoghurt 6
2.3 Uji Organoleptik 7
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat Percobaan 9
3.2 Alat dan Bahan 9
3.3 Metode Percobaan9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan 13
4.2 Pembahasan 14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 19
5.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN GAMBAR 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yoghurt merupakan susu pasteurisasi yang difermentasikan dengan
bakteri (Streptococcus sp danLactobaccillus sp) sehingga menghasilkan rasa
asam dan aroma yang khas. Salah satu sifat umum yang dimiliki susu
fermentasi yaitu mempunyai rasa asam dan daya simpan yang relatif pendek,
sehingga dilakukan penambahan gula dengan tujuan untuk memperbaiki
flavor (rasa dan bau) sehingga lebih disenangi serta memperpanjang daya
simpan.
Pada umumnya, yoghurt dibuat dengan bahan baku menggunakan susu
yang berasal dari produk hewani (sapi, kerbau). Sedangkan untuk beberapa
orang terdapat kasus laktosa intoleran atau alergi terhadap protein susu sapi,
tidak dapat mengkonsumsi yoghurt yang berbahan baku susu. Manfaat dari
mengkonsumsi yoghurt salah satunya yaitu untuk memperlancar pencernaan
pada usus manusia.
Ubi jalar ungu merupakan umbi pangan lokal yang tumbuh dan
tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti jawa barat, jawa tengah,
jawa timur, papua dan sumatra. Selain dapat di peroleh dengan jumlah yang
banyak, ubi jalar juga memiliki harga ekonomis yang masih murah dan
terjangkau. Pada pemanfaatannya, ubi jalar ungu biasanya dikonsumsi
dikalangan masyarakat dengan cara pengukusan/ perebusan saja, untuk dapat
dikonsumsi secara langsung. Padahal ubi jalar ungu dapat dijadikan inovasi
sebagai pangan fungsional, untuk bahan baku pembuatan yoghurt.
Ubi jalar ungu, memiliki potensi untuk dijadikan bahan pembuatan
yoghurt karena kandungan karbohidrat dan gula pereduksi yang tinggi. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Iriyanti, Yuni (2012) bahwa karbohidrat dalam ubi
jalar terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Ubi jalar
mengandung sekitar 16-40% bahan kering dan sekita 70-90% bahan kering
1
adalah karbohidrat yang terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa dan
pektin.
Maka dengan kandungan gula pereduksi cukup tinggi yang dimiliki
oleh ubi jalar ungu, dapat menjadi sumber energi bagi bakteri yang melakukan
proses fermentasi. Fermentasi yoghurt biasanya dilakukan menggunakan
bakteri Streptococcus thermophilus dan dan Lactobacillus bulgaricus.
Dimana, kedua jenis bakteri ini dapat tumbuh baik pada media umbi-umbian
yang kaya oligosakarida.
Akan tetapi, dalam pembuatan yoghurt berbahan baku nabati (ubi
jalar), harus mengetahui proses pembuatan apa yang seharusnya dilakukan,
guna menghasilkan karakteristik sensori yoghurt yang sesuai dengan standar
yang sudah ada. Karena, karakteristik sensori akhir olahan yoghurt berbahan
baku ubi jalar, akan berbeda dengan yoghurt berbahan baku susu sapi. Juga,
karakteristik sensori pembuatan yoghurt ubi ungu pun akan mempengaruhi
tingkat kesukaan konsumen terhadap yoghurt, yang perlu diketahui.
Berdasarkan permasalahan uraian tersebut, maka yang akan dilakukan
adalah membuat “Yoghurt Ubi Ungu: Diversifikasi Pangan Fungsional
Berbasis Umbi Lokal”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan yoghurt ubi ungu dengan mendapatkan
formulasi terbaik, yang sesuai dengan standar yang sudah ada?
2. Bagaimana karakteristik sensori yoghurt ubi ungu yang dihasilkan dengan
standar yang sudah ada?
3. Bagaimana karakteristik sensori yoghurt ubi ungu terhadap tingkat
kesukaan konsumen?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari praktikum pembuatan yoghurt ubi ungu, yaitu:
1. Menjelaskan proses pembuatan yoghurt ubi ungu dengan formulasi
terbaik, yang sesuai dengan standar yang sudah ada.
2. Mendeskripsikan karakteristik sensori yoghurt ubi ungu yang dihasilkan
dengan standar yang sudah ada
2
3. Menjelaskan karakteristik sensori yoghurt ubi ungu terhadap tingkat
kesukaan konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan teknologi pengolahan serealia, kacang
dan umbi yang telah dipelajari diperkuliahan
2. Memberikan alternatif tambahan produk pangan dan meningkatkan
diversifikasi produk ubi jalar ungu.
3. Memberikan rujukan khusus untuk penelitian atau pengaplikasian
pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai bahan pembuatan yoghurt.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ubi Jalar Ungu
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayumurasaki) biasa disebut
Ipomoea batatas karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu
kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin yang
lebih tinggi daripada ubi jalar jenis lain. Menurut Kumalaningsih, Sri (2006)
ubi jalar ungu mulai di kenal menyebar ke seluruh dunia terutama negara-
negara yang beriklim tropis. Pada abad ke-16 di perkirakan ubi jalar ungu
pertama kali di Spanyol melalui Tahiti, Kepulauan Guam, Fiji dan Selandia
Baru.
Menurut Lies, Suprapti (2003), dalam sistematika (taksonami)
tumbuhan, tanaman ubi jalar dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
puree ubi), dengan tahapan penting yang dilakukan yaitu sterilisasi alat,
pasteurisasi, dan inkunasi, secara aseptik dan higienis.
2. Karakteristik sensori yoghurt ubi ungu yang dihasilkan apabila
dibandingkan dengan karakteristik Syarat Mutu Yoghurt Menurut SNI
(01-2981-1992), yaitu karakteristik yoghurt ubi ungu yang dihasilkan
dengan penambahan starter yoghurt 7% sudah sesuai dari segi
kenampakan dan kekentalan yoghurt yang cair kental semi padat dan
homogen, serta bau yoghurt yang khas ubi dan asam, dan rasa yang asam
khas yoghurt.
3. Karakteristik sensori yoghurt ubi ungu terhadap tingkat kesukaan
konsumen dengan 10 orang panelis awam, menghasilkan nilai rata-rata
untuk rasa yaitu 3, aroma 3,1 warna 3,3 dan tekstur 3,3, dengan rata-rata
tertinggi adalah 4. Berdasarkan hasil rata-rata tesebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa penilaian panelis berkisar antara suka terhadap yoghurt
ubi ungu.
5.2 Saran
Yoghurt ubi ungu merupakan salah satu produk inovasi dari minuman
yoghurt yang sudah ada. Yoghurt ubi ungu memiliki kandungan antoksianin
yang terdapat dalam pigmen dari ubi itu sendiri, yang bermanfaat sebagai
antioksidan. Namun, dengan proses pemanasan akan mempengaruhi
kandungan antosianin didalam yoghurt. Penelitian selanjutnya perlu
20
dilakukan untuk menganalisis ataupun cara untuk mempertahankan
kandungan antosianin pada yoghurt ubi ungu.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (---). Kandungan Gizi dan manfaat ubi jalar ungu. Tersedia: (Sumber: http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-dan-manfaat-ubi-jalar-ungu.html) [04 Juni 2015].
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1991). Kandungan Gizi Daun dan Umbi Ubi Jalar. Jakarta.
Ginting, N. dan E. Pasaribu. (2005). Pengaruh temperatur dalam pembuatan yoghurt dari berbagai jenis susu dengan menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus. Jurnal Agribisnis Peternakan, 1(2): 73-77.
Hartati, Sri, dkk. (2011). Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011. Tesedua: http://lppmbantara.com/pros_011322.pdf [04 Juni 2015].
Iriyanti, Yuni. (2012). Substitusi Tepung Ubi Ungu dalam Pembuatan Roti Manis, Donat dan Cake Bread. [Proyek Akhir]. Yogyakarta.
Kumalaningsih, Sri. (2006). Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.
Lies, Suprapti. (2003). Manfaat Ubi Jalar. Yogyakarta: Kanisius.Prabandari, Wuri. (2011). Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Bahan Stabil
Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Yoghurt Jagung. [Skripsi]. Surakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.01-2981-1992. Yoghurt. Pusat Standarisasi Industri Departemen Perindustrian.
Sugiarto, dan Askar, Surayah. (2005). Uji Kimiawi dan rganoleptik Sebagai Uji Mutu Yoghurt. Prosin Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005. Tesedia: http://balitnak.litbang.pertanian.go.id [04 Juni 2015].
Utami, Rohula, dkk. (---). Kinetika Fermentasi Yoghurt Yang Diperkaya Ubi Jalar (Ipomea batatas). Universitas Sebelas Maret. Tersedia: fp.uns.ac.id/jurnal/caraka%20XXV_1-51-55.pdf [04 Juni 2015].
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.