UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA MELALUI
METODE PENUGASAN SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NO. 1
SIBANGKAJA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
NI MADE SRI HUJANI, S.Pd.SD
NIP.197508122005012011
SEKOLAH DASAR NO. 1 SIBANGKAJA
KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I PENDAHULUAN
11.1Latar Belakang Masalah
1
1.2Identifikasi Masalah
3
1.3Rumusan Masalah
3
1.4Tujuan Penulisan
4
1.5Manfaat Penelitian
5
BAB II KERANGKA TEORI DAN HASIL
6
2.1Pengertian Pembelajaran
6
2.2Pembelajaran Bahasa Indonesia
8
2.3Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
9
2.4Metode Penugasan
10
2.5Kemampuan Prestasi Belajar
11
2.6Pengertian Minat
12
2.7Kerangka Berpikir
13
2.8Hipotesis Tindakan
14
BAB III METODE PENELITIAN
153.1Desain Penelitian
15
3.2Subjek dan Objek Penelitian
15
3.3Prosedur Penelitian
15
3.4Instrumen Penelitian
18
3.5Teknik Pengumpulan Data
19
3.6Teknik Analisa Data
19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
20
4.1Hasil Penelitian Pada Siklus I
20
4.2Hasil Penelitian Pada Siklus II
24
4.3Pembahasan
29
BAB V PENUTUP
31
5.1Kesimpulan
31
5.2Saran-saran
31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LANMPIRANIDENTITAS DAN PENGESAHAN
1. a.Judul penelitian
Upaya Meningkatkan Prestasi Membaca Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Melalui Metode Penugasan Siswa Kelas II Sekolah Dasar No.
1 Sibangkaja Tahun Pelajaran 2012/2013
b. Bidang Ilmu
:Bahasa Indonesia
c. Jenis Penelitian:Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Peneliti dan Praktisi
Nama
:Ni Made Sri Hujani, S.Pd. SD
NIP
:197508122005012011
Pangkat/Golongan
:Pranata Muda Tk I/III bUnit Kerja
:SD No. 1 Sibangkaja
3. Lokasi Penelitian
:SD No. 1 Sibangkaja, Kec. Abiansemal,
Kabupaten Badung
4. Lama Penelitian:1 bulan
5. Biaya Penelitian:Rp. 200.000,-
6. Sumber Dana:Swadaya
Mengetahui
Sibangkaja, 4 Oktober 2012
Kepala SD No. 1 Sibangkaja
Peneliti
Drs. I Wayan Dana
Ni Made Sri Hujani, S.Pd.SDNIP. 19591231 197912 1 024
NIP. 19750812200501 2 011
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) karena berkat rahmat-Nya Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dapat diselesaikan. Laporan ini dapat saya
selesaikan namun belum terlalu sempurna adanya. Laporan ini dapat
kami buat atas bimbingan bapak/ ibu guru, atas kesempatan ini saya
ucapkan banyak terima kasih terutama kepada :
1. Kepala Sekolah SD No. 1 Sibangkaja yang telah memberikan ijin
dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun PTK ini.
2. Teman sejawat, yang telah memberikan bantuan dan motivasi,
dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini
3. Siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja, tahun pelajaran 2012/2013
yang telah dengan serius mengikuti pembelajaran sehingga penyusunan
PTK ini dapat terlaksana.
Saran dan kritik sebagai masukan yang dapat menyempurnakan
laporan ini. Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
acuan oleh pihak dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di
sekolah dasar khususnya di SD No. 1 Sibangkaja, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung.
Sibangkaja, Oktober 2012
PenulisUpaya Meningkatkan Prestasi Membaca pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Melalu Metode Penugasan Siswa Kelas II SD No. 1
Sibangkaja Tahun Pelajaran 2012/2013ABSTRAKPenelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
terdiri dari : perencanaan, tindakan, evaluasi dan refleksi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode penugasan sangat
efektif dalam meningkatkan prestasi membaca, minat membaca dan
meningkatkan aktivitas belajar membaca siswa kelas II SD No. 1
Sibangkaja. Temuan-temuan peneliti ini hendaknya para Guru Bahasa
Indoneisa, khususnya dalam pembelajaran membaca cerita agar
menggunakan metode penugasan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat simpulan :
1. Metode penugasan dapat meningkatkan prestasi membaca
siswa.
2. Metode penugasan dapat meningkatkan minat membaca siswa.
3. Metode penugasan dapat meningkatkan aktivitas belajar membaca
siswa Kelas II SD No. 1 Sibangkaja.
4. Sehingga sangat diperlukan sekali penerapan metode penugasan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya untuk meningkatkan
prestasi membaca siswa.
Dilihat dari nilai yang telah diperoleh, ini menunjukkan
peningkatan, walaupun tidak seberapa. Peningkatan ini disebabkan
karena beberapa siswa terlihat telah termotivasi dengan embelajaran
yang disajikan. Karena ada beberapa siswa kelihatan menyenangkan
dalam menerima penyajian seperti ini, karena motivasi belajar yang
sangat tinggi pada siswa tersebut. Disamping itu dengan metode
penugasan dapat mengembangkan kemandirian dan merangsang siswa
untuk belajar lebih banyak membina kebiasaan membaca dan mengilah
sendiri informasi yang diperoleh siswa.
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan dan tugas guru tidak hanya diprogramkan untuk
mentransfer pengetahuan atau keterampilan kepada siswa. Tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana cara menentukan perkembangan siswa
agar mereka mampu menguasai materi pembelajaran secara optimal.
Begitu pula halnya dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Karena bahasa
merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dan
yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Sesuai dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dan bahasa negara, maka fungsi pelajaran Bahasa Indonesia adalah
sarana pembina kesatuan dan persatuan bangsa, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia. Dalam rangka
pelestarian dan pengembangan budaya, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam apresiasi sastra
Indonesia
diantaranya:
Melakukan dokumentasi terhadap karya sastra.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan lomba yang terkait masalah
sastra.
Mengikuti berbagai lomba kesusastraan seperti lomba sinopsis.
Lomba deklamasi, lomba membaca puisi dan sebagainya.Pemerintah
sangat peduli dengan kegiatan apresiasi sastra, yang baru tahun ini
diikuti oleh siswa-siswa SD yaitu menulis sinopsis. Kegiatan ini
dimulai dari tingkat yang paling rendah, yaitu gugus sekolah,
sampai dengan tingkat kabupaten dan seterusnya sampai ke tingkat
nasional. Kegiatan lomba yang diselenggarakan pemerintah seperti
tersebut di atas dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk
mengukur keberhasilan pengajaran apresiasi sastra, lebih spesifik
keberhasilan pengajaran sinopsis di tingkat kelas dapat diukur dan
pencapaian nilai kualitatif berupa nilai ulangan yang diraih para
siswa. Oleh karena itu berdarkan pengamatan yang dilakukan peneliti
dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan topik
meringkas cerita atau sinopsis. Sekolah Dasar, khususnya SD No. 1
Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Badung, tampak kurang adanya
minat para siswa untuk membaca, sedangkan sarana perpustakaan telah
tersedia namun mereka nampaknya cepat jenuh untuk membaca
cerita.
Kondisi tersebut terjadi karena sistem pembelajaran yang
dilaksanakan dengan ceramah kemudian memberikan beberapa contoh
soal. Serta disebabkan pula karena guru umumnya berusaha untuk
menyelesaikan tuntutan kurikulum yang telah ditetapkan dalam satu
semester. Sehingga siswa yang tidak bisa mengikuti akan ketinggalan
terus. Serta memperoleh nilai di bawah standar, atau masih jauh
ketinggalan dibandingkan dengan sekolah dasar yang lain. Keadaan
seperti itu tidak boleh dibiarkan begitu saja usaha perbaikan harus
segara dilakukan sehingga SD No. 1 Sibangkaja, Kecamatan
Abiansemal, Badung dapat mengejar ketingalannya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran seperti cara meringkas cerita
atau sinopsis. Untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa,
terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu meringkas cerita
atau sinopsis, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang lebih
mendekatkan mereka pada kenyataannya.
Seperti dalam metode penugasan diperlukan alat bantu, seperti :
buku cerita majalah kuncung, koran atau televisi. Karena alat
tersebut dapat menunjang dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia.1.2 Identifikasi Masalah
1 Keinginan dan minat membaca siswa sangat kurang sekali
terutama pada siswa laki-laki di SD No.1 Sibangkaja. Siswa lebih
senang mengganggu teman-temannya, apabila diberikan tugas-tugas
untuk dikerjakan di rumah siswa sering banyak alasan, sehingga
apabila diberikan evaluasi atau ulangan kebanyakan mereka kerjasama
atau meniru pekerjaan temannya.
2 Prestasi yang diperolehnya belum memenuhi standar atau sangat
rendah. Itu disebabkan karena siswa lebih senang bermain apalagi
saat ini kebanyakan siswa membuat layangan, sampai-sampai pada saat
proses pembelajaran ada beberapa siswa sedang merancang layangan di
dalam kelas.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas,
maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1 Apakah metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan
prestasi, siswa kelas II dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
2 Apakah metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan minat
baca siswa kelas II dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?
Untuk dapat memecahkan masalah, ketiga permasalahan tersebut di
atas digunakan cara yaitu menekankan pada peningkatan kemampuan
siswa dalam memahami cara-cara meringkas cerita atau sinopsis.
Dengan adanya pemahaman terhadap cara-cara itu maka kemampuan
bercerita atau menulis cerita akan dapat ditingkatkan. Selain itu
upaya yang dilakukan adalah pemberian pekerjaan rumah berupa buku
cerita. Dengan metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan
prestasi siswa.
Sesuai dengan hal tersebut di atas ada 2 unsur yang perlu
diperhatikan
dalam meringkas cerita atau sinopsis bagi siswa yaitu:
1 Kalimat utama atau pikiran pokok pada setiap paragraf
2 Beberapa kalimat penjelas dalam setiap paragraf
Dengan pemahaman yang mendalam, serta mampu menentukan unsur
secara keseluruhan, maka diyakini dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam meringkas cerita atau sinopsis.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Dengan penerapan metode penugasan dapat meningkatkan prestasi
membaca siswa kelas II.
2 Dengan pengaruh penerapan metode penugasan dapat meningkatkan
minat membaca siswa kelas II.1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Penelitian bagi Siswa
Dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat membaca siswa
seperti:
a Siswa kreatif untuk mengemukakan suatu persoalan baru yang
berkaitan dengan berbagai kondisi soal yang diberikan.
b Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket.
c Siswa mengerjakan soal-soal baru atau soal ulangan dengan
mudah,1.5.2 Manfaat Penelitian bagi Guru
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang
dilakukan oleh guru kelas pada kelas tempat mengajarnya, oleh
karena itu penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru itu sendiri,
yaitu:
a Sebagai umpan balik bagi guru terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
b Untuk mengembangkan wawasan berpikir guru dalam melakukan
inovasi proses pembelajaran yang mengarah pada perbaikan.
1.5.3 Manfaat Penelitian bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sejumlah informasi mengenai
efektivitas pembelajaran yang sedang dirancang untuk dapat
diterapkan dalam upaya mengadakan proses pembelajaran Bahasa
Indonesia maupun meringkas cerita atau sinopsis. Dengan demikian
populasi sekolah akan semakin bertambah.BAB II
KERANGKA TEORI DAN HASIL2.1 Pengertian Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya tujuan
pembelajaran oleh siswa. Kita semua mengakuinya bahwa salah satu
faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara optimal. Banyak peran yang harus dimainkan guru
dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang efektif Dalam kegiatan
pembelajaran untuk mengkaji dan mendiskusikan berbagai peran guru
dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Dengan menguasai materi
ini akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
Sebenarnya banyak peran yang harus dimainkan guru dalam upaya
membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran secara optimal. Secara
umum tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai
fasilitator, yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dalam menjalankan
tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang harus dilaksanakan
guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut
adalah:
1. Sebagai pengelola pembelajaran (instructort pengajar)
2. Sebagai pengelola kelas (manager).
Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan
pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas,
guru bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan
terjadinya pembelajaran yang efektif Kedua tugas tersebut saling
berkaitan satu sama lain (Wrigh, 1991, Roles of Teachers dan
Kamers, hal. 52).
Tujuan pembelajaran secara optimal. Dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pengajar, guru harus memainkan berbagai peranan,
diantaranya sebagai manusia
sumber, komunikator, mediator, pembimbing dan penilai.
Meskipun pada hakekatnya guru adalah fasilitator, tetapi suatu
soal guru dituntut untuk menjadi manusia sumber. Sebagai manusia
sumber, guru dituntut untuk memiliki segala informasi yang
dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Apa yang ditanyakan akan
selalu dapat dijawab oleh guru. Kenyataan ini menuntut guru untuk
menguasai materi pelajaran yang menjadi tanggung jawab. Jangan
coba-coba berdiri di depan kelas apabila kita tidak menguasai
materi pelajaran yang akan dibahas.
Tuntutan peran ini memang cukup berat karena kita sebagai guru
menyadari bahwa guru bukanlah orang yang serba tahu. Apabila dalam
masa sekarang ini dengan perkembangan ilmu dan teknologi, siswa
dapat memperoleh informasi dari berbagai media. Guru mungkin saja
tidak mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Tapi
ini tidak sekedar mengakui ketidaktahuan, tetapi guru hendaknya
membantu siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
diajukannya, di samping guru sendiri mulai mencari tahu informasi
yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut.
Dalam kaitannya dengan peranannya sebagai manusia sumber, guru
juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga
informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa (sebagai komunikator).
Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran
berpengaruh terhadap
disajikan siswa. Berkenaan dengan ini, materi pelajaran
hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin
tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat (Slavin, 1991).
Perhatian siswa akan terbagi bahkan bisa hilang apabila materi
pelajaran dibahas dengan cara yang menoton. Oleh karena itu guru
dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang
bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
2.2. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi.
Dengan demikian, setiap warga dituntut untuk terampil berbahasa.
Bila setiap warga sudah terampil berbahasa, maka komunikasi antar
warga akan berlangsung dengan baik.
Komunikasi yang dimaksud di sini adalah suatu proses penyampaian
maksud pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran
tertentu. Maksud komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran,
gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian
informasi tentang suatu peristiwa dan lain-lain. Hal itu
disampaikan dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraf
(komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda
baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi nada,
irama, tekanan, tempo) dalam bahasa lisan.
Dalam komunikasi tentu ada pihak yang berperan sebagai
penyampaian maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi terjalin
dengan baik, maka kedua pihak juga harus bisa bekerja sama dengan
baik. Kerjasama yang baik itu dapat diciptakan dengan memperhatikan
beberapa faktor, antara lain memperhatikan siapa yang diajak
berkomunikasi, situasi, tempat, isi pembicaraan dan media yang
digunakan.
Di muka telah diuraikan bahwa fungsi bahasa yang utama adalah
sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk itu, pengajaran Bahasa
Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi dan fungsi
utama sastra adalah sebagai penghalusan budi, peningkatan rasa
kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan
penyaluran gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan
konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis. Siswa dilatih lebih
banyak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, bukan dituntut lebih
banyak untuk menguasai pengetahuan tentang bahasa, sedangkan
pengajaran sastra ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra. Pengetahuan
tentang sastra hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasikan
karya sastra,
Kata menduduki posisi penting dalam sistem bahasa. Pemakaian
kata merupakan hal yang penting dalam berbahasa, baik lisan maupun
tulisan. Oleh sebab itu, penguasaan kosa kata seseorang sangat
menentukan keberhasilannya dalam berkomunikasi.
2.3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya
perbendaharaan kata siswa. Siswa tidak harus menghafal sejumlah
kata, tetapi yang terpenting dapat menggunakannya di dalam kalimat,
mengenal dan memahami makna kata merupakan tujuan utama
pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Agar siswa memiliki kemampuan menyimak (mendengarkan),
membaca, menulis dan berbicara dengan baik (model pengintegrasian
budi pekerti ke dalam bahasa Indonesia, hal. 1, Departemen
Pendidikan).2.4. Metode Penugasan
Pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan berarti guru
memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas
yang diberikan guru dapat berupa masalah yang hams dipecahkan yang
prosedurnya tidak diberitahukan.
Metode penugasan ini dapat mengembangkan kemandirian siswa,
merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan
tanggung jawab siswa dan membina kebiasaan mencari dan mengolah
sendiri informasi.
Kekurangan metode ini terletak pada sulitnya pengawasan mengenai
kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri. Dalam pemberian
tugas tugas, guru harus jelas dalam mendeskripsikan tugas untuk
siswa. Andai kata tugas harus diselesaikan oleh kelompok, sebaiknya
guru juga mendeskripsikan tugas untuk anggota kelompok untuk
menghindari adanya siswa yang tidak aktif Sebaliknya tiap anggota
kelompok melaporkan hasil yang dibuatnya sendiri di
samping ada hasil yang merupakan laporan kelompok. Sebagai
contoh ketika guru memberi tugas kepada siswa kelas II SD untuk
membaca cerita, bersama anggota kelompok, maka anggota nomor I dan
nomor 2 diminta untuk membaca dengan baik, sedangkan anggota nomor
3 dan 4 ditugasi untuk mendengarkan dan menyimak isi cerita,
sedangkan anggota nomor 5 disuruh menyebutkan tokoh-tokoh dalam
cerita. Satu hal yang harus dicamkan oleh guru yaitu laporan siswa
harus diperiksa dan dikembalikan kepada siswa setelah di
periksa.2.5. Kemampuan Prestasi Belajar
Dimensi terpenting dan perkembangan kognitif di masa anak usia
SD adalah prestasi anak. Kita biasanya termotivasi untuk melakukan
sesuatu sebaik-baiknya, mencapai sesuatu keberhasilan di lingkungan
kita, mejelajahi rasa antusias dan rasa ingin tahu kita dan suatu
lingkungan dan mencapai kesuksesan setinggi mungkin. Dalam hal ini
kita hidup dalam lingkungan yang berorientasi pada prestasi dengan
standar ukuran bahwa keberhasilan itu penting. Untuk mencapai
keberhasilan diperlukan dorongan untuk bersaing, keinginan untuk
menang, motivasi untuk melakukan sesuatu sebaik-baiknya. Di dunia
barat, sejak tahun 1950-an minat pada prestasi mulai menjamur.
Minat para ahli kemudian tertuju pada hasrat untuk berprestasi
(Santrock, 1992).
Dalam kegiatan belajar akan disajikan suatu bahan yang berkaitan
dengan hasrat atau motivasi untuk berprestasi pada anak usia
sekolah. Tentunya akan diulas mengenai lingkungan psikologis
seperti apa yang perlu diciptakan agar anak mempunyai keinginan
untuk berprestasi. Hal ini perlu, karena di era globalisasi seperti
sekarang ini persaingan sangat dimungkinkan, perlu diciptakan suatu
lingkungan sekolah yang dapat mendorong siswa untuk berprestasi
sehingga dapat dan siap bersaing dengan siapa saja.
Di lingkungan kita memang banyak dijumpai orang-orang yang
memiliki motivasi yang tinggi untuk berhasil dan mereka berusaha
untuk mencapainya. Sementara ada pula orang-orang yang tidak
termotivasi untuk berhasil dan tidak bekerja keras untuk berhasil.
Kedua tipe ini memang berbeda dalam hasrat berprestasi mereka.
Hasrat berprestasi menunjukkan keinginan untuk mencapai yang
terbaik, memperluas usaha untuk mencapai sesuatu.
Berbagai penelitian telah menghubungkan prestasi dengan respon
yang berkaitan dengan aspek dan pengalaman dan tingkah lab
individu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang
memiliki orientasi berprestasi memiliki harapan yang besar untuk
berhasil dari pada yang takut akan kegagalan (Atklinson dan Raynor,
dalam Santrock, 1992). Sedangkan penelitian Huston Stein an
Higgens-Trenk (dalam Santrock, 1992) menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan prestsi anak, orang tua perlu menetapkan standar
tertentu agar anak berprestasi, orang tua juga merupakan model oleh
karena itu perlu menunjukkan tingkah lab yang berorientasi pada
prestasi, dan perlunya penghargaan untuk anak atas keberhasilan
yang dicapai.2.6. Pengertian MinatAda banyak penelitian mengenai
minat yang dilakukan oleh berbgai ahli psikologi, seperti ahli
psikologi perkembangan, ahli psikologi pendidikan. Apa yang
dikemukakan tentang memebrikan pengertian yang berbeda-bedamengenai
minat. Namun demikian, secara umum banyak yang mengkaitkan minat
dengan motivasi. Dikatakan bahwa minat merupakan aspek terpenting
motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir dan
berprestasi (Pintrich dan Schunk, 1996).
Bahan pelajaran yang menarik minat atau keinginan anak akan
dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bahan
yang tidak sesuai dengan minat atau keinginan anak pasti tidak
dapat dipelajari dengan sebaik - baiknya, karena tidak ada daya
tank baginya, ia segan untuk belajar. Minat seringkali timbul bila
ada perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat kita sebaiknya
juga harus menimbulkan perhatiannya, misalnya dengan menghubungkan
pelajaran satu dengan pelajaran lainnya atau dihubungkan dengan
hal-hal yang menarik bagi aak (Ahmadi, 1999).
Anak yang berminat pada suatu pelajaran, akan belajar dan
berusaha supaya mendapat nilai yang lebih baik. Minat dapat
menimbulkan rasa senang pada setiap kegiatan yang dipilih. Jika
anak berminat pada suatu kegiatan maka pengalaman terasa akan lebih
menyenangkan. Sebaliknya jika anak gagal mengalami sesuatu yang
tidak menyenangkan, anak tidak berminat untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Hak seperti ini yang kadang kala membuat prestasi lebih
rendah dan kapasitas dan potensi yang dimiliki, akibatnya timbul
rasa salah dan malu pada diri anak tersebut (Hurlock, 1989).2.7.
Kerangka Berpikir
Bahwa dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat dan
prestasi membaca cenita. Karena metode penugasan ini dapat
mengembangkankemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih
banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina
kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi.
Karena tujuan membaca tersebut adalah melatih siswa agar setelah
membaca dapat membuab ikhtisar, ringkasan atau susunannya dan
bacaan
karangan yang dibacanya. Di dalam ikhtisar terdapat pokok-pokok
pikiran kembali yang merupakan pernyataan kembali yang memberikan
gambaran cenita meskipun secara ringkas. Kemampuan ini amat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di
luar sekolah guna menambahkan pengetahuan.2.8. Hipotesis
Tindakan
Dalam penelitian mi dirumuskan hipotesis tindakan sebagai
benikut:
1. Dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat belajar
membaca cenita siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja2. Dengan metode
penugasan dapat meningkatkan prestasi belajar membaca cerita siswa
kelas II SD No. 1 SibangkajaBAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dan 2 siklus. Masing-masing
siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan
refleksi.3.2. Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II semester I Tahun
Pelajaran 2012/2013 SD No. 1 Sibangkaja yang berjumlah 25 orang
yang dibagi menjadi 2 kelompok.3.2.2. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian adalah metode penugasan, membaca
cerita dan minat membaca.3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini diadakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri
dari dua minggu.3.3.1. Siklus 1
a. Perencanaan Menyusun jadwal pelajaran, membuat program
pengajaran, menyusun Rencana Pembelajaran (RP), menyiapkan buku
Bahasa Indonesia, cerita dan membuat pedoman penskoran kemampuan
membaca. Pedoman wawancara tentang minat beserta penskorannya
Menyusun pedoman wawancara respon.
b. TindakanMinggu ke-1
Pembukaan: Apersepsi Inti: - Membagikan lembaran cerita yang
berjudul PUTRI ULAR kepada seluruh siswa.
-Menugaskan masing-masing siswa membaca setelah itu
diringkas.
- Tanya jawab tentang cerita
- Secara klasikal menjelaskan kepada siswa cara yang mudah untuk
meringkas
- Menugaskan siswa secara kelompok meringkas cerita yang
dibagikan tadi.
- Membahas hasil kerja siswa dengan mengambil sampel
pekerjaan.
- Menjelaskan teknik penulisan yang benar.
- Menugaskan beberapa orang siswa membaca ringkasan
ceritanya.
Penutup : Mengumpulkan semua pekerjaan siswa.
Minggu ke 2 Pembukaan: Tanya jawab tentang kesulitan siswa dalam
meringkas cerita dan menceritakan.
Inti : - Menugaskan siswa duduk berkelompok, masing
masing kelompok dibagikan cerita yang lain.
- Masing-masing kelompok ditugaskan membaca dan meringkas cerita
yang telah dibagikan, selanjutnya masing-masing perwakilan kelompok
membacakan hasil ringkasannya yang telah dibuat.
- Membahas unsur-unsur membaca yang benar.
- Menugasi siswa pada masing-masing kelompoknya membaca cerita
dengan unsur unsur yang benar.
Penutup: Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan memberikan
penekanan-penekanan materi penalaran.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi: Hal-hal yang diamati pada sikius 1 keterlibatan siswa
dalam kelompok serta keaktifan siswa memecahkan masalah.
Evaluasi: Evaluasi menggunakan hasil kerja (unjuk kerja).
d. Refleksi: Jika pada sikius 1, 75% siswa mendapatkan skor
Perolehan di bawah 5,5 dilakukan pemberian tugas tambahan.
3.3.2. Siklus 2
a Perencanaan
:Perencanaan pada siklus 2 disesuaikan hasil
refleksi pada siklus 1b Tindakan
Minggu ke-1
Pembukaan
:tanya jawab
Inti
: - Memantapkan tentang teknik menulis
cerita dan membaca cerita.
Cerita yang dikaji adalah cerita yang berjudul PUTRI ULAR.
Penutup
:Postes, dan mengumpulkan pekerjaan siswa.
Minggu ke-2
Pembukaan
:Tanya jawab
Inti
:Tindakan sama seperti pada minggu ke- I
Dengan materi meringkas cerita dan membaca cerita lainnya.
Penutup
:Melakukan evaluasi hasil pekerjaan siswa.
c Observasi dan Evaluasi
Observasi
:Hal yang diobservasi adalah proses
Penyelesaian tugas yang diberikan guru.
Evaluasi
:Hasil Karya
d Refleksi
:Memperbanyak latihan3.4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa alat antara lain : pedoman
wawancara/minat, pedoman kemampuan membaca cerita, lembaran
pengamatan aktivitas.3.5. Teknik Pengumpulan DataDalam melaksanakan
pengumpulan data, teknik yang digunakan mengumpulkan hasil
pekerjaan siswa dan tes untuk unjuk kerja yang dilaksanakan pada
setiap akhir pelajaran.3.6. Teknik Analisis DataData masing-masing
siklus dianalisis dengan teknik deskriptif, dilanjutkan dengan
naratif, yaitu data yang berupa perolehan skor siswa pada
masing-masing siklus diberikan kualifikasi tingkat
keberhasilan.Interval tingkat keberhasilan:
Skor PerolehanKualifikasi
0 39,9
40,0 54,9
55,0 69,9
70,0 84,5
85,0 100Sangat kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat baik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pada Sikius I
4.1.1 Minat
Untuk mengetahui lebih jauh minat siswa, untuk membaca cerita,
guru melaksanakan wawancara setiap siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan. Maka diperoleh data
dengan skor minat membaca cerita, siswa kelas II SD No. 1
Sibangkaja, semester I tahun 2012/2013 ditunjukkan dalam Tabel
1.
Tabel 1. Tabel 1. Minat Membaca Siswa
No. SiswaNo. IndukNama SiswaSkor Siklus 1Keterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono7,3Baik
21227I Komang Krisna Yoga Merta7,3Baik
31203I Made Agus Darma Antara7,3Baik
41205I Komang An Permana Putra7,6Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya7,2Baik
612341 Putu An Wiranata7,0Baik
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7,7Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira8,0Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya7,0Baik
101240Ni Kadek Aristyawati7,2Baik
111241Amanda Marthina Dasilva7,3Baik
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya7,3Baik
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan7,3Baik
1412451 kadek EryWidiantara7,6Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih7,2Baik
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa7,0Baik
171248IPutuGumiArtaSedana7,7Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti8,0Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra7,0Baik
201251Sagung Putri Naniswani7,2Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari7,3Baik
221255NiPutuWidya Sari7,3Baik
231257Putu Bagus Rangga Aditya7,3Baik
241258I Kadek yogi Aditya7,6Baik
251344I Komang Nadha Arnaya7,2Baik
Rata-rata7.40Baik
Refleksi
Hasil observasi mengenai minat membaca cerita ditunjukkan pada
tabel 1, melalui wawancara sehingga memperoleh nilai rata-rata
73,9%. Setelah dianalisis, ternyata yang tuntas baru 38% dan jumlah
siswa. Dan perolehan tersebut di atas menunjukkan minat membaca
siswa cukup baik, namun masih ada beberapa siswa yang memperoleh
nilai di bawah tujuh (7). Untuk memperoleh peningkatan pada siklus
selanjutnya peneliti melaksanakan remidial pada siswa yang nilainya
kurang baik.4.1.2 Prestasi
Hasil pengukuran hasil belajar Bahasa Indonesia pada kelas II SD
No. 1 Sibangkaja, disajikan dalam Tabel 2. Untuk mengetahui
prestasi atau keberhasilan siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja ,
dalam membaca cerita, peneliti membagikan lembaran cerita pada
setiap siswa untuk dibaca oleh masing-masing siswa dengan
menggunakan pedoman penskoran. Tentunya dengan ketentuan sebagai
berikut : menguasai tanda baca, intonasi, kemampuan membaca,
penguasaan isi bacaan dan lain-lain, maka prestasi siswa
ditunjukkan pada Tabel 2.Tabel 2. Prestasi Membaca
No. SiswaNo. IndukNama SiswaPrestasi Skor Pada Siklus
1Keterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono6,9Cukup
21227I Komang Krisna Yoga Merta6,8Cukup
31203I Made Agus Darma Antara6,9Cukup
41205I Komang An Permana Putra7,4Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya6,9Cukup
612341 Putu An Wiranata6,5Cukup
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7,9Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira7,8Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya6,9Cukup
101240Ni Kadek Aristyawati7,2Baik
111241Amanda Marthina Dasilva6,9Cukup
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya6,8Cukup
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan6,9Cukup
1412451 kadek EryWidiantara7,4Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih6,9Cukup
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa6,5Cukup
171248IPutuGumiArtaSedana7,9Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti7,8Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra6,9Cukup
201251Sagung Putri Naniswani7,2Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari6,9Cukup
221255NiPutuWidya Sari6,8Cukup
231257Putu Bagus Rangga Aditya6,9Cukup
241258I Kadek yogi Aditya7,4Baik
251344I Komang Nadha Arnaya6,9Cukup
Daya Serap71,30%
Ketuntasan Belajar75,00%
Refleksi
Hasil observasi mengenai prestasi pada sikius I ditunjukkan pada
tabel II prestasi membaca cerita siswa, memperoleh daya scrap
71,3%, ketuntasan belajar 75%. Dengan demikian, setelah dianalisis
ternyata yang tuntas belajar baru 50%. Bagi siswa yang memperoleh
nilai kurang dan ketentuan, peneliti melaksanakan remidial.
Tujuannya agar peneliti mengetahui kelemahan-kelemahannya dalam
belajar dan mengajar,4.1.3 Aktivitas Belajar
Untuk mengetahui keaktifan belajar masing-masing siswa kelas II
SD No. 1 Sibangkaja peneliti mengamati pada waktu siswa
melaksanakan kerja kelompok. Masing-masing kelompok ini diamati
satu demi satu keaktifannya dalam menyelesaikan tugas. Peneliti
menyiapkan pedoman pengamatan aktifitas belajar dengan penilaian
sebagai berikut bertanya, menjawab pertanyaan, mengeluarkan
pendapat, kerjasama, keterbukaan, keberanian, kreatif dan
lain-lain. Melalui pedoman ini diperoleh skor nilai masing-masing
yang ditunjukkan pada Tabel 3.Tabel 3. Aktivitas Belajar
No. SiswaNo. IndukNama SiswaAktivtasi Skor Pada Siklus
1Keterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono6,0Cukup
21227I Komang Krisna Yoga Merta6,0Cukup
31203I Made Agus Darma Antara6,9Cukup
41205I Komang An Permana Putra7,6Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya7,5Baik
612341 Putu An Wiranata6,9Cukup
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7,6Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira7,7Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya6,9Cukup
101240Ni Kadek Aristyawati7,0Baik
111241Amanda Marthina Dasilva6,0Cukup
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya6,0Cukup
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan6,9Cukup
1412451 kadek EryWidiantara7,6Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih7,5Baik
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa6,9Cukup
171248IPutuGumiArtaSedana7,6Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti7,7Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra6,9Cukup
201251Sagung Putri Naniswani7,0Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari6,0Cukup
221255NiPutuWidya Sari6,0Cukup
231257Putu Bagus Rangga Aditya6,9Cukup
241258I Kadek yogi Aditya7,6Baik
251344I Komang Nadha Arnaya7,5Baik
Daya Serap71,90%
Ketuntasan Belajar75,00%
Refleksi
Hasil observasi aktivitas belajar pada sikius I menunjukkan
perolehan daya serap 7 1,90 % ketuntasan belajar 75%. Seperti
ditujukkan pada tabel 3 setelah dianalisis ternyata yang tuntas
belajar baru 48%. Untuk memperoleh nilai yang lebih baik, peneliti
melaksanakan beberapa perbaikan cara mengajar pada siswa yang
nilainya masih kurang.4.2 Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.2.1 Minat
Untuk mengetahui perubahan minat membaca cerita siswa kelas II
SD No.1 Sibangkaja. Dari sikius I ke sikius II peneliti kembali
melaksanakan wawancara dengan beberapa pertanyaan yang telah
disediakan, serta melaksanakan penilaian hasil wawancara pada
setiap siswa. Rupanya siswa mulai tertarik, siswa keperpustakaan
untuk mencari buku-buku cerita. Di samping itu ada beberapa siswa
mengalami kemajuan walaupun tidak terlalu banyak.Untuk mengetahui
nilainya dapat ditunjukkan pada Tabel 1 Siklus II.Tabel 1. Minat
Membaca Siswa Siklus II
No. SiswaNo. IndukNama SiswaMinat Skor Pada Siklus
1IKeterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono7,5Baik
21227I Komang Krisna Yoga Merta7,4Baik
31203I Made Agus Darma Antara7,6Baik
41205I Komang An Permana Putra7,7Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya7,4Baik
612341 Putu An Wiranata7,3Baik
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7'8Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira8,2Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya7,3Baik
101240Ni Kadek Aristyawati7,4Baik
111241Amanda Marthina Dasilva7,5Baik
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya7,4Baik
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan7,6Baik
1412451 kadek EryWidiantara7,7Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih7,4Baik
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa7,3Baik
171248IPutuGumiArtaSedana7,8Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti8,2Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra7,3Baik
201251Sagung Putri Naniswani7,8Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari7,5Baik
221255NiPutuWidya Sari7,4Baik
231257Putu Bagus Rangga Aditya7,6Baik
241258I Kadek yogi Aditya7,7Baik
251344I Komang Nadha Arnaya7,4Baik
Daya Serap76,3%
Ketuntasan Belajar75,0%
Refleksi
Hasil observasi Penelitian Tindakan Kelas. Selama berlangsungnya
pembelajaran di kelas II SD No. 1 Sibangkaja pada sikius II tentang
minat, rupanya siswa terlihat menyenangkan. Karena hasil wawancara
setiap siswa menunjukkan bahwa siswa mulai gemar membaca. Siswa
lebih banyak waktunya digunakan untuk datang ke perpustakaan untuk
membaca buku cerita. Namun peningkatan itu belum 100% dari jumlah
siswa. Untuk mengetahui beberapa banyak siswa yang mengalami
peningkatan peneliti menganalisa ternyata yang tuntas belajar baru
53% dari jumlah siswa, namun itu menunjukkan sudah baik
dibandingkan dengan siklus 1.4.2.2 Prestasi
Pada sikius II, peneliti kembali menugasi siswa untuk membaca
cerita, dengan membagikan lembaran cerita dengan judul yang berbeda
serta menyiapkan pedoman perskoran kemampuan membaca cerita. Untuk
mengetahui perskorannya dapat ditunjukkan pada Tabel 2 Siklus
IITabel 2. Prestasi Mambaca Cerita Sklus II
No. SiswaNo. IndukNama SiswaPrestasi Skor Pada Siklus
1IKeterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono7,4Baik
21227I Komang Krisna Yoga Merta7,5Baik
31203I Made Agus Darma Antara7,4Baik
41205I Komang An Permana Putra7,7Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya7,3Baik
612341 Putu An Wiranata7,4Baik
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7,8Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira8,3Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya7,5Baik
101240Ni Kadek Aristyawati7,4Baik
111241Amanda Marthina Dasilva7,4Baik
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya7,5Baik
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan7,4Baik
1412451 kadek EryWidiantara7,7Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih7,3Baik
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa7,4Baik
171248IPutuGumiArtaSedana7,8Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti8,3Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra7,5Baik
201251Sagung Putri Naniswani7,4Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari7'4Baik
221255NiPutuWidya Sari7'5Baik
231257Putu Bagus Rangga Aditya7'7Baik
241258I Kadek yogi Aditya7,3Baik
251344I Komang Nadha Arnaya7,3Baik
Daya Serap76,3%
Ketuntasan Belajar75,0%
Refleksi
Untuk prestasi pada siklus II. Pada siklus II prestasi siswa
rupanya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena lembaran
cerita yang dibagikan tidak terlalu panjang dibandingkan pada
lembaran cerita siklus I. Pada siklus II nampaknya siswa lebih
menguasai hal-hal yang akan di nilai dalam membaca, dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan nilai pada
tabel 2 siklus II mengenai prestasi mengalami peningkatan walaupun
tidak terlalu banyak.
Setelah dianalisa dari sekian siswa yang tuntas belajar baru
60%. Untuk yang belum tuntas peneliti selalu memberii
penekanan-penekanan kepada siswa, serta mengoreksi pada diri
peneliti.4.2.3 Aktivitas Belajar
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia
pada siklus II peneliti kembali menugasi siswa untuk menyelesaikan
tugas dengan cara bekerja kelompok. Jumlah kelompok sebanyak 4.
Tiap kelompok terdiri dan 5 orang dan 6 orang. Untuk mengetahui
perubahan tersebut peneliti menyiapkan lembaran pengamatan
aktivitas belajar seperti pada Siklus I nilai tersebut ditunjukkan
pada tabel 3.Tabel 3.Aktivitas Belajar
No. SiswaNo. IndukNama SiswaAktivitas Pada Skor Siklus
IIKeterangan
11303Moh Rizky Wahyu Triono6,8Cukup
21227I Komang Krisna Yoga Merta7,2Baik
31203I Made Agus Darma Antara7,8Baik
41205I Komang An Permana Putra7,6Baik
51222I Putu Krisna Pramaditya7,0Baik
612341 Putu An Wiranata7,7Baik
71237I Gusti Putu Aris Wira Prastya7,9Baik
81238Aldi Jeronimo Klan Teixeira7,0Baik
91239I Made Arix Kusuma Prasetya7,4Baik
101240Ni Kadek Aristyawati8,0Baik
111241Amanda Marthina Dasilva6,8Baik
1212431 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya7,2Cukup
131244I kadek Bayu Adi Sastrawan7,8Baik
1412451 kadek EryWidiantara7,6Baik
151246Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih7,0Baik
161247I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa7,7Baik
171248IPutuGumiArtaSedana7,9Baik
181249Ni Kadek Indah Prasanti7,0Baik
191250I Gede Merta Wiguna Putra7,4Baik
201251Sagung Putri Naniswani8,0Baik
2112541 Gst. Ayu Suwinantari6,8Cukup
221255NiPutuWidya Sari7,2Baik
231257Putu Bagus Rangga Aditya7,8Baik
241258I Kadek yogi Aditya7,6Baik
251344I Komang Nadha Arnaya7,0Baik
Daya Serap76,9%
Ketuntasan Belajar75,0%
Refleksi
Pada aktivitas belajar pada tabel 3 pada siklus II terlihat
masing-masing siswa mengalami peningkatan pula. Hal ini terlihat
pada waktu siswa bekerja secara kelompok siswa sangat antusias,
siswa saling bertanya, menjawab, menerima pendapat temannya, serta
kreatif Walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif, namun
peneliti memberikan dorongan agar siswa lebih mengerti dan lebih
aktif dalam kelompok. Dalam penilaian ini dapat ditunjukkan pada
tabel 3 siklus II.
Daya serap yang diperoleh 76,9%, ketuntasan belajar 75,0%. ini
telah menunjukkan hasil aktivitas belajar siswa sangat baik,
dibandingkan pada siklus 1, Hal ini mungkin disebabkan karena siswa
telah menyadari dan merasakan manfaat belajar secara kelompok.
Peneliti menganalisis nilai yang diperoleh siswa seperti pada tabel
3 mengenai aktifitas ternyata yang tuntas belajar baru 50%
dibandingkan pada siklus I. 4.3 Pembahasan
Dan tabel 1 3 pada siklus I dan II telah ditunjukkan hasil atau
gambaran bahwa penyajian materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas
II SD No. 1 Sibangkaja dengan metode penugasan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya.
Pada tabel 1 ditunjukkan bahwa pada sikius I dan II mengenai
minat membaca cerita, setelah diwawancarai setiap siswa memperoleh
nilai atau skor 73,9% sedangkan pada sikius II nilai atau skornya
76,3%. Meningkatnya minat siswa, disebabkan karna materi yang
berupa cerita sangat menyenangkan bagi siswa dan mereka diberikan
kebebasan untuk menyimak isi melalui metode penugasan.
Hasil pengukuran aktivitas pada Sikius I rata-rata 71,9% (berada
pada katagori baik). Sementara hasil pengukuran oleh Tabel belajar
pada sikius II rata-rata 76,9% (berada pada katagori baik) walaupun
sama-sama berada pada katagori baik namun menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas belajar. Meningkatnya aktivitas belajar ini
sejalan dengan meningkatnya minat membaca siswa, sehingga hal ini
kemungkinan meningkatkan aktivitas belajarnya. Di samping ini
dengan metode penugasan memberi kebebasan dan kesimpulan kepada
siswa untuk belajar lebih mandiri.
Sedangkan prestasi membaca diperoleh skor pada siklus I 71,3%
ketuntasan belajar 75% namun pada siklus II Memperoleh skor 76,3%.
Pada aktivitas belajar siswa memperoleh skor pada siklus I 71,9%
sedangkan pada siklus II memperoleh 76,9%.Siklus I pada minat,
katagori baik mencapai 85% katagori cukup 15% sedangkan pada siklus
I prestasi mencapai 3 8,2%, katagori cukup mencapai 47% pada
katagori sangat baik 11,7%. Aktivitas pada sikius I katagori
cukup
4 1,1%, katagori baik 52,9%, katagori sangat baik 6%. Sedangkan
pada sikius II pada minat katagori baik 8,3% sedangkan katagori
cukup 8,8%, katagori sangat baik 8,8%, katagori sangat baik 8,8%.
Pada prestasi katagori baik 88,2%, katagori cukup 5,9%, katagori
sangat baik 5,9%. Pada siklus II aktivitas katagori baik 91%,
katagori cukup 5,9%, katagori sangat baik 4%.
Dilihat dari nilai yang telah diperoleh, ini menunjukkan
peningkatan, walaupun tidak seberapa. Peningkatan ini disebabkan
karena beberapa siswa terlihat telah termotivasi dengan
pembelajaran yang disajikan. Karena ada
beberapa siswa kelihatan menyenangkan dalam menerima penyajian
seperti ini, karena motivasi belajar yang sangat tinggi pada siswa
tersebut. Di samping itu dengan metode penugasan dapat
mengembangkan kemandirian dan merangsang siswa untuk belajar lebih
banyak membina kebiasaan membaca dan mengolah sendiri informasi
yang diperoleh siswa.BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat simpulan sebagai
berikut:
1 Dengan menggunakan Metode penugasan dapat meningkatkan
prestasi membaca siswa, dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas
II SD No 1 Sibangkaja
2 Dengan menggunakan Metode penugasan dapat meningkatkan minat
membaca siswa, dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II SD No 1
Sibangkaja
3 Metode penugasan dapat meningkatkan aktivitas belajar membaca
bahasa Indonesia siswa Kelas II SD No 1 Sibangkaja, Kec.
Abiansemal
5.2 SaranPada guru lain diharapkan dapat menerapkannya pada
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada pokok bahasan membaca
cerita karena dengan menggunakan Metode penugasan dapat
meningkatkan prestasi membaca siswa, dalam pelajaran Bahasa
Indonesia, karena semakin sering mereka membaca semakin banyak
mereka mengetahui bahasa juga kosa kata, sehingga pembendaharaan
katanyapun bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, HA. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Mikarsa, H.L., Agus Taufik. 2005. Pendidikan Anak di SD.
Jakarta. Universitas Terbuka.
Nurhayati. 2005. Sfrategi Bekijar Mengajar Biologi. Malang :
Universitas Negeri Malang. 2005.
Suciati, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajar 2. Jakarta :
Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIKNama Sekolah : SD No. 1 Sibangkaja
Tema
: Lingkungan
Kelas/Semester: II/ 1
Alokasi Waktu: 2 x pertemuan ( 4 x 30 menit)I. STANDAR
KOMPETENSI
I. PKn
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
II. IPS
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar
rumah dan sekolah
III. Bahasa Indonesia
Mendengarkan
1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang
dilisankan
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk
dengan bercerita dan memberikan tanggapan dan saran
IV. Matematika
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
V. IPA
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal
yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidupII. KOMPETENSI
DASAR
1. PKn : - Mengamalkan makna satu nusa, satu bangsa dan satu
bahasa
- Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan
seharisehari
2. IPS : - Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar
rumah dan
sekolah
- Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
3. B. Indonesia: - Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan
yang
disampaikan secara lisan
- Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara
lisan
-Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami4. Matematika : Melakukan
operasi hitung bilangan sampai tiga angka
5. IPA : - Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup
- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup
dan hal- hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
(makanan, kesehatan, rekreasi, dan olah raga)
III. TUJUAN PEMBELAJARAN1. PKn: - Siswa dapat mengklasifikasi
dan membuat daftar tindakan yang
dapat mempersatukan bangsa
- Siswa dapat menyebutkan nama organisasi pemuda di
nusantara
- Siswa dapat menyebutkan lima tokoh pemuda yang ikut
Kongres
Pemuda
- Siswa dapat mengidentifIkasikan pengamalan nilai-nilai
Sumpah
Pemuda di lingkungan rumah
2. IPS
: - Siswa dapat mengidentifikasikan kenampakan alam dan
kenampakan buatan di lingkungan sekitar
- Siswa dapat menjelaskan manfaat kenampakan alam bagi
kehidupan
- Siswa dapat menjelaskan manfaat kenampakan buatan bagi
kehidupan
- Siswa dapat membuat denah rumah siswa dengan menentukan
arah mata anginnya
3. IPA: - Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidup
- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan4.
Matematika: - Siswa dapat menulis bilangan secara panjang
(ribuan,
ratusan, puluhan, satuan)
- Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai dengan
ribuan
- Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan tanpa
menyimpan
- Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dengan
menyimpan
- Siswa dapat melakukan operasi pengurangan tanpa
meminjam
- Siswa dapat melakukan operasi pengurangan dengan
meminjam
5. B. Indonesia: - Siswa dapat menjelaskan petunjuk membuat
alat
pengukur debu
- Siswa dapat membuat pertanyaan tentang cara
menggunakan
- Siswa dapat menyebutkan nama dan sifat tokoh dalam
cerita binatang
- Siswa dapat memberikan tanggapan dan alasan tentang
tokoh cerita binatang
- Siswa dapat menceritakan peristiwa alam melalui
pengamatan gambar Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
(Discipline)
Tekun ( diligence)Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation)
Toleransi ( Tolerance)
Percaya diri (Confidence)
Keberanian (Bravery)
IV. MATERI POKOK
1. PKn
Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa
2. IPS
Kerja sama di lingkungan rumah
3. IPA
Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.
Perubahan pada makhluk hidup
Sifat-sifat benda
4. Matematika
Garis bilangan
Penjumlahan dan pengurangan
Perkalian dan pembagian
Uang
Alat ukur Hubungan antar satuan waktu, panjang dan berat.
5. Bahasa Indonesia.
Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan.
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak.
Menceritakan pengalaman yang mengesankan.
Memberikan tanggapan dan saran sederhana.
Menjelaskan isi teks.
V. METODE PEMBELAJARAN
Informasi
Diskusi
Tanya jawab
Demontrasi
Pemberian tugas
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
Apresepsi:
Mengisi daftar kelas, berdoa, mempersiapkan materi ajar, model
dan alat peraga. Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang laluB. Kegiatan
IntiPertemuan pertama : 2 X 30 menit (IPA, PKN, Matematika)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
IPA
Siswa diminta membedakan makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Guru menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Siswa mengamati dan mencatat ciri-ciri makhluk hidup
PKn
Guru menerangkan tentang negara Indonesia Siswa mencatat
kegiatan sehari-hari yang mempersatukan bangsa Menjelaskan
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Matematika
Menjelaskan cara panjang penulisan bilangan Menguji keterampilan
siswa dengan menguraikan bilanganPertemuan ke dua 2 X 30 menit
(Bahasa Indonesia, IPS, Matematika)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Siswa mendengarkan petunjuk cara mendeteksi udara sekitar Guru
menjelaskan cara menggunakan alat pengukur debu Siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
IPS
Tanya jawab dengan siswa mengenai apa yang dilihat di lingkungan
sekitar Mengajak siswa mengamati gambar sungai, danau, laut,
gunung, lembah dan pegunungan Siswa menuliskan manfaat kenampakan
alam bagi kehidupan
Matematika
Memperagakan dekak-dekak
Memasukan biji-bijian pada dekak-dekak
Menentukan nilai tempat sampai ribuan
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
VII. ALAT DAN SUMBER BELAJARSumber belajar:
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Buku IPA Buku Matematika Buku
Bahasa Indonesia Buku IPS Eksiklopedia Kamus Bahasa Indonesia
Pedoman EYD Koran dan majalah Media elektronik Alat Peraga Gambar
kenampakan alam Gambar kenampakan buatan Gambar peristiwa alam Teks
cerita binatang
VII. PENILAIANPenilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah
pembelajaran
Indikator Pencapaian KompetensiPenilaian
TeknikBentuk InstrumenContoh Instrumen
1.PKn :1.PKn :
Mengklasifikasi dan membuat daftar tindakan yang dapat
mempersatukan bangsaTes lisanUraian isian Jelaskanlah dan membuat
daftar tindakan yang dapat mempersatukan bangsa
Menyebutkan nama organisasi pemuda di nusantaraTes Sebutkan nama
organisasi pemuda di nusantara
Menyebutkan lima tokoh pemuda yang ikut Kongres Pemudatertulis
Sebutkan lima tokoh pemuda yang ikut Kongres Pemuda
Mengidentifikasikan pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda di
lingkungan rumah Jelaskanlah pengalaman Nilai-nilai Sumpah Pemuda
di lingkungan rumah
2. IPS:2. IPS:
Mengidentifikasikan kenampakan alam dan kenampakan buatan di
lingkungan sekita Jelsakanlah Kenampakan alam dan kenampakan butan
di lingkungan sekitar.
Menjelaskan manfaat kenampakan alam bagi kehidupan Jelaskanlah
manfaat kenampakan alam bagi kehidupan.
Menjelaskan manfaat kenampakan buatan bagi kehidupan Jelaskanlah
manfaat kenampakan buatan bagi kehidupan
Membuat denah rumah siswa dengan menentukan arah mata anginnya
Buatkanlah denah rumah siswa dengan menetukan arah mata angin
3. IPA:3. IPA:
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup Jelaskanlah ciri-ciri
mahluk hidup
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup Jelaskanlah ciri-ciri
mahluk tak hidup
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup Jelaskanlah
golongan tumbuhan berdasarkan bijinya
Indikator Pencapaian KompetensiPenilaian
TeknikBentuk InstrumenContoh Instrumen
Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya Jelaskanlah golongan
tumbuhan berdasarkan akarnya
Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya Jelaskan golongan
tumbuhan berdasarkan batangnya
Menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya Jelaskanlah
golongan tumbuhan berdasarkan daunnya
Menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya Sebutkan ciri-ciri
pertumbuhan hewan
Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan Sebutkan ciri-ciri
pertumbuhan pada tumbuhan
Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan4. Matematika:
4. Matematika: Tuliskanlah bilangan secara panjang (ribuan,
ratusan, puluhan, satuan)
Menulis bilangan secara panjang (ribuan, ratusan, puluhan,
satuan) Tentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan Jelaskanalah
melakukan operasi penjumlahan tanpa menyimpan
Melakukan operasi penjumlahan tanpa menyimpan Jelaskanlah
melakukan operasi penjumlahan dengan menyimpan
Melakukan operasi penjumlahan dengan menyimpan Jelaskanlah
melakukan operasi pengurangan tanpa meminjam
Melakukan operasi pengurangan tanpa meminjam Jelaskanlah
melakukan operasi pengurangan dengan meminjam
Melakukan operasi pengurangan dengan meminjam5. B.
Indonesia:
5. B. Indonesia Jelaskanlah petunjuk membuat alat pengukur
debu
Menjelaskan petunjuk membuat alat pengukur debu Buatkanlah
pertanyaan tentang cara menggunakan
Membuat pertanyaan tentang cara menggunakan Sebutkan nama dan
sifat tokoh dalam cerita binatang
Menyebutkan nama dan sifat tokoh dalam cerita binatang Berikan
tanggapan dan alasan tentang tokoh cerita binatang
Memberikan tanggapan dan alasan tentang tokoh cerita
binatangCeritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar
Menceritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar
NoAspekKriteriaskor
1Konsep * Semua Bnear4
* Sebagaian besar benar3
* Semua Salah2
1
Kriteria Penilaian1. Produk ( hasil diskusi
)NoAspekKriteriaskor
1Konsep * Semua Bnear4
* Sebagaian besar benar3
* Semua Salah2
1
2. Performasi
NoAspekKriteriaSkor
1Kerjasama* Bekerjasama4
* Kadang-kadang kerjasama2
* Tidak bekerjasama1
2Partisipasi* Aktif berpartisipasi4
* Kadang-kadang aktif2
*Tidak aktif1
3. Lembar Penilaian
NoNama SiswaPerformanProdukJumlah SkorNilai
KerjasamaPartisipasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
CATATAN :
Nilai = (Jumlah skor maksimal ) X 10.
MengetahuiSibangkaja
Kepala SD No. 1 SibangkajaGuru Tematik Kelas II
Drs. I Wayan Dana
Ni Made Sri Hujani, S.Pd.SDNIP. 19591231 197912 1 024
NIP. 19750812200501 2 011
ii
3
5