Top Banner
BAGIAN PERTAMA - HASIL PEMBINAAN KELUARGA BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA BINAAN 1.1. Data Demografi Dalam pelaksanaan PPD ini, keluarga binaan saya bertempat tinggal di Banjar Sekaan, Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa Sekaan masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kintamani VI. Banjar Sekaan memiliki sekitar 440 KK. Sebagian besar warganya bekerja sebagai petani. 1. Keluarga Bapak I Nengah Rawin Keluarga I Nengah Rawin terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak yang tinggal serumah. Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan keputusan berada di tangan KK. Kedua anaknya sudah bersekolah sedangkan anak bungsunya belum masih berusia 2 tahun. Tabel 1. Susunan Keluarga I Nengah Rawin No Nama Umur/thn Pendidik an Pekerja an Ket. 1 I Nengah Rawin 32 SMP Tukang Banguna n Suami 2 Ni Ketut Rani 24 SD Buruh Tani Istri 3 Ni Wayan Yanik 11 6 SD Pelajar Anak 1
37

New Ocha Pgc Fix Yaa

Dec 08, 2015

Download

Documents

Renata Yolanda

pgc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAGIAN PERTAMA - HASIL PEMBINAAN KELUARGA

BAB I

LATAR BELAKANG KELUARGA BINAAN

1.1. Data Demografi

Dalam pelaksanaan PPD ini, keluarga binaan saya bertempat tinggal di Banjar

Sekaan, Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa

Sekaan masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kintamani VI. Banjar Sekaan

memiliki sekitar 440 KK. Sebagian besar warganya bekerja sebagai petani.

1. Keluarga Bapak I Nengah Rawin

Keluarga I Nengah Rawin terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak yang

tinggal serumah. Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-

hari, pengambilan keputusan berada di tangan KK. Kedua anaknya sudah

bersekolah sedangkan anak bungsunya belum masih berusia 2 tahun.

Tabel 1. Susunan Keluarga I Nengah Rawin

No Nama Umur/thn Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 I Nengah Rawin 32 SMPTukang

BangunanSuami

2 Ni Ketut Rani 24 SD Buruh Tani Istri

3Ni Wayan Yanik

Astina11 6 SD

Pelajar Anak

Pertama

4 Ni Kadek Purwantini 7 2 SDPelajar Anak

Kedua

5 I Komang Dikayana 2 - -Anak Ketiga

Gambar 1. Sistem Kekerabatan I Nengah Rawin

1

Keterangan :

Laki-laki Perempuan

a b

d e00

c

Page 2: New Ocha Pgc Fix Yaa

Keterangan:

a) I Nengah Rawin – KK

b) Ni Ketut Rani – Istri KK

c) Ni Wayan Yanik Astina –Anak I KK

d) Ni Kadek Purwantini – Anak II KK

e) I Komang Dikayana – Anak III KKni

2. Bapak Dewa Made Jiwa

Keluarga Dewa Made Jiwa terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu, dan satu

orang anak yang tinggal serumah. Keluarga ini beragama Hindu. Anak KK

sudah bekeluarga dan mempunyai satu orang anak yang saat ini masih

duduk di kelas 2 SD. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan

keputusan berada di tangan KK, tetapi apabila ada kegiatan bermasyarakat

(menyama braya) diberikan sepenuhnya tanggung jawab kepada anak KK.

Tabel 2. Susunan Keluarga Dewa Made Jiwa

No Nama Umur/thn Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 Dewa Made Jiwa 55 Tamat SDSupir,

PetaniSuami

2 Dewa Made Oka 55 Tamat SD Buruh Tani Istri

3 Dewa Gede Atyana 35 Tamat SMPBuruh

ProyekAnak

4 Jero Ade Sriasih 30 Tamat SMPIbu Rumah Tangga Menantu

5 Dewa Ayu Dewi Purnami

7 2 SD Pelajar Cucu

Gambar 2. Sistem Kekerabatan Dewa Made Jiwa

2

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

a b

d e00

f00

Page 3: New Ocha Pgc Fix Yaa

3

Page 4: New Ocha Pgc Fix Yaa

a) Dewa Made Jiwa – KK

b) Dewa Nyoman Oka – Istri KK

c) Dewa Gede Atyana –Anak I KK

d) Jero Ade Sriasih – Menantu KK

e) Dewa Ayu Purnami – Cucu KK

3. Keluarga Bapak I Putu Dana

Keluarga I Putu Dana terdiri dari ayah, ibu, dan anak ketiga yang tinggal

serumah. Anak pertama dan kedua pak Dana sudah menikah ke Gianyar dan

Badung. Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari,

pengambilan keputusan berada di KK. Anak KK sudah bekerja namun masih

belum menikah hingga saat ini.

Tabel 3. Susunan KK I Putu Dana

No Nama Umur/thn Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 I Putu Dana 50 Tamat SD Petani Suami

2 Ni Nyoman Dadu 45 Tidak

bersekolah

PetaniIstri

3 Ni Wayan Arisanti 28 Tamat SMPPedagang Anak

pertama

4 Ni Made Dewi Purnami

25 Tamat SMPIbu Rumah Tangga

Anak kedua

5 I Nyoman Suteja 20 Tamat SMP PetaniAnak ketiga

Gambar 3 Sistem Kekerabatan Bapak I Putu Dana.

4

b

a

Page 5: New Ocha Pgc Fix Yaa

f) I Wayan Tumpuk – KK

g) Wayan Nawi – Istri KK

h) Nengah Dariana –Anak I KK

i) Nengah Muliana – Anak II KK

j) Ketut Damiani – Anak III KK

k) Wayan Rina – Anak IV KK

1.2. Status Sosial Ekonomi

1. Keluarga Bapak I Nengah Rawin

Bapak I Nengah Rawin merupakan seorang buruh bangunan dengan

penghasilan Rp. 65.000,00/hari sedangkan istrinya, Ni Ketut Rani merupakan

seorang buruh tani jeruk dengan penghasilan Rp. 40.000,00/hari.

Tabel Data Pengeluaran KK Dampingan

A. Kebutuhan Sehari-Hari

Dengan keadaan ekonomi yang terbatas maka pemenuhan akan

kebutuhan keluarga pak Rawin pun terbatas. Kebutuhan sehari - hari biasanya

meliputi kebutuhan akan sembako, seperti : bumbu - bumbu dapur, beras, lauk -

pauk,dan kebutuhan untuk mandi, mencuci, serta rokok. Sehingga untuk

kebutuhan sembako sehari - hari pengeluaran keluarga Pak Rawin kurang lebih

sebesar Rp 40.000 – Rp 50.000,-.

B. Kebutuhan Pendidikan

5

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

d e00

c

Page 6: New Ocha Pgc Fix Yaa

Keterangan :

Pengeluaran buku, alat tulis dan bekel meliputi pengeluaran tiap bulannya untuk

membiayai tiga orang anak.

C. Sosial

No Kebutuhan social Biaya kebutuhan

1 Iuran banjar Rp. 50.000

2 Upacara/karya Rp. 100.000,-/1x yadnya

D. Kebutuhan Lain-Lain

No Kebutuhan lain-lain Biaya kebutuhan

1 Listrik Rp 15.000-Rp 20.000,-

2 Air Rp 50.000,-

3 Kesehatan Rp 200.000,- per tahun

2. Keluarga Bapak Dewa Made Jiwa

Keluarga Bapak Dewa Made Jiwa termasuk keluarga dengan tingkat ekonomi

yang kurang mampu. Bapak Dewa Made Jiwa memiliki Pendapatan tidak

menentu setiap harinya karena tidak setiap hari bapak Dewa Made Jiwa

membawa mobil atau bekerja sebagai supir pengangkut sapi dan juga

bergantung pada hasil bagi panen jeruk antara bapak Dewa Made Jiwa bersama

istri dan pemilik dari kebun jeruk tersebut. Ibu Dewa Ayu Made Oka juga

bekerja sebagai petani membantu pekerjaan suaminya. Ketika panen biasanya

keluarga ini mendapat setengah dari hasil penjualan jeruk yang dikelola, panen

berlangsung dua kali selama setahun. Pendapatan keluarga ini pertahunnya

sekitar ±Rp.1.000.000,00.

Pengeluaran Keluarga

a Kebutuhan sehari-hari

6

No Kebutuhan Pendidikan Biaya/bulan

1 Iuran spp Dana Bos

2 buku, alat tulis dan bekel Rp 200.000

Page 7: New Ocha Pgc Fix Yaa

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Dewa Made Jiwa

mengahabiskan uang sebesar ± Rp 50.000,00 yang digunakan untuk membeli

bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Selain biaya makan

untuk dirinya dan sang istri, Bapak Dewa Made Jiwa harus mengeluarkan biaya

untuk keperluan bulanannya seperti listrik, dan keperluan membeli air sekitar Rp

170.000 Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan

Bapak Dewa Made Jiwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya nyaris

menghabiskan seluruh pendapatan keluarga. Belum lagi ditambah dengan iuran

dari banjar sebesar Rp 100.000

b Kesehatan

Keluarga Bapak Dewa Made Jiwa termasuk keluarga yang relatif jarang

sakit. Keadaan kesehatan Bapak Dewa Made Jiwa dan Ibu Dewa Ayu Made Oka

secara umum baik. Bapak Dewa Made Jiwa hanya sering mengeluhkan sakit

dibagian bahu dan punggungnya yang mungkin diakibatka karena kelelahan

sewaktu membawa mobil sedangkan ibu Dewa Ayu Made Oka selama 3 tahun

terakhir ini mengeluhkan seringnya kesemutan dibagian kaki, hal ini juga

mungkin disebabkan oleh aktivitas yang berat, sehingga keluarga ini sering

melakukan pemeriksaan kesehatan di bidan puskesmas terdekat dan kadang di

dokter RS Bangli. Keluarga ini juga telah menggunakan fasilitas kesehatan

JKBM, ketika berobat ke Rumah Sakit.

Bapak Dewa Made Jiwa tidak memiliki masalah kesehatan yang

menyebabkan beliau tidak bisa bekerja.

c Kerohanian

Seluruh anggota keluarga Bapak Dewa Made Jiwa beragama Hindu. Bila

ada upacara keagamaan keluarga bapak Dewa Made Jiwa biasanya membuat

banten sendiri,hanya beberapa barang saja yang dibeli dipasar. Biaya

disesuaikan dengan kondisi pada saat itu sehingga tidak membebani keluarga

tersebut.

d Sosial

Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak

menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran

tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki

7

Page 8: New Ocha Pgc Fix Yaa

duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang

punya hajatan, iuran untuk sumber air yang dimiliki desa, dan sebagainya

biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan

dengan keperluan sosial maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi

keuangan keluarga saat itu.

3. Keluarga Bapak I Putu Dana

Keluarga Bapak I Putu Dana termasuk keluarga dengan ekonomi cukup. Bapak

I Putu Dana bekerja sebagai petani yang menggarap ladang dengan tanah hak

milik desa namun hasil penjualan panen menjadi milik keluarga. Pendapatan

Bapak I Putu Dana tidak menentu setiap harinya karena hanya bergantung dari

hasil penjualan hasil panen jeruk yang tidak menentu pula. Ketika panen

biasanya keluarga ini dapat menjual hasil kopinya kira-kira±Rp.7.000.000,00

rupiah untuk sekali panen dan dalam setahun dikatakan hanya terdapat dua kali

panen kopi. Disamping bekerja di kebun jeruk, bapak Putu Dana juga memiliki

ternak babi sebanyak dua ekor. Keluarga ini biasanya membeli babi yang

masih kecil atau terkadang terdapat babi yang berkembang biak kemudian

dirawat sampai siap untuk dijual dengan harga rata-rata Rp. 3.000.000. Apabila

hasil pemasukan ini dikonversi setiap bulannya rata-rata keluarga Bapak I Putu

Dana memperoleh penghasilan ± Rp. 1.000.000,-.

Data Pengeluaran KK Dampingan

A. Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Putu Dana

menghabiskan uang sebesar ± Rp 100.000,00 yang digunakan untuk membeli

bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga.Setiap bulan Bapak I

Putu Dana perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 150.000,00 untuk membeli 15

kg beras.

B. Sosial

No Kebutuhan social Biaya kebutuhan

1 Iuran banjar Rp. 50.000

2 Upacara/karya Rp. 100.000,-/1x yadnya

8

Page 9: New Ocha Pgc Fix Yaa

C. Kebutuhan Lain-Lain

No Kebutuhan lain-lain Biaya kebutuhan

1 Listrik Rp 50.000,-

2 Air Rp 50.000,-

3 Kesehatan Rp 200.000,- per tahun

1.3. Rumusan Masalah Masing – Masing Keluarga Binaan

1. Keluarga I Nengah Rawin

Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan bahwa dalam keluarga ini tidak

sedang ditemukan masalah kesehatan yang sangat berarti seperti penyakit yang

sangat berat maupun penyakit menahun lainnya. Dalam beberapa bulan terakhir ini

anggota keluarga seringkali hanya mengalami penyakit flu, batuk maupun demam

biasa karena perubahan cuaca yang cukup beragam. Namun demikian saya merasa

terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan Pak Rawin, yaitu

kebiasaan merokok yang dimiliki Pak Rawin. Walaupun kebiasaaan merokok ini

tidak digolongkan ke dalam kelompok yang sangat berat, namun kebiasaan pak

Rawin yang gemar merokok dapat menggangu kesehatan paru-paru untuk pak

Rawin sendiri dan untuk istri dan anak-anaknya.

Demikian pula kebiasaan menggosok gigi tidak teratur berpotensi menyebabkan

penyakit gigi dan mulut, kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga

berpotensi untuk menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan.

2. Keluarga Dewa Made Jiwa

Hasil kunjungan dalam keluarga ini ditemukan masalah kesehatan pada menantu

Bapak Dewa yaitu Jero Ade Sriasih yang memiliki riwayat asma. Bu Jero Ade

memang memiliki riwayat asma sejak muda dan sering kambuh apabila terpapar

debu dan asap rokok. Permasalahan asma bu Jero lebih lanjut, akan dibahas dalam

laporan kedokteran keluarga.

9

Page 10: New Ocha Pgc Fix Yaa

3. Keluarga I Putu Dana

Berdasarkan hasil kunjungan dalam keluarga ini tidak sedang ditemukan

masalah kesehatan yang sangat berarti seperti penyakit yang sangat berat maupun

penyakit menahun lainnya. Hanya saja, bapak I Putu Dana sering mengeluhkan

badan pegal-pegal setelah bekerja. Istrinya memiliki riwayat hipertensi sejak lama

dan rutin berobat ke puskesmas pembantu. Dalam beberapa bulan terakhir ini

anggota keluarga tidak mengalami penyakit flu, batuk maupun demam.

10

Page 11: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB II

KEGIATAN PADA KELUARGA BINAAN

2.1 Promosi Kesehatan dan Partisipasi Keluarga

1. Keluarga Bapak I Nengah Rawin

No. Tanggal Kegiatan

1. 14 Juli 2013 Perkenalan dengan keluarga binaan

2. 16 Juli 2013 Identifikasi masalah kesehatan dan perilaku

hidup sehat

3. 20 Juli 2013 Promosi kesehatan tentang bahaya merokok

4. 23 Juli 2013 Promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih

dan sehat meliputi praktek bersama cara cuci

tangan pakai sabun, cara menggosok gigi dengan

benar dan pemberian informasi mengenai

kebersihan diri

5. 26 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai pentingnya

pertolongan pertama pada kecelakaan

6. 29 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai lingkungan yang

sehat dan pentingnya makan 4 sehat 5 sempurna

7. 1 Agustus 2013 Pemberian obat – obatan, buku tulis, dan

tanaman mangga kepada keluarga pak Nengah

Rawin

Partisipasi keluarga bapak I Nengah Rawin saat dilakukan promosi kesehatan

sangat antusias sekali. Hal tersebut dapat terlihat pada saat dilakukan praktek cuci

tangan pakai sabun dan menggosok gigi anak pak Rawin sangat sumringah dan paling

semangat untuk mempraktekkannya.

2. Keluarga Bapak Dewa Made Jiwa

No. Tanggal Kegiatan

1. 17 Juli 2013 Perkenalan dengan keluarga binaan

2. 18 Juli 2013 Identifikasi masalah kesehatan dan perilaku

hidup sehat

11

Page 12: New Ocha Pgc Fix Yaa

3. 20 Juli 2013 Promosi kesehatan tentang asma dan pertolongan

pertama apabila terjadi serangan

4. 23 Juli 2013 Promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih

dan sehat meliputi praktek bersama cara cuci

tangan pakai sabun, cara menggosok gigi dengan

benar dan pemberian informasi mengenai

kebersihan diri

5. 26 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai pentingnya

pertolongan pertama pada kecelakaan

6. 29 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai lingkungan yang

sehat dan pentingnya makan 4 sehat 5 sempurna

7. 1 Agustus 2013 Pemberian obat – obatan, buku tulis, dan susu

anlene kepada keluarga pak Dewa

Partisipasi keluarga bapak Dewa Made Jiwa saat dilakukan promosi kesehatan

sangat antusias sekali. Hal tersebut dapat terlihat pada saat dilakukan promosi kesehatan

mengenai asma dan penangannya. Semua anggota keluarga banyak bertanya dan

berdiskusi mengenai asma dan meminta solusi mengenai penyakit yang dialami oleh

menantunya.

3. Keluarga Bapak I Putu Dana

No. Tanggal Kegiatan

1. 14 Juli 2013 Perkenalan dengan keluarga binaan

2. 16 Juli 2013 Identifikasi masalah kesehatan dan perilaku

hidup sehat

3. 20 Juli 2013 Melakukan pengukuran tekanan darah dan

promosi kesehatan tentang hipertensi

4. 22 Juli 2013 Promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih

dan sehat meliputi praktek bersama cara cuci

tangan pakai sabun, cara menggosok gigi dengan

benar dan pemberian informasi mengenai

12

Page 13: New Ocha Pgc Fix Yaa

kebersihan diri

5. 25 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai pentingnya

pertolongan pertama pada kecelakaan

6. 28 Juli 2013 Promosi kesehatan mengenai lingkungan yang

sehat dan pentingnya makan 4 sehat 5 sempurna

7. 1 Agustus 2013 Pemberian vitamin B Kompleks Susu Anlene

kepada keluarga Pak Dana

Partisipasi keluarga bapak Putu Dana saat dilakukan promosi kesehatan sangat

antusias sekali. Hal tersebut dapat terlihat pada saat dilakukan promosi kesehatan

mengenai kesehatan secara umum. Mereka banyak bertanya mengenai pencegahan dari

hipertensi dan saat pengukuran tekanan darah semua anggota keluarga

13

Page 14: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Keluarga I Nengah Rawin

Hasil kegiatan yang meliputi berbagai promosi kesehatan yang dilakukan selama

kegiatan PPD ini, dimana selama kegiatan keluarga Bapak I Nengah Rawin cukup

antusias menerima edukasi dari mahasiswa PPD. Didapatkan hasil telah terjadi

peningkatan pengetahuan dari keluarga binaan ini. Promosi Kesehatan Pola Hidu

Bersih dan Sehat yang meliputi cara mencuci tangan pakai sabun dengan benar,

menggosok gigi dengan benar, serta kebersihan diri dilakukan pada semua keluarga,

cukup merubah pola hidup bersih dan sehat dari keluarga ini. Dimana keluarga ini

setelah mendapatkan edukasi tersebut telah merubah kebiasaan hidupnya yaitu

kegiatan menyikat gigi yang sebelumnya hanya dilakukan sebanyak 1 kali yaitu saat

setelah mandi di pagi hari, saat ini menjadi 3 kali sehari pada pagi, sore dan sebelum

tidur. Mandi dikatakan hanya sekali sehari karena cuaca dingin. Cuci tangan yang

sebelumnya dilakukan hanya saat setelah makan dengan menggunakan sabun, saat

ini kegiatan cuci tangan pakai sabun dilakukan saat sebelum dan setelah

makan,sesudah BAB, setiap menghidangkan makanan, sebelum dan seduah

membersihkan luka, serta setiap mau mengambil adik bayi. Kegiatan ini dilakukan

dengan air yang ditampung dalam dua ember yang berisi air bersih dan bekas air

berisi sabun. Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di jamban pribadi.

Pakaian diganti setiap 1-2 kali sehari. Untuk memasak, bahan makanan dicuci

menggunakan air sebelum dimasak. Air minum dimasak terlebih dahulu sebelum

diminum. Menu makanan sehari-hari biasanya berupa nasi, sayur, kadang kadang

berisi daging seperti ikan atau ayam yang cukup untuk menunjang status gizi dari

keluarga ini. Sedangkan promosi kesehatan tentang bahaya merokok difokuskan

pada Bapak I Nengah Rawin. Setelah diberikan penjelasan tentang bahaya merokok

beliau bisa menerima dan berusaha untuk mengurangi kebiasaan merokoknya.

Untuk kesehatan lingkungan disarankan pada keluarga untuk lebih menjaga

kebersihan dan mengelola sampah dengan baik untuk mengurangi populasi lalat.

Keluarga binaan ini memiliki dapur yang masih menggunakan tungku dan kayu

bakar yang asapnya tidak baik untuk kesehatan dan ventilasi ruangan yang kurang.

14

Page 15: New Ocha Pgc Fix Yaa

Jadi perlu ditekankan untuk membuat cerobong asap dan lebih sering membuka

jendela sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.

3.2 Keluarga Dewa Made Jiwa

Dari hasil berbagai promosi kesehatan yang dilakukan selama kegiatan PPD ini,

dimana selama kegiatan keluarga Bapak Dewa Made Jiwa cukup antusias menerima

edukasi dari mahasiswa PPD. Didapatkan hasil telah terjadi peningkatan

pengetahuan dari keluarga binaan ini. Pada keluarga ini terdapat penderita asma

yang diderita oleh menantunya maka promosi kesehatan diutamakan pada penyakit

asma. Promosi Kesehatan Pengetahuan tentang Asma, faktor pencetus, pencegahan

serta penanganan awal dari asma. Setelah mendapatkan pengetahuan tersebut,

keluarga ini dapat mengerti dan mengetahui faktor pencetus dari asmadibagi

menjadi dua yaitu faktor host dan lingkungan. Faktor host terdiri dari genetik dan

obesitas, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari rangsangan alergen, rangsangan

bahan – bahan di tempat kerja, infeksi, merokok, obat, serta penyebab lain atau

faktor lainnya. Promosi Kesehatan PHBS dilakukan pada semua keluarga dan cukup

merubah pola hidup bersih dan sehat dari keluarga ini. Setelah diberikan edukasi

pada keluarga binaan Bapak Dewa Made Jiwa kegiatan mandi yang sebelumnya

hanya dilakukan sebanyak 1 kali sehari saat ini dilakukan 1-2 kali sehari. Sikat gigi

yang biasanya dilakukan saat setelah mandi, saat ini dilakukan sebanyak 1 kali yaitu

saat setelah mandi, saat ini menjadi 3 kali sehari pada pagi, sore dan sebelum tidur.

Pakaian selalu diganti setiap hari sebanyak 1-2 x. Mencuci tangan dilakukan pada

wadah yang berisi air. BAB dan BAK dilakukan di jamban pribadi. Untuk

memasak, bahan makanan dicuci menggunakan air sebelum dimasak. Air minum

dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Untuk keperluan makanan sehari-hari

biasanya berupa nasi dan sayur sayuran. Kadang-kadang disertai daging atau tempe

yang cukup untuk menunjang status gizi dari keluarga ini. Untuk kesehatan

lingkungan disarankan pada keluarga untuk lebih menjaga kebersihan, membuat

ventilasi setiap kamar dalam rumahnya, dan mengelola sampah dengan baik untuk

mengurangi populasi lalat. Keluarga binaan ini memiliki dapur yang masih

menggunakan kayu bakar yang asapnya tidak baik untuk kesehatan. Jadi perlu

ditekankan untuk membuat cerobong asap.

15

Page 16: New Ocha Pgc Fix Yaa

3.3 Keluarga Bapak Putu Dana

Hasil kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan selama kegiatan PPD ini, dimana

selama kegiatan keluarga Bapak Putu Dana cukup antusias menerima edukasi dari

mahasiswa PPD. Didapatkan hasil telah terjadi peningkatan pengetahuan dari

keluarga binaan ini. Promosi kesehatan secara umum yang meliputi pengukuran

tekanan darah kepada seluruh anggota keluarga sangat menguntungkan bagi keluara

Pak Dana. Mereka menjadi mengetahui tekanan darah yang normal, cara mencegah

dan mengobati hipertensi baik secara farmakologi dan non farmakologi. Promosi

Kesehatan PHBS dilakukan pada semua keluarga dan cukup merubah pola hidup

bersih dan sehat dari keluarga ini. Prilaku hidup bersih dan sehat keluarga Bapak

Putu Dana yang tergolong kurang, dimana kebiasaan untuk kebiasaan cuci tangan

yang sebelumnya sangat jarang dilakukan, saat ini di keluarga tersebut kegiatan cuci

tangan pakai sabun. Untuk mencuci pakaian biasanya dilakukan 1x seminggu

menggunakan deterjen. Keluarga ini sudah memiliki jamban untuk BAB/BAK.

Untuk memasak, bahan makanan dicuci menggunakan air sebelum dimasak. Air

minum dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Untuk keperluan makanan

sehari-hari keluarga ini disarankan untuk mengurangi garam dan daging merah

sebagai lauknya. Untuk kesehatan lingkungan disarankan pada keluarga untuk lebih

menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik untuk mengurangi populasi

lalat. Keluarga binaan ini memiliki dapur yang masih menggunakan tungku dan

kayu bakar yang asapnya tidak baik untuk kesehatan dan ventilasi ruangan yang

kurang. Jadi perlu ditekankan untuk membuat cerobong asap dan lebih sering

membuka jendela sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.

16

Page 17: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Secara umum, keluarga binaan saya memiliki lingkungan fisik yang kurang

sehat dengan pereknomian yang beragam dan masih rendahnya pengetahuan

perilaku hidup bersih dan sehat

2. Selama kegiatan PPD ini, yang telah saya lakukan adalah mempraktekan

salah satu teori kedokteran keluarga yaitu promosi kesehatan kepada ketiga

keluarga binaan saya dengan cara memberikan informasi tentang suatu

penyakit, penanganan pertama, serta praktek bersama dalam melakukan pola

hidup bersih dan sehat.

3. Masih terdapat persepsi yang kurang tepat mengenai konsep sakit dan

anggapan bahwa sudah sembuh ketika penyakit yang dialaminya tidak

menunjukkan gejala yang disebabkan rendahnya tingkat pendidikan.

Pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit serta penanganannya

masih sangat kurang, sehingga dianggap tidak perlu untuk memeriksakan

diri dan minum obat secara teratur.

4.2 Saran

1. Ketiga keluarga binaan yang saya temui ini ketiganya mempunyai masalah

yang sama yaitu merokok. Untuk itu saran saya pada anggota keluarga yang

merokok agar menghentikan kebiasaannya merokok.

2. Untuk keluarga binaan yang memiliki penyakit hipertensi dan asma agar

selalu minum obat secara teratur dan kontrol memeriksakan diri ke pusat

kesehatan terdekat (puskesmas pembantu ataupun puskesmas).

17

Page 18: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAGIAN KEDUA – KASUS DOKTER KELUARGA

BAB I

PENDAHULUAN

Asma adalah penyakit inflamasi dari saluran pernafasan yang melibatkan

inflamasi pada saluran pernafasan dan mengganggu aliran udara, dan dialami oleh 22

juta warga Amerika. Di Indonesia, asma merupakan sepuluh besar penyebab

kesakitan dan kematian. Hal tersebut tergambar dari data studi survei kesehatan

rumah tangga (SKRT) diberbagai propinsi di Indonesia. SKRT 1986 menunjukkan

asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditi) bersama-sama

dengan bronkitis kronik dan empisema. Pada SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan

empisema sebagai penyebab kematian (mortaliti) ke-4 di Indonesia atau sebesar

5,6%. Inflamasi saluran nafas pada asma meliputi interaksi komplek dari sel,

mediator-mediator, sitokin, dan kemokin. Inflamasi kronik menyebabkan

peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang

berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan

atau dini hari. Episode tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,

bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan. Proses

perjalanan penyakit ini yang menimbulkan gejala episodik berulang, menyebabkan

perlu dilakukan pencegahan dan penanganan yang cepat apabila mengalami

serangan. Alasan-alasan inilah yang mendasari pemilihan kasus Asma Bronkiale

sebagai laporan kasus penulis.

1.1 LATAR BELAKANG KASUS

Nama : Jero Ade Sriasih

Umur : 30 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Perkawinan : Kawin

Riwayat Keluarga : Ibu Penderita

18

Page 19: New Ocha Pgc Fix Yaa

Data Keluarga:

No Nama Umur/thn Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 Dewa Made Jiwa 55 Tamat SDSupir,

PetaniMertua

2 Dewa Made Oka 55 Tamat SDBuruh

TaniMertua

3 Dewa Gede Atyana 35 Tamat SMPBuruh

ProyekSuami

4 Jero Ade Sriasih 30 Tamat SMPIbu Rumah Tangga

Penderita

5 Dewa Ayu Dewi Purnami

7 2 SD Pelajar Anak

1.2 RIWAYAT PENYAKIT

Penderita, Jero Ade Sriasih terdiagnosis asma sejak belum menikah.

Keluhan sesak nafas pertama kali dirasakan umur 15 tahun, dan sempat di rawat

di rumah sakit Gianyar sebanyak dua kali. Pada saat serangan dirasakan bu jero

biasanya mengeluh sesak nafas. Sesak napas yang dirasakan disertai bunyi napas

“ngik-ngik”dan pasien kesulitan untuk menghirup udara hingga pasien kesulitan

untuk tidur. Sesak napas dikatakan lebih baik bila dalam keadaan duduk dan

pasien merasakan sesak napas lebih berat dalam keadaan berbaring. Sesak napas

biasanya diawali dengan batuk-batuk.

Riwayat keluhan yang sama ada pada ibu penderita. Dikatakan ibu penderita

juga menderita asma. Apabila penderita mengalami serangan, bu jero biasanya

dilarikan ke rumah sakit Bangli yang terletak kurang lebih 30 menit dari

rumahnya. Awalnya keluhan ini dirasakan sering oleh penderita, tapi beberapa

tahun terakhir serangan berkurang yaitu sekitar 2 kali setahun, Bu Jero

mengatakan sesak napas sering kali kambuh apabila terpapar bulu binatang/debu

ataupun terkena asap rokok. Bu Jero tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun

makanan.

19

Page 20: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB II

ANALISIS SITUASI KELUARGA KASUS

2.1 Aspek Lingkungan Fisik Keluarga Binaan

Bu Jero Asih tinggal di sebuah rumah sederhana di Desa Sekaan Kecamatan

Kintamani Kabupaten Bangli. Di rumah tersebut dihuni oleh 5 orang yaitu pasien,

suami, kedua mertuanya, dan anak semata wayangnya. Penataan bangunan dan halaman

rumah keluarga Bu Jero belum terlalu baik. Jumlah ruangan dalam rumah terdiri dari 5

buah kamar yang terdiri atas 3 buah kamar tidur dan 1 kamar untuk tempat

penyimpanan barang-barang serta sebuah ruang makan. Keadaan kamar tidur di rumah

keluarga ini tidak terlalu baik karena tidak tersedia ventilasi yang cukup memadai

sehingga ruangan tidur terasa lembab akibat kurangnya sinar matahari yang masuk,

selain itu juga cuaca dingin dan lembab di Desa Sekaan.

Terdapat pula bangunan ruang makan sederhana yang dindingnya tersusun dari

batako yang tidak di plester. Disebelahnya, terdapat dapur sederhana yang beratapkan

seng dan berdindingkan terpal. Kamar mandinya berukuran sedang. Kamar mandi

terlihat cukup bersih dengan telah terdapat jamban jongkok. Halaman rumah keluarga

Bapak Dewa Made Jiwa tampak tidak begitu luas, terdapat sanggah yang sederhana,

dengan beberapa tanaman disekitarnya.

2.2 Aspek Sosial Ekonomi Keluarga Binaan

Bu Jero merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami Bu Jero bekerja sebagai

buruh proyek harian dengan upah Rp.75.000,00/hari. Mertua Bu Jero hanyalah

seorang sopir pengangkut sapi dan juga bergantung pada hasil bagi panen jeruk antara

bapak mertua beserta suaminya dengan pemilik dari kebun jeruk tersebut. Ketika

panen biasanya keluarga ini mendapat setengah dari hasil penjualan jeruk yang

dikelola, panen berlangsung sekali selama setahun. Pendapatan keluarga ini

pertahunnya sekitar ±Rp.3.000.000,00.

2.3 Aspek Sosial Budaya Keluarga Binaan

Aspek sosial budaya pada keluarga ini sangat baik. Apabila terdapat masalah

dalam keluarga, bu jero mengatakan biasanya masalah tersebut dibicarakan bersama

dengan mengambil asas musyawarah mufakat. Semua keputusan masih diputuskan

20

Page 21: New Ocha Pgc Fix Yaa

oleh bapak mertuanya, sedangkan apabila ada kegiatan budaya seperti kegiatan

upacara agama dan ngayah di lingkungan desa, mertuanya mempercayakan suami

dan dirinya untuk melaksanakan kegiatan budaya.

2.4 Aspek Sosial Psikologis Keluarga Binaan

Aspek sosial psikologis pada keluarga ini sangat baik.Hal tersebut dapat

terlihat dari hubungan yang rukun dalam keluarga tersebut. Berdasarkan hasil

pengamatan setiap dilakukan kunjungan, saya disambut dengan baik oleh mereka.

Mereka juga saling bahu membahu dalam mengatur semua urusan rumah tangga.

Tidak terdapat perselisihan yang berarti antara penderita dengan ibu mertuanya.

Selain itu, hubungan dengan tetangga sekitar juga nampak harmonis. Terlihat dari

pada setiap kunjungan, tetangga sekitarnya biasanya berkunjung sore hari ke

rumahnya untuk mengobrol bersama ataupun mejejahitan bersama.

21

Page 22: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB III

RUMUSAN MASALAH DAN SOLUSI

1.1 Status Kesehatan Anggota Keluarga

a. Status Gizi

Status gizi Bu Jero Asih memiliki gizi yang lebih yaitu dengan tinggi badan 160

cm dan berat badan 70 Kg, didapatkan BMI sebesar 27,34 (overweight).

Sedangkan anggota keluarga yang lain status gizinya masih dalam batas yang

normal.

b. Kelahiran

Bu Jero Asih dikatakan lahir dengan normal, lahir di bidan Gianyar. Dikatakan

Bu Jero Asih memang memiliki riwayat asma sejak berusia 15 tahun.

c. Kematian

Di keluarga suaminya tidak ada yang pernah mengalami penyakit serius yang

dapat merenggut nyawa. Keluarganya sendiri, ibu penderita juga memiliki

penyakit yang sama yaitu asma tetapi merengut nyawa. Dalam 6 bulan terakhir

ini keluarga mereka hanya mengalami penyakit umum seperti batuk, pilek,

pusing, demam, dan gatal-gatal.

d. Kesakitan

Setahun yang lalu, Bu Jero sempat mengalami serangan asma satu kali. Hal

tersebut disebabkan karena bu Jero membersihkan rumahnya tetapi lupa

memakai masker saat bekerja.

e. Latar Belakang Penyakit

Bu Jero Ade Sriasih terdiagnosis asma sejak belum menikah. Keluhan sesak

nafas pertama kali dirasakan umur 15 tahun, dan sempat di rawat di rumah

sakit Gianyar sebanyak dua kali. Pada saat serangan dirasakan bu jero

biasanya mengeluh sesak nafas. Sesak napas yang dirasakan disertai bunyi

napas “ngik-ngik”dan pasien kesulitan untuk menghirup udara hingga pasien

kesulitan untuk tidur. Sesak napas dikatakan lebih baik bila dalam keadaan

duduk dan pasien merasakan sesak napas lebih berat dalam keadaan berbaring.

Riwayat keluhan yang sama ada pada ibu penderita. Dikatakan ibu penderita

22

Page 23: New Ocha Pgc Fix Yaa

juga menderita asma. Apabila penderita mengalami serangan, bu jero biasanya

dilarikan ke rumah sakit Bangli yang terletak kurang lebih 30 menit dari

rumahnya.

1.2 Persepsi Keluarga Tentang Konsep Sehat-Sakit

Di keluarga Bu Jero Asih Masih persepsi keluarga tentang konsep sehat-sakit sudah

benar. Ini terlihat dari kesadaran seluruh anggota keluarga mengenai penyakit yang

dialami oleh penderita. Seluruh anggota keluarga biasanya selalu mengingatkan

penderita untuk memakai masker apabila sedang membersihkan rumah ataupun

bersentuhan dengan binatang.

1.3 Solusi Masalah Kesehatan

Bertolak pada tujuan dari PPD ini Sebagai dokter keluarga, langkah-langkah

yang dapat kami ambil untuk mengatasi masalah kesehatan ini adalah sesuai dengan

prinsip-prinsip kedokteran keluarga sebagai berikut, yaitu: personal, komprehensif,

berkesinambungan, koordinatif dan kolaboratif, mengutamakan pencegahan, serta

memberdayakan keluarga dan/atau masyarakat. Dari beberapa masalah yang dijelaskan

sebelumnya, kami mengusulkan penyelesaian masalah yang yakni:

1. Edukasi pasien tentang penyakitnya

Kami menjelaskan kembali lebih lengkap mengenai penyakit asma dan faktor-

faktor yang dapat mengakibatkan kekambuhan berdasarkan kegiatan dan

rutinitas pasien, perkiraan perjalanan penyakitnya, pencegahan dan

pengobatannya lebih lanjut. Pasien juga disarankan untuk rutin kontrolke

puskesmas pembantu atau puskesmas kintamani VI sampai asma yang diderita

terkontrol sepenuhnya.

2. Memberikan KIE agar pasien dapat menghindari faktor-faktor pencetus

kambuhnya penyakit yang diderita. Pasien diharapkan memakai jaket untuk

menghindari udara dingin, memakai masker jika bersih – bersih ataupun sedang

mengendarai sepeda motor. Pasien juga diberikan edukasi agar selalu

menyediakan dan membawa obat-obatan yang diperlukan untuk mengatasi jika

terjadi serangan. Jika serangan memberat agar secepatnya dibawa ke rumah sakit

23

Page 24: New Ocha Pgc Fix Yaa

dan dapat diatasi secepatnya oleh dokter sehingga mengurangi morbiditas

pasien.

3. Memberikan edukasi mengenai kegiatan dan rutinitas dari pasien agar

dimengerti oleh keluarga. Disarankan agar pasien berolahraga ringan untuk

menurunkan berat badan pasien tetapi jangan terlalu lelah serta tidak stres serta

menjaga kesehatan jasmani dan rohani dengan cara makan makanan yang sehat.

Pasien juga disarankan menjaga lingkungan rumah, terutama mengenai debu,

polutan dan alergen yang potensial timbul. Pasien agar rutin menjaga kebersihan

rumahnya dan mengatur sirkulasi udara serta cahaya yang cukup di dalam

rumah. Pasien juga diberikan edukasi mengenai pemilihan makanan, sebaiknya

memasak makanannya sendiri dan menghindari makanan dengan bahan

pengawet, serta menghindari makanan yang menimbulkan alergi pada pasien.

24

Page 25: New Ocha Pgc Fix Yaa

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Keluarga binaan memiliki lingkungan fisik tempat tinggal yang belum terlalu

baik, keadaan ekonomi menengah kebawah, serta prilaku hidup sehat yang

masih rendah.

2. Persepsi tentang konsep sehat dan sakit pada keluarga ini sudah baik, tetapi

perlu ditingkatkan lagi mengenai pencegahan dari penyakit asma agar penderita

tidak mengalami serangan.

3. Selama kegiatan PPD ini, khususnya di keluarga binaan Bu Jero Asih telah

dilakukan beberapa konsep kedokteran keluarga terutama menyangkut promosi

kesehatan dengan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta

motivasi baik kepada pihak penderita dan juga keluarganya tentang penyakit

yang sedang atau pernah diderita.

4.2 Saran

1. Memberikan pasien ketenangan dan istirahat yang cukup agar pasien tidak lelah

sehingga dapat mengurangi risiko kekambuhan penyakitnya.

2. Keluarga sebaiknya mendukung pengobatan pasien secara psikis, fisik, dan

material sehingga meringankan beban pikiran dan tenaga pasien. Terutama

mengingatkan untuk menghindari faktor-faktor pencetus penyakitnya.

3. Pasien harus rutin berolahraga serta ikut menjaga dirinya agar terhindar dari

paparan faktor pencetus penyakitnya, terutama yang sudah diketahui pasien dan

pernah menimbulkan kekambuhan serangan terhadap diri pasien.

25

Page 26: New Ocha Pgc Fix Yaa

26