Skripsi PENGARUH KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Di SMP PGRI I CIPUTAT Pembimbing: Drs. H.M.Elman Sadri Disususn Oleh: NUR SYAMSIYAH 206011000068 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M
103
Embed
New JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU … · 2013. 4. 25. · skripsi pengaruh kedisiplinan guru terhadap prestasi belajar siswa pada pendidikan agama islam di smp
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skripsi
PENGARUH KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Di SMP PGRI I CIPUTAT
Pembimbing: Drs. H.M.Elman Sadri
Disususn Oleh:
NUR SYAMSIYAH
206011000068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
PENGARUH KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Di SMP PGRI I CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
NUR SYAMSIYAH
206011000068
Dibawah bimbingan:
Drs. H.M.Elman Sadri
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Syamsiyah
NIM : 206011000068
Tempat/Tgl lahir : Indramayu, 06 November 1983
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi Belajar
Siswa pada Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI I
Ciputat Tangerang
Dosen Pembimbing : Drs.H.M.Elman Sadri
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil
karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya
tulis.
Jakarta, 14 Desember 2010
Nur Syamsiyah
NIM: 206011000068
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pendidikan Agama Islam Di SMP PGRI I Ciputat”
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqasyah pada tanggal 20 Desember 2010 di hadapan dewan penguji. Oleh
karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam Bidang
Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 21 Desember 2010
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Tanggal Tanda tangan
Bahrissalim, M.Ag …………........ …..……………… NIP. 19680307199803 1002 Sekretaris Jurusan PAI
22 Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), cet ke-1,
h. 192
23 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja
hlm.150-152
Rosdakarya,2002), Cet ke-7. 1 Furchan, arif, Pengantar Penelitian,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)h. 195
2 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rieke Cipta, 2002), cet-12, h. 117
BAB III
3 Drs. Cholid Narbuko dkk, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet.v, h. 70-83.
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pendidikan Agama Islam” yang disusun oleh Nur Syamsiyah NIM 206011000068 jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal……2010
Jakarta,…………….2010
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs H. Elman Sadri
Nip:
ABSTRAK
Nama : Nur Syamsiyah NIM : 206011000068 Judul : “ Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestatsi Belajar Siswa
Pada Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI I Ciputat” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestatsi Belajar Siswa Pada Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI I Ciputat”.
Kedisiplinan adalah sebagai suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis. sedangkan yang di maksud dengan prestasi belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagaui akibat pengalaman atau latihan. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI I Ciputat pada bulan September sampai November 2010 tepat pada semester 2. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa/ I kelas IX yang berjumlah 33 siswa/I dari 10% dari populai yang berjumlah 327 siswa/i.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (Hitungan Angka). Teknik pengambilan sampel yaitu Sampling Random atau Sampling Campur atau Sampling Acak. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus product moment. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment diperoleh r hitung 0,76. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan dengan r tabel dengan df = 31 pada taraf signifikan 5% adalah 0,349 dan pada taraf signifikan 1% adalah 0,449. berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian perhitungan ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kedisiplinan guru terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan guru dapat berpengaruh terhadapa prestasi siswa.
i
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur tiada terhingga penulis sampaikan kehadirat Ilahi Rabbi
Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW., keluarganya, sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang telah
mengenalkan Islam kepada seluruh umat manusia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian skripsi ini
tidak sedikit mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan baik yang berasal dari
penulis sendiri maupun dari luar. Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu dengan penuh ketulusan hati penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak. Bahrissalim, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak. Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag, Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak. Drs. H. M Elman Sadri. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia dengan tulus memberikan, bimbingan, waktu, petunjuk dan saran
kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.
5. Semua Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta
6. Bapak. Cartam, S.Pd. M.Pd, sebagai Kepala sekolah SMP PGRI I Ciputat
sekaligus guru Pendidikan Agama Islam, beserta staf TU yang telah
ii
v
membantu proses penelitian serta memberikan data-data yang diperlukan
peneliti dalam skripsi.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah dengan sabar dan tekun, rela mentransfer ilmunya kepada
penulis selama penulis menempuh studi di UIN Jakarta ini.
8. Ayahanda Baidillah dan Ibunda Romlah yang telah memberikan Do’a dan
dukungan serta pengorbanan baik moril maupun materill yang tak ternilai
harganya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi. Semoga amal
ibadahnya dibalas oleh Allah SWT. Amien.
9. Kakak-kakaku (Mashadi, Ruqoyah, Saepul, Khudriyah) terima kasih atas
dukungan do’a baik moril maupun materill, serta keponakanku tersayang
(Najmil, Dafik, Aira, Elkin)
10. Untuk Syamsul Ma’arif S.Hi terimakasih telah meluangkan waktu dan
fikirannya serta memberi dukungan yang tak henti-hentinya. Semoga amal
ibadahnya di terima oleh Allah SWT.
11. Untuk sahabat-sahabatku (Masning, Masmidah, Ros, Izah, Semi, Eti, Iin,
Hasyim, Deko, Vina, zaibun, Ihsan, serta Kelas PAI B Ekstensi 2006
terimakasih atas kebaikan yang diberikan pada penulis, serta dukungan
baik moril maupun materil semoga dibalas Oleh Allah. SWT. Amien.
Bagi mereka semua, tiada untaian kata dan ungkapan hati selain ucapan
terimakasih penulis, semoga Allah SWT membalas semua amal baik mereka, dan
akhirnya peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti
dan umumnya kepada pembaca.
Jakarta, 15 Desember 2010
Penulis
Nur Syamsiyah
iii
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING .......................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. iii
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Disiplin Guru............................................................................................ 6
1. Pengertian Disiplin Guru ................................................................... 6
2. Tujuan dan Fungsi Disiplin Mengajar................................................ 7
22. Materi pelajaran yang disampaikan sesuai dengan buku pelajaran ...............52
23. Dalam kegiatan pembelajaran, guru mempraktekkan materi pembelajaran
di kelas maupun di lapangan..........................................................................53
vi
ix
24. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru senantiasa menggunakan media
pembelajaran seperti karton, OHV dan CD ...................................................53
25. Guru menyampaikan hasil PR yang sudah di periksa....................................54
26. Guru menanyakan materi yang sudah dijelaskan atau diajarkan ..................54
27. Guru mengadakan ulangan jika materi pelajaran yang sudah disampaikan ..55
28. Guru memberikan ulangan sesuai dengan materi yang sudah dipelajari .......55
29. Guru mengumumkan hasil ulangan yang telah dilaksanakan ........................56
30. Guru memberikan hukuman atau ganjaran yang sifatnya mendidik..............56
31. Guru mengulang kembali materi pelajaran yang sudah yang diajarkan ........57
32. Guru memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi..............................57
33. Guru mengadakan perbaikan nilai bagi siswa yang tidak memenuhi standar58
34. Guru bersemangat ketika mengajar................................................................58
35. Guru senang ketika siswa aktif dalam proses pembelajaran..........................59
36. Data nilai korelasi antara kedisiplian guru terhadap prestasi belaqjar siswa
pada Pendidikan Agama Islam.......................................................................60
vii
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini setiap negara di dunia saling berlomba dalam
mencapai kemajuan bangsanya, agar tidak ketinggalan dikemudian hari.
Bangsa modern adalah bangsa yang benar-benar memperhatikan dan
mengutamakan aspek pendidikan.
Pendidikan mempunyai posisi yang strategis dalam memperlancar dan
mensukseskan program pembangunan nasional, karena pendidikan tidak
hanya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tetapi juga ikut membentuk
kepribadian bangsa.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana yang
tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), BAB II Pasal3, sebagai
berikut:
Pendiddikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggun jawab.1
1 Undang-undang RI Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Cv Tanata Utama, 2003) h.5
1
2
Agar dapat mewujudkan pendidikan nasional maka peranan orang tua,
masyarakat, instansi pemerintahan dan guru sangatlah penting. Guru sebagai
pendidik dan pengajar, merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha
pendidikan.
Dapat dikatakan guru merupakan tenaga pendidikan terdepan dalam
melaksanakan tugas pokok lembaga pendidikan, karena perannya yang sangat
penting dalam mendidik para siswa untuk mencapai prestasi dan mengatasi
kesulitan belajar. Disamping itu guru juga mempunyai andil yang besar dalam
membina siswa menjadi manusia berkualitas dan berguna bagi agama, bangsa
dan negara.
Namun pada kenyataannya masih banyak kendala yang dihadapi guru
dalam meningkatkan kualitas siswa dan prestasi belajar siswa. Salah satu
kendalanya yang cukup dominan berasal dari guru itu sendiri yaitu kurang
disiplin dalam melaksanakan tugasnya.
Peningkatan disiplin guru merupakan salah satu upaya dan perbuatan
untuk meningkatkan kualitas siswa karena dengan disiplin segala kegiatan
akan teratur dan terarah, sehingga tujuan mengajar akan terwujud dalam
kenyataannya, orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing
pasti mempunyai kedisiplinan yang tinggi, sebaliknya orang yang gagal
umumnya tidak berdisiplin, karena disiplin suatu keadaan dimana sesuatu itu
berada dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu
pelangaran langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian seorang guru yang profesional tidak cukup hanya
mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugas dan perannya di kelas
sebagai pendidik tetapi, juga memiliki kedisiplinan dalam mengajar, karena
profesi mengajar atau mendidik menuntut aktifitas yang teratur dan terencana
serta ditempuh secara bertahap sehingga apa yang diharapkan akan terwujud
secara optimal.
3
Selain itu tugas guru yang utama, seperti menyempurnakan,
membersihkan, mensucikan hati manusia untuk ber-taqorrub kepada Allah.2
Sehingga guru bisa membaca dan menelaah apa yang dimiliki, Dalam tugas
guru yang lain meliputi mendidik,mengajar,dan melatih pada diri guru itu
sendidri.
Dengan adanya disiplin mengajar guru, akan meningkatlah prestasi
belajar siswa di sekolah, karena salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa adalah lingkungan sosial yang tertib, diantaranya sikap guru
seperti ketepatan waktu dalam mengajar, baik yang berkaitan dengan waktu
memulai pelajaran maupun mengakhiri pelajaran.3 Disamping itu guru yang
berdisiplin mempunyai tanggung jawab yang penuh dan semangat kerja yang
tinggi. Dalam hal ini seorang guru menjadi teladan dan panutan bagi para
siswanya.
Suatu hal yang sangat dikhawatirkan bagi guru yang tidak disiplin
pada waktu mengajar adalah guru tersebut tidak dihormati muridnya.
Kemudian mereka akan menjadi malas dan enggan dengan guru yang
bersangkutan. Hal ini sering terjadi ketika guru tidak tepat waktu, siswa
dikelas menjadi tidak teratur, ada yang diluar kelas, ada yang ribut dikelas dan
ada yang jajan dikantin. Disamping itu, waktu untuk belajar pun menjadi
sedikit dan sempit, sehingga siswa tidak merasa puas dengan hasil belajar
mereka. Hal ini membawa pengaruh buruk terhadap prestasi belajar mereka.
Tuntutan terhadap kedisiplinan guru dalam mengajar berlaku untuk
semua bidang ilmu, termasuk bidang Pendidikan Agama Islam. Untuk
mengungkap hal tersebut penulis memilih SMP PGRI I Ciputat sebagai tempat
penelitian, dengan tema “Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pendidikan Agam Islam di SMP PGRI I Ciputat.”
2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kalam Mulia,2006), h. 63 3 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu,1994), h 213
4
B. Identifikasi Masalah
1. Pengaruh disiplin kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Faktor yang mempengaruhi disiplin kinerja guru
3. Ada pengaruh disiplin kerja guru dan produktivitas
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membatasi
penelitian dalam hal ini adalah kedisiplin mengajar guru dan prestasi
belajar siswa yang diambil dari nilai rapot siswa kelas 3 di SMP PGRI I
Ciputat.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut: Bagaimana Pengaruh Disiplin Guru Terhadap Prestasi Hasil
Belajar Siswa di SMP PGRI I Ciputat.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Untuk lebih mendapatkan hasil yang optimal, maka penulis
terlebih dahulu mengemukakan tujuan penelitian. Adapun tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui disiplin mengajar guru dalam kegiatan proses belajar
mengajar di Sekolah Menengah Pertama PGRI I Ciputat.
2. Untuk menelaah prestasi hasil belajar siswa SMP PGRI I Ciputat
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin guru di SMP PGRI I Ciputat
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan akademik
pada umumnya. Terutama peningkatan kedisiplinan guru.
2. Bagi para guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam proses pembelajaran agar dapat berlangsung dengan baik dan tujuan
dalam pembelajaran dapat tercapai.
5
3. Untuk sekolah, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki dan memperbaharuhi sarana dan
prasarana belajar dalam menunjang peningkatkan kualitas dan hasil belajar
siswa. Dan menelaah prestasi guru yang disiplin mengajar di SMP PGRI I
Ciputat.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Disiplin Mengajar
1. Pengertian Disiplin Mengajar
Disiplin merupakan prasyarat bagi guru sebagai seorang pendidik.
Untuk mengetahui pengertian menurut para ahli disiplin mengajar , maka
terlebih dahulu dijelaskan tentang pengertian disiplin.
Para ahli mengemukakan berbagai macam pandangannya dalam
memakai arti kata disiplin, diantaranya adalah: Menurut Moekijat kata
disiplin berasal dari kata latin yaitu disciplina, yang berarti “latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengemban tabiat”.1
Nitisemito S.Alex dalam bukunya Menejemen Personalia
merumuskan pengertian disiplin sebagai berikut: “sebagai suatu sikap,tingkah
laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik yang tertulis maupun
tidak.2
Piet A. Sahertian menjelaskan bahwa “disiplin mempunyai makna
dan konotasi yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan disiplin sebagai
hukuman, pengawasan, kepatuhan, latihan dan kemampuan tingkah laku”.3
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin
adalah suatu peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh setiap
lembaga maupun keluarga, sekolah maupun perusahaan, yang di dalamnya
harus dilaksanakan, ditegakkan dan dipatuhi oleh setiap individu yang
terlibat dengan penuh kesadaran dan kesediaan tanpa adanya paksaan, agar
tugas dan pekerjaan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan dapat
tercapai maksimal.
Mengenai pengertian mengajar, Zuhairini berpendapat bahwa
mengajar mempunyai arti “Memberikan pengetahuan kepada anak didik,
agar mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum atau
proses dari pada suatu ilmu pengetahuan”.4
Sedangkan menurut S.Nasution pengertian mengajar bahwa suatu
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.5
Menurut H.M. Arifin yang dikutip oleh Ramayulis, mengajar
merupakan “Suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar
agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan
pelajaran itu”.6
Dari pengertian disiplin dan mengajar diatas dapat disimpulkan
bahwa disiplin mengajar adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang
dimiliki oleh guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar, yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab dengan tidak
merugikan siswa, sekolah dan guru sendiri.
2. Tujuan dan Fungsi Disiplin Mengajar
Sekolah merupakan lembaga formal dalam pendidikan yang
berperan dalam pengembangan kepribadian peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan.
4 Zuhairini., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet,
ke-8, h.27 5 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksar, 1995), h.4 6 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet ke3, h.238
8
Adapun tujuan dari kedisiplinan adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, dapat menuntaskan materi pelajaran (kognitif) yang
telah ditentukan, menanamkan sikap disiplin kepada para siswa (afektif),
serta dapat meminimalisir perilaku indisipliner yang dilakukan siswa
dalam proses belajar mengajar. Begitu juga tujuan kedisiplinan adalah agar
siswa terampil dan terbiasa melakukan kewajiban-kewajibannya
(psikomotorik).
Fungsi disiplin mengajar bagi para guru menurut T. Rusyadi antara
lain:
a) Disiplin membawa proses pembelajaran kearah produktifitas yang tinggi.
b) Memperkuat kegiatan guru dalam proses pembelajaran, karena disiplin
sangat berpengaruh terhadap kreatifitas dan aktifitas pembelajaran
tersebut.
c) Memberikan kemudahan bagi para guru memperoleh hasil kegiatan
belajar mengajar yang memuaskan.
d) Memberikan kesiapan dalam melakukan proses belajar mengajar di
sekolah.7
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa fungsi lembaga
sekolah sangat berperan dalam proses pembelajaran yang efektif, baik
dalam proses belajar mengajar maupun dalam pengembangan sistem
peraturan yang kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam lembaga sekolah
tersebut. Sehingga pendidik bisa melaksanakan kewajiban secara baik dan
berguna pada peserta didik.
3. Ciri-ciri Disiplin Mengajar
Disiplin mengajar adalah kemampuan untuk mengendalikan diri
dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh lembaga sekolah.
Ciri ciri disiplin mengajar guru menurut E. Mulyasa, adalah:
a) Mengajar tepat waktu baik di awal maupun di akhir pembelajaran.
b) Membaca, mengevaluasi dan mengembalikan hasil kerja peserta didik.
7 T. Rusyadi, Menjadi Guru Tauladan, (Cianjur: Kendala Cipta, 1996), h. 151
9
c) Mengatur jadwal, kegiatan harian, mingguan, semester dan tahunan.
d) Mencatat kehadiran peserta didik.
e) Menyiapkan bahan-bahan pembelajaran, kepustakaan dan media
pembelajaran.
f) Menciptakan iklim kelas yang kondusif.
g) Melaksanakan latihan-latihan pembelajaran.8
Di samping itu ruang lingkup disiplin mengajar guru meliputi:
a) Disiplin dalam kehadiran
b) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
c) Mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah
d) Disiplin berpakaian
e) Memiliki semangat kerja yang tinggi9
Dari beberapa ciri yang diterapkan oleh guru, dimana kesemuaanya
itu harus dijalankan, ditegakkan dan dipatuhi oleh muridnya, sehingga
kedisiplinan berjalan dengan baik. Maka segala tujuan yang diharapkan
dan dicita-citakan akan dapat tercapai secara maksimal.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru
Disiplin kerja guru sangat berpengaruh kepada lembaga pendidikan
karena dalam usaha mencapai hasil yang maksimal.
Menurut Beach. O.S dalam bukunya yang berjudul “The
Management of People Art Work” yang dikutip oleh Surono,
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja.
a) Moral Semangat Kerja Pegawai
Moral kerja pada dasarnya berarti “suasana batin seorang personal
tenaga kerja yang mempengaruhi kegiatannya dalam melaksanakan tugas
pokok sebagai tanggungjawab moralnya”. Moral kerja berkorelasi tinggi
terhadap dedikasi dan loyalitas yang bermuara pada disiplin pribadi dan
disiplin kerja. Moral kerja yang positif ditampilkan pada dedikasi dan
8 E. Mulytasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan, (Banadung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet ke-2, h.53-54 9 E. Mulytasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan,…, h.60
10
loyalitas yang tinggi pada organisasi dan kepemimpinannya sehingga
gejalanya secara konkrit terlihat dalam disiplin.
Dalam hal ini sekarang guru dapat melaksanakan tugasnya dalam
mendidik dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
apabila ia merasa senang dalam melaksanakan tugasnya serta memiliki
dedikasi dan loyalitas yang tinggi ini juga terlihat dalam kesediaannya
berkreasi dan berpartisipasi dalam bekerja.
b) Kesejahteraan pegawai
Kesejahteraan merupakan keinginan. Kesejahteraan selalu
dikaitkan dengan terpenuhinya segala kebutuhan untuk kesejahteraan
seorang guru. Pemimpin harus dapat mengerti dan memahami
kebutuhannya. Pemimpin harus memberikan inisiatif finansial sebagai
imbalan yang mereka berikan pada lembaga pendidikan. Imbalan yang
layak akan membuat guru merasa bergairah dalam bekerja.
Kesejahteraan pegawai adalah suatu bentuk pemberian
penghasilan, baik dalam bentuk materi maupun non materi, yang diberikan
selama masa pengabdian maupun setelah berhenti sebab pensiun atau dari
sebab lain, dalam usaha pemenuhan kebutuhan dengan maksud memberi
semangat dorongan kerja.
Dalam usaha penerapan disiplin kesejahteraan pegawai turut
menjadi faktor yang berpengaruh. Kesejahteraan pegawai yang perlu
diperhatikan adalah kesejahteraan yang menyangkut materi (lahiriyah) dan
pemenuhan kebutuhan hidup. Gaji yang cukup, fasilitas yang memadai,
dana kesehatan dan pensiun bagi pegawai negeri.
c) Suasana / Lingkungan Kerja yang Harmonis
Keharmonisan, suasana kerja ditandai dengan adanya system
komunikasi yang lancar, partisipasi yang cukup, letak peralatan yang
teratur akan memberikan kenyamanan pada guru dalam bekerja, sehingga
disiplin akan lebih mudah ditegakkan. Suasana lingkungan tersebut akan
11
medorong guru untuk datang tepat waktu, bekarja dengan baik dan
menggunakan fasilitas yang ada dengan baik
d) Tujuan Dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan
bawahan. Tujuan yang ingin dicapai harus jelas serta cukup menantang
bagi karyawan atau guru. Hal ini berarti bahwa tujuan yang dibebankan
pada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang
bersangkutan sehingga ia berkerja tanpa beban, dan beresungguh-sungguh
dalam melaksanakan tugas.
e) Teladan Kepemimpinan
Teladan kepemimpinan sangatlah berperan dalam menentukan
disiplin bawahan, karena pemimpin dijadikan pedoman dan penuntun
bawahannya, pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin,
jujur, dan lain-lain. Disiplin bawahannya akan ikut tidak baik jika teladan
pemimpin kurang baik.
Dinyatakan dalam hadits Rasulullah tentang teladan seorang
pemimpin bagi keluarga dan umatnya, yang artinya:
ؤس ممكلآ وعا رمكل آ لوق ي االله لوس رتعم س لابن عمر رضي االله عنهما ق اعن
)متفق عليه (هتيع رن عل
“Dari Ibnu Umar R.A berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda, setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin.(Hr. Muttafaqun ‘alaih)
f) Pengawasan Melekat
Istilah melekat (waskat) berasal dari bahasa asing “Build in
control” yang berarti suatu pengawasan yang terjadi dengan sendirinya
(melekat) yang menjadi tugas dan tanggung jawab semua pemimpin dan
dalam hal ini kepala sekolah harus aktif dan langsung dalam mengawasi
perilaku, sikap dan disiplin kerja guru.
12
Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui
tanggungjawab pimpinan (Kepala Sekolah) dalam menjalankan fungsi
pengawasan dan pengendalian yang melekat padanya, sehingga apabila
terjadi penyimpangan-penyimpangan ataupun kesalahan kepala sekolah
dalam mengambil keputusan dapat segera diambil tindakan koreksi sendiri
mungkin.
g) Sanksi dan hukuman
Sanksi dan hukuman diperlukan dalam memelihara kedisiplinan,
seperti dijelaskan dalam surat Annisa ayat 58 yang berbunyi :
إن االله يأمرآم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم
بين الناس أن تحكموا بالعدل إن االله نعما يعظكم به إن االله آان
سميعا بصيرا
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.10
Dan dijelaskan pula dalam surat Attin ayat 8 yang berbunyi :
الحاآمين بأحكم الله أليس
Artinya : Bukanlah Allah Hakim seadil-adilnya.11
h) Ketegasan Sebagai supervisor kepala sekolah dituntut berani dan tegas dalam
memberikan sanksi terhadap guru, apabila kepala sekolah tidak tegas dapat
membuat guru acuh terhadap disiplin kerja bahkan guru menganggap
bahwa peraturan itu tidak ada. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sikap
tegas kepala sekolah mutlak diperlukan, sehingga indisipliner guru dapat
dihilangkan.
i) Hubungan kemanusiaan
10 Al-Qur’an dan terjemahnya . h. 128 11 Al-Qur’an dan terjemahnya . h. 1076
13
Hubungan antara sesama manusia tetap dijaga untuk
menggambarkan pimpinan berinteraksi dengan bawahannya. Hubungan
harmonis antara kepala sekolah dengan guru dapat menciptakan disiplin,
jika hubungan kemanusiaan tercipta maka lingkungan kerja yang nyaman
dan harmonis tentunya akan tercipta dengan baik. Keadaan ini dapat
memotivasi disiplin guru terhadap sekolah ditempat guru berkiprah.
Dari beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwa setiap guru
harus melaksanakan hal-hal tersebut, sebagai acuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan lembaga tersebut.
5. Kode Etik Guru
Istilah kode etik berasal dari dua suku kata, yakni “kode” dan
“etik”. Etik berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos” berarti watak, dapat
atau cara hidup dengan kata lain etik adalah cara berbuat yang menjadi
watak, karena persetujuan dari kelompok manusia. Dan etik biasanya
dipakai untuk pengkajian system nilai-nilai yang disebut “kode” sehingga
terjemahlah apa yang disebut “kode etik”. Atau secara harfiyah kode etik
berarti sumber etik. Etika berarti tata susila atau hal-hal yang berhubungan
dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Jadi kode etik guru
diartikan sebagai “aturan tata susila keguruan”. Menurut Westby Gibson,
kode etik (guru) dikatakan sebagai suatu stemen formal yang merupakan
norma (aturan tata susila) dalam mengatur tingkah laku guru.
Karena itu, guru sebagai tenaga professional perlu memiliki “kode
etik” sebagai pedoman yang mengatur pekerjaan guru selama pengabdian
kode etik guru ini merupakan ketentuan mengikat semua sikap dalam
perbuatan guru, jika guru telah melakukan perbuatan asusila dan amoral
berarti guru telah melanggar kode etik tersebut. Sebab kode etik guru ini
sebagai salah satu ciri yang ada pada profesi guru itu sendiri.
Bicara mengenai “kode etik guru di Indonesia” berarti kita
membicarakan guru di Negara kita. Berikut dikemukakan kode etik guru
PGRI XIII pada tanggal 21-25 tahun 1973 di Jakarta, yaitu:
14
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang benar-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum
sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperolah informasi
tentang anak didik. Tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua anak didik sebaik baiknya bagian
kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru berusaha bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru, baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun hubungan keseluruhan.
8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan mutu organisasi guru profesional.
9. Guru melaksanakan ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.12
Kode etik ini merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai
barometer dari semua sikap dan perbuatan guru dalam berbagai segi
kehidupan baik dalam keluarga sekolah maupun masyarakat. Dari kode
etik inilah maka seorang guru harus mempunyai 4 kompetensi dasar yaitu:
1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalan Mulia 2006), h. 67
15
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola
pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum tersebut.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.13
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar.
Untuk memudahkan dalam memahaminya, maka akan diuraikan secara
satu persatu apa itu prestasi dan apa itu belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud prestasi
yaitu “hasil yang telah dicapai dan yang telah dilakukan atau
dikerjakan”.14 Ada juga yang mengartikan dengan “hasil kerja yang
keadaannya sangat kompleks”.
Dengan demikian prestasi adalah hasil usaha yang telah dilakukan
seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan.menurut M.
Alisyuf Sabri belajar adalah “proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
13 http://apri76.wordpress.com
14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet ke-1, h.896
16
pengalaman atau latihan”. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh
belajar dapat berupa perilaku yang baik (positif) atau perilaku buruk
(negatif).15
Ramayulis menguraikan bahwa “belajar semata-mata
mengumpulkan atau menghafal kanfakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi /materi pelajaran”.16
Moh Uzer Usman mengartikan bahwa “belajar sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antar individu dengan lingkungannya”.17
Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa prestasi belajar adalah
“penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam proses tersebut.18
2. Cara mengetahui prestasi belajar siswa
Aktifitas belajar siswa perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting
karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan belajar yang telah
ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Sebagaimana dijelaskan dalam
Muhibbin Syah bahwa “evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
program”.19
Jadi evaluasi sangatlah penting dan diperlukan untuk menentukan
prestasi belajar siswa, karena dengan cara itulah dapat dikatakan tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa, atau baik-buruk prestasi belajarnya.
Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengetahui
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
15 M Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet ke-2, h.55
16 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta PT: Kalam Mulia,2006), h. 89 17 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005),
Cet ke-17, h.5 18Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: PT
Bina Aksara, tt), h.43 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2002) Cet ke-7, h. 141
17
a. Pre-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap
akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan”.20
b. Pos-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir
penyajian materi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui taraf siswa
terhadap materi yang telah disajikan”. 21
c. Evaluasi Formatif yaitu “Evaluasi hasil belajar jangka pendek, yaitu
evaluasi hasil belajar pada akhir setiap satuan pelajaran, tujuannya
untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.22
d. Evaluasi Sumatif yaitu “evaluasi belajar yang dilakukan pada waktu
berakhirnya suatu program pembelajaran atau kegiatan belajar
mengajar, tujuannya adalah untuk mengetahui hasil akhir yang dapat
dicapai oleh siswa, yakni penguasaan pengetahuan sekaligus
menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar.23
e. Evaluasi Diagnostik yaitu “Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang
tepat”.24 Tujuannya adalah untuk membantu pemecahan kesulitan yang
dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar pada
suatu bidang studi atau keseluruhan program pengajaran”.25
3. Indikator prestasi belajar
Indikasi prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi segenap
ranah psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru... Cet ke-7, h. 143 21 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru... Cet ke-7, h.145 22 Zuhairini , Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h.34
23 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999), Cet ke-2, h. 170
b. Ranah Rasa (afektif) diantaranya dapat menunjukan sikap menerima,
menolak, mengakui dan menyakiti, dan menjelmakan dalam pribadi
dan perilaku sehari-hari.
c. Ranah Karsa (psikomotor) diantaranya siswa dapat mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya, mengucapkan,
membuat mimic dan gerakan jasmani.26
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut M. Dalyono, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah sebagai berikut:
a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri), yaitu:
1) Kesehatan (jasmani dan rohani)
2) Intelegensi dan bakat
3) Minat dan motifasi belajar
4) Cara belajar seperti teknik-teknik belajar, waktu belajar, tempat
dan fasilitas belajar.
b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri), yaitu:
1) Keluarga (pendidikan orang tua, perhatian dan bimbingan orang
tua, situasi dalam rumah, peralatan, media belajar di rumah)
2) Sekolah (kualitas guru, kedisiplinan guru dalam mengajar, metode
mengajar guru, kurikulum, fasilitas / perlengkapan sekolah, jumlah
murid perkelas dan pelaksanaan tata tertib di sekolah)
3) Masyarakat (pergaulan dan tingkat pendidikan)
26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,2002), Cet ke-7, h.150-152.
19
4) Lingkungan sekitar (keadaan rumah, lalu lintas dan iklim)27
Dengan demikian hasil belajar siswa itu sangat dipengaruhi oleh
kedua faktor diatas, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun
berasal dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut akan saling berinteraksi,
sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa
5. Usaha-usaha peningkatan prestasi belajar
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
antara lain:
a. Membangkitkan motivasi belajar siswa
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan pembelajaran. Menurut M. Alisuf Sabri motivasi adalah
“segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah”.28
Motivasi sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajaran, dengan
motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam belajar dan dengan motivasi
belajar ini pula kualitas hasil siswa dapat diwujudkan.menurut Moh. Uzer
Usman ada beberapa cara membangkitkan motivasi yaitu:
1) Mengadakan kompetensi (persaingan) terhadap para siswa guna
meningkatkan prestasi belajarnya.
2) Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat).
3) Mengadakan penilaian atau tes”.29
b. Meningkatkan disiplin belajar siswa
Pada hakikatnya disiplin adalah pengendalian perilaku dan
pengendalian diri. Apabila seorangn siswa dapat mengendalikan dirinya
dan perilakunya sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun lingkungan
sekitarnya maka ia telah mendisiplinkan diri ketika siswa sudah memiliki
kedisiplinan baik hal itu yang berasal dari dirinya maupun atas dorongan
27 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), cet, ke-1, h. 55-
60 28 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet ke-2.hlm.85. 29 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
Cet ke-17,h. 29-30
20
orang lain, maka segala sesuatu yang dikerjakan akan menjadi maksimal.
Siswa yang berdisiplin di sekolah dengan selalu masuk tepat pada
waktunya, tidak pernah membolos, selalu memperhatikan keterangan guru
di kelas, rajin mengerjakan tugas yang selalu diberikan guru, maka pada
akhirnya ia akan mendapatkan prestasi yang baik dalam belajarnya.
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitu
Paedagogie. Paedagogie asal katanya adalah pais yang artinya “anak”,
dan again yang terjemahannya adalah ”membimbing”. Dengan demikian
maka paedagogie berarti ”bimbingan yang diberikan kepada anak”. Orang
yang memberikan bimbingan kepada anak disebut paedagog. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie tersebut berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa agar ia menjadi dewasa.30
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa pendidikan
adalah segala bentuk usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-
anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kearah
kedewasaan.31
Sedangkan H.M. Arifin memandang bahwa pendidikan Islam
adalah suatu proses pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan
yang dibutuhkan oleh hamba Allah (anak didik) dengan berpedoman pada
ajaran Islam. Atau lebih lanjut lagi beliau menyatakan bahwa, pendidikan
islam merupakan usah orang dewasa (muslim) yang bertaqwa, yang secara
sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan
30 Sudirman dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hal 4 31 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya, 1987), Cet. Ke-3, h.11
21
fitrah (potensi dasar) anak didik melalui jalur agama Islam kearah titik
maksimal pertumbuhan dan perkambangannya.32
Jadi pendidikan adalah segala yang dilakukan oleh orang dewasa
dalam hal mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan.
Setelah penulis menguraikan beberapa pendapat dari ahli pendidikan,
maka sekarang penulis akan mengemukakan pengertian pendidikan islam
menurut beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba pendidikan islam adalah suatu
bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam
menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam.33
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.34
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama islam
adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu
menghayati tujuan, yang pada akhirnya mengamalkan serta menjadikan
Islam sebagai pandangan hidup.
Pendapat istilah pendidikan dalam Islam menurut Ahmad Tafsir,
adalah “Bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar
ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam”.35
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan agam islam ialah suatu
usaha secara sadar dalam membimbing anak didik agar dapat membentuk
32 Syamsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Agama Islam, (jakarta:
Gaya Media Pratama, 2001), Cet. Ke-1, h.93 33 H. Hamdan Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke
I, h. 15 34 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet, ke-I, h.130
35 Ahmad Tafsir, “Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hal 25
22
pemahaman terhadap ajaran agamanya, serta dapat menerapkan dan
melaksanakan segala perintah agama dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Maka tujuan secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau
haluan. Secara terminology tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah usaha atau kegiatan selesai.36
Jadi secara umum, tujuan pendidikan islam terbagi kepada: tujuan
umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan professional.
a. Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.
b. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah
kurikulum.
c. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik
menjadi manusia-manusia sempurna (insan kamil) setelah ia
menghabiskan sisa umurnya.
d. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.37
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai berikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
didik kepada Allah SWT. Yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga.
b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
36 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metrodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Cipta Press,
2002), Cet. Ke-I, h. 15 37, Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet, ke-I, h.130.
23
c. Penyesuaian Mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dari lingkungan
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-
hari.
e. Pencegahan, menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia yang seutuhnya.
f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nir- nyata), sistem dan fungsionalnya.
g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memilki bakat
khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut berkembang secara
optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi
orang lain.38
Dari beberapa fungsi di atas pendidikan agama terfokus pada
penyadaran, pemahaman, pemaknaan, perbaikan dan pemberdayaan
peserta didik agar mampu menjalankan hablumminallah dan
hablumminannas secara mandiri, berkembang, maju, optimal dan
bertanggung jawab. Sehingga semakin terjamin terciptanya dan terbinanya
kesiapan dan keandalan seseorang guru sebagai manusia yang tercipta di
dunia ini, dengan kata lain ini merupakan potret dan wajah diri bangsa dan
Negara di masa depan.
D. Kerangka Berpikir
Keberhasilan pendidikan di sekolah ditentukan oleh banyak faktor,
salah satunya adalah faktor disiplin guru. Guru mempunyai peranan yang
sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran berfungsi sebagai
fasilitator dan mediator di dalam dan di luar kelas juga menjadi nara
38 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) hal 134-135.
24
sumber aspirasi bagi siswanya dalam bertingkah laku, termasuk berdisiplin
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Tujuan pelaksanaan disiplin mengajar ialah suatu upaya dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan disiplin mengajar tersebut
maka kegiatan belajar mengajar akan teratur dan terarah sehingga tujuan
pembelajaran yang tercapai dengan baik dan mampu menuntaskan materi
yang harus disampaikan dengan waktu yang telah ditentukan serta
menanamkan sikap disiplin bagi siswanya.
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan proses belajar
mengajar dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat
yang dapat mencapai hasil seseorang yang sudah dicapai dalam bentuk
nilai atau rapot setiap bidang studi.
Dengan demikian, jika kedisiplinan guru dalam mengajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, maka prestasi belajar siswa
akan meningkat.
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin mengajar
dan prestasi belajar siswa di SMP PGRI I Ciputat Tangerang.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin
mengajar dan prestasi siswa di SMP PGRI I Ciputat
Tangerang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI I Ciputat jl.
Pendidikan No.30 Desa. Ciputat Kec.Ciputat Kab. Tangerang Selatan Tlp
(021) 7409827. Sedangkan waktu pelaksanaanya adalah dari bulan September
sampai November tahun 2010
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang ada
relevansinya dengan masalah yang akan dibahas.
2. Penelitian lapangan ( field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan terjun langsung kelapangan, melakukan wawancara dengan kepala
sekolah, observasi dan penyebaran quesioner kepada siswa-siswi Sekolah
Menengah Pertama PGRI I Ciputat Tangerang.
25
26
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian, Dalam
hal ini penelitian terdapat dua variabel yaitu:
1. Variabel Bebas (independent variabel), yaitu mengenai disiplin
Mengajar guru yang diberi simbol X
2. Variabel Terikat (dependent variabel), yaitu mengenai prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Tabel 1
Matrix Variabel
No Variabel Dimensi Variabel Indikator Variabel
1 Variable X
kedisiplinan guru
1. Kehadiran Guru
2 Tanggung jawab
1. Hadir dikelas tepat
waktu.
2. Memulai
pembelajaran tepat
waktu.
3. Mengakhiri
pembelajaran tepat
waktu.
4.Ditinggalkan guru
sebelum jam mengajar
5.Datang dan pulang
tepat waktu
1. Mengisi jurnal
2. Mengisi dan
memeriksa daptar
hadir siswa
3. Mengadakan pre test
4. Menyampaikan
pokok pembahasan
27
3. Semangat kerja
5. Mengguanakan
metode mengajar
yang bervariatif
6. Menggunakan media
pengajaran
7. Memeriksa tugas
pembelajaran siswa
8. Mengadakan pos test.
9. Melakukan evaluasi
test formatif
10. Memberitahukan
hasil evaluasi
formatif
11. Memberikan ganjaran
dan tugas yang
mendidik
1. Menyampaikan
pelajaran yang sudah
dibahas kemaren dan
mengadakan evaluasi
bersama-sama
2. Menerima imbalan
yang sesuai
3. Tidak mengikut
sertakan masalah
pribadi di dalam
urusan sekolah
4. Melakukan serring
dengan anak didik
dikelas masing-
28
masing
5. Mengadakan remedial
terhadap siswa yang
ketinggalan tanpa
mengharapkan
imbalan yang lain
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan wilayah secara umum yang terdiri atas
obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil
kesimpulannya1. Kemudian ditetapkan populasi yang dapat dijangkau dan
merupakan cerminan dari populasi sehingga disebut populasi terjangkau atau
accessible population. Selanjutnya dari populasi ini akan ditetapkan sebagai
sampel yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, sehingga populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas 3 SMP PGRI I Ciputat Tangerang yang berjumlah 327 siswa, dan
terbagi kedalam 8 kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk dijadikan
contoh, teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah teknik Random
Sampling (sampel acak sederhana) yaitu bertujuan mengambil sampel
anggota populasi yang dilakukan secara acak karena beberapa pertimbangan
sehingga tidak mengambil sampel yang besar atau jauh.2
Adapun tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
Random Sampling artinya pengambilan yang dilakukan dengan cara acak,
dengan tehnik ini setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
1 Sugiono,Metodologi Kuantitatif,Kualitatif Danr&D, ( Bandung:PT.Alfabet 2008), h.80 2 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rieke
Cipta, 2002), cet-12, h. 117
29
menjadi anggota sampel dengan mengambil 10% dari jumlah populasi yang
ada. Jadi sampelnya sebanyak 33 siswa. Untuk ciri dari penarikan sampel
secara acak ini, anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan tidak
terikat untuk masuk kedalam sampel.
Tabel 2
Matrik Populasi dan Sampel
Keadaan siswa
NO Kelas Populasi Sampel
1 IX-1 32 5
2 IX-2 40 4
3 IX-3 43 4
4 IX-4 42 4
5 IX-5 43 4
6 IX-6 43 4
7 IX-7 41 4
8 IX-8 4 4
Jumlah 327 33
Sampel : Sampel diambil dengan jumlah populasi dengan
menggunakan teknik random sampling dengan mengambil 10% dari jumlah
populasi yang ada.
E. Instrumen
Sebagaimana kita telah dilakukan bahwa variabel dalam penelitian
adalah variabel kedisiplinan guru sebagai variabel bebas yang diberi simbol
dengan huruf X, dan prestasi belajar siswa pada Pendidikan Agama Islam
sebagai variabel terikat yang diberi simbol Y. penyusunan instrumen
penelitian dilakukan berdasarkan teori-teori yang dipaparkan pada bab II
sehingga definisi konseptual dan kisi-kisi instrumen variabel penelitian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
30
1. Kedisiplinan guru
Secara konseptual yang dimaksud dengan kedisiplin mengajar guru
dalam penelitian ini adalah sikap atau prilaku seseorang yang sesuai dengan
aturan dan norma yang telah disepakati sebelumnya, seorang guru dikatakan
berdisiplin kalau mengajar dengan disiplin kehadiran sebagaimana kisi-kisi
instrumen berikut:
Tabel 3
Kisi-kisi instrumen kedisiplin guru
No Dimensi Dimensi
Variabel
Indikator No item Jumlah
Item
1 Variable X
kedisiplinan
guru
1.Kehadiran
guru
2.Tanggung
jawab
a. Hadir di sekolah
tepat waktu
b. Mulai
pembelajaran
tepat waktu
c. Ditinggalkan guru
sebelum jam
mengajar
d. Mengkhiri
pembelajaran
tepat waktu
e. Datang dan
pulang tepat
waktu
a. Mengisi jurnal
b. Mengisi dan
memeriksa daptar
hadir siswa
c. Mengadakan pre
test
1-2
3-4
5
6
7-8
9
10-11
12-13
2
2
1
1
2
1
2
2
31
3. Semangat
kerja
d. Menyampaikan
pokok
pembahasan
e. Menggunakan
metode mengajar
yang variatif
f. Menggunakan
media pengajaran
g. Menyampaikan
hasil tugas PR
siswa
h. Mengadakan pos
test
i. Melakukan
evaluasi test
formattif
j. Memberi tahukan
hasil evaluasi
formatif
k. Memberikan
ganjaran dan
tugas yang
mendidik
a. Menyampaikan
pelajaran yang
sudah dibahas
kemaren dan
dievalusi
bersama-sama
14-15
16
17
18
19
20
21-22
23
24
2
1
1
1
1
1
2
1
1
32
b. Menerima
imbalan yang
sesuai
c. Mengadakan
perbaikan nilai
siswa yang tidak
memenuhi standar
sekolah KKM
d. Semangat dalam
mengajar
e Melakukan
serring dengan di
kelas masing-
masing
25
26
27
28
1
1
1
1
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara:
1. Observasi
Observasi ialah cara pengumpulan data dengan mengamati
langsung penomena yang ada di sekolah dan penulis mengadakan
pencatatan bahan atau data yang berhubungan dengan pembahasan skripsi
khususnya mengenai masalah disiplin kerja guru.
2. Wawancara
Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih, bertatap
muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
33
keterangan-keterangan. Dengan menggunakan panduan wawancara.
penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bidang
studi agama, dalam hal ini berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.3
3. Angket
Angket adalah pertanyaan yang diberikan kepada responden guna
mendapatkan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Angket ini disebar kepada 33 siswa sebagai responden untuk mengetahui
pengaruh disiplin kerja guru terhadap prestasi PAI di SMP PGRI Ciputat
Tangerang.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pencarian data-data/ hal-hal varibel yang
berupa catatan,traskip,buku,leger,dan lain-lain tehnik ini dilakukan dengan
mengunjungi sekolah yang diteliti untuk mengamati rata-rata nilai rapot
siswa kelas 3 sebagai data penilaian.
3 Drs. Cholid Narbuko dkk, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet.v, h. 70-83.
34
G. Teknik Analisis Data
. Dalam hal ini penulis melakukan pengolahan data dengan langkah
sebagai berikut:
1. Editing data
Editing data adalah memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau
kuisoner yang berhasil dikumpulkan dari responden untuk di edititng.
2. Skoring
Yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai berikut
Tabel 3
Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Positif (+) Negatif (−) Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak pernah 1 Tidak pernah 4
3. Tabulasi
Yaitu memindahkan jawaban responden kedalam blangko tersusun
secara rapih dan rinci dalam bentuk tabel.
4. Prosentase
Untuk mengalisis setiap variabel digunakan tehnik analisis secara
deskriptif dengan rumus prosentase,yaitu:
P = NF x 100%
Keterangan
P : Prosentase
F : Frekuensi yang sudah dicari Prosentasenya
N : Jumlah Responden
35
Dalam tehnik analisa data, Penulis dalam penelitian mengumpulkan
data dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisis yang sebelumnya
telah ditentukan prosentasenya.
Kemudian untuk mengetahui apakah ada pengaruh kedisiplinan guru
(variabel X) terhadap prestasi belajar siswa (variabel Y) dipergunakan rumus
product moment dari CarlPerson , sebagai berikut:
Rumus
rxy = })(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN∑−∑∑−∑
∑∑−∑
Penjelasan :
rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment N = Number of cases Ʃxy = Jumlah hasil perkalian anatara skor x dan skor y Ʃx = Jumlah dari skor x Ʃy = Jumlah daru skor y
Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya
memberikan interpretasi terhadap hasil analisa data tersebut. Hal ini dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
a. Memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana dengan
menyesuaikan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi Prodact
Moment sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini:
36
Tabel 4
Angka Indek korelasi “r”
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Besar Nilai” r” Product
Moment Interprestasi
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70
0,70-0,90
0,90-1,00
Variabel X dan Y terdapat korelasi lemah
Variable X dan Y terdapat korelasi rendah
Variable X dan Y terdapat korelasi sedang
Variable X dan Y terdapat korelasi tinggi
Variable X dan Y terdapat korelasi sanagt
tinggi
b. Interprestasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt), dengan
terlebih dahulu mencari derajat bebesnya (db) atau degrees of freedom (df)
yang rumusnya adalah:
df= N-nr Keterangan:
df = Derajat bebas
N = banyak responden yang diteliti
Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.4
Setelah hasil dicocokkan dengan table koefisien korelasi “r” product
moment untuk berbagai df, baik pada taraf signifikan1% ataupun pada taraf
signifikan 5%
4 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: PT Grafindo Persada2005), h.180-193.
37
Selanjutnya untuk mencari konstribusi variabel X terhadap variabel Y
penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 X 100%
Keterangan:
KD = Konstribusi variabel X terhadap Y
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku
Sujiono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada
2005),
Syah, Muhibbin. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung:
PT.Remaja rosda karya, 2002)
Tafsir, Ahmad Ilmu pendidikan dalam Persfektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1994)
Tirtonegoro, Sutratinah. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya,
(Jakarta: PT Bina Aksara, tt).
Undang-undang RI sistem pendidikan nasional, (Jakarta: cv, Tanata Utama,2003)
Usman, Moh Uzer. Menjadi Guru Profesional. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2005)
Zuhairini, et al. Metodik Khusus Pendidikan Agama. (Surabaya: Usaha Nasional,
1983)
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PROFIL SEKOLAH
Nama sekolah ; SMP PGRI 1 Ciputat Alamat : jalan : Pendidikan No. 30 Desa / Kecamatan : Ciputat Kab / Kota : Tangerang Selatan No. Telp / HP : (021) 7409827 1. Nama Yayasan : Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dikdasmen
TANG / 2004 5. Tahun didirikan : 1975 6. Tahun Beroperasi : 1975 7. Kepemilikan Tanah : Pemerintah a. Status Tanah : HGB (proses SHM / pelepasan Hak atas Tanah) b. Luas tanah : 1.495 m2 8. Status Bangunan : Yayasan 9. Luas Bangunan : 1.250 m2 10. Nomor Rekening Sekolah (rutin) : 0994 – 01 – 014320 – 53 – 2 atas nama SMP PGRI 1
CIPUTAT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang / Unit Ciputat 11. Data siswa dalam 4 tahun terakhir
Tabel 5
Data siswa SMP PGRI I Ciputat Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah total
siswa (Kelas I-II-III)
Jml siswa
Jml rombel
Jml siswa
Jml rombel
Jml siswa
Jml rombel
siswa rombel
Tahun 2005 / 2006
438 10 480 11 360 8 1.278 29
Tahun 2006 / 2007
389 10 413 10 457 11 1.259 31
Tahun 2007 / 2008
347 9 369 10 394 10 1.110 29
Tahun 2008 / 2009
334 8 330 8 357 8 1.023 25
Tahun 2009 / 2010
455 10 335 8 319 8 1.109 26
Tahun 2010 / 2011
368 8 435 10 327 8 1.130 26
Keadaan Ruang Kelas Jumlah ruang kelas
Ukuran 7X9 m2
(a)
Ukuran >63 m2
(b)
Ukuran <63 m2
(c)
Jumlah =(a+b+c)
(d)
Jumlah ruang lainnya yang digunakan
untuk r. kelas (e)
Jumlah ruang yang
digunakan untuk r. kelas
(f)=(d+e) Ruang Kelas
- 22 - 22 22
b) Data Ruang Lain Jenis ruangan Jumlah
(Buah) Ukuran
(m) Jenis Ruangan Jumlah
(Buah) Ukuran
(m) 1) Perpustakaan 1 6 x 9 2) Lab Bahasa - - 3) Lab IPA 1 8 x 9 4) Asrama Guru - - 5) Keterampilan 1 6 x 9 6) Lab audio Visual 1 7 x 8
c) Data Guru
Jumlah Guru / Staf SMP Negeri Jumlah Guru / Staf SMP Swasta KeteranganGuru Tetap (PNS) - Guru PNS (DPK) 9 Guru Kontrak - Guru Tetap Yayasan
(GTY) 3
Guru Honorer Sekolah
- Guru Bantu Sekolah (GBS)
2
- Guru Tidak Tetap (Honorer
26
Staf Tata Usaha - Staf Tata Usaha 9
KepalaSekolah
Cartam, S M.Pd
NIP:19631230 198703 1008
STRUKTUR ORGANISASI SMP PGRI 1 CIPUTAT – TANGERANG SELATAN
KEPALA SEKOLAH
BAG. KESISWAAN
BAG. SARANA BAG. HUMAS
TATA USAHA BENDAHARA
WAKIL KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
KANWIL/PGRI
DEWAN GURU
SISWA / PESSERTA DIDIK
KORDINATOR BP
BAG. KURIKULUM
STRUKTUR ORGANISASI
Berita Wawancara
Hari/Tanggal : Jumat 27 November 2010
Nama interviewee : Bapk Cartam S.Pd. M.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah SMP PGRI I Ciputat
1. Apa yang melatar belakangi SMP PGRI I Ciputat?
2. Sejak kapan bapak menjabat sebagai kepala sekolah SMP PGRI I Ciputat?
3. Ada berapa jumlah guru yang ada di sekolah SMP PGRI I Ciputat?
4. Sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki di sekolah SMP PGRI I Ciputat?
5. Apakah bapak senantiasa melakukan pengontrolan (supervisi) dalam kegiatan belajar
mengajar?
6. Bagaimana respon masyarakat terhadap sekolah SMP PGRI I Ciputat?
7. Bagaimana proses pengawasan yang bapak lakukan untuk menerapkan kedisiplinan
guru?
8. Apa yang menjadi kendala dalam menerapkan kedisiplinan guru?
9. Sebagai kepala sekolah sanksi apa yang diberikan kepada guru yang tidak disiplin?
10. Sejak kapan bapak berkecimpung di dunia pendidikan?
11. Apakah bapak hadir tepat waktu dalam proses belajar mengajar?
Jawaban pertanyaan
1. Sekolah SMP PGRI Ciputat berdiri tahun 1975 yang didasarkan pada kelangkaan sekolah
negeri pada saat itu, maka pengurus PGRI kecamatan Ciputat berinisiatif untuk membuka
sekolah persiapan Negeri. Mada masa-masa awal berdirinya SMP PGRI Ciputat kegiatan
belajar mengajar masih bergabung dengan SMP 87 Jakarta, kemudian karena sarana
gedung yang tidak mencukupi maka kegiatan belajar mangajar dipindahkan di SMPN I
Ciputat yang berada di Jl. Ir.Juanda Ciputat. Setelah beberapa tahun berpindah tempat
akhirnya SMP PGRI membangun gedung sekolah sendiri yang terletak di Jl. A. Damyati
Ciputat Tangerang Selatan.
2. Saya menjabat sebagai kepala sekolah SMP PGRI I Ciputat sejak tahun 1999 dan saya
merupakan kepala sekolah yang ketiga sejak berdirinya sekolah SMP PGRI I Ciputat.
3. Jumlah guru di SMP PGRI I Ciputat adalah 47 orang yang terdiri dari 15 PNS, 17 guru
Yayasan dan 15 Guru honorer.
4. Sarana yang ada di SMP PGRI I Ciputat terdiri dar 22 ruang kelas ruang perpustakaan,
Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Ruang Keterampilan, Musholla, Ruang BK,
Ruang Guru, dan lain-lain.
5. Ya, saya selalu melakukan controlling pada awal jam pelajaran dan pada akhir jam
pelajaran.
6. Sangat baik sekali, karena SMP PGRI I Ciputat merupakan sekolah swasta yang
dipandang cukup baik oleh masyarakat sekitar.
7. Saya melakukan evaluasi kinerja guru yang meliputi kedisiplinan guru setiap seminggu
sekali.
8. Yang menjadi kendala dalam menerapkan kedisiplinan guru di SMP PGRI I Ciputat ini
adalah kurangnya sarana ruang kelas sehingga membagi waktu kegiatan belajar mengajar
menjadi dua yaitu kelas pagi dan kelas siang.
9. Melakukan pemanggilan pada tiap guru yang tidak disiplin melalui surat panggilan I, II,
dan III, apabila masih melakukan pelanggaran tersebut maka dari pihak sekolah akan
memberikan pembinaan I, II, dan III. Dan sanksi terberat berupa pemecatan.
10. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sejak tahun 1984 angkatan dinas dan llulus
mendapatkan SK mengajar di SMP PGRI I Ciputat mulai tahun 1986-1999 kemudian
diangkat menjadi kepala sekolah sejak tahun 1999 hingga sekarang.
11. Ya, saya hadir tepat waktu.
Berita wawancara
Hari /tanggal : Jumat 27 November 2010
Nama interviewe : M. Syaripudin S.Pd I
Waktu : 08.00 09.00 WIB
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
1. Apakah Bapak/Ibu hadir tepat waktu pada waktu mengajar?
Jawab: Ya, saya hadir tepat waktu dalam mengajar. Tapi kadang-kadang saya
memberhentikan proses pengajaran terlebih dahulu sebelum keluar kelas, untuk
keperluan seperti ada tamu,wali murid, yang ada hubungan dengan siswa yang
diajarkan, serta kegiatan ceramah-ceramah yang ada diluar sekolah.
2. Sejak kapan Bapak?Ibu mengajar di sekolah SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: saya mengajar di SMP PGRI I Ciputat sejak Tahun 1997 hingga sekarang
3. Sanksi apa yang diberikan kepala sekolah apabila Bapak/Ibu tidak disiplin?
Jawab: jelas kepala sekolahakan memberikan sanksi kepada guru-guru yang kurang
mengajar,sanksi yang diberikan pertama akan dilakukan pemanggilan I, II, III,dan
kepala sekolah juga tidak membedakan guru PNS,guru honorer,guru Yayasan.
4. Apakah Bapak/Ibu membuat RRP?
Jawab: Ya saya membuat RRP
5. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan jam mengajar secara efektif?
Jawab: Ya sudah tentu saya melaksanakan jam mengajar itu dengan efektif dalam
proses belajar mengajar di SMP PGRI I Ciputat.
6. Apakah Bapak/ Ibu memberikan evaluasi sesudah mengajar?
Jawab: Ya, karena evaluasi itu akan memberikan kemudahan kepada peserta didik
dalam memahami materi yang sudah diajarkan secara global, sehingga mempercepat
dan mempermudah bagi murid dalam pembahasn yang diajarkan
7. Apakah Bapak/Ibu memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami
hambatan?
Jawab: Ya, sudah pasti saya memberikan bimbingan belajar secara khusus seperti
remedial,pengayaan.Sehingga peserta didik tersebut akan memenuhi target standar
KKM yang ada disekolah
8. Apakah Bapak/Ibu ada kesulitan dalam penggunaan strategi,metode, dan media?
Jawab: Ya, al-hamdulilah untuk strategi dan metode saya tidak mengalami kesulitan
dalam mengajar, tapi untuk media saya akui kurang begitu mengusai dalam teknologi
sekarang ini,sehingga materi agama yang akan menggunakan LCD saya dibantu oleh
guru komputer.
9. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika siswa tidak hadir di sekolah?
Jawab: Ya, proses yang saya lakukan adalah pemanggilan pada siswa yang tidak
hadir, dan mempertanyakan pada teman sebangkunya sebab apa siswa tidak hadir
apakah ada factor dari keluarga,lingkungan sekolah, sehingga guru harus
mempertegas siswa yang tidak hadir dalam proses belajar mengajar.
10. Apakah Bapak/Ibu ada upaya untuk meningkatkan kwualitas penguasaan materi?
Jawab: Ya, tentu ada upaya dalam meningkatkan kwualitas pengetahuan guru yang
ada di SMP PGRI I Ciputat, seperti: mengikuti seminar-seminar, pelatihan,dan
kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Ciputat, 29 November 2010
Interviewee, Interviewer,
M.Syarifudin, S.Pd I Nur Syamsiyah
Berita Wawancara
Hari/Tanggal : Jumat 27 November 2010
Nama interviewee : Bapk Cartam S.Pd. M.Pd
Waktu : 09.00 10.30 WIB
Jabatan : Kepala Sekolah SMP PGRI I Ciputat
1. Apa yang melatar belakangi SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: Sekolah SMP PGRI Ciputat berdiri tahun 1975 yang didasarkan pada kelangkaan
sekolah negeri pada saat itu, maka pengurus PGRI kecamatan Ciputat berinisiatif untuk
membuka sekolah persiapan Negeri. Pada masa-masa awal berdirinya SMP PGRI Ciputat
kegiatan belajar mengajar masih bergabung dengan SMP 87 Jakarta, kemudian karena
sarana gedung yang tidak mencukupi maka kegiatan belajar mangajar dipindahkan di
SMPN I Ciputat yang berada di Jl. Ir.Juanda Ciputat. Setelah beberapa tahun berpindah
tempat akhirnya SMP PGRI membangun gedung sekolah sendiri yang terletak di Jl. A.
Damyati Ciputat Tangerang Selatan.
2. Sejak kapan Bapak?Ibu menjabat sebagai kepala sekolah SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: Saya menjabat sebagai kepala sekolah SMP PGRI I Ciputat sejak tahun 1999 dan
saya merupakan kepala sekolah yang ketiga sejak berdirinya sekolah SMP PGRI I
Ciputat.
3. Ada berapa jumlah guru yang ada di sekolah SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: Jumlah guru di SMP PGRI I Ciputat adalah 47 orang yang terdiri dari 15 PNS, 17
guru Yayasan dan 15 Guru honorer.
4. Sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki di sekolah SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: Sarana yang ada di SMP PGRI I Ciputat terdiri dar 22 ruang kelas ruang
perpustakaan, Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Ruang Keterampilan, Musholla,
Ruang BK, Ruang Guru, dan lain-lain.
5. Apakah Bapak/Ibu senantiasa melakukan pengontrolan (supervisi) dalam kegiatan belajar
mengajar?
Jawab: Ya, saya selalu melakukan controlling pada awal jam pelajaran dan pada akhir
jam pelajaran.
6. Bagaimana respon masyarakat terhadap sekolah SMP PGRI I Ciputat?
Jawab: Sangat baik sekali, karena SMP PGRI I Ciputat merupakan sekolah swasta yang
dipandang cukup baik oleh masyarakat sekitar
7. Bagaimana proses pengawasan yang bapak lakukan untuk menerapkan kedisiplinan
guru?
Jawab: Saya melakukan pengawasan evaluasi kinerja guru yang meliputi kedisiplinan
guru setiap seminggu sekali.
8. Apa yang menjadi kendala dalam menerapkan kedisiplinan guru?
Jawab: Yang menjadi kendala dalam menerapkan kedisiplinan guru di SMP PGRI I
Ciputat ini adalah kurangnya sarana ruang kelas sehingga membagi waktu kegiatan
belajar mengajar menjadi dua yaitu kelas pagi dan kelas siang.
9. Sebagai kepala sekolah sanksi apa yang diberikan kepada guru yang tidak disiplin?
Jawab: Melakukan pemanggilan pada tiap guru yang tidak disiplin melalui surat
panggilan I, II, dan III, apabila masih melakukan pelanggaran tersebut maka dari pihak
sekolah akan memberikan pembinaan I, II, dan III. Dan sanksi terberat berupa pemecatan.
10. Sejak kapan bapak berkecimpung di dunia pendidikan?
Jawab: Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sejak tahun 1984 angkatan dinas dan
llulus mendapatkan SK mengajar di SMP PGRI I Ciputat mulai tahun 1986-1999
kemudian diangkat menjadi kepala sekolah sejak tahun 1999 hingga sekarang.
11. Apakah Bapak?Ibu hadir tepat waktu dalam proses belajar mengajar?
Jawab: Ya, saya hadir tepat waktu
Ciputat, 29 November 2010
Interviewee, Interviewer,
Cartam, S.Pd,M.Pd Nur Syamsiyah
Angket penelitian tentang kedisiplinan guru di SMP PGRI 1 Ciputat Nama :
Kelas :
Petunjuk
1. Bacalah dengan teliti dengan cermat sebelum menjawab setiap pertanyaan.
2. Berilah tanda check list(√) pada jawaban yang anda anggap paling tepat dan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya .
3. SL untuk jawaban sangat setuju, S untuk jawaban setuju, KS untuk jawaban kurang setuju,
dan TS untuk jawaban tidak setuju.
4. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai atau status anda oleh karena itu jawablah
dengan jujur dan tepat
Alternatif jawaban
SL = Selalu KD = Kadang-Kadang
S = Sering TP = Tidak Pernah
No Pernyataan SL S KD TP A Kehadiran guru
1 Guru anda senantiasa hadir tepat waktu di sekolah
apabila ada jam mengajarnya dikelas.
2 Apabila tidak ada halangan yang jelas. Guru anda
akan hadir dikelas,sekalipun tidak tepat waktu.
3 Guru anda untuk memulai pembelajaran tepat waktu.
4 Anda memanggil guru yang bersangkutan sebelum
kegiatan belajar dimulai.
5 Anda ditinggalkan guru didalam kelas, sebelum jam mengajar selesai.
6 Kegiatan belajar anda dengan guru di kelas berakhir
sesuai dengan jadwal.
7 Guru anda hadir di sekolah dengan waktu yang
ditetapkan.
8 Guru anda pulang dari sekoalah sesuai dengan jadwal
yang ditelah ditetapkan.
B Tanggung jawab
9 Sebelum mennggalkan kelas, guru anda selalu
menulis pokok bahasan dan lain-lain di jurnal kelas.
10 Guru anda memeriksa daptar hadir siswa sebelum
pelajaran dimulai
11 Guru anda selalu mengisi daptar hadir siswa sebelum
pelajaran dimulai.
12 Sebelum menerangkan materi pelajaran yang baru,
guru anda melakukan Tanya jawab tentang materi
yang anda ketahui pada hari ini.
13 Saat kegiatan belajar hendak dimulai, guru anda menjelaskan hubungan pelajaran yang telah diajarkan.
14 Guru menjelaskan materi pelajaran dengan penjelasan
yang jelas dan sederhana
15 Materi pelajaran yang disampaikan guru sesuai
dengan buku pelajaran.
16 Guru mempraktekkan materi pembelajaran baik di
kelas maqupun di lapangan.
17 Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, guru anda
senantiasa menggunakan media pembelajara seperti
karton, OHV, dan CD
18 Guru anda menyampaikan hasil PR yang sudah diperiksa.
19 Guru anda menanyakan materi yang sudah
dijelaskan/diajarkan.
20 Guru anda mengadakan ulangan jika,materi pelajaran
sudah disampaikan.
21 Soal ulangan dari guru anda sesuai dengan materi
yang sudah dipelajari
22 Guru anda mengumumkan hasil ulangan yang telah
dilaksanakan
23 Guru selalu memberikan ganjaran dan hukuman yang
bentuknya mendidik
C Semangat kerja
24 Guru anda mengulang kembali materi pelajaran yang
sudah diajarkan.
25 Guru anda digaji sesuai dengan tugasnya.
26 Guru Anda mengadakan perbaikan nilai bagi siswa
yang tidak memenuhi standar sekolah..
27 Guru anda bersemangat ketika mengajar
28 Guru andan senang ketika siswa aktif dalam proses