ACARA IINETWORK ANALYST
I. TUJUAN 1. Mengetahui cara membangun network database.2.
Mengetahui rute optimum/jalur terbaik melalui beberapa titik
hampiran.3. Mengetahui fasilitas-fasilitas terdekat dan rute
optimumnya4. Mengetahui fasiliats yang menempati lokasi yang
startegis
II. ALAT DAN BAHANa. Alat1. Seperangkat komputer/laptop2.
Software ArcGIS 9.33. Software Microsoft Office 2010b. Bahan1. Data
jaringan jalan kota Yogyakarta2. Data Persebaran Rumah Sakit di
Yogyakarta
III. DASAR TEORIMembangun Network database Network/jaringan
biasa dianggap sebagai suatu akses arus, dimana banyak kenyataan di
muka bumi pergerakan atau arus secara logis hanya dapat melalui
jaringan tersebut. Sebagai contoh perlalulintasan jalan, dimana
kendaraan roda empat hanya dapat melalui akses jalan tersebut,
karena pada banyak kenyataan walau secara fisik lokasi dengan jarak
lurus lebih dekat (bisa digunakan dengan model buffer/range)
ternyata harus melalui suatu jalur tertentu yang mungkin
membutuhkan waktu atau jarak yang lebih lama atau jauh. Analisa
jaringan memanfaatkan segmen atau fitur garis sebagai suatu cara
untuk analisa tersebut. Aplikasi yang digunakan untuk analisa
network berupa penentuan jalur/rute terbaik dimana ketercapaian
dari suatu obyek ke obyek yang lain dilakukan dengan melalui proses
aritmetik garis-garis penghubung yang memiliki atribut (baik
panjang maupun bobot) serta turn simpangan dan belokan. Aplikasi
pada acara ini hanya membahas mengenai panjang serta bobot dari
tiap garis/segmen dan diaplikasikan untuk penentuan jalur terdekat
(berdasarkan panjang) dan jalur tercepat (waktu tempuh tiap segmen
baik FT maupun TF) saja.Penentuan Rute Optimum Pemanfaatan network
juga dapat dilakukan untuk menemukan fasilitas-fasilitas terdekat
dengan memadukan dua tema yaitu jaringan jalan sebagai akses menuju
suatu fasilitas serta data fasilitas-fasilitas tersebut sebagai
lokasi yang akan dituju/ dipilih. Aplikasi yang digunakan untuk
analisa network berupa penentuan sejumlah fasilitas-fasilitas
terdekat (contoh ATM) dari suatu lokasi tertentu dengan jumlah yang
diinginkan. Perlu diingat disini bahwa aplikasi SIG mengupayakan
model mendekati kenyataan sesungguhnya (Real World), tetapi
penyederhanaan faktor-faktor yang dijadikan pendekatan sering kali
tidak mencakup seluruh aspek dan hanya digunakan beberapa aspek
yang paling dominan, disini analisa turn belum digunakan pada
aplikasi, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan secara lebih
maksimal.Penentuan Akses Fasilitas Terdekat Pemanfaatan network
juga dapat dilakukan untuk menemukan fasilitas-fasilitas terdekat
dengan memadukan dua tema yaitu jaringan jalan sebagai akses menuju
suatu fasilitas serta data fasilitas-fasilitas tersebut sebagai
yang akan dituju / dipilih Aplikasi yang digunakan untuk analisa
network berupa penentuan sejumlah fasilitas-fasilitas terdekat
(contoh ATM) dari suatu lokasi tertentu (misal dari rumah/kampus).
Dengan cara ini akan dapat diketahui fasilitas terdekat (baik dari
arti jarak maupun waktu tempuh) dari lokasi tertentu dengan jumlah
yang diinginkan.Penentuan Pelayanan Analisa jaringan dapat pula
digunakan untuk mengetahui jarak jangkau layanan suatu fasilitas
pelayanan. Jarak fasilitas pelayanan tidak diukur berdasarkan jarak
realnya (jarak lurus) tetapi diukur terhadap jarak akses maupun
terhadap bobot tertentu. Dapat dibayangkan bilamana terdapat suatu
kriteria bahwa jarak minimum suatu pusat pelayan dengan pelayanan
lainnya ditentukan dalam jarak tertentu, padahal antara pelayanan
yang satu dengan pelayan yang lainnya dipisahkan oleh sungai
sehingga tidak ada penghubungnya, maka seharusnya pelayanan yang
satu perlu dibangun untuk melayani wilayahnya. Aplikasi analisa
lokasi ini salah satunya digunakan untuk melihat keterjangkauan
suatu lokasi pelayan toko. Lokasi pelayan sering dikaitkan dengan
akses untuk mencapai lokasi tersebut, dengan analisa ini dapat
diketahui lokasi mana yang lebih menguntungkan poisisinya karena
memiliki keterjangkauan yang lebih luas dibandingkan denagn lokasi
yang lain.
IV. CARA KERJAA. Pembuatan Network Database1) Membuat shape file
baru1. Membuka Arc Catalog dari Start Menu > All Programs >
ArcGis>ArcCatalog atau melalui icon pada ArcMap.2. Masuk ke
dalam :\SIG2\2_Network, pilih file > New > Shapefiles.3. Pada
window Shapefile inputkan Jalan_network pada box Name, Polyline
pada box Feature Type, serta pilih Edit , dan masukkan sistem
koordinat WGS 1984 UTM Zona 49S.
2) Input data (digitasi)1. Menjalankan program ArcGis, ArcMap
atau ArcCatalog dari Menu Start Window.2. Menambahkan data
shapefile kosong yang telah dibuat pada langkah sebelumnya yaitu
Jalan_network.shp ke dalam Arcmap dengan menggunakan button pada
Toolbar.3. Menampilkan Toolbar Editor (untuk editing data) dengan
memilih View > Toolbar > Editor.4. Mengaktifkan mode editing
dengan cara memilih Editor > Start Editing pada toolbar
Editor.5. mengaktifkan snap dari Editor > Snapping agar Arc yang
dibuat dapat saling terhubung satu sama lainnya.6. membuat skema
jalan dari titik koordinat di bawah ini sehingga muncul jaringan
jalan.TitikXYTitikXY
1.42500091400003.4350009135000
2.43500091400004.4250009135000
7. Mengaktifkan ekstensi topology dari View > Toolbar >
Topology.8. Menyelect semuja kenampakan yang ad adengan pointer .9.
Mengeklik icon (Planarize Line) untuk membuat potongan garis yang
telah dibuat menjadi per segmen jalan.
3) Editing data atribut (memasukan informasi jalan).1. Mengelik
kanan pada nama layer jalan kemudian pilih Open Atribut Table.2.
Membuat field baru, klik kanan Option > Add Field. Buatlah field
sesuai dengan nama dan properties seperti di bawah ini.Nama
FieldType FieldLebar FieldIsi Field
TF_MINUTESShort IntegerDefaultSesuai dengan waktu tempuh
FT_MINUTES
ONEWAYText10Sesuai arah ruteFT = dari From ke To junctionTF =
dari To ke From JunctionB = jalan dua arahN = jalan tidak dapat
diakses
JalanText25Nama jalan sesuai dengan gambar di buku petunjuk
LengthLong IntegerDefaultPanjang jalan
3. Mengaktifkan mode edtiting dari toolbar editing pilih Editor
> Start Editing4. Mengisi field sesuai dengan data yang ada pada
buku petunjuk praktikum.5. Untuk pengisian field, klik kanan pada
field Length > Field Calculator. Kemudian isilah form tersebut
dengan menuliskan VBA Script Code-nya. Setelah selesai lakukan Stop
editing dan tutup program ArcMap.
4) Membuat shape file menjadi network database1. membuka
ArcCatalog dari Start Menu > All Programs > ArcGis
>ArcCatalog atau dari program ArcMap pilih icon pada ArcMap.2.
Explore folder kerja :\GIS II\2_Network, tambahkan shapefile
Jalan_network.shp, kemudian klik kanan dan pilih New Network
Dataset.3. Jika pada shapefile option New Network Dataset tidak
dapat diaktifkan, maka cek Extension-nya. Caranya klik toolbar
Tools > Extension, beri tanda check untuk option extension yang
dibutuhkan. Klik Next.
4. Connectivity berisi data yang akan dimaksudkan sebagai data
jaringan, untuk file berbentuk shapefile Connectivity tidak perlu
diatur karena hanya terdapat satu data saja. Pilih Next.
5. pengaturan ini dilakukan apabila pada data anda terdapat
suatu jembatan layang atau sebagainya. Pilih Next.
6. pengaturan ini membuat data network yang akan dibuat memiliki
pemodelan turn/belokan. Dimana apabila pemodelan ini tidak
diaktifkan berarti setiap belokan tidak dikenakan suatu cost (waktu
tempuh sama dengan jalan lurus). Pilih Next.7. secara otomatis nama
field yang telah dibuat akan masuk karena nama field sesuai dengan
aturan yang ada di network, jika nama field tidak terbaca maka kita
dapat menambahkannya secara manual. Pilih button Add. Field ini
berfungsi untuk menambahkan biaya berdasarkan jarak, lalu klik OK.
Pilih Next.
8. pengaturan ini membuat pada hasil, dari analisa yang telah
dibuat, terdapat keterangan nama jalan, dll. Klik button Direction,
atur Name menjadi berisikan jalan (nama jalan), kemudian klik OK.
Pilih Next.
9. kemudian klik Finish. Pilih Yes untuk membangun data yang
telah dibuat.
B. Penentuan rute Optimum1. Menjalankan program ArcGis, dari
Menu Start Window.2. Menampilkan data yang ada dalam folder :\GIS
II\2_Network\ Jalan_network.shp, Jalan_network.shp serta
Jalan_network_ND_Junctions.shp ke dalam Arcmap dengan menggunakan
button pada Toolbar.3. Mengaktifkan tools Network Analyst dengan
cara pilih View > Tools > Network Analyst. Pilih Network
Analyst > New Route.4. Mengaktifkan Network Analyst Window
dengan cara memilih icon pada tool Network Analyst.5. Mengatur
property network (cost yang dipakai, satuan jarak) dengan cara klik
kanan layer route > Properties atau dengan mengklik icon pada
Network Analyst window. 6. Masuk pada tab Analysis Setting pada
Layer Properties, aturlah Impedance menjadi Length dan Distance
Unit menjadi Meters, serta mempertimbangkan jalan satu arah
(oneway), dengan cara memberi tanda check pada box
Restrictions.
7. Menambahkan stop pada rute dengan memilih icon dan apabila
ingin memindah stop yang telah dibuat maka pilihlah icon . (Ingat :
pada saat menambahkan stop anda harus memilih Stops pada Network
Analyst window).
8. Dapat juga kita tambahkan Barrier (hambatan/ penutup jalan
sehingga jalan yang di barrier tidak dapat dilewati) dengan cara
yanng sama dengan penambahan stop.9. Setelah Stops dan Barrier
ditentukan maka langkah selanjutnya adalah mengeksekusi rute dari
dua stop atau lebih dengan cara memilih icon (Solve).10.
Menampilkan Direction / arah pergerakan rute yang telah dibuat
dengan cara mengklik icon (Direction Route Window).
C. Penentuan Akses Fasilitas Terdekat1. Menjalankan program
ArcMap dari Start Menu> All Programs > ArcGis
>ArcMap.(Untuk langkah nomor2 6 sama dengan langkah kerja pada
Acara 2.C)2. Menampilkan data yang ada dalam folder :\GIS
II\2_Network\ Jalan_network.shp, Jalan_network.shp serta
Jalan_network_ND_Junctions.shp ke dalam Arcmap dengan menggunakan
button pada Toolbar.3. Mengaktifkan tools Network Analyst dengan
cara pilih View > Tools > Network Analyst. Pilih Network
Analyst > New Route.4. Mengaktifkan Network Analyst Window
dengan cara memilih icon pada tool Network Analyst.5. Mengtur
property network (cost yang dipakai, satuan jarak) dengan cara klik
kanan layer route > Properties atau dengan mengklik icon pada
Network Analyst window. 6. Masuk pada tab Analysis Setting pada
Layer Properties, aturlah Impedance menjadi Length dan Distance
Unit menjadi Meters, serta mempertimbangkan jalan satu arah, dengan
cara memberi tanda check pada box Restrictions.7. Menambahkan
lokasi Service Area dan Incidents dengan cara menambahkan langsung
dengan icon .8. Memilih Network Analyst > New Route. Tambahkan
stop Start, Middle Route, dan Finish pada rute.9. Setelah Service
Area, Incidents ditentukan dan Stop pada Route di tambahkan, maka
langkah selanjutnya adalah mengeksekusi rute dari dua stop atau
lebih dengan cara memilih icon (Solve).
D. Penentuan Pelayanan1. Menjalankan program ArcMap dari Menu
Start Window.(Untuk langkah nomor2 5 sama dengan langkah kerja pada
Acara 2.C)2. Menampilkan shapefile jalan.shp dan RS.shp yang ada
dalam folder :\GIS II\2_Network ke dalam Arcmap dengan menggunakan
button pada Toolbar.3. Mengaktifkan tools Network Analyst dengan
cara pilih View > Tools > Network Analyst. Pilih Network
Analyst > New Service Area.4. Mengaktifkan Network Analyst
Window dengan cara memilih icon pada tool Network Analyst.5.
Mengatur property network (cost yang dipakai, satuan jarak) dengan
cara klik kanan layer route > Properties atau dengan mengklik
icon pada Network Analyst window. 6. Masuk pada tab Analysis
Setting pada Layer Properties.
a. Mengisikan Impedance dengan berdasarkan waktu (minutes).b.
Mengatur default break menjadi 5 10 15, artinya network akan
mencari area yang menjangkau fasilitas yang dianalisa dalam waktu
5, 10, serta 15 menit.7. Menambahkan fasilitas baik dengan cara
menambahkan langsung dengan icon ataupun dengan cara meload lokasi
dari suatu shapefile.8. Melakukan eksekusi rute anda serta
tampilkan direction dari rute tersebut.
V. HASIL PRAKTIKUMA. 1.Printscreen Database Jalan (Terlampir)2.
Printscreen Tabel Atribut Jalan (Terlampir)B. 1.Peta-Peta Penentuan
Rute Optimum (Terlampir)2.Printscreen Masing-Masing Directions
Windownya (Terlampir)a. Directions Window Rute Optimum
Memperhitungkan Oneway dan Barierb. Directions Window Rute Optimum
Memperhitungkan Onewayc. Directions Window Rute Optimum Tidak
Memperhitungkan OnewayC. 1.Peta-Peta Penentuan Rute Optimum ke
Rumah Sakit (Akses Fasilitas Terdekat) (Terlampir)2.Printscreen
Masing-Masing Directions Windownya (Terlampir)a.Directions Window
Rute Optimum Akses Rumah Sakit Terdekat Memperhitungkan Oneway dan
Barierb.Directions Window Rute Optimum Akses Rumah Sakit Terdekat
Memperhitungkan Oneway dan Barier
D.1.Peta Penentuan Pelayanan Rumah Sakit (Menit)
(Terlampir)2.Peta Penentuan Pelayanan Rumah Sakit (Meter)
(Terlampir)Laporan Praktikum Sistem Informasi GeografisPemodelan
Spasial
VI. PEMBAHASANNetwork Analyst Merupakan salah satu pemodelan
dalam SIG untuk analisis jaringan yang adapat digunakan untuk
memecahkan persoalan yang ada kaitanya dengan jaringan di tinjau
dari segi geografis. Jaringan secara sederhana dapat diartikan
sebagai bentuk garis garis yang saling berhubungan, sebagai contoh
adalah jaringan jalan, jaringan sungai, jaringan pipa, jaringan
kabel listrik dan lain sebagainya, banyak permasalahan yang dapat
di atasi dengan network analyst diantaranya penentuan rute optimum,
pemilihan fasilitas terdekat, fungsi pelayanan berdasarkan waktu
tempuh dan jarak tempuh. Sebelum mengeksekusi masalah dengan
network analyst, perlu di buat network datasetnya sebagai database
jaringan yang akan di analisis, dalam network dataset terdiri dari
3 feature diantaranya Node/junction sebagai penghubung antar garis,
edge sebagai sarana untuk pembuatan rutenya dan jaringan jalannya.
Dalam mengeksekusi perlu di atur impedance atau costnya sebagai
dasar untuk analisisnya, baik itu waktu, jarak maupun kombinasi
dari keduanya.Penentuan rute optimum bisa di dasarkan atas jarak
maupun waktu tempuh, dalam rute optimum bisa juga menambahkan
barier atau penghalang jika rute yang diinginkan akan meghindari
jalan tertentu. Penentuan rute optimum dapat diaplikasikan untuk
mitigasi bencana misalnya untuk penentuan jalur evakuasi tsunami,
erupsi maupun yang lain.Penentuan rute efektif berdasarkan fungsi
pelayanan yang ada dan dilakukan dengan penambahan lokasi calon
pengguna (user) dalam hal ini dicontohkan dengan terjadinya lokasi
incident disuatu tempat kemudian berdasarkan lokasi tempat
terjadinya perkara secara langsung setelah kita melakukan eksekusi
akan terlihat jalur efektif menuju fasilitas pelayanan (dalam hal
ini dicontohkan dengan rumah sakit). Cara kerja sistem tersebut
adalah dengan melihat fasilitas pelayanan terdekat dengan waktu dan
jarak tempuh minimum dan memperhatikan adanya penghalang yang ada.
Penentuan pusat pelayanan dapat didasarkan atas jarak dan waktu
tempuh suatu lokasi dari suatu fasilitas pelayanan. Penggunaan
kedua parameter tersebut baiknya disesuaikan dengan aplikasi yang
terapkan dalam analisis jaringan. Sebagai contoh apabila kita akan
melakukan fungsi pelayanan berupa pelayanan fasilitas rumah
sakit/posyandu sebaiknya kita menggunakan fungsi jarak sebagai
criteria utama dalam penggunaan fasilitas pelayanan, hal ini karena
jarak pada daerah perkotaan akan sebanding dengan jumlah penduduk
yang terlayani dari suatu daerah sehingga pembuatan fungsi
pelayanan akan sangat bermanfaat karena menghindari adanya
overlapping fungsi pusat pelayanan kesehatan terutama yang bergerak
dalam bidang kesehatan tersebut. Sedangkan sebagai contoh yang
harus menggunakan criteria utama waktu adalah fungsi pelayanan yang
berupa pusat pelayanan yang menggunakan fasilitas pengiriman
barang, fungsi ini harus menggunakan criteria utama waktu dalam
melakukan proses pelayanan agar berdasarkan asumsi waktu yang
dibutuhkan penyedia jasa dapat melakukan proses pelayanan terhadap
pelanggan dengan maksimal. Hasil dari analisis pusat pelayanan ini
adalah berupa buffering yang tiap daerah buffer menunjukkan dan
menghubungkan antar lokasi yang memiliki jarak tempuh atau waktu
tempuh yang sama. Dari analisis fungsi pelayanan ini akan terlihat
keefektifan dari suatu pusat fasilitas pelayanan, semakin banyak
daerah yang overlap maka dapat diketahui bahwa ada fasilitas
pelayanan yang tidak efektif atau adanya pusat fasilitas pelayanan
yang terlalu banyak diasuatu daerah tertentu.
VIII. KESIMPULANSetelah praktikum ini, kesimpulan yang dapat
diambil oleh praktikan adalah : 1. Network Analys pada dasarnya
merupakan suatu bentuk model analisis jaringan yang digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan penggunaan jaringan geografis.2.
Banyak pemecahan masalah yang dapat menggunakan network analys,
diantaranya adalah pemilihan rute perjalanan yang efisien,
pembuatan petunjuk perjalanan, pemilihan fasilitas pelayanan
terdekat, dan fungsi pelayanan berdasarkan waktu dan jarak
tempuh.3. Pembangunan Network Analys dalam GIS diawali dengan
pembuatan network database, fungsi dari pembangunan database ini
adalah untuk membuat berbagai aturan disetiap fitur garis tunggal
seperti node/ junction, direction dan sebagainya.4. Prosedur
pembuatan ND_juctions yang penting untuk diperhatikan terutama
dalam penentuan direction.5. Cara kerja sistem dalam penentuan rute
efektif adalah dengan melihat fasilitas pelayanan terdekat dengan
waktu dan jarak tempuh minimum dan memperhatikan adanya penghalang/
barriers yang ada.6. Penggunaan parameter waktu dan jarak dalam
penentuan pusat fasilitas pelayanan baiknya disesuaikan dengan
aplikasi yang terapkan dalam analisis jaringan.
DAFTAR PUSTKA
Danoedoro, Projo. 2004. Sains Informasi Geografis : Dari
Perolehan dan Analisis Citra hingga Pemetaan dan Permodelan
Spasial. Yogyakarta : Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh
Fakultas Geografi UGM.Paryono, Petrus. 1994. Sistem Informasi
Geografis. Yogyakarta : Andi Offset Press.Prahasta, Edi. 2002.
Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : CV.
Informatika.Suharyadi, R dan Retnadi HJ. 1993. Mengolah Data
Spatial Dengan Sistem Informasi Geografis PC Arc/Info. Yogyakarta :
Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada.