1 HUBUNGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU DENGAN KEJADIAN STROKE
ISKEMIK ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Kedokteran Diajukan Oleh : Adni Miftah Khudin J 50010 0032 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 2 3 ABSTRAK
Hubungan Kadar Gula darah Sewaktu Dengan KejadianStroke Iskemik
Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta Adni Miftah Khudin, Ahmad
Muzayyin, Endang Widhiyastuti
LatarBelakang:Strokemerupakanmasalahneurologikprimeryangadadidunia,
sedangkanIndonesiamerupakannegaradenganjumlahpenderitastroketerbesardi
Asia.Rendahnyakesadaranakanfaktorrisikostroke,kurangdikenalinyagejala
stroke,belumoptimalnyapelayananstrokedanketaatanterhadapprogramterapi
untukpencegahanstrokeulangberkontribusiterhadappeningkatankejadianstroke
ulang. Hiperglikemia terjadi pada sekitar 60% pasien stroke akut
dan sekitar 12-53%
pasienstrokeakuttidakterdiagnosadiabetessebelumnya.DiabetesMelitus
meningkatkanresikosebesarduasampaitigakalilipatuntukterjadinyastroke,baik
stroke pertama maupun stroke ulang.
Tujuan:PenelitianinibertujuanUntukmengetahuiAdakahterdapathubungan
kadarguladarahsewaktudengankejadianstrokeiskemikulangdiRumahSakit
Umum Daerah Sukoharjo.
Metode:Penelitianinimerupakanpenelitianyangbersifatobservasionalanalitik,
dengan menggunakan cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Sukoharjo.
Hasil:AnalisisstatistikdiperolehnilaiRatioOdds(RO)=4,277(interval
kepercayaan95%)artinyapasienstrokedenganhipertensitidakterkontrol
mempunyaikemungkan4,277kaliuntukmengalamistrokeulang.UjiChi-Square
diperoleh nilai p sebesar = 0,008 dan Confidence Interval (CI) =
1,4- 13,1.
Kesimpulan:Terdapathubunganantarakadarguladarahsewaktudengankejadian
stroke iskemik ulang di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Kata
kunci : Stroke Iskemik, Hiperglikemi, Diabetes Mellitus 4 ABSTRACT
Relationship Between Glucose Blood with a RecurringStroke Ischemic
Incident in Sukoharjo General Hospital Faculty of Medicine of
Muhammadiyah University of Surakarta Adni Miftah Khudin, Ahmad
Muzayyin, Endang Widhiyastuti Background : Stroke is one of the
problem around the world, while Indonesia is the
biggestcontrywhichhasasuspectofstokeinAsia.Thelowfactorofawaness
towardtheriskofstroke,unidentifiedstepofstoke,thereisntoptimalforstoke
serviceandtheobedienceoftheprogramtopreventstrokeulangtowardincreasing
strokerecurrent.Hyperglycemiaoccureon60%ofstrokepatientand12%-53%
patient without diabetes infection. Diabetes mellitus increasing
the risk of stroke for 2 3 times, even first steps of stroke or
stroke recurrent.
Purpose:Purposeoftheresearchistoknowifthereisanycorrelationbetween
glucose blood and recurring stroke ischemicincident in Sukoharjo
General Hospital. Method: The research is an observational-analytic
one with cross-sectional approach conducted in Sukoharjo General
Hospital.
Results:StatisticalanalysisobtainedOddsRatio(RO)value=4,277(Confidence
Interval of 95%), it means that a stroke patient with hyperglycemia
has probability of 4,277 times of having a recurring stroke
ischemic. Chi-square test obtained p value = 0.008 and dan
Confidence Interval (CI) = 1,4- 13,1.
Conclusion:Thereisasignificantrelationshipbetweenglucosebloodwitha
recurring stroke ischemic incident in Sukoharjo General Hospital.
Key words : Stroke Ischemic, Hyperglycemia, Diabetes Mellitus 5
PENDAHULUAN
Strokeadalahgangguanfungsiotak,fokalmaupunglobal,yangtimbul
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam disebabkan kelainan
peredaran darah otak.
Strokemerupakan10%penyebabkematiandiseluruhduniadanpenyebabkeenam
darikecacatan(disability),tanpapenanggulangandanpencegahanyangtepatstroke
dapat menjadi penyebab keempat dari kecacatan pada tahun 2030
(Arofah, 2011).
Pasienyangterkenastrokememilikirisikoyangtinggiuntukmengalami
serangan stroke ulang. Serangan stroke ulang berkisar antara 30%43%
dalam waktu
5tahun.Kejadiansetelahseranganotaksepintas,20%pasienmengalamistroke
dalamwaktu90hari,dan50%diantaranyamengalamiseranganstrokeulangdalam
waktu 2472 jam (Erpinz, 2010).
Kenaikankadarguladarahyangterjadipada48jampertamapadapenderita
strokefaseakut,baikyangterdiagnosaDiabetesMelitus(DM)maupuntidak,
mempengaruhi angka mortalitas dan angka morbiditas penderita
(Gentile et al, 2006).
DiabetesMelitusmeningkatkanresikosebesarduasampaitigakalilipatuntuk
terjadinyastroke,baikstrokepertamamaupunstrokeulang.DMjugadilaporkan
sebagaifaktorindependentkematianpadapasienyangmenderitastroke(Hamidon,
2003). KasusstrokediRumahSakitUmumDaerahSukoharjopadatahun2013
menempatiurutan10besarpenyakityangmemilikiprevalensicukuptinggi.Tahun
2013 terdapat 255 kasus stroke dengan 167 stroke yang pertama dan
88 stroke ulang iskemik maupun hemoragik yang menjalani rawat inap
maupun rawat jalan (personal communication, September 12, 2013).
Hiperglikemiayang berperan pada proses jejas padaendotel pembuluh
darah
baiksecaramekanik,maupundenganpeningkatanstresoksidatif(Kamadaetal,
2007).Hiperglikemiayangmenyertaistrokefaseakutdapatmenambahkerusakan
6 otak akibat adanya disfungsi endothelial nitric oxide (eNOS),
sehingga menyebabkan
stresoksidatifdanvasokonstriksipembuluhdarahotak,sertaadanyaadhesileukosit
yangmenyebabkanpenyumbatanmikrovaskuler.Pengendaliankadarglukosadarah
yangketatberhubungandenganberkurangnyaangkakematianpadapasienstroke
yang keadaannya kritis (Garg et al, 2006). STROKE ISKEMIK ULANG
Stroke iskemik ulang adalah kambuhnya stroke iskemik atau susulan
serangan
strokeiskemikbagipenderitayangpernahmengalamistrokesebelumnyayang
ditegakkandengananamnesis,pemeriksaanneurologis,pemeriksaanfisikdan
pemeriksaanpenunjang.Strokeiskemikmerupakanstrokeyangtimbulakibat
trombosisatauembolisasiyangterjadidanmengenaipembuluhdarahotakyang
menyebabkanobstruksialirandarahotakyangmengenaisatuataulebihpembuluh
darah (Smith et al,
2001).MenurutTheWHOTaskForceonStrokeandotherCerebrovascular
Disorders(1988),faktorrisikostrokeyangdapatdimodifikasiadalahhipertensi,
diabetesmellitus,penyakitjantung,TIA,obesitas,hiperagregasitrombosit,
alcoholism,merokok,peningkatankadarlemakdarah,hiperurisemia,infeksi,faktor
genetik, dan aktivitas minimal. Faktor risikoyang tidak dapat
dimodifikasi termasuk usia, jenis kelamin, etnis, dan hereditas
(Gofir, 2009).
Pemeriksaanpenunjangdilakukanuntukmenegakkandiagnosisstrokedan
menentukanpengobatanyangtepatbagipenderitastroke.Pemeriksaanyangbisa
dilakukan meliputi : CT scan MRI Hitung darah rutin, termasuk
hitung trombosit 7 Glukosa darah EKG Elektrolit serum Tes fungsi
ginjal Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) (Gofir, 2009).
Strokeyangmerupakanpenyakityangmengenaisistemsaraf,memberikan cacat
tubuh yang berlangsung kronis dan tidak hanya terjadi pada
orang-orang berusia
lanjut,tetapijugapadausiapertengahan(Bustan,2007).Penderitastrokeyang
selamat,75%mengalamikecacatan.Strokedapatmempengaruhitidakhanyapada
fisik pasien, tetapi mental dan emosional atau kombinasi ketiganya.
Efekdari stroke tergantung ukuran dan lokasi lesi di otak. Beberapa
kecacatanyang diakibatkan oleh
strokediantaranyaparalisis,matirasa,gangguanbicaradangangguanpenglihatan
(Coffey et al,
2000).Risikokematiandalam30haripertamasetelahmengalamistrokeiskemik
adalahsebesar8%-20%.Angkainimeningkatpadastrokehemoragikyaituantara
30%-80%padaperdarahanintraserebraldan20%-50%padaperdarahan
subarakhnoid.Hal-halyangberpengaruhterhadaptingginyarisikokematian
diantaranya penurunan kesadaran, hiperglikemia dan usia yang lanjut
(Sacco, 2005).
Kondisistrokeulangbiasanyalebihparahdaristrokesebelumnyadandapat
terjadi kematian. Maka dari itu, perlu dilakukan pencegahan agar
tidak terjadi stroke
ulangdenganmengatursegalaaktivitasdangayahidup.Pencegahanyangdapat
dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi sesuai
dengan kondisi
tubuh.Penyakitkroniksepertihipertensi,diabetes,atrialfibrilasidanpenyakit
lainnyaperludikendalikan.Hindaristress,olahragateraturdankonsultasikedokter
juga perlu dilakukan (Hembing, 2004). 8 GULA DARAH SEWAKTU Gula
darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari
tanpa
memerhatikanwaktumakanterakhir(Widijanti,2006).Glukosadarahberasaldari
karbohidratdaribahanmakananyangdikonsumsisetiaphari.Disampingitujuga
diperoleh melalui proses glukoneogenesis dan glikogenolisis (Murray
et al, 2009).
Glukosadibentukdarisenyawa-senyawaglukogenikyangmengalami
glukoneogenesis. Senyawa ini dapat digolongkan kedalam 2 kategori :
Senyawayangmelibatkankonversinetolangsungmenjadiglukosatanpadaur
ulang yang bermakna, seperti beberapa asam amino serta propionat.
Senyawayangmerupakanprodukmetabolismeparsialglukosapadajaringan
tertentudanyangdiangkutkehatisertaginjaluntukdisintesiskembalimenjadi
glukosa.
Selainituprosesglikogenolisisjugamenjadisumberglukosadidalamdarah.
Glikogenolisisberartipemecahanglikogenyangdisimpanseluntukmenghasilkan
kembali glukosa di dalam sel (Murray et al, 2009).
Jenispemeriksaanguladarahterdiridariguladarahpuasa,guladarahpost
prandial dan gula darah sewaktu. Untuk gula darah puasa, pasien
harus berpuasa 6-12
jamsebelumdiambildarahnya.Setelahdiambildarahnya,penderitadimintamakan
makanansepertibiasadiamakan/minumglukosaper-oralseberat75grdanharus
dihabiskandalamwaktu15-20menit.Duajamkemudiandiambildarahnyauntuk
pemeriksaanglukosa2jampostprandial(PP).Sedangkanpemeriksaanguladarah
sewaktu dilakukan setiap saat tanpa perlu persiapan apapun
(Widijanti, 2006). 9 HUBUNGANKADARGULADARAHSEWAKTUDENGANSTROKE
ISKEMIK ULANG
Seseorangyangpernahterserangstrokemempunyaikecenderunganlebih besar
akan mengalami serangan stroke berulang, terutama bila faktor
risiko yang ada tidak ditanggulangi dengan baik. Pasien setelah
serangan stroke pertama memerlukan
kontrolterhadaptekanandarahdankadarguladarahagartidaktimbulstrokeyang
berulang (Bravata et al, 2003). Gangguan toleransi gula darah pada
penderita diabetes
maupunhiperglikemiapadanondiabetessetelahseranganstrokepertama,
memberikankontribusiuntukmemburuknyarisikopenyakitkardiovaskulardan
kecenderungan untuk stroke berulang (Ivey et al, 2007). Tingginya
kadargula darah
dapatmenimbulkankomplikasipembuluhdarah.Mikroangiopati(Gangguanmata,
ginjaldansyaraf)maupunmakroangiopati(strokedangangguanjantung).Jika
glukosadarahberlebih,glukosaakanberikandenganproteintermasukseldinding
pembuluhdarah.Ikatantersebutakanmenyebabkankerusakanstrukturdanfungsi
pembuluhdarah.Kerusakanataukomplikasiyangterjaditidakdapatdipulihkan
hanya dapat dapat dihentikan atau diperlambat prosesnya (Theresa,
2004).
Dalamkondisihiperglikemia,aktivitasProteinKinaseCdiselendotel
vaskularmeningkatakibatpeningkatansintesisdenovodaridiasilgliserol,yang
merupakansuaturegulatorProteinKinaseCdariglukosa.
PKCdiketahuimemiliki
pengaruhterhadapagregasitrombosit,permeabilitasvaskular,sintesisgrowthfactor
dan vasokonstriksi. Peningkatan permeabilitas vaskular akan
menyebabkan terjadinya
ekstravasasiplasma,sehinggaviskositasdarahintravaskularmeningkatdisertai
denganpeningkatanagregasitrombosityangsalingberinteraksimenyebabkan
terjadinyatrombosis.Selainitu,sintesisgrowthfactorakanmenyebabkan
peningkatanproliferasiselototpolosvaskulardanmatriksekstraselulertermasuk
jaringan fibrosa, sebagai akibatnya akan terjadi penebalan dinding
vaskular, ditambah
denganaktivasiendotelin-1yangmerupakanvasokonstriktorsehinggalumen
vaskular makin menyempit (Cipolla et al, 2011).10
Hiperglikemiadapatterjadipembentukanreactiveoxygenspeciesyangakan
menghambatpembentukannitritoxide.Penurunanpembentukannitritoxideakan
menyebabkanvasokonstriksipembuluhdarahdanpeyempitanlumenvaskuler
(Kanetoetal,2010).Denganpembentukanreactiveoxygenspeciesdanprotein
kinaseCmempengaruhipermeabilitasantarselendotel.Termasukendotelyang
melapisi pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah dapat dimasuki
oleh lipoprotein
berdensitasrendah(LDL)yangdikenalsebagaikolesterolburuk.LDLmudah
menempel pada pembuluh darah dan memicu aterosklerosis yang apabila
terjadi pada arteri carotis akan menimbulkan stroke. Pembuluh
darahyang menyempit mengakibatkan hipoksia jaringan, sehingga
oksigendalamselmenurun,fosforilasioksidatifakanmenghilangdanpembentukan
ATP menurun. Pengurangan ATP dalam sel akan mengakibatkan berbagai
gangguan
dalamsel,sepertigangguanpompaionnatriumyangtergantungdalamenergi
membran plasma dan gangguan metabolisme energi sel, serta membrane
sel menjadi permiabel terhadap ion kalsium (Ca). Kadar ion kalsium
dalam sel menjadi tinggi dan memacu pengeluaran glutamat oleh
neuron (Putro, 2004). METODE PENELITIAN
Penelitianinibersifatobservasionalanalitikdenganpendekatancrosssectional.PenelitianinidilakukandiUnitRawatInapRumahSakitUmumDaerahSukoharjopadabulanAgustus-Oktober2013.KriteriaInklusi:Pasienyang
terdiagnosis mengalami strokeulang, pasienyang memiliki data
laboratorium kadar
guladarahsewaktu,danpasienstrokelaki-lakidanperempuanyangberusia>45
tahun.KriteriaEksklusi:Pasienstrokedengandatalaboratoriumtidaklengkap,
pasiendenganriwayatTIA,danpasiendenganriwayatRIND.Pengambilansampeldalampenelitianinidilakukandenganpurposivesampling.
PenelitianinimenggunakanteknikanalisisujiChi-Square(X2)untukmengetahui
11
hubunganantarduavariable.Denganbataskemaknaanyangdipakai5%(0,05).
Menggunakan aplikasi SPSS 17. HASIL PENELITIAN
PenelitianinidilakukandiInstalasiRekamMedikRumahSakitUmum
DaerahSukoharjopadabulanSeptember2013sampaidenganbulanOktober2013.
SampelpenelitianadalahpasienyangdirawatdibangsalSyarafRSUDSukoharjo
serta menggunakan datarekam medis RSUD Sukoharjo tahun 2013.
Penelitian telah dilakukan terhadap 60 pasien yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Tabel 1. Distribusi Data Berdasarkan
Usia Usia (tahun) Stroke UlangJumlahPersentase Tidak Stroke Ulang
JumlahPersentase 46-55 56-65 66-75 76-85 826,7% 723,3% 1240,0%
310,0% 826,7% 620,0% 10 33,3% 620,0% Jumlah 30100%30 100%
Berdasarkantabel1diketahuibahwapenderitastrokeiskemikulangdengan
usia4655tahunsebanyak8pasien(26,7%),usia56-65tahunsebanyak7pasien
(23,3%), usia 66-75 tahun sebanyak 12 pasien (40%), dan usia 76-85
tahun sebanyak
3pasien(10%).Sedangkanpenderitayangtidakmengalamistrokeiskemikulang
denganusia46-55tahunsebanyak8pasien(26,7%),usia56-65tahunsebanyak6
12
pasien(20%),usia66-75tahunsebanyak10pasien(33,3%),danusia76-85tahun
sebanyak 6 pasien (20%). Tabel 2. Distribusi Data Berdasarkan Jenis
Kelamin Jenis Kelamin Stroke Ulang JumlahPersentase Tidak Stroke
UlangJumlahPersentase Laki laki Perempuan 1446,6% 1653,4% 16 53,4%
14 46,6% Jumlah 30100%34100%
Berdasarkantabel2diketahuibahwapenderitastrokeiskemikulangdengan
jeniskelaminlaki-lakisebanyak14pasien(46,7%),danjeniskelaminperempuan
sebanyak16pasien(53,3%).Sedangkanpenderitayangtidakmengalamistroke
iskemikulangdenganjeniskelaminlaki-lakisebanyak16pasien(53,3%),danjenis
kelamin perempuan 14 pasien (46,7%). Tabel 3. Distribusi Data
Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Stroke Ulang JumlahPersentase Tidak
Stroke UlangJumlahPersentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) Buruh
Wiraswasta Petani 1033,3% 413,3% 1136,7% 516,7% 826,7% 723,3% 13
43,3% 26,7% Jumlah 30100%30100% 13
Berdasarkantabel3diketahuibahwapenderitastrokeiskemikulangdengan
pekerjaanPNSsebanyak10pasien(33,3%),buruhsebanyak4pasien(13,3%),
wiraswastasebanyak11pasien(36,7%),danpetanisebanyak5pasien(16,7%).
Sedangkanpenderitayangtidakmengalamistrokeiskemikulangdenganpekerjaan
PNSsebanyak8pasien(26,7%),buruhsebanyak7pasien(23,3%),wiraswasta
sebanyak 13 pasien (43,3%), dan petani sebanyak 2 pasien (6,7%).
Tabel 4. Distribusi Data Berdasarkan Tekanan Darah Tekanan Darah
Stroke Ulang JumlahPersentase Tidak Stroke UlangJumlahPersentase
Tinggi Normal 1860,0% 12 30,0% 1653,4% 1446,6% Jumlah 30100%30100%
Berdasarkantabel4diketahuibahwapenderitastrokeiskemikulangdengan
tekanandarahtinggisebanyak18pasien(60,0%),dantekanandarahnormal
sebanyak12pasien(30,0%).Sedangkanpenderitayangtidakmengalamistroke
iskemik ulang dengan tekanan darah tinggi sebanyak 16 pasien
(53,4%), dan tekanan darah normal sebanyak 14 pasien (46,6%). 14
Tabel 5. Distribusi Data Berdasarkan Gula Darah Sewaktu GDS Stroke
Ulang JumlahPersentase Tidak Stroke UlangJumlahPersentase Tinggi
Normal 2376,7% 7 23,3% 1343,3% 1756,7% Jumlah 30100%30100%
Berdasarkantabel5diketahuibahwapenderitastrokeiskemikulangdengan
kadarguladarahsewaktutinggisebanyak23pasien(76,7%),dankadarguladarah
sewaktunormalsebanyak7pasien(23,3%).Sedangkanpenderitayangtidak
mengalami stroke iskemik ulang dengan kadar gula darah sewaktu
tinggi sebanyak 13 pasien (43,3%), dan kadar gula darah sewaktu
normal sebanyak 17 pasien (56,7%). PEMBAHASAN
Penelitianinidilakukandibagianrekammedisyangdiambilpadapasien
rawatinapdanrawatjalandariJanuaritahun2013sampaiJunitahun2013pada
bagiansarafdiRSUDSukoharjo.PenelitiandilakukanpadabulanSeptembertahun
2013sampaiOktobertahun2013,didapatkan30sampelpenderitayangtidak
mengalamistrokeulangdan30sampelpenderitayangmengalamistrokeiskemik
ulang.KasusstrokediRumahSakitUmumDaerahSukoharjopadatahun2013
menempatiurutan10besarpenyakityangmemilikiprevalensicukuptinggi.Tahun
2013 terdapat 255 kasus stroke dengan 167 stroke yang pertama dan
88 stroke ulang iskemik maupun hemoragik.
Tabel1memberikangambaranmengenaifrekuensidistribusipasien
berdasarkan usia, diketahui bahwa kejadian stroke terbanyak terjadi
pada usia 56 75 15
tahunsebesar35pasien(58,3%).Usiayangsemakintuajugaterjadipenurunan
elastisitas pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi kaku
dan mempercepat terbentuknya aterosklesoris yang pada akhirnya akan
mengganggu suplai darahyang
dituju.Sejalandenganpertambahanumur,daerahyangmengalamiaterosklerosis
akan semakin luas (Price et al, 2006).
Tabel2memberikangambaranmengenaifrekuensidistribusipasien
berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa kejadian stroke iskemik
ulang pada laki-laki sebanyak 14 pasien (46,4%) dan perempuan 16
pasien (53,6%). Berdasarkan data
penelitian,pasienstrokeiskemikulanglebihbanyakterjadipadajeniskelamin
perempuan.HasilinisesuaidenganpenelitainHeuschmann,dkk(2001)yang
menyatakandari583pasiendenganstrokeiskemikulanglebihbanyakterjadipada
perempuan sebanyak 331 pasien (57%) dengan umur rata-rata 73,3
tahun dan standar
deviasi12,6.Padaperempuandenganmenopausepadausialanjutakanterjadi
penurunanhormonestrogen.Hormonestrogensendiridapatmelindungipembuluh
darahdariaterosklerosis,sehinggapadakeadaanmenopausetidakadaproteksi
terhadap proses ateroskelerosis (Gofir,
2009).Tabel3memberikangambaranmengenaifrekuensidistribusipasien
berdasarkanpekerjaan,diketahuibahwakejadianstrokeiskemikulangyangbekerja
sebagaiPNSsebanyak10pasien(33,3%),buruhsebanyak4pasien(13,3%),
wiraswastasebanyak11pasien(36,7%),danpetanisebanyak5pasien(16,7%).
Aktivitasfisikmemberikansuatuefekmenguntungkanuntukmengendalikanfaktor
risiko stroke. Aktivitas fisik pada orang yang bekerja di dalam
ruangan seperti orang
yangbekerjadikantorcenderungmemilikiaktivitasfisikyangsedikit.Dalam
penelitian yang dilakukan Folsom, dkk (2003) menunjukkan aktivitas
fisik yang lebih
banyakdapatmenurunkanrisiko20%padakejadianstrokepadalaki-lakimaupun
wanita.Aktivitasfisikcenderungmenurunkantekanandarah,meningkatkan
vasodilatasi,meningkatkantoleransiglukosa,menurunkanberatbadandan
mempromosikankesehatanjantung.Aktivitasfisikdalamkadarsedangatausangat
16
aktifmemilikirisikolebihrendahdarikejadianstrokedankematianpadapenyakit
vaskuler daripada orang dengan tingkat aktifitas rendah (Stampfer
et al, 2000).
Tabel4memberikangambaranmengenaifrekuensidistribusipasien
berdasarkantekanandarah,diketahuibahwakejadianstrokestrokeiskemikulang
dengan tekanan darah tinggi sebanyak 18 pasien (60,0%), dan tekanan
darah normal
sebanyak12pasien(30,0%).Padahipertensidapatterjadiperubahanpatologikpada
pembuluhdarahotak,
perubahaniniakanmenggangguperfusidarahkeotak,yang pada gilirannya
akan menimbulkan kelainan pada jaringan otak. Hilangnya perfusi ke
otakdalambeberapadetiksampaimenitmenyebabkanterjadinyacascadeiskemik
yangmenyebabkangambaranpusatsentralareainfark
irreversibleyangdikelilingi
areapenumbra(potensialreversibel).Saatadagangguanalirandarahkeotak
otomatisotakakankekuranganasupanO2danglukosauntukprosesfosforilasi
oksidatif.Terjadilahprosesoksidasianaerobyangmenghasilkanasamlaktat.
Otak
mengalamiasidosis,akibatnyaterjadidenaturasiprotein,influksCa2+,udem
glial, dan terjadi produksi radikal bebas (Japardi, 2005).
Tabel5memberikangambaranmengenaifrekuensidistribusipasien
berdasarkanguladarahsewaktu,diketahuibahwakejadianstrokestrokeiskemik
ulangdenganguladarahsewaktutinggiadalah23pasien(38,3%).Halinisesuai
dengan yang dikemukakan Tugasworo (2002) yang menyatakan tingginya
kadar gula
darahdalamtubuhsecarapatologisberperandalampeningkatankonsentrasi
glikoprotein,yangmerupakanpencetusataufaktorrisikodaribeberapapenyakit
vaskuler.Selainitu,adanyaperubahanproduksiprotasiklindanpenurunanaktivitas
plasminogendalampembuluhdarahdapatmerangsangterjadinyatrombus.Diabetes
mellitusakanmempercepatterjadinyaaterosklerosispembuluhdarahkecilmaupun
besardiseluruhtubuhtermasukdiotak,yangmerupakansalahsatuorgansasaran
diabetesmellitus.Kadarglukosadarahyangtinggipadasaatstrokeakan
memperbesarkemungkinanmeluasnyaareainfarkkarenaterbentuknyaasamlaktat
akibat metabolisme glukosa secara anaerobik yang merusak jaringan
otak (Cipolla et al, 2011). Adanya pengaruh antara diabetes
mellitus dengan kejadian stroke berulang 17
jugadibuktikanolehbeberapapenelitiansebelumnya.Penelitianhasilstudikohort
yangdilakukanolehHankey,dkkmenunjukkanbahwapasiendengandiabetes
mellituspadasaatstrokepertamamempunyairisiko2,1kalilebihtinggiuntuk
terjadinyastrokeberulangdibandingkandenganpasienstrokeyangtidakmenderita
diabetes mellitus.Berdasarkan analisis data sampel dengan uji Chi
Square seperti yang terdapat pada tabel 3, nilai X2 = 6,944 dengan
taraf signifikasi 5% disimpulkan ada hubungan
yangbermaknaantarahiperglikemidenganterjadinyastrokeiskemikulang.
Sedangkanuntukmengetahuikekuatanhubungankeduavariabeltersebutdihitung
nilaiOddsRatiodandidapatkannilaiOR(OddsRatio)untukstrokeiskemikulang
sebesar4,297(CI95%=1,41313,068)menandakanbahwaterdapathubungan
antarakadarguladarahsewaktudenganterjadinyastrokeiskemikulang,kadargula
darah sewaktu meningkatkan risiko untuk terjadinya stroke iskemik
ulang. Penderita
strokeyangmempunyaikadarguladarahsewaktuyangtinggimempunyairisiko
untukmengalamistrokeiskemikulangsebesar4kalilipatdibandingkandengan
penderita stroke yang memiliki kadar gula darah sewaktu normal.
Penelitian ini masih memiliki kelemahan antara lain tidak dilakukan
follow up terhadap faktor risiko karena hanya dilakukan dalam
sewaktu dengan mengambil data
darifaktorrisikodanefekdalamsatuwaktu.Penggunaandesaincrosssectional
dipengaruhiolehketerbatasanwaktudalammelakukanpenelitian.Desaincross
sectionaltidakdapatmenganalisishubungansebabakibat(kausal)yangkuatantara
paparandenganpenyakit(masalahkesehatan)karenapenilaianhubungandilakukan
satuwaktu,sementaravaliditaspenilaianhubungankausalpadadasarnya
memerlukanarahwaktuyangjelas(paparanharusmendahuluipenyakit).Penilaian
hubungankausalinipalingbaikdilakukandengandesainkohort.Kelemahanlain
penelitianiniadalahpadasumberdatayangberupadatasekunder,tanpa
menggunakankuesioner,termasukdalampenentuanstatusstrokeulang.Pada
penelitian ini juga terdapat variabel luar lain yang tidak
dikontrol dalam analisis data
sepertikadarkolesterol,hipertensi,kelainanjantung,keteraturanberobat,serta
18
tingkatstres.Rumahsakityangdijadikantempatpenelitianmerupakanrumahsakit
daerahyangbelummewakilipasienbeberapakota,sehinggacakupanpenelitian
masih sempit. KESIMPULAN Hiperglikemi sering dijumpai pada
penderita stroke, baik pada stroke pertama maupun pada penderita
stroke ulang. Secara statistik terdapat hubungan antara kadar
guladarahsewaktudengankejadianstrokeiskemikulang,penderitadengankadar
guladarahsewaktutinggimempunyairisikountukterjadistrokeiskemikulang
sebesar 1,413 sampai 13,068 kali. SARAN
Perludilakukanpenelitianlebihlanjutdenganjumlahsampelyanglebih
besar,lokasicakupanpenelitianyanglebihluasdananalisisterhadapvariabelluar
sehingga memperkuat kesimpulan serta memperkecil bias dalam
penelitian ini. Perlu
dilakukanpemeriksaansecarateraturdanpenatalaksanaanhiperglikemipada
penderitayangpernahmengalamistrokeagartidaktimbul
terjadinyastrokeiskemik
ulang.Perluperhatiandaripemerintahuntukmeningkatkankualitaspelayananan
kesehatan agar kejadian stroke iskemik ulang bisa menurun. 19
DAFTAR PUSTAKA
AdamsH.P.,etal.,2003.GuidlinesforTheEarlyManagementofPatientswith
Ischemic.JournalofTheAmericanHeartAssociation.34:1056-83 Available
from: http://stroke.ahajournals.org/content/34/4/1056.full
Arofah,A.N.,2011.PenatalaksanaanStrokeTrombotik:PeluangPeningkatan
PrognosisPasien.Vol.7No.14Available
from:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/1088/1170_umm_scientific_journal.pdf
Bravata, D.M., Kim, N., Concato, J., Brass,L.M., 2003.
Hyperglycaemiain Patients
withAcuteIschaemicStroke:HowOftenDoWeScreenforUndiagnosed
Diabetes?.QJMed.96:491-7.Availablefrom:
http://qjmed.oxfordjournals.org/cgi/content/full/96/7/491 Cipolla,
M.J., Huang, Q., Sweet, J.G., 2011. Inhibition of Protein Kinase C
Reverses
IncreasedBloodBrainBarrierPermeabilityDuringHyperglycemicStroke
andPreventsEdemaFormationInVivo.JournalofTheAmericanHeart
Association.42:3252-7Availablefrom:
http://stroke.ahajournals.org/content/42/11/3252.full?sid=e7f3b82b-3e63-46c8-a92b-291cb6992cdd
Ganong, W.F., 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 2nd ed. Jakarta
: EGC
Ivey,F.M.,Ryan,A.S.,Macko,C.E.H.,Goldberg,A.P.,Macko,R.F.,2007.
DisabledStrokeSurvivors:APreliminaryReportTreadmillAerobic
TrainingImprovesGlucoseToleranceandIndicesofInsulinSensitivity.
JournalofTheAmericanHeartAssociation.38:2752-8Availablefrom:
http://stroke.ahajournals.org/content/38/10/2752.full
Kamada,H.,Yu,F.,Nito,C.,Chan,P.H.,2007.InfluenceofHyperglycemiaon
OxidativeStressandMatrixMetalloproteinase-9ActivationAfterFocal
CerebralIschemia/ReperfusioninRats.JournalofTheAmericanHeart
Association.38:1044-9Availablefrom:
http://stroke.ahajournals.org/content/38/3/1044.full?sid=3cbd42a1-a6c3-4a3a-814b-c27f5a694cc6
20
Lumbantobing,S.M.,2002.Stroke:BencanaPeredaranDarahdiOtak.Jakarta:
Balai Penerbit FKUI pp 1-33
Murray,R.K.,Granner,D.K.,Mayes,P.A.,Rodwell,V.W.,2009.BiokimiaHarper.
27th ed. Jakarta : EGC pp 119-79
PERDOSSI.,2007.GuidelineStroke.KelompokStudiStrokePerhimpunanDokter
Spesialis Saraf Indonesia pp 26-46 Price, S.A, Wilson,L.M., 2006.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. 6th
ed. Jakarta : EGC pp 1105-32
Putro,Y.H.,2004.HubunganAntaraKerusakanOtakpadaStrokeAkutdengan
Peningkatan Creatine Phosphokinase. Universitas Diponegoro. Thesis
Ris.,2008.Peradangan(Juga)FaktorPenyebabStroke.
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=154 (diakses 6 April 2013)
RisetKesehatanDasar(RISKESDAS)Indonesia,2007.DepartemenKesehatan
Republik Indonesia.Ronald, A.S., Richard, A.S., 2004.,Tinjauan
Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 11th ed. Jakarta : EGC pp
286-91
Sacco,R.L.,2005.Pathogenesis,Classification,andEpidemiologyof
CerebrovascularDiseaseinMerritt`sNeurology.Rowland,L.P.,11thed.
Chapter 36.
Safitri,F.N.,2012.RisikoStrokeBerulangdanHubungannyaPengetahuandan
Sikap Keluarga. Universitas Padjajaran. Thesis
Setyopranoto,I.,2011.Stroke:GejaladanPenatalaksanaan.,CDK185/Vol.38no.4
Availablefrom:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_05_185Strokegejalapenatalaksanaan.pdf
Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :
EGC pp 591-608 Smith, W.S., Hauser, S.L., Easton, J.D., 2001.
Cerebrovascular Dissease. New York: McGraw-Hill pp 1269-77 21
Soegondo,S.,Soewondo,P.,Subekti,I.,2005.PenatalaksanaanDiabetesMellitus
Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Taufiqqurahman,M.A.,2003.MetodelogiPenelitianKedokterandanKesehatan.
Klaten : CSGF pp 19-65
Theresa,C.T.O.,2004.OlahragadanDiabetesMelitusAvailablefrom:http://www.dexamedica.com/test/htdoes/dexamedica/article_files/oladm.pdf
(diakses 16 April 2013)
Tugasworo,D.,2002.PrevensiSekunderStrokedalamManagementofPostStroke,
Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIXNeurology-update,Semarang:
Badan Penerbit UNDIP
WHO,2008.The10leadingcausesofdeathbybroadincomegroup(2008)
Avaliable from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/