Top Banner
i Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG DEVELOPMENTAL CARE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DAN PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABDULLAH 20100320161 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014
21

Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

Dec 31, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

i

Naskah Publikasi

SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG DEVELOPMENTAL CARE DI

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DAN

PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABDULLAH

20100320161

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

Page 2: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

ii

Naskah Publikasi

Page 3: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

iii

Page 4: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

iv

Sikap Perawat Anak Tentang Developmental Care di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dan PKU Muhammadiyah Bantul

Children's Attitudes About Developmental care nurse at PKU Muhammadiyah

Hospital in Yogyakarta

Abdullah1, Rakhmah

2

Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

UMY1, Staf Pengajar PSIK FKIK UMY

2

Korespondensi:

Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, Indonesia.

Telepon: 085729432400

Email : [email protected]

ABSTRAK

Developmental care merupakan upaya modifikasi lingkungan dan

berespon terhadap perubahan perilaku yang bertujuan untuk meminimalisasi efek

jangka pendek dan jangka panjang baik fisik, psikologis, maupun emosional

akibat pengalaman di rumah sakit. Tingkah laku bayi memberikan makna

komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi

terhadap lingkungan secara sistematis dan menyesuaikan kegiatan perawatan

apabila terlihat tanda-tanda stress. Serta untuk Mengetahui sikap developmental

care perawat di ruang perawatan bayi.

Penelitian ini merupakan penelitian non experiment dengan desain

deskriptif memiliki 32 responden yang merupakan perawat tetap yang bekerja di

bangsal anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta unit 1 dan RS PKU Muhammadiyah unit II. Dengan menggunakan 2

buah instrument yang terdiri dari kuisioner dan checklist observasi.

Hasil penelitian yang dilakukan dari bulan April hingga Juni 2014 ini

ditemukan sikap perawat terhadap developmental care dengan prosentase sebesar

(25%) terdiri dari 8 responden dikategorikan memiliki sikap mendukung, kurang

mendukung sebesar (59,4%) yang terdiri dari 19 responden dan tidak mendukung

(15,6%) yang terdiri dari 5 responden.

Berdasarkan hasil di atas maka disarankan perawat dapat meningkatkan

tindakan keperawatan dalam merawat bayi baru lahir sehingga dapat

meningkatkan kualitas asuhan keperawatan serta pertumbuhan dan perkembangan

anak dimasa yang akan datang.

Kata Kunci: sikap, developmental care

Page 5: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

v

Abdullah. (2014). Nurses Attitudes About Developmental Child Care Hospital

PKU Muhammadiyah Yogyakarta and Bantul

Supervisor:

Rahmah, M. Kep., Ns., Sp. Kep. An

.

ABSTRACT

Developmental care is an attempt to respond to environmental

modifications and behavioral changes that aim to minimize the effects of short-

term and long-term physical, psychological, or emotional result of experience in

the hospital. Baby behavior gives meaning communication, the professionals

should always review the baby's response to the environment in a systematic and

adjust maintenance activities when visible signs of stress.

This research was non-experimental descriptive design has 32 respondents

who are still a nurse who worked in the pediatric ward RS PKU Muhammadiyah

Bantul, Yogyakarta PKU Muhammadiyah Hospital unit 1 and unit II RS PKU

Muhammadiyah. By using 2 instrument consisting of a questionnaire and

observation checklist.

Results of research conducted from April to June 2014 found attitudes

towards developmental care nurse with a percentage of (25%) consists of 8

respondents categorized as being supportive, less supportive of (59.4%) consisting

of 19 respondents and does not support (15.6%) consisting of 5 respondents. .

Based on the above results, it is suggested nurses can improve nursing

actions in the care of newborn infants in order to improve the quality of nursing

care as well as the growth and development of children in the future.

Keywords: attitudes, developmental care

Page 6: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

1

A. PENDAHULUAN

Developmental care merupakan perawatan yang dilakukan pada

bayi khususnya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi

yang dirawat di rumah sakit.1

Developmental Care didasarkan pada teori

bahwa otak bayi akan berkembang hingga bayi lahir dan akan terus

berlanjut hingga usia 3 tahun. Perubahan otak janin terjadi pada minggu-

minggu terakhir kehamilan. Perkembangan alami otak bayi in utero

terhenti ketika bayi lahir premature. Perkembangan otak akan terganggu

ketika seorang bayi lahir premature. Pertumbuhan otak tidak hanya

tergantung pada faktor endogen saja tetapi juga dipengaruhi input sensori

dan pengalaman. Perawatan harus dapat memfasilitasi perkembangan otak

bayi untuk tetap mengalami sinaptogenesis, apoptisis, dan mielinisasi juga

perkembangan area korteks abu-abu.2

Tingkah laku bayi memberikan makna komunikasi, maka tenaga

professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan secara

sistematis dan menyesuaikan kegiatan perawatan apabila terlihat tanda-

tanda stress. Pemberian sensori yang tepat ditambah gangguan yang

minimal serta perawatan yang tergantung pada isyarat bayi memberikan

hasil medis dan perkembangan memuaskan. Apabila pemberi perawatan

tidak memperhatikan aspek perkembangan otak bayi maka akan terjadi

deficit neuropsychological antara lain kesulitan bicara dan bahasa,

keterlambatan motorik halus dan kasar, deficit perhatian serta masalah-

masalah sosioemosional dan hubungan interpersona. Ada dua dampak dari

penerapan developmental care di rumah sakit yaitu manfaat jangka

panjang dan manfaat jangka pendek. beberapa dampak jangka pendek

developmental care antara lain: dapat menurunkan angka kejadian

penyakit, menurunkan lama rawat, dan menurunkan biaya perawatan. Pada

penelitian ludwig, steichen, khoury, & krieg (2008) menunjukan bahwa

developmental care dapat mempercepat kenaikan berat badan pada bayi

prematur dan mempercepat kepulangan pasien. Penelitian lain menunjukan

Page 7: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

2

bahwa developmental care dapat meningkatkan kualitas tidur pada bayi.3

Kualitas tidur yang cukup pada neonatus akan menghemat energi yang

dapat digunakan untuk pertumbuhan bayi.

Perawatan perkembangan berakar pada prinsip – prinsip ilmu

keperawatan sebagaimana digariskan oleh Florence Nightingale ( 1860 )

menunjukkan tanggung jawab perawat dalam menciptakan dan utama

yang memuat lingkungan yang kondusif untuk proses penyembuhan

pasien.4

Pelaksanaan developmental care sangat penting dilakukan untuk

memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama bayi dengan

risiko tinggi dan mencegah dampak jangka pendek dan jangka panjang

akibat proses perawatan di ruang intensif dan akibat berbagai

penyimpangan kondisi fisiologis bayi risiko tinggi. Namun, pada

praktiknya, prinsip developmental care ini pada sebagian besar pelayanan

kesehatan yang merawat neonatus dan bayi masih belum diterapkan akibat

belum terpaparnya praktisi kesehatan, termasuk perawat mengenai

pentingnya developmental care dalam pengelolaan bayi prematur dan

berat badan lahir rendah serta masih kurangnya sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh berbagai instansi dalam penerapan developmental care pada

bayi. Strategi perawatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan

fungsi-fungsi fisiologis, pertumbuhan dan perkembangan pada bayi risiko

tinggi adalah dengan prinsip developmental care atau asuhan

perkembangan. Developmental care merupakan asuhan yang memfasilitasi

perkembangan bayi melalui pengelolaan lingkungan perawatan dan

observasi perilaku bayi sehingga bayi mendapatkan stimulus lingkungan

yang adekuat. Stimulus lingkungan yang adekuat menyebabkan terjadinya

peningkatan stabilisasi fisiologis tubuh dan penurunan stres.

Namun masih sedikit sekali Rumah Sakit yang telah melaksanakan

developmental care pada bayi baru lahir. Hal tersebut disebabkan belum

tersosialisasinya developmental care dengan baik, sehingga masih banyak

Page 8: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

3

sikap perawat yang belum menyadari pentingnya developmental care

dalam perawatan bayi baru lahir.

A. METODE

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian

yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek

yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek

yang diteliti secara obyektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan deskriptif observasi yang dilakukan di 3 rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta di DIY, yaitu PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, PKU Muhammadiyah Unit 2 dan PKU Muhammadiyah

Bantul. Penelitian deskriptif non eksperiment ini akan mendeskripsikan

atau memaparkan peristiwa pada saat penelitian berlangsung (Nursalam,

2011). Penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang sikap perawat anak

tentang developmental care di rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta dan Bantul.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Subyek dalam penelitian ini adalah sikap perawat terhadap

Developmental care di Bangsal anak rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta dan Bantul yang berjumlah 32 perawat yang berstatus tetap.

Adapun karakteristik perawat berdasarkan usia, lama kerja di rumah sakit,

lama kerja di bangsal anak, pendidikan dan jenis kelamin.

Page 9: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

4

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan di Unit Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul,

Yogyakarta unit I dan Yogyakarta unit II (April – Juni 2014, n = 32)

Karakteristik Responden Frekuensi (n%)

Jenis kelamin

Perempuan

Laki-laki

Tingkat pendidikan

DIII

SI

32 (100%)

0 (0%)

29 (90,6%)

3 (9,4%)

Sumber Data : Primer

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Lama Kerja

dan Jam Kerja di unit anak RS PKU Muhammadiyah Bantul,

Yogyakarta unit I dan Yogyakarta unit II (April – Juni 2014, n = 32)

Karakteristik Responden Mean (min – max)

Usia

Lama Kerja Rumah Sakit

Lama Kerja di Bangsal Anak

35 (25 – 48)

8,31(1-19)

9,03 (1 – 19)

Sumber Data : Primer

Responden yang menjadi sasaran penelitian adalah perawat tetap

yang bekerja di unit anak di ketiga rumah sakit. Karakteristik perawat yang

digunakan dalam penelitian terdiri dari: jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia,

lama kerja di bangsal anak, lama kerja di rumah sakit, .

Berdasarkan tabel 4.1 Dari hasil penelitian jumlah perawat tetap yang

bekerja di tiga Rumah Sakit PKU Muhammadiyah di Yogyakarta yaitu 32

responden, dan rata –rata responden berusia 33 tahun dengan rata – rata

responden telah bekerja dirumah sakit selama 8,31 tahun, dan rata-rata lama

bekerja di bangsal anak selama 9,03 tahun.

Page 10: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

5

Tabel 4.2 menunjukan dari hasil penelitian jumlah perawat tetap yang

bekerja di tiga Rumah Sakit PKU Muhammadiyah di Yogyakarta yaitu 32

responden, dan rata –rata responden yang didominasi oleh perawat dengan latar

belakang D III 29 orang (90,6%), S1 3 orang (9,4%) dan dengan keseluruhan

responden berjenis kelamin perempuan 32 orang (100%).

2. Sikap perawat terhadap Developmental care

a. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kriteria Hasil Sikap Perawat tentang

Developmental Care di Bangsal Anak PKU Muhammadiyah Bantul,

Yogyakarta unit 1 dan Yogyakarta unit 2

Pernyataan Sangat

setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Prinsip Memfasilitasi Tidur

1) Saya merasa asuhan perkembangan

akan menambah kerja saya.

7 (21,87%) 6 (18,75%) 17 (53,12%) 2 (6,25%)

2) Menggunakan asuhan

perkembangan merupakan hal yang

positif untuk perkembangan

kemampuan saya dalam merawat

bayi

16 (59,37%) 13 (40,62%) 3 (9,37%)

3) Saya akan menerapkan asuhan

perkembangan.

13 (40,63%) 19 (59,37%)

Prinsip Manajemen stress dan nyeri

4) Saya merasa dengan melakukan

asuhan perkembangan dapat

meningkatkan asuhan keperawatan

pada bayi.

21 (65,62%) 11 (34,37%)

5) Melakukan asuhan perkembangan

memiliki kepuasan tersendiri buat

saya dalam merawat bayi.

15 (46,87%) 17 (53,13%)

6) Saya merasa melakukan asuhan

perkembangan di ruang perawatan

bayi akan membuat dokter/petugas

kesehatan lain kurang mendukung

saya

29 (90,63%) 3 (9,37%)

7) Dalam penerapan asuhan

perkembangan di ruang perawatan

bayi akan cukup sulit jika kondisi

klien dalam keadaan kritis.

2 (6,25%) 17 (53,12%) 4 (12,5%) 9 (28,12%)

Page 11: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

6

Tabel Lanjutan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kriteria Hasil Sikap Perawat tentang

Developmental Care di Bangsal Anak PKU Muhammadiyah Bantul,

Yogyakarta unit 1 dan Yogyakarta unit 2

Pernyataan Sangat

setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Prinsip Lingkungan Terapeutik

8) Memberikan Asuhan keperawatan

dengan memperhatikan aspek

perkembangan merupakan hal yang

menyenangkan.

19 (59,37%) 13 (40,63%)

9) Saya merasa kurang berminat

dengan asuhan perkembangan

30 (93,75%) 2 (6,25%)

Prinsip Minimal Handling

10) Saya merasa asuhan perkembangan

bukan hal yang prioritas untuk bayi

yang dirawat di ruang perawatan

bayi.

1 (3,12%) 6 (18,75%) 21 (65,62%) 4 (12,5%)

11) Saya merasa asuhan perkembangan

merupakan tindakan yang menyita

waktu cukup banya.

30 (93,75%) 2 (6,25%)

Prinsip Pemberian Posisi

12) Saya merasa cukup mampu untuk

menerapkan asuhan perkembangan.

13 (40,63%) 19 (59,37%)

13) Saya merasa menggunakan

pendekatan asuhan perkembangan

tidak akan memperbaiki pelayanan

asuhan keperawatan,

2 (6,25%) 22 (65,62%) 4 (12,5%)

Prinsip Family Center Care

14) Saya merasa dalam perawatan yang

dilakukan diruang perawatan bayi

saat ini cukup tanpa asuhan

perkembangan.

3 (9,37%) 10 (31,25%) 19 (59,37%)

15) Saya merasa asuhan perkembangan

kurang bermanfaat baik untuk

orang tua maupun bayi yang

dirawat diruang perawatan bayi.

2 (6,25%) 27 (84,37%) 3 (9,38%)

Page 12: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

7

Berdasarkan tabel distribusi jawaban hasil pengisian kuesioner sikap (tabel

4.3), dari 15 pernyataan dalam kuesioner sebesar 65.62% menyatakan sikap

sangat setuju untuk menerapkan adanya prinsip developmental care dengan

pernyataan dengan melakukan asuhan perkembangan dapat meningkatkan

asuhan keperawatan pada bayi. Data yang telah terkumpul sebanyak 32

kuesioner yang telah yang terisi kemudian dianalisis dengan hasil dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kriteria Hasil Sikap Perawat tentang

developmental care di bangsal anak PKU Muhammadiyah di Yogyakarta

(April-Juni; n=32).

SumberData :Primer

Pada 4.4 di dapatkan sikap perawat tentang developmental care di Rumah

sakit PKU Muhammadiyah di Yogyakarta paling banyak dengan kategori

kurang mendukung sebanyak 19 orang (59,4%), dari 32 orang (100%)

b. Sikap perawat terhadap Developmental care berdasarkan observasi

Pada table 4.5 dapat dilihat gambaran hasil observasi sikap perawat

tentang developmental care di Bangsal Anak PKU Muhammadiyah Bantul

dan PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Sikap Frekuensi (n%)

Tidak mendukung

Kurang mendukung

Mendukung

Total

5 (15,6%)

19(59,4%)

8(25%)

32(100%)

Page 13: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

8

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Observasi Sikap Perawat Anak Terhadap

Developmental care di Unit Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul,

Yogyakarta Unit I, Yogyakarta Unit II (April – Juni 2014).

CHECKLIST OBSERVASI Observasi 1 Observasi 2

Ya Tidak Ya Tidak

Prinsip memfasilitasi tidur

Perawat menutup bagian atas inkubator

dengan kain penutup atau selimut.

24 (75 %) 8 (25%) 23(71,87%) 9 (28,13%)

Prinsip Manajemen Stress dan nyeri

Perawat menutup inkubator dengan pelan.

22 (68,75%) 10 (31,25) 20 (62,5%) 12 (37,5)

Perawat menyentuh bayinya dengan

perlahan saat berinteraksi dengan bayi

21 (65,62%) 11(34,38%) 19(59,37%) 13(40,63%)

Prinsip Lingkungan Terapeutik

Perawat mengumpulkan beberapa

tindakan yang memungkinkan dalam satu

waktu atau memegang bayi setiap 2-3 jam.

11 (34,37%) 21 (65,63) 15(46,87%) 17(53,13%)

Perawat berbicara dengan suara yang

terapeutik saat berinteraksi dengan orang

lain saat di ruang bayi.

11 (34,37%) 21(65,63%) 5(12,5%) 28 (87,5%)

Perawat mengajak komunikasi terapeutik

pada saat berinteraksi dengan bayi.

4 (12,5%) 28 (87,5%) 5 (15,62%) 28(84,38%)

Minimal Handling

Perawat memperbaiki kembali posisi

nesting setalah memegang atau

menyentuh bayi

20 (62,5%) 12 (37,5%) 19(59,37%) 13 (40,63)

Perawat menutup korden di ruang

perawatan bayi.

22 (68,75%) 10(31,25%) 24(75%) 8(25%)

Perawat meminimalisasi suara keributan

di ruang perawatan bayi

30(93,75%) 2 (6,25%) 24(75%) 8(25%)

Sumber Data Primer

Page 14: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

9

Tabel lanjutan

Distribusi Hasil Observasi Sikap Perawat Anak Terhadap Developmental

care di Unit Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta Unit I,

Yogyakarta Unit II (April – Juni 2014).

CHECKLIST OBSERVASI Observasi 1 Observasi 2

Ya Tidak Ya Tidak

Pemberian Posisi

Perawat melakukan pergantian posisi bayi

setiap 3 jam sekali.

8 (25%) 24 (75%) 9 (28,12%) 23(71,88%)

Family Center Care

Perawat memberikan motivasi kepada

orang tua bayi agar selalu menjaga

bayinya.

8 (25%) 24 (75%) 11(34,37%) 21(65,63%)

Perawat memberikan kesempatan kepada

ibu orang tua bayi untuk memberikan ASI

kepada bayinya.

18 (56,25%) 14(43,75%) 21(65,62%) 11(34,38%)

Sumber Data Primer

Tabel 4.5 Merupakan data hasil observasi yang dilakukan selama dua kali

pengamatan. Diperoleh sebesar 100% pada observasi I dan II responden

menunjukkan sikap mendukung melakukan meminimalisasi suara keributan di

ruang perawatan bayi sebesar 93,75%, namun terjadi penurunan terjadi

penurunan 75% pada observasi yang ke II. Ditemukan pula sebesar 75% pada

observasi I responden melakukan tindakan menutup bagian atas inkubator

dngan kain penutup atau selimut, pada observasi ke II menjadi 71,87%.

Page 15: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

10

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian ini akan memaparkan hasil penelitian

dari sikap perawat anak terhadap developmental care di 3 rumah sakit, yaitu

Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta unit 1 dan unit 2. Dibahas juga berbagai

karakteristik responden yang telah di temukan, terdiri dari usia, jenis kelamin,

lama kerja.

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

Dapat dilihat dari table 4.1 keseluruhan responden berjumlah 32

dalam penelitian berjenis kelamin perempuan. tidak ditemukan responden

yang berjenis kelamin laki-laki 0%. Temuan yang demikian di karenakan

oleh dunia keperawatan yang identik dengan ibu ataupun wanita lebih dikenal

mother instinct. Naluri keibuan yang dimiliki seorang perempuan merupakan

suatu hal yang alami perempuan lebih mengerti sifat anak dibandingkan laki-

laki.Angka kelulusan perawat dari perguruan tinggi ataupun dari sekolah

tingggi kesehatan mencetak lulusan perawat perempuan lebih tinggi

jumlahnya. Penelitian yang dilakukan Kusumawati (2011) menjelaskan

bahwa individu berdasarkan jenis kelamintidak menjamin kemampuan

mereka dalam bekerja. Perawat laki-laki atau perempuan akan memiliki

peluang yang sama dalam melakukan sebuah pekerjaan. Tetapi, adanya factor

Page 16: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

11

pendidikan yang akan mempengaruhi sikap, komitmen, kompetensi dan

perilaku mereka dalam mengaplikasikan sebuah prosedur. Sehingga hasil

yang dicapai akan berbeda dengan harapan yang telah ditentukan.

b. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan responden dalam penelitian didominasi oleh

DIII dengan prosentase (90,6%) yakni sebanyak 29 dari 32 jumlah

keseluruhan sample. jumlah paling sedikit dari sample yaitu dengan lulusan sI

sebanyak 3 orang dengan prosentase 9,4%.Pengembangan pendidikan pada

profesi keperawatan diperlukan untuk menghadapi permasalahan pelayanan

kesehatan yang semakin kompleks sehingga tingkat pendidikan perawat yang

ada di rumah sakit minimal D111 keperawatan dan diharapkan dapat

melanjutkan ke jenjang s1 keperawatan .5 Rendahnya dasar pendidikan

profesi dan belum dilaksanakan pendidikan keperawatan secara professional,

menyebabkan perawat lebih cenderung melaksanakan perannya secara tidak

sesuai dan lebih cenderung menunggu perintah. Selain itu lebih banyak

perawat yang memilih menolak perubahan atau sesuatu yang baru dalam

melaksanakan perannya secara profesional berdasarkan hak-hak dan

kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional

maupun nasional.

Hasil ini juga diperkuat penelitian yang dilakukan Suderajat (2008)

menyatakan bahwa perawat dengan latar belakang S1 lebih cenderung

memperhatikan hak-hak pasien dibandingkan dengan perawat pelaksana yang

berlatar belakang D3. Perawat dengan latar belakang pendidikan D3

Page 17: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

12

memerlukan pengembangan kemampuan atau skill perawat melalui pelatihan

tentang penerapan sebuah prosedur keperawatan untuk mencapai tujuan

prosedur keperawatan yang berlaku.

c.Usia

Pada table 4.1 Dari hasil penelitian jumlah perawat tetap yang

bekerja di tiga rumah sakit pku muhammadiyah di Yogyakarta yaitu 32

responden , dengan rata-rata responden berusia 33 tahun.

Semakin tinggi umur seseorang, kemampuan dan kekuatannya

dalam berfikir dan bekerja akan lebih matang. Sehingga orang cukup tinggi

kedewasaannya lebih dipercaya.5 Usia berkaitan erat dengan tingkat

kedewasaan atau maturitas, yang berarti bahwa semakin meningkat usia

seseorang akan semakin meningkat pula kedewasaan atau kematangan

seseorang baik secara teknis , maupun psikologis, serta akan semakin mampu

melaksanakan tugasnya. Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula

kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berfikir rasional,

mengendalikan emosi, toleran dan semakin terbuka terhadap pandangan

orang lain . Selain itu, usia dewasa dini lebih dituntut untuk menjalani peran

baru ditempat kerja, rumah dan masyarakat,serta mengembangkan minat,

nilai-nilai, sikap dengan peran tersebut. Sehingga membutuhkan waktu untuk

beradaptasi.

Page 18: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

13

d. Lama Bekerja

Dari hasil penelitian jumlah perawat tetap yang bekerja di tiga rumah sakit

pku muhammadiyah di Yogyakarta yaitu 32 responden, dengan lama bekerja

di rumah sakit rata-rata responden 8,31tahun dan lama kerja di bangsal anak

rata-rata 9,03 tahun. Hasil ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja dan

pengalaman perawat saat berada di lingkungan kerja tersebut. Pengalaman

kerja perawat sangat erat kaitannya dengan pengetahuan perawat tentang

dirinya. Perawat yang memiliki pengalaman yang lebih banyak akan

memberikan suatu informasi yang baru pada dirinya. Selain itu perawat yang

memanfaatkan pengalaman sebagai sumber belajar akan memiliki

ketrampilan dan pengetahuan yang bersifat professional dalam bekerja. Sifat

professional tersebut menjadikan perawat mampu mengembangkan dan

mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan hak dan kebutuhan pasien

dalam bidang kerja keperawatan. Semakin banyak pengalaman yang mereka

dapat, maka semakin bertambah pengetahuan perawat tentang diri mereka,

hak pasien, kebutuhan pasien, kemampuan untuk menginterpretasikan

informasi tertentu dan melakukan prosedur keperawatan sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

C. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari bulan April

hingga Juni 2014 dengan jumlah responden 32 perawat di RS PKU

Muhammadiyah

Page 19: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

14

Yogyakarta unit I, RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta unit II dan RS PKU

Muhammadiyah Bantul dapat di tarik kesimpulan

1. Sikap perawat terhadap developmental care dengan presentase sebesar

(25%) terdiri dari 8 responden dikategorikan memiliki sikap mendukung ,

kurang mendukung sebesar (59,4%) yang terdiri dari 19 responden dan

tidak mendukung (15,6%) yang terdiri dari 5 responden.

D. SARAN

1 .Bagi rumah sakit

Penelitian ini dapat dijadikan wacana oleh manajemen keperawatan RS

PKU Muhammadiyah di DIY khususnya di unit Kamar Bayi agar sikap

mendukung developmental care yang dimiliki perawat merata. Dengan cara

mengadakan seminar dan training tentang developmental care secara

berkala.

2 .Bagi perawat

Penelitian ini dapa agar dalam praktik keperawatan dapat menunjukan sikap

yang mendukung terhadap developmental care. Dengan cara sering

mengikuti seminar dan pelatihan tentang developmental care.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dari hasil pelitian ini dapat menjadi salah satu materi pembelajaran,

sehingga dapat menjadi bekal pengetahuan dalam aplikasi ilmu

pengetahuan di pelayanan keperawatan dan sebagai dasar bagi penelitian

selanjutnya.

Page 20: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

15

E. UCAPAN TERIMA KASIH

1. Almarhumah Ibunda tercinta yang telah mencurahkan kasih

sayangnya, dukungan dan semangat serta doa restu semasa hidupnya

sehingga kuliah yang saya jalani terselesaikan dan berjalan dengan

lancar.

2. Ibu Rahmah, M. Kep., Ns., Sp. Kep. An selaku dosen pembimbing

yang selalu meluangkan waktu dan tiada hentinya memotivasi

sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan.

3. Ibu Romdzati, S. Kep., Ns., MNS selaku dosen penguji saya yang telah

memberikan saran, waktu dan motivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah

ini bisa terselesaikan.

Page 21: Naskah Publikasi SIKAP PERAWAT ANAK TENTANG …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34356.pdf · komunikasi, maka tenaga professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

1. Zubaidah (2012). Pengaruh Pemberian Informasi tentang Developmental

care terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Perawat

dalam merawat BBLR di RSUP Dr Kariadi Semarang,

Universitas Indonesia, Jakarta.

2. Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pediatric

nursing. 8th ed. St. Louis: Mosby Inc.

3. Altimier, L. (2011). Mother and child integrative developmental care

model: A simple approach to a complex population. Newborn &

Infant Nursing Review, 11(3),105-108.

4. Coughlin, M., Gibbins, S., & Hoath, S. (2009). Core measures for

developmentally supportive care ini neonatal intensive care unit:

Theory, precedence, and practice.Journal of Advanced Nursing,

65(10), 2239- 2248.

5. Nursalam (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika