NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA SMU 1 PANGKAH TEGAL Oleh : Indah Kartika Sanni H. Fuad Nashori S.psi, M.si PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2009
22
Embed
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · SPSS versi 17,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA SMU 1 PANGKAH TEGAL
Oleh :
Indah Kartika Sanni
H. Fuad Nashori S.psi, M.si
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2009
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA DI SMU 1 PANGKAH
Telah Disetujui Pada Tanggal
Dosen Pembimbing Utama
( H. FUAD NASHORI S.Psi, M.Si, Psikolog)
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI
PADA REMAJA SMU 1 PANGKAH
Indah Kartika Sanni H.Fuad Nashori S.Psi, M.si
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Pangkah, Tegal sebanyak 150 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Dukungan Sosial yang dibuat oleh peneliti bersama dosen pembimbing dengan mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh house (Smet,1994) dan Skala resiliensi dengan mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatter (2002).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi product moment dengan menggunakan fasilitas program SPSS versi 17,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi. Hasil uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi sebesar r 0,347 dengan p = 0,000 (p < 0,01). yang artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan resiliensi. Jadi hipotesis penelitian diterima.
Kata kunci : dukungan sosial, resiliensi
PENGANTAR
Peristiwa bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini banyak mengundang
perhatian masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia. Dari anak sekolahan
sampai orang dewasa pun ada yang melakukan bunuh diri. Menurut WHO, dalam
dua tahun terakhir, terdapat 50 ribu kasus bunuh diri di Indonesia yang
disebabkan oleh alasan kemiskinan (ekonomi-nasional.com, Kamis 24 Januari
2008).
Contoh kasus, seorang ibu bunuh diri dengan cara terjun ke sumur
dengan membawa anak bungsunya yang baru berumur 3 tahun. Diduga karena
faktor kemiskinan yang terus menghimpit, yang membuat ibu tujuh anak ini
nekat melakukannya (www.antara.co.id, Kamis 24 Januari 2008).
Kasus-kasus bunuh diri tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja.
Banyak pula kasus anak remaja yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri. Kasus yang terjadi pada anak remaja lebih banyak karena putus cinta,
dihamili pacar yang tidak mau bertanggung jawab, atau karena tidak lulus ujian
nasional. Bahkan ada kasus bunuh diri yang dikarenakan malu tidak bisa
melunasi uang darmawisata.
Insiden depresi pada remaja dan mereka yang berusia muda cenderung
meningkat di tahun-tahun belakangan ini dan semakin mengkhawatirkan. Pada
tahun 2003 saja tercatat 62 kasus bunuh diri. Jumlah ini naik tiga kali lipat dari
angka tahun 2002. Usia pelaku bunuh diri pun ada yang masih belasan tahun
atau remaja.
Baru baru ini terjadi kasus bunuh diri seorang remaja di Madiun. Diduga
putus cinta, Desy Rosiyanti nekat bunuh diri. Siswa kelas 10 SMA Bonaventura
Kota Madiun itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di bawah jembatan Kali
Gandong depan Pasar Baru Magetan, kemarin 22 Januari ( Jawapos online, 23
Januari 2008). Kasus lain, Seorang pelajar kelas 11 SMU, Wike Widianti, warga
Desa Dawuan Kecamatan Sirompang Kabupaten Brebes Jawa Tengah nekat
mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia ditemukan menggantung di
sumur rumah pamannya Rawisa, 47, di RT 03/09 Kelurahan Kesenden
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon Sabtu (26/1/2008) sekitar pukul 14.30 WIB (
news.okezone.com, 26 Januari,2008).
Bunuh diri pada remaja merupakan barometer adanya suatu
ketidakmampuan remaja dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi,
kurangnya mekanisme coping yang dimiliki dalam mengatasi stres. Ketika
menyikapi kesulitan hidup, manusia menggunakan bermacam-macam pilihan.
Ada yang negatif, seperti halnya menjadi pesimis, frustasi, putus asa hingga
melakukan bunuh diri. Berbanding terbalik dengan fenomena tersebut, disisi lain
ada juga orang yang berusaha dengan sekuat tenaganya untuk bangkit dan
menghadapi kesulitan hidupnya ini dengan sikap positif, ia bahkan mampu
mengatasi kesulitannya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Orang
yang seperti ini dikatakan memiliki resiliensi yang tinggi.
Menurut Neil (2006) resiliensi bukanlah suatu kebetulan yang
menguntungkan, resiliensi muncul pada orang yang telah terlatih keras,
mempunyai sikap yang istimewa, kemampuan kognitif dan emosi dan ketetapan
hati yang teguh, untuk mengatasi tantangan berat
Ada beberapa faktor yang berperan dalam pengembangan resiliensi
antara lain adalah social support yang termasuk di dalamnya pengaruh budaya,
community support dan personal support. Budaya dan komunitas dimana
seseorang itu tinggal sangat mempengaruhi kemampuan resiliensi seseorang
(Holaday dan McPhearson, 1997).
Menurut Coleman, para remaja sadar akan pentingnya kebudayaan
sebagai tolak ukur terhadap tingkah laku sendiri. Kebudayaan memberikan
pengaruh pada perkembangan remaja. Pada gilirannya akan terjadi remaja-
remaja yang berbeda-beda pola tingkah lakunya antara satu masyarakat
dengan masyarakat yang lain (Muss, 1968).
Banyaknya fenomena bunuh diri pada anak remaja yang sering terjadi
akhir-akhir ini, menunjukkan lemahnya resiliensi dalam diri seseorang, terutama
remaja seperti dalam kasus yang telah diungkapkan. Ada beberapa hal yang
menyebabkan resiliensi seseorang menjadi terhambat, antara lain : (a) individu
tersebut tidak mempelajari penyebab dari sebuah peristiwa, perilakunya, dan
konsekuensi dari perilaku tersebut; (b) individu tersebut tidak menghindari
perangkap pikiran, lebih sering menyalahkan dirinya atau orang lain dan
menganggap tahu apa yang dipikirkan orang lain; (c) adanya pandangan negatif
pada dirinya sendiri dan tidak percaya dengan kekuatan yang dimilikinya; (d)
tidak bisa merubah sudut pandangnya terhadap satu peristiwa.
Permasalahannya saat ini adalah bagaimana meminimalkan fenomena
menipisnya resiliensi dan bagaimana menumbuhkan resiliensi pada remaja,
Karena masalah resiliensi ini sangat penting bagi remaja karena sedang dalam
masa krisis identitas. Erikson (Yusuf, 2001) berpendapat bahwa masa remaja
merupakan masa berkembangnya identitas yang diharapkan remaja dapat
mempersiapkan dirinya untuk melangkah ke masa depan.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa fenomena bunuh diri yang sering terjadi saat ini, berkaitan
dengan resiliensi, dalam hal ini perilaku yang dipengaruhi dukungan sosial yang
dimiliki seseorang. Apabila seseorang memiliki dukungan sosial yang tinggi maka
akan mempunyai resiliensi yang tinggi pula sehingga perilaku yang muncul
adalah mampu mengatasi tantangan, sedangkan seseorang yang dukungan
sosial rendah memiliki resiliensinya rendah pula sehingga perilaku yang muncul
adalah ketidakmampuan dalam mengatasi tantangan.
Hal ini berkaitan dengan beberapa contoh kasus yang menunjukkan
resiliensi dan tidak resiliensi seorang remaja. Remaja yang dukungan sosialnya
rendah, tidak resiliensi karena perilaku yang muncul untuk mengatasi tantangan
adalah bunuh diri. Sedangkan remaja yang dukungan sosialnya tinggi, menjadi
resiliensi dengan bangkit kembali dan mengatasi tantangannya sampai selesai.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diajukan dalam penelitian
ini adalah : “ Apakah dukungan sosial berhubungan dengan resiliensi pada
remaja ?”.
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII UPTD SMA Negeri 1 Pangkah,
Tegal, Jawa tengah, tahun ajaran 2008/2009. Jumlah siswa kelas XII secara
keseluruhan adalah 360 siswa yang terdiri dari 9 kelas. Penelitian ini
dilaksanakan di UPTD SMA Negeri 1 Pangkah, Tegal, Jawa Tengah, tahun ajaran
2008/2009.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
questioner yang berbentuk alat ukur skala. Skala adalah suatu alat ukur untuk
mengetahui atau mengungkap aspek afektif, berupa pertanyaan atau pernyataan
yang secara tidak langsung mengungkap indikator perilaku dari atribut yang
bersangkutan, dan respon atau jawaban subjek tidak diklasifikasikan sebagai
jawaban benar atau salah (Azwar, 2006). Skala yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua skala, yaitu:
1. Skala Dukungan Sosial pada remaja
Skala ini disusun berdasarkan teori House (Smet,1994) yaitu dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan
informatif. Indikator dukungan emosional adalah ungkapan empati, kepedulian,
kenyamanan, perhatian orang yang bersangkutan. Indikator dukungan
penghargaan adalah ungkapan rasa hormat yang positif, dorongan untuk maju,
evaluasi diri, persetujuan dengan gagasan perbandingan yang positif. Indikator
dukungan instrumental adalah memberi bantuan dana, menolong memberi
pekerjaan. Indikator dukungan informatif adalah memberi nasehat-nasehat,
memberi saran-saran/ petunjuk,
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dengan butir
favorable, yaitu butir yang sesuai dengan variabel; dan skala dengan butir
unfavorable, yaitu butir yang tidak sesuai dengan variabel (Hadi,2004).
Validitas Skala Dukungan Sosial
Hasil analisis data dengan menggunakan koefisien korelasi item total.
Setelah dilakukan seleksi item terdapat aitem yang gugur sebanyak 17 dari 36
aitem yaitu 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 33 dan 36
sehingga aitem yang valid sebanyak 19, berikut ini adalah blue print skala
Dukungan Sosial:
Tabel 5
Distribusi Butir Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba
Astuti, A. 2005. Resiliensi Pada Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Demokratis
Orang Tua Dan Status Sosial Ekonomi Orangtua. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.
Azwar, S. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Farihayati, I. 2007. Resilince pada individu yang telah mengalami duka cita
kematian ibu. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.
Hurlock, E.B, 2003.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Penerjemah. Istidayanti dan Soedjarwo, jakarta: Erlangga.
Khotimah A.M. 2006. Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dengan
Problem Focused Coping Menghadapi Masa Paripurna Bakti pada Anggota TNI-AD Kodim 0727 Karanganyar. Jurnal Psikologi Proyeksi No.1 2006.
Mappiare, A.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha Nasional Rahmawati, M. 2004. Hubungan antara dukungan sosial dengan kecenderungan
melakukan tindakan kriminal pada narapidana LP Winguran Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.
Reivich, K & Shatte, A,2002. The Resilience Factor. New York : Broadway Books.
Rositah Mochtar, 2004. Hubungan Antara Resilience Dengan Stress Kerja
Karyawan PT. TELKOM drive IV Balikpapan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.
Sari E.D. 2006. Kecemasan dalam Menghadapi Masa Pensiun Ditinjau dari
Dukungan Sosial pada PT. Semen Gresik (Persero). Jurnal Psikologi Proyeksi No.1 2006.
Sarwono, S.W. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Press Soraya, N. 2003. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stress Pada
Penderita Diabetes Melitus Di RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII
www.google.com www.antara.co.id news.okezone.com IDENTITAS PENULIS Nama : Indah Kartika Sanni