ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP BIAYA UTANG DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : IKA ERNIAWATI B200100190 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
16
Embed
NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/30334/26/NASKAH_PUBLIKASI.pdfavoidance adalah pengganti dari penggunaan utang. Hal ini ... sehingga meningkatkan financial slack, mengurangi kemungkinan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP
BIAYA UTANG DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
IKA ERNIAWATI
B200100190
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
2
ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP
BIAYA UTANG DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012)
Ika Erniawati
(Universitas Muhammadiyah Surakarta)
ABSTRACT
The aim of this research is to test about tax avoidance towards cost of debt and institutional ownership that achieve the requirements of special relationship as moderating variable.
Sample in this research is manufacture firms registered to Bursary Effect of Indonesia (BEI) in 2010-1012 time periods. The amount of sample used is 210 firms collected with purposive sampling. Analysis method used in this research is linear regression and differential test of t-test.
The research results showing that tax avoidance variable has the significant influence to cost of debt. Institutional ownership that achieved the requirements of special relationship is not strengthening to tax avoidance and cost of debt. The research results also statistically showing that there is no significant difference between tax avoidance carried out by institutional ownership achieved the requirements of special relation with institutional ownership that hasn’t achieved the requirements of special relation. In other words there is no influence between institutional ownership to the tax avoidance. Keywords : tax avoidance, cost of debt, institutional ownership, special
relation
A. PENDAHULUAN
Pajak memiliki peranan yang penting dalam proses pembangunan
suatu bangsa dan merupakan sumber keuangan yang sangat besar untuk
membiayai segala keperluan pemerintahan, akan tetapi banyak Wajib Pajak
3
yang masih menganggap pajak sebagai beban. Pajak juga merupakan beban
bagi perusahaan yang akan mengurangi laba bersih. Perusahaan dapat
melakukan banyak strategi dalam meminimalisasi pajak, baik itu secara
legal maupun illegal.
Upaya minimalisasi pajak sering disebut perencanaan pajak (tax
planning).Salah satu strategi tax planning adalah penghindaran pajak (tax
avoidance) yakni cara mengurangi pajak secara legal. Selain melakukan tax
avoidance dengan menggunakan celah undang-undang perpajakan
(loopholes), perusahaan dapat memperkecil pajak dengan cara
memanfaatkan deductible expense.Salah satu cara memanfaatkan deductible
expense adalah dengan menggunakan biaya utang/ biaya bunga. Perusahaan
akan cenderung menggunakan utang yang sedikit ketika mereka melakukan
tax avoidance.
Penghindaran pajak memiliki kerahasiaan, sehingga hal tersebut
dapat mengurangi transparansi perusahaan. Tax avoidance juga dapat
menyebabkan konflik lembaga antara manajemen dan debt holders karena
dapat menyebabkan information asymmetry, untuk itu perlu diterapkan good
corporate governance dalam suatu perusahaan (Lim, 2011). Salah satu
penerapan good corporate governance adalah kepemilikan institusional.
Lim (2011) menjelaskan bahwa kepemilikan institusional memiliki efek
negatif pada cost of debt dan lebih lanjut memperkuat efek negatif dari
penghindaran pajak pada cost of debt dengan mengurangi biaya agensi
antara pemegang saham pengendali dan debt holders.
4
B. TINJAUAN PUSTAKA
Penghindaran pajak dan biaya utang
Bhojraj dan Sengupta (2003) dalam Masri dan Martani (2012),
menunjukkan bahwa cost of debt sebuah perusahaan ditentukan karakteristik
perusahaan tersebut, dapat dilihat dari penerbitan obligasi yang
mempengaruhi resiko kebangkrutan, agency cost dan masalah informasi
asimetri. Cost of debt sebagai salah satu unsur penting dalam struktur modal
yang dipengaruhi oleh faktor pajak yaitu debt tax shields dimana beban
bunga dapat dijadikan sebagai sebagai pengurang pajak terutang.
Graham dan Tucker (2006) dalam Masri dan Martani (2012)
menunjukkan bahwa kegiatan pajak yang disukai seperti tax shelters dan tax
avoidance adalah pengganti dari penggunaan utang. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan utang lebih kecil ketika
mereka terlibat dalam perencanaan pajak. Sifat substitusi ini juga
dipengaruhi oleh penentuan struktur modal dari perusahaan, apakah
perusahaan melakukan pendanaan yang berasal dari modal sendiri yaitu
modal saham dan laba ditahan atau dari pihak eksternal yaitu utang.
Penelitian yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa tax
avoidance dapat mengurangi kecenderungan perusahaan untuk berutang
sehingga meningkatkan financial slack, mengurangi kemungkinan terjadinya
kebangkrutan, memiliki risiko kebangrutan lebih rendah sehingga akan
mengurangi cost of debt (Masri & Martani, 2012). Tax avoidance
mempunyai pengaruh terhadap cost of debt atau mendukung hipotesis trade
5
off theory. Semakin besar perusahaan melakukan tax avoidance akan
mengurangi cost of debt, sehingga hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H1 . Penghindaran pajak (tax avoidance) berpengaruh terhadap biaya
utang (cost of debt).
Penghindaran pajak, biaya utang, dan kepemilikan institusional
Tax avoidance dapat mengurangi transparasi perusahaan dan
menyebabkan informasi asimetri untuk itulah perlunya diterapkan corporate
governance. Salah satu bentuk corporate governance adalah kepemilikan
institusional. Dengan adanya kepemilikan institusional maka terdapat
kontrol yang lebih baik. Kepemilikan institusional yang memenuhi syarat
hubungan istimewa terjadi karena ketergantungan/ keterikatan satu dengan
yang lainnya akibat adanya kepemilikan/ penyertaan modal dan adanya
penguasaan teknologi melalui manajemen/ penggunaan teknologi sehingga
berperan penting dalam mengawasi kinerja manajemen yang lebih optimal.
Dengan tingginya tingkat kepemilikan institusional yang memenuhi
syarat hubungan istimewa, maka semakin besar tingkat pengawasan kepada
manajerial sehingga dapat mengurangi konflik kepentingan antara
manajemen dan debt holders. Investor institusional dapat mengurangi biaya
utang dengan mengurangi masalah keagenan, sehingga mengurangi peluang
terjadinya penghindaran pajak.
Tujuan dari tax avoidance adalah untuk meningkatkan laba
perusahaan, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu indikator
6
dari meningkatnya kinerja perusahaan adalah dengan meningkatnya laba.
Kepemilikan institusional menginginkan terjadi peningkatan kinerja
perusahaan, oleh karena itu penelitian ini menggunakan hipotesis bahwa
kepemilikan institusional yang memenuhi syarat hubungan istimewa dapat
memperkuat pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance) terhadap biaya
utang.
H2 . Kepemilikan institusional yang memenuhi syarat hubungan istimewa
dapat memperkuat pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance)
terhadap biaya utang (cost of debt).
Penghindaran pajak, kepemilikan institusional
Menguji perbedaan kepemilikan institusional yang memenuhi syarat
hubungan istimewa dan kepemilikan institusional yang tidak memenuhi
syarat hubungan istimewa dalam penghindaran pajak, maka hipotesisnya:
H3. Terdapat perbedaan kepemilikan istitusional yang memenuhi syarat
hubungan istimewa dengan kepemilikan institusional yang tidak
memenuhi syarat hubungan istimewa dalam penghindaran pajak (tax
avoidance).
C. Metode Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh tax
avoidance terhadap cost of debt serta menganalisis tingkat kepemilikan
institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis.
7
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Teknik
pengampilan sampel dilakukan secara purposive sampling dimana sampel
dipilih atas kriteria-kriteria tertentu.
Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi variabel-variabel penelitian yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi.
2. Analisis Regresi Linear
Untuk menguji tujuan yang pertama menggunakan model
regresi linier sederhana yaitu:
ε + α + β1 =
Keterangan :
α : Konstanta
COD : Cost of Debt / biaya utang
TA : Tax Avoidance (proxi book tax gap)
ε : Error Term
Metode analisis regresi linier untuk menguji tujuan yang kedua
adalah dengan model regresi linear berganda yang menggunakan
variabel moderating yaitu:
8
ε + *β3 + β2 + α + β1 =
Keterangan:
α : Konstanta
COD : Cost of Debt / biaya utang
TA : Tax Avoidance (proxi book tax gap)
KI : Kepemilikan Institusional yang Memenuhi Syarat
Hubungan Istimewa
ε : Error Term
3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi harus memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik bertujuan untuk menentukan ketepatan model, yaitu:
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari Goodness of fitnya.
1. Uji Signifikansi Model (Uji Statistik F) .
2. Uji Statistik t
3. Uji Beda t-test
9
D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Perusahaan Sampel
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh tax avoidance
terhadap biaya utang dan kepemilikan institusional sebagai variabel
moderating serta perbedaan tingkat kepemilikan institusional yang
memenuhi syarat hubungan istimewa dengan kepemilikan institusional yang
tidak memenuhi syarat hubungan istimewa.
Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah sampel yang
diteliti setelah di outlier berjumlah 193 perusahaan. Dari 193 sampel
tersebut, rata-rata perusahaan memiliki nilai COD sebesar 6.8209.
Perusahaan yang memiliki nilai COD terbesar adalah PT. Modern
Internasional yaitu sebesar 16.40. Perusahaan yang memiliki nilai COD
terendah adalah PT. Astra Graphia Tbk sebesar 0.19.
Variabel Independen Tax Avoidance (TA), nilai paling besar
dimiliki oleh PT. Lion Mesh Prima Tbk sebesar 23.51 dan nilai terendah
sebesar -8.23 dimiliki oleh PT. Metrodata Electronics Tbk. Rata-rata nilai
TA yang dimiliki oleh perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2010-2012 sebesar 0.4749 dan standar deviasi sebesar 3.19952.
Nilai Kepemilikan Institusional yang paling tinggi dimiliki oleh PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 98.18 dan nilai yang terendah
dimiliki oleh PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 10.17, sedangkan nilai rata-rata
kepemilikan institusional yang dimiliki peusahaan yang terdaftar di Bursa
10
Efek Indonesia tahun 2010-2012 sebesar 48.1387 dan standar deviasi
sebesar 23.49223.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai
signifikan atau probabilitas semua variabel ternyata lebih besar dari α (p
> 0.05), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran
data normal. Hasil uji normalitas data model pertama (p-value 0.317 >
0.05), model kedua (p-value 0.210 > 0.05).
2. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas pada dua model penelitian
menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai
tolerance > 0.1 dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai
probabilitas signifikan > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model.
4. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil uji Run Test model pertama nilai probabilitas
0.718 lebih besar dari 0.05, maka tidak ada autokorelasi. Pada model
kedua nilai probabilitas 0.943 lebih besar dari 0.05, maka tidak ada
autokorelasi.
11
Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Model (Uji F)
Hasil uji signifikansi model (Uji F) menunjukkan bahwa untuk
model 1 didapatkan nilai F sebesar 3.985 dengan tingkat probabilitas
0.047 (signifikansi). Nilai p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi α
= 5%, artinya bahwa variabel-variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Hasil uji signifikansi model (Uji F) untuk model 2 juga dapat
dilihat pada tabel IV.7 bahwa nilai F sebesar 2.768 dengan tingkat
probabilitas 0.043 (signifikansi). Nilai p-value lebih kecil dari tingkat
signifikansi α = 5%, artinya bahwa variabel-variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa variabel tax
avoidance berpengaruh negatif signifikan terhadap cost of debt. Tax
avoidance memiliki nilai signifikansi (0.047) yaitu < 5%. Sifat
substitusi ini juga dipengaruhi oleh penentuan struktur modal dari
perusahaan apakah perusahaan melakukan pendanaan berasal dari
modal sendiri yaitu modal saham dan laba ditahan atau dari pihak
eksternal yaitu utang.
Nilai signifikansi variabel moderating adalah (0.648) yaitu >
5%. Variabel moderasi tidak signifikan berarti kepemilikan institusional
12
yang memenuhi syarat hubungan istimewa tidak memperkuat pengaruh
tax avoidance terhadap cost of debt.
3. Uji beda t-test
Nilai kolom uji t menunjukkan bahwa nilai p = 0.909, karena p-
value lebih besar dari α = 0.05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa
secara statistik rata-rata penghindaran pajak (tax avoidance) yang
dilakukan kepemilikan institusional yang memenuhi syarat hubungan
istimewa dengan kepemilikan institusional yang tidak memenuhi syarat
hubungan istimewa tidak ada perbedaan yang signifikan.
E. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel penghindaran pajak (tax avoidance) berpengaruh negatif
signifikan terhadap biaya utang (cost of debt).
2. Variabel moderasi kepemilikan institusional yang memenuhi syarat
hubungan istimewa tidak memperkuat pengaruh tax avoidance terhadap
cost of debt.
3. Secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara
penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan kepemilikan
institusional yang memenuhi syarat hubungan istimewa dengan
13
kepemilikan institusional yang tidak memenuhi syarat hubungan
istimewa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik
beberapa saran sebagai berikut:
1. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan periode
yang lebih lama dan tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur
saja, tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih
luas. Hal ini bertujuan agar kesimpulan yang dihasilkan tersebut
memiliki cakupan yang lebih luas pula.
3. Penelitian selanjutnya apabila data pajak penghasilan perusahaan
memungkinkan untuk diperoleh, maka data tersebut dapat digunakan
sebagai proksi perhitungan tax avoidance yang lebih akurat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, N. A., dan L. Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 8, No. 2, 95-189.
Ariany, Nany. 2010. Celah Penghindaran Pajak Melalui Instrumen Keuangan. http://natanedan.wordpress.com/2010/02/19/celah-penghindaran-pajak-melalui-instrumen-keuangan-oleh-nany-ariany-se-2/. diakses terakhir 19 Februari 2010.
Aris, M. Abdul., dan Mujiyati. 2011. Perpajakan Kontemporer. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Chasbiandani, T., dan D. Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Desai, and Dharmapala. 2004. Corporate Tax Avoidance and High Powered Incentives. Harvard University and NBER.
Dyreng, Hanlon. 2008. The Effects of Managers on Corporate Tax Avoidance. Amerika: University of North Carolina.
Fransiska, Yulia. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Yang Melakukan Ipodi Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Graham, Tucker. 2006. Tax Shelters and Corporate Debt Policy. Journal of Financial Economics 81, 563–594.
Hutami, Sri. 2010. Tax Planning (Tax Avoidance dan Tax Evasion) Dilihat Dari Teori Etika. Jurnal Politeknosains Vol.IX No. 2: 57-64.
Indriantoro, N., dan B. Supomo. 2012. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Indriastuti, Maya. 2012. Analisis Kualitas Auditor Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Eksistansi (ISSN 2085-2401), Vol. IV, No. 2.
Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi, Vol. 9, No. 1: 41-54.
Lim, Youngdeok. 2011. Tax Avoidance, Cost Of Debt and Shareholder Activism: Evidence from Korea. Journal of Banking and Finance, 35 (2011) 456-470.
Mangoting, Yenni. 1999. Tax planning : sebuah pengantar sebagai Alternatif meminimalkan pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 : 43 – 53.
15
Masri, Indah., dan D. Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Permanasari, W. I. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Pittman, J., Fortin, S., (2004). Auditor choice and the cost of debt capital for newly public firms. Journal of Accounting and Economics 37, 113-136
Pohan, Chairil. A. 2013. Manajemen Perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pohan, Hotman. T. 2009. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin Q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, dan Biaya Pajak Ditunda terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Publik Vol. 4, No. 2, Juli 2009: 113-135.
Rahmayani, H. N. 2008. Pengaruh Kepemilikan Institutional Dan Karakteristik Keuangan Terhadap Keputusan Pendanaan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Rebecca, Yulisa., dan S. V. Siregar. 2012. Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Rofiq, Aunur. 2013. RAPBN 2014, Tantangan Mewujudkan Perubahan. http://rapbn-2014-tantangan-mewujudkan-perubahan.htm. diakses terakhir 23 Agustus 2013.
Sartika, Widya. 2012. Analisis Hubungan Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Hutang Dan Kepemilikan Institusional Sebagai Variable Pemoderasi. Depok: Universitas Indonesia.