DESKRIPSI KARYA SENI KONSER KARAWITAN NO WAY NARKOBA Disajikan dalam Festival Padhang Rembulan UPT. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur KOMPOSER : JOKO SUSILO DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR 2014 1
Jan 15, 2016
DESKRIPSI KARYA SENI
KONSER KARAWITAN
NO WAY NARKOBA
Disajikan dalam Festival Padhang Rembulan UPT. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
KOMPOSER : JOKO SUSILO
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR
2014
1
NO WAY NARKOBA
1. Latar Belakang
Pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transaksi keuangan
elektronik mengangkat narkoba menjadi masalah terbesar yang harus diantisipasi secara
signifikan di tingkat internasional, sejajar dengan penyelundupan senjata api dan terorisme.
Meluasnya jalur peredaran narkoba di kawasan dunia, tidak terlepas dari dampak globalisasi, di
mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat khususnya di bidang
transportasi, komunikasi serta informasi telah menjadikan dunia tanpa batas makin memudahkan
usaha penyelundupan narkoba ke negara lain termasuk ke Indonesia. Bahkan karena pengaruh
globalisasi, dewasa ini telah ditemukannya 354 zat/sunstance yang mengandung narkoba telah
menyebar ke 80 negara. Sementara di Indonesia baru 26 zat yang bisa terdeteksi.
Kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berbagai media cetak dan ataupun elektronik
nasional menyebutkan bahwa Indonesia bukan lagi sebagai tempat transit dalam
perdagangan dan peredaran gelap narkoba, tetapi telah menjadi tempat pemasaran dan
bahkan telah menjadi tempat untuk produksi gelap narkoba. Adanya kondisi geografi kita
yang terdiri dari pulau-pulau yang penjagaan batas wilayah antar negara belum begitu ketat
dan memadai, membuat negara Indonesia menjadi rawan untuk menyelundupkan barang
terlarang tersebut.
Dampak paling kentara dari penyalah-pakai obat-obatan terlarang adalah semakin
meningkatnya populasi kejahatan dan kemerosotan akhlaq. Terjadinya peristiwa pencurian,
perampokan, begal, bahkan pemerkosaan justru lebih banyak disebabkan oleh efek
penggunaan Narkoba. Belum lagi angka kematian akibat salah guna narkoba yang dewasa
2
ini justru semakin melonjak tajam. Bahkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
dalam wawancara di salah satu televisi swasta nasional menyebutkan 50 Orang Indonesia
meninggal setiap harinya. Sehingga hitungannya ada sekitar 18.000 orang meninggal setiap
tahunnya akibat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut pengguna narkoba
justru dari kalangan usia produktif, yakni antara 14 sampai dengan 40 tahun. Oleh
karenanya pada kasus ini, Negara Indonesia menggolongkan kasus Narkoba sebagai
‘Kejahatan Luar Biasa’.
Dimulai dari usia 14 tahun adalah masa-masa yang paling rentan akan pengaruh dari
luar. Pengaruh positif sungguh sangat diharapkan, namun justru bahaya paling besar
manakala mendapatkan pengaru-pengaruh negatif yang datang dari luar lingkungan
keluarganya. Didapat dari lingkungan pergaulan yang tentunya sulit untuk distilirisasi,
difilter untuk kemudian dijadikan pijakan dalam kebijakan menemukan jati diri. Sering
terjadi pengaruh perilaku negatif tersebut dianggap sebagai keasyikan tersendiri, justru jika
tidak melakukan akan dianggap sebagai generasi ‘jadul’ yang tidak ‘gaul’. Sehingga
tidaklah mengherankan apabila kalangan remaja bergelimpangan menjadi korban dan
mendapat prosentase tertinggi sebagai pengguna narkoba terbanyak.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu
pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang.
Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan
memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan
komunitas lokal, lingkungan keluarga dan ataupun perorangan. Adalah sangat penting
untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan
memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-
anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima. Salah satu
3
upaya yang dipandang strategis adalah melalui kegiatan penyebarluasan informasi tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga masyarakat, utamanya para remaja akan mampu
membentengi diri untuk tidak menjadi korban ataupun pelaku penyalahgunaan narkoba itu
sendiri dengan tidak mengkonsumsi narkoba ataupun mengambil keuntungan dari
peredaran gelap narkoba.
Karya music dengan judul ‘No Way Narkoba’ ini merupakan salah satu upaya dan
media penyebaran informasi tentang bahaya narkoba. Secara musical di dalamnya
terkandung pesan-pesan moral tentang sikap penjauhan diri dari pengaruh buruk narkoba.
Pesan-pesan tersebut diekspresikan dalam permainan nada-nada dalam instrument
gamelan dan ataupun syair-syair vocal sebagai media ungkap. Digarap sebagai dengan
nuansa kekinian sebagai cerminan sikap dan sifat hidup anak muda yang energik, dinamis.
2. Judul
Pemilihan kalimat sebagai judul dengan menggunakan percampuran antara bahasa
asing (Inggris : No Way) dan sebuah singkatan dalam Bahasa Indonesia ‘NARKOBA’
dimaksudkan untuk lebih mendekatkan pada karakter yang sejiwa dengan anak-anak usia
remaja. Kecenderungannya dewasa ini para remaja lebih sering menggunakan istilah-
istilah yang bersifat ‘kebarat-baratan’ atau sering disebut ‘bahasa gaul’ sebagai media
komunikasi antar sesamanya. Dengan demikian penggunaan judul pada karya music ini
diharapkan mampu menarik perhatian para remaja, memberikan kesan makna kalimat
secara verbal dan ataupun pesan-pesan yang disampaikan secara musical.
Secara etimologi kata No Way menurut Kamus Inggris-Indonesia oleh John M.Chols
dan Hassan Shadily yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, memiliki
arti ‘Sama Sekali Tidak’. Sedangkan ‘Narkoba’ adalah singkatan dari Narkotika dan Obat-
4
obatan terlarang. Perpaduan keduanya memiliki arti sebuah penolakan yang ‘sama sekali
tidak’ terhadap penggunaan Narkoba.
3. Sinopsis
Masa remaja adalah masa yang paling cemerlang bagi pembangunan karakter, jiwa,
mental dan spiritual individu yang menentukan arah bangsa ini di masa mendatang. Namun
masa tersebut sekaligus sebagai masa yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh
negatif, termasuk pengaruh penyalah-gunaan obat-obatan terlarang (narkoba).
Pesan akan bahaya dan pengaruh buruk narkoba tersebut diekspresikan dalam sebuah
Konser Karawitan Anak dengan judul ‘No Way Narkoba’. Di dalamnya tertuang berbagai
materi baik vokal maupun instrumenal yang ditata secara kreatif, apik dan dinamis dengan
memanfaatkan idium-idium garap karawitan yang hidup dan berkembang di wilayah
budaya Jawa Timur. Penggarapan material tersebut tentunya tetap mempertimbangkan
kesejajaran dan kesesuaian yang sejiwa dengan anak-anak, dengan harapan agar lebih
mudah dikuasai, dicerna dan disajikan, sekaligus sebagai salah satu media penyampai
pesan-pesan kepada generasi muda.
4. Gagasan
Pergeseran yang terjadi pada perilaku kehidupan remaja dewasa ini adalah akibat dari arus
globalisasi yang ditandai dengan kemajuan pada bidang teknologi informasi, komunikasi dan
sarana transportasi sebagai motor penggerak utama. Dampak negatif yang terjadi salah satunya
adalah peredaran obat-obatan terlarang yang bisa didapat dengan akses yang relatif sangat
mudah, bahkan dikalangan anak muda. Ditambah lagi dengan pergeseran sikap hidup yang
cenderung semakin individualis dan semakin jauh dari norma-norma budaya, agama serta adat
5
ketimur-an, sehingga pengaruh buruk dari arus global tersebut dengan sangat mudah menggerus
sendi-sendi kehidupan para remaja.
Tidak sedikit para remaja yang meninggalkan bangku sekolah, menyia-nyiakan hidupnya
dan bahkan terancam kehilangan masa depannya akibat terjerumus dalam penyalahgunaan
narkoba. Masa remaja adalah masa yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh negatif,
namun sekaligus masa yang paling cemerlang bagi pembangunan karakter, jiwa, mental dan
spiritual individu yang menentukan arah bangsa ini di masa mendatang.
Berlatar dari pergeseran sikap hidup sebagian remaja dalam berbudaya dan bermasyarakat
tersebut agaknya sangatlah pantas bagi pengkarya untuk mengangkat kembali nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, misalnya : nilai ketuhanan, kerukunan, kegotong-royongan, tenggang
rasa, dan lain sebagainya sebagai gagasan yang dituangkan dalam karya seni dengan judul ‘No
Way Narkoba’ ini. Sebuah pesan tentang bahaya dan pengaruh buruk narkoba, diekspresikan
dalam sebuah sajian Konser Karawitan yang di dalamnya tertuang berbagai materi baik vokal
maupun instrumenal, ditata secara kreatif, apik dan dinamis dengan memanfaatkan idium-idium
garap karawitan yang hidup dan berkembang di wilayah budaya Jawa Timur.
5. Garapan
Materi garap dalam karya ini berangkat dari mengolah dan memanfaatkan idium-idium
garap karawitan baik instrumenal dan ataupun vokal yang hidup dan berkembang di wilayah
budaya Jawa Timur. Penggarapan material tersebut tentunya tetap mempertimbangkan
kesejajaran dan kesesuaian yang sejiwa dengan anak-anak, dengan harapan agar lebih mudah
dikuasai, dicerna dan disajikan, sekaligus sebagai salah satu media penyampai pesan-pesan
kepada generasi muda.
6
Pendekatan garap memanfaatkan berbagai unsur garap pada budaya karawitan dengan
penekanan pada pengolahan ritme, dinamika, melodi, tempo, irama, birama, cengkok dan lain.
Sebagai sarana ungkap dari peristiwa yang menghasilkan berbagai suasana, materi-materi
tersebut diramu, dipadukan dan diselaraskan dengan materi-materi baru hasil dari olah kreatif.
Dari proses meramu berbagai jenis material tersebut dalam penyajiannya diharapkan mampu
berdiri sebagai sebuah komposisi musik yang utuh, menarik dan berbobot baik dari segi isi
maupun wujudnya.
Penyajiannya dikemas sebagai sebuah pertunjukan Konser Karawitan dengan
durasi lebih kurang 15 menit. Di dalamnya merupakan penggarapan dari beberapa gending
tradisi misalnya : Gending jula-Juli, Gending Angleng, Gending Alap-alapan, dan lain
sebagainya. Bermacam materi tersebut diolah sehingga bisa jadi menghasilkan cita-rasa
yang berbeda namun diupayakan tidak meninggalkan esensi dari rasa gendingnya. Lagu
Jula-juli Masa Depan (materi nomor 3), merupakan hasil dari pengolahan nada yang
mengacu pada balungan Gending Jula-Juli Sl. Wolu. Lagu tersebut sebagai ekspresi dari
keceriaan dan semangat anak remaja pada saat menuntut ilmu di sekolah. Sebagai bentuk
ungkap dari sikap kesunggguhan dalam menuntut ilmu dan penghormatan kepada bapak
dan ibu gurunya. Demikian juga yang tersaji pada materi nomor 4 (Lagu Jerat Narkoba).
Proses penciptaannya mengacu pada setengah Balungan Gending Jula-juli (. 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 6 . g5. Lagu tersebut ekspresi dari suasana semangat dalam
membangun diri demi meraih cita-cita, hidup sehat jasmani dan rokhani dengan
menghindarkan diri dari jeratan narkoba.
7
Pada bagian lain, gending-gending yang secara tradisi terbiasa disajikan secara
instrumenal, pada karya ini disajikan secara padu dengan penggarapan Vokal. Misalnya
yang terdapat pada Lagu Kudu Eling (materi nomor 5). Pada bagian B merupakan sajian
Gending Angleng yang penyajiannya dibarengi dengan garapan pada Vokal.gending
Angleng. Sehingga pada lagu tersebut merupakan perpaduan antara materi baru (bagian A)
dan Gending Angleng (bagian B).
Selain berangkat dari materi gending-gending tradisi sebagai pijakan untuk
diangkat menjadi materi, pada kekaryaan ini juga menyajikan beberapa materi baru dari
hasil proses kreatif. Materi tersebut antara lain : Lagu Sekolah (materi nomor 2),
merupakan ekspresi dari suasana riang gembira sebagai ungkap semangat anak ketika
berangkat menuntut ilmu di sekolah. Pada materi Lagu Percuma (nomor 2 bagian Laras
Pelog), adalah ekspresi dari suasana mardika, kandungan isi dari syair yang disajikan
menyiratkan sebuah petuah atau pepeling tentang kerugian hidup yang diakibatkan oleh
narkoba. Syair lagu sengaja dibuat dalam dua bahasa yakni Bahasa Jawa dan Bahasa
Indonesia agar lebih mudah dicerna oleh kalangan anak muda.
5.1. Media
Karya ini menggunakan gamelan Laras Pelog dan Slendro utamanya ricikan jenis
Balungan (demung, saron, slenthem, peking), ricikan jenis pencon (bonang, kenong,
kempul, gong), dan vokal. Beberapa instrumen yakni gender, gambang, siter dan rebab
tidak digunakan mengingat secara teknis sulit untuk dikuasai dan dimainkan oleh anak-anak
serta dibutuhkan keahlian khusus. Sehingga kebutuhan garap yang seharusnya dilakukan
oleh instrumen ‘alusan’ tersebut tergantikan dengan penggarapan pada instrumen lain
(balungan dan pencon) menggunakan teknik mlaku/sekaran, yang berfungsi mengisi
8
bagian-bagian kosong (free space), selain untuk lebih memperkaya motif juga menghindari
kesan kosong dan atau sepi (Jw. Anyep).
Instrumen kendang secara umum dalam dunia karawitan berfungsi sebagai
Pamurba Irama, pengatur jalannya irama, pengatur atau penanda perpindahan materi.
Instrumen ini sama seperti jenis instrumen ‘alusan’ yang secara teknis sulit dikuasai dan
dimainkan anak-anak. Memang ada yang mampu ’ngendang’ dengan baik namun
jumlahnya sangat jarang dan tentunya anak tersebut memiliki bakat khusus. Untuk
menghindari kekosongan pada instrumen tersebut sekaligus sebagai kebutuhan garap
dalam hal pengendalian irama, tempo, penanda peralihan, dan lain sebagainya, pada
kekaryaan ini pengkarya mengadopsi insrumen musik barat (drum) yang dipadu dan
dikolaborasikan dengan gamelan. Pemilihan instrumen tersebut tentunya dengan
mempertimbangkan kesesuaian secara teknis, dan kesejajaran dalam pengolahan garap.
5.2. Pendukung (Peraga)
Karya ini didukung oleh gabungan dari siswa-siswi SMA Negeri 6Surabaya, yang
berjumlah 25 orang. Terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok instrumen terdiri
dari 13 orang dan kelompok vokal terdiri dari 12 orang. Berikut nama-nama peraga dan
posisi dalam karya :
PEMUSIK KONSER KARAWITAN
9
‘NO WAY NARKOBA’
NO. NAMA PENDUKUNG POSISI
DALAM KARYA
1. Alif Indra Setiawan Demung 1
2. Amin Tohari Demung 2
3. Armanda Dicki Sasongko Saron 1
4. Alva Brisbananda Ashari Saron 2
5. Dewi Handayaningsih Mugiarto Saron 3
6. Febri Listiono Saron 4
7. Rochmad Agung Febrilianto Peking
8. Suatriatri Slenthem
9. Muhammad Hisyam Bonang Babok
10. Muhammad Shamil Bonang Penerus
11. Rezki Triandi Kempul & Gong
12. Widdi Umari Kenong & Kethuk
13. Kresno Radite Tri Wibowo Drum
14. Nahda Salsabilla Vokal
15. Safarudin Alwi Prayoga Vokal
16. Elnia Sevinawati Vokal
17. Cicilia Indrawati Martono Vokal
18. Jihan Irdo Maghfirah Putri Vokal
19. Aditya Achmatul Mocharam Vokal
20. Aditya Perdana Putra Vokal
21. Bahar Al Aziz Vokal
22. Imanuel Bagus Sumardiputro Vokal
10
6. Deskripsi Sajian
Seperti lazimnya budaya penulisan notasi pada karawitan yang menggunakan
Sistem Penulisan Notasi Kepatihan, maka pada deskripsi karya dengan judul No Way
Narkoba ini juga menggunakan sistem yang sama. Namun terdapat beberapa istilah
yang dalam penulisannya disingkat/disimbolkan, sehingga perlu mendapatkan
penjelasan, yakni :
a. Dm : Instrumen Demung
b. Sr : Instrumen Saron
c. Bal : Balungan
d. Bb : Bonang Babok (Barung)
e. Bp : Bonang Penerus
f. Slt : Slenthem
Berikut disampaikan deskripsi sajian karya konser karawitan dengan judul No Way
Narkoba :
INTRODUKSI Bb/Bp : _ . j@! j65 p6 j@! j65 p6 . . j@! j65 p6 j@! j65 p6
j23 j56 j35 j6! j@! j6! g5 _ BAL : _ . . 2 6 . 2 6 . . . 2 6 . 2 6 . j56 ! j6! @ j6! g5 _
12
Sebagai pembuka sajian, introduksi ini dilakukan 2x rambahan kemudian dilanjutkan ke
materi Gagahan Semangat, Sl. Wolu.
1 ) GAGAHAN SEMANGAT
Dm/Sr : j!5 j.3 j.2 j.1 j23 j56 j53 5 j!5 j.3 j.2 j.1 j23 j56 j35 6 j!5 j6! 6 j!5 j6! 6 j56 G! 6 6 j!6 j.2 j32 6 6 g5 sigeg/berhenti
Bb/Bp : jg.@ _ j!^ j56 j!@ ! 5 5 5 j5@ j!6 j56 j!@ ! 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 j56 ! 6 6 j!6 . 6 . 6 gj.@ _
SSlt : _ ! 5 2 1 3 5 6 5 ! 5 2 1 2 3 5 6 5 6 ! 6 ! 5 6 ! 5 6 ! 6 2 1 6 g5 _
Materi Gagahan Semangat Sl. Wolu ini dibarengi hentakan drum dengan
pola birama 2/4, dilakukan 3x rambahan. Pada rambahan ke 3 semua instrumen
berhenti (sigeg) pada notasi yang bergaris bawah, sebagai pengantar menuju
materi berikutnya.
2) LAGU SEKOLAH . . @ @ ! j65 . . j22 j!5 j5k35 g.
13
Berang - kat pagi iringi matahari . . . . 2 ! 5 3 j26 . . . ! ! 6 j!k.5 j.3 j.6 . . Ku langkahkan kaki tak kan pernah ber-hen- ti . j22 j52 jz2c3 . zj3c2 j31 2 . . . . 2 3 5 6 . 5 6 G! Demi meraih ci - ta-ci ta ma-sa depan yang cerah . . . . @ ! 5 j3k.2 j.3 6 . ! . ! ! g5 Dengan menuntut ilmu di sekolah
BALUNGAN LAGU (SLENTHEM) ===>>> . . . g5 _ 6!6! 6523 2356 2121 635g6 2523 231G2 3232 .3.6 .56G1 2121 2152 .6.! .!!g5 _
ISIAN bal. : SARON-DEMUNG : . . . j.5 . . j56 5 2 Gjg5k.! j.6 j56 ! . . . . . . j6k.6 j.k56 ! . . . . . 6 j53 G2 . 1 2 3 . 3 . Gj23 j23 j23 j23 . . 3 . 6 . 5 6 jG!! j!k6! jk.j!jk.6 5 . . . . . . 6 . ! . ! ! g5
UMPAK (INTERLUDE) :
14
_ 5 5 j65 j.5 j.5 5 6 5 5 5 j65 . . . . g6 6 6 j!6 j.6 j.6 6 ! 6 6 6 j!6 . . . . g5 _
Materi pada bagian ini dimulai dari Vokal koor (berangkat pagi) diulang
selama 2x rambahan. Setelah selesai pada rambahan pertama diseling dengan
Umpak (interlude) yang disajikan selama 2x rambahan. Rambahan kedua berhenti
pada notasi yang bergaris bawah, kemudian masuk pada lagu (rambahan kedua),
dan berhenti pada syair yang bergaris bawah (menuntut ilmu). Sedangkan syair ‘di
sekolah’ disajikan secara solo (tunggal) sekaligus sebagai awalan menuju lagu Jula-
Juli Masa Depan (garap sak langgam)
3) JULA-JULI MASA DEPAN
. . . j.5 j6! j65 j65 j@# j.@ . . j.5 j6! j65 j65 zj6c! Sla-mat pagi bapak ibu gu - ru, ku datang menuntut ilmu . . . j.@ j!5 j23 j52 j6k.! j.6 . . j.@ . j@@ j.5 g. Ja - ngan ragu dan janganlah jemu men - didik – ku
. . . . 5 6 ! 5 j32 . . . 5 6 j5k6! . Ku turut se - lalu pe-tu-ah-mu . . . @ . ! 5 3 j26 . j65 j/@! j.6 j.3 j.5 g. Pas - ti kan ber - guna demi masa de - pan- ku
Bal : _ . 6 . 5 . 6 . 2 . 6 . 5 . 2 . g1 . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 6 . g5
15
Lagu ini dilakukan 2x rambahan secara bersambungan. Garap Vokal
disajikan secara tunggal pada baris 1 dan 2. Sedangkan baris 3 dan 4 dibawakan
secara koor (bersama). Setelan selesai rambahan kedua langsung disambung
dengan materi Transisi sebagai pengantar menuju materi berikutnya (Lagu Jerat
Narkoba).
TRANSISI
_ . . . 5 . . . 5 j.5 . j53 G2 . . . 5 . . . j52 j.2 j32 j.2 g6 j66 j.6 6 j66 j.6 6 2 6 j66 j.6 6 6 _ > . . j56 g!
4) LAGU JERAT NARKOBA . . jz5c6 g! a yo _ . j@k.! j.5 j@k.! j.5 j@k.! j.5 ! . j@k.! j.5 j@k.! j.5 j@k.! j.5 6 Bulat - kan tekat me- ra-ih ci - ta, menja- di gene - ra - si ber-gu- na . j22 j32 6 . j22 j32 6 j56 j!5 j/53 2 ! ! ! g5 Sehatkan jiwa, sehatkan raga hindarkan dari jerat - an narkoba
BALUNGAN : . . j56 g! _ . j@k.! j.5 j@k.! . 5 5 G! . j@k.! j.5 j@k.! . 5 2 G6 . j2k.3 j.5 6 . j2k.3 j.5 6 . 6 6 2 . ! ! g5 > . ! ! gj55 Transisi : j55 j55 j55 5
16
Lagu Jerat Narkoba ini disajikan 2x rambahan. Balungan Transisi
digunakan sebagai penyekat (seselan) antara rambahan pertama dan kedua,
sekaligus sebagai jembatan menuju materi berikutnya.
5) LAGU KUDU ELING
A. _ . j.@ j@k@@ j./! j!6 j52 j3k22 j.2 j32 j!k./! j.6 . . j.6 A - rek- arek kudu eling a - ja lali a - ja nganti pang-ling a - j6k56 j.5 j/35 j66 j65 j65 /j@! 6 . . . @ . . . .
bang biru putih kuning mbarek sing rupane ijo wo . j22 j32 j6k.5 . . . . _
Jenenge pil koplo
BAL : _ . j55 . j55 . j55 . 5 j26 j.2 j62 6 j26 j.2 j62 j66
j6k56 j.5 j65 6 . . . G2 j32 j.2 j31 G2 . 6 6 gj55 j55 j55 j55 5_
B. V
okal Tunggal . . . j.5 j6! zj6c5 j65 jz!c@ . . . j.5 j6! j52 j32 jz5c6
A - ja ngan-ti kebli-nger, pe - ngin barang sing gak bener . . . j.! j!6 j!6 j53 zj2c3 j.2 . . j.! j65 j65 j!! g5 Neng pikiran dadine ru - sak, garing mbekingking neng awak
Vokal koor (bersama) : . . . . . . . . j56 j!6 j53 2 . . . j.6 Aja nganti keblinger pe- j6\! j!\@ j!\! 6 . . . j32 j.3 j23 2 . . 2 3 5
17
ngin barang sing gak bener rusak rusak rusak neng a-wak BALUNGAN ANGLENG : . . . G2 . 3 . G2 . 3 . 6 . 3 . 6 . 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . g5 Transisi => : j56 ! j56 ! . 5 . . _
Materi sajian pada bagian ini terdiri dari 2 motif, yakni bagian A
dilakukan 1x rambahan dengan irama rancak bernuansa sigrak. Pada
balungan bergaris bawah sebagai tanda peralihan menuju bagian B dengan
motif garap sak langgam. Balungan transisi setelah Gending Angleng
sebagai penanda kembali ke materi bagian A, dengan garap yang sama
seperti sebelumnya. Setelah transisi bagian A berikutnya menuju materi
bagian B dengan motif garap dangdut-an. Disajikan selama 1x rambahan,
lalu transisi menuju Instrumen pelog.
1) JARAN KENCAK : . . . g2 Bb : _ 6 . 6 2 6 . 6 G2 _
A. . . . 2 6 5 3 G2 . . . 2 6 5 3 G2
. . . 2 6 5 3 G2 . . . 6 j56 7 3 g6
B. _ . 1 j12 3 4 1 2 3 . j65 j42 4 j45 6 7 G1
. 2 j.2 G. . 1 j.1 G. . 2 j.2 G. . . . G. 6 5 4 3 6 5 4 3 . j3k.4 j.5 6 3 6 . g6
18
Materi Jaran Kencak ini tersaji dalam dua motif garap, yakni pada
bagian A dilakukan 1x rambahan. Pada bagian B disajikan 1x rambahan
yang berfungsi sebagai introduksi dari materi nomor 2 (Lagu Percuma)
2) LAGU PERCUMA
_ . ! j76 j.3 j43 j!k.7 j.6 . . ! j76 j.3 j.3 j45 j67 ! Percuma u - ripe per-cu -ma, nek nganti kan - ca-kanca kebimbang . . . @ . . zj.x7x xj.c! . . . @ . j.! j76 5 Mba - rek o - bat terlarang . . . j44 j45 j.4 5 j44 j45 j.4 3 j44 j45 j.4 5 7 Dilarang Ne-ga-ra, dila- rang a- ga-ma, iku nggara - i sa-ra . . . . 6 j56 j.7 . j66 j53 j.6 . . . g. _ Numpuk dosa mlebu neraka
Percuma hidupnya percuma, jika sampai teman-teman tergoda Dengan obat terlarang, dilarang Negara, dilarang agama Itu bikin sengsara, menumpuk dosa masuk neraka
BALUNGAN : . j66 j.3 6 . j66 j.3 6 . j66 j.3 6 5 6 7 G1 6 7 1 G2 . 1 . G. 6 7 1 G2 . 1 . G. j44 j.4 4 j44 j.4 5 . G. j45 j.4 3 4 . 5 . G7 j76 j54 j32 G1 . . . 7 5 . 3 G6 j65 4 3 g6
Bagian ini dilakukan 2x rambahan secara berurutan namun dengan
motif garap yang berbeda. Rambahan pertama lagu dibarengi dengan
penggarapan instrumen gamelan. Sedangkan pada rambahan kedua syair
lagu menggunakan Bahasa Indonesia, materi dibawakan secara acapella,
dibarengi dengan tepukan tangan.
3) BALUNGAN TRANSISI
19
_ j11 j.1 j11 3 j11 j.1 j11 3 j11 j.1 j11 3 . 4 . g6 _
> . . . g6
Balungan transisi ini disajikan dengan garap sak Alap-alapan, dan
dilakukan 3x rambahan. Pada rambahan ketiga (tanda panah), terjadi
perubahan pada balungan sebagai pengantar menuju materi berikutnya.
4) VOKAL TANYA JAWAB
_ ! j7! . j!7 j!@ j!6 j56 4 2 4 j56 7 5 j43 j.6 g. _ a. Hai kawan, mengapakah engkau merana Kar’na aku sedang tergoda
b. Tergoda, kamu tergoda oleh apa
Ku tergoda yang bikin melayang
c. Melayang, siapakah itu namanya
Oh ternyata, namanya narkoba
BALUNGAN :_ j11 . jj11 . j66 . j66 . j77 . j77 . j66 . j66 g._ 3x
j66 6
Vokal Tanya Jawab ini dilakukan 3x rambahan balungan. Disebut Vokal
Tanya Jawab, karena pada penyajiannya vokalis dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama membawakan syair pada notasi bergaris bawah bagian depan,
sedangkan kelompok kedua pada bagian belakang sebagai kelompok yang
menjawab. Kemudian setelah rambahan ketiga dilanjutkan dengan materi di
20
bawah ini yang disajikan dengan garap acapella yang dilakukan 2x rambahan, lalu
disambung pada balungan transisi (tanda panah)
_ . j.6 j65 j.6 j65 . j.! j.! j77 jz6x7 Nggak boleh nggak boleh he he nggak boleh
j.c! . . @ jz.x&x x.x xj.c! . _ . . 2 g1
ja - ngan
5) ALAP-ALAPAN :
Dm/Slt : _ . 3 . 6 . 3 . 1 _
Sr : _ j12 j32 j35 6 j12 j32 j32 g1 _ > . . . g1
Dilakukan 4x rambahan berfungsi sebagai penyekat antara materi satu
ke yang lain. Rambahan ke 4 pada tanda panah merupakan perubahan garap
sebagai pertanda menuju materi berikutnya.
6) LAGU BAHAYA NARKOBA
_ . j!k.! j.7 j@k.! j.7 j@k.! j.7 j@k.! . j!k.! j.7 j@k.!
Karna nar-ko-ba di-ri-mu ce- la-ka hidup-mu menja-
j.7 j@k.! j.7 G@ . j@k.@ j.! j#k.@ j.! j#k.@ j.! jG#k.@ di tak ber-gu- na ci -ta - ci-ta- mu terkubur per-cuma . j@! j76 j@! j76 zjjG7c! . g. _ Matipun kan masuk nera-ka
21
BALUNGAN : _ 1 1 1 1 2 5 6 G1 1 1 1 1 5 6 1 G2 2 2 2 2 5 6 1 G2 1 1 1 1 2 5 6 g1 _
Lagu Bahaya Narkoba ini disajikan bergantian dengan materi nomor 5 (Alap-
alapan). Artinya materi Alap-alapan tersebut dapat berfungsi sebagai
Umpak/Interlude pada materi Lagu Bahaya Narkoba. Dilakukan berulang-ulang
dan diakhiri dengan teknik fade out sebagai penutup (ending) keseluruhan sajian
Konser Karawitan berjudul No Way Narkoba.
7. Daftar Pustaka
Kamus Inggris-Indonesia, John M.Chols dan Hassan Shadily, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Makalah “Menuju Indonesia Bebas Narkoba : Perkembangan Terkini dan Deteksi Cepat Narkoba” di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Universitas Islam Negeri Yogyakarta
LAMPIRAN:
1. PHOTO KEGIATAN
22