PENDAHULUAN Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik. Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk 1 | Page
51
Embed
nandi_dw.staff.gunadarma.ac.idnandi_dw.staff.gunadarma.ac.id/.../49698/SIM+Materi+3.docx · Web viewPersyaratan data pada semua tingkat personalia akan ber kembang, tetapi akan terjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk
selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut
berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam
sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat
membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan
informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk
menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut
pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan
dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya
pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem
Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi
ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur
organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber
daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang
sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh
pihak yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut,
berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi Manajemen
yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan
secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi
dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya
dan sifat manajer” (Ismail, 2013).
1 | P a g e
Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem
Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem
tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.
b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem
Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun
informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang
terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang
pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara
berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi
Manajemen.
c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi
Manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa
data yang diproses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi.
Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-
sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja
secara efisien.
d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem
dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga
kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya,
integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-
sistem tersebut.
e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam
informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan
tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem
Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan
produktivitas, antara lain dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin
seperti, penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan
bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan
2 | P a g e
kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak
terduga.
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem
Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya
manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang
sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila
tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem
Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen
yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.
Maka pemnafaatan sistem komputer juga harus diperhatikan demi menunjang
kemampuan manusia dalam mengelola suatu Sistem Informasi Manajemen.
3 | P a g e
1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai
berkembang sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen,
serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem
Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Sistem
Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus
bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk
keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan
memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuk
dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian
dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).
1.1. Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1. Menerima data sebagai masukan ( input).
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis
maupun komputer.
4 | P a g e
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu
tujuan. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan
(input), pengolahan (proses) dan keluaran (output). Di samping itu sistem
senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback)
dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem
yang dimaksud (Djumiarti, 2013).
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya,
sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih
kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan
simpanan luar . Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai
suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat
membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi,
maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya
adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan
lain sebagainya.
5 | P a g e
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya
sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau
ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi
akuntansi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-
bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini beker ja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
mener ima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh
oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu
sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang
sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup
akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik
6 | P a g e
saja. Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem
pengendalian persediaan.
Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh
manusia. Dari hasil laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit
barang yang sudah lebih kecil atau sama dengan reorder point untuk dilakukan
pembelian. Bandingkan dengan sistem yang secara relatif tertutup berikut ini.
7 | P a g e
1.2. Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan
orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi
kajian ilmiah atau kaum profesional , dua pengertian tersebut mengandung
perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-
angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau
kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring dan
diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka
data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi
adalah semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai.
Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah
informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah
menjadi informasi pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila
mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan tertentu.
Data terutama harus mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum bermanfaat
sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan
informasi menjadi produk selesainya.
Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang tercatat di
bagian akademik Universitas Gunadarma, Nomor Induk Kependudukan kota
Tangerang Selatan yang tercatat di Kantor Capil dan kependudukan, Jadwal
penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Tetapi apabila seseorang menghubungi
loket bandara untuk melihat jalur penerbangan ke Jakarta lengkap dengan
keterangan kapan waktu terbang, berapa harga tiket, maka yang dia tanyakan
kepetugas di bandara adalah informasi. Untuk dapat memperoleh informasi,
pemakai data harus mengetahui jenis keterangan yang diperlukan dan bagaimana
sistem penyimpanan datanya.
8 | P a g e
Dalam contoh jadwal penerbangan di atas, pikiran manusia (petugas
counter) dengan ditunjang perkakas komputer melakukan proses pemilihan data
dan menyajikannnya untuk dapat dipergunakan sebagai informasi yang bermakna.
Sesungguhnya jasa yang ditawarkan oleh agen perjalanan adalah penyediaan
informasi yang tepat dan cepat kepada konsumen, untuk selanjutnya informasi
dikumpulkan kembali, disimpan dan kelak dimanfaatkan dan berfungsi sebagai
data kembali. Dari penjelasan di atas secara singkat dapat dirumuskan bahwa data
adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan,
biasanya dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk
pengambilan keputusan. Sebaliknya informasi adalah data yang telah diambil
kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi
pengambil keputusan.
Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga
bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian
informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan menentukan efektivitas
pengambilan keputusan.
Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi
Kumorotomo, 1997: 7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut
diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :
Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu
sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi
tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan
membuat kurang efektifnya keputusan manajemen
9 | P a g e
Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan
permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan
pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer
hendak membuat keputusan yang krusial.
Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat
menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
Akurat
Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 10
Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya,
karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan
keputusan.
Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi
informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi
harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format maupun segi-segi
lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern,
kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan
menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.
10 | P a g e
1.3. Manajemen
Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi.
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol,
2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing,
staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi,
kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
dan pengendalian.
Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi,
menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah
strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer
mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan
struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam
satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan
evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar
baku yang telah ditetapkan.
11 | P a g e
1.4. Sistem Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan
manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan
dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki
suatu sistem yang dapat diandalkan dalammengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan
keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.
Dengan demikian Sistem Informasis Manajemen adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem Informasis
Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam
organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud memberikan
data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern
maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem
informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-
sistem informasi sebagai berikut:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information
system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
12 | P a g e
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information
systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating
management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.
13 | P a g e
1.5. Pengolahan Komputer
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi
kini terutama justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem
informasi manajemen berdasarkan komputer secara singkat, adalah
14 | P a g e
1.6. Sistem Informasi Manajemen Di Mata User
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer
adalah sebagai berikut: Petugas administrasi dapat merasakan bertambahnya
kebutuhan akan masukan (input) pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah
database sedang disusun. Prosedur baru untuk mengendalikan data akan
ditetapkan. Proses administrasi akan berubah dengan memakai alat-alat online
seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk memasukkan data. Para petugas
di seluruh bagian organisasi akan diminta melaporkan informasi yang sebelumnya
mereka simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mereka sendiri.
Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan
data tetapi akan merasakan peningkatan besar dalam pemer olehan informasi.
Informasi keadaan juga akan dicapai secara jauh lebih mudah. Model-model
keputusan dapat membantu perkiraan pertama dalam pemecahan persoalan
misalnya penjadualan. Laporan cenderung menjadi lebih informatif dan cepat.
Analisis dan laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan balik berbagai
prestasi menjadi lebih besar frekuensinya.
15 | P a g e
Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi mendapat
manfaat besar dari kemampuan SIM. Database diselidiki untuk kemungkinan
sesuatu persoalan. Datanya dianalisis guna menemukan pemecahan yang
mungkin. Model per encanaan dipakai untuk menghasilkan pendekatan pertama
rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar tersebut memberikan cara-cara
penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli merumuskan data untuk
kebutuhan manajerial.
Manajer pada semua tingkat mempunyai kemampuan baru untuk memper
oleh informasi yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan
keputusan, sistem tersebut dapat memberikan saran pemecahan yang optimal
secara langsung atau dapat memberikan analisis manusia/mesin dan prosedur
keputusan untuk membantu dalam mencapai sebuah keputusan yang baik. Sebagai
contoh, seorang manajer untuk suatu ketersediaan barang akan memprogram
pengambilan keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal jumlah pesanan.
Dalam situasi rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk
mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai,
tetapi sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam
mencapai sebuah pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model
perencanaan disertai sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan
pemecahan.
Secara ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh
penerapan rancangan SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang
kurang lebih sama, tetapi akan terdapat persyaratan data tambahan, dan semakin
banyak alat onlie dipakai. Persyaratan data pada semua tingkat personalia akan
ber kembang, tetapi akan terjadi peningkatan tersedianya informasi terbaru yang
akurat. Laporan, jawaban atas permintaan informasi, analisis, perencanaan dan
pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan dukungan informasi lebih
baik.
16 | P a g e
1.7. Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai
berikut:
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak:
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
Program untuk melaksanakan pengolahan komputer.
Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk
untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).
Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang
mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis
kegiatan yang tengah dilaksanakan.
17 | P a g e
1.8. Pengambilan Keputusan
Pemilihan solusi terbaik dapat dipilih dengan berbagai cara. Herry
Mintzberg, seorang ahli manajemen telah mengidentifikasi tiga pendekatan
(Raymond McLeod & Schell, 2008):
1. Analisis – Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan
mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan
organisasi. Salah satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh
para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana
yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi
eksekutif.
2. Penilaian – Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
Sebagai contoh adalah manajer produksi yang menerapkan pengalaman
dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan dari
model matematika.
3. Penawaran – Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah
proses member dan menerima yang berlangsung antara para anggota
eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di
sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat
dengan jelas.
Ketiga cara tersebut dapat digunakan dalam pemilihan alternatif untuk
menyelesaikan masalah atau dalam pengambilan keputusan pada proses bisnis
yang penting.
Proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan
sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap
hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi
tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai
contoh, pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap
perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan.
18 | P a g e
Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa
ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan
baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah
persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang.
Cara lain untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan adalah dalam arti
suatu kegiatan berkesinambungan yang digerakkan oleh sebuah sasaran mengubah
sistem (bisnis, departemen, keluarga dan sebagainya) dari keadaan sekarang
menjadi suatu keadaan yang diharapkan atau tujuan mengakibatkan suatu
pencarian cara mencapainya. Proses ini sering disebut “analisis cara tujuan”
(means-end analysis).
Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada
umpan balik hasil keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh
mengusulkan langkah-langkah berikut ini :
1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
3. Pemilihan di antara alternatif yang ada.
4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan.
5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.
19 | P a g e
2. Sistem Informasi dalam Tingkatan Organisasi
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui
sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan
pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi, antara
lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi
personalia, dsb.
Sistem-sistem informasi dimasudkan untuk memberikan informasi kepada
semua tingkatan manajemen yaitu ; manajemen tingkat atas, manajemen tingkat
menengah dan manajemen tingkat bawah.
Pada manajemen tingkat atas (top level management), kegiatan manajemen
yang dilakukan adalah perencanaan strategi. Pada manajemen tingkat menengah
(middle level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah
pengendalian. Sedangkan pada manajemen tingkat bawah (low level management)
atau disebut juga operating management, kegiatan yang dilakukan adalah
pengendalian operasi.
20 | P a g e
Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi yang berhubungan
dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu proses transaksi, kontrol dan perencanaan
strategis. ketiga tipe dasar operasi ini dapat dikelompokan ke dalam dua bagian
seperti gambar 2.1, yaitu:
kegiatan pada tingkat manajemen dan
kegiatan pada tingkat pengoperasian
Gambar 2. 1 Kegiatan tingkat manajemen dan tingkat pengoperasian
Saat ini kegiatan pada tingkat manajemen digambarkan dalam bentuk segitiga
yang terletak di atas gambar empat persegi panjang, gambar pada kegiatan tingkat
pengoperasian hampir dapat dikatakan sebagai suatu hal yang tradisional.
21 | P a g e
Informasi
Keputusan dari manajemen (informasi + aturan)
Keputusan dari personel operasi (informasi + aturan)
Kegiatan tingkat manajemen
Kegiatan pada tingkat pengoperasian
Gambar 2.2 Kegiatan informasi yang berhubungan dengan organisasi
Pada tingkat manajemen, pelaksana atau manajemen tertinggi dalam
organisasi akan menentukan tujuan organisasi, sumber-sumber yang dipakai untuk
mencapai tujuan tersebut, kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam
memperoleh, menggunakan dan menyusun sumber-sumber yang digunakan.
Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang lama, yaitu satu sampai sepuluh
tahun bahkan lebih.
Pada gambar 2.2, fungsi kontrol mempunyai komponen manajemen dan
komponen operasional. Dalam pengawasan manajemen, manajer tingkat
menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat diperoleh
dan digunakan secara efektif adan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan bahkan tahunan.
Pada pengawasan operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah
pelaksanaan tugas-tugas tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini
memerlukan waktu harian ataupun mingguan.
22 | P a g e
3. Kerangka Kerja Sistem Operasi
Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet,
memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu
segala jenis bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka,
pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat
memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal
ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim
pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce,
atau dalam aktivitas bisnis lainnya.
memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur
pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu
diketahui mengenai sistem informasi.
23 | P a g e
Kerangka kerja tersebut dipusatkan kedalam 5 area pengetahuan SI berikut ini.
1. Konsep konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk
mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal dari teori sistem
umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan
kompetitif.
2. Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.
3. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan
keunggulan kompetitif bisnis.
4. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk
memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi
pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
24 | P a g e
Terdapat 3 alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi
informasi yaitu:
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk membantu
mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan,
membayar pegawai, membeli barang dagangan baru, serta untuk
mengevaluasi trend penjualan.
2. Dukungan pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.
Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis
lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya
keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah
atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa yang mereka
butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh
sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung
pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi
juga membantu mereka melihat berbagai cara untuk mendapatkan
kelebihan dari para peretail lainnya dalam persaingan untuk
mendapatkan pelanggan.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Contohnya manajemen toko mungkin membuat keputusan untuk
memasang kios dengan layar sentuh dalam semua toko mereka, yang
terhubung dengan situs e-commerce untuk belanja online.
25 | P a g e
E-commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan
produk, jasa, dan informasi atas berbagi jenis jaringan komputer. Banyak bisnis
saat ini menggunakan internet, intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya untuk
mendukung setiap langkah proses komersial. Hal ini dapat meliputi segala sesuatu
dari periklanan, penjualan, dan pemberian dukungan untuk pelanggan, melalui
world wide web, hingga keamanan internet, serta mekanisme pembayaran yang
memastikan diselesaikannya proses pengiriman dan pembayaran. Contohnya
sistem e-commerce meliputi situs web internet untuk penjualan online, akses
ekstranet kedatabase persediaan untuk pelanggan besar, dan penggunaan intranet
perusahaan oleh tenaga penjualan untuk mengakses catatan pelanggan dalam
rangka manajemen hubungan pelanggan.
26 | P a g e
3.1. Jenis Jenis Sistem Informasi
3.2. Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan
oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh system informasi manajemen biasanya
dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbaharui
database perusahaan.
1. Sistem pemrosesan transaksi
Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui
database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya:
Sistem titik penjualan (point-of-sale - POS) dibanyak toko retail
menggunakan terminal mesin kas untuk secara elektronik menangkap
serta memindahkan data penjualan sepanjang saluran telekomunikasi
27 | P a g e
ke pusat computer regional agar dapat diproses segera (Real-time) atau
diproses setiap malam (Batch).
2. Sistem Pengendalian proses
Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contohnya,
penyulingan minyak menggunakan sensor elektronik yang
dihubungkan ke komputer untuk secara terus menerus mengawasi
proses kimia dan membuat penyesuaian instant (real-time) yang
mengendalikan proses penyulingan.
3. Sistem kerja sama perusahaan
Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja dan
perusahaan. Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah tim proyek
dapat menggunakan email untuk mengirim dan menerima berbagai
pesan elektronik, dan melakukan konferensi video untuk melakukan
pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai
aktivitasnya.
3.3. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan
konsep, beberapa jenis utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung
jawab pengambilan keputusan:
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Contohnya, manajer penjualan dapat menggunakan jaringan
komputer dan pencari web untuk mendapatkan tampilan instant
mengenai hasil penjualan produk produk mereka dan untuk
mengakses intranet perusahaan mereka agar bisa mendapatkan
28 | P a g e
laporan analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan
yang dilakukan oleh setiap tenaga penjualan.
2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS)
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan
keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya. Contohnya,
manajer bagian periklanan dapat menggunakan program
spreadsheet untuk melakukan analisis what-if ketika mereka
menguji dampak berbagai anggaran iklan atas prediksi penjualan
produk produk baru.
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System EIS)
Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya
yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
Contohnya, para eksekutif puncak dapat menggunakan terminal
layar sentuh untuk secara instant melihat teks serta tampilan grafik
yang menekankan berbagai area utama kinerja organisasi dan
persaingan.
3.4. Kategori lainnya sistem informasi
- Sistem pakar. Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran
pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai.
Contoh: Penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses dan sistem
pemeliharaan diagnosis.
- Sistem manajemen pengetahuan. Sistem berbasis pengetahuan yang
mendukung pembuatan, pengaturan, dan peyebaran pengetahuan bisnis
dalam perusahaan. Contoh: akses intranet ke praktik praktik bisnis
terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem pemecah masalah
pelanggan.
- Sistem informasi strategis. Mendukung operasi dan proses manajemen
yang memberi perusahaan produk, layanan dan kemampuan strategis
29 | P a g e
sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: perdagangan saham online,
penelusuran pengiriman, dan sistem web ecommerce.
- Sistem bisnis fungsional. Mendukung berbagai aplikasi operasional
dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem
informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.
3.5. Tantangan Manajerial Teknologi Informasi
Kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini bergantung
pada pemaksimalan penggunaan teknologi berbasis internet dan sistem informasi
melalui web, untuk memenuhi permintaan yang berubah dari para pelanggan,
pemasok, dan mitra bisnis lainnya di pasar global. Tujuan dari banyak perusahaan
saat ini adalah untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis mereka dengan
menggunakan teknologi informasi untuk mendukung para pegawai mereka dalam
mengimplementasikan proses bisnis kooperatif dengan para pelanggan, pemasok,
dan pihak lainnya.
3.6. Keberhasilan Dan Kegagalan dengan TI
Keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui
efisiensi dalam hal meminimalkan biaya, waktu dan penggunaan sumber daya
informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektivitas teknologi informasi
dalam mendukung strategis bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya,
meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan
dan bisnis perusahaan.Beberapa tantangan etika yang harus dihadapi oleh para
manajer bisnis yang mengimplementasikan aplikasi aplikasi utama teknologi
informasi.
30 | P a g e
Fungsi Sistem Informasi, yaitu:
Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,
seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan
manajemen sumber daya manusia. Kontributor penting dalam efisiensi
operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan
pelanggan. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan
praktisi bisnis. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan
jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, sarta menantang bagi jutaan
pria dan wanita.
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan
bisnis yang membentuk jaringan.
31 | P a g e
4. Komponen Sistem Informasi
Konsep sistem dapat membantu memahami:
1. Teknologi. Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen
pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware,
software, manajemen data dan teknologi jaringan telekomunikasi.
2. Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan
sistem informasi bisnis yang saling berhubungan satu sama lain.
3. Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan
teknologi informasi dalam bisnis meliputi pendesainan komponen
komponen dasar sistem informasi.
4. Manajemen. Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada
kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi
organisasi.
4.1. Sumber Daya Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu: Manusia,
Hardware, Software, Data dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh Sumber
daya sistem informasi dan produknya, meliputi:
1. Sumber daya manusia
Pemakai akhir merupakan orang orang yang menggunakan sistem
informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka berupa
pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staff administrasi, akuntan dan para
manajer. Para pakar merupakan orang orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi sistem analis, pembuat
software, operator sistem.
2. Sumber daya hardware
Dapat digolongkan menjadi: Mesin dan Media.
3. Sumber daya software
32 | P a g e
Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan
serta mendukung operasi sistem computer. Software aplikasi, yang
memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer
oleh pemakai akhir. Contohnya, program analisis penjualan, program
pengolahan kata dan program penggajian. Prosedur, yang mengoperasikan
perintah bagi orang orang yang akan menggunakan sistem informasi.
Contohnya, prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan,
prosedur pendistribusian cek gaji.
4. Sumber daya data
Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database
persediaan.
5. Sumber daya jaringan
Media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses dan
pengendalian jaringan.
4.2. Aktivitas Sistem Informasi
Input sumber daya data
Memindai secara optikal barang barang dengan pengenal yang
menggunakan kode garis.
Pemrosesan data menjadi informasi seperti menghitung pembayaran
karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya.
Output produk informasi
Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Contohnya, seorang manajer penjualan dapat melihat tampilan video untuk
memeriksa kinerja seorang tenaga kerja penjualan, menerima pesan suara
yang dihasilkan komputer melalui telepon, menerima cetakan dari hasil
penjualan bulanan.
Penyimpanan sumber daya data
Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi.
Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi
disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
33 | P a g e
Pengendalian kinerja sistem
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja
sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai
aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini
harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat
memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas
system yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat
dihasilkan bagi para pemakai akhir.
Mengenali sistem informasi
Sebagai praktisi bisnis, harus mampu mengenali komponen dasar sistem
informasi. Hal ini berarti harus mampu mengidentifikasi: Sumber daya
manusia, hardware, software, data dan jaringan yang digunakan.
Jenis produk informasi yang dihasilkan cara melakukan aktivitas input,
output, penyimpanan, dan pengendalian.
34 | P a g e
Daftar Pustaka
Buku
Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Refrensi
Link :
Djumiarti, T. (2013, October 22). Undip. Retrieved from Undip Web Site: http://eprints.undip.ac.id/9848/1/BUKU_AJAR_SIM_Publik_UTK_Mhs.pdf
Ismail, M. (2013, October 22). UMM. Retrieved from UMM We Site: http://directory.umm.ac.id/SI-PT/akuntansi-mutia.pdf
Pangestu, D. W. (2013, October 22). IlmuKomputer.Com. Retrieved from IlmuKomputer.Com Web Site: ilmukomputer.com
Sentranet. (2013, October 22). Sentranet. Retrieved from Sentranet Web Site: http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html