Nama: OKE SOFYAN Kls : 3 ID 02 Tugas : ibu Rossy Artikel : ANGIN ANGIN Angin adalah.. kita tahu bahwa angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara lebih rendah. Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun. Kenapa? Karena udara berkurang. Dan, udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut. Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas. Gas termasuk materi yang tidak kelihatan, inilah alasan kenapa kita tidak bisa melihat angin.
19
Embed
Nama: OKE SOFYAN Kls : 3 ID 02 Tugas : ibu Rossy Artikel ...wartawarga.gunadarma.ac.id/.../04/Artikel-Angin-OKE-SOFYAN-30408637... · maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nama: OKE SOFYAN
Kls : 3 ID 02
Tugas : ibu Rossy
Artikel : ANGIN
ANGIN
Angin adalah..
kita tahu bahwa angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan
oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya.
Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara
lebih rendah.
Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih ringan.
Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun. Kenapa? Karena
udara berkurang. Dan, udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tersebut. Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.
Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas. Gas termasuk materi
yang tidak kelihatan, inilah alasan kenapa kita tidak bisa melihat angin.
Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:
1. Gradien barometrisBilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari
dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin
cepat tiupan angin.
2. LokasiKecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang
jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tinggi lokasiSemakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang
bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat
laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata
lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat,
gaya gesekan ini semakin kecil.
4. WaktuAngin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam
hari. Sebenarnya yang kita lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel
ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan
hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita
bisa merasakannya.
Pengertian Angin
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya.
Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau
dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Sifat Angin
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan
udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan
daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi
aliran udara pada wilayah tersebut.
Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:
1. Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
2. Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
3. Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar
kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.
Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.
* Angin lokal 3 macam yaitu :
1. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan
dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada
malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan.
Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari
darat ke laut.
2. Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat
panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas),
maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah.
Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin
gunung.
3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas Angin Fohn atau Angin jatuh ialah
angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine.
Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli),
angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin
Brubu di Sulawesi Selatan).
*Angin musim ada 5 macam yaitu
1. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut
bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah
tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal
(konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu
tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
2. Angin Anti PassatUdara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi
Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut
Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,
angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin
kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk
gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan
gurun di Australia.
Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang
udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator
antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh
ekuator” atau “daerah doldrum”
3. Angin Barat Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis
Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan
sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa
karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini
sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang
sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara
maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o
LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena
berasal dari daerah kutub. 5. Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan
antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti
arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun
pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin
laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit
Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari
benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi)
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini
merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat
di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di
Indonesia terjadi musim penghujan.
Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya
tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap
airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua
asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat
tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara
tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di indonesia
terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di
belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak
banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi
musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan
irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba
(peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim
kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa
panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat
dan lebat.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi
angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :
Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis
pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya
belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah
konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun
2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar
batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi
listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum
energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.Pemanfaatan
energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat
ini. sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin
angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan
secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam
pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit
listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas
terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di
seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80
kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-
masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik
tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Listrik dari Angin, masa depan energi dunia
Energi angin di Indonesia saat ini masih sedikit yang diberdayakan. Padahal banyak
selaki daerah yang potensial dibangun ladang pembangkit listrik tenaga angin. Energi
angin yang begitu berlimpah itu hanya terbuang percuma tanpa menghasilkan apa-apa.
Sungguh ironis disaat kita sedang krisis listrik dan energi.