perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user NASKAH PUBLIKASI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANESTESI INHALASI HALOTAN DAN SEVOFLURAN TERHADAP PERUBAHAN HEMODINAMIK (TEKANAN DARAH, NADI, DAN SATURASI OKSIGEN) NISYA HAPSARI G0008139 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011
66
Embed
NADI, DAN SATURASI OKSIGEN) - digilib.uns.ac.id/Per... · sevofluran terhadap perubahan hemodinamik (tekanan darah, commit to user naskah publikasi perbandingan efektivitas anestesi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
NASKAH PUBLIKASI
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANESTESI INHALASI HALOTAN DAN
SEVOFLURAN TERHADAP PERUBAHAN HEMODINAMIK (TEKANAN DARAH,
NADI, DAN SATURASI OKSIGEN)
NISYA HAPSARI
G0008139
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Perbandingan Efektivitas Anestesi Inhalasi Halotan dan
Sevofluran terhadap Perubahan Hemodinamik (Tekanan Darah, Nadi, dan Saturasi
Oksigen)
Nisya Hapsari, NIM : G0008139, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada hari Rabu, Tanggal 5 Oktober 2011
Pembimbing Utama Nama : R.Th. Supraptomo, dr.,Sp.An.
NIP : 19570308 198603 1 006 (...................................) Pembimbing Pendamping Nama : Isna Qadrijati, dr., M.Kes. NIP : 19670130 199603 2 001 (...................................) Penguji Utama Nama : MH. Sudjito, dr., Sp.An.,KNA. NIP : 19510917 197903 1 002 (...................................) Anggota Penguji Nama : H. Marthunus Judin, dr., Sp.An. NIP : 19510221 198211 1 001 (...................................)
Surakarta,...................................
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Muthmainah, dr., M.Kes. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR-FINASIM NIP. 19660702 199802 2 001 NIP. 19510601 197903 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 5 Oktober 2011
NISYA HAPSARI
NIM. G0008139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
NISYA HAPSARI, G0008139, 2011.Perbandingan Efektivitas Anestesi Inhalasi Halotan dan Sevofluran terhadap Perubahan Hemodinamik (Tekanan Darah, Nadi, dan Saturasi Oksigen), Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas pemberian anestesi inhalasi halotan dan sevofluran terhadap perubahan hemodinamik (tekanan darah, nadi, dan saturasi oksigen). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian pasien operasi dengan anestesi inhalasi halotan dan sevofluran di IBS (Istalasi Bedah Sentral) RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dengan purposive sampling didapatkan 68 sampel, yang terdiri dari 34 pasien dengan anestesi inhalasi halotan dan 34 pasien dengan anestesi inhalasi sevofluran. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung selama 60 menit saat operasi berlangsung. Data dianalisis menggunakan two-way ANOVA, serta diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.00 for Windows. Hasil : Data diuji dengan uji two-way ANOVA dan didapatkan hasil untuk kelompok halotan (tekanan darah sistolik p = 0,077, tekanan darah diastolik p = 0,284, nadi p = 0,973, saturasi oksigen p = 0,56) dan untuk kelompok sevofluran (tekanan darah sistolik p = 0,947, tekanan darah diastolik p = 0,402, nadi p = 0,968, saturasi oksigen p = 0,656) berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara penggunaan anestesi inhalasi halotan dan sevofluran saat sebelum anestesi berlangsung hingga menit ke-60 anestesi. Simpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara penggunaan anestesi inhalasi halotan dan sevofluran saat sebelum anestesi berlangsung hingga menit ke-60 anestesi Kata Kunci: anestesi inhalasi, halotan, sevofluran, hemodinamik, tekanan darah,
nadi, saturasi oksigen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
NISYA HAPSARI, G0008139, 2011.The Difference of Inhalation Anesthesia Halothane and Sevoflurane in Hemodynamic’s Change (Blood Pressure, Pulse, and Oxygen Saturation), Faculty of Medicine Sebelas Maret University, Surakarta Objective : This research aimed to know the effectivity of inhalation anesthesia halothane and sevoflurane in hemodynamic’s change (blood pressure, pulse, and oxygen saturation). Methods : This is an obsevational analytic research with cross sectional approach that the subjects are patient with inhalation anesthesia halothane and sevoflurane in IBS (Instalasi Bedah Sentral) RSUD Dr. Moewardi Surakarta. By purposive sampling, there are 64 samples which consist of 34 patient with inhalation anesthesia halothane and 34 patient with inhalation anesthesia sevoflurane. Data obtained by direct observation for 60 minutes through the operation. This data analysed with two-way ANOVA test. Data processed with Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.00 for Windows. Results : This data analysed with two-way ANOVA and the result for halothane’s group (systolic blood pressure p = 0,077, diastolic blood pressure p = 0,284, pulse p = 0,973, oxygen saturation p = 0,56) and for sevoflurane’s group (systolic blood pressure p = 0,947, diastolic blood pressure p = 0,402, pulse p = 0,968, oxygen saturation p = 0,656). It means there is no significant difference between inhalation anesthesy of halothane and sevoflurane from before anesthesy until 60th minute anesthesy. Conclusion : There is no significant difference between inhalation anesthesy of halothane and sevoflurane from before anesthesy until 60th minute anesthesy. Keywords : inhalation anesthesia, halothane, sevoflurane, hemodynamic, blood
pressure, pulse, oxygen saturation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Perbandingan Efektivitas Anestesi Inhalasi Halotan dan Sevofluran terhadap Perubahan Hemodinamik (Tekanan Darah, Nadi, dan Saturasi Oksigen)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. R.Th.Supraptomo, dr.,Sp.An., selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
4. Isna Qadrijati,dr.,M.Kes., selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.
5. MH. Sudjito,dr.,Sp.An.,KNA., selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.
6. H. Marthunus Judin, dr.,Sp.An., selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.
7. Para karyawan IBS (Instalasi Bedah Sentral) dan Residen spesialisasi Anestesiologi dan Reanimasi RSU Dr. Moewardi Surakarta yang telah membantu dalam pencarian dan pengumpulan data di penelitian ini.
8. Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya skripsi ini.
9. Teman-teman Wisma Maharani (Etika, Ica, Tutut, dan Thaniya) yang telah memberi dukungannya.
10. Teman-teman mahasiswa angkatan 2008 yang selalu memotivasi penulis dengan tawa dan semangat mereka.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
berkepentingan khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Surakarta, 5 Oktober 2011
Nisya Hapsari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 5
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5
1. Anestesi Umum ............................................................................... 5
darah, dan resistensi perifer (Morgan, et al., 2007). Sevofluran dapat
menurunkan kontraktilitas miokard, namun bersifat ringan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Thwaites, A, et al. (1997) menjelaskan bahwa
setelah 2 menit pemberian induksi inhalasi dengan sevofluran terjadi
penurunan Mean Arterial Pressure (MAP) hanya sebesar 10 mmHg.
3. Perubahan Nadi
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai p untuk kelompok
halotan sebesar 0,973 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang
bermakna pada nadi untuk kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga
menit ke-60, sedangkan nilai p untuk kelompok sevofluran sebesar 0,968 (p >
0,05), yang berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada nadi untuk
kelompok sevofluran dari sebelum anestesi hingga menit ke-60.
Anestesi inhalasi mengubah denyut jantung (nadi) dengan mengubah
depolarisasi nodus sinus secara langsung atau dengan mengubah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
keseimbangan aktivitas saraf otonom (Katzung, 1998). Pada anestesi dengan
halotan terjadi efek bradikardi yang disebabkan aktivitas vagal yang
meningkat (Morgan, et al.,2007). Sedangkan, pada induksi yang cepat dengan
sevofluran < 7,5% denyut jantung (nadi) tidak berubah secara nyata (Bisri,
1999). Pada penelitian yang dilakukan oleh Russell, et. al. (2001)
menjelaskan bahwa induksi inhalasi dengan halotan akan lebih meningkatkan
kejadian hipotensi dan bradikardi dibanding induksi inhalasi dengan
sevofluran.
4. Saturasi Oksigen
Setelah dilakukan analisis data dengan uji statistik two-way Anova
didapatkan nilai p untuk kelompok halotan sebesar 0,56 (p > 0,05), yang
berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada saturasi oksigen (SpO2)
untuk kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga menit ke-60 dan
didapatkan nilai p untuk kelompok sevofluran sebesar 0,656 (p > 0,05), yang
berarti tidak terdapat perubahan yang bermakna pada saturasi oksigen (SpO2)
untuk kelompok halotan dari sebelum anestesi hingga menit ke-60.
Terjadinya penurunan curah jantung dan tekanan darah akibat dari
depresi langsung miokardium pada pemberian anestesi halotan dan
peningkatan curah jantung akibat stimulasi saraf simpatis pada pemberian
anestesi sevofluran (Schroeter, 2001), akan mempengaruhi kadar hemoglobin
(Hb) yang mengikat oksigen dalam tubuh. Selain itu, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Seo, K, et. al. (2000) menjelaskan bahwa perubahan
kadar saturasi oksigen pada pemakaian anestesi inhalasi diakibatkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
proses induksi obat anestesi yang akan menyebabkan perubahan sistem
pertukaran gas oksigen.
Dari hasil penjelasan di atas, didapatkan bahwa tidak terdapat perubahan
hemodinamik yang bermakna baik dari kelompok halotan maupun sevofluran
mulai dari sebelum anestesi hingga menit ke-60 anestesi. Hasil penelitian pada
kelompok sevofluran sesuai dengan teori yang pernah dikemukakan oleh Walpole,
L (1999) yang menyatakan bahwa pada penggunaan anestesi inhalasi dengan
sevofluran akan memberikan kestabilan hemodinamik yang baik. Berbeda dengan
halotan dan enfluran, sevofluran tidak berhubungan dengan sensitisasi
miokardium terhadap adrenalin (Davis & Bernet, 2000). Sevofluran mendepresi
kontraktilitas jantung secara ringan. Sistem vaskuler resisten dan tekanan darah
arterial menurun sangat sedikit dibandingkan isofluran atau desfluran (Morgan, et
al., 2006).
Sedangkan pada kelompok halotan tidak sesuai dengan teori, karena
disebutkan bahwa halotan memiliki pengaruh langsung terhadap otot jantung dan
otot pembuluh darah yang akan mendepresi miokardium dan menghambat refleks
baroreseptor (Schroeter, 2001). Pendapat ini pun diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dedhia dan Kudalkar (2004) yang menjelaskan bahwa pada
penggunaan anestesi halotan akan terjadi penurunan yang signifikan pada denyut
jantung (nadi) dan tekanan darah sistolik. Hal ini dikarenakan sevofluran memiliki
kelarutan yang rendah dalam darah dan sedikit mendepresi sistem respirasi dan
kardiovaskular.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Pada penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, yaitu: (1)kurang tepatnya
peneliti dalam mencatat nilai hemodinamik tiap 5 menit, (2)alat ukur untuk
mengukur nilai hemodinamik (bed side monitor) yang digunakan tidaklah sama di
setiap kamar operasi, (3)perbedaan dosis anestesi inhalasi yang diberikan pada
pasien berbeda tergantung dari kondisi masing-masing pasien, (4)keadaan pasien
yang tiba-tiba berubah saat pertengahan operasi, menyebabkan dokter
anestesiologi mengubah konsentrasi maintenance anestesi inhalasi yang diberikan.
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, maka dalam penelitian ini
sebaiknya:
1. Peneliti mengamati kondisi pasien dari pra-operasi hingga pasca-operasi
sehingga dapat diketahui kerja obat anestesi inhalasi secara keseluruhan.
2. Obat-obatan yang diberikan kepada pasien sebelum anestesi inhalasi
berlangsung dibuat seragam, dimulai dari premedikasi hingga muscle relaxant,
agar setiap perubahan hemodinamik yang terjadi tidak terlalu signifikan.
3. Alat ukur hemodinamik (bed side monitor) yang digunakan dalam penelitian
haruslah sama dalam hal model dan tahun pembuatannya, agar perubahan
hemodinamik yang ditunjukkan tidak terlalu berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian perbandingan efektivitas anestesi inhalasi
halotan dan sevofluran terhadap perubahan hemodinamik (tekanan darah,
nadi, dan saturasi oksigen) dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tidak didapatkan perubahan yang bermakna pada penggunaan
anestesi inhalasi halotan maupun sevofluran mulai sebelum anestesi
berlangsung hingga menit ke-60 anestesi, tetapi sevofluran memberikan
kestabilan hemodinamik yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan
hemodinamik kelompok sevofluran (tekanan darah sistolik sebesar -6,05
mmHg, perubahan tekanan darah diastolik sebesar 2,5 mmHg, perubahan
nadi sebesar 2,42 dpm (denyut per menit), serta perubahan saturasi
oksigen sebesar -0,521 %).
B. Saran
1. Dalam pemilihan obat anestesi untuk pasien hendaknya dengan
mempertimbangkan kondisi pasien sehingga dapat meminimalkan efek
samping yang tidak diinginkan.
2. Obat anestesi sevofluran lebih baik digunakan pada pasien dengan
penyakit atau kelainan jantung, karena memberikan perubahan
hemodinamik yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan halotan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh obat anestesi
inhalasi pada manusia, terutama untuk mengetahui mekanisme kerja
dari obat anestesi, serta pilihan obat yang dapat digunakan untuk
berbagai kondisi tertentu lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Daftar Pustaka
Arief, M.T.Q. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, p: 85
Bailey, James. 2003. Haemodynamic Instability. http://www.clinicalwindow.net/cw_issue_15_article.htm#(14 Maret 2011).
Becker, Daniel E., Rosenberg Morton.2008. Anesth Prog 55, pp: 24-131
Berne R.M., Levy M.N. Cardiovascular physiology. 7th Ed Mosby 1997
http://en.wikipedia.org/wiki/Hemodynamics (1 Maret 2011).
Bisri. 1999. Konsep VIMA dengan Sevofluran (SEVORANE®) Edisi 2. Bandung: Bagian/ SMF Anestesi dan Perawatan Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran/ RSUP dr. Hasan Sadikin, pp: 3-5, 7-12, 14, 24, 26-31
Ciccone G.K., Holdcroft A. 1999. Drugs and sex differences: a review of drugs relating to anesthesia. Br J Anaesth 1999; 82: 255-65
Collins V.J. FluorinatedEther Anesthetic. In: Collins V.J, ed. Physiologic and Pharmacologic Bases of Anesthesia. Chicago: William and Wikins; 1996, pp: 687-711, 700-703.
Cousins M and Seaton H. Volatile Anesthetic Agent and Their Delivery System. In: Healy T, Cohen PJ (eds). A Practiceof Anesthesia. 6th ed. London: Edward Arnold Member of the Hodder Headline Group; 1995, pp: 104-127.
Davis, S. Ms, Bernet, M. Sevoflurane. NSW Therapeutic Assesment Group Inc. 2000
Dedhia, K.N., Kudalkar, A. Coparison of Sevoflurane and Halothane for Induction of Anaesthesia and Laryngeal Mask Airway Insertion in Paediatric Patient. Indian Journal Anaesth. 2004, pp: 465-68.
Healy, J.E.T., Cohen, J.P. 1995. A Practice of Anesthesia Sixth Edition. Churchill: Wylie and Churchill-Davidson’s In, pp: 99-119.
Karjadi, W. 2000. Anestesiologi dan Reanimasi Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Pp: 150-8./kg BB Ketamin Preinsisi. Semarang. Universitas Diponegoro. Skripsi.
Katzung, B.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta: EGC. p: 407
Kuswiyono. 2008. Perubahan Tekanan Darah dan Laju Jantung 30 Menit Pasca Insisi pada Pasien Bedah Onkologi yang ,emdapatkan 0,5 mg
Lawrence, M. 2005. PaO2, SaO2 and Oxygen Content. http://www.amazon.com/Oxygen_article=0034987.htm(14 Maret 2011)
Lennon P. Intravenous and Inhalation Anesthetic. In: Davison KJ, Eckhardt WF, Perese DA (eds). Clinical Anesthesia Procedures of the Masachusetts General Hospital. 4th ed. Boston: Little, Brown and Company; 1993, pp:143-150
Mangku Gde., Senapathi T.GA.2010. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta:Indeks, p:49.
Malviya S, Lerman J. The blood/gas solubilities of sevoflurane, isoflurane, halothane, and serum constituent concentrations in neonates and adults. Anesthesiology 1990; pp: 793-6.
Mansjoer Arief, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Media Aeculapus, pp: 245-7.
Morgan G.E., et al., 2007. Clinical Anesthesiology fourth edition. New York: Lange Medical Books/McGraw Hill. pp: 157-163, 167-8, 173, 187-8
Muhardi Muhiman, dkk. 1989. Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UI, pp: 2-80.
Murti, Bhisma. 2006. Desain Dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Patel SS, Goa KL. Sevoflurane: a review of its pharmacodynamic and pharmacokinetic properties and its clinical use in general anaesthesia. Drugs 1996, pp: 658-700.
Price, S.A., Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1 Edisi 6. Jakarta: EGC, p: 247.
Rogers, James. 2006. Cardiovascular Physiology. http://www.nda.ox.ac.uk(14 Maret 2011).
Russell, I. A., et. al. The Safety and Efficafy of Sevoflurane Anesthesia in Infants and Children with Congenital Heart Disease. Anest Analg. 2001, pp: 1152-8.
Said A. Latief, dkk. 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UI, pp: 29-33.
Smith I, Nathanson H.M, White P.F. Sevoflurane-a long-awaited volatile anaesthetic. British Journal of Anaesthesia 1996, pp: 435-445
Stoelting R.K., Miller R.D. 2007. Basics of Anesthesia Fifth Edition. Philadelphia: Churcill Livingstone Inc., pp: 5-170.
Thwaites, A, et. al, Inhalation induction with sevofluran: a double-blind comparison with propofol. British Journal of Anaesthesia; 1997
Vermeulen P.M., et al. 2002. Predictive performance of a physiological model for enfluran closed-circuit anaesthesia: effects of continous cardiac output measurements and age-related solubility data. Br J Anaesth 2002; 88: 38-45
Walpole, L. Effect Sevofluran concentration on inhalation induction of anaesthesia in the elderly. British Journal of Anaesthesia 1999; 82: 20-24
Weinberg G.L. 1997. Basic Science Review of Anesthesiology. Boston: McGraw Hill Co., pp: 8-11
Zunilda, D.S., Elysabeth. 2008. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, p:131.