perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERANCANGAN SISTEM KENDALI OTOMATIS PADA LANTAI GETAR BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA32 (Studi Kasus Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ARLI KURNIAWAN I 1308507 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANCANGAN SISTEM KENDALI OTOMATISPADA LANTAI GETAR BERBASIS MIKROKONTROLLER
AVR ATMEGA32(Studi Kasus Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi)
SkripsiSebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
ARLI KURNIAWAN
I 1308507
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2011
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Arli Kurniawan
Nim : I 1308507
Judul tugas akhir : Perancangan Sistem Kendali Otomatis Pada Lantai Getar
Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega32 (Studi Kasus
Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi).
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak
mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang
lain. Jika terbukti bahwa Tugas Akhir yang saya susun
mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan
batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan
sendirinya dibatalkan atau dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
Surakarta, 11 Januari 2011
Arli Kurniawan I 1308507
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Arli Kurniawan
Nim : I 1308507
Judul tugas akhir : Perancangan Sistem Kendali Otomatis Pada Lantai Getar
Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega32 (Studi Kasus
Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi).
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat
lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing I dan
Pembimbing II. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian
dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk
publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian
dari publikasi karya ilmiah
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Surakarta, 11 Januari 2011
Arli Kurniawan I 1308507
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan skripsi ini, penulis telah
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang
sangat baik ini, dengan segenap kerendahan hati dan rasa yang setulus-tulusnya,
ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan rezekinya serta nikmat yang
lainnya. Anugerah mu begitu besar ya Allah.
2. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa, kasih sayang, limpahan
semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
3. Ir. Noegroho Djarwanti, M.T. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ir. Lobes Herdiman, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
5. Taufiq Rochman, STP, MT, selaku Ketua Program S-1 Non Reguler Jurusan
Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Ir. Lobes Herdiman, M.T, selaku Dosen Pembimbing I dan Il-
ham Priadytama, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya, dan sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
7. Rahmaniyah Dwi Astuti, ST, MT, selaku dosen penguji skripsi I dan Taufiq
Rochman, STP, MT, selaku dosen penguji skripsi II yang telah memberikan
masukan dan perbaikan terhadap skripsi ini.
8. Dosen-dosen Teknik Industri yang memberikan ilmu dan nilai yang obyektif
selama ini.
9. Para staf dan karyawan Jurusan Teknik Industri, atas segala kesabaran dan
pengertiannya dalam memberikan bantuan dan fasilitas demi kelancaran
penyelesaian skripsi ini.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10. Kak fahri-mbak yun dan andi yang selama ini selalu memberikan dukungan
sebagai penambah semangat.
11. Sari Anggraini yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus dan warna
dalam hidupku baik suka maupun duka, selalu bersedia menjadi wadah
curahan hati dan selalu memotifasi untuk lebih baik lagi. Sementara hanya ini
yang dapat ay berikan untuk kebahagian bun.
12. Rekan 1 tim lantai getar ananditya putra mega yang selalu sabar menghadapi
sikap keras penulis dan selalu memberikan masukan yang terbaik.
13. Teman-teman Transfer Teknik Industri angkatan ’08, terima kasih atas
semangat, kekompakan serta bantuan kalian selama ini. Semoga persahabatan
kita akan terus terjaga.
14. Teman-teman kos Indonesia 8, Kontrakan dan Kos Colega terima kasih atas
bantuannya slama ini, serta masukan yang bermanfaat bagi penelitian.
15. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas
segala bimbingan, bantuan, kritik, dan saran dalam penyusunan tugas akhir
ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun
siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati dan
terbuka sangat mengharapkan berbagai masukan maupun kritikan dari pembaca.
Surakarta, 27 Januari 2011
Penulis
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Arli Kurniawan, NIM: I 1308507. PERANCANGAN SISTEM KENDALI OTOMATIS PADA LANTAI GETAR BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA32 (STUDI KASUS DI LAORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI) . Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2011.
Kendali otomatis tidak hanya digunakan pada bidang industri, sistem kendali otomatis dapat juga diterapkan dalam bidang ergonomi. Lantai getar yang mensimulasikan kondisi lantai pabrik, yang menggunakan mesin dengan kapasitas besar memiliki permasalahan dalam proses pengoperasianya. Sistem kendali diterapkan pada lantai getar bertujuan guna memaksimalkan kinerja lantai getar agar lebih efektif.
Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode FAST (Framework for the Application of the System Technique), sebuah pendekatan sistematis dasar dalam desain rekayasa. Metode ini diawali dengan investigasi awal yang ada dilapangan kemudian menganalisa masalah yang terdapat dilapangan, menganalisa keputusan yang diambil berdasarkan penyelesaian yang dipilih, mewujudkan penyelesaian menjadi spesifikasi rancangan, pengujian dan proses penerapan sistem, pengoperasian sistem dan sistem pendukung.
Hasil rancangan sistem kendali lantai getar dengan menggunakan mikrokontroller AVR ATMega32 sebagi chip pengendali yang diterapkan menghasilkan sistem pengendalian yang efektif. Sistem kendali mengendalikan logika arah pergerakan lantai getar, logika motor sentrallock yang mengunci pergerakan lantai getar dan timer otomatis yang mengatur waktu proses lantai getar.
Kata kunci: Sistem kendali otomatis, lantai getar, FAST, Mikrokontroler ATMega32.
xx + 88 halaman; 46 gambar; 12 tabel; 3 lampiran;
Daftar pustaka: 21 (1985-2010).
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Arli Kurniawan, NIM: I 1308507. THE DESIGN OF AUTOMATIC CONTROL SYSTEM IN THE VIBRATION FLOOR BASED ON MICROCONTROLLER AVR ATMega32 (A CASE STUDY IN THE WORK SYSTEM DESIGN AND ERGONOMIC LABORATORY). Surakarta: Industrial Engineering Department, faculty of Engineering, Sebelas Maret University, Januari 2011
The applicationof an automatic control system isvery wide now adays and even it has reached the ergonomic area. One of its application in ergonomic is controlling a vibration floor,. A device to simulate the condition on production floor with has vibration disturbance. The purpose of this study an is to optimize the work of vibration floor device to be more effective, by utilizing an aoutomatic control system.
The methodology that is used in this plan is FAST method (Framework for the Application of the System Technique). FAST method is a basic systematic approach for design. The method is started by investigating the field, analyzing the problem, analyzing the decision based on the selected solution, realizing the selected solution to be design specification, testing and implementing the system, operating the system and implementing the support system.
The result of this design is an Automatic control system of floor vibration that is using microcontroller AVR ATMega32 as a control chips to produce an effective control system. This system controls the logic direction of floor vibration movement. The logic of central lock motor is used to lock the movement of floor vibration. Further, the automatic timer that is used to controls the time of the process in the floor vibration.
Keywords: Automatic control system, vibration floor, FAST, Microcontroller ATMega32.
xvi + 88 page; 46 drawing; 12 table; 3 attachments;
Arli Kurniawan, NIM: I 1308507. PERANCANGAN SISTEM KENDALI OTOMATIS PADA LANTAI GETAR BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA32 (STUDI KASUS DI LAORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI) . Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2011.
Kendali otomatis tidak hanya digunakan pada bidang industri, sistem kendali otomatis dapat juga diterapkan dalam bidang ergonomi. Lantai getar yang mensimulasikan kondisi lantai pabrik, yang menggunakan mesin dengan kapasitas besar memiliki permasalahan dalam proses pengoperasianya. Sistem kendali diterapkan pada lantai getar bertujuan guna memaksimalkan kinerja lantai getar agar lebih efektif.
Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode FAST (Framework for the Application of the System Technique), sebuah pendekatan sistematis dasar dalam desain rekayasa. Metode ini diawali dengan investigasi awal yang ada dilapangan kemudian menganalisa masalah yang terdapat dilapangan, menganalisa keputusan yang diambil berdasarkan penyelesaian yang dipilih, mewujudkan penyelesaian menjadi spesifikasi rancangan, pengujian dan proses penerapan sistem, pengoperasian sistem dan sistem pendukung.
Hasil rancangan sistem kendali lantai getar dengan menggunakan mikrokontroller AVR ATMega32 sebagi chip pengendali yang diterapkan menghasilkan sistem pengendalian yang efektif. Sistem kendali mengendalikan logika arah pergerakan lantai getar, logika motor sentrallock yang mengunci pergerakan lantai getar dan timer otomatis yang mengatur waktu proses lantai getar.
Kata kunci: Sistem kendali otomatis, lantai getar, FAST, Mikrokontroler ATMega32
Arli Kurniawan, NIM: I 1308507. THE DESIGN OF AUTOMATIC CONTROL SYSTEM IN THE VIBRATION FLOOR BASED ON MICROCONTROLLER AVR ATMega32 (A CASE STUDY IN THE WORK SYSTEM DESIGN AND ERGONOMIC LABORATORY). Surakarta: Industrial Engineering Department, faculty of Engineering, Sebelas Maret University, Januari 2011
The applicationof an automatic control system isvery wide now adays and even it has reached the ergonomic area. One of its application in ergonomic is controlling a vibration floor,. A device to simulate the condition on production floor with has vibration disturbance. The purpose of this study an is to optimize the work of vibration floor device to be more effective, by utilizing an aoutomatic control system.
The methodology that is used in this plan is FAST method (Framework for the Application of the System Technique). FAST method is a basic systematic approach for design. The method is started by investigating the field, analyzing the problem, analyzing the decision based on the selected solution, realizing the selected solution to be design specification, testing and implementing the system, operating the system and implementing the support system.
The result of this design is an Automatic control system of floor vibration that is using microcontroller AVR ATMega32 as a control chips to produce an effective control system. This system controls the logic direction of floor vibration movement. The logic of central lock motor is used to lock the movement of floor vibration. Further, the automatic timer that is used to controls the time of the process in the floor vibration.
Keywords: Automatic control system, vibration floor, FAST, Microcontroller ATMega32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan di uraikan mengenai latar belakang masalah dari
penelitian, perumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini, tujuan,
manfaat, batasan masalah dan asumsi dari penelitian yang di lakukan serta
sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian.
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia industri baik dalam teknologi mesin ataupun
peralatan semakin diperlukan kinerja yang optimum untuk meningkatkan
kuantitas maupun kualitas produk. Salah satu cara mencapai hal tersebut adalah
dengan memanfaatkan sistem kendali otomatis yang saat ini komponen-
komponennya telah banyak tersedia di pasaran. Komponen sistem kendali
otomatis adalah prosesor yang berupa chip. Perkembangan industri mendorong
diciptakannya sebuah chip yang dinamakan mikrokontroler yang dapat
menyederhanakan suatu rangkaian kendali kompleks dalam sebuah komponen
yang kecil. Karena memiliki bentuk yang kecil dan pembuatan program yang
sederhana, mikrokontroler menjadi pilihan untuk berbagai aplikasi, tidak hanya
didunia industri, melainkan hingga dunia kesehatan dan ergonomi.
Salah satu instrumen dalam bidang ergonomi yang dapat dioptimumkan
kinerjanya dengan sistem kendali otomatis adalah lantai getar. Di Universitas
Sebelas Maret tepatnya di Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
terdapat alat lantai getar yang menggunakan dua buah motor penggetar tiga fasa
dengan kekuatan maksimum 150kg. Lantai getar ini merupakan suatu prototipe
untuk mensimulasikan getaran yang terjadi pada lantai kerja seperti pada lantai
produksi pabrik yang menggunakan mesin dengan kapasitas besar dan
menghasilkan getaran besar. Untuk dapat mensimulasikan kondisi sebenarnya,
lantai getar harus dapat menghasilkan tiga modus arah gerakan getaran yaitu
horizontal, vertical dan mix (vertical dan horizontal). Selain itu untuk
meningkatkan fleksibilitas pengoperasian, lantai getar ini juga memerlukan
sebuah timer otomatis untuk mengendalikan waktu operasi alat secara otomatis.
I-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mengacu pada banyaknya variable yang dikendalikan baik dari modus arah
gerakan getaran, kecepatan putaran motor, maupun pengendalian waktu operasi,
sistem kendali otomatis akan lebih efektif dibandingkan sistem kendali manual.
Pengendalian secara otomatis memerlukan sebuah rangkaian terpadu yang
melaksanakan fungsi ribuan transistor, diode dan resistor sebagai pusat
pengendali. Rangkaian terpadu tersebut dinamakan mikroprosesor yang
kemudian dikembangkan oleh beberapa vendor menjadi sebuah chip yang
diberinama mikrokontroler (Tokheim, 1990). Pilihan mikrokontroler dewasa ini
sangat bervariasi. Diantara sejumlah pilihan tersebut tipe AVR dari Atmel
merupakan jenis mikrokontroler yang murah dan handal. AVR tersedia dalam
variasi produk yang luas untuk berbagai keperluan. AVR merupakan
mikrokontroler CMOS 32-bit yang hampir kesemua instruksi dikerjakan dalam
satu siklus clock. Bahkan diantaranya telah memiliki ADC (analog to digital
convereter) internal. Berdasarkan kemampuannya, AVR merupakan sebuah
peluang yang menarik untuk dimanfaatkan sebagai komponen pengendali utama
motor induksi tiga fasa lantai getar yang dikembangkan.
Sebelum dapat digunakan sebagai kendali, mikrokontroler harus melewati
3 tahapan yaitu pembuatan hardware, perancangan software dan pengisian
software kedalam mikrokontroler. Ada beberapa pilihan bahasa pemograman
untuk mikrokontroler diantaranya bahasa tingkat tinggi BASCOM (basic
compiller), bahasa tingkat menengah (bahasa C++) dan bahasa tingkat rendah
(bahasa assembler). Ketiga jenis bahasa pemograman tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. BASCOM sendiri memiliki kelebihan yaitu
tampilan pada bascom lebih sederhana sehingga memudahkan programmer dalam
membuat logika program yang diperlukan dan ditulis menggunakan bahasa
manusia yang lebih mudah di mengerti dan tidak bergantung pada mesin.
Sedangkan penggunaan bahasa assembler dan bahasa C++ memerlukan ketelitian
dari programmer karena bahasa ditulis dengan sandi yang hanya di mengerti oleh
mesin (Iswanto, 2009).
Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan perancangan sistem kendali
otomatis yang bertujuan mempermudah dalam pengaturan kecepatan putaran
motor, modus arah pergerakan dari getaran dan lama pengoperasian alat lantai
I-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
getar menggunakan mikrokontroler AVR. Dengan adanya rancangan sistem
kendali otomatis tersebut diharapkan pengoperasian lantai getar dapat menjadi
lebih efisien dan akurat.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan
pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang sistem kendali
lantai getar dengan mikrokontroller AVR yang meliputi pengendalian arah
gerakan, frekuensi getaran dan timer otomatis.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai adalah merancang sistem kendali otomatis
lantai getar, yaitu:
1. Merancang modul sistem kendali untuk mengatur frekuensi getaran.
2. Merancang modul sistem kendali untuk mengatur arah gerakan dari getaran.
3. Merancang modul sistem kendali untuk mengatur timer otomatis
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat perancangan alat kendali kecepatan motor induksi tiga fasa, yaitu:
1. Menghasilkan sistem kendali yang dapat mengendalikan pergerakan lantai
getar.
2. Menghasilkan arah gerakan lantai getar yaitu horisontal, vertikal dan mix
(horisontal dan vertikal).
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam membahas perancangan modul pengendali
menggunakan mikrokontroler AVR pada alat simulasi lantai getar, sebagai
berikut:
1. Mikrokontroler AVR yang digunakan adalah tipe ATMega.
2. Bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa basic.
3. Metode yang digunakan adalah metode FAST (Framework for the
application of system technique)
I-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1.6 ASUMSI PENELITIAN
Asumsi yang digunakan dalam membahas perancangan modul pengendali
menggunakan mikrokontroler AVR pada alat simulasi lantai getar, sebagai
berikut:
1. Frekuensi getaran pada lantai getar sama dengan frekuensi inputan motor
vibrator.
2. Dua motor vibrator memiliki karakteristik yang sama dalam menghasilkan
getaran.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang
diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.
Penjelasan mengenai sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan
laporan tugas akhir.
Bab I : Pendahuluan
Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan pustaka
Mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait langsung dengan
penelitian yang dilakukan dari buku, jurnal penelitian, sumber literatur
lain.
Bab III : Metodologi Penelitian
Uraian langkah penelitian yang dilakukan dan juga digunakan sebagai
gambaran kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian dari
awal sampai penelitian selesai.
Bab IV : Pengumpulan dan pengolahan data
Data atau informasi yang diperlukan dalam menganalisis permasalahan
yang ada serta pengolahan data dengan menggunakan metode yang
dikembangkan pada bab sebelumnya.
Bab V : Analisis dan interpretasi hasil
I-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penjelasan dari keluaran yang diperoleh pada tahapan pengumpulan dan
pengolahan data interpretasi hasil.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang diperoleh dari analisis pemecahan masalah maupun
hasil pengumpulan data serta saran-saran perbaikan atas permasalahan
yang dibahas.
.
I-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori yang diperlukan dalam mendukung
perancangan, sehingga pelaksanaan pembuatan alat dilakukan secara teoritis.
2.1 APLIKASI MIKROKONTROLER
Mikrokontroler merupakan salah satu perkembangan teknologi yang
mengintegrasikan sebuah sistem komputer kedalam sebuah chip tunggal (single
chip), sehingga teknologi ini mampu berfungsi seperti sebuah sistem komputer,
salah satunya adalah proses pengendalian. Aplikasi dari sistem pengontrolan ini
dapat kita lihat dari perancangan sistem kunci pintu digital dengan sistem
keamanan berbasis sms. Sistem ini menggunakan password sebagai keyword
untuk membuka kunci. Cara kerja dari sistem ini adalah pemilik dapat mengunci
ataupun membuka pintu dari jarak jauh hanya dengan mengirimkan sms, sehingga
pemilik akan lebih mudah karena tidak perlu datang untuk mengunci
(dewapur.wordpress.com, 2008).
2.2 MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya
mikroprosesor sebagai otak computer (Iswanto, 2008). Mikrokontroler memiliki
nilai tambah karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output
dalam suatu kemasan IC. Atmel adalah perusahaan pembuat chip yang terkenal
dalam teknologi pembuatan flash memory dan EEPROM. Setelah Atmel
meletakkan flash PROM di mikrokontroler seri AT89C sebagai anggota baru dari
jenis mikrokontroler MCS51, MCS1 semakin di nikmati, menyusul keberhasilan
Atmel tersebut, Atmel merancang mikrokontroler baru yang dikategorikan
sebagai jenis mikrokontroler AVR. AVR atau sebuah kependekan dari Alf and
Vegard’s Risc Processor merupakan chip mikrokontroler yang diproduksi oleh
Atmel dikelompokkan ke dalam 4 kelas ATtiny,ATMega,AT90Sxx, AT86RFxx.
Perbedaan yang terdapat pada masing-masing kelas adalah kapasitas
memori, peripheral, dan fungsinya. Dalam hal arsitektur maupun instruksinya,
II-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hampir tidak ada perbedaan sama sekali. Mikrokontroler AVR dirancang sebagai
sebuah mesin RISC (Reduce Intruction Set Computer) yang hampir semua
instruksinya selesai di kerjakan dalam satu siklus mesin, dilengkapi dengan
32 buah register serbaguna yang kesemuanya dapat berfungsi sebagai akumulator
(Iswanto, 2008).
2.3 MIKROKONTROLER ATMega32
Mikrokontroler adalah sebuah chip, kata mikro berarti bahwa objek
tersebut berukuran kecil, sedangkan controller dalam bahasa inggris berarti alat
tersebut dapat digunakan untuk pengendali objek proses maupun kejadian.
Mikrokontroler mempunyai kemiripan dengan mikroprosesor dalam sebuah
komputer. Keduanya memiliki central processing unit (CPU). CPU mengeksekusi
instruksi logika, matematika, dan fungsi-fungsi data dari sebuah komputer.
Membuat sebuah komputer yang lengkap, sebuah mikroprosesor memerlukan
memori untuk menyimpan data dan program, serta antarmuka input output.
Sebaliknya, mikrokontroler adalah komputer sebuah chip, karena dalam satu chip
selain berisikan CPU telah dilengkapi memori dan antarmuka I/O.
AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) merupakan seri mikrokontroler
CMOS 32-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR
mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog
timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM
internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang
mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI (Sulhan, 2006).
ATmega32 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis
arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu
siklus clock, ATmega32 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz
membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya dengan kecepatan
proses. Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas
dalam kode 16 bit (16 bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1
II-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
clock, sedangkan pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada
mikrokontroler MCS-51, untuk menjalankan sebuah instruksi diperlukan waktu
sebanyak 12 siklus clock. Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler
ATMEGA32, yaitu:
1. 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C, dan Port D).
2. 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter).
10. 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write.
11. Unit interupsi (internal & eksternal).
12. Port antarmuka SPI32 “memory map”.
13. Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan optimum
2,5Mbps.
14. 4.5 sampai 5.5V operation, 0 sampai 16MH.
2.3.1 Konfigurasi Pin ATMEGA32
Konfigurasi pin ATMega32 dapat dilihat pada gambar 2.1. Dari gambar
tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega32, sebagai
berikut:
1. VCC = pin masukan catu daya.
2. GND = pin ground.
3. Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC.
4. Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog
comparator, SPI.
5. Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator,
Timer Oscilator.
II-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsi
eksternal, USART.
7. RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal.
9. AVCC = pin input tegangan ADC.
10. AREF = pin input tegangan referensi ADC.
Gambar 2.1 IC mikrokontroler dan pin-pin Sumber: Atmel, 2009
2.3.2 Peta Memory ATMega32
ATMega32 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori
program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu 32 buah
register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk
keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai
$1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap
mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya yaitu mulai dari $20 sampai
$5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur
fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler seperti kontrol register,
timer/counter, fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara
lengkap dapat dilihat pada gambar 2.2. Alamat memori berikutnya digunakan
untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
II-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.2 Skema memori data AVR ATMega32 Sumber: Iswanto, 2008
Memori program yang terletak pada flash perom tersusun dalam word atau 2 byte
karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATMega32
memiliki 4KByte x 16 Bit flash perom dengan alamat mulai dari $000 sampai
$FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit program counter (PC) sehingga mampu
mengalamati isi flash.
II-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.3 Skema memori program AVR ATMega32 Sumber: Iswanto, 2008
Selain itu AVR Atmega32 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit
sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF (Iswanto,
2008).
2.3.3 Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap
operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan
bagian dari inti CPU mikrokontroler.
Gambar 2.4 Status register ATMega32 Sumber : Iswanto, 2008
Status register ATMega32 dapat dilihat pada gambar 2.4. Dari gambar
tersebut dapat dijelaskan register dari ATMega32, sebagai berikut:
1. Bit7 --> I (global Iinterrupt enable), Bit harus di set untuk mengenable semua
jenis interupsi.
II-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bit6 --> T (bit copy storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T
sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register
GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T
dapat disalin kembali kesuatu bit dalam register GPR dengan menggunakan
instruksi BLD.
3. Bi5 --> H (half cary flag).
4. Bit4 --> S (sign bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan
flag V (komplemen dua overflow).
5. Bit3 --> V (two's component overflow flag) bit ini berfungsi untuk mendukung
operasi matematis.
6. Bit2 --> N (negative flag) flag N akan menjadi set, jika suatu operasi
matematis menghasilkan bilangan negatif.
7. Bit1 --> Z (zero flag) bit ini akan menjadi set apabila hasil operasi matematis
menghasilkan bilangan 0.
8. Bit0 --> C (cary flag) bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi
menghasilkan carry.
2.4 RANGKAIAN SISTEM
Pengendali yang dirancang adalah menggunakan mikrokontroler dan
bekerja dalam ragam single chip operation (mode operasi keping tunggal) yang
tidak memerlukan memori luar karena ROM untuk menyimpan sandi sumber
masih mampu untuk menampung program PWM serta penggunaan RAM yang
masih bias ditampung oleh RAM dalam dan tidak memerlukan komponen
tambahan seperti PPI, karena penggunaan port mikrokontroler hanya 4 port yaitu
keluaran sinyal penggerak, masukan keypad, keluaran penampil, pin RS dan pin
enable dari LCD penampil.
Kristal yang digunakan untuk pengoperasikan mikrokontroler adalah 8
MHz. Port yang digunakan pada sistem, yaitu Port C (PC0..PC3), Port D
(PD0..PD6), Port B (PB0..PB7) dan Port A (PA0..PA1).
II-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.5 PEMOGRAMAN BASCOM
Sebelum dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, pengembangan sebuah
mikrokontroler harus melewati 3 tahapan yaitu pembuatan hardware untuk
aplikasi, perancangan software aplikasi menggunakan bahasa pemrograman dan
pengisian software aplikasi yang sudah dibuat ke dalam mikrokontroler.
Bahasa pemrograman yang digunakan berupa bahasa pemrograman
tingkat rendah (Assembly Language), menengah (bahasa C) maupun bahasa
tingkat tinggi seperti Pascal dan BASIC. Software pemrograman (compiler) yang
digunakan adalah BASCOM AVR yang merupakan sebuah compiler BASIC.
BASCOM (basic compiler) sendiri memiliki beberapa jenis berdasarkan seri
mikrokontroler yang digunakan. BASCOM dikembangkan oleh MCS Electronics,
dan merupakan BASIC compiler. Program yang dibuat dalam bahasa BASIC,
akan dikompilasi menjadi machine code, untuk kemudian dimasukkan ke dalam
mikrokontroler melalui sebuah programmer. Saat ini sesuai dengan referensi dari
situs web MCS electronics, BASCOM baru mendukung mikrokontroler keluarga
MCS51 (BASCOM-8051) dan keluarga AVR (BASCOM-AVR), keduanya
produk dari Atmel Corp. Chip kelas AT89S51/52 dengan harga sangat terjangkau
dan diprogram secara ISP (in-system programming). BASIC adalah bahasa
interpreter artinya diterjemahkan ke dalam machine code saat program
dieksekusi. Positifnya memberikan perintah pada command line dan langsung
melihat hasilnya. Negatif-nya lambat. Namun cepat atau lambat tergantung pada
keperluan. Bila jeda yang terjadi masih dalam batas yang dapat diterima, berarti
kelambatan yang terjadi dapat diabaikan (Iswanto, 2008).
2.5.1 Pengenalan BASCOM AVR
Bascom memiliki tampilan yang sama dengan bahasa program lainya,
hanya saja yang membedakan tampilan pada Bascom lebih sederhana. Dapat
dilihat pada gambar 2.6 yang merupakan tampilan dari Bascom.
II-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.6 Interface BASCOM AVR Sumber: Iswanto, 2008
Pada setiap icon yang ada pada interface diatas memiliki fungsi masing-
masing. Adapun fungsi dari tiap-tiap icon dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Fungsi icon pada interface BASCOM AVR
Icon Nama Fungsi ShortcutFile New Membuat file baru Ctrl+NOpen File Untuk membuka file Ctrl+OFile Save Untuk menyimpan file Ctrl+SSave as Menyimpan file dengan nama lain. -Print Untuk mencetak dokumen Ctrl+PPrint preview melihat tampilan sebelum dicetak. -Syntax check Untuk memeriksa kesalahan bahasa. Ctrl+F7Program compile mengkompile program yang dibuat. F7
Show result menampilkan hasil kompilasi program. Ctrl+WSimulate mencimulasikan program yang dibuat. F2
Sumber: Iswanto, 2008
2.5.2 Karakter Dalam BASCOM
II-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Program BASCOM karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A-Z
dan a-z), karakter numeric (0-9) dan karakter spesial seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Karakter-karakter spesial pada BASCOM
Karakter NamaBlank atau spasi
‘ Apostrophe* Asteriks atau simbol perkalian+ Simbol Pertambahan (Plus Sign), Comma- Simbol Pengurangan (Minus Sign). Period (decimal point)/ Slash (division symbol) will be handled as \: Colon“ Double Quotation mark; Semicolon< Less than= Equal sign (assignment symbol or relation operator)> Greater than\ Backslash (integer/word division symbol)
Sumber: Iswanto, 2008
2.5.3 Tipe Data
Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan
daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori
mikrokontroler. Dapat dilihat pada tabel 2.3 yang menjelaskan ukuran dan range
dari tiap tipe data BASCOM.
Tabel 2. 3 Tipe data BASCOM
Tipe Data Ukuran (byte) RangeBit 1/8 0-1
Byte 1 0 sampai 255Interger 2 -32,768 sampai 32,767Word 2 0 sampai 65535Long 4 -2147483648 sampai 2147483647
II-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Single 4 -String Hingga 254 byte -
Sumber: Iswanto, 2008
Variabel dalam sebuah program berfungsi sebagai tempat penyimpanan
data atau penampung data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan,
menampung data hasil pembacaan register. Variabel merupakan pointer yang
menunjuk pada alamat memori fisik di mikrokontroler. BASCOM ada beberapa
aturan dalam penamaan sebuah variabel, yaitu:
1. Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.
2. Karakter bisa berupa angka atau huruf.
3. Nama variabel harus dimulai dengan huruf.
4. Variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang digunakan oleh BASCOM
sebagai perintah, pernyataan, internal register dan nama operator (AND, OR,
DIM).
2.5.4 Program Simulasi
BASCOM AVR menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan
program. Sehingga setelah membuat suatu program, dapat diperiksa terlebih
dahulu apakah program yang dibuat sudah benar atau masih salah sebelum
didownload ke mikrokontroler. Adapun bentuk tampilan simulasinya dapat dilihat
pada gambar 2.7.
II-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.7 Tampilan listing BASCOM AVR Sumber: Iswanto, 2008
Tekan tombol untuk memulai simulasi dan memberhentikan simulasi
maka tekan tombol . Selain itu untuk dapat melihat perubahan data pada setiap
port atau ketika memberikan input pin-pin tertentu dari mikrokontroler, maka
gunakan tombol maka muncul tampilan simulasi hardware. Adapun bentuk
tampilannya dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Tampilan simulasi hardware Sumber: Iswanto, 2008
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.5.5 Kontrol Program
Keunggulan sebuah program terletak pada kontrol program tersebut.
Kontrol program merupakan kunci dari keandalan program yang dibuat termasuk
pada rule evaluation pada logika samar. Kontrol program dapat mengendalikan
alur dari sebuah program dan menentukan apa yang harus dilakukan oleh sebuah
program ketika menemukan suatu kondisi tertentu. Kontrol program ini meliputi
kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan, kontrol pengulangan serta kontrol
alternatif. BASCOM menyediakan beberapa kontrol program yang digunakan
untuk menguji sebuah kondisi, perulangan dan pertimbangan sebuah keputusan.
Beberapa kontrol program yang sering digunakan dalam pemograman
dengan menggunakan bahasa BASCOM, yaitu:
1.IF… THEN
Dengan pernyataan ini kita dapat menguji sebuah kondisi tertentu dan
kemudian menentukan tindakan yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Sintak penulisannya adalah: IF <Syarat Kondisi> THEN <Pernyataan>
Sintak di atas digunakan jika hanya ada satu kondisi yang diuji dan hanya
melakukan satu tindakan. Jika melakukan lebih dari satu tindakan maka
sintaknya harus ditulis, sebagai berikut:IF <Syarat kondisi> THEN
<Pernyataan ke-1>
<Pernyataan ke-2>
<Pernyataan ke-n>END IF
2.SELECT… CASE
Perintah ini akan mengeksekusi beberapa blok pernyataan tergantung dari nilai
variabelnya. Perintah ini mirip dengan perintah IF... THEN, namun perintah
ini memiliki kelebihan yaitu kemudahan pada penulisannya. Sintak, sebagai
berikut:SELECT CASE Variabel
II-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
CASE test1 : statementCASE test2 : statementCASE ELSE : statement
END SELECT
3.WHILE… WEND
Perintah ini mengeksekusi sebuah pernyataan secara berulang ketika masih
menemukan kondisi yang sama. Perintah ini akan berhenti jika ada perubahan
kondisi dan melakukan perintah selanjutnya. Sintak, sebagai berikut:WHILE <Syarat kondisi>
<Pernyataan>WEND
4.DO… LOOP
Perintah Do... Loop digunakan mengulangi sebuah blok pernyataan terus
menerus. Membatasi pengulangannya dapat ditambahkan sebuah syarat kondisi
agar perulangan berhenti dan perintahnya menjadi Do... loop Until. Sintak
penggunaan perintah ini, sebagai berikut:DO
<Blok pernyataan>LOOP
Yang menggunakan perintah Do Loop UntilDO
<Blok pernyataan>LOOP UNTIL <syarat kondisi>
5.FOR… NEXT
Perintah ini digunakan mengeksekusi sebuah blok pernyataan secara berulang.
Perintah ini hampir sama dengan perintah Do... Loop, namun pada perintah
For... Next ini nilai awal dan akhir perulangan serta tingkat kenaikan atau
turunnya dapat ditentukan. Penggunaannya, sebagai berikut:For var = start To/Downto end [Step value]
<Blok pernyataan>
II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
NextMenaikan nilai perulangan gunakan To dan menurunkan gunakan Downto.
Tingkat kenaikan merupakan pilihan, jadi dapat digunakan ataupun tidak. Jika
nilai kenaikan tidak ditentukan maka secara otomatis BASCOM akan
menentukan nilainya yaitu 1.
6.EXIT
Perintah ini digunakan untuk keluar secara langsung dari blok program For...
Exit [Do] [For] [While] [Sub]Sintak selanjutnya setelah EXIT
bisa bermacam-macam tergantung perintah exit itu berada dalam perintah apa.
Jika dalam perintah Do... Loop maka sintaknya menjadi Exit Do.
7.GOSUB
Dengan perintah GOSUB program melompat ke sebuah label dan menjalankan
program yang ada dalam rutin tersebut sampai menemui perintah return.
Perintah return akan mengembalikan program ke titik setelah perintah Gosub.
8.GOTO
Perintah GOTO digunakan melakukan percabangan, perbedaannya dengan
GOSUB ialah Perintah GOTO tidak memerlukan perintah return sehingga
programnya tidak akan kembali lagi ke titik dimana perintah GOTO itu
berada. Berikut ini adalah sintak perintah GOTO:GOTO labelLabel:
Panjang label optimum ialah 32 karakter.
2.5.6 ISP Flash Programer 3.7
ISP Programmer merupakan program yang digunakan menuliskan
program ke dalam mikrokontroler ATMega8535. Pertama mikrokontroler
dihubungkan dengan kabel downloader dengan port paralel pada komputer,
II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kemudian nyalakan catu daya mikrokontroler. Lalu tekan tombol OpenFile untuk
membuka file yang akan didownload pada mikrokontroler. Setelah itu tekan
tombol program tunggu sampai 100%, setelah 100% maka program sudah ditulis
pada mikrokontroler, dan mikrokontroler siap untuk digunakan. Adapun
tampilannya dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Software SPI Sumber: Iswanto, 2008
2.6 LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)
LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengoperasiannya
menganut sistem dotmatrix. LCD banyak diaplikasikan untuk alat-alat elektronika
seperti kalkulator, laptop, handphone. Komunikasi data yang dipakai
menggunakan mode teks, artinya semua informasi yang dikomunikasikan
memakai kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
Huruf dan angka yang akan ditampilkan dalam bentuk kode ASCII, kode ini
diterima dan diolah oleh mikroprosesor LCD menjadi titik-titik pada dot matrix
yang terbaca sebagai huruf dan angka. Tugas mikrokontroler hanyalah mengirim
kode-kode ASCII untuk ditampilkan. LCD yang paling sering digunakan untuk
operasi standar mempunyai ukuran lebar display 2 baris 16 kolom atau disebut
II-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sebagai LCD Character 16x2. LCD ini mempunyai 16 buah pin konektor, yang
secara umum tiap pinnya didefinisikan seperti pada tabel 2.4.
Gambar 2.10 Susunan alamat pada LCD Sumber: Delta-Elektronik.com
Pin-pin yang terdapat pada LCD 2x16 memiliki fungsi masing-masing,
dapat dilihat pada tabel 2.4 susunan dari kaki-kaki LCD.
Tabel 2.4 Susunan kaki LCD
No Nama Pin Deskripsi Port1 VCC +5 V VCC2 GND 0 V GND3 VEE Tegangan Kotras LCD4 RS Registe Slect, 0 = input instruksi, 1 = input data PD75 R/W 1 = Read, 0 = Write PD56 E Enable Clock PD67 D4 Data Bus 4 PD48 D5 Data Bus 5 PD59 D6 Data Bus 6 PD610 D7 Data Bus 7 PD711 Anode Teganan Positif backlight12 Katode Tegangan Negatif backlight
Sumber: Iswanto.com
LCD 2x16 tersusun oleh 2 baris dan 6 kolom alamat yang nantinya akan
membentuk karakter. Dapat dilihat pada gambar 2.11 yang memperlihatkan
susunan alamat pada LCD 2x16.
II-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.11 Susunan alamat pada LCD Sumber: Iswanto.com
Alamat awal karakter 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal di
baris kedua dimulai dari 40H. Jika Anda ingin meletakkan suatu karakter pada
baris ke-2 kolom pertama, maka harus di set pada alamat 40H. Jadi, meskipun
LCD yang digunakan 2x16 atau 2x24, atau bahkan 2x40, maka penulisan
programnya sama saja.
Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN
dinamakan enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa sedang
mengirimkan sebuah data. Mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN
harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW.
Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk
sejumlah waktu tertentu (sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut) dan
berikutnya set EN ke logika low “0” lagi. Jalur RS adalah jalur register select.
Ketika RS berlogika low “0”, data dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi
khusus (seperti clear screen, posisi kursor). Ketika RS berlogika high “1”, data
yang dikirim adalah data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Selain
menampilkan karakter atau angka sesuai keyboard, LCD juga mampu
menampilkan karakter khusus lainnya (Iswanto, 2008).
DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada.
Contoh, untuk karakter ‘A’ atau 41H yang ditulis pada alamat 00, maka karakter
tersebut akan tampil pada baris pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila
karakter tersebut ditulis di alamat 40, maka karakter tersebut tampil pada baris
kedua kolom pertama dari LCD (www.Delta-Elektronik.com).