MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH: ERRI PUTRAPRATAMA NPM. 1300887201015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
104
Embed
MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI
1997-2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Sarjana (S.1) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah
OLEH:
ERRI PUTRAPRATAMA
NPM. 1300887201015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
i
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skripsi : Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015
Nama : ERRI PUTRA PRATAMA
NPM : 1300887201015
Jurusan : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sejarah (S-1)
Pembimbing I Pembimbing II
Siti Heidi Karmela, SS.MA Drs. Ujang Hariadi
ii
ii
TANDA PENGESAHAN
Skripsi Ini Telah dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji
Konprehensif dan Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 September 2017
Jam : 11.00 – 13.00
Tempat : Lab. MicroTeaching
PANITIA PENGUJI
No. Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Ketua Penguji Siti Heidi Karmela, SS. M ____________________
4. Penguji Abd. Rahman S.Pd, MA ____________________
Jambi, Oktober 2017
Diketahui Oleh
Dekan Fkip Univ. Batanghari
H. Abdoel Gafar, S.Pd, M.Pd
Ka. Prodi Pend. Sejarah
Siti Heidi Karmela, SS. MA
iii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu perguruan tinggi
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Jambi, Oktober 2017
Erri Putra Pratama
iv
iv
MOTTO
”Kebaikan Tidak bernilai selama diucapkan”
“Akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan”
“Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia”
“Tanpa ada keinginan untuk bekerja keras”
v
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu
Telah memberikanku kekuatan
Membekaliku dengan ilmu
Serta memperkenalkanku dengan cinta
Dari semua yang telah engkau tetapkan
Baik itu rencana indah yang engkau siapkan
Untuk masa depanku sebagai harapan kesuksesan
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Kedua orang tuaku tercinta
“Ayahanda Drs.Erpan dan Ibunda Ramintan S. Yenita”
Yang selalu memberikan kasih sayang kepadaku
“Adikku Rio Mairando”
Yang selalu memberi dukungan dan motivasi dalam perjalananku.
vi
vi
ABSTRAK
Erri Putra Pratama, 2017, Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015,
Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Batanghari
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan proses pendirian
Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan perkembangannya, selain itu juga
mengetahui potensi Museum Perjuangan Rakyat Jambi bagi wisata budaya di kota
Jambi dan Kebijakan–kebijakan yang dilakukan oleh museum dalam
meningkatkan wisatawan.
Adapun metode yang digunakan adalah metode sejarah mulai dari tahapan
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi sehingga menghasilkan karya
sejarah. Mengenai sumber primer berasal dari dokumen atau arsip Museum
Perjuangan Rakyat Jambi mulai dari, profil Museum Perjuangan Rakyat Jambi
dan foto-foto, kemudian ditambah wawancara dengan pihak Museum Perjuangan
Rakyat Jambi dan mantan kepala museum.
Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan tempat untuk pameran tetap
benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah,
seni dan ilmu, tempat menyimpan barang kuno, memelihara dan memamerkan
kumpulan benda-benda koleksi yang bernilai sejarah untuk tujuan penelitian,
pendidikan, dan hiburan serta mengumpulkan berbagai material dari berbagai
tempat dan waktu yang berbeda kedalam sebuah bangunan. Kota Jambi saat ini
hanya terdapat tiga buah museum, yaitu Museum Perjuangan Rakyat Jambi,
Museum Siginjai dan Museum Gentala Arasy. Museum Perjuangan Rakyat Jambi
merupakan museum khusus dengan tujuan menyampaikan sejarah perjuangan
rakyat Jambi kepada masyarakat dan generasi penerus. Museum Siginjai saat ini
berisikan Benda-benda warisan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur yang
mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. Museum
Siginjai memamerkan koleksinya yang bersifat umum/menyeluruh, seperti sejarah
alam, flora dan fauna, serta sejarah peralatan dan perkembangan peralatan
manusia. Museum Gentala Arasy yang menceritakan awal mula kedatangan Islam
di Jambi dan benda-benda hasil koleksi sejarah Islam di Jambi.
Idealnya sebuah museum memiliki kekhususan dalam materi yang menjadi
ciri khas sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mendapat informasi,
memahami dan menikmati sebuah museum, untuk itu Museum Perjuangan Rakyat
Jambi dapat dikembangkan dan dipisah antara benda-benda dan informasi tentang
vii
vii
sejarah Jambi, arsip-arsip dan peristiwa penting yang berkaitan dengan perjuangan
rakyat Jambi, dan antara koleksi, adat istiadat dan koleksi budaya Jambi yang
beragam. Berdasarkan paparan asumsi diatas, kehadiran Museum Perjuangan
Rakyat Jambi diharapkan mampu memberikan manfaat berupa sarana edukasi dan
rekreasi yang memberikan pengetahuan mengenai sejarah-sejarah perjuangan
rakyat Jambi, khususnya sejarah perjuangan melawan Belanda. Museum ini juga
menjadi tempat untuk melestarikan sejarah yang sangat berguna bagi generasi
yang akan datang. Kehadiran museum ini ikut menunjang program pariwisata
yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi
Kata Kunci : Museum, Perjuangan Rakyat Jambi
viii
viii
PRAKARTA
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Srata Satu Program Studi Pendidikan Sejarah di Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Batanghari Jambi.
Judul skripsi ini adalah “ Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015 “.
Dalam skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyajian materi,
namun dengan tekad dan rasa ingin tahu serta bimbingan dari dosen pembimbing
dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu melalui skripsi ini penulis tidak lupa
menyiapkan penghargaan dengan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah membantu skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : Bapak Fachruddin
Razi,SH selaku Rektor Universitas Batanghari Jambi, Bapak Abdoel Gafar, S.Pd,
M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Batanghari Jambi. Ibu Siti Heidi Karmela, SS. MA selaku Ketua Program Studi
Sejarah dan sekaligus Pembimbing I yang telah membantu dan memberikan
bimbingan dan pembuatan skripsi ini dan Pak Drs. Ujang Hariadi sebagai
pembimbing II yang telah banyak memberikan saran atau bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini. Serta para dosen Program Studi Sejarah; Bapak Drs. H.
Junaidi T Noor, Bapak Drs. Arief Rahim M. Hum, Bapak Satrio Pamungkas,
S.Pd, Bapak Abd. Rahman S.Pd. MA, Ibu Nur Agustiningsih M.Pd yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.
Keluarga tercinta, terutama ayahanda Drs. Erpan dan ibunda
Ramintan.S.Yenita saudara laki-laki Rio Mairando yang telah menjadi
penyemangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Seluruh teman-
temanku baik di Universitas Batanghari Jambi satu jurusan khususnya angkatan
2013 yang banyak memberikan dukungan dan doa.
ix
ix
Dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik
materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dan dijadikan pedoman dimasa yang akan datang dan bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Jambi, 28 September 2017
Penulis
x
x
DAFTAR SINGKAT
BPS : Badan Pusat Statistik
Oc : Celcius
KEP : Keputusan Pemerintah
KM : Kilo Meter
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
M : Meter
MM : Mili Meter
NO : Nomor
PEMDA : Pemerintah Daerah
DHD : Dewan Harian Daerah
LPM : Lembaga Pengabdi Masyarakat
ITB : Institut Teknologi Bandung
UPTD : Unit Pelaksanaan Teknis Daerah
ASN : Aparatur Sipil Negara
PTT : Pegawai Tidak Tetap
TKD : Tunjangan Kinerja Daerah
BKPRD : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
LKS : Lembar Kerja Siswa
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
xi
xi
GLOSARIUM
Historis : Sejarah
Colonial : Tanah Pemukiman/jajahan
Mall : Pusat belanja
The River From City : Kota yang dekat Sungai
PERDA : Peraturan Daerah
PP : Peraturan Pemerintah
SEKOJA : Seberang Kota Jambi
UU : Undang-undang
Legiun : Pasukan Bala Tentara
Veteran : Orang yang memiliki pengalaman di bidang militer
Vitrin : Lemari panjang
Pedastal : Alas koleksi
Stimulan : Rangsangan
Ikon : Gambar atau tanda yang mewakili sesuatu
Interpretasi : Pemberian kesan
Perspektif : Sudut pandang
Lifestyle : Gaya hidup
xii
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
PRAKARTA ....................................................................................................... vii
DAFTAR SINGKAT ......................................................................................... viii
GLOSARIUM ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah................................................... .. 2
C. Arti Penting dan Tujuan .................................................................... .. 3
D. Kerangka Konseptual ....................................................................... 3
E. Metode Penelitian dan Sumber ......................................................... .. 4
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5
G. Sistematika Penulisan ........................................................................ .. 6
BAB II MUSEUM-MUSEUM DI JAMBI
A. Administratif Wilayah ....................................................................... 7
B. Keberadaan Museum-museum.......................................................... 10
xiii
xiii
BAB III MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI
A. Latar Historis Pendirian .............................................................. 12
B Status dan Manajemen Pengelolaan ............................................... 14
C. Koleksi-koleksi Museum ............................................................. 29
D. Kebijakan Perkembangan Museum ............................................. 61
BAB IV MANFAAT MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI
A. Dalam bidang pendidikan ........................................................... 70
B. Dalam bidang penelitian sejarah ................................................ 73
C. Dalam bidang pariwisata ............................................................ 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78
LAMPIRAN DOKUMENTASI
xiv
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Kelurahan Murni
Lampiran 2. Potret Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Lampiran 3. Wawancara dengan Pegawai dan Pengunjung museum
Lampiran 4. Potret Museum dari Lantai 1 hingga ruang Auditorium
Lampiran 5. Daftar Informan
Lampiran 6. Surat Keputusan Dekan FKIP Universitas Batanghari Jambi
Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup Penulis
xv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas wilayah Kota Jambi Dalam Angka 1998. Prof, Dr.
Resosudarmo
Tabel 2.2 Wilayah Administratif Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan
dan Kelurahan Sejak Tahun 1958- Sekarang
xvi
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rakyat Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Memiliki
kebhinekaan suku bangsa serta adat istiadat. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia
negara yang kaya akan ragam sejarah dan budaya, termasuk bukti materialnya.
Kekayaan sejarah dan budaya itu harus tetap dilestarikan, salah satu lembaga yang
ditugasi untuk melestarikan bukti material sejarah adalah museum.1
Banyak orang beranggapan bahwa museum adalah tempat atau bangunan
untuk menyimpan benda-benda kuno saja. Apabila kita mau memperhatikan lebih
seksama, museum bukanlah hanya sekedar tempat atau bangunan untuk
menyimpan benda-benda kuno saja, akan tetapi banyak peristiwa bersejarah yang
terekam di dalamnya. Dalam mengemban misi yang besar bagi pengunjung
diantaranya adalah sebagai wahana yang mewariskan nilai-nilai perjuangan suatu
bangsa, karena benda-benda koleksi museum merupakan cermin dari kehidupan
manusia pada masa lampau.
Salah satu museum yang ingin penulis teliti adalah Museum Perjuangan
Rakyat Jambi karena memiliki sejarah yang panjang dan menarik untuk di telaah
dan di kaji sejarahnya, salah satu penggagas museum adalah legiun veteran untuk
membuat museum dengan tujuan menyelamatkan dan memelihara, memamerkan
peralatan sejarah perjuangan rakyat jambi dan kelengkapan serta peristiwa
perjuangan pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pada tahun 1990
an Museum Perjuangan Rakyat Jambi masih dibawah pemda Provinsi Jambi, dan
setelah 2002 Museum Perjuangan Rakyat Jambi sudah menjadi unit pelaksana
teknis daerah (UPTD) sesuai dengan UU No. 22 tahun 2002 tentang otonomi
daerah dan PERDA No. 15 tahun 2002.
Museum yang ada di Jambi awalnya berdiri hanya satu museum yaitu
Museum Negeri Siginjai dan peletakkan batu pertamanya bagi pembangunan
dilakukan pada tanggal 18 februari 1981 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1
Jambi Masjehun Sofwan dan hal ini sebagai pertanda mulai bergeraknya program
permuseuman di Jambi. selanjutnya berkembang dan berdirilah Museum
Perjuangan Rakyat Jambi. Pendirian Museum Perjuangan Rakyat Jambi adalah
1 Drs. Hamzuri, Museum di Indonesia, (Jakarta: Depdikbud, 1997), hlm. 1
2
atas prakarsa dari Dewan Harian Daerah Angkatan 45 DHD-450 bersama
pemerintah Daerah Provinsi Jambi sebagai wujud pentingnya bangunan sebagai
monumen dalam mengenang Sejarah Perjuangan Rakyat Jambi semasa
Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia. Proses pembangunan museum
ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh ketua Legiun Veteran Republik
Indonesia, Letjend. Achmad Thahir pada tanggal 6 Juni 1993.
Museum Perjuangan Rakyat Jambi masuk kedalam kategori khusus ini
mempunyai peninggalan benda-benda perjuangan seperti keris, pedang, pistol dan
senjata lainnya yang digunakan pada saat berperang melawan penjajah. Penulis
berharap Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan museum lainya tetap
dikembangkan, sehingga dari adanya penulisan karya tulis ini diharapkan
pembaca terdorong untuk bisa mencintai bangsa Indonesia tercinta ini. Oleh
karena itu penulis mengambil judul karya tulis “Museum Perjuangan Rakyat
Jambi 1997-2015”.
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan pokok dalam penelitian
ini adalah “Museum Perjuangan Rakyat Jambi periode 1997-2015”.Sehubungan
dengan permasalahan, penelitian ini akan difokuskan pada :
1. Bagaimanakah sejarah berdiri dan perkembangan Museum Perjuangan
Rakyat Jambi?
2. Bagaimana manfaat dari keberadaan Museum Perjuangan Rakyat
Jambi dalam menarik minat masyarakat mempelajari sejarah dan
sebagai destinasi pariwisata.
Persoalan pertama membahas tentang sejarah berdiri dan perkembangan
Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang akan dibahas pada bab III
Persoalan kedua menjelaskan tentang manfaat Museum Perjuangan
Rakyat Jambi dalam bidang pendidikan, penelitian sejarah, dan dalam bidang
parawisata yang akan di bahas pada bab IV
Ruang lingkup berikutnya menentukan lingkup spasial dan temporal
penelitian. Adapun penentuan ruang lingkup yang terbatas dari salah satu studi
sejarah bukan saja lebih praktis dan lebih mempunyai kepentingan untuk
mengkaji secara empiris, tetapi secara metodologis bisa dipertanggungjawabkan.
3
Adapun lingkup spasial dalam penulisan ini adalah Kota Jambi tepatnya
terletak diantara Jl. Sultan Agung dan Jl. Slamet Riyadi atau sebelah Selatan
Mesjid Agung Al-Falah Jambi. Sementara itu lingkup temporal meliputi tahun
1997-2015. Batasan awal dari penelitian yakni 1997, karena diresmikan secara
simbolis oleh Presiden Soeharto pada 10 Juli 1997. Batasan akhir 2015 karena
Museum Perjuangan Rakyat telah melakukan renovasi bangunan dan tata pameran
dari tradisional kearah yang lebih modern.
C. Arti penting dan Tujuan
Penelitian ini memiliki arti penting yang dapat memberikan kontribusi
bagi penulisan sejarah permuseuman di Jambi, serta memberi referensi atau bahan
bacaan bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang
“Museum Perjuangan Rakyat Jambi”. Berkaitan dengan judul dan permasalahan
penelitian yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai
bahan masukan terhadap dunia pendidikan terutama mahasiswa untuk lebih
mengenal dan memahami tentang Museum Perjuangan Rakyat jambi.
D. Kerangka Konseptual
Para ahli museologi di negara-negara maju telah merumuskan pengertian
museum dengan pengertian yang sangat luas yaitu: ”museum” adalah sebuah
lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dan melayani masyarakat
dan perkembangannya terbuka untuk umum yang bertugas mengumpulkan,
memelihara, merawat, memamerkan, meneliti dan mengkomunikasikan benda
pembuktian manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan
kepuasan batin dan kesenangan.2
Definisi sebagaimana tersebut diatas lebih dekat dengan fungsi-fungsi
museum yang ditetapkan dan diharapkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan mengamankan warisan alam budaya
2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah
3. Konservasi dan preparasi
2Yulius Widodo. KajianTata Pameran Koleksi Pada Pameran Tetap di Museum
Perumusan Naskah Proklamasi Tesis (Bandung: Fakultas Ilmu-Ilmu Sastra Bidang Kajian
Utama Museologi, 2008), hlm 1.
4
4. Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum
5. Pengenalan dan penghayatan kesenian
6. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan bangsa
7. Visualisasi warisan sejarah alam dan budaya
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia
9. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME.
Fungsi-fungsi tersebut diatas dapat dipahami bahwa museum di Indonesia
merupakan sarana edukasi, sarana informasi dan sarana rekreasi,dalam usaha
mencerdaskan kehidupan bangsa dan usaha memajukan kebudayaan nasional
seperti yang dimaksudkan dalam pasal 31 dan 32 undang-undang 1945.3
E. Metode Penelitian dan Sumber
Dalam suatu penelitian,metode penelitian merupakan peranan penting
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Metode merupakan cara dalam
memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Seseorang dapat memilih satu
dari berbagai metode yang ada sesuai dengan tujuan.
Berkaitan dengan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka metode
penulisan yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah yaitu
seperangkap prinsip-prinsip yang sistematis dari hasil yang dicapai dalam bentuk
tertulis. Sejarah mempunyai metode tersendiri yang menggunakan pengamatan,
keseluruhan prosedur metode sejarah yang dicapai melalui beberapa tahapan
yaitu, Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Sumber yang digunakan dalam penulisan ini meliputi: berupa arsip lokal,
wawancara lisan, dan literatur tertulis arsip lokal diantaranya arsip Museum
Perjuangan Rakyat Jambi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, contohnya, foto-
foto, piagam-piagam penghargaan, sertifikat. Wawancara lisan dilakukan terhadap
informan yang memiliki hubungan atau terlibat dalam penelitian ini, meliputi
Pegawai Museum, kepala dan mantan kepala Museum, Pengunjung, Tokoh
Masyarakat, Sejarawan Lokal, yang mengetahui tentang Museum Perjuangan
Rakyat Jambi. Ada juga literatur tertulis seperti jurnal, bulletin, skripsi, buku-
buku lewat studi pustaka.
3Ririn Utami,Dewi. 2017 . Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Sebagai Alat Peraga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari
hlm.23
5
Sumber tersebut jika ditinjau dari sudut pandang jenisnya dapat
diklasifikasikan berupa dokumen atau laporan resmi, dan buku literatur, studi
keperpustakaan dan tokoh-tokoh masyarakat. Sedangkan dari derajat kualitasnya
dapat diklasifikasikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Semua
sumber tertulis tersebut, diperoleh lewat studi keperpustakaan di perpustakaan
Daerah Jambi, perpustakaan Universitas Batanghari Jambi, perpustakaan Museum
Siginjai dan Museum Perjuangan Rakyat Jambi serta sumber lainya. Semua fakta
sejarah yang telah diperoleh, kemudian diberi makna. Selanjutnya dirangkai satu
sama lain sehingga menjadi jalinan cerita yang sesuai dengan metode sejarah
F. Tinjauan Pustaka
Pembahasan mengenai museum sudah banyak dikaji oleh penulis lain.
Namun tetap memperlihatkan perbedaan satu sama lain. Beberapa literatur
tersebut antara lain dari skripsi Ririn Utami Dewi, skirpisi ini menjelasakan
tentang Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi sebagai Alat Peraga
Pelajaran Sejarah, bisa juga dilihat dari Buku tentang museum sebagai pusat ilmu
pengetahuan.4
Budaya dan sejarah. Buku ini menjelaskan bagaimana peran museum
sebagai pusat ilmu pengetahuan khususnya ilmu tentang sejarah dan budaya, dan
dari sebuah website buku Suratmin yang berjudul museum sebagai wahana
pendidikan sejarah, menjelaskan tentang fungsi dan manfaat museum.5
4Ririn Utami,Dewi. 2017. Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Sebagai Alat Peraga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari. 5Drs. Werkanis AS. M.Pd, Museum sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan, Budaya dan
Sejarah(Solo: Depdikbud, 2010),
6
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan satu sama
lainya.
Bab I merupakan pengantar alur rekontruksi cerita sejarah mengenai
Museum Perjuangan Rakyat Jambi, yang terdiri atas latar belakang, perumusan
dan pembatasan masalah, arti penting dan tujuan, Kerangka Konseptual, metode
penulisan dan sumber, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II menjelaskan daerah penelitian atau batasan spasial yang menjadi
ciri khas penulisan karya sejarah. Daerah penelitian dalam penulisan ini adalah
Museum Perjuangan. Administratif Wilayah dan keberadaan museum di Provinsi
Jambi.
Bab III akan mebahas tentang Sejarah berdirinya Museum Perjuangan
Rakyat Jambi, perkembangan Museum Perjuangan Rakyat Jambi, status dan
manajemen pengelolaan, koleksi-koleksi museum, kebijakan perkembangan
museum.
Bab IV akan menguraikan tentang manfaat Museum Perjuagan Rakyat
Jambi dalam bidang Pendidikan, Penelitian Sejarah, dan dalam bidang Pariwisata.
Bab V menjadi bab penutup dari skripsi ini dan merupakan kesimpulan,
pada bab ini berisi kesimpulan yang akan menjawab semua rumusan masalah
yang telah diajukan, analisis dan kristalisasi dari hasil penelitian, serta saran yang
ditujukan kepada beberapa pihak terkait untuk mendukung eksistensi Museum
Perjuangan Rakyat Jambi.
7
BAB II
MUSEUM-MUSEUM DI KOTA JAMBI
A. Administratif Wilayah Kota Jambi
Kota Jambi adalah wilayah ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah
satu dari 11 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara
historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan ketetapan Gubernur Sumatera
No.103/1946 sebagai daerah otonom Kota Besar di di Sumatera, kemudian
diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah
Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.
Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1957, maka sejak
itu pula Kota Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi
sebagai Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga Provinsi yakni Provinsi
Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang.
Berdasarkan letak Geografis Kota Jambi sebelah Utara, Barat, Selatan dan
Timur berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, dengan kata lain Kota Jambi ini
wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Batanghari. Luas wilayah dari Kota Jambi
adalah 205,38 Km yang terdiri dari: lihat tabel 2.1
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Jambi
No Kecamatan Luas Wilayah
Dalam angka Dalam Persentase (%)
1 Kota Baru 77,78 37,87
2 Jambi Selatan 34,07 16,59
3 Jelutung 7,92 3,86
4 Pasar Jambi 4,02 1,96
5 Telanai Pura 30,39 14,80
6 Danau Teluk 15,70 7,64
7 Pelayangan 15,29 7,44
8 Jambi Timur 20,21 9,84
Sumber; Badan Pusat Statistik Kota Jambi dalam buku ; Kotamadya Jambi Dalam
Angka 1998. Prof, Dr. Resosudarmo.
7
8
Kota Jambi dikenal sebagai salah satu kota sungai (The River Fron City) di Pulau
Sumatera. Wilayahnya dipisahkan secara alami oleh sungai Batanghari,6 menjadi
daerah Seberang Kota Jambi (ket: Sekoja) dan daerah Jambi Kota (ket; ibu kota
atau pusat kota). Kedua daerah tersebut memiliki perbedaan karakter fisik;
Seberang Kota Jambi merupakan daerah endapan sungai dan daerah dengan tanah
rawa, sedangkan jambi kota terdiri atas dataran rendah, perbukitan, hutan tanah
kosong, dan hanya sebagian kecil daerah rawa.7Daerah seberang kota jambi
berperan sebagai pusat konsentrasi penduduk asli atau orang Melayu Jambi dan
penduduk pendatang seperti Jawa, Minangkabau, Banjar, serta warga keturunan
Arab, India dan Cina, sedangkan Jambi kota lebih berperan sebagai pusat
pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat aktifitas sosial penduduk.
Meskipun menurut catatan sejarah, Kota Jambi jauh sebelum itu sudah
berdiri dikutip dari: Tiongkok menyebutkan bahwa Maharaja Swarabhumi dari
abad ke IX bersama Chan Phi. Chan Phi adalah istilah dialeg tiongkok untuk
Jambi. Legenda Angso Duo dalam kisah tanah pilih ini kemudian berkembang
menjadi tempat istana raja. Pada masa colonial tepatnya tahun 1858 Istana Tanah
pilih oleh Sultan Thaha dibumihanguskan sendiri sebelum sultan memindahkan
pusat perlawanan ke kawasan tabir isatana kesultanan Jambi tersebut dikuasai
oleh Belanda dan dijadikan markas Belanda. Saat ini lokasi Tanah Pilih itu adalah
lokasi Masjid Agung Al Falah yang juga dikenal sebagai Masjid Seribu Tiang.
Hari jadinya kota jambi ditetapkan sesuai peraturan daerah (perda) kota
jambi no.16 tahun 1985 yang disyahkan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jambi
dengan Surat Keputusan no. 156 tahun 1986, bahwa hari jadi pemerintah kota
jambi adalah tanggal 17 mei 1946, dengan alasan bahwa terbentuknya
pemerintahan Kota Jambi sebelum disebut Kotamadya sebelum kemudian
menjadi Kota saja, adalah tanggal 17 mei 1946 dengan Ketetapan Gubernur
Sumatera No.103 tahun 1946, yang diperkuat dengan uu no.9 tahun 1956. Kota
Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi Jambi pada tanggal 6 januari 1967
berdasarkan UU no.61 tahun 1958.8
6Sungai Batanghari adalahsungaiterpanjang di Pulau Sumatera (+ 800 km),
bersumbermata air di bukitBarisan; lohat di KelurahanPenerangan, Repulik Indonesia;
Provinsi Sumatera Tengaj(Bukit Tinggi tanpa penerbit 7MonografiKawasanseberang Kota Jambi, biro pusat statistic Kota Jambi, 1995
9
Kota Jambi sendiri dibentuk berdasarkan UU No. 7 Tahun 1956 dan UU
No. 58 Tahun 1985, dengan 6 daerah kecamatan. Selanjutnya berdasarkan PP
No.6 tahun 1986 dibentuk lagi 2 kecamatan bru. Oleh karena itu, Kota Jambi
secara administrativ terdiri atas 8 kecamatan di Kota Jambi bertambah sehingga
menjadi 62 kelurahan dan tidak ada lagi yang berstatus desa, lihat table 2.2
berikut:
Tabel 2.2
Willayah Administratif Kota Jambi
No Kecamatan Kelurahan
1. Jambi Pasar Beringin, Sungai Asam, Orangkayo Hitam, Pasar
Jambi
2. Jambi Timur Sulanjana, Budiman, Talang Banjar, Payo Selincah,
Tanjung Sari, Tanjung Pinang, Rajawali, Kasang
Jaya, Kasang Sijenjang.
3. Jambi Selatan Pal Merah, Talang Bakung, Pasir Putih, Wijaya
Pura, Pakuan Baru, Tambak Sari, Thehok, Lingkar
Selatan, Eka Jaya.
4 Telanaipura Penyengat Rendah, Simpang IV Sipin, Murni,
Legok, Buluran, Teluk Kenali, Pematang Sulur.
5. Kota Baru Kenali Besar, Rawa Sari, Simpang III Sipin, Suka