Jurnal Madaniyah, Volume 7 Nomor 2 Edisi Agustus 2017 ISSN (printed) : 2086-3462 Yuliana Habibi, dkk., Strategi Pembelajaran AUD ISSN (online) : 2548-6993 berbasis Multiple Intelligence 237 STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE Yuliana Habibi, Srifariyati, Hafiedh Hasan, Muhamad Rifa’i Subhi 1 [email protected]Abstrack Gardner explains that intelligence is some of the abilities that a person possesses, which will not all be equal to the abilities others have, because they are of many types, Gardner calls them multiple intelligences. The development of learning strategy is intended to provide an alternative paradigm in order to prepare PAUD/TK/RA teachers who have special skills in early childhood education. Therefore, further research on the effectiveness of early childhood learning strategies based on multiple intelligences was developed to improve the competence of RA teachers. The research method used experiments, involving 116 RA teachers in Pemalang district. Data analysis used statistical analysis of Paired Sample T-Test, which aims to find out the effectiveness of AUD based learning strategy based on multiple intelligence in improving the competence of PAUD/TK/RA teachers. The results showed the significance of paired sample t-test of 0.000 (<0.05) with a t value of 9.555. Thus, the results of the analysis show that statistically, the effectiveness of early childhood learning strategies based on mulitple intelligence in improving the competence of RA teachers is tested. Keywords: Learning Strategy Multiple Intelligence, Teacher Competence A. Pendahuluan Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan 1 Tim STIT Pemalang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Gardner explains that intelligence is some of the abilities that a personpossesses, which will not all be equal to the abilities others have,because they are of many types, Gardner calls them multipleintelligences. The development of learning strategy is intended toprovide an alternative paradigm in order to prepare PAUD/TK/RAteachers who have special skills in early childhood education.Therefore, further research on the effectiveness of early childhoodlearning strategies based on multiple intelligences was developed toimprove the competence of RA teachers. The research method usedexperiments, involving 116 RA teachers in Pemalang district. Dataanalysis used statistical analysis of Paired Sample T-Test, which aimsto find out the effectiveness of AUD based learning strategy based onmultiple intelligence in improving the competence of PAUD/TK/RAteachers. The results showed the significance of paired sample t-test of0.000 (<0.05) with a t value of 9.555. Thus, the results of the analysisshow that statistically, the effectiveness of early childhood learningstrategies based on mulitple intelligence in improving the competenceof RA teachers is tested.
PAUD/TK/RA yang memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan
anak usia dini. Berdasarkan hal ini lah, perlu diadakan penelitian lebih lanjut
tentang keefektifan model strategi pembelajaran anak usia dini berbasis
multiple intelligenceyang dikembangkan guna meningkatkan kompetensi
guru RA. Rumusan masalah yang dijawab pada penelitian ini ialah: “Apakah
model strategi pembelajaran anak usia dini berbasis multiple intelligence
dapat meningkatkan kompetensi guru RA?”
B. Kajian Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan ulasan kritis atas hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian. Pertama, penelitian yang
dilakukan oleh Salmiah dengan judul peningkatan kompetensi guru RA pada
penilaian sikap dalam proses pembelajaran berbasis kurikulum 2013 di
lingkungan wilayah kerja balai diklat keagamaan provinsi Aceh. Ruang
lingkup pembahasan meliputi penilaian sikap dalam proses pembelajaran,
proses pembelajaran scientific, cara penilaian proses pembelajaran, sikap-
sikap yang harus ditanamkan dalam proses pembelajaran, pendekatan sikap
yang dilakukan, instrument yang digunakan dalam memproses penilaian
sikap.7
Kedua, penelitian dengan judul “Penggunaan strategi pembelajaranholistik untuk menumbuhkan karakter anak usia dini di RA an-Nisa
Kedawung tahun ajaran 2014/2015” oleh Nur Khoiriyah. Penelitian
menggunakan metode penelitian tindakan kelas.Pelaksana tindakan adalah
peneliti, guru bertindak sebagai kolaborator. Data dikumpulkan melalui
observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan karakter anak secara berarti dalam proses
7 Salmiah, “Peningkatan Kompetensi Guru RA pada Penilaian Sikap Dalam ProsesPembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Lingkungan Wilayah Kerja Balai DiklatKeagamaan Provinsi Aceh”, Artikel, Tidak dipublikasikan, (Medan: Kemenag, 2014).
pembelajaran melalui pembelajaran holistik. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan anak yang meliputi tiga indikator dengan dua belas butir amatan
yaitu makan dan minum sendiri, BAK dan BAB sendiri, melepas dan
memakai baju sendiri, menaruh tas dan tempat minum sendiri, menyiapkan
makan dan minum sendiri, menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
mengikuti kegiatan sesuai waktu yang ditentukan, datang sekolah tepat
waktu, mengikuti peraturan kelas, menjaga barang milik sendiri, menjaga
barang milik orang lain dan meminta maaf dan bertanggung jawab jika
melakukan kesalahan.8
Ketiga, penelitian oleh Adin Mei Widiorin yang berjudul model
pembelajaran berbasis multiple intelligence pada anak usia dini di KB/RA al-
Muna Islamic Preschool Semarang tahun ajaran 2011/2012.9 Penelitian
tersebut dilatar belakangi dari banyaknya lembaga pendidikan yang belum
sadar akan keunikan yang khas setiap anak. Mereka mengajar hanya sebatas
anak bisa menguasai materi yang disampaikan dan menyiapkan mereka
supaya siap sebelum masuk ke jenjang sekolah dasar. Tanpa mereka sadari
bahwa potensi anak sangatlah penting, sehingga perlu dikembangkan dan
dirangsang supaya berkembang secara optimal. Potensi yang dimiliki setiap
anak bila distimulasi sejak dini maka akan berkembang menjadi sebuah
kecerdasan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran multiple intelligence dengan pendekatan Beyond Centre and
Circle Time (BCCT) pada anak usia dini di KB/RA Al Muna Islamic
Preschool Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran Multiple Intelligence dengan pendekatan Beyond Centre and
8 Nur Khoiriyah, “Penggunaan strategi pembelajaran holistik untuk menumbuhkankarakter anak usia dini di RA an-Nisa Kedawung tahun ajaran 2014/2015”, Tesis, Tidakdipublikasikan, (Surakarta: Program Pascasarjana UMS, 2015).
9 Adin Mei Widiorin, “Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence pada AnakUsia Dini di KB/RA al-Muna Islamic Preschool Semarang tahun ajaran 2011/2012’, Skripsi,Tidak dipublikasikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2012).
Circle Time (BCCT) pada Anak Usia Dini di KB/RA al-Muna Islamic
Preschool Semarang telah direalisasikan dalam bentuk pembelajaran sentra,
dimana di setiap sentra sudah ada aspek-aspek Multiple Intelligence. Akan
tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dikatakan maksimal, karena: 1)
belum adanya pengelompokan/pengklasifikasian sesuai dengan potensi
kecerdasan anak, 2) kurangnya pemahaman guru tentang Multiple
Intelligence dan jenis-jenisnya. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan
akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi civitas akademika, para
guru,khususya para pengajar dan semua pihak yang peduli dengan
pendidikan.
Keempat, penelitian oleh Nur Faridah dengan judul Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) Howard Gardner dan
Pengembangannya pada Metode Pembelajaran untuk Siswa Usia Pendidikan
Dasar.10 Penelitian tersebut bertujuan (1) untuk mendeskripsikan dan
menganalisis konsep multiple intelligences menurut Howard Gardner (2)
untuk pengembangan multiple intelligences tersebut pada pembelajaran
berbasis multiple intelligences bagi siswa usia pendidikan dasar. Penelitian
merupakan penelitian kepustakaan (Library Research), dengan mengambil
latar pemikiran Howard Gardner tentang multiple intelligences. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Pendekatan
metode penelitian adalah pendekatan psikologi, khususnya psikologi
perkembangan anak dan teori belajar humanistik. Analisis data dilakukan
dengan mencari dan memberi makna terhadap data-data yang berhasil
dikumpulkan, dari makna tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) setiap individu pada dasarnya memiliki
10 Nur Faridah, “Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk)Howard Gardner dan Pengembangannya pada Metode Pembelajaran untuk Siswa UsiaPendidikan Dasar”, Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2012).
emosional.Kemampuan-kemampuan yang termasuk dalam multiple
intelligence yang dimiliki setiap inidvidu, merupakan potensi intelektual
manusia untuk dapat mengikuti proses pembelajaran.11
C. Kerangka Teoritik
Sebagai seorang guru yang memiliki pengaruh luas dalam dunia
pendidikan, di sekolah ia merupakan pelaksana administrasi pendidikan yaitu
bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh
karena itu, seorang guru dituntut harus memiliki kompetensi dalam mengajar
sesuai yang tercantum dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen.
11 Howard Gardner, Multiple Intelligence: Memaksimalkan Potensi & KecerdasanIndividu dari Masa Kanak-kanak Hingga Dewasa, (Jakarta: Daras Book, 2013), hlm. 20.
Istilah kompetensi memiliki banyak makna, ada beberapa definisi
tentang pengertian kompetensi yaitu:
1. Dalam kamus ilmiah populer dikemukakan bahwa: Kompetensi adalahkecakapan, kewenangan, kekuasaan dan kemampuan.12
2. Sahertian mengartikan kompetensi sebagai kemampuan melaksanakansesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.13
3. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditulis:Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilakuyang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalammelaksanakan tugas keprofesionalan.14
4. Dalam bukunya Syaiful Sagala, yang berjudul Kemampuan ProfesionalGuru dan Tenaga Kependidikan di jelaskan: Kompetensi adalah perpaduandari penguasaan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yangdirefleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakantugas/pekerjaannya.15
5. Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan menjelaskan bahwa:Kompetensi adalah kemampuan yang merupakan gambaran hakikatkualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangatberarti.16
6. Menurut W. Robert Houston memberikan pengertian adalah sebagaiberikut: “Competence” ordinarily is difined as “adequacy for a task” oras “possession of require knowledge, skill and abilities”.17
12 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: PTArkola, 1994), hlm. 353.
13 Piet A. Sahertian. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Dalam rangkaPengembangan Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 31.
14 Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru danDosen, pasal 1 ayat 10.
15 Saiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung,Alfabeta, 2009), hlm. 23.
16 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses BelajarMengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 7.
17 Roestiyah N.K “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” (Jakarta: Bina Aksara, 1982),hlm. 4.
Faridah, Nur. 2012. “Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences(Kecerdasan Majemuk) Howard Gardner dan Pengembangannya padaMetode Pembelajaran untuk Siswa Usia Pendidikan Dasar”,Skripsi,Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Gardner, Howard. 2013. Multiple Intelligence: Memaksimalkan Potensi &Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-kanak Hingga Dewasa, Jakarta:Daras Book.
Gardner, Howard. 2013. Multiple Intelligences. terj. Alexander Sindoro.Tangerang: Interaksara.
Khoiriyah, Nur. 2015. “Penggunaan strategi pembelajaran holistik untukmenumbuhkan karakter anak usia dini di RA an-Nisa Kedawung tahunajaran 2014/2015”, Tesis, Tidak dipublikasikan, Surakarta: ProgramPascasarjana UMS.
Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: PustakaPelajar.
N.K., Roestiyah. 1982. “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan”, Jakarta: BinaAksara.
Partanto, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer,Surabaya: PT Arkola.
Pasiak, T. 2006. Manajemen Kecerdasan. Memberdayakan IQ, EQ dan SQuntuk Kesuksesan Hidup. Bandung : PT. Mizan Pustaka.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
S, Yuliani, dan Bambang, S. 2010. Bermain Kreatif Berbasis KecerdasanJamak. Jakarta: PT.Indeks.
Sagala, Saiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan TenagaKependidikan, Bandung: Alfabeta.
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan,Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: RinekaCipta.
Salmiah. 2014. “Peningkatan Kompetensi Guru RA pada Penilaian SikapDalam Proses Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di LingkunganWilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh”, Artikel, Tidakdipublikasikan, Medan: Kemenag.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005, tentang Gurudan Dosen, pasal 1 ayat 10.
Uno, Hamzah B., dan Masri K. 2010. Mengelola Kecerdasan dalamPembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Widayati, Sri dan Widjiati, Utami. 2008. Mengoptimalkan 9 ZonaKecerdasan Majemuk Anak. Yogykarta: LunaPublisher.
Widiorin, Adin Mei. 2012. “Model Pembelajaran Berbasis MultipleIntelligence pada Anak Usia Dini di KB/RA al-Muna Islamic PreschoolSemarang tahun ajaran 2011/2012’, Skripsi, Tidak dipublikasikan,Semarang: Fakultas Tarbiyah.
Wijaya, Cece dan Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Guru dalamProses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.