Top Banner

of 18

multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

Jul 05, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    1/18

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem Saraf 

    Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Neuron adalah sel saraf yang

    merupakan unit dasar system saraf dan berfungsi untuk menghantarkan impuls yang

    membawa informasi dari lingkungan. Neuron berbeda-beda dalam ukuran dan

     bentuknya tergantung pada tugas khusus yang harus dilakukannya, namun scara

    umum setiap neuron terdiri dari badan sel (perikarion/soma), nucleus (intisel), akson,

    dendrite, dan tombol terminal. Setiap neuron memiliki sebuah badan sel yang berisi

    nucleus yang didalamnya terdapat kromosom (N!). ari badan sel menjulur 

     prosesus-prosesus (tonjolan) yang disebut akson dan dendrite. !kson merupakan

     prosesus yang menghantarkan impuls dari badan sel ke tombol terminal dan

     jumlahnya biasanya satu. "ada bagian luar akson terdapat lapisan lemak yang disebut

    #yelin.$

    #yelin merupakan suatu konduktor yang mempunyai cara kerja menghalangi

    ion natrium dan ion kalium melintasi membrane neuronal dengan hampir sempurna.

    Selubung myelin tidak continue sepanjang saraf, dan terdapat celah yang tidak 

    memiliki myelin, dinamakan nodus ran%ier. &onjolan saraf pada susunan saraf pada

    susunan saraf pusat dan tepi dapat bermyelin atau tidak. Serabut saraf yang yang

    mempunyai selubung myelin dinamakan serabut bermyelin, dan didalam SS"

    dinamakan masa putih (substansia alba). Serabut yang tak bermielin dinamakan

    serabut tak bermielin dan terdapat pada substansia kelabu (substansia grisea).

    &ransmisi impuls saraf disepanjang serabut myelin lebih cepat dari transmisidisepanjang serabut tak bermielin.'

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    2/18

    ambar '.' "erbedaan serabut saraf dengan myelin dan tanpa myelin

    2.2 Perbedaan Antara Serabut Saraf dengan Myelin dan Tanpa Myelin

    &erdapat beberapa jenis serabut saraf. *eberapa isyarat sensorik perlu

    dihantarkan ke susunan saraf pusat sengan sangat cepatnya, kalau tidak informasi ini

    akan menjadi tidak berguna. #isalnya isyarat sensorik yang dinilai otang mengenai

     posisi sementara anggota gerak pada tiap bagian dari detik,sementara berlari. "ada

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    3/18

    ujung yang lain, beberapa jenis informasi sendorik, seperti yang menggambarkan

     pegal yang lama, tidak perlu dihantarkan dengan cepat, sehingga cukup serat yang

    menghantarkan sangat lambat. Serat saraf mempunyai semua ukuran, dari diameter 

    ,+-+ mikron sampai dengan diameter yang lebih besar mempunyai kecepatan

    hantaran yang lebih besar. *atas kecepatan hantaran adalah ,-'+ meter per detik.

    ambar '.' memberikan dua macam klasifikasi serat saraf yang biasa

    digunakan. Salah satunya adalah klasifikasi umum yang meliputi seraf saraf sensorik 

    dan motorik, termasuk serat saraf otonom. alam klasifikasi umum, serat ini dibagi

    menjadi jenis ! dan , dan serat jenis ! dibagi lagi menjadi serat , , 0, dan 1. Serat

     jenis ! merupakan serat saraf spinalis yang bermielin dan khas. Serat jenis

    merupakan serat saraf tak bermielin dan sangat kecil yang menghantarkan impuls pada kecepatan rendah. 2a merupakan lebih dari setengah saraf sensorik dalam

    kebanyakan saraf perifer dan juga semua serat otonom postganglion.

    alam klasifikasi serat sensorik, serat ini dibagi menjadi kelompok 2a, 2b, 22,

    222, dan 23. Serat grup 2 adalah terbesar dan serat grup 23 adalah yang terkecil,

    merupakan serat tak bermielin yang sama seperti serat jenis dalam klasifikasi

    umum.

    2. Multiple S!ler"sis

    +.4.' efinisi

    #ultiple sklerosis adalah suatu peradangan yang terjadi di otak dan sumsum

    tulang belakang yang menyerang daerah substansia alba dan merupakan penyebab

    utama kecacatan pada dewasa muda. "enyebabnya dapat disebabkan oleh banyak 

    faktor, terutama proses autoimun. Focal lymphocytic infiltration atau sel & bermigrasi

    keluar dari lymph node ke dalam sirkulasi menembus sawar darah otak (blood brain

    barrier ) secara terus-menerus menuju lokasi dan melakukan penyerangan pada

    antigen myelin pada sistem saraf pusat seperti yang umum terjadi pada setiap infeksi.

    5al ini dapat mengakibatkan terjadinya inflamasi, kerusakan pada myelin

    (demyelinisasi), neuroa6onal injury, astrogliosis, dan proses degenerati%e. !kibat

    demyelinasi (ambar '.'), neuron menjadi kurang efisien dalam potensial aksi.

    &ransmisi impuls yang disampaikan oleh neuron yang terdemyelinisasi akan menjadi

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    4/18

     buruk. !kibat 7kebocoran7 impuls tersebut, terjadi kelemahan dan kesulitan dalam

    mengendalikan otot atau kegiatan sensorik tertentu di berbagai bagian tubuh.8

    ambar '.+ "erbedaan Neuron yang Sehat dan yang #engalami emyelinisasi

    +.4.+ 9pidemiologi

    #enurut National Multiple Sclerosis Society, kira-kira :. orang !merika

    tercatat menderita #S, dan pada setiap minggunya sekitar + orang didiagnosis #S.

    i seluruh dunia, #S mungkin diderita +. juta indi%idu. ;mumnya serangan terjadi

    dalam dekade ketiga dan keempat, walaupun penyakit ini bisa mulai dalam masa

    kanak-kanak dan juga di atas usia $ tahun. Secara keseluruhan #S terjadi lebih

    sering pada wanita dibandingkan laki-laki, dengan perbandingan adalah kira-kira +

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    5/18

    #ultiple sklerosis secara dominan menyerang orang kulit putih, informasi

    terakhir cenderung menunjukkan bahwa #S adalah suatu penyakit bawaan dan

    mungkin dapat ditularkan. !danya bukti bahwa hubungan antara 5>! system

    ( Human Leukocyte Antigen) dan multiple sklerosis menunjukkan suatu kerentanan

    genetis terhadap penyakit itu.4

    ambar '.4 "ersebaran #ultiple Sclerosis

    +.4.4 9tiologi dan "atofisiologi

    9tiologi dari kelainan tersebut masih belum jelas. !da beberapa mekanisme

     penting yang menjadi penyebab timbulnya bercak #S yaitu autoimun, infeksi, danherediter. #eskipun bukti yang meyakinkan kurang, faktor makanan dan paparan

    toksin telah dilaporkan ikut berkontribusi juga. #ekanisme ini tidak saling berdiri

    sendiri melainkan merupakan gabungan dari berbagai faktor.?

    #ekanisme autoimun diduga terjadi melalui penurunan aktifitas limfosit &-

    supresor pada sirkulasi pasien penderita #S serta adanya molecular mimicry antara

    antigen dan #*" (myelin basic protein) yang mengaktifkan klon sel & yang spesifik 

    terhadap #*" ( MBP specific Tcell clone!" >imfosit &: menjadi autoreaktif pada

     paparan antigen asing yang strukturalnya mirip dengan #*". &idak hanya beberapa

    %irus dan peptida bakteri saja yang memiliki kesamaan struktural dengan #*", tetapi

     beberapa dari mikroorganisme tersebut dapat mengaktifkan #*"-spesifik &-sel klon

     pada pasien #S.?

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    6/18

    *eberapa infeksi %irus diketahui menyebabkan demyelinasi pada manusia

    diantaranya  progressi#e multifocal leukoencephalopathy yang disebabkan oleh

     papilloma %irus @, subakut sclerosing panencephalitis oleh %irus campak. "ada #S

    studi serologis awal sulit ditafsirkan. Namun, banyak pasien #S terdapat ele%asi titer 

    SA terhadap %irus campak dan herpes simpleks (5S3), tetapi ini juga tidak 

    spesifik.=

    5al terpenting dari peran mielin pada proses transmisi dapat terlihat dengan

    mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi terdapat mielin di sana. "ada orang-orang

    dengan multiple sklerosis, lapisan mielin yang mengelilingi serabut saraf menjadi

    hilang. Sejalan dengan hal itu, orang tersebut perlahan-perlahan kehilangan

    kemampuan mengontrol otot-ototnya dan akhirnya tidak mampu sama sekali.

    '

    ambar '.: kerusakan mielin pada serabut saraf 

    Sifat dasar gangguan yang menyebabkan multiple sklerosis tidak diketahui

    dengan pasti. *ukti-bukti terbaru mendukung teori bahwa multiple sklerosis adalah

     penyakit autoimun, mungking berkaitan dengan pemicu lingkungan yang tidak dapat

    ditentukan seperti infeksi %irus. 5ipotesis ini berasal dari obser%asi bahwa infeksi

    %irus biasanya menyebabkan peradangan yang melibatkan produksi interferon

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    7/18

    gamma, yaitu suatu Bat kimia yang diketahui dapat memperburuk multiple sklerosis.

    Sejumlah %irus telah diajukan sebagai agen penyebab yang mungkin pada multiple

    sklerosis. *eberapa peneliti menduga %irus campak (rubeola). *erbagai antibodi

    campak telah ditemukan dalam serum dan cairan serebrospinalis (SA) pasien

    multiple sklerosis, dan bukti yang ada mengesankan antibody ini dihasilkan dalam

    otak. &eori lain menduga bahwa faktor genetic tertentu menyebabkan beberapa orang

    lebih peka terhadap in%asi susunan saraf pusat dengan berbagai %irus ClambatD. 3irus

    yang lambat memiliki masa inkubasi yang lama dan hanya mungkin berkembang

    dengan keadaan defisiensi atau imun yang abnormal. !ntigen histokompabilitas

    tertentu ( 5>!-!4, 5>!-!?) telah ditemukan lebih sering pada pasien multiple

    sklerosis dibandingkan dengan subjek yang terkontrol. !danya antigen ini mungkin berkaitan dengan defisiensi pertahanan imunologis dalam melawan infeksi %irus.'

    +.4.: Aaktor Eesiko

    *eberapa keadaan yang biasanya dianggap sebagai faktor pencetus adalah

    kehamilan, infeksi (khususnya dengan demam), stress emosional, dan cedera.

    "enyembuhan sempurna biasanya terjadi setelah serangan pertama. Eemisi biasanya

    timbul dalam waktu ' hingga 4 bulan dengan serangan yang berturut-turut. Namun

     pada akhirnya penyembuhan tidak terjadi secara sempurna, dan pasien diwarisi

    kerusakan permanen tambahan setelah serangan penyakit tersebut.'

    +.4. #anifestasi Flinis

    #anifestasi klinis yang sering terjadi pada Multiple Sclerosis (#S) adalah< ?,=

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    8/18

    ambar '. #anifestasi #ultipel Sklerosis

    a. angguan %isual

     Neuritis optik (retrobulbar) merupakan gangguan %isual khas yang merupakan

    tanda onset multipel sklerosis. "atologi dasarnya adalah demielinisasi inflamasi pada

    satu atau kedua ner%us optik. ejala neuritis optik unilateral meliputi <

    •  Nyeri disekitar salah satu mata terutama saat mata bergerak

    • "englihatan kabur dan dapat berlanjut menjadi kebutaan total monookular

    • 5ilangnya penglihatan warna

    Selain gangguan ketajaman penglihatan dan warna, pemeriksaan dapat

    menunjukan

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    9/18

    • iskus optikus membengkak, dan kemerahan pada funduskopi jika area

    demielinisasi inflamasi terletak langsung dibelakang papil ner%us optikus

    • efek lapang pandang umumnya berupa skotoma sentral pada mata yang terkena

    • efek pupil aferen relati%e

     Neuritis optik biasanya akan membaik setelah beberapa minggu atau bulan,

    walaupun pasien tetap memiliki ganggguan penglihatan pada mata yang terkena, dan

    funduskopi umumnya menunjukkan diskus optikus yang pucat karena atrofi ner%us

    optikus. "embengkakan diskus optikus pada fase akut, jika bilateral, harus dibedakan

    dari edema papil yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial walaupun

    kadang tampak serupa. "ada edema papil, biasanya ketajaman penglihatan lebih baik,

    dan defek lapang pandang pada awal edema papil adalah berupa pembesaran bintik 

     buta fisiologis. 9pisode neuritis optik tidak selalu menunjukkan bahwa pasien

    selanjutnya akan mengalami multipel sklerosis tetapi mungkin saja hanya merupakan

     penyakit monofasik, terutama pada anak dan jika bilateral.

    angguan %isual lainnya saat onset multipel sklerosis meliputi diplopia yang

    sering disertai %ertigo dan mual, sehingga merupakan indikasi adanya plak batang

    otak. "emeriksaan pada keadaan ini dapat menunjukkan oftalmoplegia internuklear.

    apat juga terjadi ataksia serebelar.

     b. ejala dari gangguan batang otak

    &rigeminal neuralgia terjadi pada '.G pasien #S dan 4 kali lebih banyak 

    terjadi dalam kelompok ini dibandingkan di dalam populasi umum. &rigeminal

    neuralgia, dua kali lipat terjadi bilateral dalam pasien multipel sklerosis dibandingkan

    di poplulasi pada umumnya. Seringkali, nyeri muncul di antara serangan paroksismal,

    dan bisa saja nyeri terjadi diluar dari distribusi syaraf trigeminal, kelumpuhan nerfus

    fasialis, atau gejala lain yang menyertai tanda gejala pada lesi pontine. #S-related

    trigeminal neuralgia memberikan respon terhadap pengobatan dengan prostaglandin

    9 analog. Fetulian #endadak atau serangan akut %ertigo dapat menyerupai suatu

    krisis %estibular akut, bisa juga merupakan tanda dari multipel sklerosis yang kurang

    sering terjadi.

    c. ejala gangguan serebelar

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    10/18

    &anda dan gejala serebelar terdapat pada H kasus. erakan ataksia sering kali

    merupakan tanda yang menonjol yang terutama mengenai gaya berjalan pasien, yang

    tidak hanya spesifik tetapi juga ataksik. Iang terutama berkesan dan sangat

    karakteristik pada multipel sklerosis adalah tremor intensi yang menyertai gerakan

    %olunter misalnya tes jari-hidung. &remor menunjukan suatu lesi dari nukleus

    dentatus yang mengenai serabut-serabut eferennya. isdiadokokinesia dan dismetria

     pada gerakan dapat ditemukan, biasanya disertai oleh tanda-tanda spastisitas dan

    refleks di tendon yang meningkat. angguan bicara dideskripsikan sebagai irama

    yang tidak beraturan dan eksplosif.

    d. ejala ekstrapiramidal

    >ebih dari =G dari pasien multipel sklerosis menderita gejala kejang paraparesis dengan gejala bilateral traktus piramidal dan hiperrefleksi. @ika gejala

    kejang paraparesis muncul dalam waktu yang lama, diagnosis dari multipel sklerosis

    harus dipertanyakan. "araparesis progresif mungkin saja hanya satu-satunya gejala

    multipel sklerosis, terutama sekali didalam onset akhir penyakit, dan cenderung

    menjadi progresif dalam beberapa kasus. &idak adanya refleks kulit abdominal dapat

    menjadi tanda dari kejang paraparesis. 5al ini tidak memiliki nilai informatif sebagai

    satu temuan terisolasi, refleks ini tidak dimiliki oleh +G orang dewasa normal, tetapi

    menjadi signifikan jika muncul bersama dengan refleks dinding abdominal yang

     berlebihan.

    e. Aenomena mirip bangkitan

    &imbulnya serangan epileptik pada multipel sklerosis sudah berulang-ulang

    diajukan dan diabaikan. "engarang menemukan pada kelompok pasien multipel

    sklerosis yang diteliti ternyata epilepsi : kali lebih sering dibandingkan populasi

    umum. Serangan batang otak paroksismal harus membangkitkan kecurigaan adanya

    multipel sklerosis terutama pada pasien muda. Felainan ini dapat terjadi sebagai

    tanda penyakit yang timbul, dengan cara yang sama seperti serangan berupa

    kehilangan tonus otot yang menyebabkan pasien jatuh atau seperti distonia

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    11/18

     paroksismal. Sebagian serangan berulang yang berlangsung selama '-: detik,

    disertai oleh disartria paroksismal dan ataksia.

    f. angguan mental

    "asien dengan mutipel sklerosis tidak jarang memperlihatkan euforia yang

    tidak sesuai kurangnya menyadari penyakitnya. #akin lama perjalanan penyakitnya,

    makin mungkin timbul perubahan psikoorganik yang terutama pada kasus-kasus

    dengan perjalanan penyakit yang panjang, dapat menimbulkan demensia pada J

     pasien. angguan mental dapat merupakan gejala dari #S, biasanya berkaitan

    dengan kelainan batang otakK tentu saja, gambaran psikotik dapat merupakan tanda

    dini dari penyakit ini. "ada stadium yang lebih dini, tanda kelainan mental dapat

    ditemukan pada kira-kira 4G kasus.g. angguan miksi

    "ada saat pertama kali masuk rumah sakit, sekitar +G pasien

    memperlihatkan gangguan ini. Iang paling sering adalah dorongan yang tidak 

    terkontrol untuk miksi, yang dapat menimbulkan ngompol. *entuk lain dari

    inkontinensia kurang sering ditemukan.

    h. angguan Sensori motorik 

    #anifestasi sensorik dan motorik umumnya menunjukkan lesi pada medula

    spinalis atau hemisfer serebri. ontohnya, pasien mengalami paraparesis spastik 

    asimetris dan atau parestesia, anestesia suhu, dan disestesia pada anggota gerak. >esi

     pada kolumna posterior medula spinalis ser%ikal dapat menyebabkan gejala yang

    hampir patognomonik yaitu sensasi kesemutan yang menjalar ke lengan atau tungkai

    saat fleksi leher (Aenomena >hermitte). "ada beberapa pasien, gejala motorik,

    sensorik, atau %isual terkadang lebih buruk setelah mandi air panas (Aenomena

    ;hthoff ).

    angguan sensorik terdapat kira-kira pada G pasien-pasien dengan

     penyakit yang dini. Fadang-kadang gejala yang timbul berupa sensasi yang spontan

    abnormal (parestesia) atau sebagai perasaan abnormal setelah menggores kulit dari

    ekstremitas (disestesia). &angan kadang-kadang dapat memperlihatkan astereognosia

    yang berat.=

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    12/18

    Friteria diagnostik yang umum dipakai adalah kriteria #conald yang

    merupakan kriteria #S dengan konsep asli tahun +' dan re%isi terakhir tahun +'.

    Friteria #conald menekankan adanya pemisahan menurut waktu/disseminated in

    time (dua serangan atau lebih) dan pemisahan oleh ruang/disseminated in space (dua

    atau lebih diagnosa topis yang berbeda). Seseorang dinyatakan definite menderita #S

     bila terjadi pemisahan waktu dan ruang yang dibuktikan secara klinis atau bila bukti

    secara klinis tidak lengkap tetapi didukung oleh pemeriksaan penunjang (#E2, >S

    atau 39").

    +.4.$ Flasifikasi #ultiel Sklerosis

    &abel '.+ Flasifikasi #ultipel Sklerosis *erdasarkan perjalanan "enyakit

    #ultiple sclerosis diklasifi kasikan menjadi :K

    '. Eelapsing Eemitting #S (EE#S)

    &ipe ini ditandai dengan episode relaps atau eksaserbasi yang diikuti dengan

    episode remisi (perbaikan). Sekitar =G pasien #S memiliki tipe EE#S, $G di

    antaranya akan berkembang menjadi tipe Secondary "rogressi%e #S (S"#S).

    +. Secondary "rogressi%e #S (S"#S)

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    13/18

    *anyak pakar yang menganggap S"#S merupakan bentuk lanjut dari EE#S

    yang berkembang progresif. "ada tipe ini, episode remisi makin berkurang dan gejala

    menjadi makin progresif.

    4. "rimary "rogressi%e #S (""#S)

    ""#S diderita oleh '-'G pasien #S dengan rasio perempuan< laki-

    lakiL'

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    14/18

    "emisahan secara waktu maksudnya adalah terjadinya dua serangan atau lebih

    dimana jarak antara dua serangan minimal 4 hari dan satu episode serangan minimal

     berlangsung +: jam. Sedangkan pemisahan oleh ruang adalah terdapatnya dua atau

    lebih gejala neurologis obyektif yang mencerminkan dua lesi yang diagnosis topisnya

     berbeda. Friteria definite (disseminated in space) #E2 harus meliputi 4 dari :

    kriteria<

    '. !danya ' lesi yang besar atau minimal 8 lesi yang kecil

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    15/18

    +. #inimal ' lesi infratentorial

    4. #inimal ' lesi ju6takortikal

    :. #inimal 4 lesi peri%entrikel.

    Selain itu pada #E2 dapat terlihat gambaran atrofi korteks yang didahului

    oleh pembesaran %entrikel.

    ambar '.$. #E2 Mtak anita + &ahun dengan $elapsing$emitting MS%

    "emeriksaan oligoclonal band dari cairan serebrospinalis/>S sangat

    membantu diagnosis #S. Sensitifitas pemeriksaan ini dikatakan dapat mencapai 8G

    dan bila terdapat peningkatan oligoclonal band pada >S maka hanya dibutuhkan +

    lesi pada #E2 untuk memenuhi kriteria disseminated in space.

    "emeriksaan 39" (%isual e%oked potential) merupakan pemeriksaan

     penunjang yang cukup sensitif (dibandingkan pemeriksaan e%oked potential lain)

    untuk #S dimana terjadi pemanjangan latensi 39" yang disebabkan adanya

    demyelinisasi pada ner%us optikus. 39" secara dini dapat mendeteksi kelainan

    meskipun pada pasien #S yang secara klinis belum terdapat gejala klinis neuritis

    optika.

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    16/18

    +.4.= "enatalaksanaan

    #ultiple sclerosis sampai saat ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi

    tidak mematikan. !da pengobatan yang memungkinkan untuk menunda

     perkembangan penyakit ini dan mengurangi sebaran, intensitas dan durasi gejala.+

    a. Eelaps akut<

    #etyl prednisolon per infus ' gram/hari selama ?-' hari, kemudian po (per oral)

     prednison = mg selama : hari kemudian tapering off :, +, ' mg masing-

    masing : hari. &ujuan pemberiannya adalah <

    • #engurangi keparahan dan durasi relaps dengan menurunkan inflamasi

    •;ntuk mengurangi kerusakan akibat serangan.

    "enggunaan steroid jangka panjang tidak dianjurkan. Farena dapat menyebabkan

     beberapa efek samping pada pemberian jangka panjang serta mungkin tidak lagi

     berefek jika diberikan jangka panjang.

     b. "encegahan relaps

    2nterferon diproduksi oleh sel-sel untuk merespons berbagai %irus. Sel-sel ini

    diberi nama sesuai kemampuan mereka untuk menghambat replikasi %irus,

    mengurangi respons peradangan, termasuk mencegah kerusakan pada neuron.

    !da tiga jenis interferon, yaitu alfa, beta, dan gamma. 2nferon *< efektif untuk 

    mencegah relaps pada #S, cara pemberian injeksi subkutan, obat ini untuk 

     penderita + atau lebih serangan pada + tahun pertama. Sekarang digunakan

    intra%enous 2g dengan dosis ,: gr/koagulan/hari selama hari, kemudian

    dibooster ,: gr/koagulan/hari setiap + bulan dalam + tahun.

    c. Fronik progresif dapat diberikan immunosupresan misalnya aBahioprin,

    methotre6ate, cyclophosphamide tetapi sayang hasilnya tidak memuaskan.

    d. &erapi simtomatis<

    • *angkitan dapat diberi carbamaBepin

    •  Nyeri karena neuralgia trigeminal diberikan carbamaBepin, fenitoin,

    gabapentin, baclofen O amitriptilin

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    17/18

    • Spastisitas diberi baclofen

    • Felemahan umum dapat diberikan anti kolinergik misal ditropan, propantelin

    +-4 6/hari

    • angguan emosi dan pseudobulber dapat diberikan amitriptilin + mg pada

    waktu malam.

    "erjalanan penyakit #S terdiri dari :<

    '. Eelaps dan remiting sekitar + G P

    +. hronic/progresif (sekunder progresif) sekitar :G

    4. hronic/progresif dari onset sekitar 'G

    :. *enign #S +G.

    +.4.8 "rognosis

    @ika tidak diobati, lebih dari 4G pasien dengan #S akan memiliki cacat fisik 

    yang signifikan dalam waktu +-+ tahun setelah onset. Furang dari -'G dari

     pasien memiliki fenotipe #S klinis ringan, di mana tidak ada cacat fisik yang

    signifikan terakumulasi meskipun berlalu beberapa dekade setelah onset (kadang-

    kadang terlepas dari lesi baru yang terlihat pada #E2). "emeriksaan rinci dalam

     banyak kasus, mengungkapkan beberapa tingkat kerusakan kognitif.+

    "asien laki-laki dengan #S progresif primer memiliki prognosis terburuk,

    dengan respon yang kurang menguntungkan untuk pengobatan dan cepat

    menimbulkan kecacatan. 2nsiden yang lebih tinggi dari lesi sumsum tulang belakang

    di #S progresif primer juga merupakan faktor dalam perkembangan pesat dari

    kecacatan.+

    5arapan hidup dipersingkat hanya sedikit pada orang dengan #S, dan tingkat

    kelangsungan hidup terkait dengan kecacatan. Fematian biasanya terjadi akibat

    komplikasi sekunder (-$$G), seperti penyebab paru atau ginjal, tetapi juga dapat

    disebabkan oleh komplikasi utama, bunuh diri, dan menyebabkan tidak berhubungan

    dengan #S. #arburg %arian dari #S adalah bentuk akut dan klinis fulminan

     penyakit yang dapat menyebabkan koma atau kematian dalam beberapa hari.+

  • 8/15/2019 multipel sklerosis SMF SARAF RSU HAJI SURABAYA

    18/18