Top Banner
15

msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Oct 27, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi
Page 2: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi
Page 3: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi
Page 4: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM RAKYAT DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS DI KABUPATEN PAMEKASAN Oleh :

Firman Farid Muhsoni, S.Pi, M.Sc; Dr Mahfud Efendi; Haryo Triaji, S.Pi., M.Si; Rahmad Fajar Shidiq, S.Si, M.Si

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura e-mail : [email protected]

Kerjasama Antara Fakultas Peranian Universitas Trunojoyo Madura dengan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah adalah memetakan kesesuaian lahan tambak garam di Kabupaten Pamekasan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan Sistem Informasi Geografis dengan kriteria yang dibangun untuk memprediksi tambak garam yang sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai. Model yang dipergunakan adalah model indeks. Hasil penelitian mendapatkan kesesuaian lahan tambak garam rakyat dari aspek teknis didapatkan 44,4% (373,66 Ha) sesuai, dan 55,6 % (467,77 Ha) kurang sesuai. Kesesuaian lahan tambak garam rakyat dari aspek sosial ekonomi didapatkan 87,7% (738 Ha) kurang sesuai, 9 % (75,8 Ha) sesuai, dan 3,3% (27,6 ha) tidak sesuai. Kesesuaian lahan berdasarkan aspek teknis dan sosial ekonomi tambak garam rakyat didapatkan bahwa 6,5% (54,4 Ha) lahan tambak sesuai dari aspek teknis dan sosial ekonomi.

Kata kunci : Kesesuaian lahan, SIG, tambak garam.

Pendahuluan

Sebagai salah satu sentra produksi dan lahan tambak garam nasional Kabupaten Pamekasan memiliki peran vital bagi pemenuhan kebutuhan garam nasional. Pada musim yang mendukung produksi garam Kabupaten Pamekasan mencapai kurang lebih 90 ribu ton. Produksi garam pada beberapa tahun belakang sebesar 88.870 ton (2006), 96.000 ton (2008) dan 97.757 ton (2009). Pada Tahun 2007, 2010 dan 2011 terjadi gangguan cuaca pada musim produksi garam, sehingga produksi garam di Kabupaten Pamekasan menurun. Sebagai gambaran pada musim 2010, akibat gangguan cuaca ekstrem pada musim produksi garam, dari lahan seluas 888,7 ha hanya mampu menghasilkan garam sebesar 225 ton.

Permasalahan yang dihadapi garam rakyat antara lain: Kepemilikan lahan garam yang tidak luas, sistem produksi pengolahan lahan masih secara tradisional menggunakan alat sederhana, sistem dan mekanisme pemasaran produksi garam rakyat yang tidak menguntungkan petambak, kualitas garam hasil produksi masih belum semuanya sesuai dengan permintaan pasar, Kepemilikan modal untuk

Page 5: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

produksi relatif kecil, fluktuasi harga garam rakyat yang masih rendah dan sering merugikan petambak, prasarana dan infrastruktur belum memadai, dan pola sistem produksi tidak efisien sehingga menimbulkan biaya produksi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah adalah memetakan kesesuaian lahan tambak garam di Kabupaten pamekasan

Efendy dkk (2012) menjelaskan bahwa masalah utama pengembangan garam rakyat adalah: teknologi produksi tradisional dan mutu garam masih rendah, produksi garam tergantung musim, pengelolaan lahan masih tradisional, ketersediaan dan kualitas infrastruktur masih rendah sehingga meningkatkan biaya produksi, harga garam rendah dan fluktuatif, produktivitas belum optimal. Mengatasi hal tersebut berbagai program dan kebijakan dilakukan untuk peningkatan produktivitas dan mutu garam rakyat, diantaranya: pengembangan industri garam rakyat pada peningkatan kualitas dan produktivitas didukung proses pencucian dan pemurnian garam di sentra produksi, peninjauan dan perbaikan tata niaga impor garam, pembangunan saluran-saluran primer dan lahan penampungan air laut, pembukaan lahan-lahan yang tidak produktif dan lahan baru, pembangunan sarana dan prasarana jalan untuk distribusi garam, pembangunan lahan garam percontohan. Hal yang terlihat adalah peningkatan kualitas garam rakyat seperti terlihat pada tabel 4 berikut. Tabel 1. Perkembangan Kualitas Garam Rakyat 2004-2008

No Kwalitas 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 K 1 15% 20% 25% 30% 46% 50% 2 K 2 35% 40% 45% 50% 44% 42% 3 K 3 50% 40% 30% 20% 10% 8%

Sumber : KKP RI (2010) dalam Efendy dkk (2012)

Peratutan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/9/2005 tentang ketentuan import garam menjelaskan bahwa garam dikelompokkan menjadi garam KP1, KP2 dan KP3. Pengelompokan jenis garam petani ini untuk penentuan harga penjualan garam di tingkat petani yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri berdasarkan kesepakatan instansi/asosiasi terkait. Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02/DAGLU/PER/5/2011 menjelaskan bahwa KP1 adalah jenis garam dengan kadar NaCl 94,7%, warna garam putih bening dan bersih dan ukuran butiran garam 4mm; KP2 adalah jenis garam dengan kadar NaCl 85% <NaCl,94,7%, warna garam putih dan ukuran butiran garam minimal 3 mm. Dalam peraturan ini juga menjelaskan bahwa KP1 harga terendah Rp. 750.000 per ton dan KP2 harga terendah Rp. 550.000 per ton.

Metode Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan Sistem Informasi Geografis dengan metode pemilihan lokasi (site selection) untuk tambak garam. Kriteria yang dibangun dengan memprediksi tambak yang sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai untuk tambak garam. Model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model indeks. Dalam Suharyadi dan Danoedoro

Page 6: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

(2004) menjelaskan bahwa pemodelan indeks melibatkan penggunaan skor untuk setiap kategori yang berbeda. Model indeks dapat dipergunakan untuk data vektor maupun raster. Bahan yang digunakan adalah Citra IKONOS daerah Pamekasan, yang didapatkan dari Google Eart, Peta Rupa Bumi Indonesia mencakup wilayah Madura skala 1:25.000.

Gambar 1. Alur penelitian Tahapan-tahapan dalam analisis data penginderaan jauh adalah sebagai berikut : Pra prosesing citra satelit. Pada tahapan ini hanya dilakukan koreksi geometri,

yang bertujuan untuk meletakkan posisi obyek di citra sesuai dengan posisi sebenarnya di lapangan. Hasil pada proses awal ini adalah citra yang telah terkoreksi.

Interpretasi lahan tambak garam, dasar interpretasi seperti yang dijelaskan Sutanto ( 1994), Lillesand et al (2004) bahwa aspek interpretasi citra adalah : rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs dan asosiasi. Hasil interpretasi adalah peta tambak garam.

Penentuan Lokasi sampling berdasarkan karakteristik fisik dan lokasi yang sama pada tambak. Setelah penentuan lokasi sampling dilakukan pengambilan data baik secara insitu (pH, 0Be, kondisi fisik tambak). Selain itu diambil sampling air,tanah dan garam untuk melakukan pengukuran (Amoniak dan asam belerang, kandungan NaCl)

Analisis sosial ekonomi menggunakan kwisioner kepada pemilik tambak. Hasil data dimasukkan dalam satu database yang dipergunakan untuk

pemodelan SIG dengan kriterian seperti tabel 1 dan 2 di bawah.

Citra IKONOS

Koreksi Geometri

Penentuan lokasi sampling Peta Tambak garam

Peta Kesesuaian lahan tambak garam

Digitasi lahan Tambak

Pemodelan SIG Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan

sosek

Data Base

Data Sosial ekonomi Pemilik Tambak Pengukuran data lapang

Page 7: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Tabel 2. Indikator dari Aspek Teknis Kesesuaian Lahan untuk Tambak Garam Kode Persyaratan

penggunaan/ karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 N 1 Amoniak (mg/l) 0 0 > 0,1

2 Asam belerang (mg/l) 0 0 > 0,001

3 pH 7-8 9 < 6

4 Pematang utama (m) 2-2,5, ketinggian 0,5m di atas air pasang

1,5-2, ketinggian 0,5m di atas air

pasang

< 1,0, ketinggian 0,5m di atas air pasang

5 Pematang antara (m) 0,25-0,3, ketinggian 0,25m di atas air pasang

0,2-0,25, ketinggian 0,25m di atas air pasang

< 0,2 ketinggian 0,25m di atas air pasang

6 Ketinggian air (cm) 5-10 10-15 > 15

7 Dasar tambak pasir berlumpur atau pasir < 20% dengan sedikit lumpur (mak 2 cm)

pasir berlumpur atau pasir < 30% dengan sedikit lumpur 2-3 cm

pasir berlumpur atau > 50% dengan lumpur > 3 cm

8 Jarak Tambak dari pantai (m)

300-1000 1000-5000 > 5000

9 Ketinggian lahan garam (dpl); kesesuaian lahan garam

Tidak lebih dari 0,5 m

Lebih dari 1 m Lebih dari 1,5 m

Saluran Sekunder:

10a a.Kapasitas saluran sekunder u memenuhi lahan tambak kelompok kecil

Mampu memenuhi lahan tambak kelompok secara kontinu

Potensi mampu memenuhi, pada waktu tertentu ada gangguan ( tidak mampu)

Tidak mampu ( kapasitas terlalu kecil memenuhi lahan tambak kelompok

10b b. Ketersediaan dan kondisi Pintu Air atau pompa air

Ada, kondisi bagus

Ada, kondisi rusak Tidak ada

Kolam/waduk Penampungan Air Muda

11a a.Kemampuan mengendapkan Lumpur

pengendapan sempurna

Pengendapan tidak sempurna

Tidak terjadi pengendapan

11b b. Daya Tampung Air pengganti penguapan

≥15 hari 14-10 hari < 10 hari

Meja Kristalisasi

Page 8: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Kode Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 N 12a a.Kondisi Permukaan

Lahan kolam air tua Rata, padat Rata, tidak padat;

Bergelombang, Padat

Bergelombang dan tidak padat

12b b. Tebal air tua 4-5 cm 2-3 cm <2 cm

12c c.Konsentrasi Meja Kristal (Be)

25-29 24-17 <24

Saluran buangan

13a a.Kapasitas Saluran Buangan

Mampu menampung air buang dari meja

kristal

Potensi mampu, sering terjadi luber (tidak terpelihara)

Tidak ada atau saluran buang kecil tidak mampu (air

selalu luber) 13b b. Kondisi Saluran

Buangan Bagus,

terpelihara Rusak ringan Rusak berat

14 Curah Hujan (mm/tahun)

<720 720-1200 >1200

Kondisi garam yang dipanen

15a a. Ukuran garam besar Sedang kecil

15b b. Warna garam Putih jernih Putih buram Kuning kecoklatan

Tabel 3. Indikator dari Aspek Sosial Ekonomis Kesesuaian Lahan untuk Tambak Garam

Kode Indikator

Kelas kesesuaian

S1 S2 N 16 Usia Petambak ( tahun) 15-50 50-60 <15 atau >60 tahun

17 Tingkat Pendidikan SMP-Sarjana SD Tidak Sekolah

18 Pengalaman Usaha Garam (Tahun)

>5 5-3 <3

19 Motif menekuni usaha garam

Bisnis/ekonomis Turun temurun Tidak ada mata pencaharian

alternatif lainnya 20 Preferensi petambak thd

prospek usaha garam Optimis Netral (

Positif/negatif) Pesimis

21 Tingkat Kecukupan Modal Usaha

Cukup ( swadaya)

Cukup ( Pinjaman ke bank/lembaga

keuangan)

Kurang, Pinjam Rentenir/tengkulak

22 Dukungan anggota keluarga terhadap usaha garam

Aktif mendukung

(dukungan fisik,

Mendukung ( dukungan moril)

Tidak mendukung/apatis

Page 9: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Kode Indikator

Kelas kesesuaian

S1 S2 N moril)

Akses Petambak terhadap lembaga pembiayaan (bank/lembaga keuangan)

23a a. Kemampuan mencari informasi kredit dan jenis lembaga bank

Baik Kurang Tidak ada

23b b. Kemampuan berhubungan dengan bank

Sering berhubungan,

berhasil

Pernah berhubungan, tidak

berhasil

Tidak pernah

23c c. Kemampuan penjaminan kredit usaha

Layak/feasible Kurang Tidak ada

Akses petambak terhadap inovasi teknologi

24a a.Motif petambak mencari informasi inovasi teknologi garam

Aktif dengan kesadaran

sendiri

Pasif, mengandalkan

upaya pihak luar (dinas,

pendamping)

Resisten thd informasi

24b b. Keterlibatan petambak dalam kegiatan pelatihan, seminar, diklat, demplot, sekolah lapang garam

Sering Pernah ( jarang) Tidak pernah

24c c.Kemampuan menerapkan inovasi dalam praktek budidaya

Aktif menerpkan disesuaikan

dengan kondisi wilayah

Diterapkan tanpa penyesuaian dgn

wilayah

Tidak pernah menerapkan

Pemasaran Produk Usaha Garam

25a a.Kemampuan mencari informasi pasar produk garam

Baik ( Aktif mencari)

Kurang/Pasif ( menerima dari

pihak luar)

Tidak ada

25b b.Kemampuan memanfaatkan informasi pasar garam

Selalu update dan

memanfaatkan informasi peluang

Kurang mampu memanfaatkan

peluang informasi

Tidak ada

Kelembagan Usaha Garam

26a a. Keterlibatan petambak dalam kelompok garam

Ikut kelompok, aktif

berpartisipasi

Ikut kelompok, pasif

Tidak ikut dalam kelompok

26b b. Dampak Kelompok terhadap

Positif, siginfikan

Tidak ada dampak (tidak ada

Negatif

Page 10: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Kode Indikator

Kelas kesesuaian

S1 S2 N peningkatan kapasitas ( skill) anggota

perubahan)

26c c. Dampak Kelompok terhadap peningkatan pendapatan anggota

Positif, siginfikan

Tidak ada dampak (tidak ada

perubahan)

Negatif

Keterangan : S1 = Sesuai S2 = Kurang Sesuai N = Tidak Sesuai

Hasil dan Pembahasan

Kesesuaian Lahan Tambak Garam Berdasarkan Aspek Kondisi Teknis Tambak Garam di Kabupaten Pamekasan Dalam penentuan kesesuaian lahan tambak garam, ditinjau dari kondisi teknis tambak garam dan kondisi sosial ekonomi. Aspek teknis yang mempengaruhi tambak garam adalah : Amoniak (mg/l), Asam belerang (mg/l), pH, Pematang utama (m), Pematang antara (m), Dasar tambak, Jarak Tambak dari pantai (m), Ketinggian lahan garam (dpl); kesesuaian lahan garam, Saluran Sekunder (Kapasitas saluran sekunder untuk memenuhi lahan tambak kelompok kecil, Ketersediaan dan kondisi Pintu Air atau pompa air), Kolam/waduk Penampungan Air Muda (Kemampuan mengendapkan Lumpur, Daya Tampung Air pengganti penguapan), Meja Kristalisasi (Kondisi Permukaan Lahan kolam air tua , Tebal air tua, Konsentrasi Meja Kristal (Be)), Saluran buangan (Kapasitas Saluran Buangan, Kondisi Saluran Buangan), Curah Hujan (mm/tahun), Kondisi garam yang dipanen (Ukuran garam, Warna garam). Peta kesesuaian tambak garam ditinjau dari aspek teknis untuk garam rakyat dapat pada gambar 2. Kesesuaian lahan berdasarkan aspek teknis didapatkan bahwa 44,4% (373,66 Ha) lahan tambak di kabupaten Pamekasan sesuai, dan 55,6 % (467,77 Ha) lahan tambak garam memiliki daya dukung teknis kurang sesuai, dan tidak ada lahan tambak garam yang tidak sesuai dari aspek teknis. Aspek teknis ini sangat menentukan peningkatan produktivitas dari usaha tambak garam. Data kesesuaian lahan dari aspekteknis dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 dan gambar 2.

Page 11: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Gambar 2. Peta Kesesuaian Lahan dari Aspek Teknis Tambak Garam Rakyat di Kabupaten Pamekasan Tabel 4. Kelas Kesesuaian Lahan dari Aspek Teknis Tambak Garam Rakyat di Kabupaten Pamekasan

Kesesuaian Lahan dari Kondisi Teknis Luas (Ha) % Sesuai (S1) 373,66 44,4 Kurang Sesuai (S2) 467,77 55,6 841,4 100,0

Tabel 5. Kesesuaian Lahan Tambak Garam dari Aspek Teknis Tambak Garam Rakyat pada Setiap Kecamatan di Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Kesesuaian Lahan dari Kondisi Teknis Luas (m2) Luas (Ha) 1 Galis Sesuai 2.635.113,9 263,5114 2 Galis Kurang Sesuai 1.889.470,0 188,947 3 Pademawu Sesuai 977.769,6 97,77696 4 Pademawu Kurang Sesuai 2.774.095,8 277,4096 5 Tlanakan Sesuai 123.712,3 12,37123 6 Tlanakan Kurang Sesuai 14.109,4 1,410944

8.414.271,0 841,4

Page 12: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Kesesuaian Lahan Lahan Tambak Garam Berdasarkan Aspek Kondisi Sosial Ekonomi Tambak Garam di Kabupaten Pamekasan Dalam penentuan kesesuaian lahan tambak garam, ditinjau dari aspek sosial ekonomi pemilik tambak hal yang mempengaruhi adalah : usia petambak, tingkat pendidikan, pengalaman usaha garam, motif menekuni usaha garam, preferensi petambak terhadap prospek usaha garam, tingkat kecukupan modal usaha, dukungan anggota keluarga terhadap usaha garam, akses petambak terhadap lembaga pembiayaan (bank/lembaga keuangan), akses petambak terhadap inovasi teknologi, pemasaran produk usaha garam, kelembagan usaha garam. Peta kesesuaian lahan berdasarkan aspek sosial ekonomi dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Peta Kelas Kesesuaian dari Aspek Sosial Ekonomi Tambak Garam Rakyat di Kabupaten Pamekasan Kesesuaian lahan Berdasarkan aspek sosial ekonomi tambak garam rakyat didapatkan bahwa 87,7% (738 Ha) lahan tambak garam rakyat di kabupaten Pamekasan kurang sesuai, dan 9 % (75,8 Ha) lahan tambak garam rakyat sangat sesuai/ daya dukungnya kuat, dan 3,3% (27,6 ha) lahan tambak garam daya dukung sosial ekonomisnya tidak sesuai/rendah. Daya dukung sosial ekonomis kuat berati indidkator sosial ekonomi petambak sangat mendukung peningkatan produktivitas dan usaha tambak garam. Bisa diartikan pada kondisi teknis lahan sama, potensi keberhasilan usaha garam lebih dimungkinkan berhasil pada lahan dengan daya dukung sosial ekonomis yang kuat. Data kesesuaian lahan dari aspek sosial ekonomi dapat dilihat pada tabel 6 dan 7.

Page 13: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Tabel 6. Kelas Kesesuaian Lahan dari Aspek Sosial Ekonomi Tambak Garam Rakyat di Kabupaten Pamekasan

Kesesuaian Lahan dari Kondisi Teknis Luas (Ha) % Sesuai 75,8 9,0 Kurang Sesuai 738,0 87,7 Tidak Sesuai 27,6 3,3 841,4 100,0

Tabel 7. Kelas Kesesuaian Lahan Tambak Garam dari Aspek Sosial Ekonomi Tambak Garam pada Setiap Kecamatan di Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Kesesuaian Lahan dari Kondisi Teknis Luas (Ha) % 1 Galis Sesuai 3,7 0,4 2 Galis Kurang Sesuai 436,5 51,9 3 Galis Tidak Sesuai 12,3 1,5 4 Pademawu Sesuai 67,2 8,0 5 Pademawu Kurang Sesuai 292,6 34,8 6 Pademawu Tidak Sesuai 15,3 1,8 7 Tlanakan Sesuai 4,9 0,6 8 Tlanakan Kurang Sesuai 8,9 1,1

841,4 100,0

Kesesuaian Lahan Lahan Tambak Garam Berdasarkan Aspek Teknis dan Kondisi Sosial Ekonomi Tambak Garam di Kabupaten Pamekasan Kesesuaian lahan Berdasarkan aspek teknis dan sosial ekonomi tambak garam rakyat didapatkan bahwa 6,5% (54,4 Ha) lahan tambak garam rakyat di kabupaten Pamekasan sesuai dari aspek teknis dan sosial ekonomi, 37,9 % (319,3 Ha) lahan tambak garam rakyat sesuai dari aspek teknis dan kurang sesuai dari aspek sosial ekonomi, 2,5% (21,4 Ha) lahan tambak garam rakyat kurang sesuai dari aspek teknis dan sesuai dari aspek sosial ekonomi, 49,8% (418,7 Ha) lahan tambak garam rakyat kurang sesuai dari aspek teknis dan sosial ekonomi, dan 3,3% (27,6 Ha) lahan tambak garam rakyat kurang sesuai dari aspek teknis dan tidak sesuai dari aspek sosial ekonomi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 dan tabel 8 dan 9.

Page 14: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

Gambar 4. Peta Kelas Kesesuaian Lahan Tambak Garam Ditinjau dari Aspek Teknis dan Sosial Ekonomi di kabupaten Pamekasan. Tabel 8. Kelas Kesesuaian Lahan dari Aspek Teknis dan Sosial Ekonomis Tambak garam Rakyat di Kabupaten Pamekasan

No Kesesuaian Teknis-Sosial Ekonomi Luas (Ha) % 1 Sesuai-Sesuai 54,4 6,5 2 Sesuai-Kurang Sesuai 319,3 37,9 3 Kurang Sesuai-Sesuai 21,4 2,5 4 Kurang Sesuai-Kurang Sesuai 418,7 49,8 5 Kurang Sesuai-Tidak Sesuai 27,6 3,3

841,4 100,0 Tabel 9. Kelas Kesesuaian Lahan Tambak Garam dari Aspek Teknis dan Sosial Ekonomis Tambak garam Rakyat di Tingkat Kecamatan

No Kecamatan Kesesuaian Teknis-Sosial Ekonomi Luas(Ha) % 1 Pademawu Sesuai-Sesuai 45,8 5,4 2 Pademawu Sesuai-Kurang Sesuai 52,0 6,2 3 Pademawu Kurang Sesuai-Sesuai 21,4 2,5 4 Pademawu Kurang Sesuai-Kurang Sesuai 240,6 28,6 5 Pademawu Kurang Sesuai-Tidak Sesuai 15,3 1,8 6 Galis Sesuai-Sesuai 3,7 0,4 7 Galis Sesuai-Kurang Sesuai 259,8 30,9 8 Galis Kurang Sesuai-Kurang Sesuai 176,7 21,0 9 Galis Kurang Sesuai-Tidak Sesuai 12,3 1,5

Page 15: msp.trunojoyo.ac.idmsp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2013... · 2017. 7. 22. · Kriteria kesesuaian lahan tambak garam teknis dan sosek Data Base Data Sosial ekonomi

10 Tlanakan Sesuai-Sesuai 4,9 0,6 11 Tlanakan Sesuai-Kurang Sesuai 7,5 0,9 12 Tlanakan Kurang Sesuai-Kurang Sesuai 1,4 0,2 841,4 100,0

Kesimpulan.

1. Kesesuaian lahan tambak garam rakyat dari aspek teknis di Kabupaten Pamekasan didapatkan bahwa 44,4% (373,66 Ha) lahan sesuai, dan 55,6 % (467,77 Ha) lahan kurang sesuai.

2. Kesesuaian lahan tambak garam rakyat dari aspek sosial ekonomi di Kabupaten Pamekasan didapatkan bahwa 87,7% (738 Ha) lahan kurang sesuai, dan 9 % (75,8 Ha) lahan sesuai, dan 3,3% (27,6 ha) lahan tidak sesuai.

3. Kesesuaian lahan berdasarkan aspek teknis dan sosial ekonomi tambak garam rakyat didapatkan bahwa 6,5% (54,4 Ha) lahan tambak sesuai dari aspek teknis dan sosial ekonomi, 37,9 % (319,3 Ha) lahan tambak sesuai dari aspek teknis dan kurang sesuai dari aspek sosial ekonomi, 2,5% (21,4 Ha) lahan tambak kurang sesuai dari aspek teknis dan sesuai dari aspek sosial ekonomi, 49,8% (418,7 Ha) kurang sesuai dari aspek teknis dan sosial ekonomi, dan 3,3% (27,6 Ha) kurang sesuai dari aspek teknis dan tidak sesuai dari aspek sosial ekonomi.

Daftar Pustaka Efendy, M., Muhsoni, F.F., Shidiq, R.F., Heryanto, A., 2013. Garam Rakyat

Potensi dan Permasalahan. Trunojoyo Press. Bangkalan. Lillesand T.M., R. W. Kiefer and J. W. Chipman. 2004. Remote Sensing and

Image Interpretation. Fifth Edition. John Wiley and Sons. New York. Peratutan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20/M-

DAG/PER/9/2005. Ketentuan Import Garam. Jakarta Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor

02/DAGLU/PER/5/2011. Penetapan Harga Penjualan Garam di Tingkat Petani Garam. Jakarta

Suharyadi dan Danoedoro, 2004. Sistem Informasi Geografis : Konsep Dasar dan Beberapa Catatan Perkembangannya Saat ini. editor Danoedoro P. dalam Sains Informasi Geografis dari Perolehan dan Analisis Citra hingga Pemetaan dan pemodelan Spasial. Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh Jilid I. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.