BAB I MOTOR BAKAR A. ASAL MULA TENAGA Tenaga yang kita perlukan untuk melakukan suatu kegiatan di dapat dari tenaga panas/kalori yang di kandung dalam makanan, yang kita makan tiap hari. Demikian pula kendaraan di jalan yang memerlukan daya khususnya sepeda motor, untuk menggerakkan sepeda motor dan mengendarainya dijalan diperlukan daya gerak tersendiri dan daya untuk melawan tahanan yang diperoleh dari udara, gesekan ban dengan jalan dan sebagainya. Daya gerak dan daya melawan tahanan tersebut didapat dari Motor sepeda motor itu sendiri. Tenaga atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil pembakaran, walaupun demikian tanpa adanya bahan bakar seperti misalnya bensin maka daya serta tenaga tersebut tidak akan didapat dari Motor secara mudah. Pada trem kota, motor yang dipakai adalah motor listrik yang dipergunakan tenaga llistrik kota melalui troli, sedangkan pada sepeda motor, tanaga didapat dari hasil pembakaran bensin atau premium bercampur dengan udara didalam suatu ruang bakar yang kemudian akan menimbulkan panas. Panas ini akan dirubah menjadi tenaga gerak (mekanis ) didalam suatu Motor yang disebut ”motor bakar“. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah yang digunakan untuk mengerakkan sepeda motor itu. Alat untuk membangkitkan tenaga ini disebut penggerak utama. Gambar 1.1. Asal Mula Tenaga Umumnya penggerak utama ini lazim disebut Motor atau yang kita kenal motor, yang dapat merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis (gerak) Asal mula tenaga pada motor bakar khususnya motor bakar torak yang digunakan sepeda motor atau mobil ialah berasal dari bahan bakar yang dirubah menjadi tenaga. Pada umumnya sepeda motor menggunakan bahan bakar bensin, tenaga diproleh dari campuran udara dan bensin diisap ke dalam silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik. Bila campuran udara dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
MOTOR BAKAR
A. ASAL MULA TENAGA
Tenaga yang kita perlukan untuk melakukan suatu kegiatan di dapat dari
tenaga panas/kalori yang di kandung dalam makanan, yang kita makan tiap hari.
Demikian pula kendaraan di jalan yang memerlukan daya khususnya sepeda
motor, untuk menggerakkan sepeda motor dan mengendarainya dijalan diperlukan
daya gerak tersendiri dan daya untuk melawan tahanan yang diperoleh dari udara,
gesekan ban dengan jalan dan sebagainya. Daya gerak dan daya melawan tahanan
tersebut didapat dari Motor sepeda motor itu sendiri. Tenaga atau daya untuk
menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil pembakaran,
walaupun demikian tanpa adanya bahan bakar seperti misalnya bensin maka daya
serta tenaga tersebut tidak akan didapat dari Motor secara mudah.
Pada trem kota, motor yang dipakai adalah motor listrik yang dipergunakan
tenaga llistrik kota melalui troli, sedangkan pada sepeda motor, tanaga didapat
dari hasil pembakaran bensin atau premium bercampur dengan udara didalam
suatu ruang bakar yang kemudian akan menimbulkan panas. Panas ini akan
dirubah menjadi tenaga gerak (mekanis ) didalam suatu Motor yang disebut
”motor bakar“. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah yang
digunakan untuk mengerakkan sepeda motor itu. Alat untuk membangkitkan
tenaga ini disebut penggerak utama.
Gambar 1.1. Asal Mula Tenaga
Umumnya penggerak utama ini lazim disebut Motor atau yang kita kenal
motor, yang dapat merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis (gerak)
Asal mula tenaga pada motor bakar khususnya motor bakar torak yang
digunakan sepeda motor atau mobil ialah berasal dari bahan bakar yang dirubah
menjadi tenaga. Pada umumnya sepeda motor menggunakan bahan bakar bensin,
tenaga diproleh dari campuran udara dan bensin diisap ke dalam silinder,
kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik. Bila campuran udara dan
bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan
menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam silinder. Tekanan gas
pembakaran ini mendorong torak kebawah, yang meggerakkan torak turun naik
dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus (maju mundur) torak dirubah
menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak putar inilah
yang menghasilkan tenaga pada motor.
B. JENIS MOTOR BAKAR.
Motor bakar adalah motor yang mengubah energi panas menjadi energi
mekanis yang digunakan sebagai tenaga penggerak. Motor bakar kalor terbagi dua
jenis yaitu Motor Pembakaran Luar (external Combution Engine) dan Motor
Pembakaran Dalam (Internal Combution Engine).
Gambar 1.2. Jenis-jenis Motor Bakar
1. Motor Pembakaran Luar (External Combustion Engine).
Motor pembakaran luar adalah tenaga panas yang dihasilkan dari
bahan bakar diproses diluar dari motor itu sendiri kemudian digunakan untuk
keperluan lainnya. Misalnya pada instalasi uap bahan bakar itu dibakar dalam
sebuah pesawat yang terpisah, yang dinamakan ketel uap dan tenaga yang
keluar sebagian panas pada waktu pembakaran dipakai dahulu untuk
membuat uap. Uap ini membawa panas itu (tenaga) kedalam Motor uap dan
dalam Motor ini tenaga itu diubah lagi sebagian dalam bentuk mekanik,
contoh Motor uap dan turbin uap.
Gambar 1.3. Turbin Uap
Pada Motor uap dan turbin uap bahan bakar dibakar diruang
pembakaran tersendiri dengan katel untuk menghasilkan uap. Jadi Motornya
tidak digerakkan oleh gas yang terbakar tetapi oleh uap air. Untuk membuat
uap air maka bahan bakar yang dipergunakan dapat batu bara atau kayu dan
pembakarannya terus menerus. Lagi pula uap tidak langsung dipanasi oleh
nyala api, tetapi dengan perantaraan dinding ruang pembakaran, maka dari itu
tidak mungkin memanasi uap sampai suhu yang tinggi.
Secara singkat Motor uap dan turbin uap mempunyai karakter yang
hanya dapat dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar, misalnya
lokomotip, kapal dan power plant.
2. Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine).
Motor pembakaran dalam adalah pesawat kalor, yang dapat mengubah
tenaga yang berupa panas yang dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar dalam
Motor sendiri menjadi energi mekanis atau motor pembakaran dalam adalah
pesawat kalor (gambar 1.3) yang merubah bahan bakar menjadi tenaga termis
dalam ruang bakar (1) yang selanjutnya berubah lagi menjadi tenaga mekanik
dalam hal ini gerak lurus atau bolak balik torak (2) didalam silinder (3), gerakan
bolak balik pada torak dirubah menjadi gerak berputar melalui perantara batang
penggerak (4) ke poros engkol (5), sehingga motor pembakaran dalam biasa juga
disebut Motor Bakar Torak, misalnya, Motor bensin dan Motor diesel.
Gambar 1.4. Motor Bakar Torak
Motor bakar torak juga dapat digolongkan menurut susunan silindernya.
Apabila sumbu silinder itu terletak pada sebuah bidang datar, motor tersebut
dinamai motor satu baris. Apabila terletak pada dua bidang yang berpotongan,
motor itu dinamai motor V , sumbu poros engkol motor V berimpit dengan garis
potong kedua bidang itu.
Ada beberapa macam susunan Silinder, yaitu:
1. Motor satu silinder
merupakan Motor yang sangat sederhana susunannya
2. Motor silinder kembar
3. Motor 3 silinder
4. Motor 4 silinder
5. Motor yang silindernya lebih dari 4 silinder
Motor 2 langkah tipe satu silinder Motor 4 langkah tipe 1 silinder
Motor 4 langkah dengan silinder kembar parallel 1800
Motor 4 langkah dengan silinder kembar parallel 3600
Motor 4 langkah dengan silinder kembar -V
Motor 2 langkah dengan silinder kembar-V
Motor yang lebih dari 4 silinder
Gambar 1.5. Susunan silinder
Susunan silinder itu menentukan bentuk dan ukuran motor. Motor satu
baris misalnya, bentuknya panjang tetapi berpenampang melintang kecil. Motor
jenis lain akan lebih pendek dari motor satu baris, akan tetapi penampang
melintangnya lebih besar.
Motor 4 langkah dengan 3 silinder Mesin 4 silinder
Motor 4 langkah dengan silinder kembar horizontal berlawanan
Motor 2 langkah dengan 3 silinder tipe - V
C. DASAR KERJA MOTOR BAKAR
Supaya motor bakar dapat bekerja, maka motor bakar harus menyelesaikan
siklus sebagai berikut:
1. Mengisap campuran bahan bakar dan udara (motor bensin) masuk ke dalam
ruang bakar.
2. Menaikan tekanan gas campuran bahan bakar dan udara agar diperoleh
tekanan hasil pembakaran yang cukup tinggi dan melakukan penyalaan.
3. Meneruskan gaya tekanan hasil pembakaran sedemikian rupa, sehingga dapat
dipakai sebagai tenaga penggerak.
4. Membuang gas-gas hasil pembakaran keluar dari ruang pembakaran.
Keempat hal tersebut terjadi dalam 1 proses kerja motor bakar yang di
sebut satu siklus kerja.
Gambar 1.6. Siklus Motor Bakar
Pada motor bakar torak, alat yang melakukan satu siklus di atas adalah
torak yang bergerak naik turun di dalam sebuah tabung yang disebut silinder.
Pergerakan torak dibatasi didalam silinder, batas paling atas di dalam silinder
disebut Titik Mati Atas (TMA) dan batas paling bawah di dalam silinder
dinamakan Titik Mati Bawah (TMB). Jarak antara TMA dan TMB dinamakan
panjang langkah gerak torak atau stroke.
Gambar 1. 7. Langkah Torak
Berdasarkan langkah torak, motor bakar dibedakan menjadi dua jenis yaitu
Motor Empat Langkah dan Motor Dua Langkah. Motor empat langkah
memerlukan 4 (empat) langkah gerakan torak dan 2 (dua) kali putaran engkol
untuk menyelesaikan 1 (satu) proses kerja, sedangkan motor dua langkah
memerlukan 2 (dua) langkah gerakan torak dan 1 (satu) kali putaran engkol untuk
menyelesaikan 1 (satu) proses kerja .
1. Motor Empat Langkah (4 Tak)
Gambar 1. 8. Konstruksi Dasar Motor 4 Langkah
a. Sifat-sifat yang terpenting dari motor 4 Langkah:
1) Untuk pengisian silinder tersedia satu langkah penuh
2) Tersedia satu langkah penuh untuk mengeluarkan sisa gas pembakaran
3) Terdapat sekurang-kurangnya 2 buah katup pada kepala silinder
4) Pada 1 x usaha di dalam silinder 2 x poros engkol berputar dan 1 x
poros bubungan berputar dengan 4 langkah (isap, kompresi, usaha,
dan buang).
b. Ciri-ciri umum sepeda motor 4 langkah:
1) Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan)
2) Bahan bakar lebih irit
3) Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol,
piston, dinding silinder dan transmisi
4) Memiliki mekanisme penggerak katup
c. Proses kerja motor 4 langkah
Untuk melakukan satu siklus motor empat langkah pada prinsipnya
melakukan 4 kali langkah torak, yaitu satu kali pengisapan, pemampatan,
usaha, dan pembuangan, dua kali putaran poros engkol.
Untuk lebih jelasnya, proses kerja motor 4 langkah dijelaskan sebagai
berikut:
1) Langkah Isap (Gambar. a)
a) Torak bergerak dari TMA menuju TMB.
b) Katup isap terbuka sedangkan katup buang tertutup.
c) Campuran bahan bakar dan udara yang telah bercampur dalam
karburator terisap ke dalam silinder.
Ini diakibat oleh gerakan torak yang bergerak turun, menyebabkan
ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran bahan bakar
dan udara ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar
(atmospheric pressure).
d) Beberapa derajat setelah TMB katub masuk akan tertutup.
2) Langkah kompresi (Gambar. b)
a) Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b) Katup isap dan katup buang keduanya tertutup, sehingga gas tidak
dapat keluar.
c) Campuran gas ditekan oleh torak, akibatnya tekanan dan
temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.
d) Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA, busi mengeluarkan
percikan bunga api listrik.
Sehingga gas akan terbakar dan tekanannya akan meningkat.
3) Langkah usaha (Gambar. c)
a) Saat ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup.
b) Gas yang terbakar dalam ruang bakar tadi akan menekan torak
bergerak turun dari TMA ke TMB.
c) Saat inilah pertama kali tenaga panas diubah menjadi tenaga
mekanis.
d) Tenaga ini disalurkan melalui batang torak keporos engkol untuk
diubah menjadi gerak putar.
Sehingga motor menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
kendaraan.
4) Langkah buang (Gambar. d)
a) Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b) Katup buang terbuka dan katup masuk tertutup.
c) Gas sisa pembakaran dibuang dari dalam silinder.
Gas ini terdorong oleh torak keluar melalui katup buang menuju udara
bebas
Dengan terbuangnya gas sisa pembakaran dari dalam sislinder, maka
kerja ke empat langkah dari motor 4 langkah telah selesai untuk satu siklus.
Kesimpulannya: satu siklus = dua kali putaran poros engkol, empat kali
gerakan torak. Hal ini berlangsung berulang sehingga motor dapat bergerak
terus menerus.
Langkah Isap Langkah Kompresi
Langkah Usaha Langkah Buang
Gambar 1.9. Langkah Kerja Motor 4 Langkah
d. Keuntungan dan kerugian motor empat langkah
1) Keuntungan motor empat langkah:
a) Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya
berdiri sendiri-sendiri sehingga lebih presisi, efisien dan stabil,
jarak putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500-10000 rpm).
b) Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding
motor dua langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.
c) Putaran rendah lebih baik dan panas motor lebih dapat
didinginkan oleh sirkulasi oli
d) Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi
pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik
e) Panas motor lebih rendah dibanding motor dua langkah
2) Kerugian motor empat langkah:
a) Memiliki komponen dan mekanisme gerak katup lebih banyak,
sehingga perawatan lebih sulit
b) Suara mekanis lebih gaduh
c) Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga
keseimbangan putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari
satu dan sebagai peredam getaran.
2. Motor Dua Langkah (2 Tak)
Pada bagian awal dijelaskan bahwa motor dua langkah hanya
memerlukan satu kali putaran poros engkol untuk menyelesaikan satu siklus
di dalam silinder. Usaha (langkah tenaga) dihasilkan pada setiap putaran
poros engkol.
Gambar 1.10. Konstruksi Dasar Motor 2 Langkah
a. Sifat-sifat yang terpenting dari motor 2 langkah:
1) Terjadi dua atau lebih proses dalam satu langkah torak
2) Bahan bakar dimasukkan ke bak engkol terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke ruang bakar
3) Pada 1 x usaha di dalam silinder 1 x poros engkol berputar dan 2
langkah torak.
b. Ciri umum sepeda motor 2 langkah:
1) Sistem pelumasannya dicampurkan kedalam bensin maka gas buang
mesin dua langkah bewarna putih
2) Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali
pembakaran bensin
3) Pemakaian bahan bakar lebih boros
4) Menggunakan dua fungsi pelumasan yaitu untuk melumasi ruang
engkol, piston, dan dinding silinder serta untuk melumasi transmisi.
5) Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring
kompresi kedua.
c. Proses kerja motor 2 langkah
Pada motor dua langkah campuran udara dan bahan bakar dikompresi dua
kali setiap putaran. Kompresi pertama (kompresi pendahuluan di dalam
crankcase). Campuran diisap kedalam crankcase dan dikompresi, selanjutnya
masuk ke dalam ruang pembakaran.
Kompresi kedua (kompresi di dalam silinder dan ruang pembakaran).
Campuran yang dikompresi dan takanannya meningkat sehingga sangat mudah
dinyalakan dan terbakar dan menghasilkan tekanan yang tinggi untuk mendesak
torak bergerak ke TMB. Campuran yang dikompresikan di dalam crankcase
mengalir ke dalam silinder melalui lubang bilas mendorong sisa-sisa gas
pembakaran keluar dari silinder dan ini disebut sebagai langkah bilas.
Untuk lebih jelasnya, proses kerja motor 4 langkah dijelaskan sebagai
berikut:
1) Langkah Isap dan Kompresi a) Kejadian di bawah torak
Torak bergerak dari TMB ke TMA.
Ruang engkol akan membesar dan menjadikan ruang tersebut
hampa (vakum).
Saluran pemasukan terbuka.
Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan
bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya
masuk ke ruang engkol. (langkah isap/pengisian bak engkol)
b) Kejadian di atas torak
Saat torak masih bergerak dari TMB ke TMA.
Saluran bilas dan saluran buang tertutup oleh torak, sehingga
terjadi proses langkah kompresi.
Dengan gerakan torak yang terus ke atas mendesak gas baru yang
sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas
meningkat. (langkah kompresi)
Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA, busi akan
memercikkan bunga api dan mulai membakar campuran gas.
(pengapian)
Gambar 1.11. Langkah Isap dan Kompresi Motor 2 Langkah
2) Langkah Usaha dan Buang
a) Kejadian di atas torak
Akibat gas yang terbakar mengakibatkan tekanan pada ruang
kompresi meningkat dan menghasilkan tenaga untuk mendorong
torak bergerak dari TMA ke TMB. (langkah usaha)
Beberapa derajat setelah piston bergerak ke TMB saluran buang
terbuka oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui saluran
buang. (langkah buang)
b) Kejadian di bawah torak
Torak bergerak dari TMA ke TMB, dan mengkompresi gas baru di
dalam bak engkol. (kompresi bak engkol)
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang terbuka, maka
saluran bilas mulai terbuka oleh tepi torak.
Ketika torak membuka saluran bilas, campuran gas baru yang
dikompresikan tersebut mengalir dari bak engkol ke dalam silinder
melalui saluran bilas dan mendorong gas sisa pembakaran keluar.
(langkah pembilasan).
Gambar 1.12. Langkah Usaha dan Pembuangan Motor 2 Langkah
d. Keuntungan dan kerugian motor motor langkah
1) Keuntungan :
a) Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga
putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
b) Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan
lebih mudah dan relatif murah
c) Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga
menghasilkan gerakan yang halus
d) Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas
yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar
e) Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar
2) Kerugian :
a) Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian
langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi
b) Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul
gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan
lebih cepat aus.
c) Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan
mudah timbul panas
d) Putaran rendah sulit diperoleh
e) Konsumsi pelumas lebih banyak.
D. UKURAN-UKURAN PENTING DALAM MOTOR BAKAR
1. Bore dan Langkah Berdasarkan Bore atau diameter silinder (D) dan Panjang Langkah Torak (s),
Motor diklasifikasikan menjadi tiga tipe:
Gambar 1.8. Tipe Motor
1) Motor dengan long-stroke Motor dimana langkah torak lebih besar daripada silinder bore.
2) Motor persegi(square engine) Motor dimana silinder bore dan langkah torak memiliki ukuran yang
sama.
3) Motor dengan short-stroke Motor dimana langkah torak lebih kecil daripada silinder bore.
2. Sudut Engkol (Crank Angle)
Gambar 1.9. Sudut Engkol
Sudut engkol (crank angle) adalah sudut yang terbentuk antara posisi
Crank pin terhadap garis tegak lurus Conecting rod pada waktu torak
berada pada porisi TMA. Satuan sudut engkol dinyatakan dengan
derajat(O)
3. Volume Langkah (Vl)
Volume langkah di dalam silinder atau biasa disebut isi/kapasitas silinder
dalam satuan CC, ditentukan oleh langkah torak dan diameter silinder,
semakin besar volume langkah torak, maka output tenaga motor semakin
besar.
Volume langkah torak didapat dari hasil kali luas lingkaran silinder (D)
dengan panjang langkah torak (s). = 𝜋𝑟2 × s
Gambar 1. 10. Volume Langkah
Yang dimaksud disini adalah volume dari silinder antara TMA – TMB.
Dengan demikian isi silinder atau volume langkah dapat di hitung dengan
rumus :
Vl = 𝜋𝑟2 × s
Vl = 𝜋 (1
2D)
2
× s
Vl = 22
28 × D2 × s cc
Contoh : Honda CB-100
Diameter silinder D = 50,5 mm = 5,05 cm
Panjang langkah gerak torak S = 49,5 mm = 4,95 cm
Vl = 22
28 × 5,05 × 5,05 × 4,95
Vl = 99, 19 cc dibulatkan menjadi 100 cc.
Untuk motor yang memiliki lebih dari 1 (satu) silinder, maka isi dari
silinder di kali dengan jumlah silinder yang dimiliki.
Contoh : Honda CB-750
Diameter silinder D = 61 mm = 6,1 cm
Panjang langkah gerak torak S = 63 mm = 6,3 cm
Jumlah silinder = 4
Vl = 22
28 × 6,1 × 6,1 × 6,3
Vl = 184, 19 cc
Oleh karena jumlah silindernya 4, maka
Vl = 184,19 x 4 = 736,759 dibulatkan menjadi 750 cc.
4. Volume Ruang Bakar (V1)
Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk antara
kepala silinder dan kepala torak yang mencapai TMA.
5. Volume Silinder (V2)
Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara volume
langkah dengan volume ruang bakar.
6. Perbandingan Kompresi (E)
Perbandingan kompresi adalah rasio dimana percampuran udara dan
bahan bakar yang dimampatkan oleh torak. Perbandingan Kompresi
(Compression Ratio) adalah perbandingan antara isi silinder pada saat
torak berada di TMB dengan isi silinder pada saat torak berada di TMA
jadi perbandingan kompresi dapat dihitung dengan rumus:
E=V1+V2
V1
Gambar 1.11. Perbandingan Kompresi
Untuk motor bakar bensin perbandingan kompresi antara 6 s/d 11, sedang
pada motor diesel antara 12 s/d 25. Makin besar perbandingan kompresi
maka tenaga motor akan bertambah besar. Tetapi perbandingan kompresi
ini di batasi oleh factor bahan bakar. Apabila bahan bakar kurang baik
akan terjadi apa yang disebut dengan detonasi(ngelitik) di mana tenaga
motor akan menjadi turun.
7. Efisiensi Bahan Bakar dan Efisiensi Panas
Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita ketahui, agar neraca kalor dari
motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau
atas dasar nilai kalor bahan bakarnya. Nilai kalor mempunyai hubungan
dengan berat jenis. Pada umumnya makin tinggi berat jenis maka makin
rendah nilai kalornya. Pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna,
tetapi juga dapat tidak sempurna.
Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat:
a) Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi motor
menjadi turun, usaha dari motor menjadi turun pula pada penggunaan
bahan bakar yang tetap.
b) Sisa pembakaran dapat menyebabkan pegas-pegas Torak melekat pada
alurnya, sehingga ia tidak berfungsi lagi sebagai pegas torak.
c) Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara
katup dan dudukannya, terutama pada katup buang, sehingga katup
tidak dapat menutup dengan rapat.
d) Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara Torak
dan dinding silinder, menghalangi pelumasan, sehingga Torak dan
silinder mudah aus.
Efisiensi bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan bagi
efisiensi motor itu sendiri. Masing-masing motor mempunyai efisiensi
yang berbeda.
8. Kecepatan Torak
Sewaktu motor berputar, kecepatan Torak di TMA dan TMB adalah nol
dan pada bagian tengah lebih cepat, oleh karenanya kecepatan Torak
diambil rata – rata. Kecepatan Torak dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
V = 2LN
60=
LN
30
V = Kecepatan Torak rata-rata
L = Langkah (m).
N = Putaran motor (rpm).
Dari TMB, Torak akan bergerak kembali keatas karena putaran poros
engkol, dengan demikian pada 2x gerakan Torak, akan menghasilkan 1
putaran poros engkol, jika poros engkol membuat N putaran, maka Torak
bergerak 2LN. Karena dinyatakan dalam detik maka dibagi 60.
9. Torsi
Gaya tekan putar pada bagian yang berputar disebut Torsi, sepeda motor
digerakan oleh torsi dari crankshaft
Torsi = gaya x jarak
Makin banyak jumlah gigi pada roda gigi, makin besar torsi yang terjadi.
Sehingga kecepatan direduksi menjadi separuhnya.
10. Torsi Maksimum
Besarnya Torsi maksimum setiap sepeda motor berbeda-beda. Ketika
sepeda motor bekerja dengan torsi maximum, gaya gerak roda belakang
juga maximum. Semakin besar torsinya, semakin besar tenaga sepeda
motor tersebut. Besarnya torsi biasanya dicantumkan dalam data
spesifikasi teknik, buku pedoman servis atau dalam brosur pemasaran
suatu produk motor.
11. Tenaga Kuda (Horse Power)
Kerja rata-rata diukur berdasarkan tenaga akhir (Torsi dari crank saft
menggerakan sepeda motor, tapi ini hanya gaya untuk menggerakan
sepeda motor dan kecepatan yang menggerakan sepeda motor tidak
diperhitungkan. Tenaga adalah kecepatan yang menimbulkan kerja).
Tenaga = kerja
waktu = Kg.m/sec. (kerja perdetik)
Satuan tenaga
PS (Prerd strarke in Jerman) 1 PS - 75 Kg m/sec adalah tenaga untuk
menggerakan obyek seberat 75 Kg sejauh 1 m dalam 1 secon (makin
besar tenaga makin besar jurnlah kerja persatuan waktu).
Perhitungan tenaga crankshaft
Untuk menghitung berapa kali pena engkol berputar bergerak oleh gaya
specifik persatuan waktu (detik)
Kerja (Q) = Gaya (F) x jarak (r)
Torsi (T) = Gaya (F) x jarak (r)
Gaya (F) = Torsi (T) : jarak (r)
Jarak (r) yang ditempuh oleh perputaran crank pin permenit =2 .rN
Tenaga = kerja
waktu = Kg.m/sec. (kerja perdetik)
Q= F x S
= r
Tx 2 x rN
= 2 x NT Tenaga (PS)
= 60x75
T .N 2
= 716
NT
= 0, 0014NT (satuan kerja)
Hubungan antara putaran motor dan horsepower (Tenaga) Tenaga
motor berubah-ubah tergantung dari torsi dan kecepatan putar motor.
Motor dengan putaran tinggi, biasanya tenaga yang dihasilkan juga besar
tapi jika putaran terlalu tinggi tenaga yang dihasilkan akan menurun.
Jika pada putaran tertentu tenaga maksimum di hasilkan, maka hal itu
disebut "Maksimum power".
Keterangan SI (satuan)
Isi atau kapasitas motor 1 L (1,000 cm3)
Tekanan 1 kPa (0,01Kg/cm2)
Tenaga 1 kW (1.360 PS)
Torsi 1 Nm (0,1 Kg.m)
E. JENIS BAHAN BAKAR
Ditinjau dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai
bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran tersebut dengan
sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar dibakar dengan tujuan
untuk memperoleh kalor tersebut, untuk digunakan baik secara langsung maupun
tak langsung. Sebagai contoh penggunan kalor dari proses pembakaran secara
langsung adalah sebagai berikut:
1. Untuk memasak di dapur-dapur rumah tangga,
2. Untuk instalasi pemanas,
Sedang contoh penggunaan kalor secara tidak langsung adalah:
1. Kalor diubah menjadi energi mekanik, misalnya pada motor bakar,
2. Kalor diubah menjadi energi listrik, misalnya pada pembangkit listrik
tenaga diesel,tenaga gas dan tenaga uap.
Beberapa macam bahan bakar yang dikenal adalah:
1. Bahan bakar fosil, seperti: batubara, minyak bumi, dan gas bumi.
2. Bahan bakar nuklir, seperti: uranium dan plutonium.
Pada bahan bakar nuklir, kalor diperoleh dari hasil reaksi rantai
penguraian atom-atom melalui peristiwa radioaktif.
3. Bahan bakar lain, seperti: sisa tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, minyak
hewani.
1. Komposisi dan Spesifikasi Bahan Bakar
Komposisi bahan bakar fosil dan bahan bakar organik lainnya
umumnya tersusun dari unsur-unsur C (karbon), H (hidrogen), O
(oksigen), N (nitrogen), S (belerang), P (fosfor) dan unsur-unsur lainnya
dalam jumlah kecil, namun unsur-unsur kimia yang penting adalah C, H
dan S, yaitu unsur-unsur yang jika terbakar menghasilkan kalor, dan
disebut sebagai “bahan yang dapat terbakar” atau “combustible matter”,
disingkat dengan BDT.
Unsur-unsur lain yang terkandung dalam bahan bakar namun tidak
dapat terbakar adalah O, N, bahan mineral atau abu dan air. Komponen-
komponen ini disebut sebagai “bahan yang tidak dapat terbakar” atau
“non-combustible matter”, disingkat dengan non-BDT.
Bahan bakar konvensional, ditinjau dari keadaannnya dan
wujudnya dapat padat, cair atau gas, sedang ditinjau dari cara terjadinya
dapat alamiah dan non-alamiah atau buatan atau “manuvactured”.
Termasuk bahan bakar padat alamiah ialah: antrasit, batubara bitumen,
lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Termasuk bahan bakar padat nonalamiah
antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, serta bahan bakar nuklir.
Bahan bakar cair terdiri dari seyawa hidrokarbon atau campuran
beberapa macam senyawa hidrokarbon. Pada minyak bumi, kandungan
hidrokarbon terdiri dari C5 sampai C16, meliputi seri parafin, napftena,
olefin dan aromatik. Hidrokarbon-hidrokarbon tersebut kadang-kadang
merupakan senyawa ikatan dengan belerang, oksigen dan nitrogen, yang
jumlahnya beragam.
Bahan-bahan gas terdiri dari campuran senyawa-senyawa C dan H
yang mudah terbakar (CH4, C2H6, C2H4, C2H2, CO, H2 dan lain-lain),
serta gas -gas yang tidak terbakar (N2, CO2, SO2). Senyawa C dan H
tersebut tidak selalu senyawa hidrokarbon (CO, H2). Contoh bahan bakar
gas:
Kandungan air di dalam bahan bakar cair dan bahan bakar gas
terbats pada harga nisbi menurut kelarutanair di dalam cairan dan dalam
gas tersebut. Kandungan air, kandungan abu dan kandungan belerang
dalam bahan bakar sangat menentukan mutu bahan bakar tersebut, karena
bahan-bahan tersebut mempengaruhi besarnya nilai kalor dan sekaligus
menentukan spesifikasinya.
2. Macam-macam bahan bakar
a. Bahan Bakar Padat
Bahan bakar padat yang biasa dipakai dalam industri dan transportasi
adalah batubara. Batubara termasuk bahan bakar fosil karena terbentuk
dari sisa tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses geologis dalam jangka
waktu jutaan tahun. Berdasarkan perbedaan umur geologis, berturut-turut
dari yang paling tua, batubara dibagi sebagai:
1) Antrasit,
2) Semi -bitumen,
3) Bitumen,
4) Sub-bitumen,
5) Lignit.
Selain batu bara, masih ada bahan bakar padat lain seperti arang, dan
kayu.
b. Bahan Bakar Cair
Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi
maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi. Minyak bumi adalah
campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa:
(1) parafin, (2) naphtena, (3) olefin, dan (4) aromatik. Kelompok senyawa
ini berbeda dari yang lain dalam kandungan hidrogennya.
Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam
fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak
solar, minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah
mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya
berbeda. Perbedaan minyak mentah yang utama ialah:
1) minyak aspaltik, yang terdiri sebagian besar naphtena dan aromatik,
2) minyak prafin, sebagian besar berupa parafin (lilin).
Berdasarkan penggunaannya bahan bakar cair dapat dibedakan
sebagai berikut:
1) Bensin atau Gasolin atau Premium
Gasolin dibuat menurut kebutuhan motor, seperti avgas
(aviation gasoline), premium dan gasolin biasa, terdiri dari C4 sampai
C12. Sifat yang terpenting pada gasolin adalah “angka oktana”. Angka
oktana adalah angka yang menyatakan besarnya kadar isooktana
dalam campurannya dengan normal heptana. Isooktana mempunyai
angka oktana = 100, sedang normal heptana mempunyai angka oktana
= 0. Makin tinggi angka oktana gasolin semakin baik unjuk kerjanya.
2) Bahan Bakar Diesel
Bahan bakar diesel atau minyak diesel dipakai untuk
mengoperasikan motor diesel atau “compression ignition engine”.
Mutunya ditentukan oleh angka cetana. Makin tinggi angka cetana,
makin tinggi unjuk kerja yang iberikan oleh bahan bakar diesel.
Angka cetana adalah besarnya kadar volume cetana dalam
campurannya dengan metilnaphtalen. Cetan murni mempunyai angka
cetana = 100, sedang aromatic mempunyai angka cetana = 0. Unjuk
kerja adalah persentase rata-rata daya yang dapat diperoleh dari motor
dengan bahan bakar tertentu dibandingkan dengan daya yang
diperoleh dari bahan bakar yang mempunyai angka cetana = 100.
3) Minyak Residu
Minyak residu biasa digunakan pada ketel uap, baik yang
stasioner maupun yang bergerak. Dalam hal instalasinya, pemakaian
minyak residu dalam ketel uap akan lebih murah dibanding batubara.
Disamping itu, pemakaian minyak residu tidak menimbulkan masalah
abu. Akan tetapi pada ketel uap tekanan tinggi dan suhu tinggi dapat
menimbulkan korosi dan kerusakan pada “superheater tube”.
c. Bahan bakar gas
Termasuk dalam bahan bakar gas antara lain:
1) Asetilin
Gas asetilin digunakan dalam pengelasan dan pemotongan logam,
yang memerlukan suhu nyala yang tinggi, dapat juga dipakai untuk
lampu karbida. Gas asetilin dapat membentuk asetilida yang
eksplosif jika dicampur dengan tembaga (Cu), terlebih-lebih
dengan udara.
2) Blast Furnace Gas
Gas ini merupakan hasil samping peleburan biji besi dengan kokas
dan udara panas di dalam “blast furnace”.
3) Gas Air Biru (Blue Water Gas)
Dibuat dari reaksi antara kukus (steam) dengan karbon padat yang
dipanasi pada suhu tinggi, merupakan campuran antara gas H2 dan
gas CO.
4) Gas Batubara
Gas batubara disebut juga gas kota, dibuat dari distilasi destruktif
batubara dalam retort tertutup dengan pemanasan tinggi.
5) Gas Alam
Gas alam tersusun dari parafin hidrokarbon, khususnya gas metana
bercampur dengan nitrogen, N2 , dan karbon dioksida, CO2,
diperoleh dari tambang dengan pengeboran tanah melalui batuan
kapur atau batuan pasir. Kandungan metananya di atas 90%.
6) Liquit Petroleum Gas (LPG)
Gas petroleum diperoleh dari fraksionasi minyak bumi mentah, dan
dapat juga dari gas alam, mengandung propana dan butana sebagai