BAB I PENDAHULAUN A. Latar Belakang Suatu benda dapat melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut bekerja sebuah momen gaya. Akibat momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari gerak rotasi terjadi percepatan sudut, kecepatan sudut dan momen inersia serta momen gaya (torka). Momen gaya adalah ukuran resistensi atau kelembapan suatu benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Sedangkan momen inersia adalah gaya yang diberikan oleh benda untuk mempertahankan kecepatan awalnya. Adapun rumus dari momen inersia adalah I = mr 2 . Momen inersia diberikan lambang I dengan demikian momen inersia dari sebuah partikel bermassa m didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dengan kuadrat jaraknya (r). Hubungan momen inersia dengan farmasi adalah pada proses pembuatan tablet, dengan megetahui momen inersianya maka bisa diperkirakan baik dan tidaknya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULAUN
A. Latar Belakang
Suatu benda dapat melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut
bekerja sebuah momen gaya. Akibat momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari
gerak rotasi terjadi percepatan sudut, kecepatan sudut dan momen inersia serta
momen gaya (torka).
Momen gaya adalah ukuran resistensi atau kelembapan suatu benda terhadap
perubahan dalam gerak rotasi. Sedangkan momen inersia adalah gaya yang
diberikan oleh benda untuk mempertahankan kecepatan awalnya.
Adapun rumus dari momen inersia adalah I = mr2. Momen inersia diberikan
lambang I dengan demikian momen inersia dari sebuah partikel bermassa m
didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dengan kuadrat jaraknya (r).
Hubungan momen inersia dengan farmasi adalah pada proses pembuatan
tablet, dengan megetahui momen inersianya maka bisa diperkirakan baik dan
tidaknya bentuk-bentuk tablet obat yang akan dihasilkan oleh mesin pencetak obat
atau biasa disebut dengan proses granulasi yaitu pembuatan partikel-partikel
gabunagn senyawa atau dengan yang lainnya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami cara menentukan momen inersia pada suatu
benda.
2. Tujuan percobaan
a. Menyelidiki hubungan antara percepatan sudut dengan momen inersia pada gerak
rotasi
b. Menentukan efek dari momen inersia pada percepatan benda bulat yang
menggelinding pada bidang miring
c. Menyelidiki hubungan momen inersia dengan periode pada system rotasi yang
melakukan gerak harmonik sederhana
d. Menentukan besar momen inersia bandul fisis dari periodenya.
C. Maksud dan Tujuan
Penentuan momen inersia pada benda, hubungan percepatan sudut dengan
momen inersia, hubungan momen inersia dengan periode pada sistem rotasi, dan
penentuan efek dari momen inersia pada benda bulat yang menggelinding
dibidang miring dengan dua ketinggian yang berbeda-beda yaitu 19 cm dan 28,8
cm. Benda yang digunakan adalah kelereng dan silinder berongga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Jika gaya-gaya yang didistribusikan terus menerus di atas permukaan tempat
gaya-gaya tersebut bekerja, maka sering diperlukan untuk menghitung momen
gaya-gaya ini terhadap suatu sumbu yang terletak pada atau tegak lurus terhadap
bidang permukaan. Intensitas gaya (tegangan atau regangan) sering sebanding
dengan jarak gaya dan sumbu momen. Gaya elementer yang bekerja pada elemen
luas dengan demikian sebanding dengan jarak dikalikan luas diferensial dan
elemen momen sebanding dengan kuadrat jarak dikalikan luas diferensial. Karena
itu kita lihat bahwa momen total mencakup suatu integral berbentuk ∫ (jarak)² d
(luas).Integral ine dikenal sebagai momen inersia (moment of inertia) atau momen
kedua (second momen) dari luas (permukaan). Integral merupakan fungsi dari
geometri permukaan dan sering ditemui dalam penerapan mekanika sehingga
bermanfaat untuk mengembangkan sifat-sifatnya secara rinci dan untuk
menjadikannya siap pakai bila ditemukan keperluan akan pekerjaan integral.
(Kraige, 359)
Kata “momen” berarti bahwa I tergantung pada bagaimana massa benda
didistribusikan didalam ruang; ini tidak ada hubungannya dengan “momen” dari
waktu. Untuk sebuah benda yang sumbu rotasinya dan massa totalnya kita
ketahui, semakin besar jarak sumbu terhadap partikel yang menyusun benda,
semakin besar momen inersianya. Pada benda tegar, jarak ri semua konstan dn I
tidak tergantung pada bagaimana benda berotasi mengelilingi sumbu. Satuan SI