BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDalam system komunikasi dibutuhkan suatu
pemancar dan penerima. Dalam mentransmisikan suatu informasi
dibutuhkan perubah informasi tersebut menjadi gelombang elektrik.
Gelombang elektrik akan dapat ditransmisikan dengan menguatkan
sinyal dan membangkitkan sinyal tersebut. Dalam pembangkitan sinyal
dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian osilator. Secara umum
prinsip rangkaian osilator dibagi dua, yaituOsilator
HarmonisadanOsilator Relaksasi. Osilator harmonisamenghasilkan
bentukgelombang sinusoida. Osilator harmonisa disebut juga
denganOsilator Linear. Bentuk dasar osilator harmonisa terdiri dari
sebuahpenguatdan sebuah filter yang membentukumpan balik
positifyang menentukan frekuensi output. Osilator Relaksasi adalah
osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus
dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator
relaksasi menghasilkan beberapa bentukgelombang non sinus, yaitu :
Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji.Didalam rangkaian
osilator harmonisa terdapat berbagai macam tipe diantaranya
osilator amstrong, osilator collpits, osilator hartley, osilator
jembatan wien, dan masih banyak yang lain. Pada perancangan
rangkaian pembangkit sinyal ini, menggunakan rangkaian osilator
colpitts dengan frekuensi kerja 100 MHz. Menggunakan Osilator
Colpitts karena osilator ini menghasilkan gelombang sinus yang
sempurna yaitu mempunyai amplitude yang stabil dan konstan.
Osilator colpitts tersusun dari dua buah capasitor yang disusun
paralel dan sebuah induktor tunggal. Osilator ini menggunakan
rangkaian tertalaLCdanumpan balik positifmelalui suatu pembagi
tegangan kapasitif dari rangkaian tertala. Umpanbalik ini bisa
ditopankan deret maupun jajar.
1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut :1.
Bagaimana cara perhitungan dalam merancang osilator colpitts ?2.
Bagaimana melakukan simulasi dari perancangan simulasi osilator
colpitts ?3. Bagaimana cara membangkitkan sinyal termodulasi ?
1.3 TujuanTujuan yang akan dicapai dari laporan ini yaitu :1.
Mengetahui cara perhitungan dalam merencanakan rangkaian osilator
colpitts2. Mengetahui cara melakukan perencanaan simulasi dari
hasil perhitungan osilator3. Mengetahui cara membangkitkan sinyal
pemodulasi
BAB IIPembahasan2.1Komponen Pasif dan Aktif2.1.1 Komponen
PasifKomponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa
sumber tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan
(resistor), kapasitor ataukondensator, induktor atau kumparan.2.1.2
Komponen AktifKomponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat
bekerja tanpa adanya sumber tegangan. Komponen aktif terdiri dari
dioda, transistor, IC dan semua jenis komponen semi konduktor
lainnyaDalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat
yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinyacontoh ;
Dirumah, kita sering menonton televisi, mendengarkan music melalui
tape atau CD player, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan
telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan
printer, mengirim pesan dengan faximile, berkomunikasi dengan
telephone, dll. Dipabrik kita memakai alat deteksi, mengoperasikan
robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa
melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara
otomatis hidup bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat
indah berkelap kelip dan masih banyak contoh yang lainnya.Dari
semua contoh diatas kita dapat melihat bahwa pada zaman sekarang
ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan
elektronika sebagai dasar teknologinya. Alat-alat yang menggunakan
dasar kerja elektronika seperti diatas biasanya disebut sebagai
peralatan elektronik (electronic devices).Elektronika merupakan
ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik,
termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang
mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu
fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya
adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/
teknik elektronika dan instrumentasi.Pada awalnya teknologi
elektronika di kenal, semua komponen elekronika masih menggunakan
tabung facum yg berukuran besar dan menggunakan daya listrik yg
cukup besar.Revolusi besar-besaran terhadap dunia elektronika
terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu mulai ditemukan
suatu komponen elektronika yang dinamakanTransistor, yang berbahan
dasarsiliconsehingga memungkinkan membuat suatu alat dalam dimensi
yg lebih kecil dan lebih hemat listrik.Hanya dalam kurun waktu 10
tahun sejak ditemukan nya transistor, ditemukan sebuah rangkaian
terintegrasi yang dikenal denganIC (Integrated Circuit)merupakan
sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan ratusan
transistor didalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat
elektronika semakin kecil bentuknya tetapi semakin banyak fungsinya
sebagai contoh telephone genggam (Handphone) yang anda pakai saat
ini dengan telephone genggam yang anda pakai beberapa tahun yang
lalu.Itu semua berkat revolusi Silikon sebagai bahan dasar
pembuatan Transistor dan IC atau CHIP.Bahkan dalam teknologi yang
jauh lebih maju ada istilahLarge Scale Integrated (LSI)yaitu
gabungan rangkaian yang sangat kompleks dalam satu CHIP yang sudah
tidak bisa di sebut IC lagi, contoh LSI adalah pada pembuatan
Prosesor yg isinya jutaan transistor dalam sekeping silicon yang
berukuran sangat kecil, biasa di sebutMicro CHIP.Penerapan
Teknologi Elektronika yang sangat terasa adalah dalam bidang
Telekomunikasi dan i ndustri, Contoh yg sangat jelas adalah bagi
kita para pengguna akses internet semua komponen mulai dari
Komputer baik PC/Laptop sampai ke satelit semuanga menggunakan
teknologi Elektronika.Elektronika juga berkembang hingga merambah
keberbagai disiplin ilmu, misalnya ilmu kedokteran sekarang hampir
semua instrumen yg digunakan mulai dari Mikroskop sampe alat2 yg
bersifat Life Support semua meng-adopsi teknologi elektronika.Dalam
bidang industri berat Elektronika digunakan sebagai sistem
otomatisasi, biasa disebut Mekatronika, atau yang lebih familiar
adalah teknologi Robot, hampir semuluruh proses pembuatan suatu
produk semuanya di kerjakan oleh tangan-tangan besi tersebut,
tenaga manusia semakin sedikit digunakan, di satu sisi memang
efisiensi waktu dan uang menjadi sangat efektif, tapi disisi lain
makin banyaknya pengangguran karena hampir sebagian besar pekerjaan
dikerjakan oleh robot.2.2 OsilatorDalam sistem radio, osilator
gelombang sinus membangun frekuensi pembawa untuk pemancar, dan
menggerakkan tingkat-tingkat pencampur yang mengubah sinyal dari
frekuensi satu ke frekuensi lain. Pada dasarnya, osilator gelombang
sinus adalah suatu rangkaian, yang melalui penguat dan umpan
balik,2.2.1 Kriteria Osilasi Apa yang menyebabkan rangkaian
berosilasi? kriteria terjadinya osilasi dapat dinyatakan dalam
beberapa cara. Pertama suatu osilator yang mempunyai alat aktif dua
Bandar harus memiliki lintasan umpan balik dimana sebagian dari
keluaran diumpan balik ke masukan. Kalau sinyal umpan balik lebih
besar , dan sefase dengan masukkan, osilasi mulai dan amplitudonya
membesar sampai keadaan jenuh mengurangi perolehan seputar lingkar
umpan balik sampai satu. Karena itu kriteria pertama adalah bahwa
suatu rangkaian akan berosilasi kalau lintasan umpan balik
ada.2.2.2 Teknik Perncanaan osilatorPerencanaan osilator lebih
dianggap seni daripada ilmu pasti. Rangkaian yang digunakan
mencapai operasi mantab hanaya kalau transistor telah di gerakkan
jauh ke dalam opersai non linier sehingga perolehannya yang
dirata-ratakan setiap siklus turun sampai fraksi kecil dari harga
sinyal lemahnya .ini berarti bahwa kondisi operasi mantab dari
osilator umumnya tidak dapat diperkirakan secara akurat dengan
teknik matematik sederhana..Agar dapat dimulai osilasi, keluaran
dari alat pemerkuat harus diumpan balikkan ke masukan dengan
perolehan lebih dari satu dan dengan pergeseran fase 0 derajat atau
kelipatan 360 derajat. Dalam suatu rangakaian osilator ideal hal
ini dapat terjadi hanya pada satu frekuensi;yaitu pada frekuensi
osilasi. Kalau pergeseran fase lewat jaringan umpan balik dan
transistor tidak tergantung pada kondisi operasi transistor,
frekuensi osilasi akan sama dengan pada keadaan mantap seperti pada
saat mulai osilasi, dan hal ini dapat diperkirakan secara akurat
dengan analisis sinyal lemah dari rangakaian awal. Kemungkinan pula
untuk meramalkan perolehan transistor minimum yang akan memulai
osilasi, tetapi hal ini dan frekuensi kerja merupakan semua yang
dapat dianalisis dengan sinyal lemah.Ketergantungan frekuensi dari
harga komponen pasif merupakan factor rumit yang lain. Kapasitor
yang lebih besar dari beberapa pikofarad mengarah menjadi induktif
diatas sekitar 10 megahertz, dan kapasitansi bocoran antara lilitan
mengakibatkan inductor menjadi kapasitif. Analisa rangkaian yang
demikian hanaya merupakan awal dari proses perencanaan. analisis
ini akan menghasilkan harga harga yang mungkin untuk semua komponen
penentu frekuensi dalam rangkaian, tetapi baru mengatakan hal yang
kecil atau tidak sama sekali tentang hal-hal seperti keluaran daya,
efisiensi, kemurnian bentuk gelombang, stabilitas frekuensi,dan
sensitivitas pada temperature dan perubahan tegangan catu. 2.2.3
Analisis dan Perencanaan Osilator ColpittsRangkaian colpits dipilih
dalam pembahasan ini karena sangat sering digunakan sebagai
osilator RF. Rangkaian ini memberikan keuntungan kerja sampai dari
transistor (yang dicapai konfigurasi basis umum).Rangkaian osilator
yang lengkap muncul dalam gambar di bawah ini
Rangkaian osilator yang lengkap muncul dalam gambar diatas.
Disini tahanan beban; kapasitor penala yang digunakan untiuk
mengatur frekuensi; dan menentukan perbandingan umpan balik; Re
menstabilkan rangkaian terhadap perubahan dalam impedansi masuk
transistor; menetapkan kondisi catu (titik Q) dan induktansi
rangkaian tangki. Catatan, adalah efektif sejajar dengan RL,Cf, dan
Co, dan kombinasi seri C1 dan C2. Choke RF dalam kawat emitter
mencegah disipasi daya RF dalam RE. kapasitor CB menghubungkan
basis ke ground pada frekuensi kerja, dan Cc kapsitor coupling
impedansi rendah yang menghalangi arus searah keluar dari beban.
Resistansi seri Rc dari koil Lt penting dalam operasi rangkaian .
Tahanan Re harus dibuat cukup besar (sekitar 100 ohm) untuk
mengimbangi induktansi masuk transistor .2.2.4Frekuensi
OsilasiFrekuensi osilasi ditentukan oleh rumus
dan penguatan transistor yang dibutuhkan oleh osilator untuk
memelihara osilasi adalah
2.2.5 Kalang Umpan BalikSetiap kombinasikondensatordapat dipakai
untuk menala rangkaianresonansi. Tetapi susunan yang biasa adalah
C2dibuat jauh lebih besar daripada C1. Dalam hal ini, C1,
kondensator yang lebih rendah harganya menentukan frekuensi,
sedangkan C2yang lebih rendahreaktansinyamenentukan umpanbalik.
Jika C1dibuat jauh lebih besar daripada C2, rangkaian masih akan
berosilasidengan umpanbalik dari C1. Namunamplitudokeluaran rendah
karena kalang resonansi memilikifaktor-Qrendah, disebabkan
C2terkena efek jajaranimpedansimasukantransistor() yang relatif
rendah. Stabilitas rangkaian osilator Colpitt adalah cukup baik,
tetapi rangkaian terumpani deret yang
menggunakantunggal-basismemberikan kualitas terbaik.
2.3 ModulatorModulasi adalah suatu proses dimana isi informasi
diubah menjadi pembawa RF sebelum sebelum pemancarannya. Dalam
bentuknya yang sederhana suatu modulator dapat menyebabkan beberapa
sinyal karakteristik RF berubah sebanding dengan bentuk gelombang
pemodulasi; hal ini disebut modulasi analog. Modulator yang lebih
kompleks mendigit dan mengkodekan sinyal pemodulasi sebelum di
modulasi.
Untuk memahami proses modulasi, sanagat bermmanfaat untuk
memandang modulator sebagai sebagai kotak hitam dengan dua masukkan
dan satu keluaran. Ke dalam masukkan satu mengalir sinyal
pemodulasi Vm(t); sedangkan masukkan yang lain dihubungkan ke
osilator pembawa menghasilkan suatu teganagn sinusoidal dengan
amplitudo dan frekuensi tetap Fc. Keluarannya merupakan bentuk
gelombang termodulasi.
Tegangan PemodulasimodulatorosilatorSinyal termodulasi
2.3.1Modulasi FMModulasi FM adalah proses menumpangkan sinyal
informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi
gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan
simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal
informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa
menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan
perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi
frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang
pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses
modulasi.2.3.1.1Pemancar FMFrekuensi yang dialokasikan untuk siaran
FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini
secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan. Saluran siar FM standar
menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita)
saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband
nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi)
sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi
linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band
siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari
spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar
daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM.
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih
sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang
termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan
sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk
dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator
FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya
pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki
fungsi tersendiri, yaitu:a. FM exciter mengubah sinyal audio
menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasib. Intermediate Power
Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk
meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stagec.
Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai
yang dibutuhkan oleh sistem antennad. Catu daya (power supply)
mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC
atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsisteme. Transmitter Control
System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap
subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil
yangdiinginkanf. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak
diingikan dari output pemancarg. Directional coupler yang
mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari
sistem antena2.3.1.2 Penerima FMPenerima FM memiliki konsep yang
sama dengan AM untuk mengetahui lebih jelas prinsip dari penerima
FM adalah sebagai berikut:a. RF amplifierGunanya adalah untuk
menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan tuning
receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter
serta menaikkan amplitude dari sebuah sinyal RF.b. MixerMixer
digunakan mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi
lainnya sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter
circuit. local oscillator (L.O.), merupakan
voltage-controlled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang
kontinyu. Keluaran mixer berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi
LO dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang
diperoleh dari penjumlahan frekuensi tersebut (LO freq + RF freq)
dan pengurangan (LO freq - RF freq).c. Local OscilatorLocal
oscilator pada dasarnya adalah RF carrier generator. Kenaikan
tegangan gelombang dimasukkan dalam LO. Tegangan tersebut
menyebabkan perubahan frekuensi pada LO. Frekuensi oscilator
mengubah frekuensi band dari sinyal masukan kemudian mengubahnya
menjadi frekuensi IF. Resolusi frekuensi carriernya dapat diatur
sampai dengan 100 kHzd. BPF (Band Pass Filter )Rangkaian elektronis
yang meneruskan sinyal dalam batas-batas rentang frekuensi , namun
dapat melemahkan sinyal diatas atau dibawah rentang frekensi
tersebut tersebut.e. IF amplifierKekuatan sinyal mengalami
pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan
kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima.f.
LimiterLimiter dapat diartikan sebagi diskriminator frekuensi
diterapkan di dalam sistem pengaturan frekuensi otomatik.Limiter
adalah suatu rangkaian yang melewatkan sinyal jika daya sesuai
dengan spesifikasi daya masukan , berubah ketika attenuasi puncak
sinyal yg kuat melebihi daya masukan karena frekuensi hasil dari
proses IF ampifier adalah frekuensi tinggi menimbulkan amplitudo
yang berubah-ubah untuk menjaga aga amplitudo tetap konstan
dibutuhakn rangkain limiter pada penerima AM dan FM.g. Deteks
SlopeSinyal dari proses limiter di filter dengan menggunakan
deteksi slope untukMendekatkan kemiringin dari sinyal sesuai denga
sinyal asli sehingga diperoleh sinyal audio yang kemudian
dilewatkan ke dalam speaker sehingga kita dapat mendengar indormasi
suara.2.3.1.3 Proses Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation, FM)
Besar perubahan frekuensi (deviasi), atau fd, dari sinyal pembawa
sebanding dengan amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan laju
perubahan frekuensinya sama dengan frekuensi sinyal pemodulasi.
Persamaan sinyal FM dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana : eFM = Nilai sesaat sinyal FM Ec = amplituda maksimum
sinyal pembawa c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa m
= 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi mf =
indeks modulasi frekuensi Pada modulasi frekuensi kita mengenal
istilah indeks modulasi (mf). Indeks modulasi ini didefinisikan
sebagai berikut:
2.3.1.4 Spektrum Sinyal FM
Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada
praktek biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang
signifikan. Jumlah sideband signifikan ditentukan oleh besar indeks
modulasinya seperti dalam fungsi tabel besel berikut. 2.3.1.5 Tabel
Fungsi Besel Untuk Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation,
FM)
Ji : nilai amplituda komponen frekuensi sideband ke i (i0) Jo :
nilai amplituda komponen frekuensi sinyal pembawa (bukan sideband)
= mf : indeks modulasi Lebar bandwidth pada modulasi FM dapat
ditentukan menggunakan teorema carson sebagai berikut :
Dimana :fd = frekuensi deviasi fm = frekuensi maksimum sinyal
pemodulasi 2.3.1.6 Kelebihan Modulasi FMKelebihan modulasi FM
dibandingkan dengan modulasi AM adalah :a. Tidak dapat
dipantulkannya gelombang elektromagnetic dari modulasi frekuensi
sehingga jarak pancaran adalah line of sight dan terbatas pada daya
pancar.b. Ketahanan modulasi terhadap noise pada transmisi modulasi
frekuensi, sehingga kualitas sinyal informasi yang diterima jernih
seperti aslinya.c. Amplitudo yang konstan dari gelombang FM
memungkinkan efisiensipemancaryang tinggi.d. Desahpada isyarat FM
hanya sepertiga dari desah isyarat AM untuklebar jaluryang
sama.3.1.1.7 Kelemahan Modulasi FMKelemahan dari modulasi FM ini
sendiri adalah :Kebutuhannya akan lebar jalur yang lebih lebar
Untuk siaran hiburan, harga fm(max)biasanya adalah75 kHz yang
memungkinkan frekuensi pemodulasi sebesar 15 kHz.
METODE PERENCANAAN
2.4 Perencanaan PerhitunganDalam perencanaan rangkaian osilator
colpitts yang digunakan sebagai sinyal pembawa untuk sinyal
informasi audio digunakan tiga cara yaitu perhitungan, simulasi dan
percobaan pengukuran. Cara perhitungan dilakukan dengan menghitung
nilai nilai yang diharus ditentukan dalam merancang rangkaian
osilator colpitts. Kemudian pada cara simulasi, dengan nilai nilai
yang telah ditentukan dari hasil perhitungan dilakukan simulasi ke
dalam software multisim. Dan untuk cara yang terakhir yaitu
percobaan, setelah hasil perhitungan dan simulasi telah dilakukan
maka percobaan dengan membuat rangkaian real dari rangkaian
osilator colpitts. Kemudian dilakukan pengukuran mneggunakan
osiloskop untuk melihat hasil real dari rangkaian yang telah
dibuat.2.4.1 Perhitungan Osilator Colpitts :Pada cara perhitungan,
dalam perencanaan rangkaian osilator harus melakukan perhitungan
penguat dan osilator colpitts itu sendiri karena rangkaian tersebut
harus digabung. Untuk perhitungan penguatterlebih dahulu menentukan
tipe transistor, nilai Ic, , Vcc dan VBE. Untuk menentukan nilai
tersebut didapatkan dari data sheet transistor yang akan digunakan.
Dari data sheet transistor tipe 2N2222 dapat diketahui beberapa
nilai sebagai berikut : Dari data sheet didapatkan nilai Ic, , Vcc,
VBEIc = 3,5 mAVcc = 12 V= 100VBE= 850 mV Menentukan Penguatan :AV =
1 kali Dari nilai di atas dapat dicari :Ib = Ic / = 3,5 mA / 100 =
0,0035 mAIe = Ic + Ib = 3,5 mA + 0,2 mA = 3,7 mA Menentukan nilai
Vc, Vce dan Ve menurut rangkaian di samping. Sumber dari MalvinoVce
= 5/10 x Vcc = 5/10 x 12 = 6 VVc= 4/10 x Vcc = 4/10 x 9 V = 4,8 VVe
= 1/10 x Vcc = 1/10 x 9 V = 1,2 VRc = Vc / Ic = 4,8 V / 3,5 mA =
1,37 k 1,5 kRe = Ve / Ie = 1,2 V / 3,7 mA = 0,342 k 330 Vb = Vbe +
Ve = 0,85 + 0,9 = 1,75V Mencari nilai Id, R1 dan R2 dari gambar
rangkaian di samping. Arus melalui pembagi tegangan paling sedikit
10x lebih besar daripada arus basis. ID= 10 IBId = 10 x Ib = 10 x
0,000035 mA = 0,00035 mAR1 + R2= Vcc / Id = 12 V / 0,00035 mA =
34,285 kR2 = Vb / Id = 1,75 V / 0.00035 mA = 5 k 10 kR1= 34,285 k 5
k= 29,285 k 56 kPerhitungan Osilator Colpitts Menentukan frekuensi
kerja dan capasitor dari osilatorF = 100 MHzC1 = 20 pFC2 = 20 pF
Menghitung nilai induktor dan jumlah lilitanLc = Rc / (2*pi*f)=
1,37 k / (2*3,14*100 MHz)= 0.0022 HCeq= (C1 x C2) / (C1 + C2)= (20
x 20)/(20+20)= 10 pFL1= 1 / ((2*pi*f)^2)*Ceq= 1 / ((2*3,14*100
MHz)^2)*10pF= 0.253 uH Menentukan bahwa Xc = XlXc = 1 /
(2*pi*f*Ceq)= 1 / (2*3,14*100 MHz*10pF)= 159 Xl= 2*pi*f*L1=
2*3,14*100 MHz*0.253 uH= 159
1. 2. 3.
2.4.2Simulasi
BAB IIIPENUTUP
3.1KesimpulanDalam sistem radio, osilator gelombang sinus
membangun frekuensi pembawa untuk pemancar, dan menggerakkan
tingkat-tingkat pencampur yang mengubah sinyal dari frekuensi satu
ke frekuensi lain. Pada dasarnya, osilator gelombang sinus adalah
suatu rangkaian, yang melalui penguat dan umpan balik. Pada
modulator sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada
gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa
sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada
modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi
gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses
modulasi.
MODULATOR FM dan OSILATOR
Oleh :1. ABDUL GAFUR J.A2. DWI SUTRISNO BELAWIKA3. FRIDYNA INTAN
R4. M. RYZA ALFIE
POLITEKNIK NEGERI MALANG2014