MODUL PERKULIAHAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK II (MICROSOFT VISUAL BASIC.NET) DISUSUN OLEH : RICO, S.KOM, M.S.I PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER STIKOM DINAMIKA BANGSA 2014
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 1
MODUL PERKULIAHAN
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK II
(MICROSOFT VISUAL BASIC.NET)
DISUSUN OLEH :
RICO, S.KOM, M.S.I
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER
STIKOM DINAMIKA BANGSA
2014
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 2
BAB I
PENGENALAN VISUAL BASIC.NET
1.1 Defenisi Visual Basic.Net
Microsoft Visual Basic.NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan
dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework,
dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para
programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web
berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line.
Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya
(seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat
diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual
Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi
objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi
sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework.
Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan
yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan
versi terdahulu.
1.2 Sejarah Perkembangan Visual Basic
1. Proyek “Thunder” dirintis.
2. Visual Basic 1.0 (May 1991) di rilis untuk windows pada
Comdex/Windows Wordltrade yg dipertunjukan di Atlanta , Georgia.
3. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa
ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 3
ini pada kenyataaanya merupakan versi kelanjutan dari compiler BASIC,
QuickBasic dan BASIC Professional Development System.
4. Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, Cakupan pemrogramannya
cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di
modifikasi. Khususnya pada Form yg menjadikan object dapat dibuat
secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di
implementasikan pada VB 4.
5. Visual Basic 3.0 , dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi
versi standard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari
Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database
Jet (atau Access) 1.x.
6. Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) merupakan versi pertama yg dapat
membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga
memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual
Basic.
7. Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif
Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis
programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import
porgramnya dari VB4 ke VB5. dan juga sebaliknya, program VB5 dapat
diimport menjadi VB4. VB 5 memperkenalakan kemampuan untuk
membuat User Control.
8. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan,
temasuk kemapuannya untuk membuat Aplikasi Web-based . Visual
Basic 6 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported”
dimulai pada maret 2008.
9. Visual Basic .NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002, Beberapa yang
mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini
sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa
sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya
yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB6 serta peningkatan
penggunan memory.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 4
10. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1) , dirilis dengan menggunakan NET
framework versi 1.1.
11. Visual Basic 2005 (VB 8.0) , merupakan iterasi selanjutnya dari Visual
Basic .NET. dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata
.NET pada judulnya. Pada Rilis ini , Microsoft memasukan bebrapa fitur
baru, diantaranya :
a. Edit and Continue , mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari VB
.NET . pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan
kode pada saat program sedang dijalankan.
b. Perbaikan pada Konversi dari VB ke VB NET12Visual Basic .NET
2003 (VB 7.1) , dirilis dengan menggunakan NET framework versi
1.1.
12. IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005
merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y.
13. Visual Basic 2005 Express , merupkan bagian dari Product Visual
Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk
pemula dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual
Basic 2005 Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft.
14. Visual Basic “Orcas” (VB 9.0) , dijadwalkan akan dirilis pada tahun
2007 dan dibangung diatas .NET 3.5. Pada rilis ini , Microsoft
menambahkan beberapa fitur , diantaranya :
a. True Tenary operator , yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg
digunakan untuk menggantikan fungsi IIF
b. LINQ Support
c. Ekspresi Lambda
d. XML Literals
e. Nullable types
f. Type Inference
15. Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0) , Visual Basic 10, yang juga dkenal
dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 5
Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari
SilverLight 1.1
1.3 Varian Visual Basic.Net
a. Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0)
Versi pertama dari Visual Basic .NET adalah Visual Basic .NET 2002
yang dirilis pertama kali pada bulan Februari 2002. Visual Basic .NET 2002
merupakan sebuah bahasa pemrograman visual yang berbasis bahasa BASIC
(sama seperti halnya Visual Basic 6.0, tetapi lebih disempurnakan dan lebih
berorientasi objek), dan didesain untuk berjalan di atas Microsoft .NET
Framework versi 1.0.
Versi 7.0 ini dirilis bersamaan dengan Visual C# dan ASP.NET. Bahasa
C#, yang dianggap sebagai jawaban terhadap Java, mendapatkan perhatian yang
lebih banyak dibandingkan dengan VB.NET yang kurang begitu banyak diulas.
Hasilnya, sedikit orang di luar komunitas Visual Basic yang memperhatikan
VB.NET. Versi pertama ini kurang mendapat sambutan yang bagus dari para
programmer, dan pada saat itu, program berbasis Visual Basic 6.0 sedang marak-
maraknya dibuat. Para programmer yang mencoba Visual Basic .NET untuk
pertama kali akan merasakan bahwa Visual Basic .NET sangatlah berbeda
dibandingkan dengan Visual Basic sebelumnya. Contoh yang paling mudah
adalah runtime engine yang lebih besar 10 kali lipat dibandingkan Visual Basic
6.0, dan juga meningkatkan beban di memori.
b. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1)
Selanjutnya, pada bulan Maret 2003, Microsoft pun merilis lagi versi yang
lebih baru dari Visual Basic .NET, Visual Basic .NET 2003. Versi ini berisi
beberapa perbaikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dan aplikasi yang
dibuatnya dapat berjalan di atas .NET Framework versi 1.1. Fitur yang
ditambahkan adalah dukungan terhadap .NET Compact Framework dan mesin
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 6
wizard upgrade VB6 ke VB.NET yang telah ditingkatkan. Peningkatan yang
lainnya adalah peningkatan pada performa dan keandalan dari Integrated
Development Environment (IDE) Visual Basic itu sendiri, dan juga runtime
engine.
Visual Basic .NET 2003 tersedia dalam beberapa jenis cita rasa :
Professional, Enterprise Architect dan Academic Edition. Khusus untuk Visual
Basic .NET 2003 Academic Edition, versi tersebut didistribusikan secara gratis
untuk beberapa sekolah di dalam setiap negara; versi Professional dan Enterprise
Architect merupakan produk komersial.
c. Visual Basic 2005 (VB 8.0)
Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan
Microsoft .NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun
program di atasnya. Hingga pada tahun 2005, mereka pun merilis versi terbaru
dari Visual Basic .NET, yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2005 (dengan
membuang kata “.NET”), bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan
lainnya.
Untuk rilis 2005 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya
adalah:
• Edit and Continue
Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic, akan tetapi dihapus di
dalam Visual Basic .NET. Dengan keberadaan fitur ini, para programmer
dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan
proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut.
• Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain
• Munculnya Pseudo-Namespace “My”, yang menyediakan:
o Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET
Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 7
o Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms).
• Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual
Basic ke Visual Basic .NET.
• Penggunaan kata kunci (keyword) Using, yang menyederhanakan penggunaan
objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber
daya yang sudah tidak terpakai.
• Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat
bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio .NET.
• Pengikatan sumber data (Data Source binding), yang mampu mempermudah
pengembangan aplikasi basis data berbasis klien/server.
Fungsi-fungsi yang tersebut di atas (khususnya My) ditujukan untuk
memfokuskan Visual Basic .NET sebagai sebuah platform pengembangan aplikasi
secara cepat dan “menjauhkannya” dari bahasa C#.
Bahasa Visual Basic 2005 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni:
• Bawaan .NET Framework 2.0:
o Generics
o Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan
beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu
menambahkan definisinya di lain waktu; sangat berguna khususnya ketika
mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara
otomatis.
o Nullable Type
• Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat
bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.
• Operator overloading
• Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned integer)
yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 8
d. Visual Basic 9.0 (Visual Basic 2008)
Versi ini merupakan versi terbaru yang dirilis oleh Microsoft pada tanggal
19 November 2007, bersamaan dengan dirilisnya Microsoft Visual C# 2008,
Microsoft Visual C++ 2008, dan Microsoft .NET Framework 3.5.
Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di
antaranya adalah:
• Operator If sekarang merupakan operator ternary (membutuhkan tiga
operand), dengan sintaksis If (boolean, nilai, nilai). Ini dimaksudkan untuk
mengganti fungsi IIF.
• Dukungan anonymous types
• Dukungan terhadap Language Integrated Query (LINQ)
• Dukungan terhadap ekspresi Lambda
• Dukungan terhadap literal XML
• Dukungan terhadap inferensi tipe data.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 9
BAB II
ELEMEN – ELEMEN PROGRAM
2.1 User Identifier
User identifier terdiri dari dua kata yaitu user dan indentifier yang
memiliki pengertian masing-masing diantaranya :
User
Disebut jugan pemakai yaitu suatu nama yang digunakan sebagai pengenal
konstanta, variable, prosedur, fungsi, field atau file.
Indentifier
Disebut juga dengan pengenal yaitu suatu nama yang digunakan dalam suatu
program. Suatu identifier dapat didefinisikan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Suatu identifier adalah gabungan huruf dan angka, dengan huruf sebagai
karakter pertama.
b. Dalam penulisan nama user identifier tidak boleh ada spasi.
c. Nama user identifier tidak boleh mengandung symbol khusus, kecuali
garis bawah (_).
d. Panjang maksimum nama user identifier tergantung pada bahasa
pemrograman yang digunakan.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 10
2.2 Tipe Data
Tipe Data .Net Class Keterangan
Byte System.Byte (Structure) Tipe data ini berkisar antara 0-255.
Berukuran 1 byte.
Short System.Int16 (Structure) Tipe data ini dapat menampung
bilangan bulat antara -32,768 hingga
32,767. Tipe data ini berukuran 2 byte.
Integer
System.Int32 (Structure)
Tipe data ini dapat menampung
bilangan bulat antara -2,147,483,648
hingga 2,147,483,647. TIpe data ini
berukuran 4 byte.
Long System.Int64 (Structure) Tipe data ini dapat menampung
bilangan bulat antara -
9,223,372,036,854,775,808 hingga
9,223,372,036,854,775,807
Single System.Single (Structure) Tipe data ini dapat menampung
bilangan real antara -3.4028235E+38
hingga -1.401298E-45 untuk nilai
negative, sedangkan untuk nilai positif
antara 1.401298E-45 hingga
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 11
3.4028235E+38
Double Systm.Double (Structure) Tipe data ini dapat menampung
bilangan real antara
-1.79769313486231570E+308 hingga
-4.94065645841246544E-324
sedangkan untuk nilai positif antara
4.94065645841246544E-324 hingga
1.79769313486231570E+308
Decimal System.Decimal
(Structure)
Tipe data ini dapat menampung
bilangan decimal dengan jumlah digit
0 sampai 28.
Boolean System.Boolean
(Structure)
Tipe data ini hanya dapat menampung
2 jenis nilai, yaitu true dan false. Jika
direpresentasikan dengan angka nilai
false dinyatakan dengan 0 dan nilai
true dinyatakan dengan nilai selain 0.
Date System.DateTime
(Structure)
Tipe data ini dikhususkan untuk
menampung nilai yang berupa tanggal
dan waktu. Dengan memanfaatkan tipe
data ini kita dapat mengolah data
tanggal dengan memakai fungsi-fungsi
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 12
tertentu.
Char System.Char (Structure) Tipe data ini hanya dapat menampung
satu buah karakter. Jika diisi lebih dari
satu karakter maka secara otomatis
akan dipotong menjadi satu.
String System.String ( Class ) Tipe data ini digunakan untuk
menampung rangkaian karakter atau
kata. Jumlah memory yang dipakai
sesuai dengan jumlah karakter.
Object System Object (Class) Tipe data ini digunakan untuk
menyimpan form, control, dan
sebagaianya Tipe ini mempunyai
ukuran 4 byte
2.3 Variable
Variable adalah suatu tempat dalam memori komputer yang digunakan
untuk menyimpan sementara data-data selama dioperasikan seperti
menghitung, member informasi dan sebagainya. Variable memiliki nama dan
isinya disesuaikan dengan tipe data yang disimpan.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menuliskan nama suatu
variable yaitu :
Karakter pertama harus dimulai dengan huruf (abjad).
Karakter yang diperbolehkan antara lain huruf, angka dan garis bawah (_).
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 13
Panjang namanya tidak boleh lebih dari 255 karakter.
Tidak boleh mengandung spasi.
Namanya harus unik atau tidak boleh sama dalam sebuah lingkungan
variable.
Contoh :
Sub Main ()
Dim Nilai As Integer
Dim Ket As String
Nilai = 80
Ket = “LULUS”
End Sub
2.4 Konstanta
Konstanta atau sering disebut dengan literal adalah suatu variable yang
mempunyai nilai tetap. Konstanta diperlukan jika dalam suatu operasi
memerlukan sebuah nilai tetap yang senantiasa digunakan pada banyak
bagian dari suatu rutin atau untuk mengingat suatu bilangan yang sulit. Notasi
untuk menyatakan konstanta adalah “Const”. berikut ini adalah cata
penulisan konstanta :
1. Konstanta Numerik
Konstanta numeric (angka) seperti Byte, Integer, Single, Double, dan
lainnya ditulis langsung apa adanya.
Contoh : 2014,-120.58, 123E+5
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 14
2. Konstanta String
Konstanta string ditulis dengan dibatasi oleh tanda kutip (“”);
Contoh : “Visual Basic”,”2014”,”Jl. Kutilang I”
3. Konstanta Date
Konstanta date digunakan untuk data tanggal dan jam dimana
penulisannya dibatasi oleh tanda pagar (# #).
Contoh : #17/07/1997#,#22:30#,4:00PM#
4. Konstanta Boolean
Konstanta Boolean hanya berisikan dua nilai yaitu True atau False.
Contoh : True, False.
Sub Main ()
Const Phi As Single = 3.14
Const Sandi As String = “ABCDE”
Const Tgl_Lahir As Date = #03/17/1986#
End Sub
2.4 Operator dan Operand
Operator dan operand merupakan dua elemen dasar pada proses operasi.
Dengan kata lain keberadaan operator dalam suatu operasi senantiasa
diikuti oleh operand.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 15
Operator adalah suatu tanda yang digunakan untuk menghubungkan satu
variable atau konstanta dengan variable lain atau konstanta lain dengan
tujuan melakukan berbagai manipulasi dan pengolahan data. Sedang
operand adalah suatu data atau variable yang dikenai operasi tersebut.
berikut ini adalah bentuk beberapa operator diantaranya :
1. Operator Assignment
Operator penugasan (assignment) merupakan operator yang
berfungsi untuk memasukan suatu data ke dalam suatu variable.
Simbol dari operator penugasan adalah tanda sama dengan (=) atau
panah ( )
2. Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk
melakukan perhitungan matematika seperti penjumlahan, pengurangan,
dan sebagainya. Operator aritmatika mempunyai hirarki paling tinggi
dibandingkan dengan operator pembanding dan operator logika.
PRIORITAS OPERATOR OPERASI CONTOH
1 ^ Pemangkatan X = 5 ^ 2
2
* Perkalian X = 4 * 3
/ Pembagian X = 6 / 2
\ Pembagian
Integer (DIV)
X = 10 \ 4
Mod Modulus (Sisa
hasil bagi)
X = 10 Mod 4
3 + Penjumlahan X = 4 + 3
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 16
- Pengurangan X = 3 – 2
4 - Tanda Negatif X = - 10
Perlu diperhatikan bahwa dalam pemakaian operator aritmatika
hendkanya melihat prioritas dari masing-masing operator. Artinya
operator pemangkatan prioritas paling tinggi dari seluruh operator
aritmatika, operator perkalian dan pembagian prioritasnya lebih tinggi
dari operator penambahan dan pengurangan.
Misalnya terdapat operasi 4+3*2 nilainya adalah 10 bukan 14. Proses
yang dikerjakan dahulu adalah mengalikan angka 3 dengan 2 setelah
itu menambahkan hasilnya dengan 4. Tetapi jika diinginkan hasilnya
14 maka diberi tanda kurung pada angka yang diprioritaskan yaitu
(4+3) kemudian dikalikan dengan 2.
Sub Main ()
Dim Luas, Panjang, Lebar, As Single
Panjang = 10
Lebar = 5
Luas = Panjang * Lebar
End Sub
3. Operator String
Operator string merupakan operator yang digunakan untuk
menggabungkan dua buah string atau lebih. Symbol dari operasi string
adalah + , &.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 17
Operator string merupakan operator berdiri sendiri dan bukan bagian
dari operator aritmatika meskipun hirarkinya persis di bawah operator
aritmatika dan di atas operator pembanding.
Sub Main ()
Dim Ucapan, Topik As String
Dim Topik = “Ulang Tahun”
Ucapan = “Selamat “ &Topik
End Sub
4. Operator Relational
Operator pembanding (relasi) merupakan operator yang digunakan
untuk membandingkan suatu data / ekspresi dengan data / ekspresi lain
dan menghasilkan nilai logika (boolean) Benar atau Salah. Syarat yang
harus dipenuhi agar kedua data bisa dibandingkan yaitu harus
mempunyai tipe data yang sama.
Bentuk dari operator relasional / pembanding seperti yang terpampang
pada tabel berikut ini :
OPERATOR OPERASI CONTOH
= Sama dengan Nilai = 10
<> Tidak sama dengan Nilai <> 10
< Lebih kecil Nilai < 10
> Lebih besar Nilai > 10
<= Lebih kecil sama dengan Nilai <= 10
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 18
>= Lebih besar sama dengan Nilai >= 10
Like Mempunyai ciri yang sesuai “Rini“ like “R*”
5. Operator Logika
Operator logika merupakan operator yang digunakan untuk
mengekspresikan satu atau lebih data (ekspresi) logika (Boolean) yang
menghasilkan data logika baru. Tabel operator logikan dengan hirarki
dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :
OPERATOR OPERASI CONTOH
Not Tidak Not 60 > 55
And Dan (60 > 55) And (60 > 66)
Or Atau (30 > 40) Or (70 > 65)
Xor Exclusive Or (50 < 40) XOR (70 > 65)
Eqv Ekivalen (50 < 40) Eqv (70 > 65)
Imp Implikasi (50 < 40) Imp (70 > 65)
Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil
AN
D
True True True
True False False
False True False
False False False
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 19
Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil
OR
True True True
True False True
False True True
False False False
Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil
XO
R
True True False
True False True
False True True
False False False
Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil
And
Als
o (E
qv) True True True
True False False
False Tidak Dievaluasi False
Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil
Or
Els
e
(Im
p) True Tidak Dievaluasi True
False True True
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 20
False False False
2.5 Perubahan Nilai
Nilai atau ekspresi yang dimasukkan ke dalam suatu variable dapat diubah
secara sistematis. Dikatakan sistematis karena perubahan nilainya sangat
beraturan. Perubahan nilai ini dalam suatu variable yaitu counter,
accumulator, dan switching.
Counter : variable yang dapat digunakan untuk menghitung berapa kali
suatu loop blok yang akan diulang atau berapa kali blok yang
telah diulang. Ciri dari proses counter adalah nilai perubahannya
selalu sama untuk variable yang sama pula.
Sub Main () Sub Main ()
Dim Jumlah As Integer atau Dim Jumlah As Integer
Jumlah = Jumlah + 1 Jumlah += 1
End Sub End Sub
Accumulator : variable yang isinya adalah jumlah atau hasil proses total
pada suatu loop yang disebut dengan proses akumulasi. Ciri
dari proses ini adalah nilai perubahannya tidak selalu sama
untuk variable yang sama pula.
Sub Main () Sub Main ()
Dim Total Jumlah As Integer atau Dim Total, Jumlah As Integer
Total = Total + Jumlah Total += Jumlah
End Sub End Sub
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 21
Switching : Penggunaan indicator yang mengatur alur intruksi yang harus
dilalui dan biasanya di dalam program suatu counter (hanya
berisi dua kondisi) dalam memori. Contoh dari pemakaian
switching yaitu untuk mencetak setiap 20 baris pencetakan,
proses cetaknya akan berpindah ke halaman berikutnya dan akan
dicetak header lagi.
Sub Main ()
Dim SW As Boolean
SW = True
………….
………….
SW = False
End Sub
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 22
BAB III
STRUKTUR PERCABANGAN
3.1 Struktur IF – THEN
Struktur IF-THEN disebut juga dengan Branch Structure merupakan
struktur percabangan dimana suatu ekspresi akan dikerjakan bila kondisinya
terpenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka ekspresi di dalam
struktur IF-THEN tidak akan dijalankan dan blok IF akan dilompati serta
program akan melakukan tindakan berikutnya. Bentuk penulisan dari struktu
IF-THEN sebagai berikut :
IF (kondisi) Then
Ekspresi
End IF
Keterangan :
- Kondisi : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan
variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari
suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.
- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan
jika kondisinya memenuhi syarat.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 23
Kode Program Output
Imports System.Console Usia Anak : 4
Module Module1 BALITA
Sub Main ()
Dim XUsia As Integer
Write (“Usia Anak : “)
XUsia = Readline()
IF XUsia <= 5 Then
Write (“BALITA”)
End If
Readline()
End Sub
End Module
3.2 Struktur IF – THEN - ELSE
Struktur IF-THEN-ELSE disebut juga dengan Selection Structure
merupakan struktur percabangan dimana suatu ekspresi akan dikerjakan bila
kondisinya terpenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka ekspresi
yang lainnya dikerjakan. Bentuk penulisan dari struktur IF – THEN – ELSE,
yaitu :
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 24
IF (kondisi) Then
Ekspresi 1
Else
Ekspresi 2
End IF
Keterangan :
- Kondisi : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan
variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari
suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.
- Ekspresi 1 : rangkaian kode program (blok program) yang akan
dijalankan jika kondisinya bernilai “Benar” (memenuhi syarat).
- Ekspresi 2 : rangkaian kode program (blok program) yang akan
dijalankan jika kondisinya bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat)
Kode Program Output
Imports System.Console Nilai Akhir : 80
Module Module1 LULUS
Sub Main ()
Dim NA As Integer
Write (“Nilai Akhir : “)
If NA> = 55 Then
Write (“LULUS”)
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 25
Else
Write (“GAGAL”)
End If
Readline()
End Sub
End Module
3.3 Struktur NESTED IF
Pada kondisi pemrograman tertentu di dalama struktur IF – THEN atau
IF – THEN – ELSE dapat ditempatkan struktur IF – THEN atau IF – THEN
– ELSE yang lain. Bentuk semacam ini disebut dengan IF Bersarang atau
Nested IF. Bentuk penulisan dari IF Bersarang dengan struktur IF – THEN
atau IF – THEN – ELSE sebagai berikut :
IF (kondisi 1) Then
IF (kondisi 2) Then
Ekspresi 1
End IF
Else
IF (kondisi 3) Then
Ekspresi 2
End IF
End IF
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 26
IF (kondisi 1) Then
IF (kondisi 2) Then
Ekspresi 1
Else
Ekspresi 2
End IF
Else
IF (kondisi 3) Then
Ekspresi 3
Else
Ekspresi 4
End IF
End IF
Keterangan :
- Kondisi 1 : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan
variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari
suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.
- Kondisi 2 : kondisi yang dikerjakan jika kondisi 1 terpenuhi.
- Kondisi 3 : kondisi yang dikerjakan jika kondisi 1 tidak terpenuhi.
- Ekspresi 1 : rangkaian kode program (blok program) yang akan
dijalankan jika kondisi 2 bernilai “Benar” (memenuhi syarat).
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 27
- Ekspresi 2 : rangkaian kode program (blok program) yang akan
dijalankan jika kondisi 2 bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat)
Kode Program Output
Imports System.Console Usia Anda : 23
Module Module1 REMAJA
Sub Main ()
Dim Usia As Integer
Dim Ket As String
Write (“Usia Anda : “)
Usia = Readline()
If Usia <= 5 Then
Ket = “BALITA”
Else
If Usia <=16 Then
Ket = “ANAK-ANAK”
Else
If Usia <= 24 Then
Ket = “REMAJA”
Else
Ket = “DEWASA”
End If
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 28
End If
End If
Write (“Keterangan : “&ket)
Readline()
End Sub
End Module
3.4 Struktur IF Dengan Operator And
Pemakaian struktur IF yang dikombinasikan dengan operator AND akan
menghasilkan proses penyeleksian yang sangat ketat. Kombinasi ini
mempunyai ketentuan bahwa suatu proses yang akan dijalankan bila semua
kondisi yang dipersyaratkan terpenuhi. Bentuk penulisan dari struktur IF
dengan Operator AND sebagai berikut :
IF (kondisi 1 AND kondisi 2) Then
Ekspresi
End IF
Keterangan :
- Kondisi 1 dan Kondisi 2 : berisi perbandingan antara satu
variable/konstanta dengan variable/konstanta yang lain dengan
menggunakan tanda <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan
nilai “Benar” atau “Salah”.
- AND : operator logika yang menggabungkan dua pernyataan atau lebih
dengan menghasilkan nilai kondisi “Benar” jika semua pernyataan yang
menyertai juga bernilai “Benar”.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 29
- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan
jika kondisi seluruh penyataan bernilai “Benar” (memenuhi syarat).
Kode Program Output
Imports System.Console Jenis Kelamin : Pria
Module Module1 Usia : 55
Sub Main () Anda seorang :Kakek
Dim Jenis As String
Dim Usia As Integer
Write (“Jenis Kelamin : “)
Jenis = Readline()
Write (“Usia : “)
Usia = Readline()
If Jenis = “Pria” And Usia >50 Then
Write (“Anda seorang : Kakek”)
Readline()
End If
End Sub
End Module
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 30
3.5 Struktur IF Dengan Operator Or
Pemakaian struktur IF yang dikombinasikan dengan operator OR akan
menghasilkan proses penyeleksian yang lebih longgar dibandingkan struktur
IF dengan operator AND. Kombinasi ini mempunyai ketentuan bahwa suatu
proses yang akan dijalankan bila salah satu kondisi yang dipersyaratkan
terpenuhi. Bentuk penulisan dari struktur IF dengan Operator AND sebagai
berikut :
IF (kondisi 1OR kondisi 2) Then
Ekspresi
End IF
Keterangan :
- Kondisi 1 dan Kondisi 2 : berisi perbandingan antara satu
variable/konstanta dengan variable/konstanta yang lain dengan
menggunakan tanda <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan
nilai “Benar” atau “Salah”.
- OR : operator logika yang menggabungkan dua pernyataan atau lebih
dengan menghasilkan nilai kondisi “Benar” jika salah satu pernyataan
yang menyertai juga bernilai “Benar”.
- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan
jika kondisi seluruh penyataan bernilai “Benar” (memenuhi syarat).
Contoh : Buatlah kode program untuk kasus berikut ini. Dalam rangka
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh tanggal 17
Agustus 2013, salah satu super mall di jambi akan mengadakan lomba lukis
dan mewarnai untuk TK,SD, dan SMP. Panitia menetapkan biaya
pendaftaran sebesar Rp 50.000 tetapi bagi peserta yang tanggal lahirnya17
atau 08 akan mendapatkan potongan 50% dari biaya pendaftaran. Data –
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 31
data peserta yang dimasukan antara lain : Nama, Tgl, Bln, Thn. Sedang
besar pendaftaran dibuat sebagai konstanta. Cetak besar diskon yang
diperoleh peserta lomba.
Kode Program Output
Imports System.Console Nama Peserta : Agung
Module Module1 Tanggal Lahir : 17
Sub Main () Bulan Lahir : 04
Dim Nama As String Tahun Lahir : 2002
Dim Tgl, Bln, Thn As Integer Besar Discount : 25000
Const Biaya As Integer = 50000
Write (“Nama Peserta : “)
Nama = Readline()
Write (“Tanggal Lahir : “)
Tgl = Readline()
Write (“Bulan Lahir : “)
Bln = Readline()
Write (“Tahun Lahir : “)
Thn = Readline()
If Tgl = 8 Or Tgl = 17 Then
Disc = (Biaya*50)/100
End If
Write (“Besar Discount : “&Disc)
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 32
Readline()
End Sub
End Module
3.5 Struktur CASE
Struktur CASE digunakan untuk menjalankan satu blok perintah yang
jumlah penyeleksiannya banyak atau bertingkat-tingkat. Struktur ini mirip
dengan struktur IF – THEN – ELSE, tetapi struktur CASE mempunyai
penulisan yang lebih mudah sehingga programnya lebih efisien dan mudah
dibaca.
1. Struktur SELECT CASE
Struktur SELECT CASE mempunyai ungkapan logika disebut dengan
Selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label
permasalahan (Case Label) yang mempunyai tipe yang sama dengan
selector. Statemen yang mempunyai Case Label yang bernilai sama
dengan nilai selector akan diproses, sedang statemen lainnya tidak.
Perbedaan antara struktur SELECT CASE dengan struktur IF – THEN –
ELSE adalah bila struktur IF – THEN – ELSE menyeleksi suatu kondisi
dan terpenuhi, selanjutnya proses penyeleksian masih melakukan
terhadap struktur IF – THEN – ELSE berikutnya. Sedang pada struktur
SELECT CASE bila salah satu kondisi sudah terpenuhi dan blok
program telah diproses, selanjutnya blok program lainnyadalam
lingkungan SELECT CASE tidak terseleksi lagi. Bentuk penulisan dari
struktur SELECT CASE dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Select Case (Ungkapan)
Case (Case Label 1) : Ekspresi 1
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 33
Case (Case Label 2) : Ekspresi 2
Case (Case Label 3) : Ekspresi 3
.
.
Case (Case Label n) : Ekspresi n
End Case
Keterangan :
o Ungkapan : merupakan nilai yang akan diseleksi kebenarannya
sesuai dengan kondisi (Case Label).
o Case Label : merupakan daftar yang berupa konstanta atau batasan
(range) dari konstanta atau dapat juga berbentuk sebuah kondisi
logika.
o Ekspresi : merupakan rangkaian kode program yang akan
dijalankan jika Case Label terpenuhi.
Contoh : Buatlah kode program untuk kasus penentuan nilai huruf berdasarkan
nilai angka yang diinputkan dengan ketentuan di bawah ini :
Nilai Akhir (NA) Nilai Abjad (Huruf)
85 – 100 A
70 – 84 B
55 – 69 C
40 – 54 D
0 – 39 E
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 34
Kode Program Output
Improts System.Console Nilai Akhir : 90
Module Module1 Nilai Huruf : A
Sub Main ()
Dim NA As Integer
Dim Huruf As String
Write (“Nilai Akhir : “)
NA = Readline()
Select Case NA
Case 85 To 100 : Huruf =”A”
Case 70 To 84 : Huruf =”B”
Case 55 To 69 : Huruf =”C”
Case 40 To 54 : Huruf =”D”
Case 0 To 39 : Huruf =”E”
End Select
Write (“Nilai Huruf : “&huruf)
Readline()
End Sub
End Module
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 35
2. Struktur CASE – ELSE
Struktur Case – Else merupakan pengembangan dari struktur Select
Case. Pada struktur Select Case bila tidak ada kondisi yang terpenuhi
berarti tidak ada ekspresi yang di dalam lingkungan Select Case yang
diproses. Sedangkan pada struktur Case – Else bila tidak ada kondisi
yang terpenuhi maka ekspresi yang akan diproses di dalam lingkungan
Case – Else adalah ekspresi yang ada di Else. Bentuk penulisan dari
struktur Case – Else dapat digambarkan seperti berikut ini.
Select Case (Ungkapan)
Case (Case Label 1) : Ekspresi 1
Case (Case Label 2) : Ekspresi 2
Case (Case Label 3) : Ekspresi 3
.
.
Case Else : Ekspresi lain
End Case
Keterangan :
o Case - Else : merupakan kondisi yang tidak terpenuhi dari semua
kondisi yang ada di dalam struktur Case - Else.
o Ekspresi Lain : hasil dari kondisi yang tidak terpenuhi di dalam
struktur Case - Else.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 36
Contoh : buatlah kode program untuk menampilkan rasa dari bahan-
bahan masakan (BM) dimana bahan masakan diinputkan dan kriterianya
seperti berikut ini :
Bahan Masakan Keterangan Rasa
Gula Manis
Garam Asin
Cuka Asam
Cabe Pedas
Lainnya Tawar
Kode Program Output
Improts System.Console Nama Bahan : Cabe
Module Module1 Rasanya :Pedas
Sub Main ()
Dim BM As String
Dim Rasa As String
Write (“Nama Bahan : “)
BM = Readline()
Select Case BM
Case “Gula” : Rasa =”Manis”
Case “Garam” :Rasa =”Asin”
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 37
Case “Cuka” : Rasa =”Kecut”
Case “Cabe” : Rasa =”Pedas”
Case Else : Rasa =”Tawar”
End Select
Write (“Rasanya : “&Rasa)
Readline()
End Sub
End Module
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 38
BAB IV
STRUKTUR PERULANGAN
4.1 Struktur FOR – NEXT
Struktur For – Next digunakan untuk mengulang blok pertama dalam
jumlah yang sudah ditentukan. Pada struktur ini anda tidak perlu menuliskan
kondisi yang akan diuji tetapi hanya menuliskan nilai awal dan akhir variable
penghitung. Nilai variable perhitungan secara otomatis bertambah atau berkurang
setiap kali pengulangan dikerjakan. Bentuk penulisan struktur For – Next sebagai
berikut :
For Var = Awal To Akhir Step Pertambahan
Ekspresi
Next Counter
Keterangan :
- Var : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses
pengulangan.
- Awal : Nilai suatu variable integer untuk menentukan harga awal suatu
pengulangan.
- Akhir : Nilai suatu variable integer untuk menentukan harga akhir suatu
pengulangan.
- Pertambahan : Besar nilai perubahan dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika
pengulangannya menurun yaitu nilai yang besar menuju ke nilai kecil, maka
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 39
nilai pertambahannya harus negatif. Nilai standar untuk pertambahan adalah 1,
kecuali jika mendefenisikan sendiri.
- Ekspresi : suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses
pengulangan memenuhi syarat.
1. Pengulangan Positif
Pengulangan positif merupakan pengulangan dengan nilai perhitungan
(counter) dari kecil sampai ke besar atau pertambahannya positif. Beberapa
ketentuan dari proses pengulangan positif yaitu :
a. Variable penghitung atau pencacah harus bertipe data yang memiliki nilai
pendahulu (predecessor ) dan nilai penerus (successor) yaitu integer.
b. Nilai awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai akhir
c. Pertama – tama variable penghitung diinisialisasi dengan dari nilai akhir.
d. Secara default nilai awal akan bertambah 1 (Satu) setiap kali proses
pengulangan dilakukan sampai akhirnya nilai penghitung sama dengan nilai
akhir.
e. Jumlah pengulangan yang terjadi dalam satu proses dapat dirumuskan
dengan nilai akhir – nilai awal + 1.
Kode Program Output
Improts System.Console 1 2 3 4 5
Module Module1
Sub Main ()
Dim BIL As Integer
For BIL = 1 To 5
Write (BIL & “ “)
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 40
Next
Readline ()
End Sub
End Module
2. Pengulangan Negatif
Pengulangan negatif merupakan pengulangan dengan nilai perhitungan
(counter) dari besar sampai ke kecil atau pertambahannya negatif. Beberapa
ketentuan dari proses pengulangan negatif yaitu :
a. Variable penghitung atau pencacah harus bertipe data yang memiliki nilai
pendahulu (predecessor ) dan nilai penerus (successor) yaitu integer.
b. Nilai awal harus lebih besar atau sama dengan nilai akhir
c. Pertama – tama variable penghitung diinisialisasi dengan dari nilai awal.
d. Besarnya pertambahan (Step) dari nilai awal ke nilai akhir harus ditentukan
berdasarkan kebutuhan setiap kali proses pengulangan dilakukan sampai
akhirnya nilai penghitung sama dengan nilai akhir.
e. Jumlah pengulangan yang terjadi dalam satu proses dapat dirumuskan
dengan nilai awal – nilai akhir + 1.
Kode Program Output
Improts System.Console 10 8 6 4 2
Module Module1
Sub Main ()
Dim BIL As Integer
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 41
For BIL = 10 To 1 Step -2
Write (BIL & “ “)
Next
Readline ()
End Sub
End Module
3. Nested For – Next
Di dalam proses pengulangan For – Next diletakkan struktur For – Next
lainnya. Bentuk semacam ini disebut dengan Nested For – Next. Pada proses
semacam ini, setiap satu proses pengulangan di struktur For – Next bagian luar
akan mengerjakan proses pengulangan di struktur For – Next bagian dalam
sekian kali, sesuai dengan beberapa banyak pengulangan tersebut dilakukan.
Bentuk penulisan dari Nested For sebagai berikut ini :
For Counter1 = Awal1 To Akhir1 Step N
For Counter2 = Awal2 To Akhir2 Step N
Ekspresi
Next Counter
Next Counter
Keterangan :
- Counter1 : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses
pengulangan pada struktur For – Next yang pertama, dimana nilai pengulangan
dimulai dari Awal1 sampai Akhir1 dengan nilai pertambahan N.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 42
- Counter2 : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses
pengulangan pada struktur For – Next yang pertama, dimana nilai pengulangan
dimulai dari Awal2 sampai Akhir2 dengan nilai pertambahan N
- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses
pengulangan memenuhi syarat.
Kode Program Output
Improts System.Console 1 2 3 4 5
Module Module1 2 3 4 5
Sub Main () 3 4 5
Dim A, B As Integer 4 5
For A = 1 To 5 5
For B = A To 5
Write (B &” “)
Next
Writeline()
Next
Readline()
End Sub
End Module
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 43
4.1 Struktur FOR EACH – NEXT
Struktur For Each – Next digunakan untuk mengulang suatu blok
perintah bagi tiap elemen pada suatu koleksi objek. Koleksi objek ini
misalnya berupa kumpulan control pada sebuah modul form dimana
masing-masing control tersebut menjadi elemennya. Pemakaian struktur For
Each – Next sangat cocok jika anda tidak tahu pasti jumlah elemen pada
koleksi objek. Bentuk penulisannya sebagai berikut.
For Each Elemen In Group
Ekspresi
Next
Keterangan :
- Elemen : Nama variable yang digunakan untuk menampung nilai yang
ada di dalam group.
- Group : Nama variable yang mewakili suatu komunitas dapat berupa
nilai Array, sistem input – output, dan sebagainya.
- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari
proses pengulangan memenuhi syarat.
Kode Program
Imports System.Console
Imports System.IO
Module Module1
Sub Main ()
Dim SUBFOLDER() , SF As Directoryinfo
SUBFOLDER= _
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 44
New Directoryinfo(“C:\”) .GetDirectories()
For Each SF In SUBFOLDER
Writeline(SF.FullName)
Next
Readline()
End Sub
End Module
4.2 Struktur DO WHILE – LOOP
Struktur DO While – Loop digunakan untuk melakukan pengulangan
terus – menerus selama kondisinya memenuhi syarat (bernilai True).
Pengulangan ini akan berhenti jika kondisinya tidak memenuhi syarat
(bernilai False). Bentuk struktur penulisannya.
DO While (Kondisi)
Ekspresi
Loop
Keterangan :
- Kondisi : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.
- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari
proses pengulangan memenuhi syarat.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 45
Contoh : Buat kode program untuk menampilkan deret bilangan seperti dibawah
ini :
Input Bilangan : 9
Deret Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Total Bilangan : 45
Kode Program Output
Imports System.Console Input Bilangan : 9
Module Module1 Deretan Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sub Main () Total Bilangan : 45
Dim N, BIL, TOTAL As Integer
N = 1
Write (“Input Bilangan : “)
BIL = Readline()
Write (“Deret Bilangan : “)
Do While N <= BIL
Write (N &” “)
Total = Total N
N += 1
Loop
Writeline()
Write (“Total Bilangan : “ & TOTAL)
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 46
Readline()
End Sub
End Module
4.3 Struktur DO – LOOP UNTIL
Struktur DO – Loop Until digunakan untuk melakukan pengulangan terus
- menerus dikerjakan sampai (until) kondisinya memenuhi syarat (bernilai
True), sebelum akhirnya berhenti. Bentuk struktur penulisannya.
DO
Ekspresi
Loop Until (Kondisi)
Keterangan :
- Kondisi : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.
- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari
proses pengulangan memenuhi syarat.
Contoh : Buat kode program untuk menampilkan deret bilangan seperti
dibawah ini :
Input Bilangan : 9
Deret Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Total Bilangan : 45
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 47
Kode Program Output
Imports System.Console Input Bilangan : 9
Module Module1 Deretan Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sub Main () Total Bilangan : 45
Dim N, BIL, TOTAL As Integer
N = 1
Write (“Input Bilangan : “)
BIL = Readline()
Write (“Deret Bilangan : “)
Do
Write (N &” “)
Total = Total N
N += 1
Loop Until N > BIL
Writeline()
Write (“Total Bilangan : “ & TOTAL)
Readline()
End Sub
End Module
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 48
4.4 Struktur Nested DO While – LOOP
Struktur Nested DO While – Loop dimana pengecekan kondisinya
dilakukan di awal pengulangan dapat dibuat bersarang. Prinsipnya hanya
menempatkan dua atau lebih struktur Do While – Loop dalam satu ruang
lingkup. Bentuk struktur penulisannya.
DO While (Kondisi1)
DO While (Kondisi2)
Ekspresi1
Loop
Ekspresi2
Loop
Keterangan :
- Kondisi1 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan
pertama.
- Kondisi2 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan
kedua.
- Ekspresi1 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari
proses pengulangan kedua memenuhi syarat.
- Ekspresi2 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari
proses pengulangan pertama memenuhi syarat dan apapun kondisi yang
terjadi pada pengulangan kedua.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 49
4.5 Struktur Nested DO– LOOP Until
Struktur Nested DO – Loop dimana pengecekan kondisinya dilakukan di
akhir pengulangan dapat dibuat bersarang. Prinsipnya hanya menempatkan
dua atau lebih struktur Do – Loop Until dalam satu ruang lingkup. Bentuk
struktur penulisannya.
DO
Ekspresi1
DO
Ekspresi2
Loop Until (Kondisi1)
Loop Until (Kondisi2)
Keterangan :
- Kondisi1 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan
pertama.
- Kondisi2 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan
suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang
akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan
kedua.
- Ekspresi1 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan minimal satu kali
jika kondisi1 dari proses pengulangan tidak terpenuhi maka blok
program tersebut dikerjakan ulang.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 50
Ekspresi2 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan minimal satu kali
jika kondisi2 dari proses pengulangan tidak terpenuhi maka blok
program tersebut akan dikerjakan ulang.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 51
BAB V
PENGGUNAAN ARRAY
Array merupakan tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang
mempunyai tipe yang sama. Komponen-komponen ini disebut dengan tipe
komponen (component type) atau tipe basis (base type). Banyak komponen dalam
suatu array ditunjukkan oleh suatu indeks yang disebut dengan Tipe Indeks
(indeks type). Setiap komponen pada array dapat diakses dengan menunjukkan
nilai indeks (index value) dari masing-masing array disebut dengan Subscript.
Variable array juga disebut elemen array dan tebentuk jika instance array dibuat
serta akan hilang apabila instance array dihancurkan. Semua tipe array mewarisi
member yang dideklarasi oleh system array dan dapat dikonversi menjadi tipe
tersebut dan object.
Semua array mempunyai dimensi atau Rank yang menentukan jumlah indeks
dari setiap elemen array. Jilai indeks array dimulai dari angka 0 (nol). Nama
variable array selalu diikuti dengan lambing “()”.
5.1 Array Dimensi Satu
Struktur array dimensi satu merupakan kumpulan elemen-elemen yang
identik, yang tersusun dalam satu baris. Elemen tersebut memiliki tipe data yang
sama, tetapi isi dari elemen-elemen tersebut dapat berbeda. Bentuk penulisan
struktur array dimensi satu sebagai berikut.
Dim <Nama Array> (elemen) As Tipedata
Keterangan :
- Nama Array : Merupakan Nama dari variable array yang dideklarasikan
- Elemen : Merupakan elemen yang diberikan untuk array dimensi satu.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 52
Contoh : Menampilkan Nama kota yang disimpan dalam variable array
berdasarkan data yang diinput.
Kode Program
Imports system.console
Module Module1
Sub Main ()
Dim Kota(2) As String
For N As Integer = 0 To Kota.GetUpperBound(0)
Write (“Input Nama Kota Ke “ & N+1& “ : “)
Kota(N) = Readline()
Next
End Sub
End Module
Output
Input Nama Kota Ke 1 : Jakarta
Input Nama Kota Ke 2 : Surabaya
Input Nama Kota ke 3 : Bandung
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 53
Contoh : Menampilkan Nilai variable array yang telah ditentukan misal nama
kendaraan dengan data “Mobil, Bus, Motor, Sepeda”.
Kode Program
Imports system.console
Module Module1
Sub Main ()
Dim Kendaraan() As String = {“Mobil”, ”Bus”, “Motor”, “Sepeda”}
For N As Integer = 0 To Kendaraan.GetUpperBound(0)
Writeln(Kendaraan(N))
Next
Readline()
End Sub
End Module
Output
Mobil
Bus
Motor
Sepeda
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 54
5.2 Array Dimensi Dua
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan tentang array yang
mempunyai indeks (subscript) hanya sebuah. Bentuk array semacam ini disebut
dengan Array Dimensi Satu (One Dimensional Array). Disamping itu juga ada
yang mempunyai dimensi banyak yang disebut Array Multi Dimensi
(Multidimensional Array). Pemakaian array multi dimensi (2-32) bertujuan untuk
meningkatkan daya tampung data. Ciri dari array multi dimensi adalah adanya
tanda koma (,) diantara kurung buka-kurung tutup. Bentuk penulisan strukturnya
sebagai berikut.
Dim <Nama Array> (Dimensi 1, Dimensi 2, n) As Tipedata
Keterangan :
- Nama Array : Merupakan Nama dari variable array yang dideklarasikan
- Dimensi 1 : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi 1.
- Dimensi 2 : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi 2.
- n : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi n atau banyak.
- Tipe data : Jenis data yang digunakan untuk variable array yang sedang
dideklarasikan
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 55
BAB VI
PENGGUNAAN SUB PROGRAM
Sub program adalah cara yang yang tepat digunakan untuk mengefisienkan
dalam penulisan kode program. Sub program disebut juga dengan modul yang
dapat diintegrasikan dengan program lain yang membutuhkan. Sub program
biasanya juga disebut dengan routine, prosedur, atau fungsi.
Fungsi sub program digunakan untuk penerapan tugas yang diulang-ulang,
seperti perhitungan yang sering digunakan. Secara garis besar ada dua keuntungan
dari pemakaian subprogram yaitu :
1. Program dapat terbagi-bagi menjadi komponen-komponen yang mandiri.
Dengan demikian program menjadi lebih terstruktur sehingga pencarian
kesalahan dapat lebih mudah dilakukan.
2. Sub program yang terletak dalam suatu program dapat dipakai berulang-ulang
sesuai kebutuhan. Tidak ada aturan khusus dalam penulisan sub program,
apakah ingin diletakan di awal atau di akhir program.
Instruksi-instruksi di dalam sub program baru dapat digunakan jika sub
program tersebut diakses. Sub program dapat diakses dengan cara memanggil
nama sub program dengan perintah Call atau langsung ditulis nama sub
programnya dari program pemanggil (program utama). Ketika nama sub
program dipanggil, kendali program berpindah secara otomatis ke sub program
dan instruksi di dalam sub program akan dikerjakan. Setelah semua instruksi
dikerjakan, kendali program berpindah lagi ke instruksi sesudah pemanggilan
sub program.
Gambar dari pemanggilan sub program oleh program utama, dapat dilihat
dari gambar di bawah ini.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 56
Program Utama Modul_1
Baris_1 Baris_11
Baris_2 Baris_12
Baris_3 Baris_13
Call Modul_1
Baris_4
Baris_5 Modul_2
Call Modul_2 Baris_21
Baris_6 Baris_22
Call Modul_1 Baris_23
Baris_7
6.1 Prosedur
Subrutin atau prosedur merupakan blok perintah yang dijalankan sebagai
tanggapan atas terbentuknya kejadian (event) dan tidak dapat mengembalikan
nilai. Tujuan dari pemakaian prosedur adalah untuk mengerjakan tugas yang lebih
spesifik bertujuan untuk menghilangkan pengulangan (repeating) atau membagi-
bagi masalah menjadi bagian-bagian lebih kecil. Bentuk penulisan dari prosedur
sebagai berikut.
Sub <Nama Prosedur> (Byref/Byval Var As Tipedata)
---Blok Perintah---
End Sub
Keterangan :
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 57
- Nama Prosedur : Merupakan nama dari prosedur yang dibuat
- Var : Merupakan variable yang disertakan pada suatu prosedur
- Tipe Data : Merupakan tipe data yang digunakan oleh variable dalam prosedur.
Blok perintah dalam suatu prosedur dapat diikuti dengan perintah Exit Sub.
Perintah ini bertujuan untuk menghentikan eksekusi perintah yang berada di
bawah baris perintah Exit Sub. Pemakaian perintah Exit Sub merupakan perintah
jalan pintas yang sebisa mungkin dihindari.
Contoh : buatlah kode program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dari
inputan jari-jari lingkaran.
Kode Program
Option Explicit On
Imports System.Console
Module Module1
Public Jari As Single
Sub Main()
Writeline (“Menghitung Luas Dan Keliling Lingkaran”)
Writeline (“==============================”)
Write (“Jari – Jari Lingkaran : “)
Jari = Readline()
Call Luas()
Call Keliling()
End Sub
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 58
Sub Luas ()
Dim Luas As Single
Const Phi As Single = 3.14
Luas = Phi * (Jari^2)
Write (“Luas Lingkaran : “&Luas)
Readline()
End Sub
Sub Keliling ()
Dim Keliling As Single
Const Phi As Single = 3.14
Keliling = 2 * Phi * Jari
Write (“Keliling Lingkaran : “&Keliling)
Readline()
End Sub
End Module
6.2 Fungsi
Prosedur fungsi atau sering disebut dengan Fungsi merupakan blok
perintah yang dijalankan dan dapat mengembalikan nilai. Perintah untuk
mengembalikan nilai pada fungsi adalah Return. Bentuk penulisan dari Function
Procedure sebagai berikut.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 59
Function <Nama Fungsi> (Parameter) [As Tipedata]
---Pernyataan---
End Function
Keterangan :
- Nama Fungsi : Merupakan nama fungsi yang dibuat
- Parameter : Nilai yang dibawa saat fungsi dijalankan
- Tipe data : Tipe data dari fungsi yang dibuat
Contoh : Buatlah kode program untuk menghitung luas dan keliling persegi
panjang dari inputan panjang dan lebar.
Kode Program
Imports System.Console
Module Module1
Public Panjang, Lebar As Integer
Sub Main ()
Writeline (“Menghitung Luas Dan Keliling Persegi Panjang”)
Writeline(“==================================”)
Write (“Nilai Panjang = “)
Panjang = Readline()
Write (“Nilai Lebar = “)
Lebar = Readline()
Writeline (“Luas Persegi Panjang : “&Luas())
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 60
Writeline (“Keliling Persegi Panjang : “&Keliling())
Readline ()
End Sub
Function Luas ()
Dim Luas As Integer
Luas = Panjang * Lebar
Return Luas
End Function
Function Keliling ()
Dim Keliling As Integer
Keliling = 2 * (Panjang + Lebar)
Return Keliling
End Function
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 61
BAB VII
PENGURUTAN DATA
Dalam proses pengolahan data terkadang diperlukan data yang sudah diurutkan
sedemikian rupa. Maksudnya dari sekumpulan data yang acak akan diubah
menjadi data yang teratur dengan menggunakan metode pengurutan tertentu.
7.1 Defenisi Pengurutan
Menurut Microsoft Bookself, Algoritma pengurutan adalah algoritma
untuk meletakkan kumpulan elemen data ke dalam urutan tertentu berdasarkan
satu atau beberapa kunci tiap-tiap elemen. Pengurutan data dilakukan berdasarkan
kunci (key) dari setiap data (record) yang dibaca. Contoh Data prestasi akademik
mahasiswa yang terdiri dari field Nim, Nama, dan IPK. Dari data tersebut bisa
diurutkan berdasarkan NIM atau Nama Atau IPK jika ingin mendapatkan
susunanan data dari IPK tertinggi sampai dengan IPK terendah.
Berdasarkan perbandingan nilai data, proses pengurutan data dapat
dilakukan secara menaik (ascending) atau secara menurun (descending).
Berdasarkan lokasi data saat dilakukan proses pengurutan dibedakan atas internal
sorting dan external sorting. Internal sorting adalah proses pengurutan data
dimana seluruh data akan diolah berada di RAM (Random Access Memory).
Proses seperti ini disarankan untuk pengurutan data yang tidak terlalu banyak
sehingga seluruh data dapat dimuat ke dalam RAM. External sorting adalah
proses pengurutan dengan sejumlah data berada di RAM dan selebihnya berada di
secondary stroge device. Proses seperti ini dilakukan jika RAM tidak dapat
sekaligus menampung seluruh data yang akan diproses.
Tujuan dalam proses pengurutan data adalah untuk lebih mudah dalam
proses pencarian data pada periode selanjutnya. Keuntungan dari proses
pengurutan data adalah data mudah dicari, diperbaiki, dihapus, atau digabungkan.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 62
BAB VIII
PENCARIAN DATA
8.1 Defenisi Pencarian Data
Proses pencarian atau disebut juga dengan Table look-up atau storage and
retrievel information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah
informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi
yang diperlukan secepat mungkin.
Terkadang pembacaan dilakukan tidak pada semua data melainkan hanya
pada data tertentu saja atau pada data dengan karekteristik tertentu. Apabila data
yang diolah tidak tersusun berdasarkan nilai kunci tertentu maka proses pencarian
tersebut mengharuskan seluruh data dibaca satu per satu.
8.2 Jenis Metode Pencarian
Banyak metode pencarian yang dapat diimpelementasikan dalam
pengolahan data. Khususnya pada proses maintenance. Dari komposisi data yang
akan dicari dapat dibedakan menjadi data yang belum diurutkan dan data yang
sudah diurutkan. Berikut ini adalah jenis metode pencarian :
1. Metode Sequential Search
Metode ini merupakan metode pencarian data secara beruntun mulai dari
data pertama sampai data dengan kunci pencarian ditemukan atau sampai
seluruh data telah dicari meskipun data tersebut tidak ditemukan. Metode
pencarian ini dilakukan pada data yang tidak berurut berdasarkan kunci tertentu
sehingga tidak diketahui posisi relatif data yang dicari. Media data pada proses
pencarian dengan metode sequential search dapat berada di memori
(ditampung variable array atau linked list) maupun terhadap file pada media
penyimpanan sekunder.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 63
Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode sequential
search adalah sebagai berikut :
a. Data dicek satu per satu mulai dari pertama sampai dengan yang terakhir
b. Jika data yang dicek sama dengan data yang ingin dicari maka proses
berakhir, tetapi jika tidak sama maka proses dilakukan sampai akhir data.
Kode Program
Imports System.Console
Module Module1
Dim Cari As String
Dim Jml, Posisi, Data (7) As Integer
Sub Main ()
Data(0) = 66
Data(1) = 17
Data(2) = 3
Data(3) = 15
Data(4) = 10
Data(5) = 29
Data(6) = 50
Data(7) = 35
Jml = Data.GetUpperBound(0)
Writeline (“Pencarian Data Dengan Metode Sequential Search”)
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 64
Writeline (“====================================”)
Write (“Bilangan Yang Dicari : “)
Cari = Readline()
Posisi = 0
Sequential_Search (Cari,Posisi)
Writeline ()
If Posisi >= 0 Then
Writeline (“Hasil Pencarian“)
Writeline (“====================“)
Writeline (“Data Yang Dicari : “ & Cari)
Writeline (“Posisi Data Ke : “ & Posisi+1)
Writeline (“====================“)
Else
Writeline (“Data Yang Dicari Tidak Ditemukan”)
End if
Readline ()
End Sub
Sub Sequential_Search (ByRef Bil As Integer, ByRef As Indeks As Integer)
Dim Ketemu As Boolean
Dim N As Integer
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 65
Ketemu = False
N = 0
Do While Ketemu = False And N <= Jml
If Data (N) = Bil Then
Bil = Data (N)
Ketemu = True
Else
N += 1
End If
Loop
If Ketemu = True Then
Indeks = N
Else
Indeks = -1
End If
End Sub
End Module
2. Metode Binary Search
Metode pencarian biner (binary search) merupakan metode pencarian data
yang dilakukan mulai dari pertengahan kumpulan data yang telah diurutkan
berdasarkan nilai kunci. Apabila nilai kunci yang dicari lebih besar dari pada
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 66
nilai kunci data pertengahan maka ada kemungkinan data yang dicari berada
pada paruh akhir data. Dengan demikian ruang lingkup data yang dicari
berkurang menjadi setengah setiap kalinya sehingga proses pencarian akan
lebih cepat selesai dibandingkan sequential search.
Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode binary search
adalah sebagai berikut :
a. Pertama kali seluruh datanya harus sudah diurutkan.
b. Lakukan pencarian data dari posisi awal (indeks ke 0) dan posisi akhir
(indeks ke N).
c. Selanjutnya dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi
akhir) / 2. Misalnya posisi akhir adalah indeks ke 6 maka posisi tengah
adalah (0 + 6) /2 =3.
d. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data yang ada ditengah.
Jika hasilnya lebih kecil maka proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir
dianggap sama dengan posisi tengah -1. Jika lebih besar maka proses
dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah +
1. Demikian seterusnya dengan langkah yang sama sampai data pada posisi
tengah sama dengan data yang dicari.
3. Metode Intepolation Search
Metode interpolation search merupakan metode pencarian dengan
berpedoman posisi relatif kunci data. Jika digambarkan secara umum, seperti
saat kita mencari nama pemilik telepon berawal huruf “B” maka buku telepon
yang akan kita buka sekitar 1/3 atau 1/4 dari tebal buku telepon. Posisi relatif
kunci pencarian pada metode interpolation search dihitung dengan rumus
Posisi = Kunci – Data[Low].Key X (High – Low) + Low
Data[High].Key
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 67
Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode interpolation
search sebagai berikut :
a. Lingkup pencarian pada metode interpolation search adalah seluruh data,
mulai dari data (0) sampai dengan data (n).
b. Pertama kali ditentukan nilai indeks data yang terendah yaitu NOL dan nilai
indeks data yang tertinggi yaitu N.
c. Selanjutnya dengan rumus di atas ditentukan posisi pointer.
d. Jika kunci pencarian dapat ditentukan dan datapun dapat ditemukan.
Sedangkan jika kunci pencarian tidak ada dalam data maka datanya
ditemukan.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 68
BAB IX
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
Bahasa pemrograman visual basic merupakan bahasa program yang Object-
Based (komponen-komponen program dibuat dalam bentuk objek). Namun
setelah kehadiran bahasa pemrograman visual basic 6 mulai dikenalkan dengan
metode pemrograman berorietasi objek atau sering disebut dengan OOP (Object
Oriented Programming), tetapi masih belum sepenuhnya metode tersebut
digunakan. Setelah Visual Basic.Net dirilis, bahasa pemrograman ini menjadi
bahasa yang object oriented.
9.1 Pengertian Dasar PBO
Sejarah perkembangan pemrograman berorientasi objek (PBO) dimulai
sejak tahun 1966 saat Ole Johan Dhal dan Kristen Nygraad dari University Oslo.
Norwegia menerbitkan sebuah jurnal kertas dengan judul “SIMULA An Aglo
Based Simulation Language”.
Pemrograman berorintasi objek (PBO) merupakan metode pemrograman
dimana pengembangan harus mendefenisikan tipe data dari struktur data dan juga
tipe dari operasi yang dapat diaplikasikan ke struktur data. Dengan demikian
struktur data menjadi objek yang memiliki data dan fungsi. Beberapa keunggulan
menggunakan PBO dibandingkan dengan pemrograman terstruktur antara lain :
a. Maintainability
Maintainability (kemampuan untuk mudah dikelola) karena Visual Basic.Net
menyediakan struktur data modular yang jelas untuk program. Maksudnya
jika terjadi kesalahan pada program yang besar maka solusinya adalah
memecah program tersebut menjadi modul-modul kecil (modularitas).
Modularitas melekat pada PBO karena class-class yang ada merupakan satu
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 69
modul sehingga class-class yang memiliki fungsionalitas yang sama akan
disimpan pada namespace yang sama pula.
b. Extensibility
Extensibility (kemampuan untuk dapat diperluas) yaitu class-class yang ada
dapat diperluas dengan menambahkan method atau data, atau mengubah
prilaku dari method.
c. Reuseability
Reusability (kemampuan untuk dapat digunakan kembali) yaitu kode-kode
program yang sudah pernah ditulis (class) dapat digunakan kembali bagi
mereka yang memerluakan fungsionalitas yang sama yang disediakan oleh
kode.
9.2 Penuangan Konsep PBO
Penuangan konsep pemrogram berorientasi objek dilakukan dengan
menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam kode-kode program. Dengan kode-
kode tersebut dapat menentukan komponen dari pemrograman berorientasi objek.
Beberapa komponen PBO antara lain :
a. Objek
Elemen dasar dari konsep pemrograman berorientasi objek adalah objek.
Objek merupakan dasar dari entitas run-time dalam suatu sistem pemrograman
berorientasi objek. Ketika suatu program dijalankan, objek berinteraksi satu
dengan yang lainnya dengan saling mengirimkan pesan.
b. Class
Class adalah suatu koleksi dari objek-objek yang bertipe sama. Class
merupakan cetak biru (blueprint) atau template atau spesifikasi dari objek.
Dengan kata lain class adalah representasi abstrak dari objek, sedangkan objek
adalah representasi nyata dari class atau perwujudan (instance) dari suatu class.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 70
Suatu class dapat berisi property, field, method, dan event dari suatu objek.
Gabungan dari beberapa property, field, method, dan event umumnya disebut
members dari class. Visual basic.net telah menyediakan banyak class pada .Net
Framework yaitu lebih dari 100 Class dasar dan hamper 300 kombinasinya.
Semua class dasar dikelompokkan ke dalam suatu istilah yang disebut
namespaces. Suatu class dapat dideklarasikan dengan menggunakan kata kunci
“Class”.
c. Method
Method adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh objek. Sedangkan
event adalah pemberitahuan yang diterima oleh objek atau dikirimkan ke objek
atau aplikasi lain.
d. Field
Field adalah informasi atau atribut yang terdapat dalam suatu objek.
Bentuk field mirip dengan variable yaitu dapat dibaca dan diset secara
langsung.
Contoh : buat suatu class dengan nama ANAK yang memiliki field Nama dan
Usia, juga memiliki subrutin (method) Kegiatan_Anak.
Kode Program
Public Class Anak
Dim Nama As String = “Adelia”
Dim Usia As Integer = 5
Public Sub Kegiatan_Anak()
---Kode Program---
End Sub
End Class
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 71
e. Property
Property adalah informasi (atribut) yang dapat disimpan dalam suatu
objek. Property dapat dideklarasikan dengan menggunakan variable public atau
method property.
Public property digunakan untuk mengidentifikasi dirinya sebagai field.
Pendeklarasian seperti ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
validasi pembacaan dan penulisan nilai property. Method mengijinkan pemakai
untuk mengontrol operasi baca dan tulis dari property dalam suatu class.
Dalam deklarasi property digunakan kata kunci property yang diikuti oleh
nama property-nya. Terdapat dua bagian dalam property yaitu Get dan Set. Get
digunakan untuk mendefenisikan semua property yang membolehkan akses ke
nilai data. Set digunakan untuk mendefenisikan semua property yang
membolehkan mengubah nilai data.
Contoh : Buat suatu property dengan nama Kondisi() dalam class ANAK yang
berisi Varible Berat.
Kode Program
Public Class ANAK
Private Berat As Single
Public Property Kondisi() As Single
Get
Return Berat
End Get
Set (ByVal value As Single)
Berat = value
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 72
End Set
End Property
End Class
9.3 Fitur – Fitur Pendukung Konsep PBO
Bahasa pemrograman dapat dikatakan mendukung konsep pemrograman
berorientasi objek jika memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
a. Abstraksi (Abstraction)
Abstraction adalah kemampuan dari bahasa pemrograman untuk
mengubah suatu konsep menjadi bentuk abstrak dalam suatu program. Contoh
objek MHS merupakan bentuk abstrak dari mahasiswa dalam dunia nyata.
b. Pewarisan (Inheritance)
Inheritance adalah kemampuan untuk membuat class turunan yang
mewarisi property dan method dari class induk.
c. Banyak Bentuk
Polymorphism adalah kemampuan untuk menggunakan method dengan
nama yang sama pada class-class yang berbeda dan memungkinkan method
yang tepat dieksekusi berdasarkan konteks yang memanggilnya.
d. Pembungkusan (Encapsulation)
Pembungkusan merupakan konsep untuk memisahkan interface (kumpulan
dari method, property atau event yang saling berhubungan) dengan
implementasinya.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 73
9.4 Constructor Dan Destructor
Constructor merupakan prosedur yang mengontrol pemberian nilai awal
objek baru dan akan dipanggil terlebih dulu sebelum kode-kode lainnya
dalam suatu class. Constructor dibentuk dengan menambahkan prosedur
Public dengan nama Sub New (). Ketika kita mendefinisikan sebuah class
yang berasal dari class lain, baris pertama dari constructor akan berisi
prosedur yang memanggil constructor lainnya, baik yang berada dari class
yang sama maupun di class induk (base class) dengan kata kuncu
MyBase.New(). Hal ini akan memastikan bahwa semua objek dalam hierarki
inheritance akan diinisialisasi dengan benar.
Contoh : Buat sebuah constructor yang menugaskan argument Nama ke
member Xnama dan memanggil subrutin Proses_Data untuk inisialisasi lebih
lanjut.
Kode Program
Public Sub New (ByVal Nama As String)
MyBase.New()
Xnama = Nama
Proses_Data()
End Sub
Destructor merupakan prosedur dalam suatu class yang digunakan untuk
membersihkan lokasi memori dimana ia melakukan task lainnya yang harus
diselesaikan sebelum objek dimusnahkan. Visual basic.net menggunakan 2
metode destructor yaitu :
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 74
a. Subrutin Finalize()
Subrutin finalize() akan dipanggil secara otomatis oleh .Net Framework
jika didefinisikan dalam class objek. Umumnya metode Finalize dipakai
jika kode-kode program dijalankan objek bertujuan untuk membersihkan
memori. Bentuk deklarasinya menggunakan Protected agar class lainnya
tidak dapat memanggilnya secara langsung.
Contoh : Buat suatu prosedur Finalize yang berisi class untuk
membersihkan memori dengan memanggil class MyBase Finalize.
Kode Program
Protected Overrides Sub Finalize()
‘Tempat Class Untuk Membersihkan Memori’
MsgBox (“Class Untuk Membersihkan Memori”)
‘Memanggil Class MyBase Finalize’
MyBase.Finalize()
End Sub
b. Subrutin Dispose()
Subrutin Dispose() tidak akan dipanggil secara otomatis oleh .Net
Framework. Oleh karenanya aplikasi harus memanggil subrutin ini
sebelum menghancurkan objek.
Contoh : Buat Prosedur Dispose yang berisi class untuk menghapus point
tertentu dengan memanggil class MyBase Dispose.
Kode Program
Protected Overrides Sub Dispose (ByVal Disposing As Boolean)
‘Tempat Class Untuk Menghapus Point Tertentu’
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 75
MsgBox (“Class Untuk Menghapus Point Tertentu”)
‘Memanggil Class MyBase Dispose’
MyBase.Dispose(Disposing)
End Sub
9.5 Inheritance
Inheritance atau sering diartikan dengan mewariskan merupakan kemampuan
untuk membuat class turunan yang mewarisi property dan method dari class
induknya. Tujuannya adalah sebagai konsep reusability (penggunaan
kembali) kode-kode program yang ada pada kelas induk dengan sedikit atau
tanpa modifikasi sama sekali.
a. Base Class dan Subclass
Class induk (base class) merupakan class dasar yang dapat mewariskan
behavior dan data ke class turunannya. Sedangkan class turunan (subclass)
atau Derived Class merupakan class yang dibentuk dari proses pewarisan
class induk dengan segala sifatnya. Proses pewarisan dari base class ke
derived class disebut Deriving. Semua base class yang dikelompokkan ke
dalam suatu wadah yang disebut dengan Namespaces. Sebagai contoh,
form Forms.Form yang juga merupakan bawaan dari .Net Framework dan
berada pada .Net Framework Namespaces.
Contoh : Buat base class dengan nama “Bapak” dan 2 class turunannya
masing-masing bernama “Anak-Pria” dan “Anak_Wanita”. Pada masing-
masing class ditambahkan method dan property.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 76
Kode Program
‘Kode Program yang ditempatkan pada base class Bapak’
Public Class Bapak
‘kode-kode program dibase class Bapak
End Class
‘Kode Program yang ditempatkan pada Subclass Anak_Pria’
Public Class Anak_Pria
‘kode-kode program dibase class Bapak
Inherits Bapak
‘kode-kode program di subclass Anak_Pria
End Class
‘Kode Program yang ditempatkan pada Subclass Anak_Wanita’
Public Class Anak_Wanita
‘kode-kode program dibase class Bapak
Inherits Bapak
‘kode-kode program di subclass Anak_Wanita
End Class
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 77
Konsep Dasar Perancangan Program
Konsep dasar pemrograman terstruktur merupakan peranan terpenting dalam
merancang, menyusun, memelihara dan mengembangkan suatu program
khususnya program aplikasi yang kompleks. Pendekatan pemrograman terstruktur
dilakukan dengan cara memecah-mecah suatu masalah yang besar dan rumit
menjadi beberapa masalah yang lebih kecil dalam bentuk modul-modul sehingga
menjadi cakupan yang mudah ditangani.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Professor Edsger Djikstra dari
Universitas Eindhoven, sekitar tahun 1960-an. Sang profesor mengungkapkan
bahaya dari instruksi pemakaian loncatan pada program (GOTO) dalam segala
bentuk pemrograman. Oleh karena itu mulai dikembangkan konsep dan teknik
pemrograman terstruktur.
Pengertian Dan Jenis Program
• Program merupakan kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi program yang
disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan. prosedur berupa urutan langkah
untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan
bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
• Pemrograman merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu bahasa
pemrograman.
• Bahasa Pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program.
Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu sintak dan
semantik. Sintak adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara
penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Semantik adalah aturan-aturan untuk
menyatakan suatu arti.
• Pemrograman terstruktur merupakan proses kerja untuk mengimplementasikan
urutan langkah dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program,
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 78
memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga
mudah ditelusuri, dipahami, dan dikembangkan oleh siapa saja.
Pemrograman terstruktur memiliki karekteristik antara lain :
• Mempunyai teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar.
• Memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, standar,
dan efektif dalam memecahkan masalah.
• Pada teknik penulisan program, memiliki struktur logika yang benar dan
mudah dipahami.
• Umumnya program memiliki tiga struktur dasar yaitu sequence structure,
looping structure, dan selection structure.
• Menghindari penggunaan instruksi GOTO.
• Membutuhkan biaya testing yang relatif rendah.
• Memiliki dokumen yang baik.
• Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang relatif rendah.
Secara umum jenis bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi 4
kategori :
1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pengguna
bahasa tingkat rendah ini harus dapat berpikir berdasarkan logika mesin
komputer, karena bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit dipahami
oleh pemula. Contoh Bahasa Assembly.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 79
2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan
gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa
yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi
tertentu yang dapat diakses oleh komputer. Contoh Bahasa C.
3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan
gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa
yang mudah dipahami oleh manusia secara langsung. Contoh Bahasa
Pascal, Cobol, Power Basic, dan lain-lain.
4. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang
berisi fungsi-fungsi untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan
bahasa ini, pemrograman hanya cukup memasukan kriteria-kriteria yang
dikehendaki untuk dapat memecahkan masalah. Contoh Bahasa C++,
Visual Basic, Visual Foxpro, Java, dan lain-lain.
Compiler
Compiler berasal dari kata to compile yang artinya menyusun, mengumpulkan
atau menghimpun. Compiler merupakan penerjemah bahasa pemrograman
yang menerjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam
bahasa mesin (objek program) kemudian objek program akan mengalami
proses linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul tersebut dengan
modul lain yang berkaitan sehingga dihasilkan file executable program yang
dieksekusi oleh komputer. Bila pada saat proses penerjemah atau proses
linking terjadi kesalahan maka akan tampil pesan kesalahan dan proses
eksekusi akan berhenti.
Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I 80
Proses kompilasi dilakukan setelah seluruh program selesai ditulis, karena
compiler juga akan memeriksa sintaksis, leksikal, semantik dan logika
programnya. Program yang dikompile umumnya berjalan dengan kecepatan
tinggi dan tidak bergantung lagi pada bahasa pemrograman yang digunakan
untuk menyusunnya.
Kekurangan dari penerjemah jenis compiler ini adalah pada penggunaan
memori komputer yang besar pada saat proses kompilasi kode program untuk
menghasilkan ojek program executable program.
Interpreter
Interpreter berasal dari kata to interpret yang artinya menerjemahkan atau
mengartikan. Interpreter merupakan suatu penerjemah bahasa program yang
menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.
Pada saat menerjemahkan, interpreter akan memeriksa sintaksis, leksikal, dan
semantic dari setiap instruksi program. Jika ditemukan kesalahan sintaksis
(syntax error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan proses
eksekusi program akan langsung terhenti pada saat itu juga.
Ruang pengingat yang dibutuhkan oleh interpreter tidak besar karena program
dieksekusi secara berurutan (sequence). Namun demikian ruang pengingat
tersedia harus cukup besat karena pada saat eksekusi itu seluruh source
program, data, dan interpreter secara bersamaan berada di dalam ruang
pengingat.
Proses penerjemah yang dilakukan interpreter tidak mampu mendeteksi
kesalahan logika dan hanya mampu mendeteksi kesalahan sintaksis saja karena
itu penerjemah interpreter ini lebih cocok untuk pemula.