Top Banner
MODUL PERKULIAHAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK II (MICROSOFT VISUAL BASIC.NET) DISUSUN OLEH : RICO, S.KOM, M.S.I PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER STIKOM DINAMIKA BANGSA 2014
80

Modul VB.Net By Rico

Apr 26, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    1 

 

MODUL PERKULIAHAN

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK II

(MICROSOFT VISUAL BASIC.NET)

 

 

DISUSUN OLEH :

RICO, S.KOM, M.S.I

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER

STIKOM DINAMIKA BANGSA

2014

Page 2: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    2 

 

BAB I

PENGENALAN VISUAL BASIC.NET

1.1 Defenisi Visual Basic.Net

Microsoft Visual Basic.NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan

dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework,

dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para

programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web

berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line.

Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya

(seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat

diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual

Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi

objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi

sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework.

Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan

yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan

versi terdahulu.

1.2 Sejarah Perkembangan Visual Basic

1. Proyek “Thunder” dirintis.

2. Visual Basic 1.0 (May 1991) di rilis untuk windows pada

Comdex/Windows Wordltrade yg dipertunjukan di Atlanta , Georgia.

3. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa

ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS

Page 3: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    3 

 

ini pada kenyataaanya merupakan versi kelanjutan dari compiler BASIC,

QuickBasic dan BASIC Professional Development System.

4. Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, Cakupan pemrogramannya

cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di

modifikasi. Khususnya pada Form yg menjadikan object dapat dibuat

secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di

implementasikan pada VB 4.

5. Visual Basic 3.0 , dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi

versi standard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari

Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database

Jet (atau Access) 1.x.

6. Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) merupakan versi pertama yg dapat

membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga

memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual

Basic.

7. Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif

Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis

programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import

porgramnya dari VB4 ke VB5. dan juga sebaliknya, program VB5 dapat

diimport menjadi VB4. VB 5 memperkenalakan kemampuan untuk

membuat User Control.

8. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan,

temasuk kemapuannya untuk membuat Aplikasi Web-based . Visual

Basic 6 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported”

dimulai pada maret 2008.

9. Visual Basic .NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002, Beberapa yang

mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini

sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa

sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya

yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB6 serta peningkatan

penggunan memory.

Page 4: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    4 

 

10. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1) , dirilis dengan menggunakan NET

framework versi 1.1.

11. Visual Basic 2005 (VB 8.0) , merupakan iterasi selanjutnya dari Visual

Basic .NET. dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata

.NET pada judulnya. Pada Rilis ini , Microsoft memasukan bebrapa fitur

baru, diantaranya :

a. Edit and Continue , mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari VB

.NET . pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan

kode pada saat program sedang dijalankan.

b. Perbaikan pada Konversi dari VB ke VB NET12Visual Basic .NET

2003 (VB 7.1) , dirilis dengan menggunakan NET framework versi

1.1.

12. IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005

merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y.

13. Visual Basic 2005 Express , merupkan bagian dari Product Visual

Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk

pemula dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual

Basic 2005 Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft.

14. Visual Basic “Orcas” (VB 9.0) , dijadwalkan akan dirilis pada tahun

2007 dan dibangung diatas .NET 3.5. Pada rilis ini , Microsoft

menambahkan beberapa fitur , diantaranya :

a. True Tenary operator , yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg

digunakan untuk menggantikan fungsi IIF

b. LINQ Support

c. Ekspresi Lambda

d. XML Literals

e. Nullable types

f. Type Inference

15. Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0) , Visual Basic 10, yang juga dkenal

dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic

Page 5: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    5 

 

Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari

SilverLight 1.1

1.3 Varian Visual Basic.Net

a. Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0)

Versi pertama dari Visual Basic .NET adalah Visual Basic .NET 2002

yang dirilis pertama kali pada bulan Februari 2002. Visual Basic .NET 2002

merupakan sebuah bahasa pemrograman visual yang berbasis bahasa BASIC

(sama seperti halnya Visual Basic 6.0, tetapi lebih disempurnakan dan lebih

berorientasi objek), dan didesain untuk berjalan di atas Microsoft .NET

Framework versi 1.0.

Versi 7.0 ini dirilis bersamaan dengan Visual C# dan ASP.NET. Bahasa

C#, yang dianggap sebagai jawaban terhadap Java, mendapatkan perhatian yang

lebih banyak dibandingkan dengan VB.NET yang kurang begitu banyak diulas.

Hasilnya, sedikit orang di luar komunitas Visual Basic yang memperhatikan

VB.NET. Versi pertama ini kurang mendapat sambutan yang bagus dari para

programmer, dan pada saat itu, program berbasis Visual Basic 6.0 sedang marak-

maraknya dibuat. Para programmer yang mencoba Visual Basic .NET untuk

pertama kali akan merasakan bahwa Visual Basic .NET sangatlah berbeda

dibandingkan dengan Visual Basic sebelumnya. Contoh yang paling mudah

adalah runtime engine yang lebih besar 10 kali lipat dibandingkan Visual Basic

6.0, dan juga meningkatkan beban di memori.

b. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1)

Selanjutnya, pada bulan Maret 2003, Microsoft pun merilis lagi versi yang

lebih baru dari Visual Basic .NET, Visual Basic .NET 2003. Versi ini berisi

beberapa perbaikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dan aplikasi yang

dibuatnya dapat berjalan di atas .NET Framework versi 1.1. Fitur yang

ditambahkan adalah dukungan terhadap .NET Compact Framework dan mesin

Page 6: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    6 

 

wizard upgrade VB6 ke VB.NET yang telah ditingkatkan. Peningkatan yang

lainnya adalah peningkatan pada performa dan keandalan dari Integrated

Development Environment (IDE) Visual Basic itu sendiri, dan juga runtime

engine.

Visual Basic .NET 2003 tersedia dalam beberapa jenis cita rasa :

Professional, Enterprise Architect dan Academic Edition. Khusus untuk Visual

Basic .NET 2003 Academic Edition, versi tersebut didistribusikan secara gratis

untuk beberapa sekolah di dalam setiap negara; versi Professional dan Enterprise

Architect merupakan produk komersial.

c. Visual Basic 2005 (VB 8.0)

Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan

Microsoft .NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun

program di atasnya. Hingga pada tahun 2005, mereka pun merilis versi terbaru

dari Visual Basic .NET, yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2005 (dengan

membuang kata “.NET”), bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan

lainnya.

Untuk rilis 2005 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya

adalah:

• Edit and Continue

Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic, akan tetapi dihapus di

dalam Visual Basic .NET. Dengan keberadaan fitur ini, para programmer

dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan

proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut.

• Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain

• Munculnya Pseudo-Namespace “My”, yang menyediakan:

o Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET

Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan.

Page 7: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    7 

 

o Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms).

• Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual

Basic ke Visual Basic .NET.

• Penggunaan kata kunci (keyword) Using, yang menyederhanakan penggunaan

objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber

daya yang sudah tidak terpakai.

• Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat

bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio .NET.

• Pengikatan sumber data (Data Source binding), yang mampu mempermudah

pengembangan aplikasi basis data berbasis klien/server.

Fungsi-fungsi yang tersebut di atas (khususnya My) ditujukan untuk

memfokuskan Visual Basic .NET sebagai sebuah platform pengembangan aplikasi

secara cepat dan “menjauhkannya” dari bahasa C#.

Bahasa Visual Basic 2005 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni:

• Bawaan .NET Framework 2.0:

o Generics

o Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan

beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu

menambahkan definisinya di lain waktu; sangat berguna khususnya ketika

mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara

otomatis.

o Nullable Type

• Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat

bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.

• Operator overloading

• Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned integer)

yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya.

Page 8: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    8 

 

d. Visual Basic 9.0 (Visual Basic 2008)

Versi ini merupakan versi terbaru yang dirilis oleh Microsoft pada tanggal

19 November 2007, bersamaan dengan dirilisnya Microsoft Visual C# 2008,

Microsoft Visual C++ 2008, dan Microsoft .NET Framework 3.5.

Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di

antaranya adalah:

• Operator If sekarang merupakan operator ternary (membutuhkan tiga

operand), dengan sintaksis If (boolean, nilai, nilai). Ini dimaksudkan untuk

mengganti fungsi IIF.

• Dukungan anonymous types

• Dukungan terhadap Language Integrated Query (LINQ)

• Dukungan terhadap ekspresi Lambda

• Dukungan terhadap literal XML

• Dukungan terhadap inferensi tipe data.

Page 9: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    9 

 

BAB II

ELEMEN – ELEMEN PROGRAM

2.1 User Identifier

User identifier terdiri dari dua kata yaitu user dan indentifier yang

memiliki pengertian masing-masing diantaranya :

User

Disebut jugan pemakai yaitu suatu nama yang digunakan sebagai pengenal

konstanta, variable, prosedur, fungsi, field atau file.

Indentifier

Disebut juga dengan pengenal yaitu suatu nama yang digunakan dalam suatu

program. Suatu identifier dapat didefinisikan dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Suatu identifier adalah gabungan huruf dan angka, dengan huruf sebagai

karakter pertama.

b. Dalam penulisan nama user identifier tidak boleh ada spasi.

c. Nama user identifier tidak boleh mengandung symbol khusus, kecuali

garis bawah (_).

d. Panjang maksimum nama user identifier tergantung pada bahasa

pemrograman yang digunakan.

Page 10: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    10 

 

2.2 Tipe Data

Tipe Data .Net Class Keterangan

Byte System.Byte (Structure) Tipe data ini berkisar antara 0-255.

Berukuran 1 byte.

Short System.Int16 (Structure) Tipe data ini dapat menampung

bilangan bulat antara -32,768 hingga

32,767. Tipe data ini berukuran 2 byte.

Integer

System.Int32 (Structure)

Tipe data ini dapat menampung

bilangan bulat antara -2,147,483,648

hingga 2,147,483,647. TIpe data ini

berukuran 4 byte.

Long System.Int64 (Structure) Tipe data ini dapat menampung

bilangan bulat antara -

9,223,372,036,854,775,808 hingga

9,223,372,036,854,775,807

Single System.Single (Structure) Tipe data ini dapat menampung

bilangan real antara -3.4028235E+38

hingga -1.401298E-45 untuk nilai

negative, sedangkan untuk nilai positif

antara 1.401298E-45 hingga

Page 11: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    11 

 

3.4028235E+38

Double Systm.Double (Structure) Tipe data ini dapat menampung

bilangan real antara

-1.79769313486231570E+308 hingga

-4.94065645841246544E-324

sedangkan untuk nilai positif antara

4.94065645841246544E-324 hingga

1.79769313486231570E+308

Decimal System.Decimal

(Structure)

Tipe data ini dapat menampung

bilangan decimal dengan jumlah digit

0 sampai 28.

Boolean System.Boolean

(Structure)

Tipe data ini hanya dapat menampung

2 jenis nilai, yaitu true dan false. Jika

direpresentasikan dengan angka nilai

false dinyatakan dengan 0 dan nilai

true dinyatakan dengan nilai selain 0.

Date System.DateTime

(Structure)

Tipe data ini dikhususkan untuk

menampung nilai yang berupa tanggal

dan waktu. Dengan memanfaatkan tipe

data ini kita dapat mengolah data

tanggal dengan memakai fungsi-fungsi

Page 12: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    12 

 

tertentu.

Char System.Char (Structure) Tipe data ini hanya dapat menampung

satu buah karakter. Jika diisi lebih dari

satu karakter maka secara otomatis

akan dipotong menjadi satu.

String System.String ( Class ) Tipe data ini digunakan untuk

menampung rangkaian karakter atau

kata. Jumlah memory yang dipakai

sesuai dengan jumlah karakter.

Object System Object (Class) Tipe data ini digunakan untuk

menyimpan form, control, dan

sebagaianya Tipe ini mempunyai

ukuran 4 byte

2.3 Variable

Variable adalah suatu tempat dalam memori komputer yang digunakan

untuk menyimpan sementara data-data selama dioperasikan seperti

menghitung, member informasi dan sebagainya. Variable memiliki nama dan

isinya disesuaikan dengan tipe data yang disimpan.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menuliskan nama suatu

variable yaitu :

Karakter pertama harus dimulai dengan huruf (abjad).

Karakter yang diperbolehkan antara lain huruf, angka dan garis bawah (_).

Page 13: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    13 

 

Panjang namanya tidak boleh lebih dari 255 karakter.

Tidak boleh mengandung spasi.

Namanya harus unik atau tidak boleh sama dalam sebuah lingkungan

variable.

Contoh :

Sub Main ()

Dim Nilai As Integer

Dim Ket As String

Nilai = 80

Ket = “LULUS”

End Sub

2.4 Konstanta

Konstanta atau sering disebut dengan literal adalah suatu variable yang

mempunyai nilai tetap. Konstanta diperlukan jika dalam suatu operasi

memerlukan sebuah nilai tetap yang senantiasa digunakan pada banyak

bagian dari suatu rutin atau untuk mengingat suatu bilangan yang sulit. Notasi

untuk menyatakan konstanta adalah “Const”. berikut ini adalah cata

penulisan konstanta :

1. Konstanta Numerik

Konstanta numeric (angka) seperti Byte, Integer, Single, Double, dan

lainnya ditulis langsung apa adanya.

Contoh : 2014,-120.58, 123E+5

Page 14: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    14 

 

2. Konstanta String

Konstanta string ditulis dengan dibatasi oleh tanda kutip (“”);

Contoh : “Visual Basic”,”2014”,”Jl. Kutilang I”

3. Konstanta Date

Konstanta date digunakan untuk data tanggal dan jam dimana

penulisannya dibatasi oleh tanda pagar (# #).

Contoh : #17/07/1997#,#22:30#,4:00PM#

4. Konstanta Boolean

Konstanta Boolean hanya berisikan dua nilai yaitu True atau False.

Contoh : True, False.

Sub Main ()

Const Phi As Single = 3.14

Const Sandi As String = “ABCDE”

Const Tgl_Lahir As Date = #03/17/1986#

End Sub

2.4 Operator dan Operand

Operator dan operand merupakan dua elemen dasar pada proses operasi.

Dengan kata lain keberadaan operator dalam suatu operasi senantiasa

diikuti oleh operand.

Page 15: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    15 

 

Operator adalah suatu tanda yang digunakan untuk menghubungkan satu

variable atau konstanta dengan variable lain atau konstanta lain dengan

tujuan melakukan berbagai manipulasi dan pengolahan data. Sedang

operand adalah suatu data atau variable yang dikenai operasi tersebut.

berikut ini adalah bentuk beberapa operator diantaranya :

1. Operator Assignment

Operator penugasan (assignment) merupakan operator yang

berfungsi untuk memasukan suatu data ke dalam suatu variable.

Simbol dari operator penugasan adalah tanda sama dengan (=) atau

panah ( )

2. Operator Aritmatika

Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk

melakukan perhitungan matematika seperti penjumlahan, pengurangan,

dan sebagainya. Operator aritmatika mempunyai hirarki paling tinggi

dibandingkan dengan operator pembanding dan operator logika.

PRIORITAS OPERATOR OPERASI CONTOH

1 ^ Pemangkatan X = 5 ^ 2

2

* Perkalian X = 4 * 3

/ Pembagian X = 6 / 2

\ Pembagian

Integer (DIV)

X = 10 \ 4

Mod Modulus (Sisa

hasil bagi)

X = 10 Mod 4

3 + Penjumlahan X = 4 + 3

Page 16: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    16 

 

- Pengurangan X = 3 – 2

4 - Tanda Negatif X = - 10

Perlu diperhatikan bahwa dalam pemakaian operator aritmatika

hendkanya melihat prioritas dari masing-masing operator. Artinya

operator pemangkatan prioritas paling tinggi dari seluruh operator

aritmatika, operator perkalian dan pembagian prioritasnya lebih tinggi

dari operator penambahan dan pengurangan.

Misalnya terdapat operasi 4+3*2 nilainya adalah 10 bukan 14. Proses

yang dikerjakan dahulu adalah mengalikan angka 3 dengan 2 setelah

itu menambahkan hasilnya dengan 4. Tetapi jika diinginkan hasilnya

14 maka diberi tanda kurung pada angka yang diprioritaskan yaitu

(4+3) kemudian dikalikan dengan 2.

Sub Main ()

Dim Luas, Panjang, Lebar, As Single

Panjang = 10

Lebar = 5

Luas = Panjang * Lebar

End Sub

3. Operator String

Operator string merupakan operator yang digunakan untuk

menggabungkan dua buah string atau lebih. Symbol dari operasi string

adalah + , &.

Page 17: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    17 

 

Operator string merupakan operator berdiri sendiri dan bukan bagian

dari operator aritmatika meskipun hirarkinya persis di bawah operator

aritmatika dan di atas operator pembanding.

Sub Main ()

Dim Ucapan, Topik As String

Dim Topik = “Ulang Tahun”

Ucapan = “Selamat “ &Topik

End Sub

4. Operator Relational

Operator pembanding (relasi) merupakan operator yang digunakan

untuk membandingkan suatu data / ekspresi dengan data / ekspresi lain

dan menghasilkan nilai logika (boolean) Benar atau Salah. Syarat yang

harus dipenuhi agar kedua data bisa dibandingkan yaitu harus

mempunyai tipe data yang sama.

Bentuk dari operator relasional / pembanding seperti yang terpampang

pada tabel berikut ini :

OPERATOR OPERASI CONTOH

= Sama dengan Nilai = 10

<> Tidak sama dengan Nilai <> 10

< Lebih kecil Nilai < 10

> Lebih besar Nilai > 10

<= Lebih kecil sama dengan Nilai <= 10

Page 18: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    18 

 

>= Lebih besar sama dengan Nilai >= 10

Like Mempunyai ciri yang sesuai “Rini“ like “R*”

5. Operator Logika

Operator logika merupakan operator yang digunakan untuk

mengekspresikan satu atau lebih data (ekspresi) logika (Boolean) yang

menghasilkan data logika baru. Tabel operator logikan dengan hirarki

dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :

OPERATOR OPERASI CONTOH

Not Tidak Not 60 > 55

And Dan (60 > 55) And (60 > 66)

Or Atau (30 > 40) Or (70 > 65)

Xor Exclusive Or (50 < 40) XOR (70 > 65)

Eqv Ekivalen (50 < 40) Eqv (70 > 65)

Imp Implikasi (50 < 40) Imp (70 > 65)

Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil

AN

D

True True True

True False False

False True False

False False False

Page 19: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    19 

 

Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil

OR

True True True

True False True

False True True

False False False

Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil

XO

R

True True False

True False True

False True True

False False False

Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil

And

Als

o (E

qv) True True True

True False False

False Tidak Dievaluasi False

Operator Ekspresi 1 Ekspresi 2 Hasil

Or

Els

e

(Im

p) True Tidak Dievaluasi True

False True True

Page 20: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    20 

 

False False False

2.5 Perubahan Nilai

Nilai atau ekspresi yang dimasukkan ke dalam suatu variable dapat diubah

secara sistematis. Dikatakan sistematis karena perubahan nilainya sangat

beraturan. Perubahan nilai ini dalam suatu variable yaitu counter,

accumulator, dan switching.

Counter : variable yang dapat digunakan untuk menghitung berapa kali

suatu loop blok yang akan diulang atau berapa kali blok yang

telah diulang. Ciri dari proses counter adalah nilai perubahannya

selalu sama untuk variable yang sama pula.

Sub Main () Sub Main ()

Dim Jumlah As Integer atau Dim Jumlah As Integer

Jumlah = Jumlah + 1 Jumlah += 1

End Sub End Sub

Accumulator : variable yang isinya adalah jumlah atau hasil proses total

pada suatu loop yang disebut dengan proses akumulasi. Ciri

dari proses ini adalah nilai perubahannya tidak selalu sama

untuk variable yang sama pula.

Sub Main () Sub Main ()

Dim Total Jumlah As Integer atau Dim Total, Jumlah As Integer

Total = Total + Jumlah Total += Jumlah

End Sub End Sub

Page 21: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    21 

 

Switching : Penggunaan indicator yang mengatur alur intruksi yang harus

dilalui dan biasanya di dalam program suatu counter (hanya

berisi dua kondisi) dalam memori. Contoh dari pemakaian

switching yaitu untuk mencetak setiap 20 baris pencetakan,

proses cetaknya akan berpindah ke halaman berikutnya dan akan

dicetak header lagi.

Sub Main ()

Dim SW As Boolean

SW = True

………….

………….

SW = False

End Sub

Page 22: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    22 

 

BAB III

STRUKTUR PERCABANGAN

3.1 Struktur IF – THEN

Struktur IF-THEN disebut juga dengan Branch Structure merupakan

struktur percabangan dimana suatu ekspresi akan dikerjakan bila kondisinya

terpenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka ekspresi di dalam

struktur IF-THEN tidak akan dijalankan dan blok IF akan dilompati serta

program akan melakukan tindakan berikutnya. Bentuk penulisan dari struktu

IF-THEN sebagai berikut :

IF (kondisi) Then

Ekspresi

End IF

Keterangan :

- Kondisi : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan

variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari

suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan

jika kondisinya memenuhi syarat.

Page 23: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    23 

 

Kode Program Output

Imports System.Console Usia Anak : 4

Module Module1 BALITA

Sub Main ()

Dim XUsia As Integer

Write (“Usia Anak : “)

XUsia = Readline()

IF XUsia <= 5 Then

Write (“BALITA”)

End If

Readline()

End Sub

End Module

3.2 Struktur IF – THEN - ELSE

Struktur IF-THEN-ELSE disebut juga dengan Selection Structure

merupakan struktur percabangan dimana suatu ekspresi akan dikerjakan bila

kondisinya terpenuhi. Tetapi jika kondisinya tidak terpenuhi maka ekspresi

yang lainnya dikerjakan. Bentuk penulisan dari struktur IF – THEN – ELSE,

yaitu :

Page 24: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    24 

 

IF (kondisi) Then

Ekspresi 1

Else

Ekspresi 2

End IF

Keterangan :

- Kondisi : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan

variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari

suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

- Ekspresi 1 : rangkaian kode program (blok program) yang akan

dijalankan jika kondisinya bernilai “Benar” (memenuhi syarat).

- Ekspresi 2 : rangkaian kode program (blok program) yang akan

dijalankan jika kondisinya bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat)

Kode Program Output

Imports System.Console Nilai Akhir : 80

Module Module1 LULUS

Sub Main ()

Dim NA As Integer

Write (“Nilai Akhir : “)

If NA> = 55 Then

Write (“LULUS”)

Page 25: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    25 

 

Else

Write (“GAGAL”)

End If

Readline()

End Sub

End Module

3.3 Struktur NESTED IF

Pada kondisi pemrograman tertentu di dalama struktur IF – THEN atau

IF – THEN – ELSE dapat ditempatkan struktur IF – THEN atau IF – THEN

– ELSE yang lain. Bentuk semacam ini disebut dengan IF Bersarang atau

Nested IF. Bentuk penulisan dari IF Bersarang dengan struktur IF – THEN

atau IF – THEN – ELSE sebagai berikut :

IF (kondisi 1) Then

IF (kondisi 2) Then

Ekspresi 1

End IF

Else

IF (kondisi 3) Then

Ekspresi 2

End IF

End IF

Page 26: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    26 

 

IF (kondisi 1) Then

IF (kondisi 2) Then

Ekspresi 1

Else

Ekspresi 2

End IF

Else

IF (kondisi 3) Then

Ekspresi 3

Else

Ekspresi 4

End IF

End IF

Keterangan :

- Kondisi 1 : berisi perbandingan antara satu variable/konstanta dengan

variable/konstanta yang lain dengan menggunakan tanda <, >, =, <> dari

suatu keadaan yang menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

- Kondisi 2 : kondisi yang dikerjakan jika kondisi 1 terpenuhi.

- Kondisi 3 : kondisi yang dikerjakan jika kondisi 1 tidak terpenuhi.

- Ekspresi 1 : rangkaian kode program (blok program) yang akan

dijalankan jika kondisi 2 bernilai “Benar” (memenuhi syarat).

Page 27: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    27 

 

- Ekspresi 2 : rangkaian kode program (blok program) yang akan

dijalankan jika kondisi 2 bernilai “Salah” (tidak memenuhi syarat)

Kode Program Output

Imports System.Console Usia Anda : 23

Module Module1 REMAJA

Sub Main ()

Dim Usia As Integer

Dim Ket As String

Write (“Usia Anda : “)

Usia = Readline()

If Usia <= 5 Then

Ket = “BALITA”

Else

If Usia <=16 Then

Ket = “ANAK-ANAK”

Else

If Usia <= 24 Then

Ket = “REMAJA”

Else

Ket = “DEWASA”

End If

Page 28: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    28 

 

End If

End If

Write (“Keterangan : “&ket)

Readline()

End Sub

End Module

3.4 Struktur IF Dengan Operator And

Pemakaian struktur IF yang dikombinasikan dengan operator AND akan

menghasilkan proses penyeleksian yang sangat ketat. Kombinasi ini

mempunyai ketentuan bahwa suatu proses yang akan dijalankan bila semua

kondisi yang dipersyaratkan terpenuhi. Bentuk penulisan dari struktur IF

dengan Operator AND sebagai berikut :

IF (kondisi 1 AND kondisi 2) Then

Ekspresi

End IF

Keterangan :

- Kondisi 1 dan Kondisi 2 : berisi perbandingan antara satu

variable/konstanta dengan variable/konstanta yang lain dengan

menggunakan tanda <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan

nilai “Benar” atau “Salah”.

- AND : operator logika yang menggabungkan dua pernyataan atau lebih

dengan menghasilkan nilai kondisi “Benar” jika semua pernyataan yang

menyertai juga bernilai “Benar”.

Page 29: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    29 

 

- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan

jika kondisi seluruh penyataan bernilai “Benar” (memenuhi syarat).

Kode Program Output

Imports System.Console Jenis Kelamin : Pria

Module Module1 Usia : 55

Sub Main () Anda seorang :Kakek

Dim Jenis As String

Dim Usia As Integer

Write (“Jenis Kelamin : “)

Jenis = Readline()

Write (“Usia : “)

Usia = Readline()

If Jenis = “Pria” And Usia >50 Then

Write (“Anda seorang : Kakek”)

Readline()

End If

End Sub

End Module

Page 30: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    30 

 

3.5 Struktur IF Dengan Operator Or

Pemakaian struktur IF yang dikombinasikan dengan operator OR akan

menghasilkan proses penyeleksian yang lebih longgar dibandingkan struktur

IF dengan operator AND. Kombinasi ini mempunyai ketentuan bahwa suatu

proses yang akan dijalankan bila salah satu kondisi yang dipersyaratkan

terpenuhi. Bentuk penulisan dari struktur IF dengan Operator AND sebagai

berikut :

IF (kondisi 1OR kondisi 2) Then

Ekspresi

End IF

Keterangan :

- Kondisi 1 dan Kondisi 2 : berisi perbandingan antara satu

variable/konstanta dengan variable/konstanta yang lain dengan

menggunakan tanda <, >, =, <> dari suatu keadaan yang menghasilkan

nilai “Benar” atau “Salah”.

- OR : operator logika yang menggabungkan dua pernyataan atau lebih

dengan menghasilkan nilai kondisi “Benar” jika salah satu pernyataan

yang menyertai juga bernilai “Benar”.

- Ekspresi : rangkaian kode program (blok program) yang akan dijalankan

jika kondisi seluruh penyataan bernilai “Benar” (memenuhi syarat).

Contoh : Buatlah kode program untuk kasus berikut ini. Dalam rangka

memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh tanggal 17

Agustus 2013, salah satu super mall di jambi akan mengadakan lomba lukis

dan mewarnai untuk TK,SD, dan SMP. Panitia menetapkan biaya

pendaftaran sebesar Rp 50.000 tetapi bagi peserta yang tanggal lahirnya17

atau 08 akan mendapatkan potongan 50% dari biaya pendaftaran. Data –

Page 31: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    31 

 

data peserta yang dimasukan antara lain : Nama, Tgl, Bln, Thn. Sedang

besar pendaftaran dibuat sebagai konstanta. Cetak besar diskon yang

diperoleh peserta lomba.

Kode Program Output

Imports System.Console Nama Peserta : Agung

Module Module1 Tanggal Lahir : 17

Sub Main () Bulan Lahir : 04

Dim Nama As String Tahun Lahir : 2002

Dim Tgl, Bln, Thn As Integer Besar Discount : 25000

Const Biaya As Integer = 50000

Write (“Nama Peserta : “)

Nama = Readline()

Write (“Tanggal Lahir : “)

Tgl = Readline()

Write (“Bulan Lahir : “)

Bln = Readline()

Write (“Tahun Lahir : “)

Thn = Readline()

If Tgl = 8 Or Tgl = 17 Then

Disc = (Biaya*50)/100

End If

Write (“Besar Discount : “&Disc)

Page 32: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    32 

 

Readline()

End Sub

End Module

3.5 Struktur CASE

Struktur CASE digunakan untuk menjalankan satu blok perintah yang

jumlah penyeleksiannya banyak atau bertingkat-tingkat. Struktur ini mirip

dengan struktur IF – THEN – ELSE, tetapi struktur CASE mempunyai

penulisan yang lebih mudah sehingga programnya lebih efisien dan mudah

dibaca.

1. Struktur SELECT CASE

Struktur SELECT CASE mempunyai ungkapan logika disebut dengan

Selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label

permasalahan (Case Label) yang mempunyai tipe yang sama dengan

selector. Statemen yang mempunyai Case Label yang bernilai sama

dengan nilai selector akan diproses, sedang statemen lainnya tidak.

Perbedaan antara struktur SELECT CASE dengan struktur IF – THEN –

ELSE adalah bila struktur IF – THEN – ELSE menyeleksi suatu kondisi

dan terpenuhi, selanjutnya proses penyeleksian masih melakukan

terhadap struktur IF – THEN – ELSE berikutnya. Sedang pada struktur

SELECT CASE bila salah satu kondisi sudah terpenuhi dan blok

program telah diproses, selanjutnya blok program lainnyadalam

lingkungan SELECT CASE tidak terseleksi lagi. Bentuk penulisan dari

struktur SELECT CASE dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Select Case (Ungkapan)

Case (Case Label 1) : Ekspresi 1

Page 33: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    33 

 

Case (Case Label 2) : Ekspresi 2

Case (Case Label 3) : Ekspresi 3

.

.

Case (Case Label n) : Ekspresi n

End Case

Keterangan :

o Ungkapan : merupakan nilai yang akan diseleksi kebenarannya

sesuai dengan kondisi (Case Label).

o Case Label : merupakan daftar yang berupa konstanta atau batasan

(range) dari konstanta atau dapat juga berbentuk sebuah kondisi

logika.

o Ekspresi : merupakan rangkaian kode program yang akan

dijalankan jika Case Label terpenuhi.

Contoh : Buatlah kode program untuk kasus penentuan nilai huruf berdasarkan

nilai angka yang diinputkan dengan ketentuan di bawah ini :

Nilai Akhir (NA) Nilai Abjad (Huruf)

85 – 100 A

70 – 84 B

55 – 69 C

40 – 54 D

0 – 39 E

Page 34: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    34 

 

Kode Program Output

Improts System.Console Nilai Akhir : 90

Module Module1 Nilai Huruf : A

Sub Main ()

Dim NA As Integer

Dim Huruf As String

Write (“Nilai Akhir : “)

NA = Readline()

Select Case NA

Case 85 To 100 : Huruf =”A”

Case 70 To 84 : Huruf =”B”

Case 55 To 69 : Huruf =”C”

Case 40 To 54 : Huruf =”D”

Case 0 To 39 : Huruf =”E”

End Select

Write (“Nilai Huruf : “&huruf)

Readline()

End Sub

End Module

Page 35: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    35 

 

2. Struktur CASE – ELSE

Struktur Case – Else merupakan pengembangan dari struktur Select

Case. Pada struktur Select Case bila tidak ada kondisi yang terpenuhi

berarti tidak ada ekspresi yang di dalam lingkungan Select Case yang

diproses. Sedangkan pada struktur Case – Else bila tidak ada kondisi

yang terpenuhi maka ekspresi yang akan diproses di dalam lingkungan

Case – Else adalah ekspresi yang ada di Else. Bentuk penulisan dari

struktur Case – Else dapat digambarkan seperti berikut ini.

Select Case (Ungkapan)

Case (Case Label 1) : Ekspresi 1

Case (Case Label 2) : Ekspresi 2

Case (Case Label 3) : Ekspresi 3

.

.

Case Else : Ekspresi lain

End Case

Keterangan :

o Case - Else : merupakan kondisi yang tidak terpenuhi dari semua

kondisi yang ada di dalam struktur Case - Else.

o Ekspresi Lain : hasil dari kondisi yang tidak terpenuhi di dalam

struktur Case - Else.

Page 36: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    36 

 

Contoh : buatlah kode program untuk menampilkan rasa dari bahan-

bahan masakan (BM) dimana bahan masakan diinputkan dan kriterianya

seperti berikut ini :

Bahan Masakan Keterangan Rasa

Gula Manis

Garam Asin

Cuka Asam

Cabe Pedas

Lainnya Tawar

Kode Program Output

Improts System.Console Nama Bahan : Cabe

Module Module1 Rasanya :Pedas

Sub Main ()

Dim BM As String

Dim Rasa As String

Write (“Nama Bahan : “)

BM = Readline()

Select Case BM

Case “Gula” : Rasa =”Manis”

Case “Garam” :Rasa =”Asin”

Page 37: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    37 

 

Case “Cuka” : Rasa =”Kecut”

Case “Cabe” : Rasa =”Pedas”

Case Else : Rasa =”Tawar”

End Select

Write (“Rasanya : “&Rasa)

Readline()

End Sub

End Module

Page 38: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    38 

 

BAB IV

STRUKTUR PERULANGAN

4.1 Struktur FOR – NEXT

Struktur For – Next digunakan untuk mengulang blok pertama dalam

jumlah yang sudah ditentukan. Pada struktur ini anda tidak perlu menuliskan

kondisi yang akan diuji tetapi hanya menuliskan nilai awal dan akhir variable

penghitung. Nilai variable perhitungan secara otomatis bertambah atau berkurang

setiap kali pengulangan dikerjakan. Bentuk penulisan struktur For – Next sebagai

berikut :

For Var = Awal To Akhir Step Pertambahan

Ekspresi

Next Counter

Keterangan :

- Var : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses

pengulangan.

- Awal : Nilai suatu variable integer untuk menentukan harga awal suatu

pengulangan.

- Akhir : Nilai suatu variable integer untuk menentukan harga akhir suatu

pengulangan.

- Pertambahan : Besar nilai perubahan dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika

pengulangannya menurun yaitu nilai yang besar menuju ke nilai kecil, maka

Page 39: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    39 

 

nilai pertambahannya harus negatif. Nilai standar untuk pertambahan adalah 1,

kecuali jika mendefenisikan sendiri.

- Ekspresi : suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses

pengulangan memenuhi syarat.

1. Pengulangan Positif

Pengulangan positif merupakan pengulangan dengan nilai perhitungan

(counter) dari kecil sampai ke besar atau pertambahannya positif. Beberapa

ketentuan dari proses pengulangan positif yaitu :

a. Variable penghitung atau pencacah harus bertipe data yang memiliki nilai

pendahulu (predecessor ) dan nilai penerus (successor) yaitu integer.

b. Nilai awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai akhir

c. Pertama – tama variable penghitung diinisialisasi dengan dari nilai akhir.

d. Secara default nilai awal akan bertambah 1 (Satu) setiap kali proses

pengulangan dilakukan sampai akhirnya nilai penghitung sama dengan nilai

akhir.

e. Jumlah pengulangan yang terjadi dalam satu proses dapat dirumuskan

dengan nilai akhir – nilai awal + 1.

Kode Program Output

Improts System.Console 1 2 3 4 5

Module Module1

Sub Main ()

Dim BIL As Integer

For BIL = 1 To 5

Write (BIL & “ “)

Page 40: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    40 

 

Next

Readline ()

End Sub

End Module

2. Pengulangan Negatif

Pengulangan negatif merupakan pengulangan dengan nilai perhitungan

(counter) dari besar sampai ke kecil atau pertambahannya negatif. Beberapa

ketentuan dari proses pengulangan negatif yaitu :

a. Variable penghitung atau pencacah harus bertipe data yang memiliki nilai

pendahulu (predecessor ) dan nilai penerus (successor) yaitu integer.

b. Nilai awal harus lebih besar atau sama dengan nilai akhir

c. Pertama – tama variable penghitung diinisialisasi dengan dari nilai awal.

d. Besarnya pertambahan (Step) dari nilai awal ke nilai akhir harus ditentukan

berdasarkan kebutuhan setiap kali proses pengulangan dilakukan sampai

akhirnya nilai penghitung sama dengan nilai akhir.

e. Jumlah pengulangan yang terjadi dalam satu proses dapat dirumuskan

dengan nilai awal – nilai akhir + 1.

Kode Program Output

Improts System.Console 10 8 6 4 2

Module Module1

Sub Main ()

Dim BIL As Integer

Page 41: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    41 

 

For BIL = 10 To 1 Step -2

Write (BIL & “ “)

Next

Readline ()

End Sub

End Module

3. Nested For – Next

Di dalam proses pengulangan For – Next diletakkan struktur For – Next

lainnya. Bentuk semacam ini disebut dengan Nested For – Next. Pada proses

semacam ini, setiap satu proses pengulangan di struktur For – Next bagian luar

akan mengerjakan proses pengulangan di struktur For – Next bagian dalam

sekian kali, sesuai dengan beberapa banyak pengulangan tersebut dilakukan.

Bentuk penulisan dari Nested For sebagai berikut ini :

For Counter1 = Awal1 To Akhir1 Step N

For Counter2 = Awal2 To Akhir2 Step N

Ekspresi

Next Counter

Next Counter

Keterangan :

- Counter1 : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses

pengulangan pada struktur For – Next yang pertama, dimana nilai pengulangan

dimulai dari Awal1 sampai Akhir1 dengan nilai pertambahan N.

Page 42: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    42 

 

- Counter2 : Nama variable integer yang digunakan untuk melakukan proses

pengulangan pada struktur For – Next yang pertama, dimana nilai pengulangan

dimulai dari Awal2 sampai Akhir2 dengan nilai pertambahan N

- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses

pengulangan memenuhi syarat.

Kode Program Output

Improts System.Console 1 2 3 4 5

Module Module1 2 3 4 5

Sub Main () 3 4 5

Dim A, B As Integer 4 5

For A = 1 To 5 5

For B = A To 5

Write (B &” “)

Next

Writeline()

Next

Readline()

End Sub

End Module

Page 43: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    43 

 

4.1 Struktur FOR EACH – NEXT

Struktur For Each – Next digunakan untuk mengulang suatu blok

perintah bagi tiap elemen pada suatu koleksi objek. Koleksi objek ini

misalnya berupa kumpulan control pada sebuah modul form dimana

masing-masing control tersebut menjadi elemennya. Pemakaian struktur For

Each – Next sangat cocok jika anda tidak tahu pasti jumlah elemen pada

koleksi objek. Bentuk penulisannya sebagai berikut.

For Each Elemen In Group

Ekspresi

Next

Keterangan :

- Elemen : Nama variable yang digunakan untuk menampung nilai yang

ada di dalam group.

- Group : Nama variable yang mewakili suatu komunitas dapat berupa

nilai Array, sistem input – output, dan sebagainya.

- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari

proses pengulangan memenuhi syarat.

Kode Program

Imports System.Console

Imports System.IO

Module Module1

Sub Main ()

Dim SUBFOLDER() , SF As Directoryinfo

SUBFOLDER= _

Page 44: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    44 

 

New Directoryinfo(“C:\”) .GetDirectories()

For Each SF In SUBFOLDER

Writeline(SF.FullName)

Next

Readline()

End Sub

End Module

4.2 Struktur DO WHILE – LOOP

Struktur DO While – Loop digunakan untuk melakukan pengulangan

terus – menerus selama kondisinya memenuhi syarat (bernilai True).

Pengulangan ini akan berhenti jika kondisinya tidak memenuhi syarat

(bernilai False). Bentuk struktur penulisannya.

DO While (Kondisi)

Ekspresi

Loop

Keterangan :

- Kondisi : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari

proses pengulangan memenuhi syarat.

Page 45: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    45 

 

Contoh : Buat kode program untuk menampilkan deret bilangan seperti dibawah

ini :

Input Bilangan : 9

Deret Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Total Bilangan : 45

Kode Program Output

Imports System.Console Input Bilangan : 9

Module Module1 Deretan Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sub Main () Total Bilangan : 45

Dim N, BIL, TOTAL As Integer

N = 1

Write (“Input Bilangan : “)

BIL = Readline()

Write (“Deret Bilangan : “)

Do While N <= BIL

Write (N &” “)

Total = Total N

N += 1

Loop

Writeline()

Write (“Total Bilangan : “ & TOTAL)

Page 46: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    46 

 

Readline()

End Sub

End Module

4.3 Struktur DO – LOOP UNTIL

Struktur DO – Loop Until digunakan untuk melakukan pengulangan terus

- menerus dikerjakan sampai (until) kondisinya memenuhi syarat (bernilai

True), sebelum akhirnya berhenti. Bentuk struktur penulisannya.

DO

Ekspresi

Loop Until (Kondisi)

Keterangan :

- Kondisi : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah”.

- Ekspresi : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari

proses pengulangan memenuhi syarat.

Contoh : Buat kode program untuk menampilkan deret bilangan seperti

dibawah ini :

Input Bilangan : 9

Deret Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Total Bilangan : 45

Page 47: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    47 

 

Kode Program Output

Imports System.Console Input Bilangan : 9

Module Module1 Deretan Bilangan : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sub Main () Total Bilangan : 45

Dim N, BIL, TOTAL As Integer

N = 1

Write (“Input Bilangan : “)

BIL = Readline()

Write (“Deret Bilangan : “)

Do

Write (N &” “)

Total = Total N

N += 1

Loop Until N > BIL

Writeline()

Write (“Total Bilangan : “ & TOTAL)

Readline()

End Sub

End Module

Page 48: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    48 

 

4.4 Struktur Nested DO While – LOOP

Struktur Nested DO While – Loop dimana pengecekan kondisinya

dilakukan di awal pengulangan dapat dibuat bersarang. Prinsipnya hanya

menempatkan dua atau lebih struktur Do While – Loop dalam satu ruang

lingkup. Bentuk struktur penulisannya.

DO While (Kondisi1)

DO While (Kondisi2)

Ekspresi1

Loop

Ekspresi2

Loop

Keterangan :

- Kondisi1 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan

pertama.

- Kondisi2 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan

kedua.

- Ekspresi1 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari

proses pengulangan kedua memenuhi syarat.

- Ekspresi2 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari

proses pengulangan pertama memenuhi syarat dan apapun kondisi yang

terjadi pada pengulangan kedua.

Page 49: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    49 

 

4.5 Struktur Nested DO– LOOP Until

Struktur Nested DO – Loop dimana pengecekan kondisinya dilakukan di

akhir pengulangan dapat dibuat bersarang. Prinsipnya hanya menempatkan

dua atau lebih struktur Do – Loop Until dalam satu ruang lingkup. Bentuk

struktur penulisannya.

DO

Ekspresi1

DO

Ekspresi2

Loop Until (Kondisi1)

Loop Until (Kondisi2)

Keterangan :

- Kondisi1 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan

pertama.

- Kondisi2 : Berisi perbandingan antara satu variable / konstanta dengan

suatu nilai dengan menggunakan <, >, =, <> dari suatu keadaan yang

akan menghasilkan nilai “Benar” atau “Salah” pada proses pengulangan

kedua.

- Ekspresi1 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan minimal satu kali

jika kondisi1 dari proses pengulangan tidak terpenuhi maka blok

program tersebut dikerjakan ulang.

Page 50: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    50 

 

Ekspresi2 : Suatu blok perintah yang akan dikerjakan minimal satu kali

jika kondisi2 dari proses pengulangan tidak terpenuhi maka blok

program tersebut akan dikerjakan ulang.

Page 51: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    51 

 

BAB V

PENGGUNAAN ARRAY

Array merupakan tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang

mempunyai tipe yang sama. Komponen-komponen ini disebut dengan tipe

komponen (component type) atau tipe basis (base type). Banyak komponen dalam

suatu array ditunjukkan oleh suatu indeks yang disebut dengan Tipe Indeks

(indeks type). Setiap komponen pada array dapat diakses dengan menunjukkan

nilai indeks (index value) dari masing-masing array disebut dengan Subscript.

Variable array juga disebut elemen array dan tebentuk jika instance array dibuat

serta akan hilang apabila instance array dihancurkan. Semua tipe array mewarisi

member yang dideklarasi oleh system array dan dapat dikonversi menjadi tipe

tersebut dan object.

Semua array mempunyai dimensi atau Rank yang menentukan jumlah indeks

dari setiap elemen array. Jilai indeks array dimulai dari angka 0 (nol). Nama

variable array selalu diikuti dengan lambing “()”.

5.1 Array Dimensi Satu

Struktur array dimensi satu merupakan kumpulan elemen-elemen yang

identik, yang tersusun dalam satu baris. Elemen tersebut memiliki tipe data yang

sama, tetapi isi dari elemen-elemen tersebut dapat berbeda. Bentuk penulisan

struktur array dimensi satu sebagai berikut.

Dim <Nama Array> (elemen) As Tipedata

Keterangan :

- Nama Array : Merupakan Nama dari variable array yang dideklarasikan

- Elemen : Merupakan elemen yang diberikan untuk array dimensi satu.

Page 52: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    52 

 

Contoh : Menampilkan Nama kota yang disimpan dalam variable array

berdasarkan data yang diinput.

Kode Program

Imports system.console

Module Module1

Sub Main ()

Dim Kota(2) As String

For N As Integer = 0 To Kota.GetUpperBound(0)

Write (“Input Nama Kota Ke “ & N+1& “ : “)

Kota(N) = Readline()

Next

End Sub

End Module

Output

Input Nama Kota Ke 1 : Jakarta

Input Nama Kota Ke 2 : Surabaya

Input Nama Kota ke 3 : Bandung

Page 53: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    53 

 

Contoh : Menampilkan Nilai variable array yang telah ditentukan misal nama

kendaraan dengan data “Mobil, Bus, Motor, Sepeda”.

Kode Program

Imports system.console

Module Module1

Sub Main ()

Dim Kendaraan() As String = {“Mobil”, ”Bus”, “Motor”, “Sepeda”}

For N As Integer = 0 To Kendaraan.GetUpperBound(0)

Writeln(Kendaraan(N))

Next

Readline()

End Sub

End Module

Output

Mobil

Bus

Motor

Sepeda

Page 54: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    54 

 

5.2 Array Dimensi Dua

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan tentang array yang

mempunyai indeks (subscript) hanya sebuah. Bentuk array semacam ini disebut

dengan Array Dimensi Satu (One Dimensional Array). Disamping itu juga ada

yang mempunyai dimensi banyak yang disebut Array Multi Dimensi

(Multidimensional Array). Pemakaian array multi dimensi (2-32) bertujuan untuk

meningkatkan daya tampung data. Ciri dari array multi dimensi adalah adanya

tanda koma (,) diantara kurung buka-kurung tutup. Bentuk penulisan strukturnya

sebagai berikut.

Dim <Nama Array> (Dimensi 1, Dimensi 2, n) As Tipedata

Keterangan :

- Nama Array : Merupakan Nama dari variable array yang dideklarasikan

- Dimensi 1 : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi 1.

- Dimensi 2 : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi 2.

- n : Nilai elemen yang diberikan untuk variable array dimensi n atau banyak.

- Tipe data : Jenis data yang digunakan untuk variable array yang sedang

dideklarasikan

Page 55: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    55 

 

BAB VI

PENGGUNAAN SUB PROGRAM

Sub program adalah cara yang yang tepat digunakan untuk mengefisienkan

dalam penulisan kode program. Sub program disebut juga dengan modul yang

dapat diintegrasikan dengan program lain yang membutuhkan. Sub program

biasanya juga disebut dengan routine, prosedur, atau fungsi.

Fungsi sub program digunakan untuk penerapan tugas yang diulang-ulang,

seperti perhitungan yang sering digunakan. Secara garis besar ada dua keuntungan

dari pemakaian subprogram yaitu :

1. Program dapat terbagi-bagi menjadi komponen-komponen yang mandiri.

Dengan demikian program menjadi lebih terstruktur sehingga pencarian

kesalahan dapat lebih mudah dilakukan.

2. Sub program yang terletak dalam suatu program dapat dipakai berulang-ulang

sesuai kebutuhan. Tidak ada aturan khusus dalam penulisan sub program,

apakah ingin diletakan di awal atau di akhir program.

Instruksi-instruksi di dalam sub program baru dapat digunakan jika sub

program tersebut diakses. Sub program dapat diakses dengan cara memanggil

nama sub program dengan perintah Call atau langsung ditulis nama sub

programnya dari program pemanggil (program utama). Ketika nama sub

program dipanggil, kendali program berpindah secara otomatis ke sub program

dan instruksi di dalam sub program akan dikerjakan. Setelah semua instruksi

dikerjakan, kendali program berpindah lagi ke instruksi sesudah pemanggilan

sub program.

Gambar dari pemanggilan sub program oleh program utama, dapat dilihat

dari gambar di bawah ini.

Page 56: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    56 

 

Program Utama Modul_1

Baris_1 Baris_11

Baris_2 Baris_12

Baris_3 Baris_13

Call Modul_1

Baris_4

Baris_5 Modul_2

Call Modul_2 Baris_21

Baris_6 Baris_22

Call Modul_1 Baris_23

Baris_7

6.1 Prosedur

Subrutin atau prosedur merupakan blok perintah yang dijalankan sebagai

tanggapan atas terbentuknya kejadian (event) dan tidak dapat mengembalikan

nilai. Tujuan dari pemakaian prosedur adalah untuk mengerjakan tugas yang lebih

spesifik bertujuan untuk menghilangkan pengulangan (repeating) atau membagi-

bagi masalah menjadi bagian-bagian lebih kecil. Bentuk penulisan dari prosedur

sebagai berikut.

Sub <Nama Prosedur> (Byref/Byval Var As Tipedata)

---Blok Perintah---

End Sub

Keterangan :

Page 57: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    57 

 

- Nama Prosedur : Merupakan nama dari prosedur yang dibuat

- Var : Merupakan variable yang disertakan pada suatu prosedur

- Tipe Data : Merupakan tipe data yang digunakan oleh variable dalam prosedur.

Blok perintah dalam suatu prosedur dapat diikuti dengan perintah Exit Sub.

Perintah ini bertujuan untuk menghentikan eksekusi perintah yang berada di

bawah baris perintah Exit Sub. Pemakaian perintah Exit Sub merupakan perintah

jalan pintas yang sebisa mungkin dihindari.

Contoh : buatlah kode program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dari

inputan jari-jari lingkaran.

Kode Program

Option Explicit On

Imports System.Console

Module Module1

Public Jari As Single

Sub Main()

Writeline (“Menghitung Luas Dan Keliling Lingkaran”)

Writeline (“==============================”)

Write (“Jari – Jari Lingkaran : “)

Jari = Readline()

Call Luas()

Call Keliling()

End Sub

Page 58: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    58 

 

Sub Luas ()

Dim Luas As Single

Const Phi As Single = 3.14

Luas = Phi * (Jari^2)

Write (“Luas Lingkaran : “&Luas)

Readline()

End Sub

Sub Keliling ()

Dim Keliling As Single

Const Phi As Single = 3.14

Keliling = 2 * Phi * Jari

Write (“Keliling Lingkaran : “&Keliling)

Readline()

End Sub

End Module

6.2 Fungsi

Prosedur fungsi atau sering disebut dengan Fungsi merupakan blok

perintah yang dijalankan dan dapat mengembalikan nilai. Perintah untuk

mengembalikan nilai pada fungsi adalah Return. Bentuk penulisan dari Function

Procedure sebagai berikut.

Page 59: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    59 

 

Function <Nama Fungsi> (Parameter) [As Tipedata]

---Pernyataan---

End Function

Keterangan :

- Nama Fungsi : Merupakan nama fungsi yang dibuat

- Parameter : Nilai yang dibawa saat fungsi dijalankan

- Tipe data : Tipe data dari fungsi yang dibuat

Contoh : Buatlah kode program untuk menghitung luas dan keliling persegi

panjang dari inputan panjang dan lebar.

Kode Program

Imports System.Console

Module Module1

Public Panjang, Lebar As Integer

Sub Main ()

Writeline (“Menghitung Luas Dan Keliling Persegi Panjang”)

Writeline(“==================================”)

Write (“Nilai Panjang = “)

Panjang = Readline()

Write (“Nilai Lebar = “)

Lebar = Readline()

Writeline (“Luas Persegi Panjang : “&Luas())

Page 60: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    60 

 

Writeline (“Keliling Persegi Panjang : “&Keliling())

Readline ()

End Sub

Function Luas ()

Dim Luas As Integer

Luas = Panjang * Lebar

Return Luas

End Function

Function Keliling ()

Dim Keliling As Integer

Keliling = 2 * (Panjang + Lebar)

Return Keliling

End Function

Page 61: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    61 

 

BAB VII

PENGURUTAN DATA

Dalam proses pengolahan data terkadang diperlukan data yang sudah diurutkan

sedemikian rupa. Maksudnya dari sekumpulan data yang acak akan diubah

menjadi data yang teratur dengan menggunakan metode pengurutan tertentu.

7.1 Defenisi Pengurutan

Menurut Microsoft Bookself, Algoritma pengurutan adalah algoritma

untuk meletakkan kumpulan elemen data ke dalam urutan tertentu berdasarkan

satu atau beberapa kunci tiap-tiap elemen. Pengurutan data dilakukan berdasarkan

kunci (key) dari setiap data (record) yang dibaca. Contoh Data prestasi akademik

mahasiswa yang terdiri dari field Nim, Nama, dan IPK. Dari data tersebut bisa

diurutkan berdasarkan NIM atau Nama Atau IPK jika ingin mendapatkan

susunanan data dari IPK tertinggi sampai dengan IPK terendah.

Berdasarkan perbandingan nilai data, proses pengurutan data dapat

dilakukan secara menaik (ascending) atau secara menurun (descending).

Berdasarkan lokasi data saat dilakukan proses pengurutan dibedakan atas internal

sorting dan external sorting. Internal sorting adalah proses pengurutan data

dimana seluruh data akan diolah berada di RAM (Random Access Memory).

Proses seperti ini disarankan untuk pengurutan data yang tidak terlalu banyak

sehingga seluruh data dapat dimuat ke dalam RAM. External sorting adalah

proses pengurutan dengan sejumlah data berada di RAM dan selebihnya berada di

secondary stroge device. Proses seperti ini dilakukan jika RAM tidak dapat

sekaligus menampung seluruh data yang akan diproses.

Tujuan dalam proses pengurutan data adalah untuk lebih mudah dalam

proses pencarian data pada periode selanjutnya. Keuntungan dari proses

pengurutan data adalah data mudah dicari, diperbaiki, dihapus, atau digabungkan.

Page 62: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    62 

 

BAB VIII

PENCARIAN DATA

8.1 Defenisi Pencarian Data

Proses pencarian atau disebut juga dengan Table look-up atau storage and

retrievel information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah

informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi

yang diperlukan secepat mungkin.

Terkadang pembacaan dilakukan tidak pada semua data melainkan hanya

pada data tertentu saja atau pada data dengan karekteristik tertentu. Apabila data

yang diolah tidak tersusun berdasarkan nilai kunci tertentu maka proses pencarian

tersebut mengharuskan seluruh data dibaca satu per satu.

8.2 Jenis Metode Pencarian

Banyak metode pencarian yang dapat diimpelementasikan dalam

pengolahan data. Khususnya pada proses maintenance. Dari komposisi data yang

akan dicari dapat dibedakan menjadi data yang belum diurutkan dan data yang

sudah diurutkan. Berikut ini adalah jenis metode pencarian :

1. Metode Sequential Search

Metode ini merupakan metode pencarian data secara beruntun mulai dari

data pertama sampai data dengan kunci pencarian ditemukan atau sampai

seluruh data telah dicari meskipun data tersebut tidak ditemukan. Metode

pencarian ini dilakukan pada data yang tidak berurut berdasarkan kunci tertentu

sehingga tidak diketahui posisi relatif data yang dicari. Media data pada proses

pencarian dengan metode sequential search dapat berada di memori

(ditampung variable array atau linked list) maupun terhadap file pada media

penyimpanan sekunder.

Page 63: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    63 

 

Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode sequential

search adalah sebagai berikut :

a. Data dicek satu per satu mulai dari pertama sampai dengan yang terakhir

b. Jika data yang dicek sama dengan data yang ingin dicari maka proses

berakhir, tetapi jika tidak sama maka proses dilakukan sampai akhir data.

Kode Program

Imports System.Console

Module Module1

Dim Cari As String

Dim Jml, Posisi, Data (7) As Integer

Sub Main ()

Data(0) = 66

Data(1) = 17

Data(2) = 3

Data(3) = 15

Data(4) = 10

Data(5) = 29

Data(6) = 50

Data(7) = 35

Jml = Data.GetUpperBound(0)

Writeline (“Pencarian Data Dengan Metode Sequential Search”)

Page 64: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    64 

 

Writeline (“====================================”)

Write (“Bilangan Yang Dicari : “)

Cari = Readline()

Posisi = 0

Sequential_Search (Cari,Posisi)

Writeline ()

If Posisi >= 0 Then

Writeline (“Hasil Pencarian“)

Writeline (“====================“)

Writeline (“Data Yang Dicari : “ & Cari)

Writeline (“Posisi Data Ke : “ & Posisi+1)

Writeline (“====================“)

Else

Writeline (“Data Yang Dicari Tidak Ditemukan”)

End if

Readline ()

End Sub

Sub Sequential_Search (ByRef Bil As Integer, ByRef As Indeks As Integer)

Dim Ketemu As Boolean

Dim N As Integer

Page 65: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    65 

 

Ketemu = False

N = 0

Do While Ketemu = False And N <= Jml

If Data (N) = Bil Then

Bil = Data (N)

Ketemu = True

Else

N += 1

End If

Loop

If Ketemu = True Then

Indeks = N

Else

Indeks = -1

End If

End Sub

End Module

2. Metode Binary Search

Metode pencarian biner (binary search) merupakan metode pencarian data

yang dilakukan mulai dari pertengahan kumpulan data yang telah diurutkan

berdasarkan nilai kunci. Apabila nilai kunci yang dicari lebih besar dari pada

Page 66: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    66 

 

nilai kunci data pertengahan maka ada kemungkinan data yang dicari berada

pada paruh akhir data. Dengan demikian ruang lingkup data yang dicari

berkurang menjadi setengah setiap kalinya sehingga proses pencarian akan

lebih cepat selesai dibandingkan sequential search.

Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode binary search

adalah sebagai berikut :

a. Pertama kali seluruh datanya harus sudah diurutkan.

b. Lakukan pencarian data dari posisi awal (indeks ke 0) dan posisi akhir

(indeks ke N).

c. Selanjutnya dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi

akhir) / 2. Misalnya posisi akhir adalah indeks ke 6 maka posisi tengah

adalah (0 + 6) /2 =3.

d. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data yang ada ditengah.

Jika hasilnya lebih kecil maka proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir

dianggap sama dengan posisi tengah -1. Jika lebih besar maka proses

dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah +

1. Demikian seterusnya dengan langkah yang sama sampai data pada posisi

tengah sama dengan data yang dicari.

3. Metode Intepolation Search

Metode interpolation search merupakan metode pencarian dengan

berpedoman posisi relatif kunci data. Jika digambarkan secara umum, seperti

saat kita mencari nama pemilik telepon berawal huruf “B” maka buku telepon

yang akan kita buka sekitar 1/3 atau 1/4 dari tebal buku telepon. Posisi relatif

kunci pencarian pada metode interpolation search dihitung dengan rumus

Posisi = Kunci – Data[Low].Key X (High – Low) + Low

Data[High].Key

Page 67: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    67 

 

Gambaran umum dari proses pencarian data dengan metode interpolation

search sebagai berikut :

a. Lingkup pencarian pada metode interpolation search adalah seluruh data,

mulai dari data (0) sampai dengan data (n).

b. Pertama kali ditentukan nilai indeks data yang terendah yaitu NOL dan nilai

indeks data yang tertinggi yaitu N.

c. Selanjutnya dengan rumus di atas ditentukan posisi pointer.

d. Jika kunci pencarian dapat ditentukan dan datapun dapat ditemukan.

Sedangkan jika kunci pencarian tidak ada dalam data maka datanya

ditemukan.

Page 68: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    68 

 

BAB IX

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Bahasa pemrograman visual basic merupakan bahasa program yang Object-

Based (komponen-komponen program dibuat dalam bentuk objek). Namun

setelah kehadiran bahasa pemrograman visual basic 6 mulai dikenalkan dengan

metode pemrograman berorietasi objek atau sering disebut dengan OOP (Object

Oriented Programming), tetapi masih belum sepenuhnya metode tersebut

digunakan. Setelah Visual Basic.Net dirilis, bahasa pemrograman ini menjadi

bahasa yang object oriented.

9.1 Pengertian Dasar PBO

Sejarah perkembangan pemrograman berorientasi objek (PBO) dimulai

sejak tahun 1966 saat Ole Johan Dhal dan Kristen Nygraad dari University Oslo.

Norwegia menerbitkan sebuah jurnal kertas dengan judul “SIMULA An Aglo

Based Simulation Language”.

Pemrograman berorintasi objek (PBO) merupakan metode pemrograman

dimana pengembangan harus mendefenisikan tipe data dari struktur data dan juga

tipe dari operasi yang dapat diaplikasikan ke struktur data. Dengan demikian

struktur data menjadi objek yang memiliki data dan fungsi. Beberapa keunggulan

menggunakan PBO dibandingkan dengan pemrograman terstruktur antara lain :

a. Maintainability

Maintainability (kemampuan untuk mudah dikelola) karena Visual Basic.Net

menyediakan struktur data modular yang jelas untuk program. Maksudnya

jika terjadi kesalahan pada program yang besar maka solusinya adalah

memecah program tersebut menjadi modul-modul kecil (modularitas).

Modularitas melekat pada PBO karena class-class yang ada merupakan satu

Page 69: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    69 

 

modul sehingga class-class yang memiliki fungsionalitas yang sama akan

disimpan pada namespace yang sama pula.

b. Extensibility

Extensibility (kemampuan untuk dapat diperluas) yaitu class-class yang ada

dapat diperluas dengan menambahkan method atau data, atau mengubah

prilaku dari method.

c. Reuseability

Reusability (kemampuan untuk dapat digunakan kembali) yaitu kode-kode

program yang sudah pernah ditulis (class) dapat digunakan kembali bagi

mereka yang memerluakan fungsionalitas yang sama yang disediakan oleh

kode.

9.2 Penuangan Konsep PBO

Penuangan konsep pemrogram berorientasi objek dilakukan dengan

menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam kode-kode program. Dengan kode-

kode tersebut dapat menentukan komponen dari pemrograman berorientasi objek.

Beberapa komponen PBO antara lain :

a. Objek

Elemen dasar dari konsep pemrograman berorientasi objek adalah objek.

Objek merupakan dasar dari entitas run-time dalam suatu sistem pemrograman

berorientasi objek. Ketika suatu program dijalankan, objek berinteraksi satu

dengan yang lainnya dengan saling mengirimkan pesan.

b. Class

Class adalah suatu koleksi dari objek-objek yang bertipe sama. Class

merupakan cetak biru (blueprint) atau template atau spesifikasi dari objek.

Dengan kata lain class adalah representasi abstrak dari objek, sedangkan objek

adalah representasi nyata dari class atau perwujudan (instance) dari suatu class.

Page 70: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    70 

 

Suatu class dapat berisi property, field, method, dan event dari suatu objek.

Gabungan dari beberapa property, field, method, dan event umumnya disebut

members dari class. Visual basic.net telah menyediakan banyak class pada .Net

Framework yaitu lebih dari 100 Class dasar dan hamper 300 kombinasinya.

Semua class dasar dikelompokkan ke dalam suatu istilah yang disebut

namespaces. Suatu class dapat dideklarasikan dengan menggunakan kata kunci

“Class”.

c. Method

Method adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh objek. Sedangkan

event adalah pemberitahuan yang diterima oleh objek atau dikirimkan ke objek

atau aplikasi lain.

d. Field

Field adalah informasi atau atribut yang terdapat dalam suatu objek.

Bentuk field mirip dengan variable yaitu dapat dibaca dan diset secara

langsung.

Contoh : buat suatu class dengan nama ANAK yang memiliki field Nama dan

Usia, juga memiliki subrutin (method) Kegiatan_Anak.

Kode Program

Public Class Anak

Dim Nama As String = “Adelia”

Dim Usia As Integer = 5

Public Sub Kegiatan_Anak()

---Kode Program---

End Sub

End Class

Page 71: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    71 

 

e. Property

Property adalah informasi (atribut) yang dapat disimpan dalam suatu

objek. Property dapat dideklarasikan dengan menggunakan variable public atau

method property.

Public property digunakan untuk mengidentifikasi dirinya sebagai field.

Pendeklarasian seperti ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan

validasi pembacaan dan penulisan nilai property. Method mengijinkan pemakai

untuk mengontrol operasi baca dan tulis dari property dalam suatu class.

Dalam deklarasi property digunakan kata kunci property yang diikuti oleh

nama property-nya. Terdapat dua bagian dalam property yaitu Get dan Set. Get

digunakan untuk mendefenisikan semua property yang membolehkan akses ke

nilai data. Set digunakan untuk mendefenisikan semua property yang

membolehkan mengubah nilai data.

Contoh : Buat suatu property dengan nama Kondisi() dalam class ANAK yang

berisi Varible Berat.

Kode Program

Public Class ANAK

Private Berat As Single

Public Property Kondisi() As Single

Get

Return Berat

End Get

Set (ByVal value As Single)

Berat = value

Page 72: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    72 

 

End Set

End Property

End Class

9.3 Fitur – Fitur Pendukung Konsep PBO

Bahasa pemrograman dapat dikatakan mendukung konsep pemrograman

berorientasi objek jika memiliki fitur-fitur sebagai berikut :

a. Abstraksi (Abstraction)

Abstraction adalah kemampuan dari bahasa pemrograman untuk

mengubah suatu konsep menjadi bentuk abstrak dalam suatu program. Contoh

objek MHS merupakan bentuk abstrak dari mahasiswa dalam dunia nyata.

b. Pewarisan (Inheritance)

Inheritance adalah kemampuan untuk membuat class turunan yang

mewarisi property dan method dari class induk.

c. Banyak Bentuk

Polymorphism adalah kemampuan untuk menggunakan method dengan

nama yang sama pada class-class yang berbeda dan memungkinkan method

yang tepat dieksekusi berdasarkan konteks yang memanggilnya.

d. Pembungkusan (Encapsulation)

Pembungkusan merupakan konsep untuk memisahkan interface (kumpulan

dari method, property atau event yang saling berhubungan) dengan

implementasinya.

Page 73: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    73 

 

9.4 Constructor Dan Destructor

Constructor merupakan prosedur yang mengontrol pemberian nilai awal

objek baru dan akan dipanggil terlebih dulu sebelum kode-kode lainnya

dalam suatu class. Constructor dibentuk dengan menambahkan prosedur

Public dengan nama Sub New (). Ketika kita mendefinisikan sebuah class

yang berasal dari class lain, baris pertama dari constructor akan berisi

prosedur yang memanggil constructor lainnya, baik yang berada dari class

yang sama maupun di class induk (base class) dengan kata kuncu

MyBase.New(). Hal ini akan memastikan bahwa semua objek dalam hierarki

inheritance akan diinisialisasi dengan benar.

Contoh : Buat sebuah constructor yang menugaskan argument Nama ke

member Xnama dan memanggil subrutin Proses_Data untuk inisialisasi lebih

lanjut.

Kode Program

Public Sub New (ByVal Nama As String)

MyBase.New()

Xnama = Nama

Proses_Data()

End Sub

Destructor merupakan prosedur dalam suatu class yang digunakan untuk

membersihkan lokasi memori dimana ia melakukan task lainnya yang harus

diselesaikan sebelum objek dimusnahkan. Visual basic.net menggunakan 2

metode destructor yaitu :

Page 74: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    74 

 

a. Subrutin Finalize()

Subrutin finalize() akan dipanggil secara otomatis oleh .Net Framework

jika didefinisikan dalam class objek. Umumnya metode Finalize dipakai

jika kode-kode program dijalankan objek bertujuan untuk membersihkan

memori. Bentuk deklarasinya menggunakan Protected agar class lainnya

tidak dapat memanggilnya secara langsung.

Contoh : Buat suatu prosedur Finalize yang berisi class untuk

membersihkan memori dengan memanggil class MyBase Finalize.

Kode Program

Protected Overrides Sub Finalize()

‘Tempat Class Untuk Membersihkan Memori’

MsgBox (“Class Untuk Membersihkan Memori”)

‘Memanggil Class MyBase Finalize’

MyBase.Finalize()

End Sub

b. Subrutin Dispose()

Subrutin Dispose() tidak akan dipanggil secara otomatis oleh .Net

Framework. Oleh karenanya aplikasi harus memanggil subrutin ini

sebelum menghancurkan objek.

Contoh : Buat Prosedur Dispose yang berisi class untuk menghapus point

tertentu dengan memanggil class MyBase Dispose.

Kode Program

Protected Overrides Sub Dispose (ByVal Disposing As Boolean)

‘Tempat Class Untuk Menghapus Point Tertentu’

Page 75: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    75 

 

MsgBox (“Class Untuk Menghapus Point Tertentu”)

‘Memanggil Class MyBase Dispose’

MyBase.Dispose(Disposing)

End Sub

9.5 Inheritance

Inheritance atau sering diartikan dengan mewariskan merupakan kemampuan

untuk membuat class turunan yang mewarisi property dan method dari class

induknya. Tujuannya adalah sebagai konsep reusability (penggunaan

kembali) kode-kode program yang ada pada kelas induk dengan sedikit atau

tanpa modifikasi sama sekali.

a. Base Class dan Subclass

Class induk (base class) merupakan class dasar yang dapat mewariskan

behavior dan data ke class turunannya. Sedangkan class turunan (subclass)

atau Derived Class merupakan class yang dibentuk dari proses pewarisan

class induk dengan segala sifatnya. Proses pewarisan dari base class ke

derived class disebut Deriving. Semua base class yang dikelompokkan ke

dalam suatu wadah yang disebut dengan Namespaces. Sebagai contoh,

form Forms.Form yang juga merupakan bawaan dari .Net Framework dan

berada pada .Net Framework Namespaces.

Contoh : Buat base class dengan nama “Bapak” dan 2 class turunannya

masing-masing bernama “Anak-Pria” dan “Anak_Wanita”. Pada masing-

masing class ditambahkan method dan property.

Page 76: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    76 

 

Kode Program

‘Kode Program yang ditempatkan pada base class Bapak’

Public Class Bapak

‘kode-kode program dibase class Bapak

End Class

‘Kode Program yang ditempatkan pada Subclass Anak_Pria’

Public Class Anak_Pria

‘kode-kode program dibase class Bapak

Inherits Bapak

‘kode-kode program di subclass Anak_Pria

End Class

‘Kode Program yang ditempatkan pada Subclass Anak_Wanita’

Public Class Anak_Wanita

‘kode-kode program dibase class Bapak

Inherits Bapak

‘kode-kode program di subclass Anak_Wanita

End Class

Page 77: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    77 

 

Konsep Dasar Perancangan Program

Konsep dasar pemrograman terstruktur merupakan peranan terpenting dalam

merancang, menyusun, memelihara dan mengembangkan suatu program

khususnya program aplikasi yang kompleks. Pendekatan pemrograman terstruktur

dilakukan dengan cara memecah-mecah suatu masalah yang besar dan rumit

menjadi beberapa masalah yang lebih kecil dalam bentuk modul-modul sehingga

menjadi cakupan yang mudah ditangani.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Professor Edsger Djikstra dari

Universitas Eindhoven, sekitar tahun 1960-an. Sang profesor mengungkapkan

bahaya dari instruksi pemakaian loncatan pada program (GOTO) dalam segala

bentuk pemrograman. Oleh karena itu mulai dikembangkan konsep dan teknik

pemrograman terstruktur.

Pengertian Dan Jenis Program

• Program merupakan kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi program yang

disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan. prosedur berupa urutan langkah

untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan

bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.

• Pemrograman merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah untuk

menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu bahasa

pemrograman.

• Bahasa Pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program.

Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu sintak dan

semantik. Sintak adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara

penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Semantik adalah aturan-aturan untuk

menyatakan suatu arti.

• Pemrograman terstruktur merupakan proses kerja untuk mengimplementasikan

urutan langkah dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program,

Page 78: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    78 

 

memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga

mudah ditelusuri, dipahami, dan dikembangkan oleh siapa saja.

Pemrograman terstruktur memiliki karekteristik antara lain :

• Mempunyai teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar.

• Memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, standar,

dan efektif dalam memecahkan masalah.

• Pada teknik penulisan program, memiliki struktur logika yang benar dan

mudah dipahami.

• Umumnya program memiliki tiga struktur dasar yaitu sequence structure,

looping structure, dan selection structure.

• Menghindari penggunaan instruksi GOTO.

• Membutuhkan biaya testing yang relatif rendah.

• Memiliki dokumen yang baik.

• Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang relatif rendah.

Secara umum jenis bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi 4

kategori :

1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)

Merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pengguna

bahasa tingkat rendah ini harus dapat berpikir berdasarkan logika mesin

komputer, karena bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit dipahami

oleh pemula. Contoh Bahasa Assembly.

Page 79: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    79 

 

2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan

gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa

yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi

tertentu yang dapat diakses oleh komputer. Contoh Bahasa C.

3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)

Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan

gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa

yang mudah dipahami oleh manusia secara langsung. Contoh Bahasa

Pascal, Cobol, Power Basic, dan lain-lain.

4. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Language)

Merupakan bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang

berisi fungsi-fungsi untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan

bahasa ini, pemrograman hanya cukup memasukan kriteria-kriteria yang

dikehendaki untuk dapat memecahkan masalah. Contoh Bahasa C++,

Visual Basic, Visual Foxpro, Java, dan lain-lain.

Compiler

Compiler berasal dari kata to compile yang artinya menyusun, mengumpulkan

atau menghimpun. Compiler merupakan penerjemah bahasa pemrograman

yang menerjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam

bahasa mesin (objek program) kemudian objek program akan mengalami

proses linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul tersebut dengan

modul lain yang berkaitan sehingga dihasilkan file executable program yang

dieksekusi oleh komputer. Bila pada saat proses penerjemah atau proses

linking terjadi kesalahan maka akan tampil pesan kesalahan dan proses

eksekusi akan berhenti.

Page 80: Modul VB.Net By Rico

Modul Perkuliahan Visual Basic.Net By Rico, M.S.I    80 

 

Proses kompilasi dilakukan setelah seluruh program selesai ditulis, karena

compiler juga akan memeriksa sintaksis, leksikal, semantik dan logika

programnya. Program yang dikompile umumnya berjalan dengan kecepatan

tinggi dan tidak bergantung lagi pada bahasa pemrograman yang digunakan

untuk menyusunnya.

Kekurangan dari penerjemah jenis compiler ini adalah pada penggunaan

memori komputer yang besar pada saat proses kompilasi kode program untuk

menghasilkan ojek program executable program.

Interpreter

Interpreter berasal dari kata to interpret yang artinya menerjemahkan atau

mengartikan. Interpreter merupakan suatu penerjemah bahasa program yang

menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.

Pada saat menerjemahkan, interpreter akan memeriksa sintaksis, leksikal, dan

semantic dari setiap instruksi program. Jika ditemukan kesalahan sintaksis

(syntax error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan proses

eksekusi program akan langsung terhenti pada saat itu juga.

Ruang pengingat yang dibutuhkan oleh interpreter tidak besar karena program

dieksekusi secara berurutan (sequence). Namun demikian ruang pengingat

tersedia harus cukup besat karena pada saat eksekusi itu seluruh source

program, data, dan interpreter secara bersamaan berada di dalam ruang

pengingat.

Proses penerjemah yang dilakukan interpreter tidak mampu mendeteksi

kesalahan logika dan hanya mampu mendeteksi kesalahan sintaksis saja karena

itu penerjemah interpreter ini lebih cocok untuk pemula.