PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI VIDEO DAN FILM A. Sejarah Video dan Film Sejarah dimulai pada tanggal 28 Desember 1895 dengan ditandai oleh untuk pertama kalinya orang menonton film petunjukan di sebuah ruang yang diproyeksikan ke sebuah layar. Lumiere bersaudara menyewa sebuah ruangan bilyar tua di bawah tanah di Boulevard des Capucines, Paris yang kemudian dikenal sebagai ruangan bioskop pertama di dunia, yang kemudian tempat itu dikenal dengan nama Grand Café. Mulai saat itu menonton film menjadi sebuah pengalaman yang baru untuk semua orang. Film The Jazz Singer yang disutradarai oleh Alan Crosland yang dibuat pada tahun 1927 merupakan film hitam putih pertama yang menyajikan secara lengkap musik, dialog dan nyanyian. Yang sebelumnya film berupa film diam tanpa dialog ataupun nyanyian. Hanya diiringi oleh live music performance. Setelah lebih dari 100 tahun, teknologi produksi film telah berkambang dengan pesat. Dengan ditemukannya Video, yang dapat menggabungkan antara gambar dan suara dalam satu medium penyimpanan. Dengan adanya perkambangan ini, orang awam mudah dalam membuat video sendiri baik untuk tujuan komersial ataupun untuk koleksi pribadi. B. Mengenal Teknologi Film Kalau dijabarkan secara umum, film merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang diputar dengan kecepatan tertentu. Masing-masing frame merupakan rekaman tahap demi tahap dari suatu gerakan (sekuen). Karena film diputar dengan cepat maka mata manusia tidak bisa menangkap setiap jeda perpindahan antar frame (bingkai). Oleh karena itu, otak manusia akan menangkapnya sebagai sebuah ilusi gerak. Film pertama kali lahir pada pertengahan abad 19. Bahan bakunya berupa pita seluloid yang tipis dan mudah terbakar dan pita seluloid inilah yang dijadikan sebagai media utama untuk merekam gambar. Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 1 1 BAB
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI VIDEO DAN FILM
A. Sejarah Video dan Film
Sejarah dimulai pada tanggal 28 Desember 1895 dengan ditandai oleh untuk
pertama kalinya orang menonton film petunjukan di sebuah ruang yang
diproyeksikan ke sebuah layar. Lumiere bersaudara menyewa sebuah ruangan
bilyar tua di bawah tanah di Boulevard des Capucines, Paris yang kemudian
dikenal sebagai ruangan bioskop pertama di dunia, yang kemudian tempat itu
dikenal dengan nama Grand Café. Mulai saat itu menonton film menjadi sebuah
pengalaman yang baru untuk semua orang.
Film The Jazz Singer yang disutradarai oleh Alan Crosland yang dibuat pada
tahun 1927 merupakan film hitam putih pertama yang menyajikan secara
lengkap musik, dialog dan nyanyian. Yang sebelumnya film berupa film diam
tanpa dialog ataupun nyanyian. Hanya diiringi oleh live music performance.
Setelah lebih dari 100 tahun, teknologi produksi film telah berkambang dengan
pesat. Dengan ditemukannya Video, yang dapat menggabungkan antara gambar
dan suara dalam satu medium penyimpanan. Dengan adanya perkambangan ini,
orang awam mudah dalam membuat video sendiri baik untuk tujuan komersial
ataupun untuk koleksi pribadi.
B. Mengenal Teknologi Film
Kalau dijabarkan secara umum, film merupakan rangkaian dari banyak frame
(bingkai) gambar yang diputar dengan kecepatan tertentu. Masing-masing frame
merupakan rekaman tahap demi tahap dari suatu gerakan (sekuen). Karena film
diputar dengan cepat maka mata manusia tidak bisa menangkap setiap jeda
perpindahan antar frame (bingkai). Oleh karena itu, otak manusia akan
menangkapnya sebagai sebuah ilusi gerak.
Film pertama kali lahir pada pertengahan abad 19. Bahan bakunya berupa pita
seluloid yang tipis dan mudah terbakar dan pita seluloid inilah yang dijadikan
sebagai media utama untuk merekam gambar. Perlu diketahui, bahwa pita
seluloid ini tidak bisa merekam suara secara langsung, sehingga untuk merekam
suara biasanya digunakan media rekam lain, yaitu DAT (Digital Audio Tape).
Setelah selesai melakukan perekaman atau shooting, film harus melalui proses
pencucian kimiawi di laboratorium untuk membuat atau menghasilkan film
positif nya (rush copy) agar bisa disaksikan melalui alat proyeksi (Proyektor).
Saat ini setidaknya ada tiga macam ukuran film yang diproduksi, yaitu 35 mm,
16mm, dan 8 mm. Angka-angka tersebut menunjukkan lebar pita seluloid.
Semakin lebar pita tersebut semakin baik kualitas gambar yang dihasilkan.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 1
1BAB
Seiring dengan perjalanan waktu, maka muncul format film 65 mm. Format ini
memiliki kualitas film dengan format 35 mm. Kamera dan proyektor untuk
ukuran 65 mm dan 70 mm masih jarang ditemukan , kalaupun ada harganya
masih mahal. Beberapa film yang pernah menggunakan format ini, seperti
Hamlet (1996) karya sutradara Kenneth Branagh dan film karya sutradara Steven
Spielberg, yaitu War of the World (2005). Di Indonesia masih jarang bioskop-
bioskop yang menayangkan format ini. Salah satu tempat yang sudah
menggunakan proyektor ukuran 70 mm, yaitu teater IMAX Taman Mini Indonesia
Indah (TMII).
C. Mengenal Teknologi Video
Pada dasarnya film dan video merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai)
gambar yang di dalamnya berisi tahap demi tahap dari suatu gerakan atau
sekuen yang diputar dengan kecepatan tertentu. Film dan Video hanya
dibedakan oleh teknologi yang digunakan saja.
Video sendiri dikenal luas di seluruh dunia pada pertengahan periode 1970-an.
Berbeda dengan film yang menggunakan pita seluloid sebagai bahan bakunya,
video menggunakan kaset (tape) yang berbahan dasar pita magnetik. Video ini
bisa merekam gambar dan suara secara bersamaan dengan sangat baik dan
juga tidak memerlukan proses pencucian kimiawi seperti film untuk dapat
digunakan, karena video direkam secara optis dan elektronis.
Ada dua jenis format video yang biasa digunakan, yaitu jenis analog dan digital.
Berikut ini dijelaskan perbedaan keduanya.
1. Video Analog
Video analog adalah generasi video pertama sebelum adanya jenis video
digital. Media untuk penyimpanan data video tersebut biasanya berupa pita
kaset (tape) berbahan dasar pita magnetik. Video analog memerlukan
kompresi ke digital terlebih dahulu supaya bisa ditransfer dan disimpan lewat
komputer.
Kelebihan dari video analog adalah ditemukannya warna yang colorful dan
kualitas gambar yang dihasilkan sangat baik (selama tidak dilakukan
kompresi). Kelemahan dari video analog, yaitu akan mengalami keausan
seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan karena
pemutaran rekaman analog dilakukan dengan sistem gesek media rekam
dengan head pemutar, sehingga hal tersebut hanya akan membuat terjadinya
noise dan kekuatan sinyal tidak konsisten. Satu hal lagi, apabila kita
mentransfer video analog ke digital tentu hal tersebut akan menurunkan
kualitas gambar. Beberapa jenis video analog seperti U Matic, Betacam SP,
Betamax, VHS, dan S-VHS.
2. Video Digital
Video Digital atau lebih sering disebut dengan DV merupakan jenis format
video dengan teknologi baru. Video jenis ini juga dapat merekam suara da
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 2
gambar secara bersamaan. Yang membedakan adalah video digital
menggunakan arus sinyal dengan kode algoritma (encoded) yang terdiri dari
kombinasi angka 0 (off) dan 1 (on), dimana media pengirim mampu
mengubahnya ke dalam format bahasa elektronik dalam hal ini komputer. Ciri
utama video digital adalah ditemukannya CCD (Charge Couple Device). CCD
adalah chip elektronik yang peka cahaya yang dapat mengubah cahaya yang
masuk menjadi sinyal digital untuk kemudian disimpan dalam pita bentuk
sinyal video. Kelebihan dari video digital adalah tidak adanya penurunan
kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (bila tidak dilakukan
kompresi). Namun, kekurangannya bila ada yang rusak “sebagian” dalam
video digital maka akan mengakibatkan rusaknya “keseluruhan” video
tersebut. Hal ini disebabkan Video digital menggunakan arus sinyal dengan
kode algoritma. Beberapa jenis video digital seperti Mini DV, DVCAM, dan
DVCPRO. Jenis Mini DV adalah jenis yang populer karena selain harganya
relative terjangkau , pengoperasiannya sangat mudah, ukurannya kecil, dan
cukup ringan untuk dibawa.
Beberapa Mini DV hanya mampu merekam 32 KHz dan 12 bit audio.
Umumnya Mini DV menggunakan IEEE-1384 (lebih dikenal dengan sebutan
Firewire) untuk input dan outputnya, tetapi ada juga yang menggunakan USB
(Universal Serial Bus).
DVCAM umumnya merupakan produk keluaran Sony dan hamper sama
dengan Mini DV yang menggunakan formulasi tape. Yang membedakan
adalah lebar dan pitch track DVCAM lebih tinggi sebesar 15 Microns (Mini
DV=10 Microns) dibandingkan dengan Mini DV.
DVCPRO merupakan produk Panasonic yang banyak dipakai oleh stasiun
televisi dan rumah produksi (ph) skala besar. Lebar dan pitch tracknya 18
Microns. Namun, DVCPRO tidak kompatibel dengan format lain, baik kamera
maupun playernya. DVCPRO tidak bisa digunakan untuk memutar ulang
format selain DVCPRO, demikian juga sebaliknya.
Perkembangan terakhir dari teknologi digital video adalah lahirnya format
HDTV (High Definition Television). Format ini jarang digunakan di dunia
karena format ini merupakan upaya kelompok video untuk mensejajarkan diri
dengan kualitas film. Negara Jepang mulai menggunakannya tetapi masih
dalam lingkungan yang terbatas.
Format video digital yang biasa digunakan adalah AVI, MPEG-1 (VCD), MPEG-2
(DVD), MPEG-4 (Streaming), Mov, Dv, dan standar lainnya.
D. Mengenal CODEC
CODEC atau Compression Decompression adalah proses kompresi dengan
perhitungan secara algoritma untuk menyimpan format video ke dalam
komputer. Proses Codec dibutuhkan karena komputer tidak akan sanggup
menyimpan bandwith format video secara utuh, sehingga perlu dilakukan proses
kompresi. Dengan adanya codec kita bisa menyaksikan format video secara utuh
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 3
, sehingga perlu dilakukan proses kompresi. Dengan adanya codec kita bisa
menyaksikan file video melalui komputer.
Berikut akan dibahas berbagai macam Codec yang sering digunakan .
MPEG-1 : Merupakan standard pertama yang dirilis tahun 1993. Format
MPEG-1 ini diharapkan bisa menyajikan kualitas video dan audio yang baik.
Bit rate yang digunakan antara 1 – 1,5 Mbps (Megabits per second).
Menghasilkan kualitas gambar 352x288, suara 44100 KHz 16 Bit dengan
bitrate 1150 Kbit/detik. MPEG-1 menjadi standar u'mum VCD. Kalau pada
video analog setara dengan format VHS. MPEG-1 “memaksa” setiap frame
untuk sama dengan jumlah frame berikutnya. Yaitu dengan mengubah jumlah
kompresi setiap frame secara dinamis. Cara yang dipakai adalah dengan
menghilangkan informasi redundan dan identical yang ada pada setiap frame.
Dengan demikian kita hanya perlu melihat perbedaan antara frame, bukan
mengkompresi setiap frame secara individual.
MPEG-2 : Metode yang dipakai MPEG-2 adalah dengan bitrate yang
bervariasi. MPEG-2 akan menyesuaikan kompresi jika terjadi perubahan
gambar atau gambar tersebut sulit dikompresi. MPEG-2 berjalan pada bit rate
4 Mbps sampai 9,80 Mbps serta resolusi yang dihasilkan adalah 720x576.
Jenis MPEG-2 yang sering ditemui adalah DVD (Digital Versatile Disc). Untuk
video analog setara dengan S-VHS. Saat ini, orang memilih format DVD
dibandinkan dengan VCD, karena memiliki kualitas gambar lebih jernih dan
kualitas audio surround yang lebih baik. DVD mampu menghasilkan titik-titik
pixel yang lebih halus dan rapat dibandingkan VCD.
MPEG-4: Biasanya dipakai pada video streaming. Ukuran dan kualitasnya
kecil sehingga bisa ditonton langsung melalui internet. Streaming merupakan
istilah, dimana sebuah file video dapat secara langsung dimainkan tanpa
terlebih dahulu di-download. Contoh penggunaan streaming secara nyata di
internet adalah pada Radio Elshinta Jakarta di
http://streaming.elshinta.info/elshinta.
Mov: Format ini dapat dimainkan dengan menggunakan QuickTime Player.
Dahulu format ini digunakan pada system operasi Apple Macintosh. Namun
saat ini sudah dapat digunakan pada OS Windows dan Linux.
AVI (Audio Video Interleave) : Merupakan salah satu format video digital
yang cukup lama. Format ini diciptakan oleh Microsoft dan diperkenalkan
pertama kali pada Windows 3.1. Berbeda dengan MPEG atu MOV yang
memiliki satu kompresi, format AVI memiliki berbagai pilihan metode
kompresi dekompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear
Video, IVI, atau Non (tanpa kompresi). Format AVi sangat populer dan menjadi
dasar dari berbagai algoritma kompresi video.
WMV (Window Media Video) : Digunakan untuk keperluan streaming yang
dirilis oleh Microsoft. Format video ini dapat juga dimainkan pada platform
MacOS.
Perhatikan Tabel perbedaan MPEG-1 dan MPEG-2
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 4
atas), high angle (dari atas objek), low angle (dari arah bawah objek), eye
level (sejajar dengan mata objek), frog eye (dari bawah). Baca lebih lengkap
di BAB 3 (Teknik Pengambilan Gambar).
Hindari penggunaan efek-efek yang terdapat pada kamera video.
Penggunaan efek lebih baik pada saat editing saja. Penggunaan efek video
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 7
bisa dilakukan, apabila memang tidak ingin mengeditnya kembali di
komputer (tetap disimpan di kaset).
Harus memperhatikan komposisi frame (bingkai). Jangan sampai objek utama
terpotong atau tidak masuk ke dalam frame.
Jika shoot memperlihatkan adegan seseorang berjalan atau sedang menuju
(ke) maka sisakan ruangan di depan orang tersebut. Ini disebut juga dengan
looking space, yaitu jarak pandang objek terhadap batas frame.
Perihal background (latar belakang) juga harus diperhatikan. Karena ada
kalanya saat pengambilan gambar juru kamera tidak memperhatikan latar
belakang. Misalnya latar belakang menyatu dengan foreground (latar depan),
sehingga terkesan latar belakang dihasilkan dari foreground.
Untuk menghindari suara-suara noise yang ikut terekam, sebaiknya
menggunakan kamera video yang memiliki konektor untuk mikrofon eksternal
atau anda juga bisa menggunakan mikrofon yang sudut rekamnya
menyempit (mikrofon omni), sehingga hanya bagian subyek utama saja yang
terekam suaranya.
C. Proses Pembuatan Video Klip
Proses pembuatan sebuah video klip sebenarnya mengacu kepada empat
langkah, yaitu Pengambilan Gambar, Capturing, Editing Klip, dan Produksi
Akhir.
o Pengambilan Gambar (Shooting) : Proses terekamnya objek-objek oleh
kamera video, baik analog maupun digital. Pengambilan gambar dilakukan
untuk mendapatkan bahan-bahan klip (footage).
o Capturing : Merupakan proses pemindahan hasil rekaman dari kamera video
analog atau digital ke dalam harddisk komputer.
o Editing Klip : Merupakan bagian utama dalam membuat sebuah klip.
Bagian ini merupakan proses perangkaian klip, pengaturan durasi,
membuang klip yang tidak diperlukan, memberikan musik latar,
memberikan title, memberikan transisi, dan memberikan efek-efek
lainnnya.
o Produksi Akhir : Output akhir atau hasil akhir dari proses editing bisa
berupa CD/DVD atau juga video tape.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 8
Shooting(Analog/Digital Video)
Capturing(Firewire/USB)
Editing
Alur Pembuatan Video Klip Sederhana pada proses pembuatan sebuah video
klip. Tetapi alur tersebut akan berbeda apabila dipakai dalam pembuatan film
berskala besar.
D. Jenis-jenis Kamera Video
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera.
Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-
persiapan sebagai berikut :
Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya
mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami
kelebihan dan kekurangannya.
Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan
teknik yang bagaimana yang diinginkan.
Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai,
mikrofon, kabel extension, dll.
Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di
kamera berjalan dengan baik.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada
gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga
terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik
pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang
digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci
terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan
proyektor khusus.
Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara
umum terdapat 2 (dua) jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada
pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm,
dan Hi – 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit
per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara
lain mini DV, dan Digital 8.
Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :1. Baterai untuk catu daya2. Tempat kaset3. Tombol Zoom4. Tombol Recorder5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)6. Cincin Fokus
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 9
VCD/DVD
7. Jendela preview (View Fender)8. Mikrofon9. Tombol kontrol cahaya10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).11. Terminal DC Input.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 10
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara
kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah
untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari
kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.
1. Kamera Analog
Media rekaman handy camera berformat analog (VHS) merekam sinyal
gambar dan suara di jalur analog pita video. Karena itu setiap kali dikopi di
pita lain akan berkurang mutu gambar dan suaranya. Agar anda dapat
membedakan kamera dan hasil kamera yang dipakai di sini diberikan
beberapa macam jenisnya, antara lain :
a. Handy Camera VHS Standar
Sebutan VHS Standar disebabkan oleh kesamaannya dengan alat perekam
biasa yang disebut VCR dan dapat diputar dari sana setelah digunakan
shooting. Karena kehalusan gambarnya dibangun 250 garis mendatar,
harganya murah dan mudah didapat.
b. Handy Camera VHS Super
Kehalusan gambar VHS Super adalah 400 garis mendatar. Pita
rekamannya tidak bisa diputar dari VCR karena kamera itu sendiri dapat
disambung ke TV untuk melihat gambar dan suaranya.
c. Handy Camera Video-8
Yang tergolong ke format analog tapi dengan pita kaset kecil seukuran
kaset lagu disebut Video-8 atau berukuran 8 milimeter. Mutu gambar dan
suaranya lebih bagus dari jenis VHS.
d. Handy Camera Video-Hi-8
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 11
Demikian juga jenis kamera untuk format Video Hi-8 yang nyaris sama dengan
Video-8 kecuali disebabkan kehalusan gambar dan mutu suaranya yang lebih tinggi.
2. Kamera Digital
Kamera berformat digital berbeda jauh dengan kamera berformat analog.
Pengertian digital berhubungan dengan reproduksi gambar dan suara yang
tak berubah dan dapat disimpan di komputer. Hubungannya dengan
komputer menjadikannya mudah dalam penyuntingan dan penyiaran melalui
web. Mutu gambar dan suaranya mencapai 500 garis mendatar.
a. Handy Camera Mini DV
Kamera dengan format digital Mini DV nampaknya dikembangkan pertama kali untuk
memenuhi keperluan pengguna personal computer terutama untuk mengambil gambar
diam. Namun perkembangannya lebih terasa menyempurnakan hasil serupa yang
dapat disajikan kamera berformat analog, misalnya terlihat dari pemantauan hasil
layar monitor. Adapun kehalusan gambarnya mencapai 500 garis mendatar.
b. Handy Camera Digital 8
Pada dasarnya jenis kamera ini sama dengan kamera berformat digital lainnya kecuali
kekhasannya seperti video-8 juga yang kasetnya berukuran 8mm. Jenis ini hanya
diproduksi Sony.
c. Handy Camera DVD
Kamera berformat digital model baru adalah DVD. Kemampuan utama DVD adalah
dalam pengolahan hasil dimana semua kamera melakukan perubahan sinyal magnetik,
disini dilakukan metode pembakaran. Bentuknya berbeda sedikit dari yang lain karena
badan kamera memberi tempat pada disc pembakaran.
Tips Memilih Camcorder DV
Apabila andak hendak membeli Camcorder DV, berikut ini akan
diberikan tip dan trik bagaimana cara memilih Camcorder DV yang baik :
o Jangan langsung “kepincut” dengan tawaran harga murah dari took,
karena mungkin saja produk tersebut sudah out of date (kadaluwarsa).
Jika terjadi kerusakan maka kemungkinan suku cadangnya tidak ada di
pasaran.
o Perhatikan dukungan port yang dimiliki, apakah menggunakan FireWIre
atu USB.
o Pilih kamera video yang memiliki dukungan banyak fitur di dalmnya.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 12
o Pilihlah baterai yang bisa diisi ulang (rechargeaable). Anda harus
memastikan berapa lama baterai tersebut bisa bertahan.
o Jumlah pixel lensa CCD yang dimiliki camcorder DV. Ukuran piksel
menentukan kualitas gambar, dimana semakin besar jumlah piksel yang
dimiliki semakin baik baik kualitas gambar yang dihasilkan.
o Pemilihan layar LCD berfungsi untuk melihat objek bidikan. Semakin
besar ukurannya (biasanya dalam inchi) maka semakin baik. Anda juga
harus memperhatikan ketajaman layer, biasanya diukur dengan resolusi
gambar.
o Pada umumnya lensa camcorder DV dilengkapi dengan lensa zoom optic
dan zoom digital. Kamera yang baik tentunya mempunyai lensa yang
lebih besar (secara fisik) dan kemampuan zoom yang besar pula. Yang
perlu diperhatikan adalah kemampuan jenis zoom. Zoom optic lebih baik
daripada zoom digital.
o Pilihlah Kamera DV yang memiliki konektor untuk mikrofon dari luar.
E. Aplikasi Editing Video
Pada saat ini aplikasi untuk editing video banyak sekali ditemukan di pasaran.
Dari tingkat dasar sampai dengan tingkat professional untuk editing skala kecil
sampai dengan skala besar. Kesemuanya tergantung dari user yang
menggunakan dan keahlian yang dimiliki.
Berikut Tabel beberapa Contoh Software untuk Editing Video :
Software DeveloperRilis
Pertama
Rilis Terakhi
r
Versi Terbaru
Adobe Premiere Pro***
Adobe System 1991 2008 CS4
Avid XPress Studio HD
Avid 2003 ? 5.8
Edius*** Canopus/GrassValley 2002 2008 5.0Final Cut Pro Studio
Apple 1999 2007 6
Pinnacle Studio Media Suite
Pinnacle System 2000 2007 11
Pinnacle Studio**
Pinnacle System 2007 2008 12.1
Sony Vegas Movie**
Sony Media Software ? 2007 8.0c
Ulead Media Studio Pro
Ulead System (now part of Corel Corporation)
? ? 8.1
Ulead Video Studio Plus*
Ulead System (now part of Corel Corporation)
2000 2007 11
Windows Movie Maker*
Microsoft 2000 ? 6.0.6000.16386
Ket. : **** = Expert User*** = Advanced User
* = Basic User
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 13
Dan masih banyak lagi aplikasi untuk pengolahan video yang bisa dijumpai di
pasaran saat ini sesuai dengan selera dan cocok untuk spesifikasi komputer
anda.
BEBERAPA SOFTWARE UNTUK EDITING
A. Program Windows Movie Maker
Windows Movie Maker merupakan program Microsoft Windows XP yang
digunakan untuk kegiatan editing video. Program tersebut secara default dapat
dicari dalam menu Accessories pada Start menu.
Adapun langkahnya adalah :1. Buka aplikasi program ini.
2. Setelah semua peralatan telah terhubung dengan benar, tekan tombol Record
atau Ctrl + R agar komputer mulai merekam.
3. Bila menggunakan video analog, setelah langkah di atas maka tekan tombol
PLAY pada kamera atau VTR.
4. Namun bila menggunakan video digital dan melakukan transfer dengan
sistem digital maka begitu tombol record pada program ditekan secara
otomatis kamera digital akan berputar memainkan kaset video dan komputer
akan merekamnya.
5. Tekan tombol STOP pada program bila telah selesai. Dan tombol STOP pada
kamera analog.
6. Simpan file yang telah direkam dengan ekstensi WMV, atau AVI pada tempat
yang ditentukan.
B. Program Ulead Video Studio 9
Kelebihan program Ulead Video Studio 9 adalah dapat menyimpan video yang direkam ke
dalam harddisk langsung dalam format MPEG VCD, atau DVD. Dengan demikian user tidak
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 14
Program Premiere ringan dijalankan pada komputer standar serta tidak memerlukan peralatan yang super canggih. Berikut adalah spesifikasi kebutuhan perangkat komputer untuk editing film.
Kebutuhan Minimum :
Prosesor Intel Pentium (100% kompatibel). Sistem operasi Windows 95, 98, NT atau XP. RAM 64MB. Harddisk minimum 200MB. CD-ROM Drive. Monitor 14 “.
Kebutuhan yang dianjurkan :
Prosesor Intel Pentium 4 (100% kompatibel). Sistem operasi Windows 98 SE, 2000, atau XP. RAM 256MB. VGA Card 4D 32MB. Harddisk 40 GB (jika bisa lebih) untuk menyimpan clip sementara. Pilih
harddisk cepat proses baca (rpm tinggi). CD-RW Drive. Monitor 17” (lebih baik lagi apabila NTSC monitor). Sound Card dan speaker. Analog Converter untuk menerima input signal analog dari kamera. Card Acceleration, seperti Matrox dan Pinnacle yang digunakan untuk
mempercepat proses render.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 16
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Pada pembuatan video, film dan industri televisi kita akan mengenal
beberapa tipe-tipe pengambilan gambar agar hasil yang dicapai nantinya optimal
sesuai dengan keinginan. Untuk mendalami dunia videografi tentunya harus
memahami teknik ini.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera.
Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-
persiapan sebagai berikut:
Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya
mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami
kelebihan dan kekurangannya.
Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan
teknik yang bagaimana yang diinginkan.
Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai,
mikrofon, kabel extension, dll.
Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di
kamera berjalan dengan baik.
Barangkali kita sudah sering melakukan teknik yang sudah benar, tetapi
tahukah nama dari teknik pengambilan tersebut ?. Berikut ini istilah-istilah dalam
pengambilan gambar yang akan dibahas, diantaranya :
EWS (Extreme Wide Shot)
Teknik ini adalah teknik mengambil gambar sangat jauh dari subyek yang
mungkin tidak akan kelihatan dengan jelas. Teknik ini bertujuan untuk
menunjukan lingkungan disekitar subjek dan dirancang untuk menunjukan
pendengar di mana tempat tindakan diambil. EWS juga disebut dengan istilah
extra long shot or extreme long show.
VWS (Very Wide Shot)
Teknik ini sudah mengambil lebih dekat dengan lingkungan disekitar subjek.
Subjek akan terlihat berada di lingkungan seperti apa. Teknik ini juga bisa
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 17
3BAB
memfokuskan pada satu objek seperti jendela atau berada dibagian apa dalam
lingkunganya.
WS (Wide Shot)
Teknik ini mengambil subyek dalam bingkai yang penuh. Kita mengambil dari
gambar kaki subjek dan juga mengambil pada bagian kepala hampir pada bagian
atas frame. Teknik ini sungguh sulit untuk dikerjakan, karena dari awal sampai
akhir harus selalu mengikuti pergerakan subjek. Kalo tidak kita akan
mendapatkan gambar yang terpotong dari subjek.
MS (Mid Shot)
Teknik pengambilan ini bertujuan untuk menunjukan subyek lebih detail, dan
juga bisa menunjukan emosi yang ditampulkan oleh subjek. Teknik ini banyak
digunakan pada penyampaian berita televisi oleh presenter, wartawan yang akan
mewawancara sehingga subjek dengan leluasa mengeluarkan expresinya,
seperti gerak tangan, dll.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 18
MCU (Medium Close Up)
Teknik yang mengambil gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan
ekspresi wajah lebih jelas.
CU (Close Up)
Teknik mengambil gambar hanya pada bagian wajah (close up). Teknik ini lebih
menonjolkan pada ekspresi wajah dari subjek. Close-up juga dapat digunakan
sebagai teknik cut-in. Dengan teknik ini penonton dapat menggambar atau
merasakan bahwa pribadinyalah yang menjadi sebagai subjek.
ECU (Extreme Close Up)
Pengambilan gambar dengan teknik ini akan menunjukkan secara detil ekspresi
dari subjek, seperti linangan air mata dan luapan kegembiraan terpancarkan dari
wajah atau mata subjek.
CA (Cutaway)
Teknik yang mengambil pergerakan dan reaksi dari sekitar subjek atau menekankan sesuatu
milik dari subjek, contoh gambar kucing adalah objek dari pemiliknya.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 19
Cut-In
Hampir mirip dengan Cutaway, bedanya hanya menjelaskan bagian dari subjek secara lebih
jelas, contoh pengambilan tangan yang menunjukan berupa luapan emosi, grogi, takut, dll.
Two-Shot
Ini merupakan variasi pengambilan gambar. Pada saat interview atau wawancara bisa
dilakukan pengambilan presenter dan subjek atau hanya presenter saja dan juga hanya subjek
saja yang akan di ambil.
Dengan teknik ini bisa membuat suasana wawancara menjadi lebih hidup dan tidak terjadi
kekosongan objek disekitarnya.
(OSS) Over-the-Shoulder Shot
Teknik ini merupakan teknik pengambilan subjek dari sisi belakang orang lain. Pengambilan
gambar dilakukan dengan memotong frame dari belakang telinga sekitar 1/3 dari lebar frame
dan orang yang diambil harus menduduki kira-kira 2/3 dari lebar frame. Subjek yang diambil
harus terlihat dengan jelas dan usahakan juga bahunya terambil.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 20
Noddy Shot
Sering digunakan pada wawancara, penonton akan terlihat mendengarkan dan berinteraksi dengan subjek.
Point-of-View Shot (POV)
Teknik yang menunjukan perspektiv dari subjek. (Lihat contoh di bawah)Shot 1 Shot 2
WS (Wide Shot) POV (Point of View)
Shot 3 Shot 4
OSS (Over-Shoulder) POV (Point of View)
Weather Shot
Teknik yang mengambil suasana dari cuaca hari ini, biasanya akan mengambil
paling sedikit 2/3 dari frame untuk ditampilkan. Cara ini menunjukan bagaimana
cuaca yang sedang terjadi pada saat program acara dilakukan, seperti olahraga.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 21
Model Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima
cara:
1. · Bird Eye ViewTeknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
2. · High AngleSudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
3. · Low AngleSudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
4. · Eye LevelSudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
5. · Frog EyeSudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
TEKNIK MENGGERAKKAN KAMERA VIDEO
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka
dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan
menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas
tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera
mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya.
Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
· Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
· Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar
muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika
gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki
bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 22
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi
cukup objek yang bergerak.
Objek bergerak sejajar dengan kamera :
· - Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· - Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan,
ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti
cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan
menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik. Berikut ini
adalah tekniknya :
·Backlight Shot : teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan
pencahayaan dari belakang.
Reflection Shot : teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke
objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan
objek.
·Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di
dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di
depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang
dimunculkan sehingga ada kesan indah.
·The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di
depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
·Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek
satu ke objek lain secara cepat.
·Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar
dan lebih dramatik.
·Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju
kencang.
·Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan.
Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-
buru atau dikejar sesuatu.
·Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek
tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk
memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek
sedang bercakap-cakap.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 23
·Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya
dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua
memperlihatkan orang kedua.
Mulok Editing Video “Ulead Video Studio” | Kelas XII | SMA Negeri 1 Lumajang 24
INSTALASI ULEAD VIDEO STUDIO
Ulead VideoStudio 9 merupakan software video editing yang dikeluarkan oleh
perusahaan Ulead Systems, Inc. Software ini banyak diminati masyarakat awam
karena memiliki tampilan yang sederhana, fitur yang menarik dan penggunaan yang
mudah. Walaupun Ulead Video Studio 9 ini termasuk software jenis instant, tetapi
software ini mampu menghasilkan output yang setara dengan software video
editing professional.
Hal yang membedakan software ini dengan software video editing sejenis, yaitu
kemampuan nya dalam menyimpan hasil pengolahan video dan audio menjadi
media VCD/SVCD/DVD secara langsung, jadi anda tidak perlu lagi menggunakan
software burning untuk membuat VCD/SVCD/DVD.
Fitur terbaru adalah kemampuan menciptakan klip video hanya dengan tiga
langkah saja dengan fasilitas Video Studio Movie Wizard. Selain itu juga
dukungannya terhadap hamper semua format audio, video, dan image.
A. Dukungan Format File VIDEO
Video Studio 9 mendukung berbagai format video, audio, dan image. Dukungan
file tersebut di antaranya :
o Video : AVI, MPEG-1, MPEG-2, MICROMV, WMV, QuickTime (MOV), FLC, FLI,
GIF, UIS.
o Gambar : BMP, CLP, CUR, DCS, EPS, FPX, GIF, ICO, IFF, IMG, JPG, PCD, PCT,