Top Banner
46

Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Aug 13, 2015

Download

Documents

citra Joni
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go
Page 2: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 1

ANALISA CVP

TEORI

Cost Volume Profit

Cost Volume Profit Analysis (CVP) analysis adalah sebuah alat yang

menghubungkan kaitan antara Biaya, Volume, dan Profit (Laba) dari suatu

perusahaan dengan fokus kepada lima hal berikut :

. Harga Produk (Prices of products)

. Volume Produksi

. Variable Cost per Unit

. Fix Cost Cost

. Mix of Product sold(Product bauran dalam penjualan)

Analysis CVP ini menganalisa perubahan total pendapatan, total biaya, dan

hubungannya operating income yang terjadi pada tingkat output, selling price, biaya

variable, dan biaya tetap.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan tingkat penjualan dan

bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan.

Dalam Analisis CVP ini, ada beberapa asumsi yang harus diterapkan, yaitu :

Page 3: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

1. Perubahan tingkat pendapatan dan biaya terjadi karena

adanya perubahan pada kuantitas produk/jasa yang diproduksi atau dijual

2. Total biaya merupakan jumlah dari fix cost dan variable cost

3. Harga jual, variable cost per unit, dan total fix cost sudah

diketahui jumlahnya

4. Dalam grafik, perilaku dari total pendapatan dan total biaya

dalah linear dalam hubungannya dengan unit penjualan produk dalam

suatu relevant range.

CVP ini berguna dalam mengkalkulasikan BEP (Break Even Point). Langkah

awal dalam menghitung BEP adalah dengan menentukan Contribution Margin

Contribution Margin

Contribution Margin adalah saldo dari revenues (pendapatan) setelah

dikurangi variable expense. Nilai tersebut sudah mencover fixed expense. Jadi

seandainya ContributionMargin lebih kecil daripada fixed expense, maka bisa

dipastikan bahwa perusahaan ada dalam keadaan rugi (loss).Rumus:

Contribution Margin

=Revenues – Variable Expense

Contribution Margin Per Unit

= Revenues Per Unit – Variable Expense Per Unit

Contribution Margin Percentage

= (Contribution Margin / Selling Price) X 100%

Operating Income

= Contribution Margin Per Unit X Quantity Sold) – Fixed Cost

Break Even Point

Break Even Point (BEP) adalah keadaan dimana Profit sama dengan nol.

Dengan kata lain Sales Revenue – expense = 0, atau, Sales Revenue = Fixed Cost +

Variable Cost. Berikut adalah rumus mengenai Break Even Point :

Page 4: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

BEP unit

= Total Fixed Cost / Contribution Margin per Unit

BEP revenue

= Total Fixed Cost / Contribution Margin Percentage

Unit Sales to Achieve Targeted Operating Income (TOI)

= (Total Fixed Cost + TOI)/ Contribution Margin per Unit

Revenue to Achieve Targeted Operating Income (TOI)

= (Total Fixed Cost + TOI) / Contribution Margin Percentage

Degree of Operating Leverage

= Contribution Margin / Operating Income

Margin of Safety Percentage

= (Expected Sales – Break Even Point) / Expected Sales

SOAL TUGAS :

SIMULASI CVP ANALYSIS DAN PERHITUNGAN BEP PADA CATS BASIC

1. Apa fungsi dilakukannya analisis CVP di sebuah perusahaan?

Apa hubungan analisis CVP dengan anggaran yang dibuat

perusahaan?

2. Berikut ini dalah laporan laba rugi CATs Basic :

Harga Blazer per Piece Rp 450.000

Blazer Terjual (piece) 100 Piece

Blazer di Produksi 100 Piece

Variable Cost per Unit Rp 150.000

Revenue Rp xxxxx

Variable Cost Rp xxxxx

Fixed Cost Rp 40.000.000

Operating Income Rp xxxxx

3. Isilah tiap-tiap ‘xxxxx’ di atas berdasarkan data yang diberikan,

Page 5: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

kemudian hitunglah Contribution Margin CATs Basic!

4. Hitung berapakah jumlah unit yang harus dijual agar BEP

tercapai!

5. Hitung kembali berapakah jumlah unit yang harus dijual agar

BEP tercapai, bila harga Blazer naik 20%!

Page 6: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL TUGAS CATs BASIC – PRAKTIKUM 2

ACTIVITY BASED COSTING

TINJAUAN TEORI

Activity based costing adalah suatu sistem informasi akuntansi yang

mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan

mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari

aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan

aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan, atau menunjang produk yang

bersangkutan.

Activity based costing adalah satu alat terbaik untuk memperbaiki costing

system dengan mengidentifikasi aktivitas masing-masing sebagai objek biaya yang

mendasar. Sebuah aktivitas adalah sebuah kejadian, tugas, atau unit kerja dengan

tujuan spesifik; misalnya mendesain produk, mengatur untuk menyalakan mesin,

menjalankan mesin, dan mendistribusikan produk. Untuk mempermudah dalam

membuat keputusan strategis, sistem ABC mengidentifikasi semua aktivitas

perusahaan yang termasuk dalam value chain, lalu dilanjutkan dengan menghitung

biaya masing-masing aktivitas, lalu menempatkan biaya tersebut ke objek biaya

seperti produk atau jasa dengan basis dari gabungan aktivitas yang diperlukan

untukmemproduksi masing-masing produk atau jasa.

ABC akan menjawab pertanyaan “Bagaimana mengalokasikan biaya overhead

pabrik (BOP) sebagai komponen harga pokok produksi (cost of goods manufactured)

kepada produk dengan adil & tepat berdasarkan aktivitasnya?”.

Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi

akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai

aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh :

1. Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost

effective

2. Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya

overhead pabrik (BOP) dalam biaya produk menjadi lebih tinggi dari biaya

Page 7: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

primer (biaya bahan baku langsung ditambah biaya tenaga kerja

langsung)

3. Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy

(biasanya jenis perusahaan ini menerapkan harga jual yang bersaing

secara kompetitif dengan harga pasar)

Syarat penerapan Activity Based Costing

Perusahaan-perusahaan yang layak memakai ABC jika memenuhi syarat-

syarat :

1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas produk yang tinggi

2. Tingkat persaingan industri yang tinggi

3. Merupakan perusahaan padat modal (capital-intensive)

4. Mampu untuk menghitung estimasi biaya dari tiap cost pool,

mengidentifikasi & mengukur cost driver untuk menyajikan cost

allocation base

Hirarki biaya

Hirarki biaya mengelompokkan berbagai macam cost pool dalam berbagai

macam tipe cost driver atau basis alokasi biaya atau perbedaaan untuk mengukur

tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab-akibat. Sistem ABC biasanya

menggunakan hirarki biaya dalam 4 tingkat untuk mengidentifikasi basis alokasi

biaya yang merupakan cost driver dari tiap cost pool.

1. Aktivitas berlevel unit

Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel unit

bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi

2. Aktivitas berlevel batch

Aktivitas dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit

yang ada pada batch tersebut.

Page 8: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

3. Aktivitas berlevel produk

Aktivitas berlevel produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya

tidak terkait berapa jumlah unit yang diproduksi / dijual.

4. Aktivitas berlevel fasilitas

Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi

perusahaan namun banyak sedikitnya aktivitas tidak berhubungan dengan volume /

unit kerja.

Prosedur pembebanan biaya overhead dengan sistem ABC melalui 2 tahap

kegiatan :

1. Tahap pertama

a. Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya ke dalam berbagai

aktivitas

b. Mengklasifikasikan aktivitas biaya ke dalam berbagai aktivitas

c. Mengidentifikasikan cost driver

d. Menentukan tarif per unit cost driver (Tarif per unit cost driver =

jumlah cost driver / jumlah aktivitas)

2. Tahap kedua

a. Penelusuran & pembebanan BPO yang dibebankan = tarif per unit

cost driver x cost driver yang dipilih

Keunggulan sistem ABC

Tentang keunggulan ABC adalah :

1. Mereorganisasi proses, memperbaiki mutu, dan mengurangi biaya

2. ABC dapat membantu dalam mengambil keputusan

3. Manajemen akan melakukan penawaran kompetitif yang wajar

4. Analisis lebih akurat mengenai volume dan posisi break even

5. Mencari pola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih tinggi

Page 9: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

SOAL TUGAS - TEORI

1. Jelaskan perbedaan antara metode ABC (activity-based-costing) dan

metode tradisional (simple costing).

2. Bagaimana cara manajer memperbaiki sistem biaya produk mereka agar

harga yang dicatat mendekati akurat?

3. Apa yang dimaksud activity based management (ABM) ? Apa

hubungannya dengan ABC?

SOAL TUGAS – KASUS

SIMULASI APLIKASI ABC PADA CATs BASIC

Kaos Jaket

Biaya bahan baku

langsung per unit (Rp 000)

25 75

Biaya tenaga kerja

langsung per unit (Rp 000)

5 15

Jam tenaga kerja langsung 1500 900

Aktivitas, cost driver, kuantitas aktivitas, dan biaya yang dianggarkan

manajer produksi untuk perhitungan BOP (biaya overhead pabrik) adalah sebagai

berikut :

Aktivitas Cost driver Kuantitas aktivitas Biaya yang

dianggarkan

Pemotongan Unit yang

diproduksi

100.000 300.000.000

Penjahitan Lamanya

penjahitan per

kodi (jam)

600 60.000.000

Pengemasan Lamanya

pengemasan per

lusin (jam)

200 12.000.000

Page 10: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Total 372.000.000

Instruksi :

1. Dengan menggunakan simple costing:

a. hitunglah tarif yang ditetapkan untuk biaya overhead dengan

menggunakan biaya tenaga kerja langsung sebagai single cost driver!

b. hitunglah biaya per unit untuk produk kaos dan jaket!

2. Dengan menggunakan sistem ABC, hitunglah biaya per unit untuk kaos

dan jaket.

3. Analisa dan berikan kesimpulan atas hasil perhitungan Anda untuk kedua

sistem biaya tsb

Page 11: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC PRAKTIKUM 3

OPERATIONAL BUDGETING

TINJAUAN TEORI

Definisi

Anggaran adalah suatu ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang

direncanakan oleh manajemen untuk jangka waktu tertentu. Anggaran juga dapat

diartikan sebagai alat bantu untuk mengkoordinasikan apa saja yang perlu dilakukan

untuk melaksanakan rencana yang sebelumnya sudah ditetapkan. Anggaran

umumnya mencakup aspek finansial dan non finansial dari rencana manajemen dan

berfungsi sebagai blueprint bagi perusahaan untuk diikuti dalam periode mendatang.

Fungsi Anggaran

1. Koordinasi dan komunikasi

2. Dasar untuk menilai performa dan perhitungan kompensasi

3. Alat untuk memotivasi manajer dan karyawan

4. Alat implementasi strategi

Jenis Anggaran

Anggaran dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu anggaran operasional

(Operational budget) dan anggaran keuangan (Financial budget). Anggaran

operasional adalah anggaran yang memfokuskan pada perencanaan pendapatan dan

biaya yang merupakan komponen penyusun anggaran laba rugi. Sedangkan

anggaran finansial adalah anggaran yang mendukung penyusunan anggaran neraca

dan anggaran laba rugi.

Komponen Anggaran Operasional

o Anggaran pendapatan

Page 12: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Anggaran yang menyatakan berapa pendapatan yang

diproyeksikan untuk dicapai pada periode mendatang, untuk

menentukan anggaran pendapatan, harga jual produk atau jasa dan

proyeksi penjualan harus diperkirakan terlebih dahulu.

o Anggaran Produksi

Anggaran ini berhubungan dengan berapa jumlah unit produk

yang harus diproduksi untuk periode anggaran tersebut. anggaran

produksi bergantung pada penjualan yang diproyeksikan, persediaan

awal dan persediaan akhir yang ditargetkan oleh manajemen.

o Anggaran biaya penggunaan dan pembelian bahan baku

Anggaran ini menyatakan jumlah unit dan jumlah biaya dari

bahan baku yang digunakan dalam suatu proses produksi dalam

periode anggaran tersebut, anggaran ini juga bergantung pada

persediaan awal dan persediaan akhir dari bahan baku yang

ditargetkan oleh manajemen.

o Anggaran biaya tenaga kerja langsung

Anggaran ini menghitung kebutuhan biaya tenaga kerja

langsung. Dalam perhitungannya manajemen menggunakan standar

jam kerja yang dikalikan dengan tarif upah tenaga kerja.

o Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran yang menyatakakkn perkiraan dari biaya overhead

pabrik yang dibutuhkan dalam suatu proses produksi dalam periode

anggaran tersebut. Dasar alokasi dan tarif overhead ditentukan diawal

untuk menghitung pengalokasian biaya overhead.

Page 13: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

o Anggaran Harga Pokok Produksi

Anggaran ini merupakan anggaran yang mengkombinasikan

hasil dari anggaran Bahan baku langsung, Tenaga kerja langsung, dan

Biaya Overhead Pabrik untuk mendapatkan harga pokok produksi.

(Untuk lebih jelasnya, lihat HorngrenChapter 6 “Master Budget and

Responsibility Accounting)

SOAL TUGAS - TEORI

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai responsibility

accounting ?

2. Jelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan anggaran dan

fungsinya secara komprehensif ?

SOAL TUGAS

SIMULASI PERHITUNGAN OPERATIONAL BUDGET PADA CATs BASIC

Danti Kehl merupakan manajer keuangan pada CATS Basic, dia ditugaskan

oleh CEO untuk membuat anggaran operasional tahun 201x dengan data-data yang

dimiliki sebagai berikut :

Projected Sales

Product Units Price

Tees 5000 $20

Pants 4000 $30

Invenetories Target (in Units)

Product January 1, 201x December 31, 201x

Tees 1200 1400

Page 14: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Pants 700 800

Bahan baku yang digunakan (/ units)

Direct

Material

Unit Tees Pants

Cotton Meter 1 2

Wool Meter 3 4

Proyeksi Data bahan baku pada tahun 201x

Direct

Material

Perkiraan

Harga

Expected

beg. Inv

Expected

end.inv

Cotton $3 200m 250m

Wool $1 400m 550m

Proyeksi tarif dan penggunaan tenaga kerja langsung

Products Jam per unit Tarif per unit

Tees 1 $2

Pants 2 $4

Biaya overhead pabrik dialokasikan dengan tarif $3 berdasarkan jam tenaga

kerja langsung.

Berdasarkan data-data diatas saudara diminta untuk mempersiapkan :

1. Revenue Budget

2. Production Budget

3. Direct material purchases budget ( dalam kuantitas)

4. Direct material purchases budget ( dalam dollar)

5. Direct labor budget

6. Budgeted Finsihed goods inventory at Dec, 201x (dalam dollar)

Page 15: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 4

FINANCIAL BUDGETING

TINJAUAN TEORI

Master budget atau Anggaran Induk adalah sebuah anggaran komprehensif

yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu

periode yang mencakup satu tahun atau kurang.

Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :

1. Anggaran operasi/ Operational Budget (yang telah dipelajari di bab

sebelumnya), dan

2. Anggaran Finansial / Financial Budget

Anggaran Finansial (financial budget)

Merupakan bagian dari master budget yang fokus pada dampak dari operasi

perusahaan secara keseluruhan dan pengeluaran modal terhadap arus kas.Secara

umum, anggaran finansial merupakan anggaran prestasi kerja yang ingin dicapai

sesuai dengan perencanaan yang ada pada anggaran operasional.Dengan demikian,

anggaran finansial merupakan hasil dari perencanaan yang sudah didokumentasikan

pada anggaran operasional.

Anggaran yang terkait dengan Anggaran Finansial meliputi:

Anggaran Kas (cash budget)

Merupakan perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas.Penerimaan

merujuk pendapatan dari customer yang merupakan penjualan produk atau

jasa.Sedangkan Pengeluaran mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang konsumsi

atas penerimaan yang ada.Seringkali, antara penerimaan dan mengeluaran

tidak berimbang, penerimaan lebih kecil dibanding pengeluaran.Oleh

karenanya, diperlukan pembiayaan dari luar yang berupa pinjaman.

Pembiayaan dari luar yang berupa pinjaman pada akhirnya juga harus

mempertimbangkan beban (bunga) yang harus dibayar di masa yang akan

datang.

Anggaran Laba-Rugi (budgeted income statement)

Page 16: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Mendeskripsikan pendapatan dan biaya.Dokumen pendukung untuk

menyusun anggaran laba-rugi adalah anggaran penjualan, anggaran biaya

produksi dan anggaran biaya non-produksi.Anggaran laba-rugi penting bagi

manajer untuk pencapaian tujuan profit yang ditetapkan.Karena anggaran laba-

rugi dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu pendapatan dan biaya, maka

anggaran laba-rugi dapat dijadikan acuan bagaimana caranya perusahaan dapat

menghasilkan pendapatan sesuai atau melebihi yang dianggarkan dan menekan

biaya menjadi seminimal mungkin.

Ringkasnya, anggaran ini merupakan anggaran yang memuat

perhitungan operating income (yang dihitung di anggaran operasional) dan

diakumulasikan dengan beban-beban yang muncul di anggaran kas (seperti

beban bunga yang timbul akbiat adanya pinjaman saat terjadi defisiensi) dan

beban pajak.

Anggaran Neraca (budgeted balance sheet)

Mendeskripsikan perkiraan posisi aktiva, utang dan modal

perusahaan.Anggaran ini terbentuk setelah anggaran operasional pendukung

seperti; anggaran produksi, anggaran penjualan, dan nggaran pembelian

tersusun.Anggaran neraca merupakan akumulasi prestasi kerja yang tercermin

dalam aktiva, kewajiban yang harus dibayar dan akumulasi modal.

*Budgeted Income Statement bukanlah komponen dari financial budget, tapi

informasi yang ada didalamnya merupakan salah satu input bagi penyusunan

budgeted balance sheet. Sehingga penyusunan Budgeted Income Statement

menunjang penyusunan keseluruhan financial budget.

Capital Expenditure

Budget

Budgeted Income

Statement

Budgeted Statement Of

Cash Flow

Budgeted Balance

Sheet

Cash Budget

FINANCIAL BUDGET

Page 17: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

PENYUSUNAN CASH BUDGET (ANGGARAN KAS)

Quarters Years

as a whole 1 2 3 4

Cash balance, beginning $ 300.000 $ 350.715 $ 350.657 $ 350.070 $ 300.000

Add receipts :

Collection from

customer

9.136.600

10.122.000

10.263.200

8.561.200

38.083.000

Total cash

available for needs

9.436.600 10.472.715 10.613.857 8.911

.270

38.383.000

Deduct disbursement :

DM

Payroll

MOH

Nonmanufacturing Cost

Machinery Purchase

Income Taxes

2.947.605

3.604.512

2.109.018

1.847.750

725.000

2.714.612

2.671.742

1.530.964

1.979.000

400.000

2.157.963

2.320.946

1.313.568

1.968.250

758.000

400.000

2.155.356

2.562.800

1.463.450

1.705.000

400.000

9.975.536

11.160.000

6.417.000

7.500.000

758.000

1.925.000

TOTAL DISBURSEMENT 11.232.885 9.296.318 8.918.727 8.286.606 37.735.536

Minimum cash balance

desired

350.000

350.000

350.000

350.000

350.000

Total cash needed 11.583.885 9.646.318 9.268.727 8.636.606 38.085.536

Cash excess (deficiency)* (2.147.285) 826.397 1.345.130 274.664 297.464

Financing

Borrowing (at beginning)

Repayment (at end)

Interest (12% per year)**

2.148.000

(779.000)

(46.740)

(1.234.000)

(111.060)

(135.000)

(16.200)

2.148.000

(2.148.000)

(174.000)

Page 18: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

TOTAL EFFECTS OF

FINANCING

2.148.000

(825.740)

(1.345.060)

(151.200)

(174.000)

Cash balance, ending *** 350.715 350.657 350.070 473.464 473.464

*Cash excess = total cash available for needs – total cash needed before financing

** $779.000 x 0.12 x 0.5 ; $1.234.000 x 0.12 x 0.75 ; $135.000 x 0.12

Note that short term interest payment for financing pertain only to the amount of principal

being repaid at the end of each quarter.

*** ending cash balance = total cash available for needs – total disbursement + total effects of

financing

+ repayment (x) dapat dihitung dengan (untuk quarter 2)=

1. Tentukan total effect of financing (disesuaikan dengan cash excess, agar cash

balance endingnya sesuai dengan minimum cash balance desire) = $825.740

2. Buat persamaan

825.740 = X + (0.12 x 0.5 x X)

825.740 = 1,006X

X = 825.740/1,006

X = $779.000 Repayment

SOAL TUGAS - TEORI

Referensi horngren bab 6

1. Sebutkan anggaran-anggaran yang merupakan komponen penyususun

anggaran financial!

2. Jelaksan apa hubungan antara anggaran operasional dan anggaran

financial!

3. Jelaskan hubungan antara budget,plans dan strategy!

Page 19: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

SOAL TUGAS – KASUS

SIMULASI FINANCIAL BUDGET PADA CATs BASIC

Cash Flow CATs Basic 2013

Quarters

1 2 3 4

Penerimaan

Penagihan dari pelanggan

Pendapatan lain-lain

Rp 85.780.000

13.529.900

Rp 87.402.000

12.526.400

Rp 90.085.000

10.526.400

Rp 75.248.000

15.035.200

Pengeluaran

Bahan baku dan penolong

Gaji

Biaya lain-lain

Pembelian mesin jahit

Beban bunga jangka panjang

Pajak penghasilan

Rp 35.889.000

18.698.000

7.568.000

794.000

5.208.000

Rp 39.989.000

22.098.000

9.467.000

30.000.000

794.000

5.208.000

Rp 38.289.000

19.932.000

8.497.000

794.000

5.208.000

Rp 38.018.000

19.657.000

8.537.000

794.000

5.208.000

Tambahan :

Pada awal tahun CAT’s memiliki saldo kas sebesar Rp 200.000.000

CAT’s basic menentukan minimum cash balance perusahaan sebesar Rp

200.000.000

Jika terjadi defisiensi kas, perusahaan akan melakukan pendanaan dengan

menggunakan utang jangka pendek dengan bunga 11% pertahun

INSTRUKSI :

1. Susunlah Cash Budget untuk CAT’s Basic dengan menggunakan data-data

diatas.

2. Susunlah Budgeted Income Statement dengaan cara menggunakan data-

data operating income yang tersedia di tinjauan umum CAT’s Basic

(operating income tahun sebelumnya dijadikan acuan dalam penyusunan

Budgeted Income Statement tahun berjalan) dan menambahkan biaya-

Page 20: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

biaya yang muncul akibat adanya aktivitas-aktivitas pendanaan di Cash

Budget dan PPh badan 25%

Page 21: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATS BASIC – PRAKTIKUM 5

DECISION MAKING AND RELEVANT INFORMATION

TINJAUAN TEORI

Manajer pada umumnya mengikuti sebuah model keputusan untuk memilih

diantara beberapa pilihan. Sebuah model keputusan adalah metode formal dalam

membuat keputusan yang biasanya melibatkan analisis kuantitatif dan kualiatif.

Akuntan manajemen menganalisis dan menyajikan data-data relevan untuk

memberikan pedoman untuk proses pengambilan keputusan manajer. Dalam

pengambilan keputusan, seorang akuntan manajemen harus memahami konsep

relevansi.

Biaya relevan adalah biaya yang akan timbul di masa yang akan datang, dan

pendapatan relevan adalah pendapatan yang diharapkan timbul di masa depan yang

membedakan di antara alternatif pilihan yang diambil. Biaya dan pendapatan yang

tidak mempengaruhi keputusan dikategorikan sebagai irrelevant.Dapat disimpulkan

bahwa pendapatan dan biaya yang relevan haruslah:

1. Terjadi di masa yang akan datang,

Setiap keputusan berhubungan dengan memilih serangkaian tindakan

berdasarkan pada hasil yang diharapkan akan datang.

2. Berbeda di antara alternatif tindakan,

Biaya dan pendapatan yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah, dan

karenanya tidak menjadi beban bagi keputusan yang dibuat.

Oleh karena itu, sunk cost yaitu biaya masa lalu tidak relevan dijadikan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan karena biaya tersebut sudah terjadi

dan tidak dapat dihindari. Keputusan apapun yang diambil biaya tersebut akan tetap

timbul. Dengan hanya menganalisis data relevan, manajer dapat mengeliminasi

biaya-biaya yang tidak relevan karena dapat membingungkan. Hanya dengan

berfokus pada data relevan, memahami biaya mana yang relevan atau tidak

membantu pengambil keputusan untuk mendapatkan data yang mempengaruhi

keputusan secara lebih efisien.

Page 22: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

SOAL TUGAS

PENGAPLIKASIAN DECISION MAKING DAN PENERAPAN INFORMASI YANG

RELEVAN DALAM KASUS CATs BASIC

Berdasarkan kasus yang terjadi di CATS Basic ini, tentukanlah biaya mana saja yang

termasuk biaya relevan untuk pengambilan keputusan CATS Basic.

1. INFO :

a. Pemerintah Daerah Kota Bandung mengeluarkan Perda mengenai

kesejahteraan buruh di Jawa Barat, salah satunya adalah kenaikan

UMR. CATS Basic sebagai salah satu perusahaan yang menerapkan

Good Corporate Governance jelas harus mengikuti peraturan terbaru

ini. Kabar kenaikan UMR yang diumumkan pada awal bulan ini jelas

sangat membuat buruh CATS Basic semangat bekerja, terbukti pada

minggu kedua bulan tersebut, produksi kaos CATS Basic meningkat.

Dengan jumlah karyawan CATS Basic yang jumlahnya tidak sedikit,

CATS Basic memberikan upah sesuai UMR di Perda sebelumnya.

Perda saat ini menetapkan UMR 10% lebih tinggi dari UMR

sebelumnya.

2. INFO :

a. Saat ini CATS Basic sudah menjadi perusahaan yang dikenal cukup

remarkable di bidang konveksi, terbukti dengan melonjaknya demand

konsumen untuk pembuatan seragam panitia untuk event maupun

permintaan perusahaan besar. Saat ini, CATS Basic mengalami

kesulitan dalam mengangani demand karena saat ini CATS Basic hanya

memiliki satu mesin cetak. Hal ini jelas memperlambat proses

produksi sehingga mempengaruhi kecepatan pengiriman barang ke

konsumen. CATS Basic memiliki dua pilihan untuk menangani masalah

ini. Menyewa mesin ke perusahaan penyewaan mesin atau membeli

mesin baru. Penyewaan mesin paling lama adalah 1 tahun dengan

biaya sewa dibayar satu bulan sekali.

Page 23: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

INSTRUKSI

1. Jelaskan perbedaan antara informasi kuantitatif dan informasi kualitatif.

2. Apa yang dimaksud dengan relevant revenue dan relevant cost.

3. Jelaskan mengenai Opportunity Cost Approach.

Page 24: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 6

PRICING DECISION & PROFIT ANALYSIS

Bagaimana cara manajemen menetapkan harga jual suatu produk akan

sangat berpengaruh terhadap kondisi finansial maupun nonfinansial perusahaan

dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ada 3 faktor yang sangat signifikan

akan mempengaruhi keputusan penetapan harga jual suatu produk, yakni 3C

(Customer, Competitor, and Cost). Konsumen akan mempengaruhi harga jual lewat

permintaan yang mereka ajukan di pasar, pesaing akan berusaha untuk menetapkan

harga jual yang kompetitif, dan biaya akan mempengaruhi setinggi apa produsen

akan menawarkan harga jual barang di pasar.

Untuk dapat bersaing di pasar, suatu produk harus memiliki harga jual

yang kompetitif. Ada dua metode untuk menetapkan harga jual bagi perusahaan

secara umum :

1. Cost plus pricing

2. Market based pricing

Cost plus pricing bisa dikatakan bahwa penentuan harga jual suatu produk

didapat dari jumlah harga pokok produksi ditambah jumlah keuntungan yang

diinginkan (at cost ditambah mark up).

Produk yang bersifat tersier juga mewah, bahkan unik, akan sangat

dimungkinkan bagi perusahaan untuk menetapkan keuntungan sebanyak-banyaknya

karena barang tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan demand dari konsumen

yang notabene adalah kalangan atas yang tidak sensitif terhadap (penetapan) harga

jual yang tinggi. Berbeda dengan produk consumer goods yang merupakan barang

kebutuhan sehari-hari, bahkan primer, maka perusahaan hanya mengestimasi

mengambil keuntungan yang sedikit.

Rumus umum =

𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑒𝑑 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 + 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑒𝑑

𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑒𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡

Market based pricing dengan lugas menggambarkan bahwa penentuan harga

jual suatu produk didapat dari harga yang berlaku di pasaran. Harga barang sudah

Page 25: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

cenderung tetap yang terbentuk (melalui mekanisme penawaran-permintaan yang

biasanya sudah teratur) di pasar. Perusahaan akan berupaya untuk memproduksi

barang di bawah harga pasar.

Istilah lain dalam penentuan harga jual berdasarkan metode market based

pricing adalah target pricing yang dikenal juga dengan istilah economic profit

maximizing profit. Sedangkan usaha untuk memproduksi barang dengan harga

pokok produksi di bawah pasar adalah target costing.

SOAL TUGAS

1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual?

2. Bagaimana perusahaan dapat menentukan target cost untuk suatu

produk?

3. Apa perbedaan antara locked-in costs dengan cost incurrence? Mengapa

penting untuk membedakan di antara keduanya?

Page 26: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 7

COST OF QUALITY

TINJAUAN TEORI

Kualitas adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang dibuat atau

dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang sebelumnya telah ditentukan untuk

memuaskan pelanggan pada saat pembelian dan selama penggunaan.

Untuk memenuhi spesifikasi yang diinginkan perusahaan, maka perusahaan

perlu mengeluarkan sejumlah biaya yang disebut cost of quality. Biaya kualitas yang

dikeluarkan merupakan hal yang sangat penting karena jumlahnya yang relatif besar

dan biaya ini terkait dengan pengendalian kualitas dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelanggan. Berikut adalah gambar yang bisa mengilustrasikan kategori

biaya kualitas:

(Horngren……)

Design Quality

Terkait dengan pemenuhan spesifikasi suatu produk atau jasa yang

sebisa mungkin diciptakan sesuai dengan keinginan dari konsumen. Design

Quality terdiri atas:

1. Biaya Pencegahan (Prevention Cost)

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghindari

terjadinya kegagalan suatu barang atau jasa memenuhi spesifikasi

yang sudah ditentukan oleh perusahaan, contoh prevention cost

yang dikeluarkan perusahaan misalnya biaya evaluasi supplier,

design engineering dan lain-lain

Page 27: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

2. Biaya Penaksiran (Appraisal cost)

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendteksi kegagalan

produk yang menyebabkan produk tidak sesuai dengan spesifikasi

yang sudah ditentukan sebelumnya, misalnya biaya inspeksi saat

proses produksi berlangsung, pengetesan produk dan lain-lain.

Conformance Quality

Terkait dengan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan

atas barang dan jasa yang tidak memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan

sebelumnya. Conformance quality terdiri atas:

1. Kegagalan internal (internal failure cost)

Biaya yang muncul akibat terjadi kegagalan suatu barang

atau jasa memenuhi spesifikasi tertentu selama barang atau jasa

tersebut belum dikirimkan kepada konsumen, misalnya biaya

pengerjaan kembali (rework), produk gagal (spoilage) dan lain-lain

2. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost)

Biaya yang muncul akibat terjadi kegagalan suatu barang

atau jasa memenuhi spesifikasi tertentu dan sudah dikirimkan

kepada konsumen, misalnya warranty repair, biaya penggantian

produk dan lain-lain.

(Untuk lebih jelasnya, lihat Horngren chapter 19 “Balance scorecard:

Quality, Time, and the Theory of Constraints”)

ENVIRONMENTAL COST

Terus meningkatnya aktivitas bisnis mengakibatkan maraknya perusakan lingkungan demi orientasi profit semata, hal ini juga diikuti dengan meningkatnya kesadaran semua elemen dalam masyrakat terhadap lingkungan yang ditunjukan oleh banyaknya peraturan pemerintah dan instansi yang berfokus pada masalah tersebut, para pelaku bisnis telah menyadari tuntutan masyarakat terhadap sustainable development, yang berarti aktivitas bisnis yang memproduksi jasa dan barang yang dibutuhkan pada masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi dimasa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Page 28: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Lantas apa kaitan masalah ini dengan akuntansi manajemen ?Jawbannya adalah bagaimana akuntan manajemen mengelola biaya lingkungan yang timbul dari adanya isu diatas.Berikut adalah klasifikasi biaya lingkungan. Private vs Social Environmental Costs

Private environmental cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi keperluan perusahaan terkait pemeliharaan lingkungan perusahaan, seperti biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan sungai yang tercemar akibat aktivitas bisnis perusahaan terkait.

Social (public) environmental costs adalah biaya yang ditanggung oleh masyarakat luas, seperti yang dilakukan para wajib pajak yang membayar pajak kemudian dana yang terhimpun digunakan untuk membersihkan udara kota yang tercemar polutan. Visible vs Hidden Environmental Costs

Visible environmental costs merupakan biaya yang diketahui dan dapat diidentifikasi secara jelas terkait dengan isu lingkungan, seperti biaya yang dikelurakan perusahaan untuk membersihkan danau yang tercemar.

Hidden environmental costs merupakan biaya yang tidak dapat diketahui dan diidentifikasi secara jelas yang terkait dengan lingkungan, seperti makin menipisnya lapisan ozon bumi yang dapat mengakibatkan kanker kulit karena maraknya aktivitas bisnis perusahaan yang merusak lapisan ozon. Sebagai akuntan manajemen sudah seharusnya yang menjadi perhatian kita dalam isu ini adalah pengukuran dan minimisasi private environmental cost . Berikut adalah klasifikasi dari private environmental cost :

Monitoring Costs adalah biaya yang dikeluarkan untuk memonitor apakah terjadi polusi, contohnya biaya yang dikeluarkan untuk mengetes kadar polutan yang terdapat di udara.

Abatement Costs adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi polusi yang terjadi, contohnhya biaya yang dikeluarkan untuk mengganti material yang menyebabkan polusi.

Remediation Costs o On-site remediation adalah biaya untuk mengurangi atau mencegah

polusi yang terjadi akibat proses bisnis perusahaan, contohnya adalah biaya pemasangan filter untuk cerobong asap pabrik.

o Off-site remediation adalah biaya untuk mengurangi atau menghilangkan polutan dari lingkungan yang telah terjadi, contohnya

Page 29: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

adalah biaya pembersihan sungai yang tercemar akibat aktivitas bisnis perusahaan.

(Untuk lebih jelasnya, lihatRonald W. Hilton “Managerial Accounting”

chapter 12 “Responsibility-Accounting, Quality Control, and Environmental

Cost Management)

SOAL TUGAS

1. Jelaskan mengenai korelasi antara biaya yang ada pada Design Quality

dengan biaya yang terdapat di Conformance Quality !

2. Jelaskan pengaruh cost of quality (design quality & conformance quality) yang

dimiliki perusahaan dengan kepuasaan pelanggan dan peningkatan pangsa

pasar perusahaan (customer perspective)

3. Jelaskan keuntungan yang akan didapatkan ketika perusahaan melakukan

pengukuran cost of quality ?

4. Sebutkan masing-masing 5 contoh untuk cost of quality (Prevention,

appraisal, int failure & ext failure) yang mungkin muncul dalam perusahaan

seperti CATS Basic

5. Apa yang saudara ketahui mengenai green accounting dan Kyoto Protocol ?

6. Jelaskan mengenai sustainable report dan peran akuntan dalam

pembuatannya !

7. Jelaskan secara rinci mengenai peraturan dan institusi terkait dengan isu

pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan !

8. Sebutkan dan jelaskan tiga strategi untuk mengelola biaya lingkungan

menurut hilton dalam buku Managerial Accounting !

Page 30: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 8

TRANSFER PRICING

TINJAUAN TEORI

Desentralisasi

Desentralisasi adalah kebebasan membuat keputusan bagi para manajer

pada tingkat yang lebih rendah pada organisasi. Otonomi mengacu pada derajat

kebebasan untuk membuat keputusan. Semakin besar kebebasan, semakin besar

otonomi tersebut.

Manfaat Desentralisasi:

1.Menciptakan tingkat respon kebutuhan lokal yang lebih besar.

2.Mengambil keuntungan dari pengambilan keputusan yang lebih cepat

3.Meningkatkan motivasi para manajer subunit.

4.Membantu pengembangan dan pembelajran manajemen.

5.Mempertajam fokus para manajer subunit.

Biaya Desentralisasi :

1. Mengarah kepada pengambilan keputusan yang tidak sesuai atau

disfungsi (ingcongruent decision making) yang muncul saat suatu

manfaat keputusan bagi suatu subunit ternyata jauh terlampaui

oleh biaya atau hilangnya manfaat bagi organisasi secara

keseluruhan.

2. Memfokuskan perhatian manajer pada subunit dan bukan pada

perusahaan secara keseluruhan.

3. Meningkatkan biaya pengumpulan informasi

4. Mengakibatkan duplikasi kegiatan.

Page 31: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Pilihan Pusat dan Tanggungjawab

Untuk mengukur kinerja subunit diperusahaan tersentralisasi atau

terdesentralisasi, sistem pengendalian manajemen menggunakan satu atau bauran

dari 4 jenis pusat tanggungjawab diantaranya:

1. Pusat Biaya: manajer bertanggungjawab dalam hal biaya saja

2. Pusat Pendapatan: manajer bertanggungjawab dalam hal pendapatan

saja

3. Pusat Laba: Manajer hanya bertanggungjawab dalam hal pendapatan dan

biaya

4. Pusat Investasi: manajer bertanggungawab dalam hal investasi,

pendapatan, dan biaya.

Penetapan Harga Transfer

Didalam organisasi terdesentralisasi , sebagian besar kekuasaan pengambilan

keputusan berada pada subunit masing-masing. Dalam kasus ini, sistem

pengendalian manajemensering menggunakan harga transfer untuk

mengoordinasikan tindakan dari subunit-subunit dan untuk mengevaluasi kinerja

mereka.Harga Transfer adalah harga yang dibebankan dari satu subunit (divisi atau

departemen) untuk suatu produk atau jasa yang disediakan pafda subunit lain pada

organisasi yang sama.

Contoh: sebuah produsen mobil mempunyai suatu divisiterpisah yang

membuat mesin, harga transfer adalah harga yang dibebankan divisi mesin saat

meindahkan mesinke divisi perakitan mobil

Metode Penetapan Harga Transfer

1.Harga Transfer berbasis Pasar

Manajemen puncak boleh memilih untuk menggunakan harga suatu produk

atau jasa serupa yang terdaftar secara publik, atau harga pasarnya.Manajemen

puncak juga boleh memilih, untuk harga internal, harga eksternal yang dibebankan

subunit ke pelanggan diluar.

Page 32: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

2.Harga Transfer berbasis Biaya

Manajemen puncak boleh memilih suatu harga transfer berdasarkan pada

biaya produksi produk yang dimaksud. Contoh: meliputi biaya produksi variable,

biaya produksi variable dan tetap, serta biaya penuh produk itu.

3.Harga Transfer yang dirundingkan

Subunit perusahaan bebas merundingkan harga transfer anatar mereka

sendiri dan kemudian memutuskan apakah akan membeli dan menjual secara

internal atau dengan pihak luar.Harga transfer yang dirundingkan adalah hasil proses

tawar-menawar antara subunit yang membeli dan menjual.

Penetapan Harga Ganda

Jarang harga transfer berbasis biaya tunggal yang memenuhi kriteria

kesesuaian tujuan, usaha manjemen, evaluasi kinerja subunit, dan otonomi subunit.

Sehingga beberapa perusahaan memimih penetapan harga ganda (dual pricing).,

menggunakan dua metode penetapan harga transfer yang terpisah untuk memberi

harga per transfer dari satu subunit ke unit yang lain.

Contoh: Divisi yang menjual menerima harga transfer berbasis biaya penuh,

dan divisi yang membeli membayar harga pasar untuk produk yang ditranser secara

internal.

Penetapan Harga Transfer Multinasional dan Pertimbangan Pajak

Harga transfer sering memiliki implikasi pajak. Faktor pajak meliputi tidak

hanya pajak pendapatan, tetapi juga pajak penggajian, bea pabean , tarif pajak

penjualan, pajak pertambahan nilai, pajak terkait dengan lingkunagan, dan restribusi

pemerintah lainnya. Tujuan disini adalah menyoroti faktor pajak dan khususnya

pajak pendapatan sebagai pertimbangan penting dalam menentukan harga transfer.

Page 33: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Soal Teori

1. Jelaskan mengapa penerapan dual pricing jarang digunakan?

KASUS

Diasumsikan pada tahun 2012, sebuah perusahaan manufaktur yang

bergerak dalam bidang textile yaitu PT.Saxom Textile membeli CATs Basic untuk

memperlas usahanya. PT.Saxom Textile adalah sebuah industri hulu yang bergerak

di sektor manufaktur pembuatan kain. CATs Basic yang menjadi industri hilir dari

sektor ini berencana untuk membeli kain, yang menjadi bahan utama pembuatan t-

shirt (untuk divisi t-shirt) pada PT.Saxom Textile, yang berarti akan menimbulkan

harga transfer.

Berikut adalah data-data pada tahun 2011 yang diperlukan untuk melakukan

aktivitas

tsb :

1 t-shirt= 2 meter kain

PT.Saxom Textile

biaya variabel per meter kain Rp. 11.500

biaya tetap Rp.20.500.000

produksi kain= 3500 meter

PT. Saxom Textile menjual 90% kainnya ke pihak luar (outsider), dan sisanya

ke CATs Basic.

CATs Basic

biaya variabel per unit adalah Rp 55.000

biaya tetap Rp 350.000.000

produksi t-shirt = 20.000 unit

Page 34: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Untuk memenuhi kebutuhan produksinya, CATs Basic juga harus membeli

kain dari pihak luar.

Harga jual kain sejenis dipasar Rp 24.000

Harga jual t-shirt per unit Rp 102.000

Manajer PT.Saxom Textile dan manajer CATs Basic tengah memutuskan

beberapa harga transfer yang akan digunakan dalam penjualan kain dari PT.Saxom

Textile ke CATs basic. Manajer PT.Saxom Textile berpendapat bahwa harga

transfer sebesar harga pasar dianggap memadai. Disisi lain manajer CATs Basic

berpendapatbahwa sebaiknyaharga transfer yang digunakan adalah sebesar biaya

produksi.

1. Hitunglah operating income PT.Saxom Textile dan CATs Basic jika

menggunakan metode:

i. market-based transfer prices

ii. full cost-based transfer prices

2. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, metode manakah yang menjadi

preferensi oleh masing-masing perusahaan?

3. Berapa harga transfer pricing yang anda rekomendasikan, hitung

operating income sesuai harga transfer rekomendasi anda!

Page 35: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 9

NON FINANCIAL MEASUREMENT

TINJAUAN TEORI

Strategi menentukan bagaimana sebuah organisasi menyesuaikan

kemampuannya dengan kesempatan yang ada di pasar untuk mencapai tujuannya.

Dengan kata lain strategi menggambarkan bagaimana sebuah organisasi mampu

membuat nilai bagi pelanggan dan mampu untuk melakukan diferensiasi dari

kompetitornya.

Untuk mengimplementasikan strategi, dibutuhkan sebuah pendekatan

balance scorecard untuk melacak kemajuan dan mengatur implementasi tersebut.

Balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi dari perusahaan ke dalam

seperangkat pengukuran performa yang menyediakan kerangka kerja untuk

pengimplementasian strategi tersebut. Balance scorecard memiliki empat perspektif,

di antaranya:

1. Finance Perspective

a. Perspektif ini mengevaluasi profitabilitas strategi dan penciptaan nilai

para pemegang saham.

2. Customer Perspective

a. Perspektif ini mengidentifikasi target pelanggan dan segmen pasar

dan mengukur kesuksesan segmen tersebut.

3. Internal business process perspective

a. Perspektif ini berfokus pada kegiatan operasi perusahaan yang

memberikan nilai bagi pelanggan yang kemudian mendukung

perspektif financial. Internal business process memiliki tiga subproses:

i. Innovation process

ii. Operations process

iii. Postsales service process

4. Learning and growth

a. Perspektif ini mengidentifikasi seberapa besar kemampuan sebuah

organisasi untuk mencapai bisnis proses internal yang superior.

Page 36: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Langkah pertama yang dilakukan dalam membuat balanced scorecard

adalah peta strategi (strategy map). Strategy map adalah sebuah diagram

yang memaparkan bagaimana sebuah organisasi mampu menciptakan nilai

dengan cara menghubungkan strategic objectives dalam hubungan sebab

akibat yang eksplisit di antara financial, customer, internal business process,

dan learning and growth objective. Ketika Learning and Growth mengalami

peningkatan, akan ada perkembangan juga di Internal Business Process

peerusahaan, yang akan menambah kepuasan konsumen dan akan

memperbesar pendapatan untuk dapat memenuhi keinginan stakeholders.

(Untuk lebih jelasnya, lihat Exhibit 13-3 halaman 495 di buku Horngren)

Seorang akuntan manajemen dapat menganalisis tiga faktor utama pada

pendapatan. Berikut adalah ketiga faktor tersebut :

Growth Component of Change In Operating Income

Revenue dan Variable Cost

Revenue effect of Growth

= (Actual Unit of Output Sold In Previous Year – Actual Units of Output Sold In

Current Year) X Selling Price In Previous Year

Cost Effect of Growth for Variable Cost

= (Units of Input Required to Produce Current Output in The Prior Period –

Actual Units of Input Used to Produce Prior Period Output) x Prior Period

Input Price

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Mencukupi

Cost Effect of Growth for Fixed Cost

= (Actual Units Of Capacity In Prior Period To Produce Current Period Output

– Actual Units of Capacity In The Prior Period) X Prior Period Price Per Unit

of Capacity

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Tidak Mencukupi

Page 37: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Cost Effect of Growth for Fixed Cost

= (Actual Units of Capacity Required To Produce Current Period Output in The

Prior Period – Actual Units Of Capacity In The Prior Period) X Prior Period

Price Per Unit of Capacity

Price Recovery Component of Change In Operating Income

Revenue dan Variable Cost

Revenue Effect of Price Recovery

= (Current Period Selling Price – Prior Period Selling Price) x Current Period

Units Sold

Cost Effect of Price Recovery for Variable Cost

= (Current Period Input Price – Prior Period Input Price) x Units of Input

Required to Produce Current Period’s Output in Prior Period

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Mencukupi

Cost Effect of Price-Recovery for Fixed Cost

= (Current Price per Unit of Capacity – Prior Period Price per Unit of Capacity)

x Actual Units of Capacity on Prior Period Produce Current Period’s Output

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Tidak Mencukupi

Cost Effect of Price-Recovery for Fixed Cost

= (Actual Units of Capacity in Current Period – Units of Capacity Required to

Produce Current Period’s Output in The Prior Period) x Price per Unit of

Capacity in Current Period

Productivity Component of Change In Operating Income

Variable Cost

Cost Effect of Productivity for Variable Cost

= (Actual Units of Input used to Produce Current Period Output – Units of

Input Required to Produce Current Period’s Output in Prior Period) x Input

Price in Current Period

Page 38: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Mencukupi

Cost Effect of Productivity for Fixed Cost

= (Actual Units of Input used to Produce Current Period Output – Units of

Input Required in Produce Current Period’s Output in Prior Period) x Input

Price in Current Period

Fixed Cost : Asumsi Kapasitas Produksi Tidak Mencukupi

Cost Effect of Productivity for Fixed Cost

= (Actual Units of Capacity in Current Period x Units of Capacity Required to

Produce Current Period’s Output in the Prior Period) x Price per unit of

Capacity in Current Period

SOAL TUGAS

CATS Basic memutuskan untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) pada

awal tahun 2012, di akhir tahun 2011 masih banyak hal yang perlu diperhatikan oleh

CATS Basic di segala perspektif. Masih banyak kesalahan kesalahan operasional yang

terjadi di CATS Basic. Hal ini akan memungkinkan CATS Basic untuk gagal IPO karena

saat diaudit oleh auditor independen masih banyak kekurangan dari CATS Basic

dalam operasionalnya. CATS Basic disarankan oleh auditor dan konsultan untuk

menunda IPO sampai tahun berikutnya karena CATS Basic belum mempunyai

Balanced Scorecard yang memadai. Disarankan oleh konsultan, CATS Basic

memperjelas Balanced Scorecard agar seluruh operasional perusahaan mampu

mendongkrak operating income. Berikut adalah data yang terjadi di CATS Basic

2011 2012

Unit aktual terjual 10.100 11.200

Harga jual/Pcs 50.000 52.000

Penggunaan bahan

baku

Page 39: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

Kain

(meter)

8.080 8.960

Harga bahan baku

Kain

(Rp/Meter)

16.200 17.100

Biaya Lain

Listrik Parbrik

9.000.000 9.000.000

Instruksi:

1. Sebagai seorang akuntan manajemen CATS Basic, buatlah sebuah Balanced

Scorecard yang baik dan benar sesuai kriteria yang dibutuhkan

berdasarkan buku Horngren.

2. Berdasarkan data di atas, hitunglah:

i. Growth Component of Change in Operating Income

ii. Price Recovery of Change in Operating Income

iii. Productivity Component of Change in Operating Income (Gunakan

kedua asumsi)

Page 40: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

MODUL CATs BASIC – PRAKTIKUM 10

FINANCIAL MEASUREMENT

TINJAUAN TEORI

Financial Measurement

Statements on Management Accounting 1A tentang definisi akuntansi

manajemen, dipaparkan sebagai berikut:

“Adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, persiapan,

interpretasi, dan pengkomunikasian dari informasi finansial dan non finansial yang

digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan melakukan

kotrol di dalam organisasi untuk memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dan

digunakan dengan efektif dan efesien.

Hal diatas membuka penjelasan tentang perlunya atau pentingnya Financial

Measurement dalam perusahaan. Berikut penjabaran atas dilakukannya pengukuran

kinerja keuangan dalam perusahaan :

1. Mengelola operasi secara efektif dengan memanfaatkan sumber daya yang

tersedia secara efisien

2. Hasil pengukuran menjadi bahan evaluasi dan motivasi karyawan,

manajemen, dan higher-ups

3. Hasil pengukuran dapat menjadi referensi untuk membantu pengambilan

keputusan

4. Menyediakan suatu dasar untuk distribusi penghargaan

5. Menjadi suatu bukti nyata bagaimana kinerja karyawan dinilai oleh atasan

mereka

Manager’s Performance and Responsibility Center’s Performance

Dalam melakukan financial measurement, satu hal penting yang harus

dibedakan adalah tentang perbedaan kinerja manajer, dan kinerja dari pusat

tanggung jawab atau sebuah divisi/departemen. Walau dipahami bahwa sebuah

kinerja departemen atau divisi tidak terlepas dari usaha menajernya, bab ini

menekankan pada performa atau kinerja dari divisi/departemen/responsibility

Page 41: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

center.

ROI

ROI adalah singkatan dari Return on Investment. ROI adalah rasiouang yang

diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang

diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut

bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis

biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam

nilai desimal.

ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun

demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan

sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal.

Singkatnya, ROI adalah pengukuran kinerja yang menitik beratkan pada

tingkat pengembalian investasi yang ditanam dibandingkan dengan income yang

didapat. Rumus ROI adalah :

Return on Investment =

(Operating Income/Total Asset)

atau

(Net Income/(Total Asset-Current Liabilities)

atau

Return on Sales x Investment Turnover

Atau

(Net Income/Sales) x (Sales/Total Asset)

Sebagai suatu alat ukur, ROI memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan

ROI adalah bahwa Terlihat relasi yang jelas dan kombinasi antar penjualan, beban,

dan investasi dalam sebuah angka sehingga manajer dapat melihat apa yang bisa

dilakukan untuk meningkatkan laba.

1. Dengan berdasar pada income, manajemen/manajer akan terpacu dalam

meningkatkan penjualan, pemanfaatan aset, dan efisiensi biaya untuk

meningkatkan income agar angka ROI semakin tinggi.

2. Dapat dengan mudah diperbandingkan antar perusahaan atau

Page 42: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

departemen

3. Dapat dengan mudah dihitung dan lebih mudah dipahami.

Kelemahan ROI adalah :

1. Mendorong manajer berfikiran sempit pada profitabilitas divisi dengan

profitabilitas perusahaan. Dengan menggunakan ROI manajemen atau

manajer akan cenderung berusaha mengambil pilihan yang

menguntungkan bagi divisinya agar ROI terlihat bagus, namun belum

tentu keputusan yang diambil menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini

dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

2. Mendorong manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek

Residual Income

Adalah pengukuran kinerja yang berfokus pada sisa laba operasi, yaitu

dengan mengurangkan operating income terhadap tingkat pengembalian investasi.

Laba residual adalah kelebihan laba neto terdadap persentase yang disyaratkan dari

aktiva operasional rata-rata.

Formula ini seringkali digunakan oleh investment center untuk mengevaluasi

atau mengukur kinerja responsibility center. Kinerja dapat dikatakan baik atau buruk,

dilihat dari batas minimum yang ditentukan suatu perusahaan terhadap residual

income. Batas minimum ini dikenal dengan apa yang disebut dengan minimum

Expected Rate of Return dari suatu investasi. Tingkat laba residual akan positif bila

laba neto lebih tinggi daripada tingkat return yang disyaratkan, demikian pula

sebaliknya.

Residual Income =

Operating Income – (rate of return x Investment)

Rate of Return =

(% investment from long term debt x % cost of debt) + (%Investment

from equity x %cost of equity)

Kelebihan dari metode pengukuran dengan menggunakan residual income

adalah :

Page 43: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

1. Memiliki fokus untuk menerima investasi yang dapat

menguntungkan bagi perusahaan karena metode ini mengandalkan

rate of return sebagai acuan bagus atau tidaknya residual income

yang diperoleh.

Kelemahan dari metode ini adalah :

1. Residual income hanya mendorong manajer pusat laba memusatkan

orientasinya ke tujuan jangka pendek, karena laba dan komponen yang

mempengaruhinya hanya dibatasi oleh satu periode akuntansi yang

biasanya hanya satu tahun kalender.

2. Residual income menghasilkan angka absolut yang sulit digunakan untuk

membandingkan kemampuan berbagai departemen atau pusat laba

dalam menghasilkan laba.

Economic Value Added

Economic value added (EVA) diartikan sebagai suatu konsep yang dilandasi

oleh pemikiran bahwa dalam pengukuran laba operasi perusahaan harus dengan adil

mempertimbangkan harapan-harapan setiap penyedia dana (kreditur dan pemegang

saham). Derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang dan struktur

modal yang ada.

Economic value added (EVA) adalah keuntungan operasi setelah pajak

dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal untuk menghasilkan laba. Laba

operasional setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan nilai (value) didalam

perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang

dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut (Steward, 1997:10).

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

economic value added (EVA) adalah keuntungan operasi setelah pajak, dikurangi

biaya modal yang yang di gunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan

memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan krditur.

Economic value added (EVA) merupakan merupakan perangkat finansial untuk

mengukur keuntungan nyata perusahaan. Hal ini membuat perhitungan economic

value added (EVA) lain dengan perhitungan analisis rasio keuangan lainya.

Perbedaan tersebut dikarenakan pada perhitungan dengan menggunakan

Page 44: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

pendekatan economic value added (EVA) di libatkannya biaya modal operasi setelah

laba bersih, dimana hal tersebut tidak dilakukan dalam perhitungan konvensional.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan nilai economic value added (EVA)

akan naik terus menerus, karena economic value added (EVA) adalah tolak ukur

fundamental dari tingkat pengembalian modal (return of capital). Ada beberapa cara

untuk meningkatkan nilai economic value added (EVA) perusahaan yaitu

(Widayanto, 1993:32-33):

1. Meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal

2. Menurangi pemakaian modal.

3. Melakukan investasi pada proyek-proyek dengan tingkat pengembalian

tinggi.

Konsep ini tidak memerlukan adanya suatu perbandingan dengan

perusahaan sejenis dalam industri dan tidak perlu membuat analisis kecenderungan

dengan tahin-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada seberapa besar

laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan biaya modal rata-rata tertimbang.

Singkatnya, EVA adalah nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan

dari kegiatan atau strateginya dalam suatu periode tertentu.

Economic Value Added =

NOPAT – (Investment x WACC)

Kelebihan dari EVA adalah :

1. Memfokuskan penilaian terhadap nilai tambah dengan

memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi.

Kelemahan dari EVA adalah :

1. EVA hanya mengukur hasil akhir dan tidak mengukur tugas penentu

2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan investor dengan pendekatan

fundamental

3. Hanya mendorong investasi jangka pendek

4. Merupakan angka absolut yang sulit digunakan untuk membandingkan

kemampuan berbagai pusat laba dalam menghasilkan laba.

Page 45: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

SOAL TUGAS :

SIMULASI PERHITUNGAN FINANCIAL MEASUREMENT PADA CATs BASIC

1. Jelaskan murut anda, saat perusahan memiliki banyak profit

centre dan prestasi kerja satu dan lainnya tidak terpaut jauh

berbeda, metode perhitungan financial measurement mana yang

paling tepat untuk dilakukan? Mengapa?

2. Berikut adalah data mengenai dua anak perusahaan yang ada di

dalam CATs Basic :

DATA CATs BASIC tahun 2011 Mark’s Ladies Wear

Corp.

Jeans and Top Co.

Ltd

Operating income (Rp) 120.110.100 101.302.100

Long Term Debt 200.900.000 310.560.000

Interest 10% 9%

Stockholder’s Equity 4.000.000.000 6.000.000.000

Return percentage 5% 7%

Tax Rate 25%

DATA CATs BASIC tahun 2012 Mark’s Ladies Wear

Corp.

Jean’s and Top Co.

Ltd

Operating income (Rp) 130.100.100 115.300.100

Long Term Debt 180.000.000 270.000.000

Interest 10% 9%

Stockholder’s Equity 4.000.000.000 6.000.000.000

Return percentage 5% 7%

Tax Rate 25%

a. Berdasarkan data di atas, hitunglah ROI kedua perusahaan tersebut pada tahun

2011! Jelaskan apa arti angka dari hasil perhitungan tersebut!

b. Hitung EVA kedua perusahaan tersebut dan jelaskan apa arti angka dari hasil

perhitungan tersebut!

Page 46: Modul Tugas Akuntansi Manajemen 2013 Go

c. Seandainya pengambilan keputusan berdasar pada ROI.

a. Mark adalah Chief Operating Officer yang bertanggung jawab atas Mark’s

Ladies Wear, sedangkan Jean adalah COO yang bertanggung jawab atas

Jean’s and Top Cp. Ltd. Pada tahun 2012, Board of Directors CATs Basic

memutuskan untuk menukar Mark dan Jean (Mark menjadi COO untuk

Jean’s and Top Co.Ltd begitu pula sebaliknya) untuk menjadi COO yang

baru di tiap perusahaan tersebut.

b. Berdasarkan data CATs Basic tahun 2012, menurut pendapat kalian,

apakah keputusan Board of Directors CATs Basic ini untuk menukar Mark

dan Jean tepat atau tidak? Manakah COO yang lebih baik menurut kalian,

Mark atau Jean? Sertakan perhitungan ROI dan alasan kalian!