Top Banner

of 17

Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

Jul 07, 2018

Download

Documents

arienhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    1/17

    MODUL PRAKTIKUM 

    TEKNIK KENDALI DIGITAL

    UNIT PRAKTIKUM 

    I. PEMODELAN SISTEM DISKRET 

    II. STABILITAS SISTEM DISKRET 

    III. GAIN DESIGN 

    IV. DIGITAL COMPENSATOR 

    LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KENDALI 

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS GADJAH MADA 

    2009 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    2/17

    MODUL PRAKTIKUM 

    TEKNIK KENDALI DIGITAL

    UNIT I

    PEMODELAN SISTEM DISKRET 

    LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KENDALI 

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS GADJAH MADA 

    2009 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    3/17

    UNIT  I

    PEMODELAN SISTEM DISKRET 

    I. 

    TUJUAN 

    Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenalkan pemodelan danimplementasi dari sistem kendali diskret. Kinerja yang dihasilkan oleh sistem 

    kendali diskret  akan dibandingkan dengan kinerja sistem  kendali kontinyu.

    Selain itu, juga untuk mengetahui pengaruh dari nilai cuplik (sampling 

     frequency) pada sistem kendali diskret. Software yang digunakan MATLAB. 

    II. 

    DASAR TEORI 

    Aktuator yang umum digunakan pada sistem  control adalah motor DC. Motor

    DC menghasilkan pergerakan memutar dan dapat dihubungkan langsung ke roda

    atau shaft melalui sistem  gear sehingga juga dapat menghasilkan pergerakan

    translasi. Rangkaian listrik dari armature pada rotor motor DC ditunjukkan pada

    Gambar 1 berikut.

    Gambar 1. Model Motor DC 

    Dalam Gambar 1 di atas, dapat dibuat persamaan matematis yang dapat

    memodelkan sistem motor DC. Torsi motor T  berhubungan dengan besaran arus

    armature i, dan faktor konstanta  K  t. Sedangkan gaya elek tromagnet emf   E 

    berhubungan dengan kecepatan rotasi . Hal ini ditunjukkan oleh persamaan (1)

    dan (2) berikut. 

    …..(1) 

    …..(2) 

    Pada SI unit, nilai  K  t  (konstanta armature) setara dengan nilai  K e  (konstanta

    elektrik). Dari gambar rangkaian di atas, maka dapat ditulis persamaan

    berdasarkan Hukum Newton dan Hukum Kirchoff berikut. 

    …..(3) 

    …..(4)

    dengan

     J = momen inersia motor, dalam kg.m2 /s

    2

    x  = damping ratio dari sistem mekanik, dalam Nms 

     K   = konstanta electromotive  force ( K  = K e = K  t), dalam Nm/A 

     R = resistansi motor, dalam Ohm 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    4/17

     L = induktansi motor, dalam H 

    V   = tegangan sumber, dalam V 

    = posisi kecepatan shaft, dalam rad/s

    Dengan menggunakan persamaan Laplace, persamaan (3) dan (4) dapat

    dirumuskan dalam kawasan s sebagai berikut. 

    …..(5) 

    …..(6) 

    Dengan mengeliminasi i(s)  didapatkan transfer function hubungan antara

    kecepatan rotasi sebagai output, dan tegangan sebagai input yang ditunjukkan

    pada persamaan (7) berikut. 

    ….(7) 

    Pada bentuk state space, persamaan di atas dapat diekspresikan dengan memilih

    kecepatan rotasi dan arus listrik sebagai state  variable  dan tegangan sebagai

    input. Sedangkan outputnya adalah kecepatan rotasi. Hal ini dapat dirumuskan

    pada persamaan (8) sebagai berikut. 

    ….(8) 

    III.  PERCOBAAN 

    Untuk memulai percobaan berikut, langkah-langkah yang harus dilakukan

    adalah sebagai berikut. 

    1.  Sebelum memulai percobaan, pelajari terlebih dahulu dasar teori mengenai

    pemodelan sistem motor DC yang ada pada subbab sebelumnya.

    2.  Bukalah Software MATLAB, dan buka pada MATLAB editor. Pada

    window MATLAB editor, buatlah program dan simpanlah dengan nama

    nama_file.m 

    3.  Baca dengan seksama perintah-perintah yang diberikan. 

    4.  Run program yang telah dibuat, amati hasilnya dan catat apa yang terjadi 

    5.  Ubahlah parameter-parameter sesuai yang telah diperintahkan

    A. 

    SISTEM KENDALI KONTINYU 

    1.  OPEN LOOP RESPONSE  

    Dari persamaan (8) pada subbab Dasar Teori, hitunglah transfer  function 

    hubungan antara kecepatan motor dengan tegangan input, bila diketahui

    konstanta pada persamaan adalah sebagai berikut. 

     J (momen inersia motor)  = 0.01 kg.m2 /s

    2

    x  (damping ratio dari sistem mekanik ) = 0.1 Nms 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    5/17

     K   (konstanta electromotive force) = 2 Nm/A 

     R (resistansi motor) = 1 Ohm 

     L (induktansi motor) = 0.5 H

    Catat transfer function yang dihasilkan. 

    Setelah mendapatkan transfer function, simulasikan sistem tersebut secara open

    loop. Amati dan gambar open-loop response  yang terjadi bila diberi masukanstep. Dengan cara yang sama, apakah hasilnya sama jika sistem yang diberikan

    berupa bentuk state space?

    (petunjuk: gunakan perintah tf  , ss dan step pada MATLAB)

    (Pada laporan sementara, ada 1 transfer function, 1 gambar, dan 1 kesimpulan)

    2. 

    CLOSED  LOOP RESPONSE  

    Dari transfer function yang telah didapat, dibuat sistem  kendali closed-loop

    dengan pengendali PID yang dapat diilustrasikan dengan diagram berikut 

    Persamaan transfer function  dari PID controller dapat dirumuskan pada

    persamaan (9) berikut.

    ….(9) 

    Simulasikan sistem  tersebut dengan menggunakan MATLAB. Amati dan step

    responsenya. Untuk pengamatan, pertama cobalah dengan menggunakan kendali

    proporsional saja ( K i = K  d   = 0) Amati dan ubahlah parameter gain proporsional

     K  p  dan catat pengaruhnya. Tambahkan parameter kendali I dan D pada kendali

    tersebut sehingga menjadi kendali PID. Pertama berikan nilai  K  p = 100, K i, = 1,

    dan  K  d   = 1. Kemudian ubahlah parameter  K  p,  K i, atau  K  d   sehingga didapat

    respon yang memuaskan. Amati, catat nilai  K  p,  K i, dan  K  d , dan gambar hasil

    yang terjadi. 

    Catatan: 

    Karakteristik kendali PID:

    Closed Loop 

    Response Rise Time  Overshoot

    Settling 

    Time 

    Steady State 

    Error 

    Kp  Decrease  Increase  Small Change Decrease 

    Ki  Decrease  Increase  Increase  Eliminate 

    Kd  Small Change  Decrease  Decrease  Small Change

    (petunjuk: gunakan perintah feedback  atau cloop untuk kendali closed  loop)

    V(s)  (s) 

    Transfer

    Function 

    Motor DC PID 

    +

    -

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    6/17

    (Pada laporan sementara, minimal 2 gambar dan kesimpulan nilai K  p, K i, dan K  d  yang memberikan hasil yang memuaskan) 

    B.  SISTEM KENDALI DISKRET

    1. 

    OPEN LOOP RESPONSE  

    Dengan masih menggunakan transfer function  yang sama, ubahlah bentuk

    transfer function  kontinyu  ke dalam discrete transfer function  (metode hold

    yang digunakan adalah  zero-order hold   (zoh)). Gunakan perintah c2d . Catat

    hasilnya.  Amati response jika diberikan input step. Ubahlah parameter waktu

    cuplik Ts.

    Sebelum melakukan langkah di atas, hitung waktu cuplik minimal dengan carahitung: 

    a.  Frekuensi natural ( n) dari sistem (motor DC) 

    b.  Damping ratio (x ) sistem 

    c.  Dengan kedua parameter di atas, maka akan didapatkan waktu cuplik

    minimal Ts (petunjuk: dan )

    Kemudian, plotlah dalam satu bidang gambar antara step response kontinyu dan

    step response diskret dengan beberapa waktu cuplik yang berbeda (f s, 0.5f s, 2f s dan 8f s).

    Cari juga lokasi pole dari sistem pada saat nilai cupliknya yang berbeda-beda (f s,

    0.5f s, 2f s). Dengan menggunakan perintah  pzmap, gambar juga dalam satu

    bidang gambar 

    (Pada laporan sementara, ada 4 transfer function diskret dan 2 gambar) 

    2. 

    CLOSED  LOOP RESPONSE  

    Untuk sistem closed -loop, akan dilakukan pada percobaan berikutnya. 

    V(s)  (s)T

    Transfer

    Function 

    Motor DC ZOH 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    7/17

    MODUL PRAKTIKUM 

    TEKNIK KENDALI DIGITAL

    UNIT II 

    STABILITAS SISTEM DISKRET 

    LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KENDALI 

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS GADJAH MADA 

    2009 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    8/17

    UNIT  II

    STABILITAS SISTEM DISKRET 

    I. 

    TUJUAN 

    Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui parameter apa yang dapatmenentukan respons suatu sistem  agar dalam perancangan sebuah pengendali

    diskret didapat sistem yang stabil dan memuaskan. 

    II.  DASAR TEORI 

    Untuk sistem kontinyu, karakteristik sistem dapat dilihat dari lokasi  pole pada

    bidang s. Sistem dianggap tidak stabil jika ada  pole  yang berada di sebelah

    kanan sumbu imajiner. Sedangkan untuk sistem  diskret, dapat dianalis

    karakteristik sistem  dari lokasi  pole pada bidang  z. Hubungan antara bidang  z 

    dengan bidang s untuk menentukan karakteristik sistem dapat dilihat pada

    persamaan berikut: 

    Dengan T   = sampling time (detik/sample) 

    s  = lokasi di bidang s 

     z  = lokasi di bidang z 

    Pada gambar berikut menunjukkan pemetaan dari damping ratio (x ) dan

    frekuensi natural ( n) dari bidang s  ke dalam bidang  z  dengan menggunakan

    persamaan di atas. 

    Gambar 2.1 Pemetaan dari damping ratio (x) dan frekuensi natural ( n) dalam

    bidang z 

    Dari Gambar 2.1 di atas, stabilitas sistem tidak dilihat dari lokasi  pole terhadap

    sumbu imajiner seperti halnya pada bidang s. Akan tetapi, dilihat terhadap unit  

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    9/17

    circle |z|=1. Sistem dianggap stabil jika semua pole berada di dalam unit  circle 

    dan tidak stabil jika ada pole yang berada di luar. 

    Untuk menganalisis transient   response  dari lokasi pole pada bidang  z,

    persamaan yang biasa digunakan pada sistem  kontinyu masih dapat

    dipergunakan, yaitu 

    Dengan x  = damping ratio 

    n  = frekuensi alami (rad/s) 

    T s  = settling time 

    T r   = rise time OS  = maksimum overshoot  

    Catatan: Frekuensi alami dalam bidang  z  satuannya rad/sample, tetapi jika

    menggunakan persamaan di atas, n harus dalam satuan rad/ s.

    III.  PERCOBAAN 

    Percobaan 2.1 

    Diketahui suatu sistem kontinyu dengan transfer   function berikut: 

    Langkah-langkah percobaan: 

    1.  Ubahlah sistem kontinyu di atas menjadi sistem diskret dengan waktu cuplik Ts =

    0.05 detik. Catat transfer function yang terjadi. 

    2.  Amati dan gambar lokasi pole dengan perintah pzmap 

    3.  Hitung damping ratio, frekuensi alami, settling  time, rise  time, dan persentase

    overshoot  nya. Bandingkan dengan yang terdapat pada simulasi MATLAB.

    4.  Amati dan gambar step respons sistem diskretnya.

    5.  Ubahlah sistem  dengan damping ratio yang lebih kecil (x= 0.1). Amati dan

    gambar lokasi pole dan hitung settling  time, rise  time, dan persentase overshoot  nya. Gambar juga step responsnya.

    6.  Dengan cara yang sama, ubahlah dengan damping ratio yang lain (x= 0.8 dan

    1.0).

    7.  Bagaimana perubahan damping ratio terhadap parameter sistem  dan tanggapan

    sistemnya? 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    10/17

    (Pada laporan sementara, ada 8 gambar (4 gambar lokasi pole dan 4 gambar step

    respons)  dan catat pula transfer function sistem  yang diuji dan parameter-

    parameternya sesuai langkah percobaan di atas). 

    Percobaan 2.2 

    Diketahui plant dengan transfer function yang selalu stabil, lalu dibentuk sistem 

    kalang tertutup seperti tampak pada blok diagram berikut : 

    Simulasikan sistem di atas dengan menggunakan Simulink pada MATLAB. Buatlah

    seperti yang ditunjukkan gambar berikut. 

    Sistem di atas dicuplik dengan periode T. Apakah ada batas nilai T sehingga sistem

    kalang tertutup di atas tetap stabil? Caranya ubahlah parameter T pada blok  Zero-

    Order Hold . Gambar saat respon stabil, mulai tidak stabil (T kritis) dan saat tidak

    stabil dan catat berapa batas nilai T agar sistem tersebut stabil. 

    (Pada laporan sementara, ada 3 gambar) 

    Pertanyaan: 

    1.  Apakah yang mempengaruhi respons sistem agar di dapat sistem yang stabil

    dan sesuai dengan diharapkan? 

    2.  Apa yang dimaksud dengan root locus ?

    R(s)  Y(s) T

    ZOH 

    +

    -

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    11/17

    MODUL PRAKTIKUM 

    TEKNIK KENDALI DIGITAL

    UNIT III 

    GAIN DESIGN 

    LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KENDALI 

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS GADJAH MADA 

    2009 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    12/17

    UNIT  III 

    GAIN DESIGN 

    I. 

    TUJUAN 

    Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan nilai gain K untukmendapatkan parameter pengendalian seperti settling time, rise time, damping

    ratio sesuai dengan yang diharapkan dalam perancangan pengendali suatu

    sistem. 

    II.  DASAR TEORI 

    Root locus adalah titik locus dimana akar dari persamaan karakteristik sistem 

    dapat ditemukan sebagai single gain yang bervariasi dari nol ke tidak berhingga.

    Persamaan karakteristik dari sistem unity feedback adalah sebagai berikut. 

    dimana G(z)  adalah kompensator yang diimplementasikan pada pengendali

    digital dan   Hzoh(z)  adalah transfer function sistem  dalam  z.  Dengan

    menggunakan root locus, lintasan akar-akar karakteristik system dapat diketahui

    sehingga dapat digunakan untuk perancangan pengendali system. 

    III. 

    PERCOBAAN 

    Percobaan 3.1 

    Diketahui blok diagram sistem kalang tertutup berikut : 

    Ditanyakan : 

    Apakah dengan mengubah periode cuplikan misalkan T = 0.5 detik; T = 1

    detik; T = 2 detik   , harga K kritis juga berubah? (petunjuk : buat rootlocusnya) 

    Buatlah program MATLAB untuk menyelesaikan persoalan di atas. Untuk itu, berikut

    langkah-langkahnya:

    1.  Ubah bentuk kontinyu system (plant) ke dalam bentuk diskret untuk masing-

    masing periode cuplik. 

    R(z)  Y(z) T

    GD(z) 

    +

    -ZOH 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    13/17

    2.  Gabungkan plant diskret dengan controller diskretnya, dalam hal ini integrator.

    (secara open loop). Nilai K awal = 1. 

    3.  Cari dan gambar root locus dari berbagai macam system yang diuji, dalam hal ini

    untuk tiga macam system dengan periode cuplik yang berbeda. (petunjuk:gunakan perintah rlocus).

    4.  Kemudian cari K kritis dengan cara memilih pole yang terdapat pada lintasan root

    locus dan juga unit circle. K kritis adalah nilai K saat unit circle berpotongan

    dengan root locus. (petunjuk: gunakan perintah rlocfind). Catat nilai K untuk

    masing-masing periode cuplik  

    5.  Gambar juga root locus untuk masing-masing periode cuplik. 

    (Pada laporan sementara ada 3 buah gambar, yaitu gambar root locus untuk masing-

    masing periode pencuplikan). 

    Percobaan 3.2 

    Dengan menggunakan system yang sama dengan percobaan 3.1 dengan periode pencuplikan

    = 1 detikdan K = 0.654, catat berapa pole system, damping ratio, overshoot, frekuensinya.

    Hitung settling time, dan rise time system? 

    Pertanyaan: 

    1.  Apa pengaruh perubahan periode cuplik terhadap nilai K kritis? 

    2.  Apa pengaruh perubahan sampling time, damping ratio terhadap perancangan

    nilai K? 

    3.  Bagaimana jika menginginkan pole tetapi tidak berada di dalam lintasan akar?

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    14/17

    MODUL PRAKTIKUM 

    TEKNIK KENDALI DIGITAL

    UNIT IV

    DIGITAL COMPENSATOR 

    LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KENDALI 

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS GADJAH MADA 

    2009 

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    15/17

    UNIT  IV 

    DIGITAL COMPENSATOR 

    I. 

    TUJUAN 

    Tujuan percobaan ini adalah diharapkan  dapat merancang suatu pengendalidigital yang dapat mengendalikan suatu sistem  agar sesuai dengan parameter

    yang diinginkan seperti damping ratio, overshoot atau parameter lain yang lain. 

    II.  PERCOBAAN 

    Rancanglah pengendali digital sehingga pole dominan kalang tertutup mempunyai

    damping ratio 0.5 dan settling time sebesar 2 detik, periode cuplikan = 0.2 detik. 

    Bentuk umum transfer function digital compensator yang digunakan adalah sebagai

    berikut: 

    Buatlah program MATLAB untuk menentukan parameter pengendali berupa digital

    compensator agar system mempunyai parameter-parameter seperti yang diharapkan diatas. Untuk itu, berikut langkah-langkah percobaannya:

    1.  Dengan parameter damping ratio, settling time, dan periode cuplikan yang telah

    dtentukan, hitung frekuensi alami sistem, dengan rumus: 

    2.  Hitung magnitude dan fase dari pole sistem diskret yang diinginkan 

    ( )

    Sehingga didapat pole- pole sistem  diskret  yang diinginkan, yaitu dengan

    mengubah bentuk magnitude dan fase menjadi bentuk real dan imajiner dimana

    p1 =  *cos + *j*sin

    p2 = *cos - *j*sin

    R(z)  Y(z) T

    Digital 

    Compensator 

    +

    -ZOH 

    PLANT ( )

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    16/17

    10O X

    -1X

    X0.5 _

    b

    p1 

    z plant 

    3.  Ubah transfer function sistem  (plant)  dari bentuk kontinyu ke bentuk diskret

    dengan periode cuplik yang telah ditentukan sehingga didapat pole-pole sistem

    (plant). Catat transfer function diskret, zero, dan pole-nya.  (Petunjuk : gunakan

    perintah c2d , zero, dan pole)

    4.  Plot dan gambar root locus dari plant sistem diskret. (petunjuk: gunakan perintah

    rlocus). Dengan menge-plot root locus sistem  diskret, apakah lintasan pole-nya

    melewati pole-pole yang diinginkan (p1 dan p2)?

    5.  Hitung parameter-parameter dari digital compensator sesuai bentuk umum

    Dengan bentuk umum di atas, maka terdapat parameter K, a, dan b yang harus

    dicari agar pole dari keseluruhan sistem sesuai dengan parameter yang diinginkan.

    Caranya dengan mengubah lintasan akar-akar (root locus). Untuk itu, hilangkan

    pole terkecil dari sistem (plant) yang telah didapat pada langkah 3. Sehingga nilaia = pole terkecil dari sistem (plant). 

    6.  Untuk menghitung nilai b, dapat diilustrasikan dengan gambar berikut: 

    Dari ilustrasi di atas, z plant adalah zero plant, p1 = pole yang diinginkan, adalah

    sudut dari pole pengendali. Sebelum menentukan nilai b, maka hitung terlebih

    dahulu sudut . Caranya dengan rumus: 

    dimana dicari dengan melihat bahwa nilai tan (Zero) adalah

    dan dapat dicari dengan menggunakan hubungan 

    Sudut zero 

    Sudut pole 

    Root locus baru

  • 8/19/2019 Modul Praktikum Teknik Kendali Digital

    17/17

    Dengan  nilai ( ) yang telah berhasil dihitung, maka lokasi b dapat ditentukan,

    yaitu

    7.  Kemudian untuk menentukan nilai K, gabungkan transfer function pengendali

    dengan transfer function sistem.

    Dari transfer function di atas, gunakan perintah rlocfind  untuk menentukan gain

    K. 

    8.  Catat hasil pengendali digital (digital compensator) yang dihasilkan. Analisis

    apakah pole yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan? 

    Pertanyaan: 

    1.  Apakah perbedaan antara pengendali digital dengan hanya menggunakan Gain

    dan Digital Compensator? 

    2.  Mengapa pada percobaan ini pengendali yang digunakan adalah menggunakan

    digital compensator, tidak cukup dengan pengaturan Gain saja? Jelaskan! 

    3.  Apa pengaruh pengubahan nilai damping ratio, settling time, dan periode

    cuplik terhadap parameter digital compensator (nilai K, a, dan b)?