Top Banner
MODUL PRAKTIKUM Jaringan Komputer Laboratorium Komputer VI Jurusan Teknik Informatika Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta 2005
31

MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Apr 01, 2018

Download

Documents

truongduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

MODUL PRAKTIKUM

J a r i n g a n K o m p u t e r

Laboratorium Komputer VI

Jurusan Teknik Informatika

Institut Sains dan Teknologi AKPRIND

Yogyakarta2005

Page 2: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Contents

1 Pendahuluan dan Pengantar 1

2 Penamaan IP Versi IV 22.1 Mengubah angka biner ke desimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 22.2 Mengubah desimal ke biner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32.3 Kelas dalam IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32.4 Pemberian nama IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

3 Penamaan IP pada Sistem Linux dan Windows 53.1 L i n u x . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

3.1.1 Mode Text . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53.1.2 DRAKCONF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3.2 Windows XP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83.3 Pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

4 Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ45 9

5 Sharing Data pada Sistem Linux dan Windows 115.1 Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 115.2 Windows Xp . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

6 Subneting 146.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data . . . . . . 146.2 Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan menjaga

trafik atau kekurangan network ID . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

7 Implementasi Subneting pada Jaringan 17

8 PC Router 178.1 IP alias pada sistem Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 188.2 IP alias pada sistem Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 198.3 Setting Gateway Anggota Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

8.3.1 Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 208.3.2 Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

9 Domain Name System 219.1 Cara Kerja DNS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 219.2 Instalasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 219.3 Konfigurasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

9.3.1 /etc/named.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 229.3.2 File Pemetaan Host ke IP (db.akprind.ac.id) . . . . . . . 239.3.3 File Pemetaan IP ke Host (db.192.168.17) . . . . . . . . . 24

9.4 K a s u s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 259.4.1 /etc/named.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 259.4.2 /var/named/db.akprind.ac.id . . . . . . . . . . . . . . . . 25

0

Page 3: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

9.4.3 /var/named/db.192.168.17 . . . . . . . . . . . . . . . . . 259.4.4 Menjalankan Layanan DNS . . . . . . . . . . . . . . . . . 269.4.5 log . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

9.5 Konfigurasi Client . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 269.5.1 /etc/host.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 279.5.2 /etc/resolv.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 279.5.3 Pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

10 Penutup 28

1

Page 4: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

1 Pendahuluan dan Pengantar

Modul ini dibuat bukan tutunan untuk memebuat atau mencari nilai A padahasil akhir praktikum, tetapi salah satu referensi untuk membantu menam-bahkan tempat luang di otak kita tetang jaringan komputer secara teknis.

Terpaksa sedikit hal-hal teori dibahas dalam modul ini agar pada penerapanteknis dapat diterima dengan baik. Untuk memahami (bukan mengetahui) lebihjauh dapat menggunakan referensi di internet.

Mengigat jumlah pertemuan praktikum yang relatif singkat dan dirasa ku-rang, modul ini menjabarkan materi yakni:

1. Penamaan IP Versi IV

2. Penamaan IP pada Sistem Linux dan Windows

3. Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ45

4. Sharing Data pada Sistem Linux dan Windows

5. Subneting

6. Implementasi Subneting pada Jaringan

7. PC Router

8. Domain Name System

Akhirnya, Praktikum jaringan komputer pertama dan terakhir kali ini 1 mudah-mudahan dapat berkualitas yang tidak hanya mengejar kuantitas. Sulit untukmembahas dengan sangat detail semua masalah yang komplek dalam jaringan,diharapkan praktikan benar-benar mendapatkan ilmu pada perkuliahan danmenambah referensi dari internet yang melimpah. Kritikan atau apapun yangberkualitas sangat diharapkan untuk menjadikan semua pihak dan modul inimenjadi lebih baik.

(c) Mauladi

1Tidak ada praktikum jaringan lanjut

1

Page 5: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

2 Penamaan IP Versi IV

Kini telah ada IP versi VI yang mempunyai jumlah penomoran yang jauh lebihbanyak, tetapi penggunaan IP versi IV masih dan tetap digunakan,oleh kare-nanya tulisan ini menjelaskan tetang IP versi IV.

Berikut langkah-langkah yang berakhir dengan bagaimana anda bisa menge-tahui penomoran IP IV

2.1 Mengubah angka biner ke desimal

Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Biner 0 maka desimalnya juga 0.

Jika biner 10100001 maka dapat diselesaikan dengan:1 = 1280 = 01 = 320 = 00 = 00 = 00 = 01 = 1——–+161 DesimalMaka kita dapat membaca biner 10100001 tersebut dengan 161 desimal.Misalkan biner 110100111 = 1281 = 640 = 01 = 160 = 00 = 01 = 21 = 1——–+211 Desimal

Contoh lain:Biner : 11001011.00111101.11111111.11000000Desimal : 203.61.255.192

2

Page 6: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

2.2 Mengubah desimal ke biner

Berapa biner 234 ?Cara yang paling mudah untuk mengetahui binernya adalah dengan melihattabel di atas (biner-desimal) dan mencoba-coba, misalkan dengan melihat tabelkita menerka-nerka 234 adalah penjumlahan berapa?

128+64+32+16+0+0+0+0 = 240 , sedangkan kita mencari 234, maka kitamencoba lagi128+64+32+ 0+8+0+2+0 = 234 , jika jumlah yang kita cari telah sesuai makauntuk menjadi biner sangatlah mudah yakni memberi nol pada nilai nol danmemberi satu pada angka yang tidak bernilai nol:

128 + 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 2 + 01 1 1 0 1 0 1 0

sehingga kita mengetahui biner dari 234 adalah 11101010.

2.3 Kelas dalam IP

Untuk memudahkan pemakaian, alamat IP dibagi-bagi menjadi 3 kelas.

1. Kelas A

2. kelas B

3. Kelas C

Setiap kelas mempunyai network ID dan host ID serta default Subnetmask.Dengan tabel berikut kita akan mengetahui apa itu network ID, host ID dandefault subnetmask.

Kelas Network ID Host ID Default subnetmaskA w x.y.z 255.0.0.0B w.x y.z 255.255.0.0C w.x.y z 255.255.255.0

Berikut Penjelasan Network ID,Host ID:Seperti yang dikatakan diatas untuk memudahkan pemakaian, alamat IP dibagimenjadi 3 kelas, anda dapat menggunakan kelas mana saja yang anda inginkan,kelas A,B atau C. Andai saja anda memilih kelas A dan memberi nomor IPdengan 1.2.3.4 2 maka dari ketentuan tabel tersebut:1 pada 1.2.3.4 adalah Network ID, sedangkan 2.3.4 pada 1.2.3.4 adalah host ID.Begitu pula jika anda memilih kelas B , maka network ID nya dalah 1.2 danhost ID-nya 3.4. Sementara untuk default sub nermask anda ikuti saja apa yang

2kita belum belajar tetang penomoran jadi ini dalah penomoran sembarang

3

Page 7: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

dikatakan tabel. Network ID dan Host ID yang dimaksut diatas adalah secarateori, pada kenyataanya sedikit berbeda.

Jika IP yang anda gunakan 1.2.3.4 maka network ID-nya adalah 1.0.0.0 danhost ID-nya dalah 1.2.3.4. Jadi tergantung kita melihatnya secara teori atausecara teknis, saya mohon maaf jika rekan-rekan ada yang dinyatakan salahdalam ujian karena menjawab secara teori (bukan secara teknis).

2.4 Pemberian nama IP

Si pembuat IP membuat ketentuan untuk pemberian nomor:

1. Jika kelas A, delapan angka pertama dari biner harus dimulai dengan 0(IP ada 32 biner(0 atau 1)).

Biner [0]0000001 s/d [0]11111111Desimal 1 s/d 127

2. Jika kelas B, delapan angka pertama biner harus dimulai dengan 10.

Biner [10]000000 s/d [10]111111Desimal 128 s/d 191

3. Jika kelas C, delapan angka pertama biner harus dimaulai dengan 110.Biner [110]00000 s/d [110]11111Desimal 192 s/d 223

Disamping itu si pembuat IP membuat aturan :

1. Angka 127 dari alamat IP digunakan untuk loopback 3,dengan demikianbatas kelas A adalah dari 1 s/d 126. Yang dimaksutkan 127 adalah127.x.y.z.

2. Biner dari Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.

Jika kita membuat penomoran ip dengan 255.2.3.4, maka ponomoran itutidak dibenarkan. Seperti yang telah kita ketahui net ID dari 255.2.3.4adalah 255, sementara 255 desimal adalah 11111111 biner.

3. Biner dari host ID tidak boleh semuanya terdiri dari angka 0 atau 1.

misalnya :1.0.0.0 (host id semuanya nol)

3Alamat IP ini tidak digunakan untuk mendefenisikan komputer dalam jaringan tetapidigunakan untuk komoputer sendiri

4

Page 8: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

00000001.0000000.00000000.00000000 atau

1.255.255.255 (host id semuanya satu)0000001.11111111.11111111.11111111

Untuk diketahui:

• Secara teknis nomor komputer yang mempunyai nomor IP berbeda ke-las dan atau berbeda network ID tidak dapat berhubungan secara lang-sung, misalnya 192.168.1.1 dengan 126.2.36.2 atau 192.168.1.1 dengan192.168.0.1, diperlukan perangkat keras tambahan untuk tetap menghubungkankomputer tersebut, oleh karenanya gunakan penomoran ip dengan benar.

• Berikut nomor IP yang tidak ada di internet :

10.x.y.z172.16.y.z - 172.31.y.z192.168.y.z - 192.168.255.z

Oleh karena itu komputer lokal disarankan menggunakan nomor tersebut,sehingga jika sebuah komputer lokal direncanakan akan disambungkan keinternet tidak terjadi bentrok 2 nomor yang sama.

3 Penamaan IP pada Sistem Linux dan Win-dows

3.1 L i n u x

Pemberian nama IP pada sistem linux dapat dilakukan secara grafis tetapikarena banyaknya distro yang berkembang maka cara pemberian IP mempunyaitampilan antar muka yang berbeda-beda, oleh karena itu digunakan cara meng-gunakan mode teks yang lebih disarankan. Berikut langkah-langkah penamaanIP (dilakukan oleh root):

3.1.1 Mode Text

1. Periksa jenis landcard Anda dengan perintah yang dicontohkan berikut

# cat /proc/pci |grep net

Ethernet controller: Realtek Semiconductor Co., Ltd. RTL-8139/8139C/8139C+ (rev 16).

Hasil eksekusi tersebut menunjukan jenis landcard dan jenis chipset yangdigunakan.

5

Page 9: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

2. Aktifkan modul (driver) landcard, semua modul yang telah tersedia untuklandcard terletak dalam direktori /lib/modules/2.4.210.13mdk/kernel/drivers/net/4

# cd /lib/modules/2.4.21-0.13mdk/kernel/drivers/net/

# ls

3c501.o.gz de620.o.gz irda/ sis900.o.gz

3c503.o.gz defxx.o.gz lance.o.gz sk98lin/

3c505.o.gz depca.o.gz lne390.o.gz skfp/

3c507.o.gz dgrs.o.gz lp486e.o.gz slhc.o.gz

3c509.o.gz dl2k.o.gz mii.o.gz slip.o.gz

3c515.o.gz dmfe.o.gz natsemi.o.gz smc9194.o.gz

3c59x.o.gz dummy.o.gz natsemi_old.o.gz smc-ultra32.o.gz

-----------------------dst----------------------------------------------

Untuk mengaktifkan modul lakukan perintah

#modprobe nama_modul

Kita melihat ada dua modul yang dicurigai cocok dengan landcard kita,oleh karena itu silahkan mencoba kedua-duanya, jika modul1 ditolak makaanda harus mencoba modul2. Dalam kasus ini modul 8139cp ditolak tetapi8139too diterima, jadi yang digunakan adalah 8139too.

#modprobe 8139too

Untuk memastikan modul telah diterima lakukan

#lsmod

Agar modul diload setiap boot tambahkan sintak berikut pada /etc/moduls.conf

alias eth0 8139too

#cocokan sesuai dengan modul yang anda gunakan

3. Pembuatan alamat IP dapat dilakukan seperti contoh berikut

#ifconfig eth0 192.168.1.1 up

Lihat Informasi yang akan terbentuk dengan contoh perintah berikut

#ifconfig eth0

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

4Struktur direktori pada Mandrake 9.1, silahkan sesuikan untuk distro yang berbeda

6

Page 10: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

RX packets:112 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:4 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:100

RX bytes:15062 (14.7 Kb) TX bytes:240 (240.0 b)

Interrupt:11 Base address:0x2000

Agar layanan (service) network dijalankan setiap kali boot lakukan perin-tah

#chkconfig network on

Agar set penamaan IP tetap tersimpan, buatlah sebuah file dengan namaifcfg-eth0 pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts dengan isi berikut(sesuaikan dengan kondisi jaringan anda):

DEVICE=eth0

IPADDR=192.168.1.1

NETMASK=255.255.255.0

NETWORK=192.168.1.0

BROADCAST=192.168.1.6

ONBOOT=yes

4. Reboot mesin Anda

3.1.2 DRAKCONF

Cara yang lebih mudah adalah dengan menggunakan drakconnect. Pada KDEanda dapat lakukan:

1. Tekan Alt+F2

2. Ketikkan /usr/sbin/drakconnect atau drakconnect saja

3. Jika ditanya password, masukan password root lalu pilih OK

4. Muncul sebuah window baru (drakconnect). Centang Expert Mode danhilangkan Centang Use auto detection

5. Centang LAN connection jika anda ingin membuat jaringan local ataupilih sesuai dengan keperluan anda.(dalam hal ini kita memilih LAN)

6. drakconnect akan memberitahukan jenis landcard anda, jika anda punyalebih dari satu landcard pilih yes, jika tidak pilih No kemudian pilih next

7. Isikan IP address sesuai dengan alamat yang anda inginkan.

8. Centang pilihan start at boot (paling bawah), kemudian pilih next

9. Isikan hostname anda, DNS dan gateway jika ada dan pilih next

7

Page 11: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

10. Lewatkan saja bagian konfigurasi proxy dan pilih next

11. Pilih Yes dan next

12. Pilih finish

3.2 Windows XP

Untuk memberkan alamat IP pada Windows XP lakukan langkah berikut:

1. Pada Run command (Windows+R),ketik control panel

2. Pilih dan klik icon Network Connection

3. Klik kanan pada Local Area Network dan pilih Properties

4. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Properties

5. Pilih radio Use the following IP Address

6. isi IP address Anda

7. Pilih ok dan seterusnya

3.3 Pengujian

Untuk melakukan pengujian apakah IP yang anda buat telah berjalan denganbaik, lakukan peritah ping:

8

Page 12: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Respon ping berhasil:

root~root# ping 192.168.1.1

PING 192.168.1.1 (192.168.1.1) 56(84) bytes of data.

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.147 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.119 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.120 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=64 time=0.195 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=64 time=0.126 ms

--- 192.168.1.1 ping statistics ---

5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 3996ms

rtt min/avg/max/mdev = 0.119/0.141/0.195/0.030 ms

Penamaan gagal jika hasil ping tidak menampilkan repon seperti di atas, salahsatu contohnya:

root~root# ping 192.168.1.4

PING 192.168.1.4 (192.168.1.4) 56(84) bytes of data.

From 192.168.1.1 icmp_seq=1 Destination Host Unreachable

From 192.168.1.1 icmp_seq=2 Destination Host Unreachable

From 192.168.1.1 icmp_seq=3 Destination Host Unreachable

--- 192.168.1.4 ping statistics ---

5 packets transmitted, 0 received, +3 errors, 100% packet loss, time 4026ms

, pipe 3

Anda dapat melakukan ping terhadap IP rekan jaringan anda untuk mengetahuiapakah ada koneksi antara PC Anda ke PC rekan jaringan anda.

4 Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konek-tor RJ45

Modul ini hanya membahas pemasangan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)dengan konektor RJ45 tetapi perlu kita ketahui ada beberapa tipe kabel yangdapat digunakan dalam jaringan komputer tergantung topologi jaringan yangdibuat. Untuk mendapatkan kabel UTP dan konektor RJ45 ini dapat di-tanyakan di toko komponen elektronik.

9

Page 13: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Gambar kabel UTP dan Konektor RJ45

Ada delapan kabel kecil dalam kabel UTP tetapi yang diperlukan hanyaempat kabel saja. Ada perbedaan pemasangan kabel untuk menghubungi duakomputer tanpa HUB/Switch, untuk dua komputer dihubgunkan dengan caracrosslink seperti yang perlihatkan pada gambar berikut:

Jika mengacu pada warna kabel, dapat menggunakan tabel barikut:

10

Page 14: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

PIN Warna kabel PIN1 Putih+Orange 32 Orang 63 Putih+hijau 14 Biru 45 Putih+biru 56 Hijau 27 Putih+Coklat 78 Coklat 8

Jika kabel yang anda gunakan bukan untuk menghubungkan dua komputertetapi untuk dihubungkan ke HUB atau Swich maka semua anggota jaringanharus mempunyai kesepakatan susunan kabel. Setiap ujung kabelnya tidakdibuat crosslink tetapi dibuat sama, artinya jika salah satu ujung 1,2,3,6 atau1,2,3,4,5,6,7,8 maka begitu pula dengan ujung lainnya.

Untuk menguji apakah ada hubungan antar PC dalam jaringan, Anda dapatmenggunakan perintah ping nomor IP peserta jaringan lain. Biasanya keber-hasilan pemasangan kabel dapat pula dilihat dari lampu pada landcard atauHUB yang menyala.

5 Sharing Data pada Sistem Linux dan Win-dows

5.1 Linux

Program yang digunakan untuk sharing data di linux adalah samba. Paketsamba ini dapat diambil pada cd intalasi distro linux atau dapat didownloaddi internet secara gratis dengan tidak perlu merasa bersalah seperti membajaksoftware microsoft.

Dengan samba Anda dapat mengakses sharing dari dan ke windows. Konfig-urasi yang akan dijelaskan pada modul ini menggunakan Linux Mandrake 9.1,tetapi tidak banyak perbedaan dan bahkan mungkin sama saja dengan distrolainnya. Berikut langkah instalasi dan penggunaan samba:

1. Intall paket sambaBerikut paket-paket yang harus diinstall:

• samba-common-2.2.7a-8mdk

• samba-client-2.2.7a-8mdk

• samba-server-2.2.7a-8mdk

2. Jalankan service samba

root~root# /sbin/service smb start

11

Page 15: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Starting SMB services: [ OK ]

Starting NMB services: [ OK ]

atau

root~root# /etc/rc.d/init.d/smb start

Starting SMB services: [ OK ]

Starting NMB services: [ OK ]

atau sesuaikan distro anda.

Agar samba dijalankan setiap kali booting lakukan perintah:

root~root# /sbin/chkconfig smb on

3. Membuat userFolder yang Anda sharing pada server5 samba nantinya membutuhkanuser dan password untuk dapat diakses. User samba mempunyai hubun-gan langsung dengan user sistem linux tetapi tidak ada hubungan untukpassword, sehingga kita bisa membuat password user sistem linux berbedadengan password user samba walaupun keduanya mempunyai nama useryang sama.

Berikut perintah menambahkan user pada sistem linux Mandrake:

root~root# adduser lab6 #sesuikan dengan user yang anda inginkan

root~root# passwd lab6

Changing password for user lab6.

New UNIX password:********

Retype new UNIX password:********

passwd: all authentication tokens updated successfully.

Berikut perintah menambahkan user untuk samba (nama user harus adapada sistem linux):

root~root# smbpasswd -a lab6

New SMB password:

Retype new SMB password:

Added user lab6.

root~root# smbpasswd -e lab6

Enabled user lab6.

Untuk lebih jelas baca smbpasswd --help

5Anda harus benar-benar paham apa yang dimaksut dengan server, sehingga pemahamanAnda tidak salah dalam menterjemahkan modul ini

12

Page 16: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

4. Menggunakan LinNeighborhoodProgram LinNeighborhood digunakan untuk mengakses sharing data baikpada komputer linux ataupun windows (netbios-ssn). Pastikan Anda telahmengintall program tersebut. Biasanya Program LinNeighborhood telahada pada cd distro.

Klik ganda pada folder yang ingin anda akses kemudian masukan namauser dan password, jika akses diterima maka Anda dapat membaca folderyang anda klik ganda tadi pada folder mount point yang diinformasikanLinNeighborhood. Dikarenakan diyakini Anda telah terbisa dengan an-tar muka grafis semacam ini, silahkan mencoba-coba untuk mengetahuifasilitas lain dari LinNeighborhood. Perlu ingat lagi bahwa LinNeighbor-hood juga dapat digunakan untuk mengkases data windows yang membukasharing.

5. Konfigurasi sambaSebenarmya, untuk dapat menjalankan smba Anda harus mengkonfigurasifile konfigurasi samba yakni /etc/samba/smb.conf , tetapi dikarenakan filetersebut telah ada saat intalasi paket dilakukan, maka untuk penggunaanyang standar (seperti: pengaksesan folder user) kita tidak perlu mengkon-figurasi file tersebut.

13

Page 17: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Berikut contoh konfigurasi paling sederhana yang ditulis pada /etc/samba/smb.conf:

#tulis saja pada baris paling akhir

[tmp]

path=/tmp

guest ok = yes

writable = yes

browseable = yes

Keterangan:tmp : Menjadi nama folder yang dilihat pengaksespath : folder yang diberi aksesguest ok : Jika bernilai yes maka untuk mengakses path tidak ada ferifikasiuserwritable : Jika bernilai yes, pengakses dapat menuliskan pada folder yangdipath-kanbrowseable : Jika bernilai yes, pengakses melihat [tmp] pada list folder-folder yang disharingBanyak sekli parameter yang bisa digunakan, silahkan membaca referensiatau membaca manual samba untuk mengetahui penggunaan samba yanglebih komplek.

5.2 Windows Xp

1. Klik kanan pada folder yang anda suka (misalnya C:windows)

2. Pilih Sharing anda Security...

3. Pilih tab Sharing

4. Centang check box Sharing this folder ...

5. Ubah Share name jika Anda inginkan

6. Jika Anda mengizinkan pengakses dapat mengubah file pada folder yangAnda sharingkan, pilih check box Allow network users...

7. Pilih ok dan seterusnya

6 Subneting

6.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data

Jika anda mempunyai komputer sebanyak 30 PC dan anda merencanakan meng-gunakan net id 192.168.1.0 maka nomor ip yang digunakan misalnya 192.168.1.1s/d 192.168.1.30 , sedangkan kita ingat bahwa peluang dari network id 192.168.1.0bukan hanya berakhir sampai di 192.168.1.30 tetapi sampai 192.168.1.254 se-hingga secara software ini akan memperlambat jalur data (pada jaringan kecil

14

Page 18: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

hal ini tidak terlu berpengaruh), untuk itu perlu dibatasi secara tepat sehinggakemubaziran dapat minimalkan.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah netmask dengan langkahberikut:

--------------------------------

|jumlah komputer = (2 ^ N) - 2|

-------------------------------

dimana N adalah jumlah bit yang tersisa.

---------------------------------------------

penjelasan: |

bit bagian terpakai--|-- bit bagian tersisa |

---------------------------------------------

30 = (2 ^ N ) -2

2 ^ N = 32

N = 5

Jika N tidak menghasilkan angka bulat gunakan angka yang mendekati tetapitidak boleh lebih kecil. Dengan demikian jumlah bit yang tersisa adalah 5 dantentunya jumlah bit yang terpakai adalah 3 (karena jumlah bit hanya sampai 8).Jumlah bit yang terpakai tersebutlah yang menentukan berapa netmask yangdigunakan untuk 30 komputer.

bit yang terpakai | bit yang tersisa

__________________|_________________

111|0000

|

128+64+32 = 224 (lihat tabel biner-desimal)maka netmask yang digunakan dalam kasus ini adalah:

255.255.255.224

6.2 Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasanmenjaga trafik atau kekurangan network ID

Andaikan saja anda memepunyai 200 PC yang akan digunakan untuk sebuahkantor besar dan anda diberi network id = 192.168.1.0, dengan sangat mudahdapat membuat ip dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.200, Tetapi hal ini akanmembuat alur data anda menjadi sibuk dan tentunya akan memperlambat lajudata. Untuk itu ada cara untuk memisahkan beberapa komputer tersebut yangkita sebut subnet, yang mana antara subnet tidak dapat berhubungan secaralangsung, untuk dapat menghubungi antar subnet kita memerlukan perangkatkeras tambahan berupa sebuah PC Router atau Router.

15

Page 19: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Menentukan berapa bagian yang akan anda pisahkan adalah langkah awal,misalnya anda akan memisahakan komputer yang banyak tersebut kedalam 15bagian atau kita sebut saja 15 subnet.

_____________________________________________________

Mentukan jumlah max komputer per subnet = (2 ^ N) -2,

ket :

N = bit yang tersisa

_____________________________________________________

Jumlah subnet = 2 ^ n

ket :

n = bit yang terpakai

_____________________________________________________

Jumlah subnet = 2 ^ n

15 = 2 ^ n

n = 4

Dengan demikian kita dapat mengetahui N dari hasil n, yakni ada 4 bit yangtersisa.

host per subnet = (2 ^ n) -2

= (2 ^ 4) -2

= 14

Sehingga kita hanya boleh menaruh setiap divisi sebanyak 14 PC (jika 15divisi yang anda inginkan). Untuk mengetahui berapa subnet, range alamat IPdan roadcast dapat diketahui dari hasil bit yang terpakai (n)

Berikut adalah kombinasi 4 digit (nol dan satu) yang terpakai:

1 0000

2 0001

3 0010

4 0100

5 0101

6 0110

7 0111

8 1000

9 1001

10 1010

11 1101

12 1111

13 1011

14 1110

15 0011

langkah selanjutnya adalah mencari berapa nomor subnet,broadcast darisetiap kombinasi tersebut. Kita akan mengambil contoh pada kombinasi yangke-14:

16

Page 20: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

1110|0000 s/d

1110|1111

atau

224 s/d 239

Sesuai persolan di atas, maka ip yang digunakan pada kombinasi ke-14 ini adalah:192.168.1.224 s/d 192.168.239, dimana yang menjadisubnet : 192.168.1.224broadcast : 192.168.1.239range IP : 192.168.1.225 s/d 192.168.238

subnet, broadcast dan range yang barusan kita selesaikan adalah untuk kom-binasi yang ke-14, yang harus anda selesaikan adalah semua kombinasi tersebutuntuk mendapatkan semua penomoran ip untuk 15 divisi yang anda inginkan.

7 Implementasi Subneting pada Jaringan

Pada materi penamaan IP address kita telah mengenal subnet atau netmask.Subnet di sini agak berbeda dengan pemahaman kita sebelumnya yang mende-fenisikan subneting adalah identitas kelas.

Untuk memberikan penamaan subnet pada sistem windows dilakukan padakotak dialog pemberian nama alamat IP (lihat materi sub bab 3.2 dan lihat pulagambarnya). Pada kotak dialog tersebut, ubah subnet mask dengan subnet yanganda dapatkan melalui perhitungan pada pembahasan bab 6. Selanjutnya pilihOK dan seterusnya.

Pada sistem linux penamaan subnet dapat dilakukan dengan perintah berikut:

# ifconfig eth0 192.168.1.254 netmask 192.168.1.224 up

Silahkan membaca kembali sub bab 3.1 untuk konfigurasi yang lebih baik dansesui standar umum.

8 PC Router

Secara sederhana router dapat diartikan sebagai alat (hardware) yang digunakanuntuk menghubungkan satu jaringan ke jaringan yang lain, misalnya digunakanuntuk menghubungkan 192.168.1.2 ke 192.168.2.2. Router dapat berupa routerdedicated atau PC router. Router dedicated adalah hardware yang mempunyaibentuk fisik hampir sama seperti HUB dan PC router adalah komputer biasayang difungsikan sebagai router.

Gambar berikut contoh penggunaan router yang seharusnya juga bisa dit-erapakan di kampus ISTA:

17

Page 21: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Jika menggunakan PC untuk router maka PC tersebut menyediakan beber-apa landcard dimana setiap landcardnya mendefenisikan IP dengan kelas yangberbeda. Anda dapat pula menggunakan IP alias jika tidak mampu untukmembeli landcard tetapi ini sebaiknya dihindarkan karena landcard anda satu-satunya akan bekerja super sibuk untuk melayani dua atau beberapa networkyang berkomunikasi. Berikut pembuatan IP alias pada sistem Linux dan Win-dows.

8.1 IP alias pada sistem Linux

Diasumsikan Anda mempunyai alamat IP 192.168.1.1 dan akan membuat ala-mat alias 192.168.2.1 yang natinya digunakan untuk menhubungkan network id192.168.1.0 dengan 192.168.2.0.

Berikut perintah membuat alamat IP alias (dilakukan oleh root):

root~root# ifconfig eth0:1 192.168.2.1 up

root~root# ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:1528 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:1213 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:20 txqueuelen:100

RX bytes:1291488 (1.2 Mb) TX bytes:199389 (194.7 Kb)

Interrupt:11 Base address:0x2000

eth0:1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53

18

Page 22: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

inet addr:192.168.2.1 Bcast:192.168.2.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

Interrupt:11 Base address:0x2000

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1

RX packets:105 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:105 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

RX bytes:11089 (10.8 Kb) TX bytes:11089 (10.8 Kb)

Baca sub bab 3.1.1 poin 3 untuk membuat file eth0:1.

8.2 IP alias pada sistem Windows

Berikut langkah-langkah pembuatan IP alias pada sistem Windows:

1. Buka kotak dialog Internet Protokol(TCP/IP) Properties seperti yang di-lakukan pada sub bab 3.2.

2. Tekan tombol Advanced... untuk memunculkan kotak dialog AdvancedTCP/IP setting

3. Tekan tombol Add dan isikan alamat IP baru pada kotak dialog yangmuncul.

4. Tekan ok dan seterusnya

19

Page 23: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

8.3 Setting Gateway Anggota Jaringan

8.3.1 Linux

Ada perbedaan file konfigurasi antar distro linux. Pada linux Mandrake ataudistro pengguna paket rpm, file konfigurasi ada pada /etc/sysconfig/network.Pada linux slackware file konfigruasinya adalah /etc/rc.d/rc.inet1.conf.

Silahkan ubah nilai GATEWAY yang Anda inginkan, sesuaikan anda mengikutigateway mana. Berikut contoh nilai parameternya:

GATEWAY="192.168.17.254"

Jika dilakukan dengan perintah(bisa untuk semua distro):

# /sbin/route add default gw 192.168.17.25

Untuk melihat hasilnya:

root@slacky:~# route

Kernel IP routing table

Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface

192.168.17.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0

loopback * 255.0.0.0 U 0 0 0 lo

default 192.168.17.25 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0

Anda bisa juga menggunakan antar muka grafis 6

6lihat sub bab 3.1.2

20

Page 24: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

8.3.2 Windows

Untuk system windows silahkan Anda membaca kembali sub bab 3.2 dan isidefault gatewaynya.

9 Domain Name System

9.1 Cara Kerja DNS

Secara sederhana DNS hanyalah sebuah komputer yang mencatat data host-name dan alamat ip, setiap mesin yang membutuhkan informasi dari server DNSharus mendefenisikan server DNS mana yang dia ikuti, walaupun sebenarnyaAnda bisa menjadi server DNS untuk diri Anda sendiri tetapi ini akan menim-bulkan kerancuan nama, oleh karena itu dalam kenyataannya di dalam jaringanada kesepakatan siapa-siapa saja yang menjadi server DNS, sehingga pencatatanhostname menjadi konsisten untuk semua anggota jaringan yang ada.

9.2 Instalasi

Ada tiga paket penting yang harus Anda install, yakni:

- Nama paket Deskripsi1. caching-nameserver-9.0-2 File-file konfigurasi bind2. bind-9.2.2-1 bind server (daemon)3. bind-utils-9.2.2 tools pemeliharaan bind

Paket-paket tersebut dapat Anda ambil dari cd distro linux yang Anda gu-nakan atau didownload.

Pada konfigurasi BIND kali ini saya menggunakan Linux Mandrake 9.1,tetapi tidak ada perbedaan konfigurasi jika Anda mempunyai distro yang berbeda,hanya saja mungkin menemukan keadaan yang berbeda jika menggunakan paketbind versi yang jauh lebih rendah.

21

Page 25: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

Seperti biasanya intalasi paket rpm ini di lakukan dengan perintah:

#rpm -ih nama_paket

9.3 Konfigurasi

Dalam mengkonfigurasi bind ada tiga ”jenis” file (bukan tiga file) yang haruskita konfigurasi. File tersebut adalah :

1. Konfigurasi server bind (/etc/named.conf)

2. Pemetaan host ke IP (kita sebut saja file tipe2)

3. Pemetaan IP ke host (kita sebut sebagai file tipe3)

Walaupun dalam file tipe2 telah tercetatat nama host dan ip untuk client Anda,Anda tetap harus membuat sebuh file tipe3. Dalam file tipe2, semua (semuanetwork) host ke ip dicatat, sementara untuk file tipe3 adalah pencatatan per-network, sehingga jika Anda mempunyai banyak network maka Anda mempun-yai SATU file tipe2 dan BANYAK file tipe3.

Dalam bind tidak membedakan huruf kecil dan kapital, tetapi umunya orangmenggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital untuk kode-kode ter-tentu. Anda boleh saja menuliskan:

nS penghianat.ksl.edu.

3 PtR penghianat1.ksl.edu.

Tapi penulisan yang disarankan adalah:

NS penghianat.ksl.edu.

3 PTR penghianat1.ksl.edu.

9.3.1 /etc/named.conf

File ini adalah file konfigrusi utama untuk bind. File ini merupakan kumpulanstatemen-statemen yang nilai statemennya kita tentukan sesuai dengan DNSseperti apa yang kita inginkan.

Berikut contoh statement options:

options {

directory "/var/named";

pid-file "/var/run/named/named.pid";

};

options kita tesebut sebagai statemen, sementara directory dan pid-file adalahnilai statemen. Ada banyak sekali statemen yang didukung oleh bind, namunpada tulisan ini kita mengupas hal yang dasar dan sangat perlu saja.

Berikut adalah statemen kelanjutan dari /etc/named.conf:

22

Page 26: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

zone "akprind.ac.id" in {

type master;

file "db.akprind.ac.id";

};

zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {

type master;

file "db.192.168.17";

};

zone adalah statement untuk menyatakan zone, zone yang pertama harusmempunyai nilai nama domaian Anda, dalam hal ini saya membuat nama do-main kita adalah akprind.ac.id. type menjelaskan apa tipe dari zone kita, di siniada dua type yakni master dan slave, jika master file database langusung dari kitaatau kitalah sever sebenarnya, sementara slave adalah server dns yang mengam-bil databasenya ke server lain. Dalam tulisan ini kita hanya membahas serversebagai master, insyaalloh saya akan menulis tetang slave jika ada peluang dankeadaan yang tepat diberikan Allah SWT.

Nilai statement file menunjukan apa nama file database yang tersimpan padadeklarasi directory pada statemen options. Nama file dapat Anda buat sesukaAnda, saya menyarankan gunakan format db.domain anda.

Penbjelasan yang sama untuk zone berikutnya, tetapi zone 17.168.192.in-addr.arpa adalah zone yang memetakan nomor IP ke nama host, format penulisannama zone-nya adalah alamat netwrok dr blkng.in-addr.arpa, pada kode scriptdi atas network id-nya adalah 192.168.17 . Untuk nama file juga dibuat sesuakaAnda dengan mencocokan isi direktory pada statement option, tetapi disarakanmenulis dengan menggunakan format db.net id seperti yang dicontohkan padascript di atas. Membuat nama dengan sembarangan akan mempersulit Andasendiri pada waktu yang akan datang.

9.3.2 File Pemetaan Host ke IP (db.akprind.ac.id)

File ini kita buat pada direktory /var/named. Berikut contoh file db.akprind.ac.id7:

@ IN SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (

1 ;Serial

86400 ;Refresh 24 hours

7200 ;Retry 2 hours

2592000 ;Expire 30 days

345600) ;Minimum TTL 4 days

NS linux_server.akprind.ac.id.

linux_server A 192.168.17.254

ksl A 192.168.17.1

humanika A 192.168.17.45

Berikut penjelasan kode pada file tersebut:

7Ini hanya domain contoh saja, silahkan disesuaikan dengan nama domain Anda

23

Page 27: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

• untuk jarak Anda bisa gunakan spasi atau tab.

• IN adalah standar untuk internet, Anda dapat tidak menulisnya tetapimenggantikan dengan menekan tab.

• SOA (start of authority) : mengidentikasikan authority untuk data zoneini

• host yang ditulis setelah SOA adalah host server DNS yang kita buat

• host setelah itu is the mail address of the person in charge of the data

• NS (name server), pendefenisian siapa yang menjadi server dns

• A, pemetaan dari host ke IPitem penulisan berikut adalah mempunyai arti dan pengaruh yang sama:

linux_server A 192.168.17.254 sama dengan

linux_server.akprind.ac.id. IN A 192.168.17.25

Anda dapat memilih yang mana saja, tetapi ingat jika Anda memilih padabaris ke dua pada contoh yang saya berikan, maka Anda harus mengakhirititik pada akhir domainnya, sedangkan pada baris bertama tidak.

9.3.3 File Pemetaan IP ke Host (db.192.168.17)

Berikut contoh kode file db.192.168.17:

@ SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (

1 ;Serial

86400 ;Refresh 24 hours

7200 ;Retry 2 hours

2592000 ;Expire 30 days

345600 );Minimum TTL 4 days

NS linux_server.akprind.ac.id.

254 PTR linux_server.akprind.ac.id.

1 PTR ksl.akprind.ac.id.

45 PTR humanika.akprind.ac.id.

Berikut penjelasanya:

• PTR adalah untuk mendefenisikan penerjemahan dari ip ke host

• anda tidak disalahkan jika menuliskan seperti berikut:

254.17.168.192.in-addr.arpa. IN PTR linux_server.akprind.ac.id.

atau

254.17.168.192.in-addr.arpa. PTR linux_server.akprind.ac.id.

24

Page 28: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

9.4 K a s u s

Kita akan membuat server DNS dengan data sebagai berikut:

Domain akprind.ac.idNet ID 192.168.17.0Beberapa host dan rencana nama ksl.akprind.ac.id 192.168.17.1

humanika.akprind.ac.id 192.168.17.45Hostname server DNS linux server.akprind.ac.id 192.168.17.254

9.4.1 /etc/named.conf

options {

directory "/var/named";

pid-file "/var/run/named/named.pid";

};

zone "akprind.ac.id" in {

type master;

file "db.akprind.ac.id";

};

zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {

type master;

file "db.192.168.17";

};

9.4.2 /var/named/db.akprind.ac.id

@ IN SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (

1 ;Serial

86400 ;Refresh 24 hours

7200 ;Retry 2 hours

2592000 ;Expire 30 days

345600 );Minimum TTL 4 days

NS linux_server.akprind.ac.id.

linux_server A 192.168.17.254

ksl A 192.168.17.1

humanika A 192.168.17.45

9.4.3 /var/named/db.192.168.17

@ SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (

1 ;Serial

86400 ;Refresh 24 hours

7200 ;Retry 2 hours

2592000 ;Expire 30 days

345600 );Minimum TTL 4 days

25

Page 29: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

NS linux_server.akprind.ac.id.

254 PTR linux_server.akprind.ac.id.

1 PTR ksl.akprind.ac.id.

45 PTR humanika.akprind.ac.id.

9.4.4 Menjalankan Layanan DNS

Untuk menjalankan DNS yang telah konfigurasi lakukan perintah:

#service named start

atau

/etc/rc.d/init.d/named start

atau anda sesuaikan dengan distro yang anda gunakan.

9.4.5 log

Jika terjadi masalah atau DNS Anda tidak bejalan, Anda dapat melihat log un-tuk mengetahui dimana kesalannya pada file /var/log/message. Berikut contohperintah untuk melihat log DNS pada bulan 16 Februari jam 08:14:

root~root# cat /var/log/messages |grep named |grep ’Feb 16 08:14’

Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: starting BIND 9.2.2 -u named

Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: using 1 CPU

Feb 16 08:14:08 ksl named: named startup succeeded

Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: loading configuration from ’/etc/named.conf’

Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: no IPv6 interfaces found

Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface lo, 127.0.0.1#53

Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface eth0, 192.168.1.1#53

Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: zone ’gov’ allows updates by IP address, which is insecure

. . .

9.5 Konfigurasi Client

Sebagai server DNS, tugas Anda telah selesai, dengan kata lain, para clientyang ingin menggunakan Anda sebagai server DNS dapat dilakukan, hanya sajaAnda sendiri tidak dapat menggunakannya, oleh karena itu anda sebagai serverDNS juga mendefenisikan sebagai client untuk dapat menggunakan catatan padadatabase DNS server anda.

Pembahasan berikut akan menjelaskan tetang konfigurasi client atau bagaimanaclient dapat mengakses catatan di komputer server.

26

Page 30: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

9.5.1 /etc/host.conf

Berikut isi file /etc/host.conf:

order bind,hosts

multi on

Artinya komputer Anda mengecek ke server DNS terlebih dahulu, jika tidakditemukan maka dilanjuti dengan membaca /etc/hosts.

9.5.2 /etc/resolv.conf

Berikut isi file /etc/resolv.conf:

domain akprin.ac.id

nameserver 192.168.17.254

Jika Anda sebagai server DNS, hapus saja file ini atau tidak diisi, tetapi jikaanda sebagai clinet (mis: ksl.akprind.ac.id) maka anda harus mendeklarasikanseperti yang dituliskan pada contoh.

nameserver adalah alamat IP dari server DNS anda yang bertanggung jawabatas catatan anak akprind.ac.id. Sebagai server yang tidak mengisi resolv.confmaka anda bisa saja melakukan:

ping ksl atau

ping linux_server dan lain-lain

Tetapi jika Anda mengosongkannya (Anda server DNS-nya) maka Anda harusmenuliskan lengkap:

ping linux_server.akprind.ac.id atau

ping ksl.akprind.ac.id

Ingat: Anda harus mengisi /etc/resolv.conf jika sebagai client DNS.

9.5.3 Pengujian

Pengujian yang paling sederhana dapat dilakukan dengan perintah ping.

root~named# ping linux_server.akprind.ac.id

PING linux_server.akprind.ac.id (192.168.17.254) 56(84) bytes of data.

64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.089 ms

64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.132 ms

64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.126 ms

--- linux_server.akprind.ac.id ping statistics ---

3 packets transmitted, 3 received, 0\% packet loss, time 2019ms

rtt min/avg/max/mdev = 0.089/0.115/0.132/0.022 ms

Pengujian berstandar internasional :) adalah menggunakan perintah nslookup(bagian program dari bind-utils):

contoh :

27

Page 31: MODUL PRAKTIKUM J a r i n g a n K o m p u t e r Implementasi Subneting pada Jaringan 17 ... Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-mal atau sebaliknya

$ nslookup [nama_host] [nama_host_server_dns]

$ nslookup ksl.akprind.ac.id linux_server.akprind.ac.id

Server: linux_server.akprind.ac.id

Address: 192.168.17.254#53

Name: ksl.akprind.ac.id

Address: 192.168.17.1

Jika nslookup tidak menghasilkan ip dari hostname yang Anda masukan, cobalahlihat konfigurasi bind anda, mungkin saja ada konfigurasi yang tidak tepat. Gu-nakan juga file log (lihat pembahasan log) untuk menganalisa kesalahan.

10 Penutup

Mohon maaf jika modul ini dirasa kurang bagi Anda yang haus ilmu. Segalakukarangan atau apapun yang dianggap salah dalam modul ini mohon untukdimaafkan atau diperbaiki.

28