Top Banner
i
95

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

Sep 22, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

i

Page 2: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

ii

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI

(Lembar Kegiatan Mahasiswa)

Penulis : Sunarto (Ketua) Nurweningtyas Wisnu Ayesha Ngesti Ningrum

Penerbit : Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)

DAFTAR ISI

2018

Page 3: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

iii

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI

(Lembar Kegiatan Mahasiswa)

Penulis :

Sunarto (Ketua) Nurweningtyas Wisnu Ayesha Ngesti Ningrum

ISBN : 978-602-5913-40-2

Diterbitkan Oleh : Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) 2018 Jalan Cemara 25, RT. 001, RW. 002 Dare, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur E-mail: [email protected] Telepon: 085853252665

Editor: Tinuk Esti Handayani Desain Sampul: Sunarto Edisi I Cetakan I

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 4: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

iv

KATA PENGANTAR

Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai

pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran mata kuliah anatomi untuk program diploma 3

Kebidanan. Tiap unit belajar diusahakan mencakup sub pokok bahasan yang harus diberikan secara praktikum untuk meningkatkan pemahaman di ranah

kognitif, afektif maupun psikomotor. Model pembelajaran yang digunakan di tiap modul praktikum mencakup kegiatan; 1) Small Group Discussion, 2) Cooperative leraning, 3) Collaborative learning, 4) Problem based learning, dan

4) Active learning. Keempat model pembelajaran ini bertumpu pada student center learning (pembelajaran berpusat pada mahasiswa).

Isi dari modul praktikum anatomi untuk mahasiswa Diploma 3 Kebidanan disusun sebagai berikut; bagian awal berisi daftar kompetensi

yang harus dicapai pada modul praktikum anatomi, modul praktikum-1 tentang struktur dan fungsi sel, modul praktikum-2 berisi keseimbangan

cairan dalam tubuh, modul praktikum-3 berisi anatomi sistem pergerakan,

sirkulasi dan pernapasan, modul praktikum-4 berisi anatomi sistem persyarafan, integumen dan panca indra, modul praktikum-5 berisi anatomi

sistem pencernaan, perkemihan dan reproduksi, modul praktikum-6 berisi anatomi sistem hormonal dan imun tubuh, modul praktikum-7 berisi

biokimia dalam praktik kebidanan, modul praktikum-8 berisi elektrokardiografi.

Masing-masing kegiatan belajar praktikum berisi tujuan pembelajaran,

capaian kompetensi, petunjuk bagi mahasiswa, petunjuk bagi dosen, waktu kegiatan, penugasan dan rubrik penilaian.

Kami tim penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul praktikum sebagai bagian dari pembelajaran berbasis

kompetensi ini. Untuk itu saran dan koreksi untuk perbaikan maupun revisi sangat kami harapkan dan bisa dikirim secara langsung melalui e-mail

berikut.

Magetan, September 2018

Penulis

Contact person Sunarto

e-mail : [email protected]

Page 5: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

v

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL i

HALAMAN JUDUL I ii

HALAMAN JUDUL II iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

Daftar Kompetensi Praktikum Anatomi 1

Modul Praktikum-1 : Struktur dan Fungsi Sel 2

Modul Praktikum-2 : Keseimbangan Cairan dalam Tubuh 4

Modul Praktikum-3 : Anatomi Sistem Pergerakan, Sirkulasi dan

Pernapasan

7

Modul Praktikum-4 : Anatomi Sistem Persyarafan, Integumen dan

Panca Indra

17

Modul Praktikum-5 : Anatomi Sistem Pencernaan, Perkemihan

Dan Reproduksi

25

Modul Praktikum-6 : Anatomi Sistem Hormonal dan Imun 32

Modul Praktikum-7 : Biokimia dalam Praktik Kebidanan 36

Modul Praktikum-8 : Elektrokardiografi 44

Daftar Pustaka 56

Suplemen kunci jawaban modul praktikum 57

Page 6: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

1

DAFTAR KOMPETENSI PRAKTIKUM ANATOMI

1. Menggunakan media phantom, model tulang, gambar otot untuk

menyebutkan bagian-bagian organ sistem pergerakan yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan kepada anggota kelompoknya;

2. Menggunakan media phantom/model jantung untuk menyebutkan

bagian-bagian organ sistem sirkulasi kepada anggota kelompoknya; 3. Menggunakan media phantom/gambar untuk menyebutkan bagian-

bagian organ sistem pernapasan kepada anggota kelompoknya; 4. Menggunakan media phantom/gambar untuk menyebutkan bagian-

bagian organ sistem persyarafan kepada anggota kelompoknya 5. Menggunakan media phantom untuk menyebutkan bagian-bagian organ

sistem pencernaan kepada anggota kelompoknya 6. Menggunakan media phantom untuk menyebutkan bagian-bagian organ

sistem perkemihan kepada anggota kelompoknya

7. Menggunakan media gambar organ endokrin untuk menyebutkan bagian-bagian organ sistem endokrin kepada anggota kelompoknya

8. Menggunakan media gambar mata, hidung, mulut, dan telinga untuk menyebutkan bagian-bagian organ sistem panca indra kepada anggota

kelompoknya 9. Menggunakan media gambar kulit untuk menyebutkan bagian-bagian

organ sistem kulit kepada anggota kelompoknya 10. Menggunakan media phantom, gambar payudara, model panggul untuk

menyebutkan bagian-bagian organ sistem reproduksi kepada anggota

kelompoknya 11. Menggunakan media phantom/gambar untuk menyebutkan bagian-

bagian organ sistem imun tubuh kepada anggota kelompoknya

KOMPETENSI PRAKTIKUM ANATOMI

Page 7: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

2

SSTTRRUUKKTTUURR DDAANN FFUUNNGGSSII SSEELL

Tujuan praktikum-1 adalah : 1. Menyebutkan bagian-bagian dari sel

2. Menjelaskan proses terbentuknya organisme

3. Menjelaskan proses homeostasis pada tubuh manusia

Petunjuk bagi mahasiswa: 1. Baca handout modul ajar Anatomi tentang struktur dan fungsi sel

2. Anda bisa browsing materi struktur dan fungsi sel melalui internet.

Sifat Tugas : Individu/Mandiri)

Waktu : 170 menit Keterangan tugas : Tugas ini dinilai oleh dosen

SOAL PENUGASAN :

1. Tulislah bagian-bagian pokok dari sel, kemudian tulis pula jenis-jenis

organel sel yang anda ketahui. 2. Buat bagan proses terbentuknya organisme (manusia)

3. Sebutkan macam-macam jaringan

4. Jelaskan apa arti homeostasis 5. Sebutkan tiga komponen yang menjaga tubuh tetap homeostasis

6. Jelaskan bagaimana peran ketiga komponen tersebut dalam menjaga homeostasis tubuh.

Lembar jawaban :

Soal-1

Soal-2

MODUL PRAKTIKUM-1 1

Page 8: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

3

Soal-3

Soal-4

Soal-5

Soal-6

Koreksi dosen pembimbing/fasilitator :

Rubrik penilaian oleh Dosen :

No Aspek yang dinilai Skor

Maksimum

Skor

Perolehan

1 Hasil pekerjaan sesuai petunjuk 1

2 Jawaban tepat sesuai pertanyaan 2

3 Jawaban tidak berbelit-belit 2

4 Hasil pekerjaan di tulis tangan 3

5 Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu 2

Page 9: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

4

3

KKEESSEEIIMMBBAANNGGAANN CCAAIIRRAANN DDAALLAAMM TTUUBBUUHH

Tujuan praktikum-2 adalah : 1. Menghitung komposisi cairan tubuh sesuai berat badan masing-masing

mahasiswa. 2. Menghitung kebutuhan cairan tubuh apabila terjadi perdarahan

3. Menghitung tetesan cairan infus sesuai kebutuhan cairan yang diperintah atau diadviskan dokter

Petunjuk bagi mahasiswa :

1. Baca dan pahami modul ajar tentang keseimbangan cairan dalam tubuh.

2. Pahami materi yang dijelaskan dosen saat tutorial di kelas. 3. Anda boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di internet.

4. Kerjakan modul praktikum-2 berikut secara individual

TUGAS :

1. Hitunglah distribusi

komposisi cairan CES, CIS, cairan interstisiil dan

cairan intravaskuler sesuai dengan berat badan

anda sekarang.

Jawaban :

a. Berat badan saya = ....... Kg b. Jumlah cairan tubuh saya sesuai

berat badan adalah : 50% x ..... Kg = ....... Kg

c. Hitunglah komposisi cairan sesuai

perbandingan CIS : CES, lihat modul c.1 CIS = .......

c.2 CES= ....... c.3 C interseluler = .......

c.4 C Intravaskuler= ........

2. Sebutkan apa saja patokan

untuk mendiagnosa bahwa

seseorang dinyatakan kekurangan cairan (defisit

volume cairan tubuh).

Jawaban :

1.

2. 3.

4.

3. Hitunglah berapa

kebutuhan cairan anda

Jawaban :

1) Berat badan saya sekarang adalah =

2 MODUL PRAKTIKUM-2

Page 10: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

5

setiap hari sesuai berat badan anda sekarang.

........ Kg 2) Kebutuhan cairan saya setiap hari

adalah = ........ cc (ml) Rumus: modul ajar

3) Kalau 1 gelas (urt) ukuran rumah tangga = 250 cc, maka saya butuh

minum ....... gelas/hari

4) Seorang wanita berat

badan = 60 Kg, mengalami

perdarahan sebanyak 780 ml karena bersalin.

Hitunglah : a. Jumlah total volume

darah ibu tersebut. b. Apakah ibu

dikategorikan

kehilangan darah patologis /abnormal

c. Kalau YA, berapa jumlah infus sebagai

pengganti cairan yang hilang.

d. Kalau 1 fles infus = 500 cc berapa fles infus

sebagai pengganti.

e. Hitunglah tetesan infus, tiap fles-nya dalam

(ml/mt)

Jawaban :

a. 65 ml x ....... kg = ......... ml

b. YA / TIDAK c. .......... ml

d. .......... fles e. Rumus menghitung tetesan infus :

n. fles x 20

--------------- = tetes/menit

Jam x 60 Catatan 1 cc = 20 tetes/mt

Kalau infus mikro/kecil 1cc = 60 tetes/mt

Jawaban ........ tetes/mt

n. fles

--------------- = tetes/menit

Jam x 3

5) Hitunglah kebutuhan cairan bayi baru lahir

dengan berat badan rendah (BBLR / bayi berat lahir

rendah) pada hari ke-1, ke-

2, ke-3 dan ke-4. Diketahui bila berat bayi =

2400 gr Batas minimum berat bayi

lahir adalah 2500 gr. Frekuensi pemberian PASI

(pengganti-ASI) Bila berat lahir

< 1250 gr = 24 x/hari

1250-2000 gr = 12 x / hari > 2000 gr = 8 x / hari

Jawaban : Hari ke-1 = .......... cc

Hari ke-2 = .......... cc Hari ke-3 = .......... cc

Hari ke-4 = .......... cc

Pemberian PASI setiap kali pemberian

adalah = ........ cc

Page 11: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

6

Petunjuk bagi Dosen :

Dosen dengan aktif mendampingi mahasiswa saat mengerjakan modul

praktikum-2 ini;

Dosen memberikan pembenaran dan/atau menjelaskan bila mahasiswa

menanyakan permasalahan tugas yang belum dipahami;

Dosen menilai pekerjaan mahasiswa

Rubrik penilaian oleh Dosen :

No Aspek yang dinilai Skor

Maksimum

Skor

Perolehan

1 Hasil pekerjaan sesuai petunjuk 1

2 Jawaban tepat sesuai pertanyaan 2

3 Jawaban tidak berbelit-belit 2

4 Hasil pekerjaan di tulis tangan 3

5 Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu 2

Page 12: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

7

ANATOMI SISTEM PERGERAKAN, SIRKULASI DAN SISTEM PERNAPASAN

Tujuan praktikum-3 adalah :

1. Menyebutkan organ-organ sistem pergerakan, sistem sirkulasi dan sistem pernapasan.

2. Menyebutkan bagian-bagian dari tulang tengkorak bayi 3. Menyebutkan nama-nama sutura dan pertemuan sutura

4. Mengukur ukuran kepala bayi menggunakan jangka panggul dan metlin 5. Menyebutkan bagian-bagian tulang panggul luar

6. Menyebutkan bagian-bagian tulang pangul dalam

7. Mengukur ukuran panggul luar menggunakan jangka panggul. 8. Menjelaskan sistem peredaran darah pada janin

9. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi tekanan darah 10. Menyebutkan organ jantung dan peredaran darah

11. Menyebutkan organ saluran pernapasan 12. Mempraktikkan cara pemeriksaan jantung dan paru secara auskultasi.

13. Menganalisis perbedaan denyut nadi praktikan setelah latihan naik turun

tangga.

Petunjuk bagi mahasiswa :

1. Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas. 2. Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di

internet.

3. Kerjakan modul praktikum-3 berikut secara berkelompok.

Petunjuk bagi Dosen pembimbing : 1) Hasil pekerjaan kelompok dalam menyelesaikan tugas, tidak diberi nilai

tetapi tetap dikoreksi, manakala jawaban ada yang salah dibenarkan narasumber.

2) Bagian modul praktikum unit-3 ini yang dinilai adalah praktik mahasiswa mengenai :

a. Menyebutkan nama-nama sutura kepala bayi

b. Menyebutkan bagian-bagian pokok tulang tengkorak bayi c. Mempraktikkan ukuran muka-belakang; ukuran melintang; dan

ukuran melingkar dari kepala bayi menggunakan jangka panggul dan metlin

MODUL PRAKTIKUM-3 3

Page 13: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

8

d. Menyebutkan bagian dari tulang panggul

e. Melakukan pengukuran ukuran panggul luar menggunakan jangka panggul

f. Menyebutkan bagian-bagian dari panggul dalam 3) Mahasiswa mampu menerangkan sistem sirkulasi janin, di hadapan

teman kelompoknya. (TIDAK DINILAI) 4) Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang menentukan tekanan darah

di depan teman kelompoknya (TIDAK DINILAI) 5) Mahasiswa mampu menyebutkan organ sistem sirkulasi dan organ sistem

pernapasan di depan teman kelompoknya (TIDAK DINILAI).

TUGAS-1

1. Berikut gambar sutura tengkorak bayi. Tulis apa nama

bagian dari tengkorak bayi di

bawah ini :

1 2

3 3

4

5

6

Jawaban : 1.

2.

3. 4.

5. 6.

2. Berikut gambar bagian-bagian penting dari tulang tengkorak.

Sebutkan 4 bagian penting tulang tengkorak tersebut :

1 2

3 4

Jawaban :

1. 2.

3.

4.

3. Ukuran kepala muka-belakang bayi baru lahir sangat penting

untuk diukur. Biasanya disebut ukuran antropometri kelapa bayi

Jawaban : 1. Alat yang digunakan untuk

mengukur antropometri kepala bayi baru lahir adalah :

Page 14: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

9

abru lahir, antara lain :

Diameter sub oksipito

bregmatika

Diameter sub oksipito

frontalis

Diameter mento oksipito

Diametr fronto-oksipito

Diameter sub mento

bregmatika

Sedangkan ukuran melintang

Diameter biparietalis

Diameter bitemporalis

Ukuran melingkar :

Sirkumferensia sub oksipito

bregmatika

Sirkumferensia fronto

oksipitalis

Sirkumferensia mento

oksipitalis.

Pertanyaan : a. Apa alat yang digunakan

untuk mengukur. b. Berapa ukuran normal

kepala bayi baru lahir c. Berapa besar ukuran dari

masing-masing ukuran

antropometri kepala bayi baru lahir di atas.

a. ....................... b. .......................

2. Ukuran normal kepala bayi baru lahir adalah .............. cm

3. Besar normal ukuran masing-masing kepala adalah :

a. Ukuran muka-belakang 1) .................. cm

2) .................. cm

3) ...................cm 4) .................. cm

5) ................... cm b. Ukuran melintang

1) .................. cm 2) .................. cm

c. Ukuran melingkar 1) ................. cm

2) ................. cm

3) ................. cm

4. Kelainan pada kepala bayi baru lahir antara lain :

Makrosephalus

Mikrosephalus

Anensephalus

Meningokel

Enchephalokel

Jelaskan apa pengertian dari

masing-masing kelainan

tersebut di atas.

Jawaban : ...........................................................

...........................................................

.....................................................

5. Sebutkan struktur tulang panjang berikut :

Jawaban :

Page 15: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

10

a. f

b.

g

h

c.

i

d.

j

e.

a. b.

c. d.

e. f.

g. h.

i.

j.

6. Sebutkan bagian dari struktur

sendi sinovial berikut.

1 2

3

4

5

Jawaban : 1.

2. 3.

4. 5.

7. Berikut gambar tulang gelang

panggul :

Jawaban :

1. 2.

3. 4.

5. 6.

Page 16: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

11

1

3 2

5 8 4 6

7

7. 8.

8. Berapa ukuran panggul wanita

berikut : a. Distansia spinarum

b. Distansia kristarum c. Distansia boudeloque

Jawaban :

a. b.

c.

9. Sebutkan bagian-bagian dari

panggul dalam, apa itu inklinatio pelvis dan jelaskan sumbu

panggul.

Jawaban :

....................................................

...................................................

10. Sebutkan nama dari struktur

tulang belakang berikut yang ditunjukkan oleh warna :

Jawaban :

1. Warna merah adalah os ....

2. Warna biru adalah os .......

3. Warna kuning adalah os .....

4. Warna putih adalah os .....

5. Warna hijau adalah os ......

11. Sebutkan nama-nama otot

penggerakan tubuh pada : a. 3 otot pernapasan

b. 2 otot dasar pelvis c. 4 otot penggerak dinding

anterior abdomen

Jawaban :

a. 3 otot pernapasan 1.

2. 3.

Page 17: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

12

b. 2 otot dasar pelvis 1.

2. c. 4 otot penggerak dinding anterior

abdomen 1.

2. 3.

4.

TUGAS-2

12.

1 7

2 3

8

4 9 5 10

11 6

Nama tulang panggul sesuai nomor

adalah 1:

2. 3.

4.

5. 6.

7. 8.

9. 10.

11.

13. Sebutkan bagian-bagian dari panggul dalam ?

Jawaban : 1. ...............

2. ............... 3. ...............

14 Gambar disamping menunjuk-kan arah siklus peredaran darah di organ

jantung, jelaskan secara narasi

bagaimana siklus peredaran darah di organ jantung tersebut dengan benar.

Catatan : Mahasiswa diperintahkan untuk

menjelaskan : 1. Organ sistem sirkulasi

2. Proses peredaran darah sistemik dihadapan teman

kelompoknya.

15. Berikut gambar peredaran darah janin

Jawaban hasil diskusi : .........................................................

.........................................................

Page 18: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

13

Jelaskan bagaimana proses peredaran darah janin,

diskusikan, dan anda harus

mampu menjelaskannya didepan teman-teman

kelompok anda secara bergantian.

.........................................................

16 Dua gambar disamping adalah

lapisan pembuluh darah vena dan arteri.

Tugas anda adalah menjawab

mengapa pembuluh darah vena dan arteri tersebut bisa vasodilatasi dan

vasokonstriksi, apa saja yang mempengaruhinya dan apa efek

secara fisiologis dan patologis. Jawaban :

...................................................

14. Ilustrasi tempat stetoscope

untuk mendengarkan bunyi jantung secara auscultasi.

Gambar disamping adalah ilustrasi

pemasangan elektrode pemeriksaan EKG, karena alat terbatas, anda akan

dibimbing oleh dosen narasumber untuk mengganti dengan penempelan

stetoscope di dada praktikan sesuai gambar disamping.

Ikuti petunjuk berikut :

1. Masing-masing mahasiswa membawa stetoscope

2. Mahasiswa mencari pasangan masing-masing

3. Satu mahasiswa menjadi praktikan dan pasangan yang lain menjadi

Page 19: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

14

pasien 4. Praktikan lakukan penempel an

stetoscop sesuai gambar 5. Lakukan bergantian

6. Apa yang anda amati dan rasakan, buat resume

7. Resume dikirim ke dosen narasumber maksimal esok

harinya harus terkirim.

15 Sebutkan :

a. Sebutkan apa isi pembuluh darah

b. Sebutkan macam-macam sel darah

c. Sebutkan macam-amcam sel darah putih

Jawaban :

a. ....................................... b. .......................................

c. .......................................

TUGAS-3

1. Dibawah ini terdapat ilustrasi gambar organ saluran pernapasan. Tugas kelompok adalah mengurutkan nama organ saluran pernapasan beserta

fungsinya.

Masing-masing mahasiswa diperintahkan nara sumber untuk menyebutkan nama organ saluran pernapasan dengan menunjuk gambar di depan teman kelompoknya.

Jawaban :

Page 20: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

15

2. Berikut ini disajikan ilustrasi gambar dimana tempat stetoscope

ditempelkan di area dada saat anda melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui fungsi paru-paru.

Perintah :

a. Baca handout yang menjelaskan suara normal paru-paru, suara tambahan dan pola nafas

b. Masing-masing kelompok praktikan membawa stetoscope

c. Cari pasangan untuk praktikan 2 mahasiswa (1 pasang) d. Dosen nara sumber mempraktikan penempatan posisi stetoscop ke

salah satu mahasiswa praktikan (tanpa membuka baju/pakaian atas), dipersilahkan mahasiswa praktikan untuk bernapas.

e. Mahasiswa mempraktikan bergantian f. Mencatat hasilnya

Jawablah pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana pola napasnya ?

a. Teratur b. Tidak teratur ----- P.2

2. Bila tidak teratur apa jenis pola napasnya

a. Biot b. Kusmaul c. Chinstoke

3. Bagaimana sifat pernapasan saat anda menempelkan stetoscope di nomor-1 (satu).

Jawaban :

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................................................

4. Bagaimana sifat pernapasan saat anda menempelkan stetoscope di nomor-2,3,4,5

Jawaban :

Page 21: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

16

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................................................

5. Pada bayi baru lahir dikenal dengan istilah penilaian APGAR-Score, apa

maksudnya, bagaimana cara mengukur dan bagaimana kesimpulan pengukurannya ?

Jawaban :

a. Maksud APGAR-Score adalah .........................

b. Cara mengukur APGAR-Score yaitu ..................... c. Kesimpulan penilaian APGAR pada bayi baru lahir ............................

Rubrik penilaian, ini untuk pegangan dosen dalam menilai hasil pekerjaan mahasiswa/kelompok.

a. Rubrik menilai keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelompok

No Aspek yang diukur SKALA

1 2 3 4

1 Sikap mahasiswa dalam menerima pendapat

2 Sikap mahasiswa dalam menerima kritikan

3 Kesopanan mahasiswa dalam mengkritik

4 Kemauan mahasiswa dalam menolong kesulitan

temannya

5 Kesabaran dalam mendengarkan pendapat orang

lain

6 Keaktifan dalam berpendapat

b. Rubrik menilai hasil pekerjaan kelompok

No Aspek yang dinilai Skor

Maksimum

Skor Perolehan

Kelompok

1 Hasil pekerjaan sesuai petunjuk 1

2 Jawaban tepat sesuai pertanyaan 2

3 Jawaban tidak berbelit-belit 2

4 Hasil pekerjaan di tulis tangan 3

5 Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu 2

Page 22: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

17

ANATOMI SISTEM PERSYARAFAN, INTEGUMEN DAN PANCA INDRA

Tujuan praktikum-4 adalah : 1. Menyebutkan bagian dari sel saraf

2. Mempraktikkan test pendengaran 3. Mempraktikkan test penglihatan

4. Mempraktikkan test penciuman 5. Menyebutkan bagian-bagian dari kulit

Petunjuk bagi mahasiswa :

1) Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas. 2) Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di

internet. 3) Kerjakan modul praktikum-4 berikut secara berkelompok.

Petunjuk bagi dosen pembimbing : 1) Pada bagian ini praktik mahasiswa tidak perlu dinilai

2) Hasil pekerjaan kelompok tetap dikoreksi dan diberi pembenaran manakala ada yang kurang benar.

3) Kemampuan mahasiswa sudah bisa atau belum dapat dilihat dari aktivitas selama diskusi di peer review

4) Dosen pembimbing bisa menggunakan teknik “dibimbing oleh temannya yang sudah bisa peer review” kepada mahasiswa yang dirasa belum

mampu.

TUGAS-1

Tujuan : menyebutkan nama-nama bagian sel saraf. Berikut disajikan gambar sel saraf, sebutkan nama-nama bagian sel saraf

sebagaimana angka dalam gambar berikut.

MODUL PRAKTIKUM-4 4

Page 23: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

18

1

8

6 7

5

3 4

2

Jawaban :

Nama bagian sel saraf Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

TUGAS-2

Tujuan : menilai persepsi respon nyeri terhadap adanya stimulus.

1. Ikuti perintah sbb : a. Ambillah batu kerikil ukuran sedang minimal 4

b. Tunjuk 2 orang diantara anggota kelompok sebagai praktikan c. Bagi kedua praktikan, lepaslah sepatu anda

d. Tunjuk 2 orang untuk melakukan test stimulus syaraf dengan

melepaskan 2 kerikil sedang ke ujung kuku ibu jari kaki seorang praktikan, interval antara batu kerikil pertama dan kedua 1 menit.

e. Lakukan sesuai point.d untuk praktikan kedua f. Kelompok yang lain mencatat hasil respon kedua praktikan dengan

mengisi test berikut :

Page 24: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

19

ANALISIS PRAKTIKUM SYARAF

1). Hasil praktik saudara isikan catatlah pada tabel berikut

Praktikan Percobaan Respon Nyeri

1 1 .................

2 .................

2 1 .................

2 ..................

Skala nyeri menurut bourbanis sebagai bantuan untuk menilai

respon nyeri setelah diberi perlakuan.

2) Mengapa respon nyeri setiap praktikan tidak sama ? JELASKAN

TUGAS-3

Tujuan : melakukan test pendengaran.

Persiapan alat yang diperlukan tiap kelompok 1. Spekulum telinga

2. Garpu tala 3. Senter

Praktikum laboratorium-1 bertujuan untuk mempraktikkan fungsi

pendengaran dengan melakukan test pendengaran dengan garpu tala berupa tes weber, test rinne dan test swabach.

Perintah : 1. Tentukan seorang praktikan

2. Tentukan siapa yang melakukan test 3. Catat hasilnya di lembar kerja ini

TEST WEBER

1. Ambil garputala 2. Getarkan garpu tala tersebut dengan

menyentuhkan ujung garpu tala ke benda logam disekitar anda

3. Setelah bergetar letakkan pangkal garputala di bagian vertex/ dahi salah

Kesimpulan ;

Nyaring telinga Kanan

Kiri

Beri tanda ( )

Page 25: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

20

satu mahasiswa yang dilakukan test (pasien)

4. Tanyakan kepada mahasiswa tadi/pasien nyaring mana telinga kanan

dan telinga kiri

TEST RINNE

1. Ambil garpu tala 2. Getarkan

3. Taruh pangkal garpu tala pada tonjolan

tulang di belakang telinga (tulang mastoid) sampai mahasiswa/pasien

merasakan getaran yang berbunyi “nging”

4. Perintahkan kepada mahasiswa / pasien manakala sudah tidak merasakan

adanya bunyi silahkan angkat tangan

“Bu apabila tidak merasakan bunyi angkat tangan kanannya ya!”

5. Setelah itu pindahkan garpu tala di depan telinga yang dilakukan test,

tanyakan pada mahasiswa /pasien “ Apakah anda masih mendengarkan bunyinya?”

6. Lakukan ke telinga yang lainnya atau sebelahnya.

7. Tanyakan kepada mahasiswa/ pasien nyaring mana antara telinga kanan dan

telinga kiri.

Kesimpulan ;

Nyaring telinga Kanan

Kiri

Beri tanda ( )

TEST SWABACH

1. Ambil garputala

2. Getarkan garputala tersebut 3. Taruh pangkal garputala ke tonjolan

tulang dibelakang telinga praktikan (pemeriksa) bukan telinga yang

diperiksa. 4. Setelah pemeriksa tidak mendengarkan

lagi, segera pindah garputala ke depan telinga yang diperiksa, katakan apakah

masih mendengarkan bunyi ?

5. Lakukan ke telinga lainnya atau sebelahnya

6. Tanyakan nyaring mana antara telinga kanan dan kiri

Kesimpulan ;

Nyaring telinga

Kanan

Kiri

Beri tanda ( )

Page 26: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

21

TUGAS-4

Tujuan : Melakukan test reflek patela, reflek bisep dan trisep.

Persiapan alat : 1. Perkusi hammer

2. Praktikan

Cara kerja :

1. Tentukan praktikan 2. Praktikan disuruh duduk di atas tempat tidur, dengan kedua kaki

menggantung di pinggir tempat tidur 3. Praktikan disarankan untuk tetap rileks.

4. Ambil perkusi hammer 5. Lakukan pemeriksaan reflek dengan mengetuk pada tendon patelar

6. Selanjutnya lakukan pemeriksaan dengan mengetuk tendon trisep dan

bisep 7. Amati apa reaksi atau gerakan kaki pemeriksaan reflek patelar, dan

gerakan pergelangan tangan saat pemeriksaan reflkek bisep dan trisep dari praktikan

ILUSTRASI GAMBAR

Reflek patela

Reflek bisep

Page 27: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

22

Reflek trisep

Reflek plantaris

TUGAS -5

Jelaskan fungsi bagian-bagian

dari organ penglihatan sebagaimana gambar di

samping dengan cara diketik dan diserahkan kepada dosen

nara sumber kelompok untuk dinilai

Kunci penting :

Mahasiswa bisa melakukan pemeriksaan konjungtiva,

sklera, pupil dan kornea, serta udema pupil.

Nara sumber harus memberikan contoh cara

pemeriksaannya.

Page 28: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

23

2 3

1

11

4 5 10

6 7 8 9

Sebutkan nama-nama bagian

pembentuk organ kulit sebagaimana urut seperti nomor

pada gambar di samping tanpa menjelaskan fungsinya.

Jumlah semua yang harus di sebutkan 11 nomor.

Rubrik Penilaian Kelainan Kulit

Apa nama kelainan kulit berikut ini :

1 2

3 4

3

Page 29: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

24

Jawaban :

1. ................................

2. ................................

3. ................................

4. ................................

5. ................................

6. ................................

7. ................................

8. ................................

5 6

7 8

Page 30: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

25

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN, PERKEMIHAN DAN REPRODUKSI

Tujuan praktikum-5 adalah : 1. Menyebutkan bagian dari organ saluran pencernaan

2. Menyebutkan bagian dari organ saluran perkemihan 3. Menyebutkan bagian dari organ sistem reproduksi wanita

4. Menyebutkan bagian dari organ sistem reproduksi pria 5. Menghitung siklus haid selama minimal 4 bulan sebelumnya

Petunjuk bagi mahasiswa :

1) Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas.

2) Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di internet.

3) Kerjakan modul praktikum-4 berikut secara berkelompok dan individual

Petunjuk bagi dosen pembimbing :

1) Pada modul unit kelima ini yang perlu mendapatkan penilaian secara

individual adalah : a. Cara menghitung masa subur dari siklus haid 4 bulan terakhir dari

masing-masing mahasiswa. b. Cara mengukur panggul luar

2) Pekerjaan lainnya dari tugas unit-5 dikoreksi dan diberi pembenaran jika jawaban kurang tepat/kurang benar.

Alat yang diperlukan :

1) Jangka panggul

2) Form isian 3) Kalender

TUGAS-1 Tugas ini didiskusikan secara kelompok sesuai pembagian kelompok yang

telah ditetapkan.

MODUL PRAKTIKUM-5 5

Page 31: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

26

Sebutkan bagian-bagian dari organ saluran pencernaan sesuai gambar di atas

Nama organ nomor :

1.

2. 3.

4. 5.

6. 7.

8.

9. 10.

1 2

3 4

5 6

Nama organ nomor : 1.

2.

3. 4.

5. 6.

Page 32: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

27

1 2

3 4

5

6

Bagian-bagain dari organ lambung

yang penting antara lain : 1.

2. 3.

4. 5.

6.

Bagian-bagain dari organ pencernaan

dalam penting urut dari atas adalah

1. 2.

3. 4.

Sebutkan bagian-bagian dari usus

halus sebagaimana gambar disamping urut dari atas :

1. 2.

3. 4.

5.

Bagian-bagian dari usus besar antara

lain, sebutkan merujuk pada gambar

disamping : 1.

2. 3.

4. 5.

Page 33: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

28

Gambar disamping adalah organ :

1. 2.

TUGAS-2

Gambar di samping menunjukkan

posisi anatomi organ ginjal, sebutkan dimana posisi yang benar secara

anatomi. Jawaban :

...........................................................

.........................................

Sebutkan nama-nama organ ginjal sesuai gambar di samping

Jawaban :

1. ..................... 2. .....................

3. ..................... 4. .....................

5. ...................... 6. .....................

7. ..................... 8. .....................

9. ......................

10. .................... 11. ....................

12. .................... 13. ....................

14. .................... 15. ....................

16. ....................

17. ....................

Page 34: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

29

TUGAS-3

Gambar di samping merupakan organ

pembentuk tulang panggul. Tugas anda adalah menyebutkan dan

menjelaskan fungsinya. Jawaban :

1. ........................................

2. ........................................ 3. ........................................

Gambar di samping menunjukkan

alat reproduksi luar wanita

Tugas anda adalah menjelaskan fungsi masing-masing organ tersebut :

Jawaban : 1. ....................................

2. .................................... 3. ....................................

4. .................................... 5. ....................................

6. ....................................

Sebutkan nama organ reproduksi dalam wanita sebagaimana gambar di

samping mulai dari bagian bawah Jawaban :

1. ...............................

2. ............................... 3. ...............................

4. ............................... 5. ................................

Page 35: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

30

TUGAS-4

Perintah Hitunglah siklus menstruasi anda minimal 4 bulan terakhir

Bulan ................

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Bulan

................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Bulan

................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Bulan

................. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Jawablah

1. Apakah siklus haid anda teratur ?, dikatakan teratur bila siklus 2 (dua) bulan berturut-turut tetap, misalnya 29-29; 28-28; 30-30 dst.

Jawaban :

Pola Ya ( ......... ; ......... ; .......... ; ...........)

Pola

Tidak ( .......... ; ......... ; .......... ; ..........)

2. Tanggal berapa ovulasi (keluarnya sel telur) karena tidak ada pembuahan dari masing-masing siklus anda tiap bulan

Jawaban :

Bulan ............... Tanggal ..............

Bulan ............... Tanggal ..............

Bulan ............... Tanggal .............

Bulan ............... Tanggal .............

3. Buatlah interval masa subur dari ke-empat siklus bulanan anda dengan melihat gambaran siklus bulanan anda.

Contoh :

Page 36: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

31

Interval masa subur mahasiswa “A” sebagaimana jawaban di bawah :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Interval masa subur adalah tanggal 12 – 19, tanggal 12 ditentukan dari 1

hari sebelum hari ovulasi dari siklus terpendek, tanggal 19 ditentukan

dari 2 hari sesudah hari ovulasi siklus terpanjang. Maka hari ovulasi siklus terpendek adalah tanggal 13, dan hari ovulasi siklus terpanjang

adalah tanggal 17. KARENA masa hidup sperma adalah 2 x 24 jam maka masa subur ditentukan ( H-1 sampai H+2) dari ovulasi.

Jawaban anda :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

4. Berapa lama haid anda : ............. hari

5. Carilah di buku-buku literatur atau browsing di internet formula untuk menentukan masa ovulasi

Jawaban :

Formulanya / rumusnya adalah = ........................................

Page 37: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

32

ANATOMI SISTEM HORMONAL DAN IMUN

Tujuan praktikum-6 adalah : 1. Menyebutkan organ sistem endokrin

2. Menyebutkan organ endokrin yang berkaitan dengan sistem reproduksi. 3. Menyebutkan jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi sesuai umur

4. Menyebutkan jenis penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi

Petunjuk bagi mahasiswa : 1) Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas.

2) Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di

internet. 3) Kerjakan modul praktikum-6 berikut secara individual.

Petunjuk bagi Dosen pembimbing :

Pada praktikum unit 6 ini dosen pembimbing TIDAK PERLU memberikan penilaian, cukup memberikan koreksi dan pembenaran terhadap pekerjaan

yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa dalam kelompok. Dosen bisa

menggunakan metode diskusi kelompok atau bermain simulasi dengan gambar bagian-bagian dari organ endokrin pada manusia.

TUGAS-1

Gambar berikut adalah organ endokrin. Tugas anda adalah menyebutkan

nama organ secara urut dari bagian atas disertai dengan apa hormon yang dihasilkan dan target organnya apa.

Pemahaman anda akan anatomi sistem hormonal ini sangat membantu anda

dalam praktik sehari-hari baik masih sebagai mahasiswa maupun saat anda nanti jadi tenaga kesehatan utamanya seorang bidan.

MODUL PRAKTIKUM-6 6

Page 38: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

33

Jawaban :

Nama Kelenjar

Letak Anatomi Hormon yang

dihasilkan Target Organ

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 39: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

34

TUGAS-2

1. Sebutkan organ endokrin yang berkaitan dengan sistem reproduksi. 2. Sebutkan jenis hormon yang dihasilkan oleh organ endokrin yang

berkaitan dengan sistem reproduksi ( kejadian menstruasi, kehamilan dan persalinan).

Jawaban :

a) ....................................................................................................................................................................................................................................

...................................

b) Hormon yang berpengaruh terhadap kejadian menstruasi

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..............................

c) Hormon yang berpengaruh pada saat kehamilan

..................................................................................................................

..................................................................................................................

...............................

d) Hormon yang berpengaruh saat persalinan ..................................................................................................... .............

..................................................................................................................

...................................

TUGAS-3

Tugas berikutnya adalah menyebutkan jenis imunisasi yang diberikan pada

bayi usia 0-9 bulan.

BULAN

Setelah

lahir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Berikut adalah jenis imunisasi yang diberikan pada bayi yaitu 1. Hepatitis

2. BCG

3. DPT 4. Polio

5. Campak

Page 40: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

35

Tugas anda adalah menyebutkan jenis penyakit yang bisa dicegah dengan

imunisasi disertai dengan gejala penyakit tersebut yang dominan (tanda mayor).

Contoh Jawaban :

Imunisasi Penyakit Gejala Penyakit

Campak Campak/morbili 1. Panas badan 2. Kemerahan di kulit bergerombol

...........

...........

............

...........

Page 41: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

36

BIOKIMIA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Tujuan praktikum-7 adalah mahasiswa mampu :

1. Mempraktikkan adanya karbohidrat dalam air liur pada uji Molish 2. Mempraktikkan adanya protein di dalam urine pada uji Heller

3. Mempraktikkan adanya kadar gula dalam urine pada uji Benedict

Petunjuk bagi mahasiswa : 1) Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas.

2) Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di internet.

3) Kerjakan modul praktikum-7 berikut secara Kelompok.

Petunjuk bagi narasumber :

Pada praktikum unit-7 ini dosen pembimbing HARUS memberikan penilaian praktik terhadap mahasiswa namun secara kelompok, mengingat alat

laboratorium belum sesuai dengan rasio mahasiswa.

TUGAS-1

11.. UUjjii MMoolliisscchh

Tujuan : Membuktikan adanya karbohidrat dalam air liur secara kualitatif.

Dasar : Reaksi ini disebabkan oleh daya dehidrasi asam anorganik pekat terhadap

karbohidrat, membentuk furfural atau turunannya, seperti hidroksimetil-

furfural. Pereaksi Molish yang terdiri dari -naftol akan bereaksi dengan

furfural membentuk senyawa berwarna ungu. Hasil negatif merupakan

bukti bahwa tidak ada karbohidrat. Reaksi ini berlaku untuk segala

macam karbohidrat, baik dalam bentuk bebas maupun terikat

CHO CHOH O

CHOH + H2SO4 C + 3H2O CHOH O H

CH2OH Pentosa Purfural

MODUL PRAKTIKUM-7 7

Page 42: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

37

Bahan dan alat :

1) Air liur yang tidak disaring

2) Pereaksi Molisch yang terdiri dari 25 gram -naftol dalam alcohol 95%

sampai 500 ml, dibuat baru setiap kali.

3) Asam sulfat pekat dalam buret 4) Tabung reaksi

5) Pipet volumetric 6) Pipet tetes

Pelaksanaan :

(1) masukkan 2 ml air liur yang tidak disaring ke dalam tabung reaksi

(2) Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch. Campurlah dengan baik (3) Miringkan tabung reaksi lalu alirkan dengan hati-hati 2 ml asam sulfat

pekat dari buret melalui dinding tabung sehingga tidak bercampur. Reaksi positif bila ditandai dengan pembentukan cincin berwarna ungu

pada batas antara kedua lapisan cairan. (4) Lakukan test ini terhadap 0,1 M glukosa, sukrosa, maltosa ,arabinosa

dan larutan kanji 1%. Ulangi dengan menggunakan selulosa dalam

beberapa ml air.

22.. TTeesstt BBeenneeddiicctt Tujuan :

Menetapkan adanya kadar gula dalam urine secara semikuantitatif Dasar :

Gula yang mempunyai gugus aldehida dan keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan

berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai

dengan kadar gula yang terdapat di dalam urin.

CuSO4 + 2NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4 Putih kebiruan

Gula pereduksi 2Cu(OH)2 2 CuOH + H2O + O

Pemanasan Kuning

Cu2O + H2O Merah bata

Gambar : Reaksi oksidasi-reduksi pada uji Benedict

Bahan dan alat : 1) Urine normal 24 jam dan urine yang mengandung glukosa 0,3%, 1%

dan 5%

2) Larutan benedict 3) Tabung reaksi

4) Pipet Mohr 10 ml 5) Pipet tetes

6) Alat pemanas/penangas air mendidih 7) Pengatur waktu

Page 43: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

38

Pelaksanaan : (1) Campurkan dalam tabung reaksi 2,5 ml larutan Benedict dan 4 tetes

urine (2) Panaskanlah tabung tadi selama 5 menit dalam penangas air mendidih

atau didihkan langsung selama 2 menit memakai alat pemanas (3) Dinginkanlah perlahan-lahan

(4) Perhatikan endapan atau warna yang terbentuk.

Warna Penilaian Konsentrasi

Biru/hijau keruh - -

Hijau/hijau kekuningan +1 < 0,5%

Kuning kehijauan/kuning

+2 0,5 – 1,0 %

Jingga +3 1,0 – 2,0 %

Merah +4 > 2,0 %

Hasil percobaan :

Uji Benedict semikuantitatif

Warna Penialaian Konsentrasi

Urin normal

Urin mengandung

glukosa 0,3%

Urin mengandung

glukosa 1%

Urin mengandung glukosa 5%

Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Pertanyaan : Selain glukosa, apakah gula seperti fruktosa, galaktosa, sukrosa, laktosa

dan maltosa memberi hasil positif pada uji Benedict. Mengapa ?

Jawaban : …………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Page 44: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

39

TUGAS-2

3. Uji Heller

Tujuan : Memeriksa adanya protein dalam urin

Dasar : Protein dalam urin mengalami denaturasi oleh asam nitrat pekat yang

tampak sebagai cincin putih pada perbatasan kedua cairan.

Bahan dan alat :

1) urin normal 24 jam dan urin patologis 2) Asam nitrat pekat dalam buret

3) Tabung reaksi 4) Pipet Mohr 10 ml

Pelaksanaan :

(1) alirkanlah dari buret 3 ml asam nitrat pekat perlahan-lahan ke dalam

tabung reaksi (2) dengan memakai pipet Mohr, pelan-pelan, tambahkanlah 3 ml urin

normal atau urin patologis melalui dinding tabung sehingga kedua cairan tidak bercampur

(3) perhatikanlah cincin putih yang terbentuk pada pembatasan kedua cairan

Urea, asam urat dan garamnya dapat menghasilkan cincin putih, tetapi

dapat dibedakan dengan memakai urin yang telah diencerkan 3-4 kali

sehingga pengaruh ini dapat dihilangkan.

Hasil percobaan :

Uji Heller Cincin putih

Urin normal

Urin patologis

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan : Apakah uji Heller spesifik terhadap protein, mengapa ?

Jawaban :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 45: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

40

………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

4. KADAR HEMOGLOBIN (Hb)

Tujuan praktikum : Menentukan kadar Hb dalam darah dapat dilakukan dengan berbagai cara:

1. Dengan mengukur jumlah ml O2 yang dapat diikat oleh Hb (1,34 ml O2 dapat diikat oleh 1 gram Hb)

2. Dengan mengukur jumlah ml CO yang dapat diikat oleh Hb (1,34 ml CO

dapat diikat oleh 1 gram Hb) 3. Secara kolorimetris, yaitu membandingkan intensitas warna Hb atau

derivatnya dengan suatu standar yang telah dirinci.

Secara kolorimetris ada 2 metode yang dipraktikkan yaitu metode Talquist dan metode Sahli. Pada metode Talquist dibandingkan warna darah di atas

kertas isap dengan warna standar, sedangkan pada metode Sahli

dibandingkan warna Hematin-HCl dengan warna standar. Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut kadar Hb-nya rendah maka dikatakan orang tersebut

menderita anemia. Untuk mengetahui anemia macam apa setelah penentuan kadar Hb dan

perhitungan eritrosit, dilakukan perhitungan lagi untuk mengetahui kadar Hb di dalam eritrosit jenuh ataukah tidak. Caranya ialah dengan

membandingkan kadar Hb dalam eritrosit dengan kadar Hb dalam eritrosit yang normal, dengan perhitungan sebagai berikut:

% kadar Hb dari normal . % jumlah eritrosit dari normal

Hasil perbandingan tersebut disebut indeks warna.

Indeks warna = 1, berarti eritrosit jenuh dengan Hb, ini dinamakan normosit Indeks warna < 1, berarti eritrosit kekurangan Hb yang biasanya disebabkan

oleh defisiensi besi, ini dinamakan mikrositer Indeks warna > 1, terdapat eritrosit makrositer

Contoh perhitungan indeks warna: Telah ditentukan bahwa pada seorang wanita:

Kadar Hb normal 14,5 gram% = 100% Jumlah eritrosit 4,5 juta = 100%

Jika pada seorang wanita terdapat: Kadar Hb 11,6 gram% = 11,6/14,5 x 100% = 80%

Jumlah eritrosit 4,5 juta = 4,5/4,5 x 100% = 100%

Indeks warna menjadi 80/100 = 0,8, yang berarti < 1. Ini menunjukkan kekurangan Hb dalam eritrosit yang biasanya disebabkan oleh defisiensi Fe.

ALAT DAN BAHAN

1. Jarum Francke/jarum suntuik 2. Satu set hemometer Sahli

3. Satu set hemometer Talquist

Page 46: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

41

4. Pipet

5. Kapas alcohol 6. Larutan HCl 0,1 N

7. Aquadest

CARA KERJA 1. Cara mengambil darah

Darah yang diperlukan untuk pemeriksaan ini hanya sedikit dan diambil dari darah yang menetes dari ujung jari setelah ditusuk. Untuk

menghemat waktu dan banyaknya tusukan, maka pengambilan darah

dilakukan sekaligus untuk kedua metode pemeriksaan.

2. Metode Sahli a. Isi tabung dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda/angka 2 (1/2-1

cc), kemudian darah dihisap dengan pipet sampai tanda 20 dan sebelum menjendal segera dihembuskan ke dalam tabung. Untuk

membersihkan sisa-sisa darah di dalam pipet, maka HCl di dalam

tabung dihisap dan dihembuskan lagi sampai 3 kali. b. Tunggu 1-2 menit. Berturut-turut akan terjadi hemolisis eritrosit dan

Hb yang keluar akan pecah menjadi hem dan globin. Kemudian hem dengan HCl akan membentuk hematin-HCl. Hematin-HCl merupakan

senyawa yang lebih stabil di udara daripada Hb dan berwarna coklat. c. Dengan pipet penetes, Hematin-HCl diencerkan sampai warnanya

sama dengan warna standar. Metode ini banyak dipakai di klinik dan rumah-rumah sakit.

3. Metode Talquist a. Darah dihisap dengan kertas hisap sampai meresap betul dan tunggu

1-2 menit sampai semua Hb menjadi HbO2 (yang warnanya lebih tua) dan warna menjadi suram

b. Kemudian bercak merah yang terjadi ditempatkan di bawah lubang dari skala berwarna untuk disamakan. Pembacaan hanya dapat

dilakukan pada siang hari (cahaya matahari) c. Perincian dan pembagian skala (dibandingkan dengan metode Sahli):

100% = 16 gram/100 ml. Cara ini tidak teliti dan hanya digunakan

untuk mengetahui kekurangan Hb secara kasar saja.

Page 47: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

42

HASIL PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN

Golongan : …………………………………… Nama Praktikan : …………………………………... Jenis Kelamin :…………………………………… Tanggal Praktik : …………………………………… Jam : ……………………………………

1. Data naracoba

Identitas Naracoba I

Naracoba II

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Tinggi badan

Berat badan

2. Hasil pengamatan:

a. Darah diambil dari ujung jari (II, III, IV) dari tangan (kanan, kiri) b. Kadar hemoglobin dengan metode Sahli ……… c. Kadar hemoglobin dengan metode Talquist …… d. Indeks warna ………………………………….

e. Pembahasan …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………..........................................

Page 48: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

43

ELEKTROKARDIOGRAFI

Tujuan praktikum-8 adalah mahasiswa mampu :

1. Mempraktikkan penyadapan signal listrik otot jantung dalam rekaman EKG

2. Mempraktikkan suara jantung menggunakan stetoscope

Petunjuk bagi mahasiswa :

1) Pahami materi yang telah diberikan oleh dosen saat tutorial di kelas. 2) Kelompok boleh menambah bahan bacaan dengan browsing materi di

internet. 3) Kerjakan modul praktikum-8 berikut secara Kelompok.

Petunjuk bagi narasumber : Pada praktikum unit -8 ini TIDAK PERLU diberikan penilaian, karena jumlah

alat belum sesuai dengan rasio kelompok. Narasumber cukup memberikan contoh cara mengoperasionalkan EKG dan cara membaca hasil rekaman

secara sederhana, meliputi irama dan frekuensi jantung.

Khusus tugas-2 unit ke-8 manakala waktu praktikum cukup, bisa dilakukan percobaan pada kelompok, namun tidak diberikan penilaian. Manakala waktu

tidak cukup, tidak perlu dilakukan praktikum dan tidak perlu diberi

penugasan secara kelompok maupun secara individual. Mahasiswa cukup diperintahkan untuk membaca dan memahami teori yang ada di dalam

langkah kerja dan maksud praktikum penentuan tekanan darah arteri.

TUGAS-1

PRAKTEK ELEKTROKARDIOGRAFI

PENDAHULUAN Keunikan otot jantung adalah kemampuannya menerbitkan impuls secara

otomatis dan ritmis serta menjalarkan impuls tersebut ke seluruh otot jantung.

Impuls ini menimbulkan eksitasi terhadap otot jantung yang selanjutnya menyebabkan serabut otot jantung tersebut berkontraksi.

MODUL PRAKTIKUM-8 8

Page 49: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

44

Aktifitas listrik yang timbul pada pembentukan dan penjalaran impuls ini

menimbulkan arus listrik yang sangat lemah yang menjalar ke seluruh tubuh, mengingat bahwa tubuh merupakan penghantar volemik (volume conductor).

Arus listrik ini menimbulkan potensial listrik yang tingginya berubah-ubah di berbagai bagian tubuh sesuai dengan aktifitas listrik yang timbul di

jantung dan situasi serta kondisi bagian tubuh tersebut. Dengan demikian, dengan mengkaji perubahan-perubahan potensial

listrik pada bagian tubuh tertentu, dapatlah diketahui berbagai peristiwa yang terjadi di jantung.

Perekaman potensial listrik dalam bentuk grafik di bagian tubuh tertentu

adalah dasar elektrokardiografi. Alat yang digunakan pada perekaman ini dinamakan elektrokardiograf dan hasil perekamannya disebut

elektrokardiogram. Dengan cara mengkaji elektrokardiogram, kita dapat memperkirakan

secara langsung adanya antara lain: gangguan frekuensi dan irama denyut jantung, gangguan penjalaran impuls, hipertrofi otot jantung, ischemia otot

jantung serta infark otot jantung. Untuk mendeteksi infark otot jantung,

bahkan elektrokardiografi merupakan cara yang paling praktis di samping pemeriksaan serum enzim.

Pada kateterisasi jantung, elektrokardiogram selalu direkam secara simultan dengan besaran-besaran hemodinamik untuk memudahkan

pengkajian besaran-besaran hemodinamik tersebut. Demikian pula pada fonokardiografi, ekhokardiografi dan lain-lain, elektrokardiografi selalu

diikutsertakan. Agar elektrokardiogram dapat dikaji secara umum, maka bagian tubuh

yang menjadi tempat perekaman, teknik perekaman serta cara bekerja alat

perekam harus dibakukan. Setiap elektrokardiografi harus memiliki masing masing-masing disebut

exploring electrode dan indifferent electrode. Alat perekam pada elektrokardiograf harus dibuat sedemikian rupa sehingga jika potensial listrik

di exploring electrode lebih tinggi daripada di indifferent electrode, jarum pencatat harus dibuat naik dari garis dasar (isoelectric line) dan jika potensial

listrik di exploring electrode lebih rendah daripada di indifferent electrode, jarum pencatat harus dibuat turun dari garis dasar (isoelectric line). Jika

potensial listrik di kedua elektroda tersebut sama tingginya, jarum pencatat

harus dibuat setinggi garis dasar. Dengan demikian semua elektrokardiograf memberikan hasil perekaman yang sama.

Bagian tubuh yang dipakai sebagai tempat perekaman dinyatakan dengan istilah leads. Ada 12 macam leads yang digunakan dalam elektrokardiografi

yaitu:

lead I

lead II

lead III

lead AVL

lead AVR

lead AVF

lead V1

lead V2

Page 50: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

45

lead V3

lead V4

lead V5

lead V6

Kedua belas lead ini selalu direkam pada setiap elektrokardiografi,

sedangkan lead yang lain boleh dijadikan tambahan. Tinggi grafik elektrokardiogram dan kecepatan gerak kertas grafik dapat

disesuaikan dengan keperluan perekaman. Umumnya tinggi grafik elektrokardiogram adalah 0,1 mV/mm dan kecepatan gerak kertas 25

mm/detik Setiap lead memberikan gambar grafik dalam pola yang sama tetapi dalam

bentuk yang berlainan. Pada setiap siklus denyut jantung terlukis grafik dengan gelombang-

gelombang yang diberi nama gelombang P, kompleks QRS, gelombang T dan

kadang-kadang gelombang U. Gelombang P melukiskan depolarisasi atrium (saat atrium berkontraksi),

kompleks QRS melukiskan depolarisasi ventrikel dan repolarisasi atrium (saat ventrikel berkontraksi dan atrium berelaksasi) dan gelombang T melukiskan

repolarisasi ventrikel (saat ventrikel berelaksasi)

ALAT

Alat yang diperlukan dalam kegiatan pemeriksaan ini antara lain: 1. Elektrokardiograf sebagai alat pokok (basic instrument).

2. Alat-alat pembantu (accessories), yang terdiri atas: a. Kawat penerima arus listrik (power cable)

b. Kawat penghubung dengan bumi (ground cable) c. Kawat elektroda (electrode cable)

d. Gel (penghantar arus listrik antara permukaan tubuh dan elektroda)

Elektrokardiograf dilengkapi dengan alat perekam yang mencatat potensial listrik pada bagian tubuh tertentu dalam bentuk grafik (dinamakan

elektrokardiogram). Elektrokardiograf yang canggih dilengkapi pula dengan osiloskop sehingga dapat menampilkan elektrokardiogram pada layer

osiloskop tersebut. Adapula elektrokardiogram yang dapat menangkap signal yang timbul melalui pemancar (transmitter), sehingga tidak menggunakan

kawat penghubung antara orang yang diperiksa dengan elektrokardiograf (cara telemetrik).

Untuk menjalankan elektrokardiograf dapat dipakai arus listrik searah (direct

current) dan dapat pula menggunakan arus bolak-balik (alternating current) dengan tinggi potensial 110 atau 220 Volt.

P

Q

R

S

T P

Q

R

S

T P

Q

R

S

T P

Q

R

S

T

Page 51: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

46

Kawat penerima arus listrik menghubungkan elektrokardiograf dengan

sumber arus listrik yang menjalankan elektrokardiograf. Kawat ini tidak digunakan jika elektrokardiograf dijalankan dengan baterai kering.

Kawat penghubung dengan bumi berfungsi untuk menetralkan arus listrik yang tidak berguna yang timbul pada elektrokardiograf.

Kawat elektroda bercabang 10. di ujung masing-masing kawat elektroda terdapat elektroda yang akan ditempelkan pada permukaan tubuh untuk

merekam potensial listrik di tempat itu. Gel merupakan konduktor yang menghantarkan arus listrik dari permukaan tubuh ke elektroda.

CARA KERJA 1. Sarankan probandus untuk berbaring dengan tenang dan tidak bergerak,

sebab impuls yang menimbulkan gerak tersebut dapat mengacaukan bentuk elektrokardiogram, sehingga sukar dikaji.

2. Lepaskan semua peralatan yang terbuat dari logam (jam tangan, perhiasan dan sebagainya)

3. Hubungkan elektrokardiograf dengan sumber arus listrik, bumi dan

elektroda 4. Hidupkan elektrokardiograf dan periksalah apakah berfungsi dengan baik

(lampau hijau menyala) 5. Matikan kembali elektrokardiograf

6. Pasang elektroda pada tubuh probandus dengan menggosokkan gel (paste) terlebih dahulu pada elektroda yang menempel pada tubuh

probandus 7. Hidupkan kembali elektrokardiograf

8. Putar tombol pengatur lead pada daerah netral (huruf C) dan aturlah agar

jarum pencatat menunjuk pada tengah-tengah grafik. Jarum ini akan melukiskan garis dasar

9. Jalankan kertas grafik. 10. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi beberapa kali.

Lakukan kalibrasi dengan penggunaan angka 1 11. Hentikan kembali kertas grafik

12. Pilih pengatur lead pada pengatur lead I (ada yang menggunakan tombol yang diputar ada yang menggunakan tombol yang ditekan) dan aturlah

agar garis dasar terletak ditengah-tengah kertas grafik. Jika pada waktu

mencatat jarum pencatat membentur pinggir tempat perekam, aturlah agar ujung jarum tersebut jauh dari pinggir tempat perekam

13. Jalankan lagi kertas grafik sampai sepanjang kira-kira 15 cm, lalu hentikan.

14. Atur tombol pada lead II dan atur kembali letak garis dasar 15. Jalankan kertas grafik sepanjang kira-kira 15 cm, lalu hentikan.

16. Lakukan cara yang sama (langkah 14 dan 15) untuk lead III

17. Ulangi langkah 16 untuk leas aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5 dan V6 18. Setelah perekaman selesai, matikan elektrokardiograf

19. Kembalikan semua peralatan pada tempatnya Kecepatan gerak kertas yang biasa dilakukan pada elektrokardiografi adalah

25 mm permenit. Pada elektrokardiograf yang lama setiap kali kita mengganti lead kita harus memindahkan elektroda-elektroda sesuai dengan lead

tersebut. Hal ini tidak praktis.

Page 52: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

47

Pada elektrokardiograf yang sekarang kita memasang semua elektroda

sekaligus pada tubuh probandus dan elektrokardiograf akan memilih sendiri lead yang kita kehendaki sesuai dengan posisi tombol pengatur lead yang kita

pasang. Untuk melengkapi petunjuk praktikum ini disajikan pula keterangan

mengenai letak elektroda pada kedua belas lead yang dipergunakan dalam elektrokardiografi.

BIPOLAR STANDARD LIMB (EXTREMITY) LEADS

Lead I Merekam beda potensial listrik antara lengan kiri dan lengan kanan

Exploring electrode dipasang di tangan kiri Indifferent electrode dipasang di tangan kanan

Lead II Merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan lengan kanan

Exploring electrode dipasang di kaki kiri

Indifferent electrode dipasang di tangan kanan Lead III Merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan lengan kiri Exploring electrode dipasang di kaki kiri

Indifferent electrode dipasang di tangan kiri Augmented unipolar limb (extremity) leads

Lead aVR Merekam beda potensial listrik antara lengan kanan dan lengan kiri bersama

kaki kiri

Exploring electrode dipasang di tangan kanan Indifferent electrode dipasang di tangan kiri bersama kaki kiri

Lead aVL Merekam beda potensial listrik antara lengan kiri dan lengan kanan bersama

kaki kiri Exploring electrode dipasang di tangan kiri

Indifferent electrode dipasang di tangan kanan bersama kaki kiri Lead aVF Merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan lengan kanan bersama

lengan kiri Exploring electrode dipasang di kaki kiri

Indifferent electrode dipasang di tangan kanan bersama tangan kiri Pada mulanya orang menyangka bahwa penempatan indifferent electrode

pada 2 ekstremitas ini menimbulkan potensial 0 (zero potential) pada elektroda tersebut sehingga lead ini unipolar

UNIPOLAR CHEST (PRECORDIAL) LEADS Potensial listrik pada indifferent electrode pada lead ini dibuat menjadi nol

sedangkan exploring electrode dipasang diberbagai tempat di dada sebagai berikut:

Lead V1 Di spasi interkosta 4 kanan di pinggir kanan sternum

Page 53: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

48

Lead V2 Di spasi interkosta 4 kiri di pinggir kanan sternum Lead V3 Di pertengahan V2 dan V4 Lead V4 Di perpotongan antara linea mid klavikula kiri dengan spasi interkosta 5 kiri Lead V5 Di perpotongan antara linea aksila anterior kiri dengan spasi interkosta 5 kiri Lead V6 Di perpotongan antara linea mid aksila kiri dengan spasi interkosta 5 kiri

HASIL ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Golongan : …………………………………… Nama Praktikan : …………………………………... Jenis Kelamin : ...………………………………… Tanggal Praktik : ...………………………………… Jam : …………………………………...

1. Data naracoba (PROBANDUS)

Identitas Naracoba I Naracoba II

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Tinggi badan

Berat badan

2. Hasil pengamatan:

a. Frekuensi jantung :……………………… ( N = ........) b. Irama : ……………………………… c. Aksis : ……………………………… d. Ir. Zona : ……………………………… e. Interval

PR :…………………… (N: ……………………)

QRS: …………………… (N: ……………………)

QT : …………………… (N: ……………………)

Page 54: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

49

Kesimpulan

TUGAS-2

Pengukuran Tekanan Darah Arteri Secara Tidak Langsung Dan Pengaruh

Gaya Berat Terhadap Tekanan Darah Arteri

PENDAHULUAN

Tekanan darah merupakan besaran yang sangat penting dalam dinamika peredaran darah (henodinamik). Tinggi tekanan darah dalam berbagai

macam pembuluh darah tidak sama. Tekanan darah pada arteri (tekanan darah arteri) lebih tinggi daripada tekanan darah pada vena (tekanan

darah vena)

Pada pemeriksaan fisik seorang penderita, pengukuran tekanan darah arteri sudah menjadi keharusan. Pengukuran ini selalu dilakukan di

samping pemeriksaan-pemeriksaan yang lain. Sampai sekarang telah dikenal 2 macam pengukuran tekanan darah

arteri, yaitu:

Page 55: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

50

1. Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung (direct method)

2. Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung (indirect method)

Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung dilakukan dengan jalan menembus arteri (cara invasive) dam kemudian memasukkan salah satu

ujung sebuah pipa (tube, catheter) ke dalam arteri tersebut, sedangkan ujung pipa yang lain dihubungkan dengan sebuah manometer. Dengan

demikian tinggi tekanan darah di dalam arteri tersebut dapat diukur. Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung ini dilakukan hanya di

laboratorium-laboratorium yang besar saja dan baru dilakukan jika perlu,

misalnya untuk mendapatkan data hemodinamik yang teliti untuk keperluan pembedahan jantung.

Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung dilakukan dengan teknik yang sederhana, tanpa menembus arteri (non invasive) dan dapat

dilakukan di mana saja jika diperlukan. Pengukuran tekanan darah arteri, baik secara langsung maupun tidak

langsung bertujuan untuk mengetahui tinggi takanan darah arteri pada

waktu systole ventrikel (tekanan sistolik) pada waktu diastole ventrikel (tekanan diastolic). Kadang-kadang perlu diketahui pula tinggi tekanan

darah arteri rata-rata. Tinggi tekanan darah ini adalah:

TR =TD + 1/3 (TS-TD) mmHg TR = tinggi tekanan darah arteri rata-rata

TS = tinggi tekanan sistolik TD = tinggi tekanan diastolic

Pada pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung ini dikenal pengukuran secara palpatoir dan pengukuran secara auskultatoir). Cara

palpatoir dilakukan dengan jalan meraba (palpasi) denyut nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah. Dengan cara ini dapat diketahui hanya tinggi

tekanan sistolik saja. Cara auskultatoir dilakukan dengan jalan mendengar (auskultasi) bunyi detak dan desir aliran darah di dalam arteri

dengan perantaraan stetoskop (stethoscope). Dengan cara ini baik tinggi tekanan sistolik maupun tekanan diastolic dapat diketahui. Cara

auskultatoir ini ditemukan oleh Korotkoff pada tahun 1905 dan sampai

sekarang masih tetap dipergunakan orang. Dalam pekerjaan sehari-hari, kedua cara tersebut biasanya dipakai bersama-sama sesuai dengan

keperluan. Dengan berkembangnya teknologi dalam bidang kedokteran, telah

diciptakan pula alat pengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung tanpa palpasi dan tanpa auskultasi.

Tinggi tekanan darah arteri pada orang dewasa yang normal dalam

keadaan istirahat dalam posisi baring adalah 120 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 70 mmHg tekanan darah diastolic (ditulis 120/70

mmHg). Tinggi tekanan darah ini bervariasi antara lain karena:

Page 56: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

51

umur

jenis kelamin

posisi badan

bagian badan

Yang menimbulkan variasi tinggi tekanan darah arteri karena posisi badan

atau bagian badan adalah dari gaya berat. Pada orang yang berdiri tegak misalnya, tekanan darah pada kaki lebih tinggi

daripada tekanan darah arteri pada kepala, sedangkan pada orang yang berbaring, tinggi tekanan darah arteri di seluruh badan adalah sama. Dalam

hal ini, pada orang yang berdiri tegak, tekanan darah arteri di daerah kaki mendapat tambahan tekanan hidrostratik kolom darah di dalam badan,

sedangkan yang berada di daerah kepala tidak. Pada orang yang berbaring, kolom darah di dalam badan terletak horizontal (tegak lurus terhadap gaya

berat) sehingga pengaruh gaya berat terhadap seluruh kolom darah adalah

sama besarnya. Pada berat jenis darah yang normal, tinggi tekanan hidrostatis ini adalah 0,77

mmHg/cm pada arah gaya berat. Dengan demikian, jika tekanan darah arteri rata-rata setinggi jantung misalnya 100 mmHg, maka tinggi tekanan darah

arteri rata-rata di kaki yang letaknya 105 cm di bawah jantung adalah:

100 + (105 x 0,77) mmHg = 180 mmHg,

sedangkan tinggi tekanan darah arteri rata-rata di kepala yang letaknya 50

cm di atas jantung adalah

100 – (50 x 0,77) mmHg = 62 mmHg

Pada orang yang berbaring, seluruh badan terletak pada bidang horizontal sehingga tekanan darah arteri rata-rata di sepanjang badan sama tingginya.

ALAT

1. Stetoskop Stetoskop adalah alat yang berguna untuk mendengar bunyi yang timbul

pada badan . Alat ini terdiri atas:

a. Ujung bagian telinga (ear piece) yang dipasang di telinga pemeriksa pada waktu memeriksa penderita.

b. Ujung bagian dada (chest piece) yang diletakkan di atas dada

penderita pada waktu pemeriksaan Ujung bagian dada ini ada dua macam;

1) Ujung yang berbentuk corong Ujung ini digunakan untuk mendengarkan bunyi dengan berbagai

frekuensi. Ujung ini tidak boleh ditekan terlalu keras di atas kulit sebab kulit yang teregang karena tekanan yang keras itu dapat

berfungsi sebagai diafragma sehingga bunyi yang berfrekuensi rendah

tidak akan terdengar 2) Ujung yang lebar dengan diafragma

Page 57: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

52

Ujung ini dipergunakan untuk mendengarkan bunyi berfrekuensi

tinggi saja. Bunyi dengan frekuensi rendah diredam oleh diafragma. 2. Sphygmomanometer dan balut Riva Rocci

Alat ini terdiri atas sebuah manometer yang dihubungkan dengan sebuah kantong yang berbentuk balut, berdinding keras sehingga tidak dapat

diregangkan dan dapat diisi dengan udara di dalamnya. Kantong atau balut ini dinamakan balut Riva Rocci. Balut Riva Rocci dihubungkan pula

dengan sebuah pompa udara yang berguna untuk memasukkan udara ke dalam balut tersebut. Pompa udara ini dilengkapi dengan keran untuk

mengeluarkan udara dari dalam balut tersebut.

Manometer yang dipergunakan dalam pengukuran ini dapat memakai manometer dengan pegas dan dapat pula menggunakan manometer yang

dilengkapi dengan air raksa. Dengan memompa udara ke dalam balut, maka tekanan udara di dalam balut akan meningkat dan pompa balut ini

lalu mendesak jaringan yang terbalut sehingga arteri di bagian tegah terjepit. Dengan terjepitnya arteri ini maka aliran darah di dalamnya

dapat dihentikan. Untuk mengalirkan darah kembali, udara di dalam

balut dikeluarkan dengan cara memutar kran yang ada di atas

CARA KERJA Pengukuran tekanan darah arteri dalam praktikum ini didasarkan pada cara

pengukuran tekanan darah arteri yang dianjurkan oleh American Heart Assciation. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Anjurkan probandus berbaring dengan tenang 2. Balut lengan atas probandus dengan balut Riva Rocci. Pembalutan harus

cukup ketat, balut juga harus cukup lebar agar bisa didapatkan hasil

pengukuran yang benar. 3. Raba (palpasi) nadi pada bagian pergelangan tangan probandus.

4. Setelah nadi pergelangan teraba, pompakan udara ke dalam balut Riva Rocci sampai dengan menghilangnya denyut nadi. Pada saat ini arteri

Brakhialis sudah terjepit sehingga aliran darah di dalam arteri tersebut berhenti.

5. Teruskan pemompaan udara sedikit lagi, kemudian letakkan ujung bagian dada stetoskop di lipatan siku probandus di luar balut (pergunakan

bagian ujung yang berbentuk corong)

6. Setelah ujung corong terletak dengan baik di lipatan siku, buka keran pompa sehingga udara mengalir keluar dari balut Riva Rocci, pada saat ini

dengarkan dengan seksama menggunakan stetoskop. 7. Pada suatu saat terdengar bunyi detak seperti bunyi detak jantung. Bunyi

ini ditimbulkan oleh benturan aliran darah pada balut Riva Rocci. Setelah terdengar beberapa detak, timbullah suara mendesis mengiringi detak

tadi. Desis ini dikenal sebagai bising Korotkoff. Desis ini terdengar

semakin keras, semakin banyak udara yang dikeluarkan dari balut Riva Rocci. Pada suatu saat bising tadi menjadi redup dan kemudian

menghilang, sementara udara yang berada di dalam balut Riva Rocci terus mengalir keluar sampai akhirnya balut kempis.

8. Perhatikan saat terdengarnya detak yang pertama. Pada saat ini darah di dalam arteri brakhialis mulai mengalir. Jika dilakukan palpasi, maka

denyut nadi akan mulai teraba pada saat itu. Detak ini terdengar ketika

Page 58: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

53

tekanan sistolik mencapai puncaknya. Jadi tekanan sistolik ini dapat

diketahui dengan baik dengan cara palpatoar ataupun dengan cara auskultatoar. Tingginya tekanan sistolik tersebut sama dengan tinggi

tekanan udara di dalam balut Riva Rocci seperti yang sedang ditunjukkan oleh jarum manometer saat itu.

9. Perhatikan saat meredupnya bising Korotkoff. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti, saat meredupnya bising Korotkoff ini

ternyata bersamaan dengan tercapainya tinggi tekanan diastolic. Saat ini hanya dapat diketahui dengan cara auskultatoar saja. Tinggi tekanan

diastolic ini sama tingginya dengan tinggi tekanan udara di dalam balut

Riva Rocci seperti yang sedang ditunjukkan oleh jarum manometer pada saat itu.

Bising Korotkoff diduga ditimbulkan oleh turbulensi aliran darah pada

arteri Brakhialis. Ada peneliti yang berpendapat bahwa turbulensi tersebut diakibatkan oleh kecepatan aliran darah yang melampaui kecepatan kritis

dan ada pula yang berpendapat bahwa turbulensi tersebut diakibatkan

oleh aliran darah di arteri di bawah balut Riva Rocci yang sempit itu tiba-tiba menerjang ke tempat yang lebar di luar balut yang darah di dalamnya

sedang dalam keadaan statis. Kadang-kadang setelah bising Korotkoff meredup, ia masih terus terdengar sampai balut Riva Rocci kempis.

Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung ini juga dilakukan pada anak-anak. Dalam hal ini pengukuran dapat dilakukan pada paha

anak. Untuk mendapatkan hasil yang teliti, lakukanlah pengukuran ini beberapa kali dan biasakan mengeluarkan udara dari dalam balut Riva

Rocci tidak terlalu deras (buka keran sedikit saja) sehingga angka yang

ditunjukkan oleh jarum manometer pada kedua saat yang penting tadi tidak terlangkahi.

Kadang-kadang bising Korotkoff menghilang untuk sementara waktu di suatu daerah di antara tekanan sistolik dan tekanan diastolic dan

terdengar kembali dekat sebelum tercapainya tekanan diastolic. Menghilangnya bising Korotkoff ini dikenal dengan istilah auscultation gap

yang sebabnya sampai sekarang belum diketahui orang. Pada pengukuran yang kurang teliti, auscultation gap ini dapat mengacaukan bahkan

memberikan hasil yang salah.

Lakukan langkah-langkah pemeriksaan di atas pada probandus dengan

posisi badan: 1. Berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan

2. Duduk dengan kedua lengan tergantung lurus ke bawah, di samping badan

3. Berdiri dengan kedua lengan tergantung lurus sejajar dengan sumbu

badan Lakukan pengukuran 3 kali pada tiap-tiap posisi badan dan hasil yang

diambil adalah hasil rata-rata.

Page 59: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

54

1. Data naracoba (PROBANDUS)

Identitas Naracoba I Naracoba II

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Tinggi badan

Berat badan

2. Hasil pengamatan:

a. Pada probandus dengan posisi berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan

Tekanan sistolik : …………………… mmHg

Tekanan diastolik : …………………… mmHg

Tekanan darah : ………… / ……… mmHg

b. Pada probandus dengan posisi duduk dengan kedua lengan tergantung lurus ke bawah, di samping badan

Tekanan sistolik : …………………… mmHg

Tekanan diastolik : …………………… mmHg

Tekanan darah : ………… / ……… mmHg

c. Pada probandus dengan posisi berdiri dengan kedua lengan tergantung lurus sejajar dengan sumbu badan

Tekanan sistolik : …………………… mmHg

Tekanan diastolik : …………………… mmHg

Tekanan darah : ………… / ……… mmHg

Kesimpulan :

Page 60: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

55

Rubrik penilaian, ini untuk pegangan dosen dalam menilai hasil pekerjaan

mahasiswa/kelompok.

a. Rubrik menilai keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelompok

No Aspek yang diukur SKALA

1 2 3 4

1 Sikap mahasiswa dalam menerima pendapat

2 Sikap mahasiswa dalam menerima kritikan

3 Kesopanan mahasiswa dalam mengkritik

4 Kemauan mahasiswa dalam menolong kesulitan temannya

5 Kesabaran dalam mendengarkan pendapat

orang lain

6 Keaktifan dalam berpendapat

b. Rubrik menilai hasil pekerjaan kelompok

No Aspek yang dinilai Skor

Maksimum

Skor

Perolehan Kelompok

1 Hasil pekerjaan sesuai petunjuk 1

2 Jawaban tepat sesuai pertanyaan 2

3 Jawaban tidak berbelit-belit 2

4 Hasil pekerjaan di tulis tangan 3

5 Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu

2

Page 61: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

56

DAFTAR PUSTAKA

Basmajian J.V., Slonecker C.E., 1993. Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1,

Edisi XI, Williams and Wilkins.

Dunstall M, Coad J,2001.Alih bahasa Brahm U Pendit. Anatomi&Fisiologi

untuk Bidan. Jakarta, EGC, p:1-9.

Guyton&Hall, 2002. Alih bahasa Irawati Setiawan. Fisiologi Kedokteran,

Jakarta, EGC.

Kahle W, Leonhardt H, Platzer W, 1995. Penerjemah Syamsir HM.Atlas

Berwarna dan Teks Anatomi Manusia. Jakarta, Hipocrates

Tortora G.J., 1986. Principles of Human Anatomy, Edisi IV, Harper and Row

Publisher, New York.

Setianto Budhi, 2004. Dasar medic untuk pengembangan EKG dan

manfaatnya bagi dunia kedokteran di Indonesia. Makalah, seminar

kedokteran, FKUI, Jakarta.

Page 62: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

57

SOAL : 1. Jelaskan apa fungsi sel bagi kehidupan tubuh manusia ?

Jawab : Sel adalah unit pembentuk semua makhluk hidup. Setiap sel merupakan suatu sistem lengkap (self contained) yang berfungsi : membentuk dan menggunakan energi untuk hidup, melakukan respirasi, melakukan fungsi reproduksi dan melakukan fungsi ekskresi. Betul nilai = 15

2. Tulislah bagian-bagian pokok dari sel, kemudian tulis pula jenis-jenis organel sel yang anda ketahui. Betul Nilai =10 Jawab : Bagian pokok sel adalah : membran sel, sitoplasma dan inti sel a. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan tersusun dari lipid bilayer b. Sitoplasma adalah bagian cair dari sel yang terdiri dari organel-organel yaitu;

ribosom, aparatus golgi, mitokondria, lisosom, retikulum endoplasma c. Inti sel (nukleolus) berperan sebagai tempat tersusunnya DNA

3. Buat bagan proses terbentuknya organisme (manusia)

Sel Ovum >< Sel Sperma Mengandung genotif xx dan xy

Sel Kemudian sel berdifferensiasi

Jaringan Jaringan epitel, otot, ikat, syaraf

Organ Jantung, Paru-Paru, Ginjal, Otak, dst

Sistem Organ

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-1

Page 63: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

58

1. Sistem pancaindra 2. Sistem kulit/integumen 3. Sistem

lokomotorik/muskuloskeletal 4. Sistem sirkulasi/kardiovaskuler 5. Sistem persyarafan 6. Sistem pernapasan/respirasi 7. Sistem perkemihan/ekskresi 8. Sistem reproduksi 9. Sistem pencernaan 10. Sistem hormonal 11. Sistem kekebalan/imun tubuh

Organisme (manusia)

Betul Nilai maksimum = 15

4. Sebutkan macam-macam jaringan dan apa fungsinya. Jawab : a. Jaringan epitel, semua sel epitel relatif tidak berdifferensiasi dan hanya membelah

secara mitosis, jenis sel epitel penting adalah kulit b. Jaringan otot, berfungsi sebagai kontraksi sehingga menghasilkan gaya mekanis

yang diperlukan untuk pergerakan, jenis ada dua sel otot polos dan sel otot rangka/lurik

c. Jaringan ikat, berfungsi menghubungkan antar sel, contoh jaringan adiposa dan jaringan tulang, ligamen, tendon.

d. Jaringan syaraf, berfungsi memicu dan menghantarkan sinyal listrik. Nilai maksimum = 10

5. A. Jelaskan apa arti homeostasis Jawab : Proses fisiologis tubuh untuk mempertahankan lingkungan internal tetap konstan

B. Sebutkan 3 komponen yang menjaga tubuh tetap homeostasis

Kemostasis

Hemostasis

Termostasis C. Jelaskan bagaimana peran ketiga komponen tersebut dalam menjaga

homeostasis tubuh. Jawab :

Page 64: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

59

Kemotaksis adalah pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit termasuk pH Hemostasis adalah pemeliharaan sistem sirkulasi berupa; keadaan trombosit, hormon vasokonstriksi dan vasodilatasi, hematokrit (Hct) Termostasis adalah pemeliharaan suhu tubuh agar tetap konstan dan diatur oleh hipotalamus, sirkulasi darah dan kulit. Nilai maksimum = 30 Nilai total keseluruhan adalah = 80

Page 65: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

60

JAWABAN : Maksimal nilai = 80, bila jawaban benar distribusi nilai dari soal nomor 1 sampai dengan nomor 5 adalah : (20; 15; 15; 15; 15) 1. Contoh BB = 60 Kg

Jumlah cairan tubuh = 50% x 60 = 0,5 x 60 = 30 Kg Komposisi cairan : CIS : CES = 2 : 1 Maka volume CIS = 2/3 x 30 Kg = 20 Kg Maka volume CES = 1/3 x 30 Kg = 10 Kg Dari 10 Kg CES, dibagi lagi menjadi cairan interstisiil dan intravaskuler dengan komposisi ( 15% : 5%) atau perbandingan 3:1 C inter = 3/4 x 10 Kg= 7,5 Kg C intra = ¼ x 10 Kg = 2,5 Kg.

2. Patokan diagnosa defisit volume cairan adalah : a. BJ Plasma b. Kadar natrium dalam darah c. Persentase penurunan berat badan d. Jumlah perdarahan

3. Contoh BB = 60 Kg Kebutuhan cairan tubuh per hari = 35 cc/KgBB/Hari = 35 cc x 60 = 2100 cc/hari 1 gelas = 250 cc, maka per hari butuh = 2100/250 = 8,4 gelas.

4. BB = 60 Kg, perdarahan 780 cc a. Total volume darah = 65 cc x 60 = 3900 cc b. Perdarahan = 780 cc, maka (780/3900) x 100% = 20%, Patokan bila

kehilangan darah >10% total volume darah dikatakan patologis, maka IBU dinyatakan perdarahan patologis.

c. Pengganti cairan infus = 4 x 780 cc = 3120 cc d. 3120/500 = 6,25 fles/hari ( catatan 1 fles = 500 cc) e. Dalam satu hari butuh 6,25 fles, berarti tiap fles butuh waktu = 24/6,25

= 3,84 jam

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-2

Page 66: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

61

f. Tetesan infus tiap fles = 500 x 20 500 500 ----------------- = ----------- = -------- = 43,4 tetes/mt 3,84 jam x 60 3,84 x 3 11,52

5. Jumlah cairan per hari bayi BBLR adalah : I = 60 cc/KgBB II = 60 cc/KgBB III = 60 cc/KgBB IV = 60 cc/KgBB Kebutuhan per hari tinggal dikalikan 2400 gram Hari pertama = 60 cc x 2,4 = 144 cc : 8 kali = 18 cc/pemberian, dst

Page 67: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

62

PEGANGAN BAGI NARA SUMBER : 1) Hasil pekerjaan kelompok dalam menyelesaikan tugas, tidak diberi nilai

TETAPI tetap dikoreksi, manakala jawaban ada yang salah dibenarkan narasumber.

2) Bagian modul praktikum unit-3 ini yang dinilai adalah praktik mahasiswa mengenai : g. Menyebutkan nama-nama sutura kepala bayi h. Menyebutkan bagian-bagian pokok tulang tengkorak bayi i. Mempraktikkan ukuran muka-belakang; ukuran melintang; dan ukuran

melingkar dari kepala bayi menggunakan jangka panggul dan metlin j. Menyebutkan bagian dari tulang panggul k. Melakukan pengukuran ukuran panggul luar menggunakan jangka

panggul l. Menyebutkan bagian-bagian dari panggul dalam

JAWABAN : 1. Nama-nama sutura kepala bayi baru lahir adalah :

2. Bagian pokok tulang tengkorak : 3.

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-3

Nilai poin untuk huruf a-c benar = 45 Nilai poin untuk huruf d-f benar = 45 Total nilai = 90

Page 68: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

63

Parietalis frontalis Oksipotal temporal

4. Kepala janin terdiri dari bagian muka dan bagian tengkorak

1. Bagian muka terdiri dari: a. Tulang hidung (os. Nasal) b. Tulang pipi (os. Zigomatikum) c. Tulang rahang atas (os. Maxillare) d. Tulang rahang bawah (os. Mandibulare)

2. Bagian tengkorak Tengkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri dari: a. Tulang dahi (os. Frontale) 2 buah b. Tulang ubun-ubun (os. parietale) 2 buah c. Tulang pelipis (os. Temporal) 2 buah d. Tulang belakang kepala (os. Occipital) Hubungan antara tulang tengkorak Hubungan tulang tengkorak janin belum rapat sehingga kemungkinan mendekat saat persalinan tanpa membahayakan jaringan otak, disebut moulage. Antara tulang tengkorak ditutup dengan jaringan ikat yang disebut sutura. 1) Sutura sagitalis (selah panah) antara tulang parietal. 2) Sutura koronaria (sela mahkota) antara tulang frontalis dan tulang

parietalis. 3) Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis. 4) Sutura frontalis: antara kedua frontalis. Disamping itu terdapat pertemuan antara sutura-sutura yang membentuk ubun-ubun (fontanella). 1. Ubun-ubun besar (fontanella mayor)

a. Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antara sutura sagitalis, dan sutura koronaria, dan sutura frontalis.

b. Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis. c. Sebagai petunjuk letak puncak kepala.

2. Ubun-ubun kecil (fontanella minor) a. Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea.

Page 69: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

64

b. Sebagai petunjuk letak belakang kepala. Sutura dan ubun-ubun tertutup pada bayi sekitar 1,5 sampai 2 tahun.

UKURAN TULANG KEPALA BAYI ATEREM

1. Ukuran muka belakang a. Diameter suboksipito-bregmatika

1) antara foramen magnum ke ubun-ubun basar. 2) jaraknya 9,5 cm.

b. diameter suboksipito-frontalis 1) antara foramen magnum ke pngkal hidung 2) jaraknya 11cm.

c. diameter fronto-oksipitalis 1) antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang

kepala. 2) jaraknya 12cm

d. diameter mento-oksipitalis 1) antara dagu ke titik terjauh belakang kepala. 2) jaraknya 13,5cm

e. diameter submento-bregmatika 1) antara os hyoid ke ubun-ubun besar. 2) jaraknya 9,5cm.

2. Ukuran melintang a. diameter biparietalis, antara kedua parietalis dengan ukuran 9cm. b. diameter bitemporalis, antara kedua tulang temporalis dengan

ukuran 8cm

3. Ukuran melingkar 1) Sub oksipito bregmatika, ukuran 32 cm 2) Fronto oksipito, ukuran 34 cm 3) Mento-oksipito, ukuran 35 cm

4. Alat yang digunakan untuk mengukur diamter kepala adalah jangka panggul, sedangkan untuk mengukur lingkar kepala adalah metlin.

5. Mikrosefalus adalah kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran kepala rata-rata berdasarkan umur dan jenis kelamin. Kepala dikatakan lebih kecil jika ukuran lingkar kepala kurang dari 42 cm atau lebih kecil dari standar deviasi 3 dibawah angka rata-rata Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala; sehingga kondisi ini sering dikenal dengan "kepala air") adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Anensefalus : sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk

Page 70: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

65

Caput succedaneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Cephal hematom adalah perdarahan subperiosteal akibat kerusakan jaringan poriesteum karena tarikan atau tekanan jalan lahir

6. Bagian dari tulang panjang adalah : a. Epifisis b. Metafisis c. Diafisis d. Metafisis e. Epifisis f. Kartilago sendi g. Cakram epifisis/lempeng pertumbuhan h. Endosteum i. Periosteum j. Medula k. Kartilago sendi

7. Bagian dari sendi sebagai berikut :

8. Bagian dari tulang panggul adalah :

Page 71: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

66

9. Ukuran panggul luar

Distansia Spinarum : diameter kedua spina iliaka anterior superior ka/ki dari 24 - 26 cm

Distansia kristarum : diameter terbesar antara kedua crista iliaka kanan dan kiri 28 - 30 cm

Distansia boudeloque / konjugata eksterna : diameter antara lumbal -5 dengan tepi atas symfisis pubis 18-20 cm

Ketiga distansia ini di ukur dengan jangka panggul Lingkar panggul yaitu jarak antara tepi atas symfisis pubis

kepertengahan antara trokhanter dan spina iliaka anterior superior kemudian ke lumbal 5 kembali kesisi sebelahnya sampai kembali ketepi atas symfisis pubis. di ukur dengan metlin. normal 80 - 90 cm.

Inklinatio pelvis adalah kemiringan panggul, sudut yang terbentuk antara bidang semu Pintu Atas Panggul dengan garis lurus tanah sebesar 55-60 derajat. Sumbu Panggul sumbu ini secara klasik : garis yang menghubungkan titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik - tik sejenis di hodge II, III, IV. sampai dekat hodge III sumbu itu lurus, sejajar dengan sakrum, untuk seterusnya melengkung kedepan, sesuai dengan lengkungan sacrum

Page 72: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

67

10. Bagian-bagian dari ruas tulang belakang yaitu : a. Servikalis b. Thorakalis c. Lumbalis d. Sakralis e. Koksigis

11. Tiga otot pernapasan yaitu ; musculus diafragma, musculus interkostalis

eksternus dan muskulus interkostalis internus. Dua otot dasar pelvis adalah : musculus levator ani dan musculus koksigeus Empat otot penggerak dinding anterior perut yaitu; musculus rektus abdominalis, muskulus obliqus internus, muslkulus obliqus eksternus dan muskulus transversus abdominis.

12. Bagian panggul dalam terdiri dari : 1) Pintu Atas Panggul

a) Konjugata vera / diameter antero posterior ( diameter depan - belakang ) yaitu diameter antara promontorium dan tepi atas symfisis 11 cm. Cara pengukuran dengan periksa dalam akan memperoleh konjugata diagonalis yaitu jarak dari tepi bawah symfisis pubis ke promontorium (12,5 cm) dikurangi 1,5 - 2 cm. konjugata obstetrika adalah jarak antara promontorium dengan pertengahan symfisis pubis.

b) diameter melintang ( transversa), yaitu jarak terlebar antara ke-2 linea inominata 13 cm.

c) Diameter oblik ( miring ) jarak antara artikulasio sakro iliaka dengan tuberkulum pubicum sisi yang bersebelahan 12 cm.

2) Bidang tengah Panggul a) Bidang luas panggul terbentuk dari titik tengah symfisis,

pertengahan acetabulum, dan ruas sacrum ke-2 dan ke-3. mereupakan bidang yang mempunyai ukuran paling besar, sehingga tidak menimbulakan masalah dalam mekanisme turunnya kepala. diameter anteroposterior 12,75 cm, diameter transversanya 12,5 cm.

b) Bidang sempit panggul merupakan bidang yang berukuran kecil terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri, dan 1-2 cmdari ujung bawah sacrum. diameter antero-posterior 11,5 cm, diameter transversa 10 cm.

Page 73: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

68

3) Pintu Bawah Panggul a) terbentuk dari 2 segitiga dengan alas yang sama, yaitu diameter

tuber ischiadikum. ujung segitiga belakang pada ujung os sacrum, sedangkan ujung segitiga depan arkus pubis.

b) diameter anteroposterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis ke ujung sacrum 11,5 cm

c) Diameter transversa jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri 10,5 cm

d) Diameter sagitalis posterior yaitu ukuran dari ujung sacrum kepertengahan ukuran transversa 7,5 cm.

13. Organ sistem sirkulasi terdiri dari : Jantung, pembuluh darah dan

pembuluh limfe. Sedangkan bagian dari jantung adalah; atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat katub trikuspidalis, antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katub bikuspidalis (mitral). Antara ventrikel kiri menuju organ paru-paru ada katub pulmunalis, sedangkan antara ventrikel kiri dengan organ tubuh terdapat katub aorta. Sistem sirkulasi sistemik : Darah miskin oksigen dibawa ke Jantung melalui alir balik/pembuluh vena cava inferior dan posterior menuju atrium kanan. Setelah darah di atrium kanan selanjutnya darah menuju ventrikel kanan melalui kerja membuka dan menutupnya katup trikuspidalis. Darah yang ada diventrikel kanan, selanjutnya menuju paru-paru melalui katub pulmunal dan arteri pulmunalis. Darah yang ada di paru-paru mengalami pertukaran gas di alveoli sehingga darah menjadi kaya oksigen. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru diairkan ke atrium kiri melalui vena pulmunalis. Kemudian darah dialirkan ke venterikel kiri melalui kerja katub mitral. Darah yang ada di ventrikel kiri selanjutnya diedarkan/didistribusikan ke seluruh tubuh melalui katub aorta menuju ke arteri-arteri seluruh tubuh.

14. Peredaran darah janin : Peredaran darah janin masih di dalam kandungan : 1) Janin yang ada di dalam kandungan semua kebutuhan akan nutrisi dan

oksigen dipenuhi dari sirkulasi darah ibu lewat plasenta. 2) Oksigen yang dipasok dari sirkulasi darah ibu sudah kaya oksigen,

artinya paru-paru janin belum berfungsi untuk melakukan proses pertukaran gas.

3) Oksigen dan nutrisi yang dipasok oleh sirkulasi ibu ke janin lewat plasenta, kemudian mengalir ke janin melalui arteri umbilikalis, dana manakala oksigen telah diambil janin, maka darah yang miskin oksigen dari janin dialirkan ke sirkulasi ibu melalui vena umbilikalis.

Page 74: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

69

4) Proses masuknya oksigen dan nutrisi setelah dari arteri umbilikalis menuju serambi kanan (atrium kanan) kemudian melewati voramen ovale dan duktus arteriosus bothali menuju ke serambi kiri (atrium kiri).

5) Selanjutnya dari atrium kiri langsung menuju ke aorta dan oksigen didistribusikan ke seluruh organ janin untuk pertumbuhan.

Peredaran darah janin setelah dilahirkan segera : Pada saat bayi dilahirkan, situasi sirkulasi darah berubah secara drastis dan tiba-tiba. Bayi baru lahir tidak lagi mendapatkan suplay oksigen dari plasenta karena pembuluh darah plasenta yang resistensinya rendah tidak lagi berhubungan dengan janin karena diputus setelah pemotongan tali pusat. Pada saat lahir, bayi terpisah dari plasenta, cairan pru-paru terperas keluar, dan bayi menghirup napas (bernapas) sehingga paru-paru terbuka dan pembuluh darah mengalir ke paru-paru. Segera setalah lahir, resistensi paru-paru turun sedangkan resistensi sirkulasi sistemik meningkat. Aliran darah tidak lagi memintas dari kanan ke kiri melalui voramen ovale atau duktus arteriosus botali tetapi langsung melewati paru-paru untuk proses oksigenisasi. Dalam keadan normal, kedua pirau/jalan pintas ini mulai menutup beberapa jam setelah lahir. Apabila tidak menutup terjadi kelainan penutupan voramen ovale dan duktus arteriosus botali sehingga dinamakan penyakit jantung bawaan, yang ditandai dengan kebiruan saat bayi menangis atau sesak dan biru seluruh tubuh setelah bayi melakukan aktivitas. Apa fungsi ductus venosus arantini : menghubungkan antara vena umbilikalis (membawa darah dari janin yang miskin oksigen) untuk dialirkan ke vena cava inferior ibu

15. Faktor yang mempengaruhi pembuluh darah : b. Pertama bahwa semua pembuluh darah kecuali kapiler terdiri dari tiga

lapisan yaitu; tunika adventisia, tunika media dan tunika intima. Lihat gambar di bawah.

c. Tunika adventisia adalah lapisan terluar dari dinding pembuluh darah. Lapisan ini terutama terdiri dari jaringan ikat dan berfungsi sebagai penyokong fisik pembuluh darah. Tunika media adalah lapisan tengah yang terdiri dari otot polos vaskuler. Lapisan inilah yang bisa meningkat atau menurun.

d. Apabila meningkat menyebabkan kontriksi pembuluh darah, bila tegangan menurun menyebabkan dilatasi pembuluh darah.

Page 75: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

70

Peningkatan dan penurunan jari-jari lumen pembuluh darah tergantung dari keberadaan hormon, saraf dan lokal aliran darah.

e. Sedangkan tunika intima adalah lapisan pembuluh darah yang paling dalam dan tersusun dari sel-sel endotelium dan dikelilingi oleh membran basalis.

f. Karakteristik vena memiliki lebih sedikit otot polos daripada arteri dan arteriol. Pembuluh darah vena lebih tipis dan mudah melebar untuk mengakomodasi darah dalam jumlah besar serta mudah kolaps. Di vena juga memiliki satu katup yang memungkinkan darah mudah mengalir ke jantung.

g. Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh terkecil yang memiliki diameter antara 4-9 mikrometer. Zat yang larut di kapiler antara lain; oksigen, karbondioksida untuk berdifusi ke sel.

16. Isi pembuluh darah adalah : Jumlah darah total dalam tubuh sebanyak 8% dari BB (5,6 liter pada pria dengan BB 70Kg), sedangkan pada wanita komposisinya lebih sedikit. Komposisi darah 55% plasma (di plasma 91% air, 8% protein; albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen, 1% mineral; natrium clorida, natrium bikarbonat, kalsium, besi, fosfor, dll) dan 45% sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit).

17. Organ sistem saluran pernapasan

Sistem pernafasan disusun oleh organ-organ pernafasan yaitu, hidung, faring, laring, trakhea, bronkhi, bronkhioli, dan alveoli. Organ-oran tersebut dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: 1) Sistem pernafasan atas, yang terdiri atas hidung, dan faring 2) Sistem pernafasan bawah, yang terdiri atas laring, trakea, bronkhi,

bronkhioli, dan alveoli

18. Bunyi auskultasi paru-paru Ada 3 suara : nafas, ucapan dan tambahan 1) suara nafas

Vesikuler : terdengar disemua lapangan paru-paru, sifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi. Bronkovesikuler : terdengar di daerah bronkus-trakea, nada sedang, lebih kasar, inspirasi=ekspirasi Bronkial : terdengar di daerah trakea, kasar, nada tinggi, inspirasi lebih pendek dibanding ekspirasi.

2) Suara ucapan Pasien suruh mengatakan “Tujuh puluh tujuh” disetiap akhir inspirasi dan berulang-ulang. Normal : kualitas nafas halus sama kanan-kiri Broncoponi : suara jelas ucapannya, lebih keras pada sisi lain akibat pemadatan.

Page 76: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

71

3) Suara tambahan Rales : bunyi eksudat saat saluran pernapasan mengembang saat inspirasi. Ronchi : bunyi dari cairan dalam trakea, kasar, terdengar saat inspirasi dan ekspirasi. Whezzing : terjadi karena penyempitan saluran napas, bunyi mengi saat ekspirasi. Pelural friction rub : bunyi terdengar kering seperti gosokan amplas.

19. Penilaian APGAR Score

Penilaian meliputi keadaan ; warna kulit, denyut nadi, reflek, aktivitas otot/pergerakan kaki dan tangan serta pernapasan bayi. Penilaian dilakukan pada menit pertama dan lima menit berikutnya menggunakan tabel seperti dibawah ini.

SOAL :

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-4

Page 77: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

72

JAWABAN Soal nomor-1

Bagian-bagian dari neuron (sel syaraf) antara lain : 1. Dendrit 2. Nukleus 3. Axon 4. Myelin 5. Sel Schwan’s 6. Badan sel 7. Penghubung antar myelin (node of reservoir) 8. Akson terminal Soal nomor-2 Tugas-2. tugas nara sumber adalah mengkoreksi laporan praktikum Soal nomor-3 Tugas -3. Tugas nara sumber adalah memberikan contoh cara melakukan tes pendengaran secara benar kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa disuruh melatih dengan temannya sesuai contoh yang benar.

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-4

Page 78: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

73

Soal nomor-4 Tugas-4. Tugas Tugas nara sumber adalah memberikan contoh cara melakukan tes reflek patel dan tendon trisep dan bisep secara benar kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa disuruh melatih dengan temannya sesuai contoh yang benar.

Page 79: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

74

Reflek patela

Reflek bisep

Reflek trisep

Page 80: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

75

Reflek plantaris

Soal nomor-5 Jawaban fungsi dari bagian mata : 1). Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang

bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya.

2). Selaput pelangi atau iris adalah daerah berbentuk gelang pada mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera (bagian putih dari mata)

3). Lensa mata atau biasa disebut kristalin adalah bagian mata yang terletak di belakang pupil mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Lensa didukung oleh otot yang disebutmuskulus siliaris (otot daging yang melingkar). Apabila otot ini berkontraksi akan terjadi perubahan ukuran lensa. Kemampuan lensa mata ini dinamakan daya akomodasi.

4). Ruangan di antara lensa dan kornea berisi cairan encer yang disebut aqueous homor. Di bagian bola mata berisi cairan kental dan transparan yang menyebabkan bola mata menjadi kukuh. Cairan ini disebut vitreous humor. Jika terlalu banyak cairan dalam mata, akan terjadi gangguan yang disebut glaukoma

5). Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah mata. Cahaya masuk lewat pupil dan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke retina. Pupil terletak di belakang retina bagian tengah. Ukuran pupil dikendalikan oleh otot. Bila perlu banyak cahaya, pupil membesar. Bila cahaya bertambah terang, pupil bertambah kecil. Perubahan ini terjadi secara refleks

6). Kornea adalah bagian depan mata yang tembus pandang yang menutupi iris dan pupil

Page 81: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

76

Soal nomor-6 Bagian-bagian dari sel kulit 1. Jaringan epidermis atau bagian kulit paling luar 2. Kelenjar keringat, berfungsi menghasilkan keringat saat aktivitas 3. Rambut 4. Arrector pili muscle 5. Follicle rambut 6. Pembuluh arteri 7. Akar rambut 8. Kelenjar pacini (penghasil bau keringat) 9. Syaraf sensorik (reseptor) 10. Jaringan adiposa atau jaringan bawah kulit. Jawaban Rubrik kelainan kulit : 1. Bula 2. Papula 3. Pustula 4. Vesicula 5. Herpes 6. Cacar air/small pox 7. Ulkus 8. Petekia

Page 82: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

77

JAWABAN TUGAS-1 Soal nomor-1, Fungsi bagian organ sistem pencernaan adalah : 1. Fungsi lidah membantu membentuk makanan terkunyah menjadi bulatan

yang disebut bolus. Lidah juga mendorong makanan ke belakang agar tertelan.

2. Kelenjar ludah Saliva adalah cairan yang terus disekresikan oleh kelenjar saliva. Saliva memelihara mulut tetap lembab, namun ketika makanan masuk, sekresi bertambah sehingga dapat melumasi, melarutkan dan mencerna secara kimiawi.

3. Fungsi gigi membantu pencernaan secara mekanik, dengan cara mengunyah.

4. Fungsi faring dan laring , membantu proses menelan menuju esopagus 5. Fungsi esophagus adalah sebagai jalan masukknya makanan ke lambung

dengan menghasilkan mukus yang memperlancar jalannya bolus dari faring ke lambung.

6. Fungsi lambung adalah awal tempat pencernaan makanan dengan bantuan enzim yaitu : a) Amylase saliva melanjutkan pencernaan amilum di bagian fundus b) Pepsin membantu pemecahan protein c) Lipase membantu pemecahan lipid susu (terutama pada bayi dan anak) d) Rennin membantu pencernaan susu pada bayi. Rennin dan kalsium

menyebabkan koagulasi susu, sehingga lebih lama berada di lambung untuk dicerna

7. Fungsi pankreas adalah menghasilkan sekret yang membantu pencernaan. 8. Fungsi hati adalah :

a) Menghasilkan garam empedu, yang digunakan oleh usus halus untuk mengemulsikan dan menyerap lipid

b) Menghasilkan antikoagulan heparin dan protein plasma seperti protrombin, fibrinogen, dan albumin

c) Sel-sel retikuloendotelial hati, memfagosit (memangsa) sel-sel darah yang telah rusak, juga bakteri

d) Menghasilkan enzim yang memecah racun atau mengubahnya menjadi struktur yang tak berbahaya. Sebagai contoh, ketika asam amino hasil

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-5

Page 83: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

78

pemecahan protein dipecah lagi menjadi energy, dihasilkan sampah-sampah nitrogen beracun (misalnya ammonia) yang akan diubah menjadi urea. Selanjutnya urea dibuang melalui ginjal dan kelenjar keringat.

e) Nutrien yang baru diserap akan dikumpulkan di hati. Tergantung kebutuhan tubuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi glikogen atau lipid untuk disimpan. Sebaliknya hati juga dapat mengubah glikogen dan lipid menjadi glukosa kembali jika dibutuhkan.

f) Hati menyimpan glikogen, tembaga, besi, vitamin A, B12, D, E, dan K. Juga menyimpan racun yang tak dapat dipecah dan dibuang (misalnya DDT)

g) Hati dan ginjal berperan dalam aktivasi vitamin D. 9. Fungsi usus halus sebagai tempat proses digesti dan absorpsi 10. Fungsi dari usus besar adalah peristalsis massa, yaitu gelombang peristalsis

yang kuat mulai dari pertengahan kolon transversum yang mendorong isi usus menuju rectum

11. Fungsi rectum adalah tempat proses refleks defekasi karena dinsing rectum dilatasi akibat tertekan bolus feces.

12. Fungsi anus tempat keluarnya feces.

JAWABAN TUGAS-2 1. Ginjal adalah alat ekskresi utama dalam tubuh manusia. Kedudukan ginjal

terletak dibelakang daricavum abdominalis (rongga perut) di belakang peritonium pada kedua sisi vertebrata lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen/perut. Ginjal berbentuk seperti kacang merah (kara/ercis). Sisi dalamnya atau sering dinamakan hilum menghadap ke tulang punggung sedangkan sisi luarnya berbentuk cembung. Jumlah ginjal ada dua yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. Ukuran ginjal sebelah kiri lebih besar dibanding dengan ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki ukuran panjang ± 0-12 cm dan lebar ± 6-8 cm dan tebal 2,5 cm dengan ukuran berat sekitar 200 gram.

2. Nama-nama organ di ginjal sesuai nomor : 1) Piramida ginjal 2) Arteri interlobuler 3) Arteri renalis 4) Vena renalis 5) Hilus ginjal 6) Pelvis ginjal 7) Ureter 8) Tambuk kecil 9) Kapsula ginjal

Page 84: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

79

10) Kapsula ginjal inferior 11) Kapsula ginjal superior 12) Vena interlobaris 13) Nefron 14) Kaliks minor 15) Tambuk mayor 16) Papilla ginjal 17) Kolumna ginjal

3. Fungsi dari nefron; sebagai fungsi filtrasi, reabsorbsi dan

augmentasi/pengumpulan urine. Proses fisiologisnya sebagai berikut : Jumlah darah yang disaring oleh glomerulus per menit sekitar 1200 ml (

ini disebut laju filtrasi glomerulus), dan membentuk filtrat sekitar 120-

125 cc/menitnya. Setiap hari glomerulus dapat membentuk filtrat

sebanyak 150-180 liter. Namun dari jumlah sebesar ini hanya sekitar 1%-

nya saja atau sekitar 1500 ml yang keluar sebagai air seni.

Berikut tahap pembentukan urine :

1) Proses filtrasi Tahapan ini ada di glomerulus (bagian nefron) lihat gambar nefron di

atas. Proses filtrasi glomerulus disebut dengan laju filtrasi karena dapat

dihitung per menitnya. Prosesnya dimulai dari masukknya plasma

darah di arteri afferent. Hampir semua cairan plasma disaring kecuali

protein. Hasil penyaringan akan diteruskan ke kapsula Bowman’s

berupa air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan mineral lainnya.

Kemudian diteruskan ke tubulus distal, lengkung henle, tubulus

proksimal dan dikumpulkan di duktus kolegentus. Lihat ilustrasi

gambar berikut

2) Proses reabsorbsi

Hasil dari proses filtrasi dinamakan filtrat. Ada beberapa filtrat penting

seperti; glukosa, natrium, klorida, fosfat dan bikarbonat di serap

kembali ke dalam tubuh. Proses penyerapan terjadi secara pasif akibat

proses difusi.

3) Proses augmentasi (pengumpulan) Proses ini terjadi dibagian tubulus kontortus distal sampai tubulus

kolegentus (duktus pengumpul). Pada duktus colecting ini masih terjadi

proses reabsobsi natrium, clorida dan ureum sehingga terbentuknya urine. Dari duktus pengumpul ini urine akan dimasukkan ke perlvis

renalis lalu dibawa ke ureter. Dari ureter urine masuk ke kandung kemih. Setelah cukup banyak sekitar 250-300 cc, terjadilah proses

rangsangan syaraf pudenda yang mengakibatkan otot polos kandung kemih berkontraksi, maka terjadilah proses berkemih dan urine akan

keluar melalui uretra.

Page 85: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

80

4. Fungsi tulang panggul

Penjelasan dari gambar untuk mudah menerangkan kepada mahasiswa dapat dilihat pada bagan berikut :

1. Tulang pangkal paha ( os coccae) 1. Pintu atas panggul

Terdiri dari : 2. Bidang luas panggul Tulang usus (os illium) 3. Bidang sempit panggul Tulang duduk ( os ischium) 4. Pintu bawah panggul Tulang kemaluan (os pubis)

2. Tulang kelangkang ( os sacrum) 3. Tulang tungging ( os coxygis)

PANGGUL

Keras Tersusun dari tulang Fungsi : menyangga perut dan sebagai tempat jalan lahir dan tempat organ genetalia

Lunak Tersusun dari otot, jaringan dan ligamen Fungsi : melapisi jalan lahir, penyangga organ genetalia dan

membantu proses persalinan

Page 86: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

81

5. Jawaban dari fungsi organ genetalia luar sebagaimana gambar berikut :

a) Fungsi vagina adalah tempat keluarnya janin saat proses persalinan,

tempat masuknya penis saat berhubungan seksual, dan tempat keluarnya darah, telur/ovum dan keputihan saat masa haid dan masa subur

b) Uretra adalah tempat keluarnya urine saat buang air kecil c) Anus adalah tempat keluarnya feces saat buang air besar d) Clitoris adalah organ seksual wanita yang ditemukan di ujung sebelah

atas antara kedua labia minora (bibir vagina dalam). Klitoris identik dengan penis pada pria karena bentuknya mirip penis dan sensitif seperti penis. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat syaraf, sehingga klitoris merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual

e) Labia minor adalah lapisan dinding vagina bagian dalam, sedangkan labia mayora adalah lapisan vagina bagian luar.

6. Organ reproduksi dalam seorang wanita sebagaimana gambar berikut :

a) Uterus adalah suatu organ berongga yang terdiri dari atas tiga lapisan;

yaitu endometrium di bagian dalam, sebuah lapisan otot polos (miometrium) dibagian tengah dan perimetrium di bagian luar dan berfungsi sebagai tempat perkembangan janin.

Page 87: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

82

b) Ovarium adalah gonad bagi wanita dan mengandung sel-sel seks wanita yaitu ovum. Di dalam ovarium terdapat folikel-folikel yang menghasilkan sel telur karena pengaruh hormon FSH.

c) Ovum adalah sel gonad seorang wanita yang didalamnya terdapat kromosom seks

d) Tuba fallopi juga disebut tuga uterina atau oviduct, adalah jalur yang dibentuk oleh otot-otot polos yang terbuka di salah satu sisi ke korpus uterus dan di sisi lain ke rongga peritonium. Lubang yang mengarah ke rongga peritonium memiliki tonjolan yang disebut fimbrie yang mengelilingi ovarium. Fimbrie ini diseliputi oleh silia. Kegunaan silia adalah menarik ovum ke arah tuba fallopi.

e) Cervix adalah leher rahim. 7. Bagian dari organ seks pria

a) Testis adalah gonad pria. Androgen primer adalah testosteron yang

sintesisnya dimulai pada usia kehamilan 8 minggu. Selama masa gestasi dini, testis janin terletak di dalam rongga perut. Baru pada usia gestasi sekitar 6 bulan, testis mulai turun dari rongga perut melalui kanalis inguinalis ke dalam kantong eksterna yang disebut skrotum.

b) Tubulus Seminiferus, adalah tempat terbentuknya sperma. Tubulus seminiferus terdapat di dalam testis. Tubulus seminiferus terbentuk dari dua sel yaitu; sel sertolini dan sel interstisium Leydig yang mengelilingi bagian luar tubulus. Sperma yang matur mendapat makanan dari sel sertolini. Sel Leydig mengeluarkan hormon testosteron selama masa gestasi dan pubertas. Testosteron sangat penting untuk pematangan sperma dan kelangsungan hidup sel sertolini.

c) Epididirmis adalah saluran tempat berjalannya sperma menuju vas deferens.

Page 88: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

83

d) Vas Deferens, adalah saluran sperma yang masuk ke rongga peritoneum dan melebar membentuk ampula.

e) Ampula adalah tempat penampungan sperma. Sperma di tempat epididimis masih belum matur dan tidak mampu membuhai sel telur. Setelah berjalan melalui vas deferens (memakan waktu sekitar 2 minggu) sperma menjadi matur dan mampu membuahi. Sperma yang matur disimpan di dalam vas deferens dan ampula dan bertahan hidup sampai sebulan lebih.

f) Ampula yang berkelok-kelok mirip kelenjar disebut vesika seminalis. Pada ampula, vas deferens membentuk duktus ejakulatorius, duktus ini melewati prostat dan bergabung dengan uretra interna dibawah kandung kemih. Uretra interna memasuki penis membentuk uretra.

g) Vesika Seminalis, pada perangsangan seksual, vesika seminalis mengeluarkan suatu zat mirip mukus yang mengandung gula, prostaglandin dan fibrinogen ke dalam duktus ejakulatorius. Sperma menggunakan gula untuk energi, dan prostaglandin digunakan untuk menembus serviks wanita. Disamping itu prostaglandin menyebabkan kontraksi saluran genetalia wanita, yang mendorong sperma dalam perjalanannnya menuju sel telur.

h) Prostat adalah kelenjar berbentuk seperti buah kenari yang terletak tepat di bawah kandung kemih. Sewaktu perangsangan seksual, prostat mengeluarkan cairan encer seperti susu yang mengandung berbagai enzim dan ion ke dalam duktus ejakulatorius. Cairan prostat bersifat basa, dan digunakan sebagai penetralisir saat sperma berada di vagina karena cairan vagina bersifat asam.

i) Penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan atau organ ekskresi sisa metabolisme berwujud cairan berupa urine dan sebagai alat bantu reproduksi pria.

8. Fisiologis pembuahan Pembuahan adalah serangkaian proses yang berpuncak pada penyatuan gamet pria, sperma dan gamet wanita, oosit, untuk membentuk zigot diploid. Satu sel secara progresif mengalami pembelahan menjadi enam milyar sel (6x1012), kemudian membentuk individu yang unik dalam waktu kurang lebih 38 minggu Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas yang merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta),

Page 89: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

84

sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio. Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi

9. Fase siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu : Menstruasi atau haid merupakan proses peluruhan dinding rahim [ endometerium] dan sel telur yang tidak terbuahi oleh sel sperma. Proses menstruasi berkaitan erat dengan system koordinasi yang melibatkan beberapa macam hormone reproduksi dan dikenal dengan istilah HPO-axis. a) Fase follikuler/fase pra-ovulasi/fase proliferasi

Fase ini terjadi pada hari ke 5 s/d 15. Hormon yang berperan adalah gonadotrophin releasing hormone ( GnRH ) yang disekresikan oleh hipotalamus. GnRH akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresikan FSH [ Follikel Stimulating Hormon ] yang akan merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium. Pada fase ini hanya satu folikel yang tumbuh menjadi sebuah sel telur [ovum]. Follikel akan mensekresi hormone esterogen.

b) Fase ovulasi Fase ini terjadi pada hari ke-15. Meningkatnya kadar esterogen yang disekresi follikel pada fase pra ovulasi mengakibatkan kadar FSH turun sehingga menyebabkan hipotalamus mensekresi GnRH yang akan merangsang hipofisis anterior mensekresi Luteinizing hormone [ LH ] yang akan mendorong pemasakan folikel sehingga sel telur dibebaskan, maka keluarnya sel telur yang sudah matur disebut ovulasi.

c) Fase luteal/fase sekresi Fase ini terjadi pada hari ke -15 hingga ke-28. Follikel yang telah melepaskan telur akan mengalami perubahan menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan mensekresi hormone progesterone yang berfungsi memelihara endometerium.

d) Fase menstruasi

Page 90: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

85

Terjadi pada hari ke-29. Fase ini akan terjadi jika ovum yang dibebaskan oleh folikel tidak terbuahi oleh spermatozoid, di mana korpus luteum meluruh menjadi korpus albikans. Korpus albikans akan mensekresi esterogen. Sekresi esterogen menyebabkan progesterone menurun jumlahnya. Dengan menurunnya kadar progesterone maka dinding endometerium meluruh bersma-sama dengan ovum. Maka terjadilah menstruasi / perdarahan. Fase menstruasi tidak akan terjadi jika ovum terbuahi oleh sperma, sebab jika terjadi pembuahan maka korpus luteum akan mensekresikan hormone Human Chorionic Gonadotropin [ HCG ]

10. Siklus haid dikatakan teratur bila dalam 2 (dua) bulan berturut-turut siklus

tetap misalnya; 28-28; 29-28-28; 30-29-29. Beberapa ketentuan untuk menghitung masa subur: a) Siklus haid normal antara 28-30 hari b) Masa ovulasi adalah hari ke-14 s.d ke-16 dihitung dari hari pertama

haid. c) Lama hidup sperma adalah 48 jam (2 hari)

d) Rumus menghitung masa subur adalah :

Catatan : Y = masa ovulasi/subur a = tanggal pertama haid x = lama siklus haid

e) Masa subur ditentukan : Y-2 s.d Y+2 f) Contoh : Ibu”A” haid pada bulan Agustus dimulai pada tanggal 11,

lama siklus haid dalam bulan Agustus 29 hari, maka perhitungan masa suburnya adalah : Y = 11 + (29-14) = 11 + 15 = 26 Maka masa suburnya tanggal 26 Agustus (hari ovulasi / lepasnya sel telur) Rentang masa subur dihitung mulai tanggal : (26-2) s.d (26+2) yaitu antara tanggal 24 – 28 Agustus.

Y = a + (x – 14 hari)

Page 91: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

86

JAWABAN Tugas-1 : organ endokrin, hormon yang dihasilkan dan target organ yang dikenai sebagaimana tabel berikut :

Jaringan Hormon Target Aksi

Hipotalamus Memerintah

/menghambat hormon

Hipofisis anterior

HIpofisis posterior

Stimulasi atau

menghambat hormon spesifik dari hipofisis

Hipofisis

anterior

TSH

Prolaktin

ACTH

GH

LH

FSH

Tiroid

Kelenjar

payudara

Kortek adrenal

Banyak sel

Ovarium

Testis

Ovarium

Testis

Stimulasi sekresi dan

sintesa tirosin

Stimulasi sintesis ASI

Stimulasi sintesis seks steroid,

mineralocorticoid dan glukokorticoid

Stimulus pertumbuhan seluruh

tubuh

Stimulasi sintesis Ovulasi, sintesis

estrogen dan progesteron

Stimulasi sintesis testosteron

Stimulasi pertumbuhan folikel

ovarium

Stimulasi produksi sperma

Hipofisis posterior

Oksitosin

ADH

Kelenjar payudara

Ginjal

Pengeluaran ASI

Meningkatkan penyerapan air

KUNCI MODUL PRAKTIKUM UNIT-6

Page 92: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

87

Tiroid Tiroksin

Kalsitonin

Banyak sel

Tulang

Meningkatkan BMR

Stimulasi pemasukan kalsium tulang

Paratiroid Hormon

paratiroid

Tulang

Saluran pencernaan

Stimulasi pengeluaran

kalsium ke dalam darah

Stimulasi kalsium ke dalam darah

Medula adrenal

Epineprin Sistem sirkulasi Meningkatkan irama jantung, tekanan

darah, dan kadar gula darah.

Medula

korteks

Kortikosteroid

(kortisol)

Sistem sirkulasi

Sistem imun

Meningkatkan irama

jantung, tekanan darah, dan kadar gula

darah.

Penurunan sistem

imun

Ovarium Estrogen

Progesteron

(fase luteum)

Endometrium uterus

Endometrium

uterus

Dinding uterus menjadi tebal

Dinding uterus

menjadi tipis ( fase

menstruasi)

Testis Testosteron Tubulus seminiferus

Beberapa organ

seks sekunder

Produksi sperma pada proses

spermatogenesis

Pertumbuhan rambut, jakun, dan tanda seks

sekunder

Pankreas Insulin Sirkulasi darah Mengatur kadar gula

dalam darah

TUGAS-2 1. Organ endokrin yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah;

hipotalamus, hipofisis, ovarium, testis. 2. Hormon yang berkaitan dengan sistem reproduksi antara lain; GnRH, FSH,

LH, prolaktin, oksitosin, estrogen, progesteron, testosteron, hCG, laktogen plasenta.

Page 93: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

88

TUGAS-3 Jawaban atas program pemberian imunisasi pada Balita :

TUGAS-4 Jawaban atas jenis penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi dan gejala-gejala yang ditimbulkannya.

No Nama Penyakit Gejala

1 Hepatitis Mual dan muntah Nyeri perut Nafsu makan menurun Demam Urine gelap/teh Joundice/warna kuning

2 Polio Demam Muntah Sakit perut

Page 94: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

89

Kram otot dan bila disentuh lembek/lemes (flacid)/ lumpuh layuh

3 Cacar Demam Pilek Ada tonjolan kulit berisi cairan kecil-kecil

4 Difteri Demam Sakit di tenggorokan Kesulitan bernapas Pembesaran kelenjar getah bening Keluar lendir di mulut dan hidung

5 Tetanus Paralisis pernapasan Trismus (mulut) Opistotonus (punggung) Kejang

6 Pertusis Batuk

7 Campak Demam Batuk Konjungtivitis Ruam kulit

8 Gondongen Demam Kelenjar leher bengkak Batuk Susah menelan makanan

9 Tiphoid Panas tinggi Lidah kotor Bradikardia Sakit perut Konstipasi Myalgia, sakit kepala, badan lemah

10 Varisela Demam Pilek Lemah, letih dan lesu

Page 95: MODUL PRAKTIKUM ANATOMI · Modul praktikum ini merupakan buku kerja mahasiswa sebagai pelengkap model pembelajaran berbasis kompetensi. Sekuensi isi disesuaikan dengan silabus pembelajaran

90

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI

(Lembar Kegiatan Mahasiswa)

Buku modul praktikum mata kuliah Anatomi ini dikhususkan untuk mahasiswa Diploma III Kebidanan mengunakan kurikulum terbaru. Modul ini berisi kegiatan belajar mandiri mahasiswa untuk menilai

capaian kompetensi mata kuliah anatomi. Buku modul sederhana yang

ada dihadapan para mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah anatomi diharapkan bisa menjadi salah satu modul wajib dan

mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengambilan keputusan pembelajaran mata kuliah anatomi. Buku

modul ini di design untuk pendidikan vokasi, namun bisa juga dipergunakan untuk pendidikan jalur apapun.

Capaian Kompetensi dalam Modul Praktikum ini meliputi :

Struktur dan fungsi sel Keseimbangan cairan tubuh

Anatomi sistem pergerakan, sirkulasi dan pernapasan Anatomi sistem persyarafan, integumen dan panca indra

Anatomi sistem pencernaan, perkemihan dan reproduksi Anatomi sistem hormonal dan kekebalan tubuh (imun)

Praktikum biokima dalam kebidanan Elektrokardiografi

Suplemen kunci jawaban modul

Penerbit Forikes Jalan Cemara 25, RT. 001, RW. 002 Dare, Desa Sukorejo,

Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur

E-mail: [email protected] Telepon: 085853252665