Page 1
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Sistem Jaringan
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
01 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 2
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi
Komponen Dasar :
• Message ( data yang akan dikomunikasikan)
• Sender ( Pengirim )
• Receiver (Penerima )
• Media (penghubung antar pengirim dan penerima)
• Protokol ( aturan yang mengatur )
Diagram model komunikasi data
Introduction To Networking
• Menyambung dua atau lebih komputer dengan suatu tipe media
– Contoh: Sebuah komputer tersambung ke internet melalui PSTN (public telephone
system)
– Dua komputer tersambung dengan wire cable
– Connections established dengan
• Fiber-optic cable
• Infrared
Page 3
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Wireless (radio waves)
Mengapa kita perlu Jaringan (Networks)?
• Integrasi
• Efficiency
• Necessity
• Convenience
• Networks memperkenankan utk transfer:
– Files
– Data
– Shared applications
• Networks memperkenankan computers and users untuk share/berbagi
– Printers
– Scanners
– Fax Machines
– Processors
– Disk drives
– Many other resources
Kerugian Jaringan computer
Ancaman keamanan data/informasi
Ancaman virus
Dan lain-lain
Evolusi jaringan computer
Page 4
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Mainframe pada era 1960-1970 an
LAN (Local Area Network) pada era 1970-1980 an
WAN (Wide Area Network) pada era 1980-1990 an
Internet pada era 1990 an
Page 5
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Network Terminology
• Media
– Coaxial cable
– Fiber-optic cable
– Wireless
• Infrared
• Radio signals
• Electromagnetic interference (EMI)
UTP – Unshielded Twisted Pair
Page 6
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kabel Coaxial
• Biasa digunakan untuk televisi dan koneksi ke antena
• Ukuran besar dan memerlukan bandwidth yang besar
Fiber Optical
• Sinyal di transmisikan dengan cahaya
• Bandwidth yang digunakan lebih besar
Page 7
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh
lingkungan.
Network Interface Card (NIC)
• NIC merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antara komputer
• kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot
ekspansi di dalam komputer.
HUB
• Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation,
server atau perangkat lain.
• Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari
card yang dituju.
Page 8
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :
1. Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45
2. Digunakan pada topologi Bintang/Star
3. Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur manajemen port tersebut.
Topologi Jaringan Menggunakan Hub
SWITCH
• Bekerja di lapisan 2 (data link)
Page 9
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Memiliki keunggulan, setiap port memiliki domain collision sendiri-sendiri
• Disebut juga Multi-port Bridge
Page 10
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Routers
• Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas
alamat tujuan dan alamat asal.
• Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihatsisi mana yang paling sibuk dan dia bisa
menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
• Mengatur jalur sinyal secara effisien
• Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
• Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
• Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair
Page 11
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Modem
• Analog
– Infinite number of levels
– dapat dipancarkan untuk jarak jauh.
• Digital
– Hanya dua tingkatan (high and low)
– Tidak dapat dipancarkan untuk jarak jauh.
Modem – Connection
Page 12
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 13
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Protokol TCP/IP dan OSI
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
02 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 14
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Model Internetworking
• Network pertama kali muncul tidak mempunyai standar, sehingga setiap vendor mempunyai
standar sendiri, seperti IBM dll.(proprietary).
• TCP/IP dibuat tahun 1960an dan pada tahun 1970, ISO membuat model OSI (Open System
Standard)
– Pendekatan Layer
• Konsep bagaimana seharusnya komunikasi berlangsung
• Proses komunikasi yang efektif dengan membagi kelompok logis bernama layer,
disebut arsitektur layer.
– Keuntungan Model Referensi
• Vendor dapat membuat alat network standar
• Hardware dan Software dapat saling berkomunikasi
• Mencegah perubahan disatu layer tidak mempengaruhi layer lainnya, sehingga
tidak menghambat development
TCP/IP Protocol
Transmission Control Protocol / Internet Protocol
• Dibuat oleh Department of Defense (DoD) untuk memastikan dan memelihara integritas data,
sebaik mungkin maintain communication dalam perang.
• TCP/IP model peringkasan dari OSI model, yaitu terdiri dari 4 layer:
– Application layer
– Host-to-Host layer
– Internet layer
– Network Access layer
Page 15
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layer 4 – Application
• Berfungsi mendefinisikan protokol untuk komunikasi aplikasi node-to-node dan juga mengontrol
sepesifikasi user-interface
• Koresponden dengan OSI layer ini terdiri dari 3 layer yaitu:
– Application
– Presentation
– Session
Layer 3 – Host-to-Host
• Mendefinisikan protokol untuk setup level layanan transmisi aplikasi
• Membuat komunikasi end-to-end yang reliabel serta memastikan bebas error dalam pengiriman
data.
• Menghandel paket sequencing dan integritas data
Page 16
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layer 2 – Internet
• Desain protokol yang berhubungan dengan transmisi logikal paket melalui jaringan
• Pengalamatan host dengan memberikan IP address
Layer 1 – Network Access
• Mendefinisikan protokol untuk transmisi fisikal data
• Mendefinisikan pengalamatan hardware
• Memonitor pertukaran data antara host dan jaringan
• Ekuivalen pada OSI dengan Data Link dan Physical Layer
TCP/IP Protocol Suite
OSI Model
Page 17
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Fungsi: Membantu terjadinya transfer data antar-host yang berbeda
– Sebuah panduan bagi pembuat aplikasi untuk diimplementasikan di jaringan
– Kerangka kerja untuk menciptakan dan mengimplementasikan standar networking,
peralatan dan skema internetworking.
OSI terdiri dari tujuh layer
– Layer Application
– Layer Presentation
– Layer Session
– Layer Transport
– Layer Network
– Layer Data Link
– Layer Physical
Alat yang beroperasi pada semua layer OSI adalah: NMS, Web/Aplikasi Server, Gateway, Host Network
Page 18
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Application Layers (Lapisan Atas)
Data Flow Layers (Lapisan Bawah)
Page 19
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layer 4 – Transport
– Menyediakan layananan transportasi data dari ujung ke ujung dgn membuat koneksi
logikal antara host pengirim dan host tujuan
– Melakukan segmentasi dan sebaliknya
– Menyediakan mekanisme utk multiplexing dari aplikasi-aplikasi upper layer
– Membuat sesion dan memutus rangkaian virtual, setelah melalui sebuah mekanisme yg
disebut three-way handshake
Connection-Oriented
• Transportasi data yg dapat diandalkan adalah dgn membuat komunikasi yg connection-oriented.
• Proses:
– Pengirim melakukan transmisi data dgn membuat session connection-oriented dgn
penerima, disebut call setup atau three-way handshake.
– Kemudian data dikirim,
– setelah selesai, memutuskan rangkaian virtual komunikasi yg terjadi.
Reliable Transport Layer Functions
Page 20
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layer 3 – Network
• Fungsinya:
– Mengelola pengalamatan peralatan
– Melacak lokasi peralatan di jaringan
– Menentukan cara terbaik utk memindahkan data
– Dua jenis data:
– Paket Data
• Digunakan utk mengangkut data, protokol yg mengatur lalu-lintas data yaitu
routed protokol, contoh IP.
– Paket Update Rute
• Digunakan utk mengupdate rute yg dibutuhkan router utk mengetahui alamat
tujuan. Protokolnya disebut routing protokol, contohnya RIP, EIGRP, OSPF dll
• Alat Network pada Layer 3 adalah Router
Page 21
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layer 2 – Data Link
• Fungsinya:
– Menyediakan transmisi fisik dari data dan menangani notifikasi error, topologi jaringan
dan flow control.
– Menerjemahkan informasi dari layer Network menjadi bit-bit utk dipindahkan oleh layer
physical.
– Format datanya disebut frame
– Alat network pada layer ini adalah Switch dan Bridge, menggunakan hardware address
pada LAN, yaitu MAC address yg ditanam pada alat tsb.
Layer Data Link memiliki 2 sublayer:
• Media Acces Control (MAC) 802.3
– Mendefinisikan paket ditempatkan di media; firstcome/first served, mendapatkan
bandwidth yg sama.
– Mendefiniskan alamat fisik, juga topologi logikal.
– Pemberitahuan error.
– Flow control dan pengiriman frame.
– Logical Link Control (LLC) 802.2
– Mengidentifikasi protokol-protokol layer Network
– Melakukan enkapsulasi dan de-enkapsulasi
Layer 1 – Physical
• Proses pengirim bit dan menerima bit, dengan nilai 1 dan 0
• Alat network pada layar-1 adalah Hub
Defines
Page 22
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Media type
• Connector type
• Signaling type
• Layer physical berkomunikasi langsung dgn berbagai jenis media komunikasi
• kabel, serat optik, wireless.
• State transition; yaitu perubahan tegangan listrik rendah dan tinggi.
• Mengidentifikasi interface antara DTE dan DCE, konektor-konektor (RJ45, RS232, dll) dan
topologi-topologi (star, bus, ring)
Hubs: One Collision Domain
• Banyak host menjadi banyak collisions
• CSMA/CD harus diterapkan
Page 23
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1.6 Encapsulation Data
• Pengiriman data akan dibungkus dengan informasi protokol pada tiap layer
• Setiap layer berkomunikasi hanya dgn pasangannya di alat penerima
• Utk berkomunikasi, setiap layer menggunakan PDU (Protokol Data Unit)
• PDU menyimpan informasi pengontrol yg ditambahkan ke data pada setiap layer di header atau
juga dibelakang field data.
De-encapsulating Data
Page 24
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 25
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Komponen Perangkat Jaringan
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
03 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 26
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
OSI &TCP/IP Model
Peer to peer communications
• Setiap layer OSI model pada Pengirim harus berkomunikasi dengan layernya di Tujuan
• Ini merupakan bentuk komunikasi peer-to-peer
• Selama proses ini, protokol setiap layer bertukar informasi, yang disebut protocol data units
(PDUs)
Page 27
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Encapsulation Data
• Pengiriman data akan dibungkus dengan informasi protokol pada tiap layer
• Setiap layer berkomunikasi hanya dgn pasangannya di alat penerima
• Utk berkomunikasi, setiap layer menggunakan PDU (Protokol Data Unit)
• PDU menyimpan informasi pengontrol yg ditambahkan ke data pada setiap layer di header atau
juga dibelakang field data.
Page 28
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 29
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
De-encapsulating Data
Page 30
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komponen Jaringan
• Repeater
• Hub
• Wireless Access Point
• Bridge
• Switch
• Router
• Gateway
Repeaters
• Panjang kabel mempengaruhi kualitas komunikasi
• Attenuation (Pelemahan)
• Repeater mengulang/menguatkan signal
– Merapihkan dan menambahkan transmisi digital
– Jaringan analog menggunakan amplifier untuk menambahkan signal
• Repeater hanya bekerja pada physical signal
– Tidak dapat mengubah/reformat, resize, atau manipulate data data
• Physical layer (layer 1) device
Page 31
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Hubs
• Peralatan yang umum digunakan - Physical layer
• Menyambungkan beberapa kabel/host jaringan secara bersamaan
• Active hubs - Multiport repeaters
• Passive hubs
• Hubs and topology
Kelebihan dan kekurangan Repeater dan Hub
• Kelebihan menggunakan repeater
Page 32
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Memperpanjang jarak fisik jaringan
– Tidak berdampak serius pada kinerja jaringan
– Repeater tertentu dapat menyambungkan media yang berbeda
• Copper to fiber
• Kekurangan menggunakan repeater
– Tidak dapat menyambungkan arsitektur jaringan yang berbeda
• Token Ring dan Ethernet
– Tidak dapat mengurangi trafik jaringan
– Tidak dapat membagi/segment jaringan
– Me-repeat semuanya tanpa kecuali
– Nilai repeaters harus dibatasi
– Repeaters bagian dari collision domain
Wireless Access Point (WAP)
• Wireless local area networks (WLANs)
• Wireless access points meyediakan berdasarkan cell-based areas
– Mempunyai radio transceiver dan receiver
– Berfungsi seperti hub
– Bandwidth di bagi/share
– Juga berfungsi sebagai wireless repeater
• Wireless clients
Page 33
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Network Segmentation
• Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
• Masalah terjadi ketika banyaknya node pada suatu segment jaringan yang sama atau suatu
collision domain
• Collision
– Back off algorithm
– Back off period
• Segmentation
– Collisions dan retransmissions dapat dikurangi
– bandwidth dapat dikurangi
Page 34
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Switch
• Beroperasi pada Data Link layer
• Meningkatkan kinerja jaringan
• Membuat Virtual circuits antara source dan destination
• Micro segmentation
• Multiple virtual circuits disebut “switched bandwidth”
• Antara 2 komputer menggunakan switch, 2 collision domains dibuat dengan masing-masing
dedicated bandwidth
• Antara 2 hubs menggunakan switch, 2 collision domains dibuat dengan sharing bandwidth
• memfilter berdasarkan MAC addresses
• Membuat tabel di memory
• Kelebihan switch
– Meningkatkan ketersediaan bandwidth jaringan
– Mereduksi workload, komputer hanya menerima paket yang hanya untuk dirinya
Page 35
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Meningkatkan kinerja jaringan
– collision domains yang kecil
• Kekurangan switch
– Lebih mahal dari pada hub dan bridge
– Agak sulit untuk mentrace network connectivity problems melalui switch
– Tidak memfilter broadcast traffic
Routers
• Menyediakan filtering and pengaturan trafik jaringan
• Digunakan pada LANs dan WANs
• Menyambungkan multiple segments and networks
• Multiple routers membentuk “internetwork”
• Beroperasi pada Network layer
• Membuat tabel untuk menentukan bagaimana meneruskan packet
• memfiltering dan mengatur trafik berdasarkan logical addresses
Physical Versus Logical Addresses
Page 36
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• MAC addresses
– Diaplikasikan pada Data Link layer
– Digunakan oleh switch, bridge, and router
– Digunakan untuk directly connected devices
• Logical addresses
– Protokol Network dan transport menentukan format pengalamatan logical network
layer
– Digunakan oleh TCP/IP
– IP addresses ditentukan manual atau dengan software
• Kelebihan routers
– Dapat menyambungkan arsitektur jaringan yang berbeda
• Token Ring to Ethernet
– Memlih jalur/path terbaik melintasi jaringan
– Membuat collision domains lebih kecil
– Membuat broadcast domains lebih kecil
• Kekurangan router
– Hanya bekerja dengan routable protocols
Page 37
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Lebih mahal dibandingkan hub, bridge, and switch
– Update Routing table menggunakan bandwidth
– Meningkatkan latency karena proses filtering paket
Page 38
2016 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 39
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Topologi Jaringan
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
04 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 40
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Teknologi Jaringan
Teknologi jaringan adalah kumpulan aturan yang didenifisikan pada layer 1 & 2.
Common LAN technologies
Page 41
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ethernet and TCP/IP
Ethernet & TCP/IP adalah protokol LAN yang amat diterapkan, dan sering digunakan bersamaan.
Page 42
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Asal usul Ethernet
• Dikembangkan pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) dipermulaan 1970an.
• Standarisasi pertama pada tahun 1980 oleh Digital, Intel, and Xerox (“DIX”).
– DIX Ethernet version 1.0 (Ethernet I)
• DIX released their second and final standard in 1982.
– DIX Ethernet Version 2.0 (Ethernet II)
Sementara itu...
IEEE membentuk komite yang fokus pada Networking Standards.
Komite membentuk working groups, yang disebut 802.
Working Groups
Page 43
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
802.3 Working Group
• Thn 1983 dikeluarkan standar pertama
– 10Base5
• Thn 1985 dikeluarkan thinnet standard
– 10Base2
• Thn dikeluarkan twisted pair standard
– 10Base-T
– revolutionized networking
• Thn 1985 dikeluarkan Fast Ethernet standard
– 100Base-X
• Thn 1997 dikeluarkan full-duplex standard
– no collisions
Page 44
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Thn 1998 dikeluarkan Gigabit standard
– 1000Base-X
Ethernet DIX dan 802.3
• Ethernet dan 802.3 sering diartikan sama.
• Technically, tidak.
Persamaan Ethernet DIX & 802.3
1. Pada Layer 2, kedua standar adalah:
– CSMA/CD Media Access Method
– logical “bus” topology
2. Pada physical layer, kedua standar adalah:
– coaxial cable
– physical “bus” topology
Page 45
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan Ethernet DIX & 802.3
1. 802.3 tidak hanya menspesifikasi coaxial cable, tetapi twisted pair dan fiber optic
2. 802.3 menspesifikasi physical star topology.
3. IEEE Layer-1 specs :
– 10Base5 (thicknet coax, physical bus)
– 10Base2 (thinnet coax, physical bus)
– 10Base-T (twisted pair, physical star)
– 10Base-F (fiber, physical bus)
4. Pada Layer 2, kedua standar menspesifikan header frame dengan cara yang berbeda:
Page 46
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ethernet DIX vs 802.3
• Ethernet II (DIX Ethernet)
– old spec
– CSMA/CD, simple frame format
– coax bus only
• 802.3
– constant new specs
– CSMA/CD, more complex frame format
– coax, fiber, twisted pair
– star and bus
Page 47
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Topologi Fisikal
1. Topologi Bus
– Kelebihan
• Tidak membutuhkan peralatan terpusat
• Mudah didisain
• Mudah diimplementasi
– Kekurangan
• Sulit untuk troubleshooting
• Memerlukan termination
• Kerusakan pada salah satu titik/link akan mempengaruhi peralatan lain
Page 48
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Topologi Star
– Kelebihan
• Putus disalah satu kabel tidak berpengaruh pada peralatan yang lain (kecuali up
links)
• Mudah mengalokasi masalah
• Mudah diinstall
• Tidak memerlukan termination seperti topologi bus
– Kekurangan
• Memerlukan hub/switch sebagai star topology device
• Kerusakan hub atau switch akan berefek pada seluruh peralatan
• Memerlukan banyak kabel
Page 49
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Topologi Ring
– Kelebihan
• Mencegah network collisions
• Setiap station berfungsi seperti repeater
– Kekeurangan
• Putusnya kabel akan berimpak ke seluruh peralatan
• shut down jaringan sementara untuk penambahan station/host baru
• Maintenance dan monitoring sulit
Page 50
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 51
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Media Transmisi
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
05 87038 Tim Dosen
Page 52
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Abstract Kompetensi
Media
• Kabel Twisted-Pair mempunyai karakteristik sbb:
– Copper based data transmission
– Kabel tembaga yang berpasangan
– Setiap pasang kabel melilit kabel yang lain
– Kable tembaga dilapisi selubung/sheath
– Seluruh pasangan kabel ditutup selubung/sheath
Unshielded twisted-pair (UTP)
– Kelebihan kabel UTP
• Tipis/kecil dan fleksibel
• Mudah penginstalan
• Banyak Gedung sudah terinstal CAT 5
• Murah
– Kekurangan kabel UTP
• Rentan terhadap gangguan/interferensi
• Panjang kabel 100 meter
• Register Jacks (RJ)
– RJ-45
Page 53
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Shielded twisted-pair (STP)
– Kelebihan STP cable
• Proteksi lebih dari interferensi
• Tipis dan fleksibel
• Mudah penginstalan
– Kekurangan STP cable
• Lebih maha dari UTP
• STP harus digrounded, masalah timbul apabila grounded tidak tepat
• Penginstalan lebih sulit dibandingkan UTP
Coaxial cabling (Thicknet and Thinnet)
– Kelebihan coaxial cabling
Page 54
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Kabel dapat lebih panjang daripada UTP/STP
• Rentan interferensi lebih kecil daripada UTP
• Tidak membutuhkan Hub/Switch, direct connection
– Kekurangan coaxial cabling
• Tebal amat suit diinstal
• Lebih mahal dari UTP
• Sulit untuk troubleshoot
• Konektor Thinnet dan Thicknet
– RG-58 cabling
Page 55
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– BNC
– Attachment unit interface (AUI)
– Barrel connectors
– T-connectors
– Terminators
Kabel Fiber-Optic
– Kelebihan
• Transmisi data dapat dengan jarak jauh
• Tidak rentan terhadap EMI
• Kecepatan transmisi tinggi
• Aman dari penyadapan
• Ukuran kabel kecil
Page 56
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Kekurangan
• Mahal
• Kabel dapat mudah rusak selama penginstalan, membuat instalasi semakin sulit
• Manual end termination membutuhkan waktu yang lama
Page 57
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 58
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Penurunan Signal
• 3 faktor internal attenuation
– Resistance
– Inductive reactance
– Capacitive reactance
• Ketiga kombinasi tsb disebut impedance
• Penurunan signal External
– Electromagnetic interference (EMI)
– Radio frequency interference (RFI)
Mereduksi EMI/RFI
– Jangan menempatkan kabe tembaga pada:
• Generators/motors
• High-voltage electrical wire
– Instalasi yang baik/tepat
– Menggunakan kabel yang berkualitas
– Menggunakan shielded cabling
– Menggunakan Repeater untuk penguatan signal pada kabel yang panjang
Page 59
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 60
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Sistem Jaringan Komputer
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
06 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 61
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Horizontal Cabling Standards
• Penyambungan Twisted-pair atau fiber-optic diantara jaringan kabel.
• Standar Electronic Industries Alliance and Telecommunications Industry Association (EIA/TIA)
• EIA/TIA-568
– UTP horizontal cable run max: 90 meters
– Horizontal cross connect max: 6 meters
– Workstation to horizontal drop max: 3 meters
Wiring Closets
• Wiring closets
• EIA/TIA-568 and EIA/TIA-569
• Catchment area
• Main distribution facility (MDF)
• Intermediate distribution facility (IDF)
Page 62
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Dekat terhadap POP (Point of Presence)
• Backbone
• Kadang kala disebut vertical cabling
• EIA/TIA-568 mespesifikasikan 4 macam kabel untuk instalasi backbone installation
• 100-ohm UTP
• 150-ohm STP
• 62.5/125-micron optical fiber
• Single mode optical fiber
Page 63
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Installing Telecommunications Connectors
Page 64
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 65
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 66
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 67
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 68
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Testing Cable
• Cable testers
– Wire map
– Attenuation
– Noise
– Near end crosstalk (NEXT)
– Distance measure
– Baseline
• Error rates
• Collision rates
• Network utilization
Page 69
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 70
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 71
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 72
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Intranet, Extranet, dan Internet
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
07 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 73
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
History of the Internet
• Sejarah Internet pada awal mula jaringan yang diketahui yaitu ARPANET, diciptakan akhir
1960an oleh Department of Defense’s ARPA (Advanced Research Projects Agency.)
• ARPANET pada awalnya menyambungkan komputer di University of California Los Angeles dan
Stanford Research Institute.
• Internet kemudian berevolusi dengan teori jaringan open architecture, sehingga internet
bekerja di jaringan yang bebeda tanpa menghiraukan teknologi apa yang digunakan .
• Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-
NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988
Page 74
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 75
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Internet
• The internet
– A network of networks (Jaringan suatu jaringan)
– Mentransisikan data dari satu komputer ke lainnya (yang disebut host).
– Internet networks
– Jaringan yang terhubung yang bekerja dengan cara yang sama, meneruskan data dalam
paket, yang mempunyai alamattujuan dan asal.
Page 76
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Bagaimana Internet Bekerja?
• Transport control protocol (TCP)
– Protokol yang beroperasi pada transport layer dan digunakan dalam kombinasi dengan
IP oleh aplikasi internet.
• Backbone
– Internet berkecepatan tinggi, samabungan komunikasi jarak jauh (like a bus; wire that
connects nodes)
• Uniform resource locator (URL)
– Penentuan alamat pada internet untuk setiap komputer.
Page 77
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– E.g., http://www.yorku.ca/
Internet service provider (ISP)
– Suatu perusahaan yang menyediakan layanan akses internet baik secara individu
maupun perusahaan.
– Ribuan providers termaksud perusahaan komunikasi besar.
– Membutuhkan account dengan ISP dan software yang menghubungkan dengan TCP/IP.
Page 78
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Internet Services
– E-mail
– Telnet
– FTP
– Usenet and newsgroups
– Chat rooms
– Internet phone
– Internet videoconferencing
– Content streaming
Internet mengubah Segalanya
– B2B sekarang tersedia untuk seluruh tipe perusahaan.
– Intranet – internal, jaringan private menggunakan teknologi Web untuk menfasilitasi
transmisi informasi sendiri/proprietary dalam organisasi.
– Extranet – dua atau lebih organisasi mengunnakan internet untuk melakukan bisnis
bersama.
B. Intranet
• Intranet adalah bangunan yang digunakan suatu organisasi, seperti perusahaan atau sekolah,
dan diakses hanya oleh user yang sah.
Page 79
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Tujuan intranet adalah untuk mensharing informasi. Dimana, firewall juga digunakan untuk
membatasi user. Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang mencegah akses jaringan yang
tidak sah.
Intranet System Architecture
– Firewalls – hardware devices dengan special software yang mecegah unauthorized
access.
– Intranet server ditempatkan dibelakang firewall.
– Packets tidak pernah dirutekan ke luar firewall, tetapi berada dalam jaringan organisasi.
Page 80
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Intranet Applications
– Training: Karyawan dapat mengakses video lectures, presentation slides dari
desktopnya.
– Application Integration: Intranet mengintegrasikan seluruh aplikasi yang terpisah dalam
environment yang berbeda:
• Enterprise Resource Planning (ERP)
• Customer Relationship Management (CRM)
• Sales Force Automation (SFA)
– Online Entry Information
– Real-Time Access ke informasi
– Collaboration
C. Extranet
• Extranet memperpanjang intranet dengan menyediakan berbagai level akses ke pengguna
umum/anggota yang sah.
• Contoh, perusahaan membolehkan perpanjangan intranetnya untuk menyediakan akses
informasi tertentu, seperti sistem order, untuk registrasi pelanggan.
Extranet System Architecture
– Extranet
Page 81
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Menghubungkan dua tau lebih partner bisnis.
• Seperti intranet.
• Software, hardware, dan networking
• Additional component:
– Virtual Private Network (VPN)
– Secure transmission of proprietary info
– Virtual Private Network (VPN)
• Tunneling
– Teknologi yang menenkapsulasi, enkrip, dan tranmisi data melalui
internet.
– A secure “tunnel” dibangun melalui VPN yang menghubungkan dua
intranet.
• Authentication
– Menkonfirmasi identitas remote user yang berusaha mengkases
informasi pada Web server.
Page 82
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Extranet Applications
– Supply Chain Management
• Example: Dell Computers
– Real-Time Access to Information
• Example: CSX railroad
Page 83
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Collaboration
• Example: Caterpillar
Firewall
• Peralatan yang berada diantara jaringan internal dan internet, yang membatasi
akses kedalam dan keluar jaringan berdasarkan aturan askses organisasi.
Virtual Private Network (VPN)
• Virtual Private Network (VPN)
• Penyambungan secara aman antara dua point melalui Internet.
• Tunneling
• Proses diman VPN mentransfer informasi dengan mengekapsulasi trafik dalam
paket IP dan mengirim paket via Internet.
Page 84
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 85
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
IP Address dan Class
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
08 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 86
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IP addressing – bekerja pada?
• OSI model layer 3
• TCP/IP model Internet layer
IP Addressing
• IP address adalah 32 bit urutan 1 dan 0.
• Untuk membuat IP address mudah digunakan, pengalamatan biasanya ditulis dalam 4
bilangan desimal yang dipisah dengan titik.
• Cara penulisan alamt ini disebit dotted decimal format.
Page 87
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Konversi Decimal dan Binary
IPv4 Addressing
Page 88
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IP Address Class A, B, C, D, dan E
Reserved IP Addresses
• Host addresses tertentu dipakai dan tidak dapat digunakan untuk peralatan pada
jaringan.
• IP address yang mempunyai 0 pada semua posisi bit host adalah untuk network
address.
Page 89
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• IP address yang mempunyai 1 pada semua posisi bit host adalah untuk broadcast
address.
IP Addresses Public dan Private
• Tida ada 2 host yang tersambung ke jaringan public dapa mempunyai IP address yang
sama, karena public IP addresses adalah global and standardized.
• Sedangkan, private networks yang tidak tersambung ke internet dapat menggunakan ip
address manapun, selama setiap host dalam private network adalah unik.
• RFC 1918 suatu aturan 3 blok IP addresses untuk private, internal use.
• Penyambungan jaringan private addresses ke internet Internet memerlukan translasi
private addresses ke public addresses enggunakan Network Address Translation (NAT).
Page 90
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Static Assignment of IP Addresses
• Setiap peralatan harus dikonfigurasi dengan IP address.
IPv4 address
Page 91
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Cari network address
Logical AND
Page 92
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Cari broadcast address
Page 93
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3 tipe address
Setiap jaringan mempunyai:
• Network address – the first one
• Broadcast address – the last one
• Host addresses – everything in between
Classful addressing
• Mudah digunakan tapi pemborosan.
• Router dan host mengasumsi subnet masks class by default
– Class A /8 255.0.0.0
– Class B /16 255.255.0.0
– Class C /24 255.255.255.0
Calculating addresses
Page 94
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Suatu host mempunyai IP address 192.168.1.70/24
• Berapa subnet mask nya?
• Berapa network address nya?
• Berapa broadcast address nya?
• Berapa range host addresses pada jaringan?
Unicast, Multicast, Broadcast
• Unicast – message addressed ke satu host
• Broadcast – message addressed ke semua host pada jaringan. menggunakan network
broadcast address atau 255.255.255.255 secara local
• Multicast – message addressed ke group host. Uses an address starting 224 - 239
Private IP address
• Tidak Terbatas(Unrestricted) digunakan pada private networks. Tidak di rutekan ke
internet.
• 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10.0.0.0/8)
• 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16.0.0/20)
• 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168.0.0/24)
Public IP address
• Rute melalui internet
• Master holder is IANA
• Ditentukan ke regional registries dan kemudia ke ISP
Page 95
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• ISP mengalokasikan untuk organisasi dan organisation dan individual user
• Penggunaan diatur terbatas, duplikat address tidak dibenarkan.
Special addresses
• 0.0.0.0 “all addresses” pada default route. Host tidak bisa diberi addresses dari 0.
• 127.0.0.1 adalah loopback. Host tidak bisa diberi addresses dari 127.
• 240.0.0.0 dan higher – reserved untuk experimental purposes.
• 169.254.0.0 - 169.254.255.255 local only
• 192.0.2.0 to 192.0.2.255 for teaching
Addressing hosts
• Static addressing – pengalamatan yang dikonfigurasi oleh administrator
• Server, printer, router, switche membutuhkan static address
• Dynamic addressing – pengalamatan ayang dialokasi automatik oleh DHCP dengan
memesan address dari pool.
• Dynamic addressing baik untuk workstation
Page 96
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 97
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
IPv6
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
09 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 98
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Introduction
• Perbedaan dan tipe address
• Address conventions
• Zero compression
• Unicast, multicast dan anycast address
• Special address
Perbedaan IPv6
• Meningkatkan ketersediaan alamat/address berjumlah 2128 atau
340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456
• Terdiri dari 8 buah 16-bit hexadecimal colon-delimited blocks.
Contoh: 2001:0bc8:5a3c:0019:0000:0000:abab:af10
Menggunakan 128 bit
• Biasanya pengalamatan dipecah menjadi 2 bagian yaitu network dan host.
• Sering ditentukan 64 bit untuk host dan (/64).
• Sisanya 64 bit untuk network.
scope ini untuk hierarchical routing
Address convention
• IPv6 ditulis dalam karakter hexadecimal.
Page 99
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– E4D6:0000:0000:0000:A1F4:9BC8:D0A8:F420
• Group 4 zero dapat disingkat ke single zero
– E4D6:0:0:0:A1F4:9BC8:D0A8:F420
– Dan zeroes dapat diganti dengan double colon
– E4D6::A1F4:9BC8:D0A8:F420
Mixed notation
• Memungkinkan untuk menempelkan IPv4 address ke IPv6
– Contoh. fe80:0:0:0:0:0:193.60.64.34
• Dan menerapkan zero compression didaptat:
– fe80::193.60.64.34
Tipe IPv6 Address
• IPv4 address:
– Unicast
– broadcast
– Multicast
– IPv6 address
– Unicast
– multicast
– Anycast
Page 100
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Broadcast tidak digunakan di IPv6, dan diganti dengan multicast addressing
IPv6 Unicast Address
Mirip dengan unicast address pada IPv4, dimana ada satu address yang diterapkan pada ke satu
interface.
Ada 4 tipe unicast IPv6 address:
a. Global unicast
b. Link-local
c. Unique local
d. Special
Multicast addresses
Mirip dengan IPv4’s broadcast address
Mengirim ke setiap interface dalam satu group
Pendekatan target lebih terkontrol dari broadcast
Menjaga jaringan “obrolan” menurun.
IPv6 multicast adalah routable jadi diteruskan oleh router ke distant multicast group
members
Anycast address
Single address diterapakn ke multiple node.
Page 101
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Packet mengirim ke anycast address diteruskan ke interface/node pertama yang
available
Dapat digunkan untuk memberikan IPv6 compatibility to IPv4 host selam migrasi ke IPv6
IPv6 packet dapat ditransmisikan melalui jaringan IPv4
Diketahui IP address 10.11.12.13
• Binary ?
• Class ?
• public/private ?
• Subnet?
• Jumlah host ?
• Alamat jaringan ?
• Host pertama ?
• Host terakhir ?
• Alamat broadcast ?
Diketahui IP address 172.32.16.8
• Binary ?
• Class ?
• public/private ?
• Subnet?
• Jumlah host ?
• Alamat jaringan ?
Page 102
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Host pertama ?
• Host terakhir ?
• Alamat broadcast ?
]
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 103
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Pengenalan dan Pemasangan Kabel Jaringan
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
10 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 104
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Chapter 10 topics
• Identify media for a LAN.
• Identify cables, connections and standards for a LAN.
• Compare straight through and crossover UTP cables
• Identify cables, connections and standards for a WAN.
• Make and use a console connection to a Cisco device.
• Design an addressing scheme for an internetwork.
• Compare and contrast network designs.
Dalam Jaringan LAN
• Hub dan switch menghubungkan host-host
Antar jaringan
• Router menghubungkan bersama jaringan dan sebagai gateway diantaranya.
Page 105
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Hub
• Frame datang. Hub meregenerate dan memforward ke seluruh port kecuali incoming port.
• Shared medium, shared bandwidth. Host berada dalam collision domain yang sama.
• Murah.
• Untuk hanya LAN yang kecil
Page 106
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Switch
• Frame datang. Switch meregenerate dan memforwardnya ke hanya tujuan.
• Mensegmentasi jaringan kedalam collision domain yang terpisah.
• Lebih mahal tetapi performancenya lebih baik dari hub.
Menata switch
Page 107
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 108
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pemilihan port switch
• 10 Mbps?
• 100 Mbps?
• 10/100 Mbps?
• 1Gbps?
• UTP atau fibre optic?
• Dapat ditingkatkan performannya.
• Modular switch?
Pemilihan router
• Expandability – akankah ingin penambahan extra module?
• Media – serial port, Ethernet port, UTP or fibre optic, berapa banyak?
• Fitur Operating System – Untuk keperluan apa router tsb digunakan? Apakah mempunyai cukup
memori untuk mengupgrade operating system?
• Port apa yang router miliki?
Page 109
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Interface Router
Kabel Rollover – console
• Kabel rollover yang mempunyai DB9 connector disalah satu ujungnya tidak memerlukan
adaptor.
• kabel Rollover dengan RJ45 connectors pada kedua ujungnya membutuhkan adaptor.
Hyperterminal
Page 110
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Program terminal emulator seperti Hyperterminal pada PC digunakan dalam mengkonfigurasi
router.
• Windows built in dengan Hyperterminal program.
• Set up the PC’s serial port sbb:
– Bits per second: 9600 bps
– Data bits: 8
– Parity: None
– Stop bits: 1
– Flow control: None
Total panjang kabel yang dibolehkan untuk koneksi UTP?
Page 111
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kabel Horizontal dan vertical
Page 112
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
USB cable reminder
Page 113
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Why cross over?
Dimana penggunaan cross over?
WAN connection
Page 114
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Simulating WAN in the lab
Page 115
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 116
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Setting IP dan Domain
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
11 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 117
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting
• Definisi:
– Membagi jaringan menjadi beberapa jaringan yg lebih kecil sesuai dengan kebutuhan.
• Keuntungan:
– Berkurangnya lalu-lintas jaringan, semakin kecil broadcast domain yg dibuat.
– Teroptimasinya unjuk kerja jaringan
– Pengelolaan menjadi lebih mudah.
– Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yg jauh.
• Caranya:
– Mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan mereverse utk alamat subnet
Subnet Mask
– Adalah sebuah nilai 32bit yg memungkinkan penerima paket IP dapat membedakan ID
network dan ID host dari alamat IP tsb.
– Tidak semua network membutuhkan subnet, artinya mereka bisa saja menggunakan
subnet mask yang default
Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
Page 118
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Metode yg digunakan ISP utk mengalokasikan sejumlah alamat ke pelanggan.
– Dinotasikan dgn garis miring
• 192.168.10.32/28 ; subnet nya ada 28 bit
Page 119
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 120
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting pada Alamat Class C
• Subnet mask yg bisa di class C
Page 121
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting 2 bit pada Class C
255.255.255.192
192=11000000
01000000 = 64
10000000 = 128
Subnet 64
01-000000 = 64 Networknya (subnet)
01-000001 = 65 Host pertama
01-111110 = 126 Host terakhir
01-111111 = 127 Alamat broadcast
Subnet 128
10-000000 = 128 Alamat subnet
10-000001 = 129 Host pertama
10-111110 = 190 Host terakhir
10-111111 = 191 Alamat broadcast
Page 122
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting pada Alamat Class B
• Subnet mask yg bisa dilakukan
Subnetting pada Alamat Class A
• Subnet mask yg bisa dilakukan
Page 123
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Variable Length Subnet Mask (VLSM)
• VLSM Networking
– Cara untuk mengambil satu network dan menciptakan banyak network menggunakan
subnet mask dgn panjang yg berbeda-beda di rancangan networknya.
• Classfull Networking
• Classless Networking
Page 124
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 125
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 126
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 127
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnet chart
Page 128
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 129
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Subnetting
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
12 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 130
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 131
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting
• Definisi:
– Membagi jaringan menjadi beberapa jaringan yg lebih kecil sesuai dengan kebutuhan.
• Keuntungan:
– Berkurangnya lalu-lintas jaringan, semakin kecil broadcast domain yg dibuat.
– Teroptimasinya unjuk kerja jaringan
– Pengelolaan menjadi lebih mudah.
– Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yg jauh.
• Caranya:
– Mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan mereverse utk alamat subnet
Subnet Mask
– Adalah sebuah nilai 32bit yg memungkinkan penerima paket IP dapat membedakan ID
network dan ID host dari alamat IP tsb.
– Tidak semua network membutuhkan subnet, artinya mereka bisa saja menggunakan
subnet mask yang default
Page 132
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
– Metode yg digunakan ISP utk mengalokasikan sejumlah alamat ke pelanggan.
Page 133
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Dinotasikan dgn garis miring: 192.168.10.32/28 ; subnet nya ada 28 bit
Page 134
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting pada Alamat Class C
• Subnet mask yg bisa di class C
Page 135
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting 2 bit pada Class C
255.255.255.192
192=11000000
01000000 = 64
10000000 = 128
Subnet 64
01-000000 = 64 Networknya (subnet)
01-000001 = 65 Host pertama
01-111110 = 126 Host terakhir
01-111111 = 127 Alamat broadcast
Subnet 128
10-000000 = 128 Alamat subnet
10-000001 = 129 Host pertama
10-111110 = 190 Host terakhir
10-111111 = 191 Alamat broadcast
Page 136
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh, melakukan subnet pada
192.168.10.0 = alamat network
255.255.255.224 = subnet mask
– Berapa jumlah subnet
– Berapa jumlah host setiap subnet?
– Apa alamat subnet2 yang valid?
– Host pertama yg valid setiap subnet?
– Host terakhir yg valid setiap subnet?
– Alamat broadcast setiap subnet
Subnetting pada Alamat Class B
• Subnet mask yg bisa dilakukan
Subnetting pada Alamat Class A
• Subnet mask yg bisa dilakukan
Page 137
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Variable Length Subnet Mask (VLSM)
• VLSM Networking
– Cara untuk mengambil satu network dan menciptakan banyak network
menggunakan subnet mask dgn panjang yg berbeda-beda di rancangan
networknya.
• Classfull Networking
• Classless Networking
Page 138
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 139
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
DNS
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
13 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 140
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 141
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Intro to DNS
• DNS sebagai jembatan
– Manusia lebih mudah untuk mengingat nama daripada alamat IP dengan
panjang 32 bit itu.
– Komputer menggunakan alamat IP untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
• DNS tidak diperlukan jika kita bisa mengingat ratusan, ribuan, bahkan jutaan alamat IP
di Internet.
History
• Sebelum adanya DNS, tahun 1970-an ARPAnet menggunakan pemetaan dengan
bentuk tabel host pada berkas HOSTS.TXT
• HOSTS.TXT berisi nama host dan alamat IP serta pemetaannya dari seluruh
mesin/komputer yang terhubung dalam jaringan.
• Ketika ada komputer lain yang terhubung ke jaringan ARPAnet maka masing-masing
komputer dalam jaringan tersebut harus memperbaharui berkas HOSTS.TXT-nya.
• Cara meng-update berkas HOSTS.TXT dengan menggunakan ftp setiap satu atau dua
minggu sekali.
• Masalah ketika jaringan menjadi semakin besar. Kesulitan meng-update isi berkas
HOSTS.TXT karena jumlah nama mesin/komputer yang dituliskan sudah terlalu besar
dan tidak efisien.
• Muncul ide untuk membuat sistem database terdistribusi yang mempunyai data
mengenai pemetaan nama host ke alamat IP dan sebaliknya.
• Dengan adanya pendistribusian database nama host dan alamat IP, maka tiap
organisasi yang memiliki jaringan di dalam domain tertentu hanya bertanggung jawab
terhadap database informasi pemetaan nama host dan alamat IP pada jaringannya saja
yang biasa disebut zone.
• Administrasi domain tersebut dilakukan secara lokal tetapi informasi itu dapat diakses
oleh semua komputer di Internet.
• Karena sifat database yang terdistribusi ini, maka dibutuhkan suatu mekanisme
pengaksesan informasi bagi host lain pada database yang terdistribusi untuk
menemukan informasi host atau jaringan yang dipunyai oleh suatu organisasi.
Page 142
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Dan pada tahun 1984, Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi ini
dengan Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883.
Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Page 143
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Resolver and name server
1. Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai
resolver
2. Resolver mengontak DNS server, yang biasa disebut name server
3. DNS server mengembalikan IP address ke resolver yang meneruskan ke aplikasi yang
membutuhkan IP address
4. DNS Menggunakan komunikasi UTP dengan port number 53
HTTP Resolver
Hostname (neon.tcpip-lab.edu)
IP address (128.143.71.21)
Name
server
Ho
stn
am
e
(ne
on
.tcp
ip-la
b.e
du
)
IP a
dd
ress (1
28
.14
3.7
1.2
1)
Page 144
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kerja DNS
Page 145
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Simplified DNS Operation
Page 146
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Struktur
• Struktur database DNS mirip dengan sistem-berkas/filesystem UNIX yaitu berbentuk
hierarki atau pohon.
• Tingkat teratas pada DNS adalah root yang disimbolkan dengan titik/dot (.) sedangkan
pada sistem berkas UNIX, root disimbolkan dengan slash (/).
• Setiap titik cabang mempunyai label yang mengidentifikasikannya relatif terhadap root
(.).
• Tiap titik cabang merupakan root bagi sub-tree/tingkat bawahnya.
• Tiap sub-tree merupakan domain dan dibawah domain terdapat sub-tree lagi bernama
subdomain.
• Setiap domain mempunyai nama yang unik dan menunjukkan posisinya pada pohon
DNS, pengurutan/penyebutan nama domain secara penuh dimulai dari domain paling
bawah menuju ke root (.).
• Masing-masing nama yang membentuk suatu domain dipisahkan dengan titik/dot (.) dan
diakhiri dengan titik yang merupakan nama absolut relatif terhadap root (.).
Page 147
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Page 148
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Contoh: www.mercubuana.ac.id.
• "." merupakan root domain
• id merupakan Top Level Domain
• ac merupakan Second Level Domain
• its merupakan Third Level Domain
• www merupakan nama komputer/mesin yang bersangkutan
• Sistem penulisan nama secara absolut dan lengkap ini disebut FQDN (Fully Qualified
Domain Name) - www.its.ac.id.
Hirarki
• Tiap organisasi yang telah mendaftar ke Network Information Center(NIC) akan
mendapatkan nama domain sesuai dengan organisasi tersebut.
Page 149
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Nama domain tersebut bisa dibagi menjadi subdomain sesuai kebutuhan organisasi.
– Contoh: InterNIC mempunyai semua Top Level Domain termasuk edu,
– Lembaga pendidikan PENS akan mendaftarkan nama domain eepis-its.edu
(education), maka PENS diberikan/didelegasikan oleh InterNIC untuk mengelola
domain eepis-its.edu yang merupakan sub domain dari edu.
– PENS dapat membagi lagi domain eepis-its.edu ke beberapa sub domain misal
www.eepis-its.edu, ies.eepis-its.edu, eis.eepis-its.edu, elearning.eepis-its.edu.
• Dengan adanya sistem berbentuk hierarki/pohon ini maka tidak ada nama host yang
sama pada domain/subdomain yang sama, karena masing-masing dari node/titik-
cabang mempunyai nama unik dan tidak boleh ada yang menyamainya kecuali berbeda
sub-tree/sub pohon.
• Tidak akan ada konflik antar organisasi karena masing-masing organisasi mempunyai
domain yang berbeda-beda dan ini diatur oleh InterNIC untuk TLD.
• Kedalaman pohon dibatasi sampai level 127
Top Level Domain (TLD)
• Domain Generik
– com , net , gov , mil , org , edu , int
– Selain 7 domain di atas ada lagi 7 domain baru dari ICANN (www.icann.org)
yaitu: aero, biz , coop , info , museum , name , pro
• Domain Negara
– Contoh: id untuk Indonesia, au untuk Australia, uk untuk Inggris, dan lain-lain.
– Domain negara ini dapat dan umumnya diturunkan lagi ke level-level di
bawahnya yang diatur oleh NIC dari masing-masing negara, untuk Indonesia
yaitu IDNIC. Contoh level bawah dari id yaitu net.id, co.id, web.id.
• Domain Arpa
– Merupakan domain untuk jaringan ARPAnet. Tiap domain yang tergabung ke
Internet berhak memiliki name-space .in-addr.arpa sesuai dengan alamat IP-nya.
Page 150
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Root name servers
• Server root digunakan untuk menemukan authoritative name servers untuk semua zona
top-level.
• Ada 13 server root
• Digunakan untuk name resolution
Address root servers (2004)
A.ROOT-SERVERS.NET. (VeriSign, Dulles, VA) 198.41.0.4
B.ROOT-SERVERS.NET. (ISI, Marina Del Rey CA) 192.228.79.201
C.ROOT-SERVERS.NET. (Cogent Communications) 192.33.4.12
Page 151
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
D.ROOT-SERVERS.NET. (University of Maryland) 128.8.10.90
E.ROOT-SERVERS.NET. (Nasa Ames Research Center) 192.203.230.10
F.ROOT-SERVERS.NET. (Internet Systems Consortium) 192.5.5.241
G.ROOT-SERVERS.NET. (US Department of Defense) 192.112.36.4
H.ROOT-SERVERS.NET. (US Army Research Lab) 128.63.2.53
I.ROOT-SERVERS.NET. (Autonomica/NORDUnet) 192.36.148.17
J.ROOT-SERVERS.NET. (Verisign, multiple cities) 192.58.128.30
K.ROOT-SERVERS.NET. (RIPE,Europe multiple cities) 193.0.14.129
L.ROOT-SERVERS.NET. (IANA, Los Angeles) 198.32.64.12
M.ROOT-SERVERS.NET. (WIDE, Tokyo, Seoul, Paris) 202.12.27.33
Recursive queries
Page 152
2016 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed
Page 153
2016 1
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Teknologi WAN
SISTEM JARINGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer SI/TI
14 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Page 154
2016 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan WAN
• Yang membedakan WAN dan LAN
– Jarak ?
– Bandwidth ?
– LAN infrastrukturnya dimiliki sendiri
• WAN biasanya disewa melalui service provider
Page 155
2016 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Istilah-Istilah WAN
• CPE (Customer Premises Equipment)
– Perlengkapan yang dimiliki pelanggan dan berada di loksi pelanggan.
• Demarcation Point (ruang kabel/telekomunikasi)
– Titik dimana tanggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai
• Local loop
– Menghubungkan dearcation point dengan switching office terdekat, yang disebut
central office (STO)
• Central Office (CO atau POP)
Page 156
2016 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Menghubungkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider
• Toll network
– Trunk line yang berada didalam jaringan provider WAN
Jenis Koneksi WAN
• Leased Line
– Koneksi point-to-point atau dedicated
– Router DCE Service Provider terhubung ke Router DTE Pelanggan.
– Komunikasi serial synchronous mencapai 45 Mbps
– Encapsulasi HDLC dan PPP
• Circuit Switching
– Membayar hanya untuk wakt pemakaian saja
– Menggunakan model dial-up atau ISDN
– Transfer data dengan bandwidth kecil
• Packet Switching
– Metode switching WAN dengan berbagi dengan pelanggan lain
– Seperti leased line dengan harga circuit switch.
– Menggunakan teknologi Frame Realy dan X.25
– Kecepatan bervariasi antara 56 Kbps dan T3 (45 Mbps)
Pengkabelan WAN
• Transmisi Serial WAN
– Koneksi WAN yang umum adalah leased line
– Menggunakan HDLC, PPP, Frame Relay dan ISDN
– Kecepatan 2400 bps – 45 Mbps (T3)
Page 157
2016 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– HDLC, PPP, Frame Relay menggunakan spesifikasi layer physical yang sama,
sedangkan ISDN pinout berbeda
– Cisco menggunakan konektor serial 60-pin yang bersifat proprietary
– Konektor serial yang tersedia
• EIA/TIA-232, EIA/TIA-449
• V.35 (utk CSU/DSU), X.21 (utk X.25), EIA-530
– WAN biasanya beroperasional pada lapisan physical dan data link OSI Model
WAN Line Types and Bandwidth
Serial Connection
Page 158
2016 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DTE dan DCE
• Interface serial router secara default DTE (Data Terminal Equipment) yang terhubung ke
interface serial router DCE (Data Communication Equipment) pada sisi remote atau di
ISP.
Physical Layer: WANs
Page 159
2016 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
HDLC
Page 160
2016 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Konfigurasi HDLC
Page 161
2016 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PPP
1. Stak protokol PPP
2. 4 komponen utama
a. EIA/TIA-232-C, V.24, V.35 dan ISDN
b. HDLC
c. LCP
d. NCP
PPP Layer 1
PPP Layer 2
Page 162
2016 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PPP Layer 3
Page 163
2016 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pembuatan Session PPP
Page 164
2016 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Operasional PPP
Page 165
2016 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Konfigurasi PPP
Page 166
2016 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
NCP
Page 167
2016 15
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PPP Authentication Protocols
Page 168
2016 16
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PPP Authentication
Configuring PPP Authentication
Page 169
2016 17
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
– Cisco CCNA 1 Exploration
– Jaringan Komputer, Komunikasi Data dan Komputer, William Stallings.
– Computer Networks Tanenbaum 4ed